Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Individu

Dosen Pengampu : Afiqoh Agustin M.A.Sy

Disusun Oleh :

Dwi Nala Ratih

(2008203059)

PRODI/KELAS : PERBANKAN SYARIAH/B

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

2020/2021
ARTIKEL 1

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR


AKUNTANSI KEUANGANTANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK PADA
PERUSAHAAN OMAH JENANG DI KAB BLITAR

MEYTA ZELLA K.I


14.1.01.04.0077
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Pendidikan Ekonomi
meitha.zella@yahoo.com
TjetjepYusuf Afandi,S.PdS.E.M.M1 dan EfanWahyuPrastyaningtyas,M.Pd.2
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIR

ABSTRAK

Salah satu hal yang sangat diharapkan oleh pemerintah Indonesia untuk masyarakatnya demi mencapai
kesejahteraannya dalam hidup adalah dapat berdikari, mandiri, serta tidak serta merta menggantungkan apa
yang diberikan pemerintah kepadanya melainkan untuk berwirausaha sendiri serta tidak mencari pekerjaan
melainkan untuk menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan orang-orang disekitarnya, seperti misalnya
usaha dalam bidang jasa, bidang transportasi, kuliner dan yang lainnya. Tentu saja hal ini akan dibentuk
melalui berbagai jenis usaha misalnya home industri, CV, koperasi ataupun Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kualitas laporan keuangan Omah Jenang di Blitar
dengan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah. Metode
penelitian yang digunakan penelitian yaitu penelitian deskripsi kuantitatif dengan pendekatan kasus. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pada proses pelaksanaan siklus akuntansi yang ada, perusahaan omah jenang
tidak melakukan pencatatan atas transaksi dalam buku jurnal dan pencacatan ayat jurnal ke buku besar yang
sesuai dengan SAK ETAP dan siklus akuntansi secara umum. Pada penerapan penyusuanan laporan keuangan
yang dibuat perusahaan tahun 2016-2018 belum sesuai SAK ETAP karena hanya membuat penyajian laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Perusahaan omah jenang menyajikan laporan keuangan
menggunakan akuntansi sederhana yaitu dengan pengakuan akuntansi basis kas. Pengukuran yang di lakukan
berdasarkan nilai nominal dari akun-akun yang tersedia pada laporan keuangan perusahaan omah jenang dan
pengungkapan yang ada juga belum sesuai dengan SAK ETAP.

KATA KUNCI : Penyusunan Laporan Keuangan, SAK ETAP


I. LATAR BELAKANG

Salah satu hal yang sangat diharapkan oleh pemerintah Indonesia untuk masyarakatnya demi mencapai
kesejahteraannya dalam hidup adalah dapat berdikari, mandiri, serta tidak serta merta menggantungkan
apa yang diberikan pemerintah kepadanya melainkan untuk berwirausaha sendiri serta tidak mencari
pekerjaan melainkan untuk menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan orang-orang disekitarnya, seperti
misalnya usaha dalam bidang jasa, bidang transportasi, kuliner dan yang lainnya. Tentu saja hal ini akan
dibentuk melalui berbagai jenis usaha misalnya home industri, CV, koperasi ataupun Usaha Kecil dan
Menengah (UKM). Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan perekonomian dengan menjalin kerjasama antara pelaku dan para anggota dengan berbagai
pihak terutama pemerintah agar dapat menciptakan suatu hasil yang menguntungkan terutama membuka
tambahan lapangan pekerjaan serta peningkatan hasil ekonomi perkapita bagi para pelakunya, sehingga
dapat dipastikan dapat mencapai kesejahteraan hidup dan kemakmurannya sehingga nantinya akan dapat
membantu pengusaha omah jenang di Blitar ini untuk menyusun suatu laporan keuangan yang benar yaitu
laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah pada Omah Jenang
di Blitar. Kegunaan Penelitian Secara Teori, Bagi penulis, diharapkan penulis lebih dapat mempraktikkan
tentang Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah.Bagi
Universitas, Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di
Perguruan Tinggi dengan membuat laporan ini.Bagi pihak lain, merupakan tambahan referensi untuk
perbandingan penulisan laporan keuangan lainnya. Untuk kegunaan penelitian bagi pemilik usaha Omah
Jenang ini dalam pelaporan keuangannya, terutama laporan keuangan yang benar yang sesuai dengan
Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah Pengertian
lainya laporan keuangan adalah laporan pertanggung jawaban manager atau pinjaman perusahaan atas
pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakehoder)
terhadap perusahaan yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor
(bank atau lembaga keuangan), maupun pihak yang berkepentingan lain (Raharjo, 2007:53). Menurut
Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang
mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang
berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan yang tepat dimaksudkan agar hasil
penelitian yang diperoleh dapat dipertanggungjawab kan.

II. METODE

Adapun variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :Laporan keuangan
Merupakan laporan yang berisi informasi yang dibutuhkan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan.
Sehingga perusahaan dapat mengetahui tingkat keuntungan dan kerugian dari hasil usaha mereka.Usaha
Kecil dan Menengah.

Menurut Gozali (2017) penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang berusaha
menggambarkandan menginterpretasi objek sesuai dengan keadaan sebenarnya. Peneliti memilih analisis
menggunakan metode ini karena peneliti ingin memberikan gambaran. (UKM) Merupakan suatu bentuk
kegiatan berwirausaha di tengahtengah masyarakat dengan inisiatif individual seseorang guna mendorong
pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Menurut Supomo (2009:10) teknik penelitian adalah prosedur-
prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara
keseluruhan. Jenis penelitian.

III. HASIL

Berdasarkan laporan arus kas pada tahun 2016 terdiri dari penerimaan sebesar Rp 414.245.000 yang
kemudian digunakan untuk aktivitas operasional sebesar Rp 45.010.000 dan pembayaran pajak sebesar Rp
6.540.000 sehingga diperoleh kas bersih dari aktivitas operasional sebesar Rp 38.470.000 dan
ditambahkan dari saldo kas awal sebesar Rp 480.099.900 sehingga menunjukkan saldo akhir kas sebesar
Rp 518.569.900. Berdasarkan , Laporan arus kas pada tahun 2017 terdiri dari penerimaan sebesar Rp
518.569.900 yang kemudian digunakan untuk aktivitas operasional sebesar Rp 34.044.000 dan
pembayaran pajak sebesar Rp 6.074.050 sehingga diperoleh kas bersih dari aktivitas operasional sebesar
Rp 27.969.950 ditambahkan dari saldo kas awal sebesar Rp 518.569.900 sehingga menunjukkan saldo
akhir kas sebesar Rp 546.539.850. Laporan arus kas pada tahun 2018 terdiri dari penerimaan sebesar Rp
427.775.00 yang kemudian digunakan untuk aktivitas operasional sebesar Rp 25.794.600dan pembayaran
pajak sebesar Rp 16.030.400,00 sehingga diperoleh kas bersih dari aktivitas operasional sebesar Rp
31.825.000 ditambahkan dari saldo kas awal sebesar Rp 546.539.850 sehingga menunjukkan saldo akhir
kas sebesar Rp 572.334.450. Laporan keuangan yang di susun oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) Omah
Jenang masih berupa catatan buku tulis dan laporan laba rugi berdasarkan pengeluaran dan pemasukan,
sehingga laporan keuangannya belum sesuai dengan SAK ETAP.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan laporan arus kas pada tahun 2016 sebesar Rp 414.245.000 terus di tahun 2017 mengalami
kenaikan sebesar Rp 518.569.900 sementara di tahun 2018 mengalami menurunan sebesar Rp
427.775.000 jadi selama tiga tahun mengapai naik turun. Bersadarkan data laporan keuangan laba rugi di
tahun 2016 sebesar 28.630.000 sedangkan tahun 2017 mengalami menurunan sebesar 18.129.950
sedangkan di tahun 2018 juga mengalami penurunan sebesar 15.954.600 jadi selama tiga tahun ini terus
mengalami penurunan yang cukup. Bersadarkan laporan perubahan ekuitas di tahun 2016 Rp 1.
438.356.000 sedangkan di tahun 2017 mengalami kenaikan laporan perubahan ekuitas sebesar Rp
1.456.485.950 terus 2018 mengalami kenaikan Rp 1.472.440.55 jadi selama tiga tahun mengalami naik
turun Bersadarkan perhitungan aset tetap di (UKM) Omah Jenang sebesar Rp 16.940.000 Laporan neraca
dari tahun 2016 sebesar Rp 1.495.456.000 sedangkan di tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp
1.506.485.950 terus di tahun 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 1.515.340.550 jadi dari tiga tahun
mengalami naik dan turun.
V. DAFTAR PUSTAKA

Fahmi. 2011. Analisis Krisis Laporan Keuangan edisi 1. Jakarta: Grafindo Persada.

Gozali, Efia Octavina Donata. 2017. Implementasi Penyajian laporan keuangan berbasis SAK ETAP pada
Koperasi di Kota Palembang. Jurnal manajemen dan Bisnis, 15 (1): 25-26.

Raharjo. (2007:53). Studi Penerapan Pencatatan Keuangan pada Usaha Mikro danKecil (UMK) (Studi
Kasus pada Usaha Mikro dan Kecil Pengrajin Sepatu dan Sandal Wanita di Wilayah Surabaya Utara dan
Barat. Skripsi SarjanaAkuntansi, Program Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”,
Surabaya (tidak dipublikasikan).

Sadeli. 2009. Tujuan Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Ed Pertama. Yogyakarta:
PBFE

KESIMPULAN SAYA PADA ARTIKEL PERTAMA

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :

Demi mencapai kesejeterahan masyarakat di Indonesia tentunya dapat berdikari, mandiri, serta tidak serta
merta menggantungkan apa yang diberikan pemerintah kepadanya melainkan untuk berwirausaha sendiri serta
tidak mencari pekerjaan melainkan untuk menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan orang-orang
disekitarnya, seperti misalnya usaha dalam bidang jasa, bidang transportasi, kuliner dan yang lainnya. Tentu
saja hal ini akan dibentuk melalui berbagai jenis usaha misalnya home industri, CV, koperasi ataupun Usaha
Kecil dan Menengah (UKM). Karena bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dengan menjalin
kerjasama antara pelaku dan para anggota dengan berbagai pihak terutama pemerintah agar dapat menciptakan
suatu hasil yang menguntungkan.

Dan juga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan perekonomian dengan menjalin kerjasama antara pelaku dan para anggota dengan berbagai
pihak terutama pemerintah agar dapat menciptakan suatu hasil yang menguntungkan contoh diatas seperti
omah jenang yang sudah menjalankan UKM dan menyusun suatu laporan keuangan yang benar yaitu laporan
keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah agar memberikan informasi
keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak
lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan yang tepat dimaksudkan agar
hasil penelitian yang diperoleh dapat dipertanggungjawab kan.
ARTIKEL 2

PENGARUH PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB


TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Budiani dan Ni’matush Sholikhah


Universitas Negeri Surabaya
email: nididiani@gmail.com

ABSTRAK
SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo merupakan sekolah yang menerapkan pembentukan karakter pada
setiap program sekolah. Program sekolah yang dijalankan di dalam kelas terintegrasi dengan mata pelajaran,
termasuk mata pelajaran ekonomi. Proses pembelajaran ekonomi mengarahkan peserta didik untuk bisa
disiplin dan bertanggung jawab akan pekerjaan yang diberikan. Tolok ukur keberhasilan mereka adalah hasil
belajar yang diperlihatkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis adanya pengaruh antara pembentukan
karakter disiplin, dan pembentukan karakter bertanggung jawab terhadap hasil belajar ekonomi materi
persamaan dasar akuntansi. Jenis penelitian ini kuantitatif model hubungan variabel ganda menggunakan dua
variabel independen. Sampel yang digunakan berasal dari peserta didik kelas XII IIS SMA Negeri 1
Gedangan Sidoarjo berjumlah 85 responden. Pengumpulan data menggunakan observasi, studi Pustaka, dan
kuesioner. Instrumen penelitian menggunakan skala likert. Uji hipotesis digunakan melalui uji t, uji F, dan
koefisien determinan atau R Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan
secara parsial pembentukan karakter disiplin terhadap hasil belajar ekonomi materi persamaan dasar
akuntansi. Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial pembentukan karakter bertanggung jawab
terhadap hasil belajar ekonomi materi persamaan dasar akuntansi. Secara simultan pembentukan karakter
disiplin dan bertanggung jawab berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi materi persamaan
dasar akuntansi.

Kata kunci: pembentukan karakter, disiplin, tanggung jawab, hasil belajar ekonomi

THE INFLUENCE OF CHARACTER BUILDING OF DISCIPLINE AND


RESPONSIBILITY ON ECONOMIC LEARNING OUTCOMES OF ACCOUNTING
BASIC EQUATION

ABSTRACT

SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo is a school that implements character building in every school
program. School programs that are run in the classroom are integrated with subjects, including economics.
The economic learning process directs students to be able to be disciplined and responsible for the work
provided. The benchmarks of their success are the learning outcomes shown. This study aims to analyze the
influence between the formation of disciplinary characters, and the formation of characters responsible for
economic learning outcomes of basic accounting equality material. This type of research is a quantitative dual
variable relationship model using two independent variables. The sample used came from students of class
XII IIS of SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo totaling 85 respondents. Data collection used observation,
literature study, and questionnaires. The research instrument uses a Likert scale. Hypothesis testing was used
through t test, F test, and determinant coefficient or R Square. The result showed that there was a positive and
partially significant influence on the formation of the disciplinary character on the economic learning
outcomes of basic accounting equation material. There was a positive and partially significant influence on the
formation of the characters responsible for the economic learning outcomes of the basic accounting equation
material. Simultaneously the formation of disciplined and responsible character has a significant effect on the
learning outcomes of economics in the basic accounting equation.

Keywords: character, discipline, responsibility, economic learning outcomes

PENDAHULUAN

Proses pendidikan berlangsung di lingkungan sekitar yang menyangkut penilaian terhadap tujuan, isi,
strategi, dansarana pendidikan. Penilaian proses pembelajaran berkaitan dengan guru, kegiatan peserta didik,
interaksi, dan program pembelajaran. Penilaian yang dilakukan melalui kajian komponen pendidikan adalah
suatu umpan balik yang diberikan guru terhadap hasil pencapaian peserta didik dengan kriteria tertentu.
Menurut Assahary, Barlian, & Nurdin, (2017) bahwa penilaian merupakan proses yang
berkesinambunganuntuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar peserta didik yang bertujuan membuat
keputusan berdasar kriteria. Penilaian dilakukan untuk menjabarkan kemampuan belajar peserta didik
sehingga mengetahui kelebihan dan kekurangan bakat peserta didik dalam setiap bidang studi.

Pembelajaran bidang studi ekonomi memiliki cara belajar yang kompleks mulai dari metode
menghafal, mencoba, hingga mengkreasi. Pada materi persamaan dasar akuntansi kelas XII IIS SMA Negeri 1
Gedangan Sidoarjo, peserta didik diharuskan menghafal definisi, dan fungsi akuntansi untuk bisa
melanjutkan ke tahap selanjutnya. Kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung, peserta didik cukup aktif
merespon materi yang disampaikan. Sebanyak 80% peserta didik melakukan interaksi dengan guru sebagai
umpan balik atas pemberian materi. Namun, pada saat diberikan latihan soal, hanya sebanyak 40% peserta
didik yang bisa mengerjakan dengan lancar, 40% lainnya masih mengalami kendala dan sering bertanya
kepada guru, dan sisanya sebanyak 20% mengaku tidak bisa dan susah memahami. Melihat hasil awal
penilaian, guru melakukan latihan soal secara berulang-ulang kepada peserta didik. Pada pertemuan ketiga
sebanyak 80% peserta didik sudah mulai lancar mengklasifikasikan transaksi ke dalam kolom sehingga
mendapat hasil yang benar pada saat melakukan penjumlahan dan 20% sisanya masih mengalami kendala.

Proses pembelajaran persamaan dasar akuntansi tidak hanya berfokus untuk memberikanmateri juga
membentuk karakter peserta didik, agar memiliki pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab dalam
menjalankan tugasnya. Pembentukan karakter peserta didik diiringi dengan perubahan perilaku. Sekolah
melakukan upaya pemberian pendidikan karakter melalui program sekolah. Peneliti melihat SMA Negeri 1
Gedangan Sidoarjo sangat baik dalam mengembangkan karakter peserta didik. Hal ini terlihat pada program
sekolah yang terlaksana dengan lancar. Seperti pada saat upacara bendera sekitar 90% peserta didik mengikuti
upacara dengan baik, 10% lainnya datang terlambat ataupun tidak memakai atribut dengan lengkap. Hal lain
nampak saat salat zuhur, secara bergantian peserta didik melakukan salat zuhur berjamaah di masjid sekolah
pada jam istirahat kedua. Tujuan pemberian pendidikan karakter selain ingin memperbaiki sikap pesertad idik
juga ingin memperbaiki hasil belajar peserta didik dan membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dihadapi melalui interaksi yang baik dengan guru.

Pada dasarnya hasil belajar adalah akibat dari kegiatan belajar. Menurut Sudjana (1989). Hakikat hasil
belajar merupakan pembenahan peilaku dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pemberian nilai
memperhatikan tujuan agar sesuai yang diinginkan pendidik sebagai dasar penilaian. Klasifikasi hasil belajar
yang dari Benyamin Bloom terdiri atas tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah
tersebut digunakan dalam penilaian hasil belajar peserta didik di sekolah, dan diterapkan di seluruh mata
pelajaran. Pada mata pelajaran ekonomi, penilaian ranah kognitif terjadi pada saat materi yang berkenaan
dengan definisi, fungsi, tujuan, serta klasifikasi. Penilaian ranah afektif terjadi pada saat aplikasi materi seperti
mencoba menghitung di papan tulis maupun di lembar kerja siswa (LKS). Lalu ranah psikomotor terjadi pada
saat menunjukkan keterampilan peserta didik, misalnya pada saat presentasi atau membuat produk.

Landasan konseptual filosofi pendidikan yang membebaskan adalah bersedia menghadapi era
selanjutnya dengan mempelajari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Pasal 3 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan tujuan dari pendidikan nasional yaitu
pengembangan bakat peserta didik menjadi insan dengan iman serta takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki perilaku baik, sehat, cerdas, tanggap, dan memiliki gagasan baru guna hidup berbangsa dan
bernegara. Memperkuat landasan sebelumnya menggunakan PeraturanPresiden Republik Indonesia Nomor
87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, menciptakan bangsa yang memiliki budaya yang
memperkuat nilai. Karakter adalah cara berpikir yang dituangkan dalam tindakan untuk mendapatkan
kesejahteraan hidup dengan baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Teori pendidikan karakter milik Lickona (2012) menegaskan bahwa karakter yang baik dimulai dari
mengetahui, menginginkan, dan melakukan kebaikan di keseharian melalui sudut pandang menganalisis,
kebiasaan berprasangka dan perilaku. Sekolah yang akan menerapkan pendidikan moral harus yakin bahwa
nilai yang akan diberikan pada saat peserta didik bersekolah ada maksud baik untuk memperbaiki pribadi
peserta didik sehingga nantinya menjadi masyarakat yang bersosialisasi. Hal ini didukung teori perilaku
terencana atau Theory of Planned Behavior yang dikemukakan oleh Fishbein & Ajzen (1975). Perilaku yang
terencana ini didasarkan pada aspek psikologi yang mendukung terjadinya perilaku.

Menurut Riyanti (2015) Theory of Planned Behavior diperlukan untuk mengukur kesinambungan
antara sikap, perilaku, dan keyakinan terhadap perwujudan perilaku dapat mempengaruhi perilaku secara
langsung. Menurut Yu, Shek, dan Zhu (Rafsanjani, Sholikhah, & Prakoso, 2019) menyatakan bahwa ada tiga
kondisi yang mendukung keterlaksanaan pendidikan umum, yaitu: (1) pembentukan perilaku yang
mengembangkan kecerdasan berpikir (karakter) harus lebih besar daripada mengembangkan keterampilan; (2)
membangun lingkungan yang mendukung pembentukan karakter peserta didik dan terintegrasi dalam
pendidikan; dan (3) membangun komunikasi yang baik di antara pihak sekolah dan peserta didik baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Pengondisian tersebut membuat peserta didik berkarakter baik sehingga
berdampak pada intelektual peserta didik. Seni & Ratnadi (2017) menyatakan bahwa individu berperilaku
dipengaruhi oleh keyakinan sebagai bentuk ramalan atas konsekuensi yang diterima.

Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran wajib jurusan ilmu sosial yang menerapkan sikap
disiplin sebagai dasar dalam pembelajaran. Menurut Emile Durkeheim (Lickona, 2012) bahwa disiplin
merupakan sisi moral dalam sebuah kelas dan sebagai bagian dari masyarakat kecil. Disiplin merupakan
sebuah kesempatan yang memungkinkan untuk diterapkan di kelas dan berguna untuk mengendalikan
pesertadidik. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter disiplin berpengaruh
terhadap hasil belajar, seperti pada penelitian Najib & Achadiyah (2015), Mulyani (2016), Benninga,
Berkorwitz, Kuehn, et al. (2003), Setiawan (2013), Kosim (2011), dan Laksana (2015). Selain karakter
disiplin, karakter tanggung jawab juga diperlukan peserta didik untuk menuntun pemenuhan kewajiban. Peran
guru sebagai pengendali disiplin perlu memberikan latihan disiplin moral, antara lain: (1) merencanakan
kebijakan; (2) pembiasaan kedisiplinan; (3) melakukan tanggung jawab; dan (4) rasa peduli kepada masalah.

Tanggung jawab merupakan kemampuan menyelesaikan tugas hingga mendapatkan hasil yang
diinginkan seperti mengerjakan tugas, mendengarkan guru saat jam pelajaran. Menurut Lickona (2012)
perilaku peduli yang ditunjukkan merupakan tanggung jawab yang bermakna menjalankan kewajiban dengan
sungguh-sungguh lalu mengupayakan hasil terbaik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembentukan
karakter tanggung jawab berpengaruh terhadap hasil belajar, seperti pada penelitian Mihardi, Sabani, &
Derlina (2015), Derlina, Mihardi, & Sabani (2016a), Derlina, Mihardi, & Sabani (2016b), Setiawan (2013),
dan Kosim (2011).

Melihatadanya kesinambungan yang baik di antara pemberian karakter kepada peserta didik dengan
hasil belajar yang diperoleh, maka peneliti melakukan penelitian yang berkenaan dengan pembentukan
karakter disiplin dengan indikator variabel antara lain: peserta didik datang tepat waktu, berdoa sebelum
memulai pembelajaran, mengenakan seragam sesuai peraturan sekolah, menggunakan kelengkapan atribut
sekolah, membawa alat tulis sekolah, menciptakan suasana kondusif di dalam kelas. Pembentukan karakter
tanggung jawab juga memiliki indikator variabel sebagai kriteria pengukuran, antara lain: peserta didik
mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru, mengikuti seluruh ujian yang dilakoleh sekolah, peserta didik
merawat peralatan di dalam kelas, menjaga kebersihan di dalam kelas, dan menjaga keamanan di dalam kelas.
Hasil belajar yang digunakan adalah hasil ulangan harian KD 3.2 dan 4.2 materi persamaan dasar akuntansi.

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori di atas, dipandang perlu melakukan penelitian tentang
pengaruh pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab terhadap hasil belajar ekonomi pada materi
persamaan dasar akuntansi di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini
adalah untuk menganalisis adanya pengaruh pembentukan karakter disiplin terhadap hasil belajar ekonomi
materi persamaan dasar akuntansi, menganalisis adanya pengaruh pembentukan karakter bertanggung jawab
terhadap hasil belajar ekonomi materi persamaan dasar akuntansi, dan menganalisis adanya pengaruh secara
simultan pembentukan karakter disiplin dan bertanggung jawab terhadap hasil belajar ekonomi materi
persamaan dasar akuntansi SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berupa hubungan variabel ganda. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner skala likert. Pernyataan dalam kuesioner atau angket menggunakan pernyataan
yang bersifat positif. Penelitian ini juga menggunakan data primer yang didapatkan dari angket dan observasi
secara langsung. Populasi penelitian ini 108 peserta didik. Penentuan sampel menggunakan probability
sampling jenis simple random sampling dan diperoleh sampel sebesar 85 peserta didik. Penelitian dilakukan
pada bulan Juni 2020 dan dilakukan secara online yakni dengan mengirimkan alamat link kepada peserta didik
untuk dapat mengisi angket. Variabel penelitian ini yaitu disiplin dan tanggung jawab.

Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, studi pustaka, dan kuesioner. Sedangkan analisis
data menggunakan analisis statistik deskriptif. Tahapan yang harus dipenuhi antara lain: transformasi data,
validitas, reliabilitas, serta uji asumsi klasik dan independen. Penelitian ini menggunakan rumusan masalah
asosiatif dengan hubungan simetris. Data penelitian berjeniskualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh
dengan teknik observasi kemudian diuraikan dalam bentuk catatan lapangan. Data kuantitatif diperoleh
dengan kuesioner. Transformasi data pada penelitian ini menggunakan aplikasi Soland 2.1 untuk mendapatkan
data interval agar data tidak bias. Uji asumsi klasi dan uji hipotesis dilakukan dengan aplikasi SPSS 21. Uji
asumsi klasik dengan 5 syarat pengujian, yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, dan uji
multikolinieritas. Uji hipotesis digunakan untuk melihat adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat melalui uji t, uji F, dan koefisien determinan atau R Square.

HASIL DARI PEMBAHASAN

Datayang telah diperoleh dipergunakan untuk menganalisis pengaruh pembentukan karakter disiplin
dan bertanggung jawab terhadap hasil belajar ekonomi khususnya materi persamaan dasar akuntansi. Data
diambil dengan cara kuesioner online dari 85 responden yang berasal dari peserta didik kelas XII IIS 1, kelas
XII IIS 2, dan kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Kuesioner menggunakan skala likert sebagai
alat mengukur dengan skor 1-5. Penelitian ini mengguanakan 2 variabel bebas dengan 11 indikator. Variabel
pertama adalah disiplin dengan 6 indikator pertanyaan dan jumlah pertanyaan 16 butir. Variabel kedua adalah
bertanggung jawab dengan 5 indikator pertanyaan dan jumlah pertanyaan 17 butir. Dengan demikian, total
pertanyaan menjadi 33 butir. Responden yang mengisi kuesioner penelitian ini memiliki karakteristik
memiliki bekal pendidikan karakter disiplin dan bertanggung jawab dari sekolah, background responden
diacuhkan dalam model.

Diketahui jumlah responden 85 peserta didik yang diambil secara acak dari tiga kelas jurusan IIS.
Terlihat dari data tabel bahwa kelas XII IIS 1 lebih banyak respondennya 1 poin di antara yang lainnya. Pada
proses validitas data, 33 butir pertanyaan dinyatakan valid dengan nilai signifikansi <0.05, dengan rata-rata
jawaban responden bernilai 3, yang artinya responden masih kurang sering dalam melakukan kegiatan-
kegiatan di sekolah yang dapat membangun pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab mereka. Perlu
pembiasaan pendidikan karakter di sekolah dengan intensitas waktu lebih banyak dan lingkungan yang
mendukung. Pada indikator pembentukan karakter disiplin dengan total 16 pertanyaan dihasilkan nilai rata-
rata sebesar ± 3 yang artinya kecenderungan peserta didik menjawab kadang-kadang. Pada indikator
pembentukan karakter bertanggung jawab dengan total 17 pertanyaan juga dihasilkan nilai rata-rata nya
sebesar ± 3 yang artinya bahwa peserta didik juga cenderung jarang melakukan kegiatan-kegiatan yang
bertanggung jawab dalam kegiatan di sekolah.

Dengan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha diketahui hasil pembentukan karakter disiplin
sebesar 0.730 > 0,7 dan hasil pembentukan karakter tanggung jawab sebesar 0.749 > 0.7. Dengan demikian,
hasil penelitian dapat dinyatakan reliabel. Uji asumsi klasik yang dilakukan terdapat uji yang digunakan,
yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. Uji
normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dengan hasil nilai Asymp.Sig sebesar 0.300 > 0.05,
yang dapat dikatakan lolos uji normalitas dan data terdistribusinormal.Uji autokorelasi menggunakan metode
uji D-W dengan nilai yang diperoleh sebesar 0.268 dan dapat diketahui nilai dL sebesar 1.600, dU sebesar
1.696, 4- dU sebesar 2.304, dan 4-dL sebesar 2.4, yang berarti dinyatakan tidak lolos uji autokorelasi, karena
terletak di daerah positif autokorelasi. Menurut Gujarati (2003) bahwa autokorelasi yang timbul pada regresi
linier menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) dapat ditekan dengan metode Generalized
Least Squares (GLS) dengan sifat Random Effect karena jumlah waktu lebih kecil dari jumlah responden yang
digunakan. Penelitian yang dilakukan saat ini memiliki kriteria yang sama, yakni jenis penelitiannya Cross
Section.

Uji heteroskedastisitas menggunakan metode uji Glejser, diperoleh nilai signifikansi pada uji glejser
variabel disiplin sebesar 0.739 > 0.05 dan bertanggung jawab sebesar 0.132 > 0.05. Dengan demikian,
dinyatakan bahwa pada data tidak terjadi heteroskedastisitas, yang artinya varian residual bersifat
homokedastisitas.

Uji multikoliniertas menggunakan metode nilai Tolerance dan VIF dengan kriteria nilai Tolerance >
0.1 dan nilai VIF < 10 maka H0 diterima. Jadi, diketahui bahwa pembentukan karakter disiplin dan
bertanggung jawab sama-sama memiliki nilai Tolerance sebesar 0.327 > 0.1 dan nilai VIF sebesar 3.057 < 10.
Dengan dimikian, dapat dinyatakan tidak terjadi hubungan linier antara kedua variabel. Uji linieritas
menggunakan metode Test For Linierity, diketahui bahwa nilai linierity F sebesar 17.546 > 0.05 dengan sig.
0.008 dengan demikian dinyatakan lolos uji linieritas. Berdasarkan uji koefisien determinasi diketahui nilai
Adj R-Square sebesar 0.331, artinya variabel pembentukan karakter disiplin dan bertanggung jawab
mempengaruhi hasil belajar ekonomi materi akuntansi sebesar 33.1% dan sisanya 66.9% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar model.

Uji hipotesis dilakukan sebagai bentuk pembuktian hipotesis berdasarkan hasil penelitian penelitian.
Berdasarkan hasil uji t statistik pembentukan karakter disiplin diperoleh nilai thitung > ttabel sebesar 2.335 >
1.664 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.039 < 0.05. Dengan demikian, dinyatakan pembentukan
karakter disiplin berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap hasil belajar ekonomi materi
persamaan dasar akuntansi.

