Oleh:
Pembimbing:
ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB
Keluhan Utama:
Pasien datang dengan bercak merah pada daerah tempat pemakaian jam tangan
sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan Tambahan:
Keluhan disertai rasa gatal.
Riwayat sosioekonomi:
Pasien merupakan seorang wiraswasta. Kesan: Sosioekonomi menengah dengan
higenitas yang baik.
Status Generalikus:
• Mata: Konjungtiva anemis tidak ada, sklera ikterik tidak ada, edema
palpebra tidak ada
• Hidung: dalam batas normal
• Mulut: dalam batas normal
• Telinga: Meatus Acusticus Externus lapang, sekret tidak ada
• Tenggorokan: Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang
• Leher: JVP (5-2)cmH2O
Thorax:
• Jantung: Iktus kordis tidak terlihat dan tidak teraba, batas jantung normal,
HR 80 x/menit
• Paru: Pergerakan statis dan dinamis kanan sama dengan kiri, stem fremitus
kanan sama dengan kiri, sonor di kedua lapang paru, suara nafas vesikuler,
ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada.
Abdomen:
• Bising usus dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba
Genitalia:
• Tidak dilakukan pemeriksaan genitalia
Pemeriksaan KGB:
• Tidak ada pembesaran KGB submandibularis, submental, jugularis,
postauricular, pre auricular, supraklavikusla, popliteal, axillaris
Status dermatologikus:
Pada regio brachii sinistra didapatkan lesi patch eritem soliter, lokalisata,
berukuran miliaris, berbatas tegas.
Gambar 1. Lesi Dermatitis Kontak Alergik
V. RESUME
Ny.AMS, 24 tahun, datang dengan keluhan timbul bercak kemerahan
disertai gatal pada tempat pemakaian aksesoris jam tangan sejak ± 3 hari yang
lalu. Pasien belum pernah melakukan tes alergi. Riwayat asma, bersin-bersin
pada pagi hari, biduran, eksema pada pasien disangkal. Riwayat demam
sebelumnya disangkal. Keluhan ini baru dirasakan pertama kali.
Pemeriksaan fisik dan status generalis dalam batas normal. Berdasarkan
status dermatologikus didapatkan pada regio brachii sinistra didapatkan lesi
patch eritem soliter, lokalisata, berukuran miliaris, berbatas tegas.
Pada pemeriksaan uji tempel atau patch test didapatkan ditemukan lesi
eritem, infiltrasi, dan papula pada daerah uji tempel yang berarti positif 1.
VI. Diagnosis Banding
1. Dermatitis Atopik
2. Eksim Dishidrotik
3. Inverse Psoriasis
4. Alergi latex
5. Skabies
IX. Tatalaksana
• Umum
Penatalaksanaan umum yaitu dengan memberikan edukasi kepada pasien,
seperti :
o Identifikasi dan penghilangan agen penyebab, dan semua pasien dengan
dugaan atau konfirmasi DKA harus diberitahu tentang hal ini.
o Setelah mengidentifikasi alergen, penghindaran ketat diperlukan untuk
mencegah kekambuhan.
• Khusus
o Kortikosteroid dapat diberikan dalam jangka pendek untuk mengatasi
peradangan pada DKA akut yang ditandai dengan eritema, edema,
vesikel atau bula, serta eksudatif (madidans), misalnya pemberian
prednisone 30 mg/hari.
o Untuk topical cukup dikompres dengan larutan garam faal atau larutan
asam salisilat 1:1000, atau pemberian kortikosteroid atau makrolaktam
(pimecrolimus atau tacrolimus) secara topikal.
X. Prognosis
Penghindaran alergen secara ketat perlu menjadi strategi yang
diterapkan. Manajemen respon inflamasi adalah tujuan penting dalam
pengobatan. Semakin lama seseorang menderita DKA, semakin banyak waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam