Pengadaan
Jasa Konsultansi
Perorangan
- Pengadaan Langsung -
[Untuk yang menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK)]
Pengadaan Langsung
untuk
Pengadaan
A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan 1.1 Peserta menyampaikan penawaran atas paket Pengadaan Jasa lainnya dengan
kode Rencana Umum Pengadan (RUP) sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.2 Nama paket pengadaan sebagaimana tercantum dalam LDP
1.3 Uraian singkat paket pengadaan sebagaimana tercantum dalam LDP
1.4 Jenis Kontrak sebagaimana tercantum dalam LDP
1.5 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi
teknis dan harga sesuai kontrak
1.6 Nama Satuan Kerja/Perangkat Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP
1.7 Nama Pejabat Pengadaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.8 Alamat Pejabat Pengadaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.9 Website Satuan Kerja/Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagaimana
tercantum dalam LDP.
1.10 Website Aplikasi SPSE sebagaimana tercantum dalam LDP
2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
3. Perbuatan yang dilarang dan sanksi :
Penyedia dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut :
a. berusaha mempengaruhi Pejabat Pengadaan dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi keinginan penyedia yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan Langsung,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan Langsung ini.
4. Larangan Pertentangan kepentingan
4.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari dan
mencegah pertentangan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung
4.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada klausul 4.1 antara lain meliputi :
a. Pengurus/manajer koperasi merangkap sebagai Pejabat Penandatangan
Kontrak/PPK/Pejabat Pengadaan pada pelaksanaan pengadaan di
Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah.
b. Pejabat Penandatangan Kontrak/PPK/Pejabat Pengadaan baik langsung maupun
tidak langsung mengendalikan atau menjalankan badan usaha Penyedia.
4.3 Peserta dilarang melibatkan pegawai Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah
sebagai pimpinan dan/atau pengurus badan usaha dan/atau tenaga kerja kecuali cuti
diluar tanggungan Negara.
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI
5. Persyaratan kualifikasi Untuk peserta perseorangan, persyaratan kualifikasi administrasi/legalitas meliputi :
a. Memiliki identitas kewarganegaraan Indonesia seperti Kartu Tanda Penduduk
(KTP/Paspor/Surat Keterangan Domisili Tinggal);
b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir;
c. Surat Pernyataan Pakta Integritas.
d. Surat pernyataan yang ditandatangani Peserta yang berisi :
1) Tidak dikenakana Sanksi Daftar Hitam;
2) Keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang
terkait;
3) Tidak dalam pengawasan pengadilan dan/atau sedang menjalani sanksi pidana;
dan
4) Tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil
cuti diluar tanggungan Negara.
8.3 Dokumen Penawaran Teknis untuk peserta yang berbentuk badan usaha terdiri dari:
a. unsur pengalaman, yang terdiri dari sub unsur:
1) pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis;
2) pengalaman bekerja di lokasi pekerjaan yang sama;
3) Nilai pengalaman mengelola kontrak; dan
4) Kemampuan menyediakan fasilitas utama (apabila diperlukan).
b. Unsur Proposal Teknis, yang terdiri dari sub unsur :
1) Pendekatan teknis dan metodologi:
a) Pemahaman atas lingkup pekerjaan yang tercantum dalam KAK;
b) Kualitas metodologi yang menggambarkan:
(1) Ketepatan Analisa yang disampaikan dan langkah pemecahan yang
diusulkan
(2) Inovasi
(3) Dukungan data
2) Rencana kerja:
a) Program kerja,
b) jadwal kerja, dan
c) jangka waktu pelaksanaan;
c. Unsur Kualifikasi tenaga ahli, yang terdiri dari sub unsur :
1) Tingkat pendidikan;
2) Pengalaman profesional;
3) Sertifikasi profesional (apabila diperlukan);
4) Penguasaan bahasa asing (apabila diperlukan);
5) Penguasaan bahasa setempat (apabila diperlukan); dan
6) Pengenalan situasi dan kondisi setempat (apabila diperlukan)
8.4 Dokumen Penawaran Harga berupa Rincian harga penawaran yang terdiri dari:
a. Rekapitulasi penawaran biaya;
b. Rincian biaya langung personel;
c. Rincian biaya langsung non-personel.
8.5 Dokumen kualifikasi terdiri dari Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi harus diisi
lengkap dan ditandatangani oleh pihak sebagaimana tercantum pada klausul 8.2 huruf a
butir 4).
14.3 Pihak yang berwenang menandatangani SPK atas nama Penyedia adalah sebagaimana
dimaksud pada klausul 8.2.
BAB II. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
1.3 Uraian singkat paket pengadaan : melakukan kajian-kajian, baik dari segi perencanaan
kota, arsitektur perkotaan, lansekap, transportasi, lingkungan, kebijakan publik dan
kaidah hukum dalam rangka Penyusunan Peraturan terkait dengan Penataan Ruang.
Kegiatan ini untuk memberikan arahan/masukan mengenai perencanaan dan
pengembangan wilayah terkait penataan ruang dari berbagai aspek, memberikan arahan
secara akademis sebagai acuan terkait ketentuan penataan kawasan agar dapat
diimplementasikan dalam perencanaan dan pengembangan kawasan Area Dalam
Tembok Kota Tua.
1.4 Jenis Kontrak yang digunakan LUMPSUM
1.5 Nama Satuan Kerja/Perangkat Daerah : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
Provinsi DKI Jakarta
1.6 Nama Pejabat Pengadaan JONI SETIAWAN
1.7 Alamat Pejabat Pengadaan : Kompleks Dinas Teknis Jl. Jatibaru no. 1, Cideng Gambir
Jakarta Pusat
1.8 Website : http://dcktrp.jakarta.go.id
1.9 Website Aplikasi SPSE : lpse.lkpp.go.id
2. Sumber Dana Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA/DPA Dinas Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2019.
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007, Penataan Ruang dapat
diklasifikasikan berdasarkan wilayah administratif dan Negara memberikan
kewenangan penyelenggaraan penataan ruang kepada pemerintah dan
pemerintah daerah. Sesuai dengan Peraturan Gubernur nomor 279 Tahun 2016,
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan memiliki Tugas dan Fungsi
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang pada sub bidang penataan ruang.
Peraturan mengenai Penataan Ruang dan Wewenang Penataan Ruang tertuang
pada Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang
dan Peraturan Zonasi. Pada RDTR dan Peraturan Zonasi, telah diuraikan
beberapa ketentuan teknis terkait penataan ruang.
Namun sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan beragam
permasalahan teknis di lapangan, maka diperlukan panduan terkait penataan
ruang yang lebih detail dan teknis dituangkan dalam Rancangan Peraturan
Gubernur antara lain :
Revisi Penataan Kawasan Kebayoran Baru
Konsep Perencanaan Kawasan Pantai Kita, Maju, Bersama
Penyempurnaan Draft Panduan Rancang Kota Area Dalam Tembok Kota
Tua
Pengembangan Kawasan Tepi Ruang Sungai Melalui Penataan Ulang
Lahan Berbasis Komunitas dengan Dukungan Insentif Penataan Ruang
Pemanfaatan Arkade dan Implementasi GSB Nol pada Kawasan
Tertentu di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Prasarana Minimal
Dan Peraturan Penataan Ruang lainnya.
5. Sumber Pendanaan Biaya pelaksanaan kegiatan ini dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2019 :
Urusan Pemerintahan : 1.03 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Program : 1.03.07 Program Penataan Ruang
Kegiatan : 1.03.07.016 Penyusunan Kebijakan Penataan
Ruang dan Pertanahan
Tahun Anggaran : 2019
Jumlah Anggaran : Rp. 1.614.000.000,-
Data Penunjang
7. Data Dasar Beberapa data dasar yang menjadi bahan dalam Penyusunan Kebijakan
Penataan Ruang dan Pertanahan adalah:
Rencana Tata Ruang
Kajian dan studi yang terkait dengan wilayah perancangan.
Kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang terkait.
8. Standar Teknis Standar Teknis Penyusunan Peraturan Penataan Ruang mengacu kepada
kaidah-kaidah umum/standar perencanaan dan perancangan ruang kota serta
ketentuan maupun kebijakan yang berlaku di lingkungan Wilayah DKI Jakarta
seperti :
Standar Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi
Nasional
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2007 Tahun 2007
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
9. Studi-Studi Terdahulu Beberapa Literatur/Kajian ataupun peraturan sebelumnya yang dapat digunakan
sebagai contoh atau masukan dalam Penyusunan Kebijakan Penataan Ruang
dan Pertanahan antara Lain :
Kajian mengenai Area Dalam Tembok Kota Tua
Kajian mengenai Implementasi GSB 0
10. Referensi Hukum Referensi Hukum kegiatan Penyusunan Kebijakan Penataan Ruang dan
Pertanahan ini antara lain :
Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya;
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Tata
Ruang;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor
28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis
Sempadan Danau
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 1999 Tentang
Pelestarian dan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya;
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2010 Tentang
Bangunan Gedung;
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta;
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi;
Peraturan Gubernur Nomor 279 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan;
Peraturan Gubernur Nomor 146 Tahun 2016 tentang Penataan Kawasan
Kebayoran Baru;
Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2014 tentang Rencana Induk
Kawasan Kotatua;
Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pengembangan
Kawasan Transit Oriented Development;
Peraturan Gubernur Nomor 147 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
Panduan Rancang Kota;
Keputusan Gubernur Nomor 475 Tahun 1993 tentang Penetapan Bangunan
– Bangunan Bersejarah di DKI Jakarta sebagai Benda Cagar Budaya;
Keputusan Gubernur Nomor 1766 Tahun 2015 tentang Penetapan Kawasan
Kotatua Sebagai Kawasan Cagar Budaya.
Ruang Lingkup
11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan ini meliputi melakukan kajian-kajian, baik dari segi
perencanaan kota, arsitektur perkotaan, lansekap, transportasi, lingkungan,
kebijakan publik dan kaidah hukum dalam rangka Penyusunan Peraturan
terkait dengan Penataan Ruang.
Metoda analisis yang berlatarkan data akurat harus mempertimbangkan
peraturan dan perundangan yang berlaku sehingga analisisnya dapat
dipergunakan oleh beragam stake- holder di seluruh wilayah DKI Jakarta
terkait dengan Penataan ruang
Untuk mempertajam analisis, diperlukannya forum diskusi dengan
mengundang nara sumber yang kompeten. Diskusi dilaksanakan 4 kali
selama masa pengerjaan kegiatan ini.
12. Keluaran Hasil/produk yang akan dihasilkan berupa Peraturan Gubernur yang terkait
dengan Penataan Ruang. Adapun materi peraturan yang akan dikeluarkan
adalah :
• Rancangan Peraturan terkait Revisi Penataan Kawasan Kebayoran Baru;
• Rancangan Peraturan terkait Perencanaan Kawasan Pantai Kita, Maju dan
Bersama;
• Rancangan Peraturan terkait Panduan Rancang Kota Area Dalam Tembok
Kota Tua;
• Rancangan Peraturan terkait Pengembangan Kawasan Tepi Ruang Sungai
Melalui Penataan Ulang Lahan Berbasis Komunitas dengan Dukungan Insentif
Penataan Ruang
• Rancangan Peraturan terkait Pemanfaatan Arkade dan Implementasi GSB Nol
pada Kawasan Tertentu di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
• Rancangan Peraturan terkait Prasarana Minimal
• Rancangan Peraturan terkait Peraturan Penataan Ruang dan Pertanahan
Lainnya
15. Jangka Waktu Seluruh tahapan pekerjaan penyusunan Peraturan Terkait Penataan Ruang
Penyelesaian Kegiatan dilaksanakan sejak turunnya anggaran hingga berakhirnya tahun anggaran
sedangkan jangka waktu pelaksanaan yang diperkirakan selama 1 (satu) hingga 7
(tujuh) bulan.
16. Kebutuhan Personil Kebutuhan Personil tenaga ahli dalam setiap kegiatan Penyusunan Kebijakan
Penataan Ruang dan Pertanahan adalah:
4. Ahli Transportasi
Kegiatan ini membutuhkan seorang ahli transportasi dengan persyaratan
pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun yang dapat
dibuktikan di bidang hukum. Seorang ahli transportasi dibutuhkan untuk
memberikan arahan/masukan mengenai konsep sirkulasi lalu lintas dalam
Perencanaan Kawasan Pantai Kita, Maju, Bersama serta melaksanakan
tugas-tugas yang berhubungan dengan penyusunan kajian terkait ketentuan
dalam melakukan penataan kawasan Pantai Kita, Maju, Bersama.
5. Ahli Studi Pembangunan
Kegiatan ini membutuhkan seorang ahli ekonomi pembangunan dengan
persyaratan pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun yang
dapat dibuktikan di bidang Studi Pembangunan. Seorang ahli ini dibutuhkan
untuk memberikan arahan/masukan mengenai konsep pengembangan
kawasan dilihat dari segi potensi ekonomi yang dimiliki oleh kawasan tersebut,
serta memberikan arahan secara akademis sebagai acuan terkait ketentuan
penataan kawasan agar dapat diimplementasikan dalam perencanaan dan
pengembangan kawasan Pantai Kita, Maju, Bersama.
6. Ahli Hukum Tata Ruang
Kegiatan ini membutuhkan seorang ahli hukum dengan persyaratan
pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun yang dapat
dibuktikan di bidang hukum. Seorang ahli hukum dibutuhkan untuk
memberikan arahan/masukan mengenai ranah hukum dalam ketentuan
Perencanaan Kawasan Pantai Kita, Maju, Bersama serta melaksanakan
tugas-tugas yang berhubungan dengan penyusunan kajian tekait aspek
hukum dalam melakukan Perencanaan Kawasan Pantai Kita, Maju, Bersama.
Kebutuhan Tenaga Ahli
Penyusunan Peraturan terkait Penyempurnaan Draft Panduan Rancang Kota
Area Dalam Tembok Kota Tua
Laporan
18. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: berisi hasil seluruh tahapan proses pelaksanaan
pekerjaan sejak tahap pekerjaan persiapan, pekerjaan pendahuluan, pekerjaan
analisa/kajian sampai pada tahap penyusunan konsep penyusunan peraturan
terkait penataan ruang.
Seluruh Laporan beserta CD yang berisi file digital dari isi laporan tersebut
menjadi hak cipta Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI
Jakarta. Setiap penggandaan dengan cara apapun harus mendapatkan izin dari
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta.
Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai acuan bagi seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan
Pembuatan Peta Operasional diatas Peta Dasar Terbaru Provinsi DKI Jakarta. Perlu ditegaskan bahwa segala hal
yang belum diatur dalam acuan kerja dan syarat-syarat pelelangan ini akan ditentukan kemudian yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari kerangka acuan kerja ini.
BAB III. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
Kepada Yth.:
Pejabat Pengadaan pada Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta
di
JAKARTA
Perihal : Penawaran Pengadaan Penyusunan Kebijakan Penataan Ruang Dan Pertanahan pada Dinas Cipta
Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta TA 2019
Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung nomor 00/-076 tanggal 18 Januari 2019 dengan ini
kami mengajukan penawaran sebagai Tenaga Ahli ………………...untuk pengadaan Penyusunan Kebijakan Penataan
Ruang Dan Pertanahan sebesar Rp____________ (_________________).
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
Langsung untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 3 (tiga)
bulan.
Penawaran ini berlaku selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal surat penawaran ini.
Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap dokumen asli.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Langsung
Penyedia,
..........................
Nama Lengkap
Jumlah
No Volume/ Harga Satuan
Keterangan Harga
. Satuan (Rp.)
( Rp )
Terbilang :
Penyedia,
..........................
Nama Lengkap
B. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
1. BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR (Form T-1)
Form T-1 ini digunakan untuk mencantumkan pengalaman kerja sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir.
1 2 3 4 5
1. Pengguna Jasa :
2. Nama Perusahaan :
4. Lingkup Pekerjaan :
5. Lokasi Kegiatan :
6. Nilai Kontrak :
7. No. Kontrak :
8. Waktu Pelaksanaan :
9. Posisi Penugasan :
3. BENTUK TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONEL/FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK (Form T-3)
[cantumkan dan jelaskan modifikasi atau inovasi yang peserta usulkan terhadap Kerangka Acuan Kerja untuk
meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi ini, misalnya meniadakan kegiatan
yang dianggap tidak perlu, atau menambahkan kegiatan lain, atau mengusulkan pentahapan kegiatan yang
berbeda. Saran tersebut di atas harus disampaikan secara singkat dan padat.]
B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK
[tanggapi perihal penyediaan peralatan/material/personel/fasilitas pendukung oleh PPK sesuai dengan
Dokumen Seleksi ini meliputi antara lain (jika ada): dukungan administrasi, ruang kerja, transportasi lokal,
peralatan, data, dan lain-lain]
[Pendekatan teknis, metodologi dan program kerja adalah kriteria pokok dari Penawaran Teknis. Peserta disarankan
untuk menyajikan detil penawaran teknis (misalnya 50 (lima puluh) halaman, termasuk gambar kerja dan diagram)
yang dibagi menjadi tiga bab berikut:
a) Pendekatan Teknis dan Metodologi. Dalam bab ini jelaskan pemahaman peserta terhadap tujuan kegiatan,
lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan, metodologi kerja dan uraian detil mengenai keluaran. Peserta
harus menyoroti permasalahan yang sedang dicarikan jalan keluarnya, dan menjelaskan pendekatan teknis
yang akan diadopsi untuk menyelesaikan permasalahan. Peserta juga harus menjelaskan metodologi yang
diusulkan dan kesesuaian metodologi tersebut dengan pendekatan yang digunakan.
b) Rencana Kerja. Dalam bab ini usulkan kegiatan utama dari pelaksanaan pekerjaan, substansinya dan jangka
waktu, pentahapan dan keterkaitannya, target (termasuk persetujuan sementara dari Pejabat Pembuat
Komitmen), dan tanggal jatuh tempo penyerahan laporan-laporan. Program kerja yang diusulkan harus
konsisten dengan pendekatan teknis dan metodologi, dan menunjukkan pemahaman terhadap Kerangka Acuan
Kerja dan kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam rencana kerja. Daftar hasil kerja, termasuk laporan,
gambar kerja, tabel, harus dicantumkan. Program kerja ini harus konsisten dengan Data Teknis-6 mengenai
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
5. BENTUK JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN (Form T-5)
Bulan ke-2
No. Kegiatan 1
1 2 3 4 5 n
1
2
3
4
Keterangan :
1. Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan, laporan antara,
dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk
paket pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan kegiatan lain yang
memerlukan persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan tahapannya
2. Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.
6. BENTUK DAFTAR RIWAYAT HIDUP TENAGA AHLI (Form T-6)
Tahun ini
a. Nama kegiatan :
b. Lokasi kegiatan :
c. Pengguna jasa :
d. Nama perusahaan :
e. Uraian tugas :
f. Waktu pelaksanaan :
g. Posisi penugasan :
h. Status kepegawaian pada perusahaan :
i. Surat referensi dari pengguna jasa :
Pernyataan :
Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
a. Daftar riwayat hidup ini sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya;
b. Saya akan melaksanakan penugasan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan dalam proposal penawaran, kecuali
terdapat permasalahan kesehatan yang mengakibatkan saya tidak bisa melaksanakan tugas;
c. Saya berjanji melaksanakan semua penugasan;
d. Saya bukan merupakan bagian dari tim yang menyusun Kerangka Acuan Kerja;
e. Saya akan memenuhi semua ketentuan Klausul 4 dan 5 pada IKP.
Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap
untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.
( Nama Jelas)
N a m a : __________________________________________
Alamat : __________________________________________
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan jasa konsultansi
_____________ untuk Penyedia Jasa Konsultansi _____________ sesuai dengan usulan jadwal penugasan
saya dari bulan __________ tahun __________ sampai dengan bulan__________ tahun __________ dengan
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.
( Nama Jelas)
PAKTA INTEGRITAS
Nama : __________
Alamat : __________
Pekerjaan : __________
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dalam rangka pengadaan Penyusunan Kebijakan Penataan Ruang dan
Pertanahan pada Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta dengan ini menyatakan bahwa:
Nama Peserta
BAB VI. FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI PESERTA PERORANGAN
Nama : ..................
No. Identitas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . (no. KTP/SIM/Paspor)
Alamat : ..................
Telepon/email : ..................
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang terkait, langsung maupun
tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. saya tidak sedang dikenakan sanksi Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit atau kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan;
A. Data Administrasi
a) Nama :
b) Pekerjaan :
c) Alamat sesuai kartu identitas :
d) Alamat domisili :
e) No. Telp. / email :
f) No. Identitas (KTP/SIM/Paspor) :
C. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
D. Pengalaman :
Pemberi
Lingkup Kontrak Tgl selesai Pekerjaan
No Nama Paket Pekerjaan
Pekerja Lokasi
. Pekerjaan Nama Alamat No. & Nilai Kontrak BA serah
an
/ telp. Tgl. terima
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian
hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan
sanksi berupa sanksi administratif, sanksi Daftar Hitam Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
materai
( Nama Peserta )
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERTANAHAN
Jalan Taman Jatibaru no. 1, Telp.3510008 Faksimile 3512588
Website : http://dcktrp.jakarta.go.id Email: dinas_cktrp@jakarta.go.id
JAKARTA
Kode Pos : 10150
SATUAN KERJA :
DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN
SURAT PERINTAH KERJA PERTANAHAN PROVINSI DKI JAKARTA
(SPK) Nomor :
Tanggal :
Nama Penyedia
Sumber Dana : DPA Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta TA 2019
Kode Rekening : 5.2.2.27.01 (Belanja Tenaga Ahli/Instruktur/Nara Sumber)
Nilai kontrak termasuk Pajak Penghasilan adalah sebesar Rp. 00.000.000,- ( ............. )
Untuk dan atas nama DCKTRP Provinsi DKI Jakarta, Untuk dan atas nama penyedia,
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai SPK.
4. BIAYA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar biaya SPK.
b. Biaya SPK telah memperhitungkan keuntungan dan beban pajak.
c. Rincian biaya SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan biaya (untuk kontrak biaya
satuan atau kontrak gabungan biaya satuan dan lump sum).
5. HAK KEPEMILIKAN
PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa
yang diberikan oleh Penyedia Jasa Konsultansi kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka Penyedia Jasa Konsultansi
berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum
yang berlaku.
Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan
tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh Penyedia Jasa
Konsultansi. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada
Penyedia Jasa Konsultansi dengan penegecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
6. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
7. PEMUTUSAN
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan SPK ini
dengan pemberitahuan tertulis kepada Penyedia Jasa Konsultansi.
Jika SPK diputuskan sebelum waktu pelaksanaan pekerjaan berakhir dan pemutusan tersebut akibat Keadaan Kahar
atau bukan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia Jasa Konsultansi maka Penyedia Jasa Konsultansi berhak atas
pembayaran pekerjaan secara pro rata sesuai dengan prestasi pekerjaan yang dapat diterima oleh PPK.
13. PERPAJAKAN
Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah
termasuk dalam nilai SPK.
19. PEMBAYARAN
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada) dan pajak;
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus sudah
mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.
20. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji
terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran
pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
penyedia.
21. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
Penyedia Jasa Konsultansi dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan,
kecuali kepada penyedia spesialis untuk bagian pekerjaan tertentu. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan
dalam hal pergantian nama Penyedia Jasa Konsultansi, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat lainnya.
22. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI
Penyedia Jasa Konsultansi menjamin bahwa tidak satu pun personil proyek/satuan kerja PPK telah atau akan
menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari SPK ini. Penyedia Jasa
Konsultansi menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERTANAHAN
Jalan Taman Jatibaru no. 1, Telp.3510008 Faksimile 3512588
Website : http://dcktrp.jakarta.go.id Email: dinas_cktrp@jakarta.go.id
JAKARTA
Kode Pos : 10150
Kepada Yth.
__________
di __________
Perihal : Penunjukan Penyedia Jasa Lainnya untuk Pelaksanaan Paket Penyusunan Kebijakan Penataan
Ruang dan Pertanahan
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal __________ tentang __________
dengan hasil negosiasi harga sebesar Rp__________ (______________) kami nyatakan diterima/disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara diharuskan menandatangani SPK
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan
ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa.
Heru Sunawan
NIP 196902031998031005
Tembusan Yth. :
1. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta.
2. Inspektur Provinsi DKI Jakarta
3. Pejabat Pengadaan Barang/Jasa DCKTRP Provinsi DKI Jakarta.
Nomor: __________
Paket Pekerjaan Penyusunan Kebijakan Penataan Ruang dan Pertanahan
Nama :
Alamat :
1. Paket pengadaan : Pengadaan Pembuatan Peta Operasional diatas Peta Dasar Terbaru
2. Tanggal mulai kerja : ....................
3. Syarat-syarat pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan SPK;
4. Waktu penyelesaian : 4 (empat) bulan dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal ....................
5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia
akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu permil) dari nilai SPK atau
dari nilai bagian SPK (tidak termasuk PPN) sesuai ketentuan dalam SPK.
Untuk dan atas nama Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Untuk dan atas nama
Pertanahan Provinsi DKI Jakarta. .................................