Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta yang berada di Jalan


Slamet Riyadi No.445 Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57416.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap pada semester genap dari bulan
April 2020 sampai bulan Mei 2021. Kegiatan tersebut dimulai dengan perencanaan,
observasi hingga penyusunan laporan penelitian. Tabel 3.1. merupakan waku
penelitian dalam bentuk rangkaian jadwal.

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun 2020 Tahun 2021


Penelitian 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1. Pengajuan
Judul
2. Penyusunan
Proporsal
3. Seminar
Proposal
4. Permohonan
Izin
Penelitian
5. Pengambilan
Data
6. Analisis
Data
7. Penyusunan
Laporan
B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif


kuantitatif dimana peneliti mendeskripsikan dan menganalisis data hasil tes soal
Penilaian Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran Kimia kelas X tahun ajaran 2019/2020

24
25

ditinjau dari kesesuaian butir soal dengan indikator soal, distribusi jenjang kognitif,
validitas dan reliabilitas butir soal, daya beda, tingkat kesukaran dan efektivitas
pengecoh.

C. Instrument

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar validasi. Lembar ini


terbagi menjadi dua macam, yaitu lembar validasi kesesuaian butir soal dengan
indikator dan lembar validasi distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menerapkan teknik dokumentasi untuk pengumpulan data.


Bertujuan agar peneliti mendapatkan data kemudian diolah dan di analisis. Data
yang didapat dari teknik dokumentasi ini berupa silabus, RPP, kisi-kisi soal, daftar
nama dan lembar jawaban peserta ujian penilaian akhir tahun (PAT) mata pelajaran
Kimia di SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2019/2020. Data yang ingin
diperoleh yaitu persentase kesesuaian butir soal dengan indikator soal dan
persentase distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom.

Pada penelitian ini, untuk mendapatkan data yang ingin diperoleh


diperlukan instrumen. Instrumen yang digunakan adalah orang-orang yang terlibat
dalam proses analisis data. Pada penelitian ini, yang terlibat sebagai instrument
penelitian yaitu rater 1, rater 2 dan expert judgement. Instrumen berupa ceklis dan
format instrument untuk analisis kesesuaian butir soal dengan indikator soal dan
analisis distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom bisa dilihat pada
lampiran 9 dan lampiran 10.

E. Teknik Validasi Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan lembar validasi. Lembar validasi


menggunakan dua jenis yaitu lembar validasi kesesuaian butir soal pada indikator
soal dan lembar validasi distribusi jenjang ranah kognitif Taksonomi Bloom revisi.
Secara umum uji validitas terbagi menjadi dua yaitu validitas data dan validitas
instrument. Menurut (Matondang, 2009) uji validitas instrument digunakan untuk
26

memeriksa apakah suatu instrument yang sudah dibuat dapat dikatakan layak dan
bisa digunakan untuk penelitian. Menurut Bachri (2016) uji validitas data
dilaksanakan sebagai pemeriksa kevalidan hasil penelitian yang diperoleh. Uji
validitas pada penelitian ini adalah uji validitas instrumen.

Uji validitas instrumen melibatkan validator dari para ahli sebab yang akan
diuji validitasnya adalah validitas isi. Validitas isi berkaitan dengan analisis rasional
terhadap domain yang hendak diukur (Bandur, Agustinus., Budiastuti (2013).
Kemudian hasil validasi instrument dimasukkan kedalam tabulasi silang berikut :

Tabel 3. 2 Tabulasi Silang

Ahli 1
Tidak Relevan Relevan
Ahli 2 Tidak Relevan A B
Relevan C D
Hasil validasi kedua ahli yang sudah dimasukkan kedalam tabel tabulasi
silang, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus Gregory (2010) sebagai
berikut.

𝐷
𝑉=
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

Keterangan :
A = Kedua ahli tidak setuju terhadap indikatornya
B = Ahli 1 tidak setuju dan ahli kedua setuju terhadap indikatornya
C = Ahli 1 setuju dan ahli kedua tidak setuju terhadap indikatornya
D = Kedua ahli setuju terhadap indikatornya

Setelah melakukan perhitungan maka hasilnya dibandingkan dengan


kriteria koefisien validitas isi. Kriteria validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.3
dibawah ini.

Tabel 3. 3 Kriteria Validitas Isi

Koefisien Validitas Isi Kriteria


0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Sedang
27

0,20 – 0,39 Rendah


0,00 – 0,19 Sangat rendah
Hasil validasi kedua validator menampilkan data bahwa koefisien validitas
isi = 1 yang berarti validitas instrument termasuk sangat tinggi dan sudah layak
digunakan. Sehingga sudah tepat dengan pendapat Ruslan (2009) yang mengatakan
kriteria instrument dikatakan sudah layak jika hasil dari koefisien validitas isi ≥
0,75.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis kualitatif yang dilakukan pada penelitian ini berfokus pada
(1) analisis kesesuaian butir soal dengan indikator soal, (2) analisis distribusi
jenjang ranah kognitif taksnomi bloom. Analisis data yang baik memiliki kriteria
yaitu data tersebut valid dan reliabel.

1. Teknik Analisis Kualitatif


a. Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan Indikatornya

Analisis kesesuaian butir soal dengan indikator saol menggunakan lembar


analisis dan kemudian dihitung menggunakan rumus persentase kesesuaian butir
soal dengan indikatornya. Rumus yang digunakan yaitu :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙


𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙

Format lembar analisis kesesuaian butir soal dengan indikator soal dapat dilihat
pada lampiran 8.

b. Analisis Distribusi Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom Revisi

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan lembar analisis dan kemudian


dihitung menggunakan rumus persentase distribusi jenjang ranah kognitif. Rumus
yang digunakan yaitu :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔


𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑜𝑎𝑙
28

Format lembar analisis distribusi jenjang ranah kognitif dijelaskan pada lampiran
9.

Pada penelitian ini, penentuan uji reliabilitas dapat dilakukan melalui


penggunaan koefisien kesepakatan (KK) antar rater. Tujuan dari dilakukan
reliabilitas pengamatan yaitu untuk mendapatkan hasil data yang akurat dan dapat
dipercaya. Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain :

1) Membuat tabel kontingensi kesepakatan antar rater dengan memasukkan


kode yang sudah dibuat oleh rater dan expert judgement. Adapun format
tabel kontingensi kesesuaian butir soal dengan indikatornya dapat dilihat
pada lampiran 2. Sedangkan format tabel kontingensi distribusi jenjang
ranah kognitif dapat dilihat pada lampiran 3.
2) Menghitung nilai koefisien kesepakatan dari hasil data yang sudah
dimasukkan.
Rumus yang digunakan untuk menilai koefisien kesepakatan sebagai
berikut :
2𝑆
Koefisien Kesepakatan (KK) =
𝑁1 + 𝑁2

Keterangan :

KK : Koefisien Kesepakatan
S : Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 : Jumlah kode yang dibuat rater 1
N2 : Jumlah kode yang dibuat rater 2
3) Menyimpulkan dari data yang sudah diperolah

Hasil dari perhitungan mencari nilai koefisien kesepakatan kemudian


dianalisis berdasarkan kriteria Koefisien Kappa meliputi >0,75 = sangat bagus,
0,40-0,75 = bagus dan <0,40 = sangat buruk (Banerjee, et al. 1999).

2. Teknik Analisis Kuantitatif


29

Analisis data secara kuantitatif dimanfaatkan untuk mencari nilai dari


berbagai aspek, yaitu: validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya
pembeda dan efektivitas pengecoh. Masing-masing aspek dihitung menggunakan
program aplikasi kualitas butir soal yang bernama Anates Versi 4.09.

a. Validitas Butir Soal

Suatu tes dinyatakan telah valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur. Penelitian yang dilakukan menggunakan teknik korelasi
biserial. Korelasi biserial digunakan untuk menghitung validasi setiap item.
Secara matematis, korelasi biserial dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
rpbi = √𝑞
𝑆𝑡

Keterangan :

rpbi = koefisien korelasi biserial

Mp = rata-rata skor subjek yang menjawab benar bagi

item yang dicari validitasnya.

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi peserta didik yang menjawab benar

q = proporsi peserta didik yang menjawab salah


Dasar pengambilan keputusan yaitu soal dikatakan valid apabila r hitung ≥
rtabel, maka instrumen atau item pertanyaan memiliki hubungan yang signifikan
terhadap skor total (Arikunto, 2013).

b. Reliabilitas Item

Secara matematis, uji reliabilitas dapat dirumuskan menggunakan formula


Kuder-Richardson sebagai berikut :

𝑛 𝑆 2− ∑ 𝑝𝑞
r11 = 𝑛−1 ( )
𝑆2
30

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawa item dengan salah

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

Hasil reliabilitas yang diperoleh melalui pemanfaatan aplikasi ANATES


selanjutnya dianalisis menggunakan kriteria reliabilitas menurut Sugiyono
(2005) yang dapat dilihat pada tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas dibawah ini.

Tabel 3. 4 Kriteria Reliabilitas


Nilai r11 Interpretasi
0,00 – 0,19 Sangat rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Cukup
0,60 – 0,79 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
c. Tingkat Kesukaran

Secara matematis, rumus tingkat kesukaran soal dapat ditulis sebagai


berikut :

𝐵
p = 𝐽𝑆

Keterangan :

P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta didik yang menjawab dengan benar
JS = jumlah seluruh peserta didik peserta tes
(Sudijono, 2015)
31

Hasil tingkat kesukaran yang dihitung menggunakan aplikasi ANATES


kemudian dianalisis menggunakan tabel kriteria tingkat kesukaran soal
menurut Arikunto (2013) yang dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3. 5 Kriteria Tingkat Kesukaran


Nilai p Kriteria
0,71 – 1,00 Mudah
0,31 – 0,70 Sedang
0,00 – 0,30 Sukar
d. Daya Beda

Secara matematis, daya pembeda dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐵 𝐵𝐵
D = 𝐽𝐴 −
𝐴 𝐽𝐵

(Arikunto, 2013)

Keterangan :

D = daya pembeda
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompk bawah yang menjawab dengan benar
JB = jumlah peserta kelompok bawah
JA = jumlah peserta kelompok atas.
Hasil daya beda yang dihitung menggunakan aplikasi ANATES kemudian
dianalisis berdasarkan tabel kriteria daya beda menurut Arikunto (2013) yang
dipaparkan pada Tabel 3.6.

Tabel 3. 6 Kriteria Daya Pembeda


Nilai D Kategori
0,7 < Dp ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < Dp ≤ 0,70 Baik
0,20 < Dp ≤ 0,40 Cukup
0,00 < Dp ≤ 0,20 Jelek
Dp < 0,00 Tidak Baik
e. Efektivitas Pengecoh
32

Secara matematis, efektivitas pengecoh dapat dirumuskan sebagai berikut


:

𝑛−1
𝐼𝑝 = 𝑁𝑝 (𝑁−𝑁𝐵 )

Keterangan :

Np = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh

Ip = indeks pengecoh
n = jumlah opsi jawaban
N = jumlah peserta tes
NB = jumlah peserta tes yang menjawab betul pada butir
soal yang bersangkutan
(Yusrizal, 2016)

Hasil efektivitas pengecoh yang dihitung menggunakan aplikasi ANATES


kemudian dianalisis menggunakan tabel kriteria daya beda menurut Arifin
(2010) yang dapat dilihat pada tabel 3.7 Kriteria Efektivitas Pengecoh dibawah
ini.

Tabel 3. 7 Kriteria Efektivitas Pengecoh


Nilai Ip (%) Kategori
76 - 125 Sangat baik
51 - 75 atau 126 - 150 Baik
26 - 50 atau 151 - 175 Kurang baik
0 - 25 atau 176 - 200 Jelek
>200 Sangat jelek
Setelah proses mengetahui kualitas dari pengecoh jawaban maka tahap
selanjutnya adalah menyimpulkan tentang fungsi pengecoh secara menyeluruh
berpedoman pada skala Likert (Sugiyono, 2005).

Tabel 3. 8 Kriteria Penilaian Efektivitas Pengecoh


Pengecoh yang Kriteria Kategori Soal
berfungsi
4 Sangat Baik Sangat baik
3 Baik Baik
2 Cukup baik Cukup baik
33

1 Kurang baik Kurang baik


0 Tidak Baik Tidak baik
f. Kualitas Butir Soal

Menurut Arifin (2017) dalam menginterpretasikan tiap item soal, peneliti


melakukan pembagian kualitas soal dalam tiga kategori yaitu butir soal yang tidak
baik, cukup baik, dan baik. Kriteria kualitas butir soal dapat dilihat pada tabel 3.9
dibawah ini.

Tabel 3. 9 Kriteria Kualitas Butir Soal


Jumlah Kriteria Kualitas Butir Revisi Masuk
yang terpenuhi Soal dalam Bank
Soal
≤2 Tidak baik Dibuang Tidak
3 Cukup Ya Belum
4 Baik Tidak ada Ya
Berikut penjelasan tabel 3.9

Tabel 3. 10 Penjelasan Tabel 3.9


Kualitas Validitas Tingkat Daya Pembeda Efektivitas
Butir Soal Butir Soal Kesukaran Pengecoh
Baik Valid Sedang Baik sekali, Sangat baik, baik
baik, dan cukup dan cukup
Cukup baik Tidak valid Sukar dan Buruk dan Kurang baik dan
mudah sangat buruk tidak baik
Soal tidak baik : soal yang tidak memenuhi ≥2 kriteria

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap utama, yaitu persiapan dan
pelaksanaan penelitian serta pengolahan data.

1. Tahap Persiapan Penelitian


a. Penyusunan proporsal penelitian
b. Revisi Proporsal penelitian
c. Pembuatan surat izin penelitian dari FKIP UNS
d. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SMA Batik 1 Surakarta
e. Menghubungi guru kimia kelas X SMA Batik 1 Surakarta
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
34

a. Meminta dokumen yang diperlukan terkait penilaian akhir tahun kepada


guru kimia kelas X.
b. Menganalisis data secara kualitatif dan kuantitatif
3. Tahap Pengolahan Data

Peneliti mengolah dan menganalisis data dan hasil yang diperoleh dengan
menggunakan software Anates Versi 4.09.

Gambar 3. 1 Prosedur Penelitian

Anda mungkin juga menyukai