Eko Sulistya
Jurusan Fisika, FMIPA UGM, Sekip Utara Kotak Pos Bls 21 Yogyakarta 55281
Intisari : Telah dilakukan penerapan metode integrasi Monte-Carlo pada lembarkerja Excel,
yaitu penentuan nilai π, dan menentukan titik pusat massa suatu bentuk toroida terpotong.
Hasil komputasi dapat langsung ditampilkan dalam lembarkerja setiap ada perubahan pa-
rameter masukan sehingga membantu dari segi pembelajaran komputasi. Pada penentuan π
diperoleh π = 3,12 ± 0,04 untuk 2000 cacah bilangan acak, sesuai dengan nilai yang disepakati
umum. Pada penentuan volume dan titik pusat massa suatu toroida terpotong, untuk 2000
cacah bilangan acak, diperoleh volume 21,6 ± 0,5 (satuan bebas) dan koordinat xcm = 2,43; ycm
= 0,15; zcm = − 0,0001; dengan ketakpastian relatif pada semua titik sebesar 0,02. Hasil-hasil
tersebut menunjukkan bahwa lembarkerja Excel dapat digunakan untuk komputasi.
1
Mathematica, dan lain sebagainya, dapat tematis (Koonin, 1990; DeVries, 1994), atau
dengan mudah digunakan untuk me- dengan metode sederhana, yang disebut
nyelesaikan masalah-masalah dengan metode “Hit-or-Miss”, (Sobol, 1993). Mencari
metode Monte-Carlo. Demikian juga, nilai suatu integral tertentu suatu fungsi
berbagai bahasa pemrograman, seperti adalah sama dengan menghitung luas yang
Fortran, C, C++, dan sebagainya dapat dibatasi oleh kurva fungsi itu dan batas-
digunakan untuk menuliskan rutin penera- batas integralnya. Bila daerah yang akan
pan metode Monte-Carlo. Keuntungan dari dihitung luasnya berupa suatu daerah yang
penggunaan perangkat-perangkat lunak bentuknya tidak beraturan, metode monte-
sains, dan bahasa pemrograman adalah ke- Carlo dapat digunakan.
cepatan. Hasilnya akan segera ditampilkan.
Misal akan dihitung luas suatu bangun sem-
Dari segi pembelajaran, diperlukan penyaj- barang S yang berada di dalam suatu daerah
ian hasil langkah-per-langkah. Untuk mak- bangun persegi seperti ditunjukkan pada
sud ini, kode program dapat diubah agar Gambar 1.
dapat menampilkan hasil untuk tiap langkah
iterasi, atau menggunakan lembarkerja
(spreadsheet). Pada saat ini, lembarkerja
yang populer dan dipakai banyak orang ada-
lah Microsoft Excel®.
Perbedaan antara Excel dengan perangkat-
perangkat lunak sains serta bahasa pem-
rograman adalah, bahwa dengan Excel
seseorang tidak harus menguasai bahasa dan
teknik pemrograman. Yang diperlukan ada-
lah pemahaman alur proses dan persamaan
yang akan digunakan. Persamaan tersebut Gambar 1. Bangun sembarang yang akan
dituliskan dalam suatu sel lembarkerja. ditentukan luasnya
Lembarkerja (worksheet) Excel bagaikan sa- Pilih sejumlah N titik di dalam daerah
tu lembar dokumen yang hidup. Setiap ru- persegi secara acak, dan untuk titik-titik
mus yang terdapat dalam suatu sel dihitung yang masuk di dalam daerah S diberi simbol
secara otomatis setiap ada perubahan isi di n. Secara geometri, nampak bahwa per-
setiap bagian lembarkerja itu, atau bisa dia- bandingan luas bangun S dapat didekati
tur agar dilakukan manual dengan tombol dengan perbandingan n/N. Jika luas bangun
F9 (Frye, 2004). S adalah AS dan luas bangun persegi adalah
AP, maka
Pada makalah ini disajikan dua penerapan
metode integrasi Monte-Carlo dengan Excel, n
AS ≅ AP (1)
yaitu : penentuan nilai π dan penentuan ti- N
tik pusat massa suatu bentuk tak beraturan,
Ketidakpastian σ dalam penentuan n diberi-
yang pertama dengan formula lembar kerja,
kan oleh deviasi standar dari agihan binomi-
dan kedua dengan VBA (Visual Basic for Ap-
al dengan kebolehjadian p = AS/AP (Beving-
plication).
ton, 2003)
2. LANDASAN TEORI σ= Np(1 − p)= n(1 − p) , (2)
Metode numerik untuk menghitung suatu sehingga hasilnya disajikan sebagai n ± σ .
integral tertentu dengan metode Monte-
Ketidakpastian relatifnya,
Carlo dapat dijabarkan secara murni ma-
2
σ n(1 − p) 1− p 3.2 Menentukan titik pusat massa
= = (3)
n n n Gambar 1 jika diterapkan pada bentuk 3 di-
mensi, maka titik-titik dibangkitkan secara
yang menunjukkan bahwa ketidakpastian
acak pada suatu volume bangun sederhana V
relatif pada hasil berbanding terbalik dengan
yang di dalamnya ada bangun sembarang W.
akar kuadrat n, yang berarti semakin besar
Volume bangun sembarang dapat didekati
N maka semakin akurat penentuan luas S.
dari hasil kali V dengan prosentase titik
3. IMPLEMENTASI yang berada di dalam W dengan jumlah kese-
luruhan titik.
