Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2003


yaitu suatu proses interaksi dan komunikasi dalam suatu lingkungan belajar antara
siswa dengan guru dan sumber belajar. Pembelajaran didefinisikan sebagai upaya
yang pendidik lakukan melalui interaksi agar peserta didik menjadi aktif selama
kegiatan belajar sehingga didapatkan kemampuan sikap dan keterampilan yang
tinggi disamping kemampuan pengetahuan Purnomo (2014). Menurut Ananda, R.,
Asrul. (2014) tujuan pembelajaran berfokus pada pencapaian peserta didik terhadap
hasil belajar. Biasanya hasil belajar itu dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
psikomotorik. Tujuan pembelajaran termuat dalam Rencana Pelaksana
Pembelajaran atau biasa disebut RPP. RPP merupakan implementasi dalam bentuk
rancangan dari silabus yang digunakan sebagai pedoman bagi seorang pendidik
dalam proses pembelajaran berlangsung agar tercapainya kompetensi dasar
(Istiqomah 2018). Setiap kompetensi dasar yang termuat dalam RPP dapat
diimplementasikan pada satu atau lebih pertemuan dengan didapatkan hasil belajar
peserta didik oleh pendidik di tiap pertemuannya. Hasil belajar selanjutnya dapat
terlihat melalui evaluasi hasil belajar (Pratiwi, 2016)

Maimun (2011) menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu tahap akhir


dari kegiatan belajar mengajar dengan tujuan menetapkan hasil yang dicapai atas
dasar aturan tertentu. Kedudukan evaluasi dalam proses pembelajaran itu penting
karena evaluasi menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran. Evaluasi dilakukan
dalam proses pembelajaran agar pendidik dapat mengetahui tingkat keberhasilan
setiap pertemuannya. Selain itu, pendidik juga dapat mengetahui apakah materi
yang sudah disampaikan harus mengulang atau diganti dengan topik yang baru
(Haniza, 2019). Berdasarkan paparan evaluasi diatas, dapat disimpulkan bahwa
evaluasi sangat penting perannya dan berpengaruh terhadap keefektifan proses

1
2

pembelajaran sehingga evaluasi yang baik akan memberikan kualitas pembelajaran


yang baik juga.

Cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan peserta


didik salah satunya dalam melakukan kegiatan evaluasi melalui instrument tes dan
non tes (Chotimah, 2018). Pada setiap jenjang pendidikan, teknik tes dijadikan
sebagai instrument dengan tujuan untuk menilai ranah kognitif pada hasil belajar
peserta didik (Hasiholan, 2019). Bagi seorang pendidik, tes juga dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengetahui sampai mana kompetensi telah dicapai oleh setiap
peserta didik (Khaerudin, 2017) . Bentuk tes yang biasa digunakan dalam
pelaksanaan ujian yaitu bentuk objektif maupun subjektif (Matondang, 2009).
Penentu kualitas yang berhubungan dengan pemenuhan syarat dalam hal tingkat
kesukaran, daya beda, distractor, validitas, dan reliabilitas menggunakan sebuah
alar ukut atau indikator berupa tes (Karzuni, 2011).

Menurut Khaerudin (2017) adapun tahap-tahap dalam prosedur


penyusunan tes antara lain (1) merencanakan perincian tes, (2) membuat soal tes,
(3) mengkaji soal tes, (4) mengujicobakan soal tes, (5) menganalisis soal tes, (6)
merevisi soal tes, (7) meyusun tes, (8) melakukan pelaksanaan tes. Langkah
menganalisis soal menjadi penting sebab digunakan untuk memeriksa kesesuaian
butir soal dengan pedoman pembuatan soal (Mujimin 2009) .Sehingga dengan
melakukan analisis terhadap soal memperlihatkan hasil kualitas butir soal secara
keseluruhan. Tetapi faktanya masih ada beberapa pendidik yang tidak melakukan
analisis butir soal sebelum soal tersebut diuji cobakan. Salah satunya yaitu pendidik
mata pelajaran kimia yang mengajar di SMA Batik 1 Surakarta. Sekolah ini dipilih
sebagai tempat penelitian pada penelitian ini. SMA Batik 1 dijadikan sebagai
tempat penelitian karena berdasarkan data Puspendik (Pusat Penilaian Pendidikan)
tahun 2019 menunjukkan bahwa SMA Batik 1 menjadi salah satu SMA swasta
terbaik di kota Surakarta.

Di sekolah tersebut, butir soal penilaian akhir tahun mata pelajaran kimia
kelas X dijadikan sebagai alat evaluasi hasil belajar. Soal penilaian akhir tahun
dibuat oleh guru sendiri namun belum diketahui bagaimana tingkat kesesuaian soal
3

dengan kompetensi dasar, belum diketahui bagaimana persentase distribusi jenjang


kognitif pada butir soal tersebut dan belum didapati kualitas butir soal dari segi
kuantitatif. Informasi yang didapat dari hasil wawancara dengan guru kimia kelas
X di SMA Batik 1 Surakarta yang bernama Pak Saba mengungkapkan bahwa soal
penilaian akhir tahun tidak dilakukan analisis butir soal terlebih dahulu sebab
memerlukan rentang waktu yang cukup lama sehingga guru mengalami kendala
dalam menganalisis soal. Dengan demikian, peneliti ingin melakukan analisis butir
soal dengan menggunakan pendekatan klasik yaitu melalui aplikasi anates.

Aplikasi Anates sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Salah satu
peneliti yang menggunakan aplikasi anates dalam penelitiannya yaitu Susanti,
2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis validitas isi pada tigas aspek
materi, konstruksi dan bahasa terbilang tinggi, rendah dan sangat tinggi.
Selanjutnya distribusi jenjang ranah kognitif yang terukur pada soal ujian yakni
jenjang C1 sampai C4 berjumlah 8,18, 4, dan 10 soal. Hasil analisis soal
berdasarkan aspek validitas terhadap kualitas soal ujian terdapat 17 soal yang
termasuk dalam kategori sangat signifikan dan 5 soal signifkan. Sedangkan soal
yang tidak signifikan berjumlah 15 soal dan 3 soal NAN. Berdasarkan aspek
reliabilitas didapatkan koefisien reliabilitas sebanyak 0,76 dengan kriteria reliabel,
Untuk aspek tingkat kesukaran yakni 4 soal termasuk dalam kategori sangat mudah
dan 2 soal kategori mudah. Sebanyak 27 soal atau 67,5% dari jumlah soal
keseluruhan tergolong sedang. Untuk kategori sulit terdapat 7 soal. Analisis soal
menurut aspek daya pembeda yakni 3 soal memiliki daya pembeda yang sangat
baik, 16 soal atau 40%-nya terbilang baik, 11 soal termasuk dalam kategori cukup,
6 soal dengan daya pembeda jelek dan 4 soal lainnya sangat buruk. Aspek analisis
soal terakhir, yaitu efektivitas pengecoh memberi kesimpulan bahwa 24 (60% dari
jumlah total) soal terbilang efektif.

Berdasarkan paparan tersebut, peneliti melaksanakan penelitian “Analisis


Kualitas Butir Soal Penilaian Akhir Tahun Mata Pelajaran Kimia Kelas X di SMA
Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2019/2020 menggunakan Aplikasi Anates”.

B. Identifikasi Masalah
4

Menurut uraian latar belakang tersebut, beberapa permasalahan telah


diidentifikasi. Berikut paparan permasalahan tersebut:

1. Pentingnya evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektivitias proses


pembelajaran.
2. Instrumen evaluasi hasil belajar peserta didik belum dikatakan efektif sebab
belum dilakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk masing-
masing butir soalnya.
3. Secara kualitatif, analisis butir soal ditinjau dari kesesuaian butir soal
dengan indikator soal serta ditinjau juga dari distribusi jenjang ranah
kognitif.
4. Secara kuantitatif, analisis kuantitatif ditinjau dari validititas dan reliabilitas
soal, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pegecoh.
C. Batasan Masalah
Menurut permasalahan yang didapatkan, maka peneliti membatasi
penelitian pada kesesuian butir soal dengan kompetensi dasar (KD) pada kurikulum
yang diterapkan di sekolah, distribusi jenjang ranah kognitif, validitas dan
reliabilitas butir soal, daya pembeda, tingkat kesulitan serta efektivitas pengecoh
dengan menggunakan perhitungan manual dan aplikasi ANATES. Analisis tersebut
bertujuan untuk menganalisis kualitas butir soal PAT kelas X untuk mata pelajaran
kimia di SMA Batik 1 Surakarta.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas butir soal penilaian akhir tahun (PAT) mata pelajaran
kimia kelas X tahun ajaran 2019/2020 di SMA Batik 1 Surakarta ditinjau
dari kesesuaian butir soal dengan indikator soal?
2. Bagaimana distribusi jenjang ranah kognitif Taksonomi Bloom revisi yang
terukur pada butir soal PAT mata pelajaran kimia kelas X di SMA Batik 1
Surakarta tahun ajaran 2019/2020?
3. Bagaimana tingkat kualitas butir soal PAT mata pelajaran kimia kelas X di
SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2019/2020 apabila ditinjau dari
5

validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda serta efektivitas


pengecoh dengan menggunakan aplikasi ANATES?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis kualitas butir soal penilaian akhir tahun (PAT) mata
pelajaran kimia kelas X tahun ajaran 2019/2020 di SMA Batik 1 Surakarta
ditinjau dari kesesuaian butir soal dengan indikator soal.
2. Untuk menganalisis distribusi jenjang ranah kognitif Taksonomi Bloom
revisi yang terniali pada butir soal PAT mata pelajaran kimia kelas X di
SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2019/2020.
3. Untuk menganalisis tingkat kualitas butir soal PAT mata pelajaran kimia
kelas X di SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2019/2020 ditinjau dari
validitas, reliabilitas, tingkat kesulitas, daya pembeda serta efektivitas
pengecoh dengan menggunakan aplikasi ANATES.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan perkembangan bagi pengetahuan dan pengalaman peneliti
dalam menganalisis butir soal menggunakan aplikasi ANATES
b. Berguna sebagai bahan referensi untuk penelitian yang dilakukan
kedepannya
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, berguna sebagai petunjuk dalam membuat dan menyusun
kualitas butir soal yang baik pada periode selanjutnya.
b. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai saran penentuan kebijakan sekolah
pada periode selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai