Words: 942
Characters: 7231
Excluded URL :
6%
Plagiarism
94%
Unique
3
Plagiarized Sentences
45
Unique Sentences
b. Kognisi
Aspek perkembangan kognisi adalah perkembangan yang berkaitan dengan kemampuan kognitif
dimiliki oleh anak, kemampuannya untuk berpikir dan memecahkan masalah. Anak usia sekolah dasar
memiliki pola berpikir yang khas. Pola berfikir mereka berbeda dengan anak-anak prasekolah dan
orang dewasa. Cara mereka mengamati lingkungan sekitar dan pengetahuan yang mereka
dapatkan berbeda dengan anak pra sekolah dan orang dewasa.
Teori perkembangan Piaget adalah salah satu teori perkembangan kognitif yang paling terkenal.
Dalam teorinya, piaget menjelaskan bahwa anak usia sekolah, umumnya berusia 7 sampai 11 tahun,
berada pada tahap ketiga dalam tahapan perkembangan kognitif yang telah dimulainya, tahap
aktivitas tertentu. Untuk itu, guru perlu mencitakan lingkungan belajar yang baru bagi anak untuk
memudahkan anak dalam berpikir logis dan memecahkan masalah (Trianingsih, 2016).
c. Perkembangan sosio-emosional.
Ciri khas dari Perkembangan sosio-emosional ialah meningkatnya intensitas hubungan anak dengan
teman-teman sebayanya serta ketergantungan anak terhadap keluarga menjadi berkurang.
Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa teman sebaya memiliki peranan yang penting dalam
perkembangan sosial anak. (Murni, 2017).
d. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat berkomunikasi dalam interaksi sosial. Perkembangan bahasa anak akan
berkembang sejak awal sekolah dasar dan mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja. Pada
usia (7-8 tahun), bahasa anak mengalami perkembangan yang sangat cepat. Anak-anak sudah
memahami tata bahasa, terkadang menemui kesulitan dan menunjukkan kesalahan tetapi anak
dapat memperbaikinya. Anak telah mampu menjadi pendengar yang baik. Anak juga mampu
mengungkapkan perasaan dan pikirannya dalam bentuk puisi. (Surna, 2014).
B. Konsep Obesitas
1. Definisi Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah keadaan berat badan seseorang melebihi berat badan
normal. Obesitas juga berhubungan dengan penyakit – penyakit yang dapat menurunkan kualitas
hidup. Obesitas terjadi jika lebih banyak kalori yang masuk melalui makanan dari pada yang
digunakan untuk menunjang kebutuhan energi tubuh (Fridawanti, 2016).
2. Faktor Penyebab Obesitas
Menurut (Nirwana, 2012), menyebutkan bahwa faktor faktor penyebab obesitas adalah
a. Faktor genetik
Faktor genetik ini diturunkan dari kedua orang tua. Faktor ini tidak bisa dihindari. Jika ayah dan ibu
kelebihan berat badan, tentu akan menurun pada anak-anak mereka. Anak-anak dalam keluarga
kelebihan berat badan lebih cenderung kelebihan berat badan, terutama di lingkungan di mana
makanan berkalori tinggi tersedia dan tidak mempertahankan aktivitas fisik.
Page 3
Matched Sources :
Ini Bahaya Makanan Siap Saji yang Bisa Mengintai Anda ...
۲۰۱۹/۰۹/۰۳ — Makanan siap saji atau junk food memang memiliki rasa yang enak,
namun jenis makanan ini mengandung tinggi kalori dan sedikit nutrisi. 3%
https://www.alodokter.com/ini-bahaya-makanan-siap-saji-yang-bisa-mengintai-anda (http
s://www.alodokter.com/ini-bahaya-makanan-siap-saji-yang-bisa-mengintai-anda)