03 - Struktur Aljabar 2023 - Unlocked
03 - Struktur Aljabar 2023 - Unlocked
Bahan Ajar
STRUKTUR
ALJABAR
3 Teori Grup
Definisi Subgrup
Teorema Terkait Subgrup
Pembangun Subgrup
Grup dan Subgrup Siklis
STRUKTUR ALJABAR 2023
Pertemuan Ke-3
TEORI GRUP
Pertama, kita akan mengenal apa yang disebut subgrup. Pada konsep
ini, kita diharapkan dapat memahami tentang bagaimana suatu
himpunan disebut subgrup dari himpunan tertentu. Pembuktian-
pembuktian terkait subgrup tersebut menjadi fokus pada perkuliahan
kali ini. Selanjutnya, kita juga akan membahas mengenai beberapa
teorema penting terkait subgrup. Dengan teorema-teorema tersebut, kita
diharapkan dapat lebih mudah melakukan pembuktian terkait subgrup.
Terakhir, kita juga akan membahas mengenai pembangun dari suatu
subgrup atau grup. Konsep ini juga akan berhubungan dengan konsep
lain yang disebut dengan grup dan subgrup siklis.
Dari apa yang akan kita bahas ini, nantinya mahasiswa diharapkan
dapat menggunakan definisi dan teorema untuk melakukan berbagai
pembuktian terkait permasalahan yang berhubungan dengan subgrup.
Pertemuan Ke-3 Teori Grup
DEFINISI SUBGRUP
Pada pertemuan ini, kita juga akan mengenal apa yang disebut dengan
subgrup. Setiap himpunan bagian dari suatu grup, dengan operasi yang
sama dapat membentuk suatu subgrup. Secara lebih jelas, subgrup
didefinisikan sebagai berikut.
Definisi 3.1
Contoh 3.1
a b
Diberikan suatu grup M a , b, c , d R dengan operasi
c d
penjumlahan matriks ordo 2 2. Tunjukkan bahwa himpunan bagian
x 0
dari M, yaitu K x, y R merupakan subgrup dari grup M di
0 y
bawah operasi penjumlahan matriks.
Penyelesaian:
(1) Akan ditunjukkan bahwa K1, K2 K berlaku K1 + K2 K
x 0 x 0
Diambil sembarang 1 2
, 0 K
0 y1 y 2
maka:
x1 0 x 0 x x 0
0 + 2 = 1 2
y1 0 y2 0 y1 y 2
x1 x2 0
Karena x1 x2 , y1 y2 R, berarti K
0 y1 y 2
maka:
x1 0 x2 0 x3 0
0
y1 0 y2 0 y3
x 0 x 2 x3 0
= 1
0 y1 0 y 2 y3
x x 2 x3 0
= 1
0 y1 y 2 y3
x x2 0 x3 0
= 1
0 y1 y 2 0 y3
x 0 x2 0 x3 0
= 1
0 y1 0 y 2 0 y3
0 0
Dipilih e = K
0 0
sehingga:
x1 0 0 0 x 0 0 x 0
0 + = 1 = 1
y1
0 0 0 y1 0 0 y1
0 0 x1 0 0 x1 0 x 0
0 0 + 0 = = 1
y1 0 0 y1 0 y1
sehingga:
1
x1 0 x 0 x 0 x 0 0 0
0 + 1 = 1 1
0 y =
y1 0 y1 0 y1 1
0 0
1
x1 0 x 0 x 0 x1 0 0 0
0 + 1 = 1 =
y1 0
y1 0 y1 0 y1 0 0
Contoh 3.2
Bukti:
2Z = {2a | a Z}
(1) Akan dibuktikan bahwa a, b 2Z berlaku a * b 2Z
Diambil sembarang 2x, 2y 2Z dengan x, y Z
Karena x, y Z maka x + y Z
maka:
2x + 2y = 2(x + y) 2Z
Jadi, 2Z di bawah operasi penjumlahan bersifat tertutup
(2) Akan dibuktikan bahwa
a, b, c 2Z berlaku a * (b * c) = (a * b) * c
Diambil sembarang 2p, 2q, 2r 2Z dengan p, q, r Z
maka:
2p + (2q + 2r) = 2p + 2(q + r)
= 2(p + q + r)
= 2(p + q) + 2r
= (2p + 2q) + 2r
Ada dua buah teorema yang dapat digunakan untuk menunjukkan suatu
subgrup. Teorema pertama disebut dengan one-step subgroup test dan
yang kedua disebut dengan two-step subgroup test. Berikut kedua
teorema tersebut.
Teorema 3.1
Contoh 3.3
Penyelesaian:
Akan ditunjukkan bahwa K1, K2 K berlaku K1 + K2–1 K
x 0 x 0
Diambil sembarang 1 2
, 0 K
0 y1 y 2
1
x 0 x 0
berarti 2 2
0 y 2 0 y 2
maka:
1
x1 0 x 0 x 0 x 2 0
0 + 2 = 1 +
y1 0 y 2 0 y1 0 y 2
x1 x2 0
=
0 y1 y 2
x1 x 2 0
Karena x1 x2 , y1 y 2 R, berarti K
0 y1 y 2
Contoh 3.4
Penyelesaian:
Akan ditunjukkan bahwa a, b Z berlaku a + b–1 Z
Diambil sembarang x, y Z berarti y–1 = –y
maka:
x + y–1 = x – y Z
Jadi, Z merupakan subgrup dari (Q,+).
Contoh 3.5
Penyelesaian:
1
Dipilih P
x
1
1 1
Berarti =
x x
sehingga:
1
1 1 1 1
+ = 0 P
x x x x
Teorema 3.2
Diberikan suatu grup (G,*) dan H merupakan himpunan bagian tak
kosong dari G. Himpunan H merupakan subgrup dari G jika:
(1) Jika untuk setiap a, b H berlaku a * b H
(2) Jika untuk setiap a H berlaku a–1 H
Contoh 3.6
Penyelesaian:
Akan diselidiki apakah a, b P berlaku a + b P
1 1
Dipilih , P
2 4
sehingga:
1 1 3
+ = P
2 4 4
Contoh 3.7
Penyelesaian:
(1) Akan diselidiki apakah a, b Z+ berlaku a + b Z+
Diambil sembarang x, y Z+
maka:
x + y Z+
Berarti Z+ memenuhi sifat tertutup di bawah operasi penjumlahan.
(2) Akan diselidiki apakah a Z+ berlaku a–1 Z+
Diambil sembarang x Z+
maka:
x–1 = –x
Karena x Z+ berarti –x Z+
Jadi, Z+ bukan subgrup dari (Z,+).
Teorema 3.3
Contoh 3.8
Penyelesaian:
2Z4 = {2x | x Z4} = { 0 , 2 }
Berarti order dari 2Z4 adalah 2 atau |2Z4| = 2
sehingga 2Z4 adalah himpunan bagian berhingga yang tak kosong dari
Z4
Selanjutnya, operasi penjumlahan pada 2Z4 ditunjukkan pada tabel
Cayley berikut:
+ 0 2
0 0 2
2 2 0
Dari tabel Cayley di atas terlihat bahwa 2Z4 bersifat tertutup terhadap
operasi penjumlahan. Berarti, 2Z4 merupakan subgrup dari (Z4,+).
PEMBANGUN SUBGRUP
Definisi 3.2
Diberikan suatu grup (G,*). Untuk setiap a G, maka himpunan
bagian a G didefinisikan sebagai a = {an | n Z}.
Dari definisi di atas, dapat diartikan bahwa a merupakan suatu subset
dari G yang memiliki elemen-elemen an dengan a G dan n Z.
Contoh 3.9
Penyelesaian:
1. 01 = 0
02 = 0 + 0 = 0
03 = 0 + 02 = 0
04 = 02 + 02 = 0
dst.
Jadi, 0 = { 0 }
2. 11 = 1
12 = 1 + 1 = 2
13 = 1 + 12 = 3
14 = 12 + 12 = 0
15 = 12 + 13 = 1
16 = 13 + 13 = 2
17 = 13 + 14 = 3
18 = 14 + 14 = 0
dst.
Jadi, 1 = { 0 , 1 , 2 , 3 }
3. 21 = 2
22 = 2 + 2 = 0
23 = 2 + 22 = 2
24 = 22 + 22 = 0
25 = 22 + 23 = 2
dst.
Jadi, 2 = { 0 , 2 }
4. 31 = 3
32 = 3 + 3 = 2
33 = 3 + 32 = 1
34 = 32 + 32 = 0
Teorema 3.4
Diberikan suatu grup (G,*). Untuk setiap a G, maka a adalah
subgrup dari G.
Dari teorema di atas, berarti setiap a merupakan subgrup dari (G,*)
untuk setiap a G. Hal ini dapat dikatakan bahwa subgrup a dari
(G,*) dibangun oleh a. Selanjutnya, a disebut dengan pembangun
(generator) subgrup a.
Contoh 3.10
GRUP SIKLIS
Definisi 3.3
Diberikan suatu grup (G,*) dan a merupakan subgrup dari G. Jika
a = G maka G disebut grup siklis yang dibangun oleh a.
Contoh 3.11
Contoh 3.12
Penyelesaian:
Untuk 1 Z, maka:
(1) Jika n = 0, berarti 10 = 0
(2) Jika n adalah bilangan bulat positif, maka 11 = 1, 12 = 2, 13 = 3, dst.
(3) Jika n adalah bilangan bulat negatif,
maka 1–1 = –1, 1–2 = –2, 1–3 = –3, dst.
Berarti, 1 = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...} = Z
Karena 1 = Z, berarti (Z,+) merupakan grup siklis yang dibangun oleh
1.
SUBGRUP SIKLIS
Definisi 3.4
Diberikan suatu grup (G,*). Setiap subgrup a dari G merupakan
subgrup siklis dari G yang dibangun oleh a.
Contoh 3.13
Penyelesaian:
Untuk 1 Z, maka:
(1) Jika n = 0, berarti 10 = 0
(2) Jika n adalah bilangan bulat positif, maka 11 = 1, 12 = 2, 13 = 3, dst.
(3) Jika n adalah bilangan bulat negatif,
maka 1–1 = –1, 1–2 = –2, 1–3 = –3, dst.
Berarti, 1 = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...} = Z
Karena 1 adalah subgrup dari (Q,+) dan 1 = Z, maka dapat
disimpulkan bahwa Z merupakan subgrup siklis dari (Q,+) yang
dibangun oleh 1.
BAHAN DISKUSI
dengan i = 1 .