Berdasarkan hasil uji t statistik pembentukan karakter bertanggung jawab diperoleh nilai thitung >
ttabel sebesar 1.520 < 1.664 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.032 < 0.05. Dengan demikian,
dinyatakan pembentukan karakter bertanggung jawab berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap hasil belajar ekonomi materi persamaan dasar akuntansi.

Berdasarkan hasil uji F statistik diperoleh nilai Fhitung > Ftabel sebesar 4.979 > 3.957 dan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0.009<0.05. DEngan demikian,dinyatakan kan bahwa pembentukan karakter disiplin
dan bertanggung jawab secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi materi
persamaan dasar akuntansi SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.

Penggunaan variabel dalam penelitianini dianggap penting karena banyak faktor yang mempengaruhi
karakter yang ditanamkan di sekolah. Kedua karakter ini yang diutamakan. Hal ini tercermin dari program
yang diadakan oleh sekolah untuk membuat peserta didik memiliki karakter disiplin dan bertanggung jawab.
Selaras dengan ini, Ramdhani (2011) menyatakan bahwa kontrol perilaku yang dilakukan akan memperbaiki
individu dengan dukungan lingkungan sekitar. Penelitian Rafsanjani, et al. (2019) juga mendukung hasil ini
dengan menyatakan bahwa pemberian bekal karakter kepada peserta didik berdampak pada perubahan
kecerdasan intelektual sehingga perilaku peserta didik dapat dikontrol. Berdasarkan hal ini tercermin bahwa
kontrol perilaku yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan membentuk karakter disiplin dan bertanggung
jawab akan memperbaiki sikap peserta didik yang didukung oleh peran serta guru dan warga sekolah lainnya.

Pengaruh Pembentukan Karakter Disiplin terhadap Hasil Belajar Ekonomi Materi Persamaan Dasar
Akuntansi

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter disiplin berpengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar ekonomi pada materi persamaan dasar akuntansi. Disiplin menjadikan alasan
bagi peserta didik untuk menaati peraturan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab dalam segi pendidikan
seperti memberi batasan, mencegah penyimpangan, dan mengembangkan perilaku peserta didik. Mampu
menjelaskan kemampuan peserta didik selama proses pembelajaran sehingga orang tua dapat mengoreksi
kekurangan dari tipe belajar anaknya, diharapkan bisa mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa pembentukan karakter disiplinmerupakan faktor penting untuk memperoleh
hasil belajar yang baik, sehingga diperlukan untuk diterapkan pada mata pelajaran ekonomi dan juga mata
pelajaran lain yang ada di sekolah

PengaruhPembentukan Karakter Bertanggung Jawab Terhadap Hasil

Menurut Najib & Achadiyah (2015) bahwasannya peserta didik dengan karakter disiplin akan menaati
peraturan yang dibuat oleh pihak sekolah, mengikuti pembelajaran yang ada di kelas, tidak membolos pada
saat jam pelajaran, dan menciptakan suasana kondusif di dalam kelas. Dengan cara ini, peserta didik akan
lebih berprestasi, karena tidak ada pelajaran yang tertinggal. Pada saat peserta didik menjadi disiplin, ia akan
mendengarkan semua arahan dan penjelasan dari guru, sehingga pada saat mengerjakan tugas iamampu
menuntaskannya. Hal ini menandakan bahwa peserta didik telah mengubah cara pandangnya dalam
pendidikan. Selaras dengan ini, AAC & U (Rafsanjani et al., 2019) mengatakan bahwa peserta didik yang
memiliki kecerdasan intelektual, keterampilan, dan kemampuan analisis dalam memecahkan masalah akan
lebih mudah menerapkan ilmunya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Kesinambungan karakter disiplin dalam hasil belajar tercermin dalam fungsi hasil belajar yang
mengharuskan guru membuat laporan kemajuan prestasi peserta didik untuk orang tua pada setiap periode.

Belajar Ekonomi Materi Persamaan Dasar Akuntansi

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter bertanggung jawab berpengaruh
signifikan dan positif terhadap hasil belajar ekonomi materi persamaan dasar akuntansi. Tanggung jawab
perlu dibuktikan melalui cara yang relevan untuk mendukung individu lain, meringankan beban, dan membuat
keadaan lebih baik. Menurut Rafsanjani et al. (2019) bahwa proses pembelajaran yang menggunakan
pendekatan karakter membangun peserta didik yang mandiri sehingga mampu bertanggung jawab atas
kewajibannya. Pada pembelajaran ekonomi peserta didik dituntun bertanggung jawab atas kewajiban yang
harus dipenuhi seperti mengerjakan tugas, dan mendengarkan guru saat jam pelajaran. Tanggung jawab pada
guru dimulai pada pemenuhan pemaparan materi, pemberian tugas, nilai kepada peserta didik, dan datang
tepat waktu. Semua hal tersebut dilakukan guru agar dapatmencapai tujuan pembelajaran sesuai yang
direncanakan. Derlina, et al. (2016a) menyatakan bahwa karakter tanggung jawab akan meningkat apabila
dalam proses pembelajaran peserta didik memulai dan mengakhiri pelajaran dengan baik.

Adanya karakter tanggung jawab menjadikan peserta didik mau melakukan eksperimen, observasi,
serta melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai prosedur yang ditentukan untuk mendapat hasil belajar
yang baik. Karakter bertanggung jawab terlihat dalam karakter interpersonal. Artinya, untuk mengembangkan
karakter tersebut diperlukan orang lain sebagai pemegang kendali atau kontrol agar komunikasi dapat berjalan
dengan baik. Kesinambungan karakter bertanggung jawab dengan hasil belajar dilihat dari fungsi hasil belajar
yakni mengetahui tercapainya tujuan pengajaran. Sikap peserta didik yang mengumpulkan tugas dan
mengikuti ujian secara rutin akan membantu guru dalam memantau pihak orang tua. Tanggung jawab dan
disiplin harus dilakukan diri sendiri dan atas kemauan sendiri untuk kebaikan diri sendiri, harus tertib, dan
patuh terhadap aturan yang berlaku.

Pada dasarnya pembentukan karakter harus dikembangkan dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga
masyarakat luas secara berkesinambungan. Proses pengembangan nilai karakter juga harus digunakan pada
semua mata pelajaran di sekolah. Semua komponen harus terlibat dalam penerapan pembentukan karakter
keberhasilan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan langkah selanjutnya dalam memperbaiki
kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, pembentukan karakter bertanggung jawab menjadi faktor penting
memperoleh hasil belajar yang baik sehingga diperlukan untuk diterapkan pada pelajaran ekonomi dan juga
semua mata pelajaran yang ada di sekolah.
Pengaruh Pembentukan Karakter Disiplin dan Bertanggung Jawab terhadap Hasil Belajar Ekonomi
Materi Persamaan Dasar Akuntansi

Dari kedua hasil penelitian antarvariabel sebelumnya yang telah dibahas secara parsial, secara
bersama-sama pembentukan karakter disiplin dan bertanggung jawab berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar ekonomi materi persamaan dasar akuntansi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Setiawan
(2013), Laksana (2015), dan Kosim (2011) yang menyatakan bahwa karakter disiplin dan bertanggung jawab
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan kepada peserta
didik sejak dini. Penanaman nilai karakter harus dilakukan secara berkelanjutan dan dengan kontrol tanpa
pamrih. Pembentukan karakter pada saat di sekolah akan menjadikan sebuah kriteria bagi sekolah, yakni
terbentuknya budaya sekolah yang akhirnya menjadi ciri khas sekolah tersebut. Peserta didik tidak hanya
menerapkan perilaku dengan karakter disiplin dan tanggung jawab pada saat di sekolah, namun pada saat di
luar sekolah juga. Menurut Lickona (2012) lingkungan yang mendukung pembentukan karakter peserta didik
akan mempermudah peserta didik dalampenerapan karakter disiplin dan bertanggung jawab. Beberapa aspek
yang dimungkinkan menjamin untuk terbentuknya karakter dengan baik dalam diri seseorang antara lain: (1)
hati nurani; (2) harga diri; (3) empati; (4) mencintai kebaikan; (5) kendali diri; dan (6) kerendahan hati.
Pembentukan karakter disiplin dan bertanggung jawab yang dilakukan perlu adanya rancangan yang dibuat
oleh pihak sekolah agar selalu terintegrasi dengan proses pembelajaran sehingga nantinya mampu memenuhi
prinsip penilaian hasil belajar. Penilaian yang dilakukan memerlukan luaran yang objektif agar dapat
menggambarkan kemampuan peserta didik dan harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan
hal-hal seperti berikut. (1) Secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan pembentukan karakter
disiplin terhadap hasil belajar ekonomi materi persamaan dasar akuntansi SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.
(2) Secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan pembentukan karaktekter bertanggung jawab
terhadap hasil belajar ekonomi materpersamaan dasar akuntansi SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. (3) Secara
simultan terdapat pengaruh posistif dan signifikan pembentukan karakter disiplin dan bertanggung jawab
terhadap hasil belajar ekonomi materi persamaan dasar akuntansi SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Dengan
demikian, pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab sangat penting dilakukan oleh sekolah, terutama
guru, untuk peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi dan juga mata pelajaran yang lain.

Guru sebagai mediator pembentukan karakter peserta didik diharapkan lebih banyak memberikan
teladan dalam berdisiplin dan bertanggung jawab agar peserta didik termotivasi untuk menirunya.
Pembentukan karakter pada peserta didik harus dilakukan oleh semua pihak di sekolah, agar tidak terjadi
ketimpangan dalam mengajarkan karakter disiplin dan bertanggung jawab secara baik.
UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan demi
selesainya tulisan ini, terutama kepada para anggota dewan penyunting Jurnal Pendidikan Karakter yang
banyak memberikan masukan dan koreksi sehingga tulisan ini layak dimuat di edisi sekarang ini.

DAFTAR PUSTAKA

 Assahary, S., Barlian, E., & Nurdin, S. (2017). The development of thematic learning model to
improve students ’ character in an integrated learning of religion education and environment towards
students inAdiwiyata school. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding,
4(6), 1–15. DOI: 10.18415/ijmmu.v4i6.95.
 Benninga, J.S., Berkorwitz, M.W., Kuehn, P., & Smith, K. (2003). The relationship of character
education implementation and academic achievement in elementary school. Journal of Research in
Character Education, 1(1), 19– 32. Retrieved from https://www.semanticscholar.org/paper/THE-
RELATIONSHIP-OF-CHARACTEREDUCATION-AND-IN-
BenningaBerkowitz/5d257ee932a311d4defe324 04d71c3a578eb3842
 Derlina, Mihardi, S., & Sabani. (2016a). The effectiveness of learning model based character
education in increasing student. Proceedings of the 1st Annual International Seminar on
Transformative Education and Educational Leadership (AISTEEL), 151–157. Retrieved from
http://aisteel.unimed.ac.id/proceedi ng-aisteel-2016.
 Derlina, Mihardi, S., & Sabani. (2016b). The influence of learning model based character education to
student characters and learning outcomes. Advances in Social Sciences Research Journal, 3(11), 135–
140. DOI: https://- doi.org/10.14738/assrj.311.2293.
 Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention And Behavior (An introduction to theory
and research). Retrieved from https://people.umass.- edu/aizen/f&a1975.html.
 Gujarati, D.N. (2003). Ekonometrika dasar. Jakarta: Salemba Empat.
 Kosim, M. (2011). Urgensi pendidikan karakter. Karsa, 91(1), 86–92. Retrieved from
http://ejournal.iainmadura.ac.- id/karsa/article/view/78/70.
 Laksana, S.D. (2015). Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah. Muaddib, 5(1), 167–184.
Retrieved from http://- journal.umpo.ac.id/index.php/muad dib/article/view/67/61.
 Lickona, T. (2012). Educating for character: Mendidik untuk membentuk karakter. Terjemahan Juma
Wadu Wamaungu. Jakarta: Bumi Aksara.
 Mihardi, S., Sabani, & Derlina. (2015). Improved characters and student learning outcomes through
development of character education based general physics learning model. Journal of Education and
Practice, 6(21), 162–171. Retrieved from http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/22421.
 Mulyani, A. (2016). Pengaruh pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
sejarah kelas XI IIS di SMA Negeri I Wonoayu, Sidoarjo. AVATARA, e-Journal Pendidikan
Sejarah,4(2), 320–328. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/
view/14668/13316.
 Najib, A., & Achadiyah, B.N. (2015). Pengaruh pendidikan karakter terhadap prestasi belajar siswa.
Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 9(1), 102–109. DOI: https://doi.org/10.21831/jep.v9i1.41 48.
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter.
 Rafsanjani, M.A., Ni’matush Sholikhah, & Prakoso, A.F. (2019). Does the “Idaman Jelita” character
of Universitas Negeri Surabaya influence students economics literacy? Dinamika Pendidikan, 14(2),
205–215. DOI: https://- doi.org/10.15294/dp.v14i2.22214.
 Ramdhani, N. (2011). Penyusunan alat pengukur berbasis theory of planned behavior. Buletin
Psikologi, 19(2), 55– 69. DOI: 10.22146/bpsi.11557.
 Riyanti. (2015). Intensi mencontek ditinjau dari theory of planned behavior. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan, 03(02), 249–267. DOI: https://doi.org/10.22- 219/jipt.v3i2.3531.
 Seni, N.N.A., & Ratnadi, N.M.D. (2017). Theory of planned behavior untuk memprediksi niat
berinvestasi. Ejurnal Ekonomi dan Bisnis, 6(12), 4043– 4068. DOI: https://doi.org/10.248-
43/EEB.2017.v06.i12.p01.
 Setiawan, D. (2013). Peran pendidikan karakter dalam mengembangkan kecerdasan moral. Jurnal
Pendidikan Karakter, 3(1), 53–63. DOI: https://doi.org- /10.21831/jpk.v0i1.1287.
 Sudjana, N. (1989). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

KESIMPULAN SAYA PADA ARTIKEL KE-2

Proses pendidikan berlangsung di lingkungan sekitar yang menyangkut penilaian terhadap tujuan, isi,
strategi, dansarana pendidikan dan juga Pembelajaran bidang studi ekonomi memiliki cara belajar yang
kompleks mulai dari metode menghafal, mencoba, hingga mengkreasi sehingga Pada materi persamaan
dasar akuntansi kelas XII IIS SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo, peserta didik diharuskan menghafal
definisi, dan fungsi akuntansi untuk bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. namun hasil dari pembelajaran
tersebut . Sebanyak 80% peserta didik melakukan interaksi dengan guru sebagai umpan balik atas
pemberian materi. Namun, pada saat diberikan latihan soal, hanya sebanyak 40% peserta didik yang bisa
mengerjakan dengan lancar, 40% lainnya masih mengalami kendala dan sering bertanya kepada guru, dan
sisanya sebanyak 20% mengaku tidak bisa dan susah memahami maka dari itu pengajar harus melakukan
latihan soal secara berulang-ulang kepada peserta didik.

