Anda di halaman 1dari 15

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

BUDIDAYA PADI PRLB

KABUPATEN NGAWI

2023

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga
penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Padi PRLB di Kabupaten Ngawi dapat
diselesaikan.
Seiring dengan perkembangan dan temuan teknologi
budidaya padi sawah, peluang untuk meningkatkan
mutuproduksi padi/beras masih sangat memungkinkan
Guna meningkatkan mutu produksi gabah atau
beras yang berdaya saing dan aman untuk dikonsumsi
perlu disusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
Budidaya Padi PRLB di Kabupaten Ngawi. SOP
Budidaya Padi Sawah ini disusun sebagai panduan
cara budidaya padisawah yang baik dan benar, ramah
lingkungan dan hasilnya aman untuk dikonsumsi serta lebih menguntungkan.
Semoga dengan tersusunnya SOP Budidaya Padi Sawah ini akan meningkatkan pendapatan
usaha tani padi sawah di Kabupaten Ngawi. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
SOP ini kami ucapkan terima kasih.

Ngawi, 2023

KEPALA DINAS
KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
KABUPATEN NGAWI

SUPARDI, S.E., M.Si.


Pembina Utama Muda
NIP : 196802041994031009

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................ iii

PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI PRLB

A. PERENCANAAN....................................................................................................................................... 2

B. PERSIAPAN LAHAN................................................................................................................................ 3

C. PERSEMAIAN ........................................................................................................................................... 4

D. PENANAMAN ........................................................................................................................................... 5

E. PEMUPUKAN ........................................................................................................................................... 6

F. PERLINDUNGAN TANAMAN................................................................................................................ 7

G. PENGAIRAN ............................................................................................................................................. 8

H. PEMELIHARAAN TANAMAN ............................................................................................................... 9

I. PANEN ..................................................................................................................................................... 10

J. PASCA PANEN ....................................................................................................................................... 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pembenahan Pematang................................................................................................................ 3

Gambar 2. Pengolahan Tanah ....................................................................................................................... 3

Gambar 3. Penyemprotan lahan dengan pembenah tanah............................................................................. 3

Gambar 4. Benih Padi ................................................................................................................................... 4

Gambar 5. Pembuatan Pesnab ....................................................................................................................... 7

Gambar 6. Electricity for Farming ................................................................................................................ 8

Gambar 7. Panen padi sawah ...................................................................................................................... 10

Gambar 8. Rice Milling Unit ...................................................................................................................... 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 1
PENDAHULUAN

Kabupaten Ngawi merupakan salah satu Kabupaten penyangga produksi padi kedua Provinsi Jawa
Timur dengan tingkat produktivitas tertinggi secara nasional. Dalam rangka menjaga kelestarian
lingkungan dan mempertahankan prestasi tersebut serta adanya pengurangan subsidi pupuk, Kabupaten
Ngawi menerapkan pendekatan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan.
Pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB) adalah sistem pertanian guna mendukung
ketahanan pangan dalam menghadapi perubahan iklim untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi
secara ekonomis, berwawasan ekologis, menjaga keberlanjutan lingkungan alam dengan mengutamakan
perlindungan lingkungan dan kesehatan manusia serta petani yang berdikari dan berdaya saing. PRLB
menerapkan prinsip-prinsip antara lain : (1) Pendekatan ramah lingkungan, (2) Reduksi residu, (3)
Konservasi SDA, (4) Kesuburan tanah, (5) Kemandirian dan Sinergitas Petani, dan (6) Produk berkualitas
dan menguntungkan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 2
Nomor :
Standar Operasional Prosedur PS.I
Perencanaan Halaman
I-1

I. PERENCANAAN

A. Definisi
Membuat rencana penanaman padi PRLB, sehingga diketahui input yang harusdipersiapkan.
B. Tujuan
Mendapatkan rencana input sesuai dengan kebutuhan yang digunakan dalam penanaman padiPRLB
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Kertas/alat tulis/penggaris
2. Alat ukur jarak tanam
3. Soil Tester
E. Fungsi
1. Kertas/alat tulis/penggaris, untuk membuat rancangan pola tanam
2. Alat ukur jarak tanam, untuk menentukan jarak tanam yang akan digunakan
3. Soil Tester, untuk mengetahui tingkat kemasaman tanah
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Perhatikan letak, arah dan kemiringan lahan, arah sinar matahari dan letak akses jalanUsaha
Tani terdekat.
2. Buat sketsa lahan
3. Buat sketsa mengenai letak sumber air, saluran air, jalan produksi dan tempat pengumpulan
produksi sementara
4. Ambil sample tanah untuk mengetahui tingkatan kesuburan tanah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 3
Nomor :
Standar Operasional Prosedur PS.II
Persiapan Lahan Halaman
II-1

II. PERSIAPAN LAHAN

A. Definisi
Mempersiapkan lahan agar tanaman padi sawah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik
B. Tujuan
Menciptakan lingkungan tumbuh yang sesuai agar tanaman padi sawah dapat tumbuh danberproduksi
dengan baik sesuai prinsip-prinsip pertanian ramah lingkungan
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Hand traktor dan cangkul
2. Pupuk organik
3. Pupuk an-organik
4. Pembenah tanah
5. Agen hayati
E. Fungsi
1. Hand traktor dan cangkul, untuk mengolah lahan dan membersihkan rumput di pematang sawah dan
saluran irigasi serta drainase
2. Pupuk organik, untuk menyediakan unsur hara mikro dalam tanah
3. Pupuk an-organik, untuk menyediakan unsur hara makro dalam tanah
4. Pembenah tanah, untuk menyeimbangkan ekosistem dalam tanah
5. Agen hayati, memberikan efek patogenik dan mampu menghasilkan fitohormon
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Lakukan pengolahan tanah sampai tanah tersebut siap untuk ditanami
2. Bersihkan saluran irigasi dan drainase untuk pengaturan air
3. Berikan pupuk organik sebagai pupuk dasar secukupnya sesuai dengan anjuran setempat
4. Berikan pupuk an-organik secukupnya dengan pengurangan sesuai kebutuhan lahan sebagai pupuk
dasar sesuai anjuran
5. Berikan pembenah tanah agar cepat menguraikan pupuk dasar yang diberikan
6. Semprotkan agen hayati pada lahan yang telah diolah

Gambar 1. Pembenahan Pematang Gambar 3. Penyemprotan lahan dengan


pembenah tanah

Gambar 2. Pengolahan Tanah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 4
Nomor :
Standar Operasional Prosedur PS.III
Persemaian Halaman
III-1

III. PERSIAPAN PERSEMAIAN

A. Definisi
Mempersiapkan bibit padi dengan baik dengan varietas unggul nasional yang sesuai dengankondisi
lapangan serta kemauan petani
B. Tujuan
Mempersiapkan bibit padi yang siap ditanam
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Cangkul
2. Garu/kayu
3. Terpal/jaring
4. Benih
5. Pembenah tanah
6. Agen hayati
E. Fungsi
1. Cangkul, untuk mengolah tanah dipersemaian
2. Garu/kayu, untuk meratakan tanah dipersemaian
3. Terpal/jaring, untuk mempercepat pertumbuhan benih dan melindungi benih dari serangan
burung dan percikan air hujan
4. Benih, sebagai bakal bibit padi yang akan disemai dan dijadikan bibit, benih yang diperlukan
sebanyak 25 Kg/Ha
5. Pembenah tanah untuk menjaga keseimbangan ekosisten tanah
6. Agen hayati, sebagai bahan imunisasi bibit padi dan untuk mengendalikan seranganpenyakit dan
meningkatkan daya tumbuh.
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Lakukan persiapan bedengan dengan membersihkan tanah dari rumput dan sisa-sisa jerami yang
masih tertinggal
2. Tanah dicangkul/dibajak sampai gembur
3. Tanah yang sudah dibajak/cangkul selanjutnya diratakan dengan garu atau kayu.
4. Buat ukuran bedengan dengan panjang bedengan disesuaikan, lebar bedengan 100 – 150 cm dan
tinggi 20 – 30 cm
5. Buat selokan diantara bedengan yang berdekatan dengan ukuran 30 – 40 cm untuk
mempermudah pemeliharaan persemaian
6. Siapkan benih yang akan disemai, rendam benih selama kurang lebih 24 jam, kemudian
diperam sampai berkecambah.
7. Sebar benih hingga merata dipersemaian dan tutup dengan tanah yang halus dan tipis
8. Siram persemaian dengan air secukupnya atau direndam
9. Pada saat persemaian padi umur 7 - 15 hari semprot persemaian padi tersebut dengan
menggunakan agen hayati