3.1 Menentukan nilai π Dengan memandang titik-titik yang berada
di dalam volume W sebagai suatu sistem
Cara numerik untuk menentukan nilai π partikel dengan massa yang sama, maka
adalah dengan menghitung luas ¼ lingkaran secara pendekatan dapat dicari titik pusat
berjejari 1, seperti ditunjukkan pada Gambar massa dari W. Bentuk yang akan diacari titik
2. Luas sebenarnya adalah ¼π. pusat massanya adalah toroida terpotong
seperti pada Gambar 3 (Press, 2007).
x 2 + y2 < 1 (4)
3
pai 1 (tidak dipotong pada sumbu-z). Rumus- 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
rumus tersebut dituliskan berturut-turut pa-
da sel A5, B5, dan C5, seperti ditampilkan 4.1 Menghitung π
pada Gambar 5. Pada sel D5 diisikan rumus
Gambar 4 menampilkan sebagian dari lem-
bar kerja Excel. Kolom-kolom perhitungan
=(SQRT(A5^2+B5^2)-3)^2+C5^2 (8)
memanjang ke bawah sampai pada baris 59,
sehingga N = 50. Diperoleh n = 38 dan σ = 3.
sedangkan sel E5 diisikan
Dengan demikian diperoleh nilai untuk π,
=AND(D5<=1) (9) 3,0 dengan ketidakpastian 0,2.
∑m x i i m∑ x
i ∑x i
x=
cm ≈
i 1
==i 1 =i 1
= (10)
M nm n
n n n
∑m y i i m∑ y
i ∑y i
Gambar 4. Hasil untuk N = 50
y=
cm ≈
i 1
==i 1 =i 1
= (11)
M nm n Jumlah iterasi dapat diperbanyak dengan
n n n
cara menyalin kolom-kolom perhitungan ke
∑m z i i m∑ z
i ∑z i
bawah sampai jumlah N yang dikehendaki.
z= i 1 =i 1 =i 1
(12) Tabel 1 berikut ini menyajikan beberapa
cm ≈ = =
M nm n hasil untuk N yang berbeda-beda.
dengan menganggap bahwa semua titik Tabel 1. Hasil menentukan π untuk beberapa
koordinat (sebagai titik partikel) massanya nilai N
sama. Dengan kata lain, benda dianggap N n σ π ∆π ∆π
homogen, sehingga kerapatannya tetap dan π
50 40 3 3,20 0,23 0,079
sama di semua titik.
100 77 4 3,08 0,17 0,055
Dengan demikian, untuk setiap iterasi, 400 309 8 3,09 0,08 0,027
setelah titik diuji, jika berada di dalam vol- 1000 818 12 3,27 0,05 0,015
2000 1560 19 3,12 0,04 0,012
ume toroida, nilai-nilai x, y dan z diakumu-
lasikan, kemudian hasil akhirnya dibagi Dari Tabel 1 terlihat bahwa dengan melipat-
dengan total titik di dalam volume untuk kan N sebesar p kali, maka ketakpastian
memperoleh titik koordinat pusat massanya. relatif berkurang menjadi sekitar 1 p kali-
nya. Sebagai contoh untuk N = 100 menjadi
4
N = 400, faktor kelipatannya p = 4, ketakpas- batas pada sumbu-z), 7 (batas-batas pada
tian relatifnya menjadi setengahnya. Oleh sumbu-y) dan 3 (batas-batas pada sumbu-x),
karena itu dengan menambah N dari 1000 sehingga volumenya adalah 2 × 7 × 3 . Gambar
menjadi 2000 tidak banyak berpengaruh pa- 6 menampilkan grafik 2 dimensi titik-titik
da ketakpastian relatif, walaupun secara yang berada di dalam toroida terpotong.
komputasi langkah perhitungan menjadi Sumbu vertikal adalah sumbu-y sedangkan
lebih besar dan waktu yang diperlukan juga sumbu horisontal adalah sumbu-x.
lebih lama. Jadi ada batas untuk menen-
tukan seberapa N agar sesuai dengan ketak-
pastian yang diharapkan.
Gambar 5 menampilkan sejumlah n titik
koordinat dari sejumlah N = 2000 titik acak.
Gambar 7. Grafik xz
5
Lembarkerja Excel yang menampilkan hasil- DAFTAR PUSTAKA
hasil perhitungan ditunjukkan pada Gambar
9. Bevington, P.R., dan D.K. Robinson, 2006,
Data Reduction and Error Analysis for
Untuk jumlah bilangan acak yang lebih ban-
the Physical Sciences, McGraw-Hill
yak, misalnya lipat dua kali dari 2000, yaitu
Company, New York
4000 jumlah titik acak, proses perhitungan
pada lembarkerja menjadi sangat banyak, Billo, E.J., 2007, Excel® for Scientist and En-
dan dengan komputer yang digunakan gineers – Numerical Methods, John Wiley
(Celeron 1,4 GHz dan RAM 1,25 GB) tidak & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.
memperoleh output.
Perhitungan untuk jumlah titik acak yang DeVries, P.L., A First Course in Computa-
besar dilakukan dengan menulis makro VBA tional Physics, 1994, John Wiley & Sons,
(Visual Basic for Application) dan hasilnya Inc., Canada
ditampilkan pada lembar kerja. Gambar 10
menampilkan hasil perhitungan untuk N = Frye,C., Microsoft Office Excel 2003 Step by
10.000 dengan VBA. Step, 2004, Microsoft Press, Canada.