Proses pembelajaran persamaan dasar akuntansi tidak hanya berfokus untuk memberikanmateri juga
membentuk karakter peserta didik contohnya . Seperti pada saat upacara bendera sekitar 90% peserta didik
mengikuti upacara dengan baik, 10% lainnya datang terlambat ataupun tidak memakai atribut dengan
lengkap Pada dasarnya hasil belajar adalah akibat dari kegiatan belajar. Menurut Sudjana (1989). Hakikat
hasil belajar merupakan pembenahan peilaku dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran wajib jurusan ilmu sosial yang menerapkan sikap
disiplin sebagai dasar dalam pembelajaran. Menurut Emile Durkeheim (Lickona, 2012) bahwa disiplin
merupakan sisi moral dalam sebuah kelas dan sebagai bagian dari masyarakat kecil. Disiplin merupakan
sebuah kesempatan yang memungkinkan untuk diterapkan di kelas dan berguna untuk mengendalikan
pesertadidik. namun Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter disiplin
berpengaruh terhadap hasil belajar, seperti pada penelitian Najib & Achadiyah (2015), Mulyani (2016),
Benninga, Berkorwitz, Kuehn, et al. (2003), Setiawan (2013), Kosim (2011), dan Laksana (2015). Selain
karakter disiplin, karakter tanggung jawab juga diperlukan peserta didik untuk menuntun pemenuhan
kewajiban. Peran guru sebagai pengendali disiplin perlu memberikan latihan disiplin moral, antara lain:
(1) merencanakan kebijakan; (2) pembiasaan kedisiplinan; (3) melakukan tanggung jawab; dan (4) rasa
peduli kepada masalah

maka yang dapat saya simpulkan adalah Data diambil dengan cara kuesioner online dari 85 responden
yang berasal dari peserta didik kelas XII IIS 1, kelas XII IIS 2, dan kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1
Gedangan Sidoarjo. Kuesioner menggunakan skala likert sebagai alat mengukur dengan skor 1-5.
Penelitian ini mengguanakan 2 variabel bebas dengan 11 indikator. Variabel pertama adalah disiplin
dengan 6 indikator pertanyaan dan jumlah pertanyaan 16 butir. Variabel kedua adalah bertanggung jawab
dengan 5 indikator pertanyaan dan jumlah pertanyaan 17 butir. Dengan demikian, total pertanyaan
menjadi 33 butir.

dan jumlah responden 85 peserta didik yang diambil secara acak dari tiga kelas jurusan IIS. Terlihat
dari data tabel bahwa kelas XII IIS 1 lebih banyak respondennya 1 poin di antara yang lainnya. Pada
proses validitas data, 33 butir pertanyaan dinyatakan valid dengan nilai signifikansi <0.05, dengan rata-
rata jawaban responden bernilai 3 dengan total 16 pertanyaan dihasilkan nilai rata-rata sebesar ± 3

yang artinya Guru sebagai mediator pembentukan karakter peserta didik diharapkan lebih banyak
memberikan teladan dalam berdisiplin dan bertanggung jawab agar peserta didik termotivasi untuk
menirunya. Pembentukan karakter pada peserta didik harus dilakukan oleh semua pihak di sekolah, agar tidak
terjadi ketimpangan dalam mengajarkan karakter disiplin dan bertanggung jawab secara baik.
ARTIKEL 3

AKUNTANSI SYARIAH BIDANG BARU STUDI AKUNTANSI

DALAM KONTEKS EPISTIMOLOGI ISLAM

Penulis : Ami Sulistami Mahmudah

A. PENDAHULUAN

Seiring dengan meningkatnya rasa keberagamaan (religiusitas) masyarakat Muslim menjalankan syariah
Islam dalam kehidupan sosial-ekonomi, semakin banyak institusi bisnis Islami yang menjalankan kegiatan
operasional dan usahanya berlandaskan prinsip syariah. Untuk mengelola institusi Islami ini diperlukan
pencatata transaksi dan pelaporan keuangan. Pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan dengan
karakteristik tertentu yang sesuai dengan syariah. Pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan yang
diterapkan pada institusi bisnis Islami inilah yang kemudian berkembang menjadi akuntansi syariah.
Akuntansi syariah (shari’a accounting) menurut Karim (1990) merupakan bidang baru dalam studi akuntansi
yang dikembangkan berlandaskan nilai-nilai, etika dan syariah Islam, oleh karenanya dikenal juga sebagai
akuntansi Islam (Islamic Accounting).

Perkembangan akuntansi sebagai salah satu cabang ilmu sosial telah mengalami pergeseran nilai yang
sangat mendasar dan berarti, terutama mengenai kerangka teori yang mendasari dituntur mengikuti perubahan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Karim (1990:3) mengemukakan bahwa selama ini yang
digunakan sebagai dasar kontruksi teori akuntansi lahir dari konteks budaya dan idiologi.
Demikian halnya dengan kontruksi akuntansi konvensional menjadi akuntansi Islam (syariah) yang lahir dari
nilai-nilai budaya masyarakat dan ajaran syariah Islam yang dipraktikan dalam kehidupan sosial-ekonomi
(Hammed:1997). Akuntansi syariah dapat dipandang sebagai kontruksi sosial masyarakat Islam guna
menerapkan ekonomi Islam dalam kegiatan ekonomi.

Akuntansi syariah merupakan sub-sistem dari system ekonomi dan keuangan Islam, digunakan sebagai
instrument pendukung penerapan nilai-nilai Islami dalam ranah akuntansi, fungsi utamanya adalah sebagai
alat manajemen menyediakan informasi kepada pihak internal dan eksternal organisasi (Hasyshi: 1986;
Baydoun Willet, 2000 serta Harahap, 2001). Motivasi para pakar dan akademisi akuntansi terutama dari
kalangan orang-orang Muslim guna mengkaji dan mengembangkan akuntansi syariah semakin meningkat.
Setelah mengetahui beberapa peneliti (Gray, 1988; Perera, 1989; Hamid et al., 1993; Baydoun dan Willet,
1994) yang menguji hubungan antara budaya, religi dan akuntansi, menyatakan bahwa budaya secara umum
dan Islam secara khusus mempengaruhi bentuk-bentuk akuntansinya. Sebagaimana dikemukakan oleh
Gaffikin dan Triyuwono (1996) akuntansi adalah refleksi dari sebuah realitas yang idealnya dibangun dan
dipraktikan berdasarkan nilai-nilai dan etika. Nilai-nilai dan etika orang Muslim adalah syariah, maka
alternatif terbaik pengembangan akuntansi syariah adalah menggunakan pemikiran yang sesuai dengan
syariah.
Untuk memahami pengertian akuntansi syariah, dapat mengacu pada definisi akuntansi syariah yang
dikemukakan oleh Hameed (2003) yaitu: Berangkat dari definisi-definisi akuntansi tersebut di atas, akuntansi
syariah dalam arti sempit dapat didefinisikan sebagai berikut: “Akuntansi syariah adalah suatu proses, metode,
dan teknik pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran transaksi, dan kejadian-kejadian yang bersifat keuangan
dalam bentuk satuan uang, guna mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi suatu entitas
ekonomi yang pengelolaan usahanya berlandaskan syariah, untuk dapat digunakan sebagai bahan mengambil
keputusan-keputusan ekonomi dan memilih alternative-alternatif tindakan bagi para pemakainya”.

Perkembangan akuntansi sebagai salah satu cabang ilmu sosial telah mengalami pergeseran nilai yang
sangat mendasar dituntut mengikuti perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Kam (1990:3)
mengemukakan bahwa selama ini yang digunakan sebagai dasar kontruksi teori akuntansi lahir dari konteks
budaya dan idiologi. Demikian halnya dengan kontruksi akuntansi konvensional menjadi akuntansi Islam
(syariah) yang lahir dari nilai-nilai budaya masyarakat dan ajaran Islam yang dipraktikan dalam kehidupan
sosial-ekonomi (Hameed, 1997). Oleh karenanya akuntansi syariah dapat dipandang sebagai kontruksi sosial
masyarakat Islam guna menerapkan praktik-praktik ekonomi Islam dalam kehidupan sosial-ekonomi.

B. Akuntansi Syariah dan Epistimologi Islam

Kerangka konseptual akuntansi syariah sebagaimana telah dikemukakan di atas dirumuskan menggunakan
pendekatan epistimologi Islam. Epistimologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membahas teori ilmu
pengetahuan, secara harfiah epistimologi berasal dari bahasa Yunani episteme yang berarti pengetahuan
(Suria Sumantri, 1991). Dalam lingkup filsafat ilmu, epistimologi mengandung pengertian sebagai metode
memperoleh pengetahuan agar memiliki karakteristik, kebenaran, dan nilai-nilai tertentu sebagai ilmu
(Chalmers,1991). Dalam konteks epistimologi sebagai metode memperoleh pengetahuan ilmu, epistimologi
Islam diperlukan guna memperoleh pengetahuan yang diharapkan memiliki karakteristik, kebenaran dan nilai-
nilai Islami. Epistimologi Islam adalah metode memperoleh pengetahuan ilmu yang Islami melalui proses
penalaran yang sistematis, logis dan sangat mendalam menggunakan “ijtihad” yang dibangun atas kesadaran
sebagai khalifatullah fii-ardl (lihat Syafi’i, 2000 dan Triyuwono, 2000).

Prinsip dasar paradigma syariah merupakan multi paradigma yang holistic, mencakup keseluruhan
dimensi wilayah mikro dan makro dalam kehidupan manusia yang saling terkait. Pertama, dimensi mikro
prinsip dasar paradigma syariah adalah individu yang beriman kepada Allah SWT (tauhid) serta mentaati
segala aturan dan larangan yang tertuang dalam Al-Qur’an,Al Hadits, Fiqh, dan hasil ijtihad. Landasan tauhid
diperlukan untuk mencapai tujuan syariah yaitu menciptakan keadilan sosial (al a’dl dan al ihsan) serta
kebahagiaan dunia dan akhirat. Pencapaian tujuan syariah tersebut dilakukan menggunakan etika dan motal
iman (faith), taqwa (piety), kebaikan (righteoneus/birr), ibadah (worship), tanggungjawab
(responsibility/fardh), usaha (free will/ikhtiyar), hubungan dengan Allah dan manusia (Habluminallah dan
Habluminannas), serta barokah (blessing).

Kedua, dimensi makro prinsip syariah adalah meliputi wilayah politik,ekonomi dan sosial. Dalam dimensi
politik menjunjung tinggi musyawarah dan kerjasama. Sedangkan dalam dimensi ekonomi, melakukan usaha
halal, mematuhi larangan bunga, dan memenuhi kewajiban zakat. Selanjutnya dalam dimensi sosial yaitu
mengutamakan kepentingan umum dan amanah. Dalam kerangka konseptual akuntansi syariah tersebut di
atas, dinyatakan bahwa tujuan diselenggarakannya akuntansi syariah adalah mencapai keadilan sosial-
ekonomi; dan sebagai sarana ibadah memenuhi kewajiban kepada Allah SWT, lingkungan dan individu
melalui keterlibatan institusi dalam kegiatan ekonomi. Produk akhir teknik akuntansi syariah adalah informasi
akuntansi yang akurat untuk menghitung zakat dan pertanggungjawaban kepada Allah SWT dengan
berlandaskan moral, iman dan taqwa.

Dengan demikian dalam hal akuntansi syariah sebagai alat pertanggungjawaban, diwakili informasi
akuntansi syariah dalam bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan syariah yaitu mematuhi prinsip full
disclousure. Laporan keuangan akuntansi syariah tidak lagi berorientasi pada maksimasi laba, akan tetapi
membawa pesan modal dalam menstimuli perilaku etis dan adil terhadap semua pihak. Jenis laporan keuangan
akuntansi syariah yang memenuhi criteria ini menurut Harahap (2000) meliputi” Neraca, yang menyajikan
pula Laporan Sumberdaya Manusia. Laporan Nilai Tambah (Value Added Reporting) yang menyajikan semua
hasil yang diperoleh perusahaan darikontribusi semua pihak yang terkait dengan entitas, dan kemudian
mendistribusikannya secara adil. Laporan Arus Kas (Cash Flow). Laporan Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan (Socio Economy Accounting Reporting). Catatan atas Laporan Keuangan, mengenai implementasi
syariah misalnya zakat, infaq, shodaqoh, transaksi haram, dan laporan dewan syariah. Melaporkan good
governance, mengenai produksi, efisiensi, produktivitas, dan laporan lainnya yang relevan.

C. PENUTUP

Akuntansi syariah yang lahir dari nilai-nilai dan ajaran syariah Islam seiring dengan meningkatnya
religiusitas masyarakat Islam dan semakin banyaknya entitas ekonomi yang menjalankan usahanya
berlandaskan prinsip syariah. Merupakan sebuah fenomena perkembangan akuntansi sebagai idiologi
masyarakat Islam dalam menerapkan ekonomi Islami dalam kehidupan sosial-ekonominya. Akuntansi syariah
merupakan bidang baru dalam kajian akuntansi yang memiliki karakteristik unik berbeda dengan akuntansi
konvensional, karena mengandung nilai-nilai kebenaran berlandaskan syariat Islam. Perolehan pengetahuan
akuntansi syariah sebagai bagian dari ilmu akuntansi digali menggunakan pendekatan epistimologi Islam.
Akuntansi syariah yang pertama kali diterapkan di Indonesia adalah akuntansi perbankan syariah. Standar
akuntansi perbankan syariah dikeluarkan pada tanggal 1 Mei 2002 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam dua buku, yaitu Buku Pertama, Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (IAI, 2001). Buku Kedua, Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan Akuntansi Perbankan Syariah atau PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah (IAI,
2001a). Standar ini diharapkan menjadi acuan dan ditaati oleh bank syariah dalam menyelenggarakan praktik
akuntansi. Seiring dengan semakin banyaknya entitas ekonomi yang menerapkan praktik akuntansi syariah,
akuntansi syariah perlu dikaji secara mendalam untuk diajarkan di perguruan tinggi. Pengajaran akuntansi
syariah akan mengingkatkan akuntabilitas perguruan tinggi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sumber: http://agt122005.blogspot.com/2007/08/akuntansi syariah_15.html?zx=860b0fc631bbdfa
KESIMPULAN SAYA PADA ARTIKEL KE-3

Akuntansi syariah yang lahir dari nilai-nilai dan ajaran syariah Islam seiring dengan meningkatnya
religiusitas masyarakat Islam dan semakin banyaknya entitas ekonomi yang menjalankan usahanya
berlandaskan prinsip syariah maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi syariah sebagai alat pertanggung
jawaban, diwakili informasi akuntansi syariah dalam bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan syariah
yaitu mematuhi prinsip full disclousure. Laporan keuangan akuntansi syariah tidak lagi berorientasi pada
maksimasi laba, akan tetapi membawa pesan modal dalam menstimuli perilaku etis dan adil terhadap semua
pihak adapun mengutamakan kepentingan umum dan amanah. Dalam kerangka konseptual akuntansi syariah
tersebut di atas, dinyatakan bahwa tujuan diselenggarakannya akuntansi syariah adalah mencapai keadilan
sosial-ekonomi; dan sebagai sarana ibadah memenuhi kewajiban kepada Allah SWT dan juga Perkembangan
akuntansi sebagai salah satu cabang ilmu sosial telah mengalami pergeseran nilai yang sangat mendasar dan
berarti, terutama mengenai kerangka teori yang mendasari dituntur mengikuti perubahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat karena Seiring dengan meningkatnya rasa keberagamaan (religiusitas) masyarakat
Muslim menjalankan syariah Islam dalam kehidupan sosial-ekonomi, semakin banyak institusi bisnis Islami
yang menjalankan kegiatan operasional dan usahanya berlandaskan prinsip syariah.

Anda mungkin juga menyukai