Anda di halaman 1dari 8

Osilasi Harmonik Tergandeng

Semester 114
Pegas tergandeng

x= adalah posisi bola 1


y= adalah posisi bola 2
T e r a p k a n H u k u m II N e w t o n p a d a m a s i n g -m a s i n g b o la d i g a m b a r ( i i )
 
 F  m a
x   m g s in 1  k  x  y 
m  (1 )
y   m g s in  2  k  y  x 
m  (2 )

U n tu k  k e c il m a k a s in   ta n   x m a k a :
l
x  mg x  k x  y
m  (3 )
l
y  mg y  k x  y
m  (4 )
l

J i k a x > y , p e g a s a k a n b e r t a m b a h p a n j a n g d a r i p a d a p a n j a n g n o r m a ln y a
d a n a k a n m e la w a n a r a h p e r c e p a t a n x t e t a p i s e a r a h d e n g a n y .
K a r e n a s e t i a p b a n d u l m e m i li k i f r e k u e n s i a la m  02  g
l
m a k a p e rs a m a a n (3 ) d a n (4 ) m e n ja d i:

x   02 x   k  x  y 
 (5 )
m
y   02 y  k  x  y 
 (6 )
m
Jumlahkan persamaan (5) dan (6) akan diperoleh:
k
x   02 x  
 x  y
m
k
x  y
y   02 y 

m
____________________ 
k
y   02  x  y   
x  
  x  y  y  x
m
y   02  x  y 
x  
  0  defin isikan X  x  y
X   2 X  0
0 (7)

Jika persamaan (5) dan (6) dikurangkan akan diperoleh:


k
y   02  x  y   
x  
 x  y  x  y
m
k
y   02  x  y    2  x  y   definisik an Y  x  y
x  

m
  2 Y+2 k Y=0
Y+ atau    2 +2 k  Y=0
Y+ (8)
0  0 
m  m
Terlihat bahwa persamaan (7) dan (8) mirip dengan GHS yaitu m x  kx  0
Sudah didefinisikan bahwa
X  x  y dan Y  x  y
Kondisi khusus

(i) Jika Y = 0 maka x = y, persamaan (8) tidak berlaku


X   2 X  0  OHS tanpa kopling
0

 
frekuensi 1  0 dan fasa kedua bandul sama

(ii) Jika X = 0 maka x = -y, persamaan (7) tidak berlaku


  2 k
Y+  0 +2  Y=0
 m
 k
 Y+ 2 Y=0; 2  0 karena ada faktor kopling 2  out of phase
2
Mode vibrasi

(b) Out of phase, 2   02 +2 k 


2
(a)In Phase
 
=0  m
the spring is either extended or compressed and
the coupling is Effective, l>lo
Normal Coordinate
1) Koordinat normal adalah koordinat di mana persamaan gerak berbentuk seperangkat
persamaan diferensial linear dengan koefisien konstan. Setiap persamaan hanya
mengandung satu variabel dependen ( contoh persamaan OHS dalam X dan Y).
2) Getaran yang hanya melibatkan satu variabel dependen X (atau Y) disebut mode getaran
normal dan memiliki ‘’frekuensi normal’’ sendiri. Dalam mode normal, semua komponen
sistem berosilasi dengan frekuensi normal yang sama.
3) Energi total sistem yang tidak teredam dapat dinyatakan sebagai jumlah kuadrat dari
koordinat normal dikalikan dengan koefisien konstan dan jumlah kuadrat dari turunan
pertama kali dari koordinat dikalikan dengan koefisien konstan. Energi dari sistem X dan Y
dinyatakan dalam bentuk kuadrat kecepatan dan perpindahan X dan Y.
4) Pada mode getaran normal, keduanya independen satu sama lain. Energi yang terkait
dengan mode normal tidak dapat tertukar dengan mode lain;
5) Setiap osilator harmonik memiliki dua derajat kebebasan, energi potensial dan energi
kinetik
Energi Setiap mode osilator harmonik memiliki dua derajat kebebasan, energi
potensial dapat dinyatakan dalam koordinat normal X, dan energi kinetik dinyatakan
koordinat normal X

Dalam dua mode normal, energinya dapat ditulis

where a, b, c and d are constant.


This system of two coupled pendulums has: four degrees of
freedom and four
normal coordinates.

Anda mungkin juga menyukai