Anda di halaman 1dari 22

Universitas Indraprasta PGRI

Fakultas Matematika dan IPA


Program Studi Pendidikan Matematika
2023

Bahan Ajar

STRUKTUR
ALJABAR

3 Teori Grup
Definisi Subgrup
Teorema Terkait Subgrup
Pembangun Subgrup
Grup dan Subgrup Siklis
STRUKTUR ALJABAR 2023

Pertemuan Ke-3

TEORI GRUP

Pada pertemuan sebelumnya, kita telah membahas mengenai operasi


biner, definisi grup, sifat dasar grup, serta grup komutatif atau grup
abelian. Selanjutnya, pada pertemuan ini, kita masih akan membahas
terkait beberapa konsep pada Teori Grup.

Pertama, kita akan mengenal apa yang disebut subgrup. Pada konsep
ini, kita diharapkan dapat memahami tentang bagaimana suatu
himpunan disebut subgrup dari himpunan tertentu. Pembuktian-
pembuktian terkait subgrup tersebut menjadi fokus pada perkuliahan
kali ini. Selanjutnya, kita juga akan membahas mengenai beberapa
teorema penting terkait subgrup. Dengan teorema-teorema tersebut, kita
diharapkan dapat lebih mudah melakukan pembuktian terkait subgrup.
Terakhir, kita juga akan membahas mengenai pembangun dari suatu
subgrup atau grup. Konsep ini juga akan berhubungan dengan konsep
lain yang disebut dengan grup dan subgrup siklis.

Dari apa yang akan kita bahas ini, nantinya mahasiswa diharapkan
dapat menggunakan definisi dan teorema untuk melakukan berbagai
pembuktian terkait permasalahan yang berhubungan dengan subgrup.
Pertemuan Ke-3 Teori Grup

DEFINISI SUBGRUP

Pada pertemuan sebelumnya, kita juga sudah membahas mengenai


grup. Kita telah mengetahui bagaimana suatu himpunan dengan operasi
biner tertentu disebut dengan grup. Kita juga telah mengetahui tentang
apa yang disebut dengan himpunan dan himpunan bagian.

Pada pertemuan ini, kita juga akan mengenal apa yang disebut dengan
subgrup. Setiap himpunan bagian dari suatu grup, dengan operasi yang
sama dapat membentuk suatu subgrup. Secara lebih jelas, subgrup
didefinisikan sebagai berikut.

Definisi 3.1

Diberikan grup G di bawah operasi * dan himpunan bagian H  G.


Himpunan H disebut subgrup dari G jika H merupakan grup di
bawah operasi *.

Berdasarkan definisi di atas, suatu himpunan bagian dengan operasi


biner yang sama dengan operasi pada grup dapat dikatakan sebagai
suatu subgrup jika memiliki sifat-sifat yang sama dengan grup. Artinya,
untuk membuktikan apakah suatu himpunan bagian merupakan
subgrup, kita harus membuktikan apakah himpunan tersebut juga
merupakan suatu grup dengan menggunakan sifat-sifat pada grup. Jika
himpunan bagian H  G merupakan subgrup dari grup (G,*), maka
dapat ditulis dengan H  G.

2 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

Jika himpunan bagian H  G merupakan subgrup dari grup (G,*), maka


H di bawah operasi * memenuhi sifat berikut:
(1) sifat tertutup
untuk setiap a, b  H berlaku a * b  H
(2) sifat asosiatif
untuk setiap a, b, c  H berlaku a * (b * c) = (a * b) * c
(3) memiliki elemen identitas
untuk setiap a  H terdapat e  H sedemikian hingga
a*e=e*a=a
(4) memiliki invers
untuk setiap a  H terdapat a–1  H sedemikian hingga
a * a–1 = a–1 * a = e

Contoh 3.1


 a b  

Diberikan suatu grup M    a , b, c , d  R  dengan operasi

 c d  

penjumlahan matriks ordo 2  2. Tunjukkan bahwa himpunan bagian

 x 0  

dari M, yaitu K    x, y  R  merupakan subgrup dari grup M di

0 y  

bawah operasi penjumlahan matriks.

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 3


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

Penyelesaian:
(1) Akan ditunjukkan bahwa  K1, K2  K berlaku K1 + K2  K
x 0  x 0
Diambil sembarang  1 2
,  0 K
 0 y1  y 2 

maka:
 x1 0 x 0 x  x 0 
0  +  2  =  1 2
 y1  0 y2   0 y1  y 2 

 x1  x2 0 
Karena x1  x2 , y1  y2  R, berarti  K
 0 y1  y 2 

Jadi, K di bawah operasi penjumlahan matriks memenuhi sifat


tertutup.
(2) Akan ditunjukkan bahwa
 K1, K2, K3  K berlaku K1 + (K2 + K3) = (K1 + K2) + K3
x 0  x 0   x3 0
Diambil sembarang  1 , 
2
,  K
 0 y1   0 y 2   0 y3 

maka:

 x1 0    x2 0   x3 0 
  
0
 y1    0 y2   0 y3  

x 0   x 2  x3 0 
=  1 
0 y1   0 y 2  y3 

 x  x 2  x3 0 
=  1
 0 y1  y 2  y3 

 x  x2 0   x3 0
=  1 
 0 y1  y 2   0 y3 

 x 0   x2 0    x3 0
=   1  
 0 y1   0 y 2    0 y3 

4 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

Jadi , himpunan K di bawah operasi penjumlahan matriks bersifat


asosiatif
(3) Akan ditunjukkan bahwa  K1  K, e  K, K1 + e = e + K1 = K1
x 0
Diambil sembarang  1  K
 0 y1 

0 0 
Dipilih e =   K
0 0 
sehingga:
 x1 0 0 0  x  0 0  x 0
0  +  =  1  =  1
 y1  
0 0   0 y1  0 0 y1 

0 0   x1 0 0  x1 0  x 0
0 0  +  0  =   =  1
   y1   0 0  y1  0 y1 

Jadi, K di bawah operasi penjumlahan matriks memiliki elemen


0 0 
identitas, yaitu  
0 0 
(4) Akan ditunjukkan bahwa
 K1  K,  K1–1  K, K1 + K1–1 = K1–1 + K1 + = e
x 0
Diambil sembarang  1  K
 0 y1 
1
x 0  x 0 
Dipilih  1   1 K
 0 y1   0  y1 

sehingga:
1
 x1 0 x 0 x 0   x 0  0 0 
0 +  1 = 1 1
 0  y = 
 y1  0 y1   0 y1  1

0 0 
1
 x1 0 x 0  x 0   x1 0 0 0 
0 +  1 =  1  =
 y1  0

y1   0  y1   0 y1  0 0 
 

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 5


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

Jadi, setiap elemen di K memiliki invers


Karena K di bawah operasi operasi penjumlahan matriks memenuhi
keempat sifat di atas, berarti K merupakan suatu grup sehingga dapat
dikatakan bahwa K merupakan subgrup dari (M,+)

Contoh 3.2

Diberikan suatu grup bilangan bulat Z dengan operasi penjumlahan.


Buktikan bahwa himpunan bagian 2Z  Z merupakan subgrup dari
(Z,+).

Bukti:
2Z = {2a | a  Z}
(1) Akan dibuktikan bahwa  a, b  2Z berlaku a * b  2Z
Diambil sembarang 2x, 2y  2Z dengan x, y  Z
Karena x, y  Z maka x + y  Z
maka:
2x + 2y = 2(x + y)  2Z
Jadi, 2Z di bawah operasi penjumlahan bersifat tertutup
(2) Akan dibuktikan bahwa
 a, b, c  2Z berlaku a * (b * c) = (a * b) * c
Diambil sembarang 2p, 2q, 2r  2Z dengan p, q, r  Z
maka:
2p + (2q + 2r) = 2p + 2(q + r)
= 2(p + q + r)
= 2(p + q) + 2r
= (2p + 2q) + 2r

6 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

Jadi, 2Z di bawah operasi penjumlahan bersifat asosiatif


(3) Akan dibuktikan bahwa a  2Z, e  2Z, a * e = e * a = a
Diambil sembarang 2x  2Z dengan x  Z
Dipilih e = 0  2Z
sehingga:
2x + e = 2x + 0 = 2x
e + 2x = 0 + 2x = 2x
Jadi, 2Z di bawah operasi penjumlahan memiliki elemen identitas,
yaitu 0
(4) Akan dibuktikan bahwa a  2Z, a–1  2Z, a * a–1 = a–1 * a = e
Diambil sembarang 2x  2Z dengan x  Z
Dipilih (2x)–1 = –2x  2Z
sehingga:
2x + (2x)–1 = 2x + (–2x) = 0 = e
(2x)–1 + 2x = (–2x) + 2x = 0 = e
Jadi, setiap elemen dari 2Z di bawah operasi penjumlahan memiliki
invers.
Jadi, himpunan 2Z merupakan subgrup dari (Z,+).

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 7


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

TEOREMA TERKAIT SUBGRUP

Sebelumnya telah dibahas mengenai definisi subgrup. Pada definisi


tersebut, kita perlu menggunakan empat sifat grup untuk membuktikan
bahwa suatu himpunan bagian merupakan subgrup dari grup tertentu.
Selain dengan menggunakan definisi tersebut, kita dapat menentukan
apakah suatu himpunan bagian merupakan subgrup dari suatu grup
tertentu dengan menggunakan teorema.

Ada dua buah teorema yang dapat digunakan untuk menunjukkan suatu
subgrup. Teorema pertama disebut dengan one-step subgroup test dan
yang kedua disebut dengan two-step subgroup test. Berikut kedua
teorema tersebut.

ONE-STEP SUBGROUP TEST

Teorema 3.1

Diberikan suatu grup (G,*) dan H merupakan himpunan bagian tak


kosong dari G. Jika untuk setiap a, b  H berlaku a * b–1  H, maka
H merupakan subgrup dari G.

Pada teorema di atas, kita dapat membuktikan suatu subgrup hanya


dengan satu langkah atau satu syarat. Kita tidak perlu menggunakan
definisi untuk menunjukkan suatu subgrup.

8 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

Contoh 3.3

Dari Contoh 3.1, gunakan Teorema 3.1 untuk menunjukkan bahwa



 x 0  

K    x, y  R  merupakan subgrup dari grup M di bawah

0 y  

operasi penjumlahan matriks.

Penyelesaian:
Akan ditunjukkan bahwa  K1, K2  K berlaku K1 + K2–1  K
x 0  x 0
Diambil sembarang  1 2
,  0 K
 0 y1  y 2 

1
x 0  x 0 
berarti  2  2
0 y 2   0  y 2 

maka:
1
 x1 0 x 0 x 0   x 2 0 
0  +  2 =  1 +
 y1  0 y 2  0 y1   0  y 2 

 x1  x2 0 
= 
 0 y1  y 2 

 x1  x 2 0 
Karena x1  x2 , y1  y 2  R, berarti  K
 0 y1  y 2 

Jadi, K di bawah operasi operasi penjumlahan matriks memenuhi


merupakan subgrup dari (M,+).

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 9


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

Contoh 3.4

Diketahui suatu grup bilangan rasional Q di bawah operasi


penjumlahan. Selidiki apakah Z  Q merupakan subgrup dari (Q,+)

Penyelesaian:
Akan ditunjukkan bahwa  a, b  Z berlaku a + b–1  Z
Diambil sembarang x, y  Z berarti y–1 = –y
maka:
x + y–1 = x – y  Z
Jadi, Z merupakan subgrup dari (Q,+).

Contoh 3.5

Diketahui suatu grup bilangan rasional Q di bawah operasi


1 
penjumlahan. Selidiki apakah himpunan bagian P =  x  Z   Q
x 
merupakan subgrup dari (Q,+)

Penyelesaian:
1
Dipilih P
x
1
1 1
Berarti   = 
x x

sehingga:
1
1 1 1  1
+  =     0  P
x x x  x

Berarti, P bukan merupakan subgrup dari (Q,+).

10 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

TWO-STEP SUBGROUP TEST

Teorema 3.2
Diberikan suatu grup (G,*) dan H merupakan himpunan bagian tak
kosong dari G. Himpunan H merupakan subgrup dari G jika:
(1) Jika untuk setiap a, b  H berlaku a * b  H
(2) Jika untuk setiap a  H berlaku a–1  H

Teorema di atas memberikan pengertian bahwa untuk membuktikan


suatu subgrup hanya perlu menunjukkan sifat tertutup dan elemen
invers dari subgrup tersebut. Berarti, pembuktian subgrup dengan
menggunakan teorema tersebut memerlukan dua langkah, yaitu,
menunjukkan bahwa memenuhi sifat tertutup dan menunjukkan bahwa
invers dari setiap elemen merupakan elemen dari himpunan bagian
tersebut.

Contoh 3.6

Berdasarkan Contoh 3.5, gunakan Teorema 3.2 untuk menyelidiki


apakah P merupakan subgrup dari (Q,+).

Penyelesaian:
Akan diselidiki apakah a, b  P berlaku a + b  P
1 1
Dipilih , P
2 4
sehingga:
1 1 3
+ = P
2 4 4

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 11


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

Berarti, P tidak memenuhi syarat tertutup sehingga dapat disimpulkan


bahwa P bukan merupakan subgrup dari (Q,+).

Contoh 3.7

Diberikan suatu grup bilangan bulat Z di bawah operasi penjumlahan.


Selidiki apakah himpunan bilangan bulat positif Z+  Z merupakan
subgrup dari (Z,+).

Penyelesaian:
(1) Akan diselidiki apakah a, b  Z+ berlaku a + b  Z+
Diambil sembarang x, y  Z+
maka:
x + y  Z+
Berarti Z+ memenuhi sifat tertutup di bawah operasi penjumlahan.
(2) Akan diselidiki apakah a  Z+ berlaku a–1  Z+
Diambil sembarang x  Z+
maka:
x–1 = –x
Karena x  Z+ berarti –x  Z+
Jadi, Z+ bukan subgrup dari (Z,+).

12 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

FINITE SUBGROUP TEST

Untuk suatu himpunan bagian yang berhingga, maka kita dapat


menentukan apakah suatu himpunan bagian tersebut merupakan
subgrup dari suatu grup dengan menggunakan teorema di bawah ini.

Teorema 3.3

Diberikan suatu grup (G,*) dan H merupakan himpunan bagian


berhingga yang tak kosong dari G. Jika untuk setiap a, b  H
berlaku a * b  H, maka H merupakan subgrup dari G.

Perlu digarisbawahi bahwa teorema di atas berlaku hanya untuk


himpunan bagian yang berhingga. Artinya, perlu ditunjukkan terlebih
dahulu bahwa order dari himpunan bagian tersebut berhingga.
Selanjutnya, kita hanya perlu menunjukkan bahwa himpunan bagian
tersebut memenuhi sifat tertutup di bawah operasi yang sama dengan
grup.

Contoh 3.8

Diberikan suatu grup bilangan bulat modulo 4 di bawah operasi


penjumlahan, yaitu (Z4,+). Selidiki apakah himpunan bagian 2Z4
merupakan subgrup (Z4,+).

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 13


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

Penyelesaian:
2Z4 = {2x | x  Z4} = { 0 , 2 }
Berarti order dari 2Z4 adalah 2 atau |2Z4| = 2
sehingga 2Z4 adalah himpunan bagian berhingga yang tak kosong dari
Z4
Selanjutnya, operasi penjumlahan pada 2Z4 ditunjukkan pada tabel
Cayley berikut:
+ 0 2
0 0 2
2 2 0

Dari tabel Cayley di atas terlihat bahwa 2Z4 bersifat tertutup terhadap
operasi penjumlahan. Berarti, 2Z4 merupakan subgrup dari (Z4,+).

PEMBANGUN SUBGRUP

Setelah memahami terkait subgrup, selanjutnya kita akan membahas


mengenai pembangun subgrup. Untuk itu perlu diingat terkait definisi
an untuk suatu a elemen dari suatu himpunan. Untuk n suatu bilangan
bulat, an didefinisikan sebagai a * a * ... * a.
n faktor

Perlu diperhatikan bahwa pangkat dari a, yaitu n, merupakan bilangan


bulat. Artinya, n terdiri dari bilangan bulat negatif, 0, dan bilangan
bulat positif.

14 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

(1) Jika n = 0, maka an = a0 didefinisikan sebagai elemen identitas.


(2) Jika n = –1, maka an = a–1 didefinisikan sebagai elemen invers dari
a.
Selanjutnya, definisi mengenai pembangun subgrup dijelaskan sebagai
berikut.

Definisi 3.2
Diberikan suatu grup (G,*). Untuk setiap a  G, maka himpunan
bagian a  G didefinisikan sebagai a = {an | n  Z}.

Dari definisi di atas, dapat diartikan bahwa a merupakan suatu subset
dari G yang memiliki elemen-elemen an dengan a  G dan n  Z.

Contoh 3.9

Diberikan suatu grup bilangan bulat modulo 4, yaitu Z4, di bawah


operasi penjumlahan. Tentukan:  0 ,  1 ,  2 , dan  3 

Penyelesaian:

1. 01 = 0
02 = 0 + 0 = 0
03 = 0 + 02 = 0
04 = 02 + 02 = 0
dst.
Jadi,  0  = { 0 }

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 15


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

2. 11 = 1
12 = 1 + 1 = 2
13 = 1 + 12 = 3
14 = 12 + 12 = 0
15 = 12 + 13 = 1
16 = 13 + 13 = 2
17 = 13 + 14 = 3
18 = 14 + 14 = 0
dst.
Jadi,  1  = { 0 , 1 , 2 , 3 }

3. 21 = 2
22 = 2 + 2 = 0
23 = 2 + 22 = 2
24 = 22 + 22 = 0
25 = 22 + 23 = 2
dst.
Jadi,  2  = { 0 , 2 }

4. 31 = 3
32 = 3 + 3 = 2
33 = 3 + 32 = 1
34 = 32 + 32 = 0

16 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

35 = 33 + 32 = 3


36 = 33 + 33 = 2
37 = 33 + 34 = 1
38 = 34 + 34 = 0
dst.
Jadi,  3  = { 0 , 1 , 2 , 3 }

Selanjutnya, terkait dengan pembangun subgrup, teorema berikut ini


menjelaskan tentang a.

Teorema 3.4
Diberikan suatu grup (G,*). Untuk setiap a  G, maka a adalah
subgrup dari G.

Dari teorema di atas, berarti setiap a merupakan subgrup dari (G,*)
untuk setiap a  G. Hal ini dapat dikatakan bahwa subgrup a dari
(G,*) dibangun oleh a. Selanjutnya, a disebut dengan pembangun
(generator) subgrup a.

Contoh 3.10

Pada Contoh 3.7, dapat dikatakan bahwa  0  merupakan subgrup dari


(Z4,+) dan 0 merupakan generator dari  0 .

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 17


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

Begitu pula dengan  1 ,  2 , dan  3  juga merupakan subgrup dari


(Z4,+) dimana 1 merupakan generator dari  1 , 2 merupakan generator
dari  2 , dan 3 merupakan generator dari  3 .

GRUP DAN SUBGRUP SIKLIS

GRUP SIKLIS

Berkaitan dengan pembangun (generator) subgrup yang telah dibahas


sebelumnya, kita akan membahas tentang subgrup siklis. Jika suatu
subgrup a dari suatu grup (G,*) merupakan grup G itu sendiri, maka
dapat dikatakan bahwa G merupakan grup siklis yang dibangun oleh a.

Definisi 3.3
Diberikan suatu grup (G,*) dan a merupakan subgrup dari G. Jika
a = G maka G disebut grup siklis yang dibangun oleh a.

Contoh 3.11

Pada Contoh 3.7, karena  1  = Z4 maka dapat dikatakan bahwa Z4


merupakan grup siklis yang dibangun oleh 1 .
Begitu pula, karena dengan  3  = Z4 maka dapat dikatakan bahwa Z4
merupakan grup siklis yang dibangun oleh 3 .

18 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

Contoh 3.12

Selidiki apakah (Z,+) merupakan grup siklis.

Penyelesaian:
Untuk 1  Z, maka:
(1) Jika n = 0, berarti 10 = 0
(2) Jika n adalah bilangan bulat positif, maka 11 = 1, 12 = 2, 13 = 3, dst.
(3) Jika n adalah bilangan bulat negatif,
maka 1–1 = –1, 1–2 = –2, 1–3 = –3, dst.
Berarti, 1 = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...} = Z
Karena 1 = Z, berarti (Z,+) merupakan grup siklis yang dibangun oleh
1.

SUBGRUP SIKLIS

Sebelumnya dijelaskan untuk suatu elemen a pada grup G, jika a = G


maka G disebut grup siklis yang dibangun oleh a. Karena a
merupakan subgrup dari G, berarti a juga merupakan suatu grup. Hal
ini juga berarti bahwa a merupakan suatu grup siklis yang dibangun
oleh a itu sendiri. Begitu pula jika a  G, suatu subgrup a juga
merupakan suatu grup sehingga a merupakan suatu grup siklis yang
dibangun oleh a itu sendiri.

Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan suatu subgrup siklis a


dari suatu grup. Berikut definisi dari subgrup siklis.

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 19


Pertemuan Ke-3 Teori Grup

Definisi 3.4
Diberikan suatu grup (G,*). Setiap subgrup a dari G merupakan
subgrup siklis dari G yang dibangun oleh a.

Contoh 3.13

Selidiki apakah Z merupakan subgrup siklis dari (Q,+).

Penyelesaian:
Untuk 1  Z, maka:
(1) Jika n = 0, berarti 10 = 0
(2) Jika n adalah bilangan bulat positif, maka 11 = 1, 12 = 2, 13 = 3, dst.
(3) Jika n adalah bilangan bulat negatif,
maka 1–1 = –1, 1–2 = –2, 1–3 = –3, dst.
Berarti, 1 = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...} = Z
Karena 1 adalah subgrup dari (Q,+) dan 1 = Z, maka dapat
disimpulkan bahwa Z merupakan subgrup siklis dari (Q,+) yang
dibangun oleh 1.

BAHAN DISKUSI

1. Dengan menggunkan Definisi 3.1, selidiki apakah:


a. himpunan bagian Q merupakan subgrup dari (R,+)
b. himpunan bagian 3Z merupakan subgrup dari (Z,+)

20 Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023


Teori Grup Pertemuan Ke-3

2. Diberikan suatu grup bilangan bulat (Z,+). Dengan menggunakan


Teorema 3.1, selidiki apakah himpunan bagian 5Z merupakan
subgrup dari (Z,+).

3. Diberikan suatu grup G = {a, b, c, d} dengan operasi * yang


didefinisikan:
* a b c d
a c d a b
b d c b a
c a b c d
d b a d c

Selidiki apakah H = {c, d} merupakan subgrup dari (G,*) dengan


menggunakan teorema 3.2.

4. Diberikan I = {1, –1, i, –i} suatu grup di bawah operasi perkalian

dengan i = 1 .

a. Tentukan 1, –1, i, dan –i 


b. Selidiki apakah (I,) merupakan grup siklis.

5. Buktikan Teorema 3.1.


6. Buktikan Teorema 3.2.

7. Buktikan Teorema 3.3.

8. Buktikan Teorema 3.4.

Struktur Aljabar | Universitas Indraprasta PGRI | 2023 21

Anda mungkin juga menyukai