Gambar 4. Benih Padi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 5
Nomor :
Standar Operasional Prosedur PS.IV
Penanaman Halaman
IV-1

IV. PENANAMAN

A. Definisi
Menanam padi dengan menggunakan 2 - 3 bibit padi per lubang tanam
B. Tujuan
Untuk mendapatkan populasi tanaman padi sawah yang optimal. Dengan mengkombinasikansistem
jajar legowo
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Bibit padi
2. Tali plastik
3. Blak atau caplak
4. Parang
E. Fungsi
1. Bibit padi untuk bahan pertanaman padi telah berumur 15 - 20 hari dalam persemaian
2. Tali plastik/ajir untuk mengatur pertanaman dan jarak tanam padi supaya teratur dan lurus
3. Blak atau caplak untuk mengatur jarak tanam dalam barisan
4. Parang, untuk menyosrok bibit padi
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan jarak tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 40 cm (Jarwo 2:1) atau dengan ukuran
20 cm x 25cm x 40 cm (Jarwo 4:1)
2. Cabut bibit padi atau disosrok yang telah berumur 15 – 20 hari dengan tanahnya(jangan di
cuci tanahnya)
3. Tanam bibit padi sebanyak 2 - 3 bibit per lubang tanam pada jarak tanam yang telahdisiapkan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 6
Nomor :
Standar Operasional Prosedur PS.V
Pemupukan Halaman
V-1

V. PEMUPUKAN

A. Definisi
Tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara yang komplek pada tanah baik langsung
maupun tidak langsung dapat menyumbang bahan makanan/nutrisi pada tanaman padi sawah.
B. Tujuan
Untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman padi sawah mendapatkan nutrisiyang
cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman padi.
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Pupuk an-organik
2. Pupuk organik
3. Ember
E. Fungsi
1. Pupuk an-organik, untuk menyediakan unsur hara makro dalam tanah
2. Pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas lahan sawah (sifat kimia dan biologi),
memberikan kehidupan mikroorganisma tanah, memobilisasi hara yang ada ditanah sehingga akan
membentuk partikel ion yang mudah diserap tanaman, menjagakelembaban tanah, menjaga dan
merawat tingkat kesuburan tanah
3. Ember sebagai tempat atau wadah pupuk
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
2. Berikan pupuk organik sebagai pupuk dasar untuk menyediakan unsur hara makro dalam tanah
3. Berikan pupuk an-organik secukupnya dengan pengurangan sesuai kebutuhan lahan sesuai anjuran
4. Jika menggunakan sistem tanam jajar legowo maka pemberian pupuk hanya pada tempat yang ada
tanamannya atau di luar legowo. Pemberian atau penyebaran dilakukan melalui legowo tersebut
5. Untuk menghindari gejala kahat kalium berikan pupuk kalium untuk meningkatkan ketahanan
terhadap penyakit.
6. Jumlah pupuk yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan rekomendasi setempat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 7
Nomor :
Standar Operasional Prosedur PS.VI
Perlindungan Tanaman Halaman
VI-1

VI. PERLINDUNGAN TANAMAN

A. Definisi
Melindungi tanaman padi dari serangan hama, penyakit dan gulma
B. Tujuan
Untuk mengurangi kerugian kekurangan hasil produksi padi yang diakibatkan oleh serangan
hama, penyakit dan gulma serta dan meningkatkan mutu bulir
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Insektisida APH (Agen Pengendali Hayati) Beauveria bassiana, Lecanicillium lecanii
2. Fungisida BC (Bubur California), trichoderma, paenibacillus
3. Rubuha (Rumah Burung Hantu), refugia, bubu
4. Hand sprayer
5. Gelas Ukur
6. Ember
7. Pengaduk
8. Masker
9. Topi Pelindung
E. Fungsi
1. Insektisida untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman padi
2. Fungsida untuk mengendalian penyakit pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur atau bakteri
3. Rubuha sebagai hunian burung hantu berfungsi sebagai hunian burng hantu untuk pengendali hama
tikus
4. Hand Sprayer untuk mencampur insektisida maupun fungisida yang akan disemprotkan pada hama
penyakit sasaran
5. Gelas ukur untuk mengukur dosis insektisida dan fungisida dengan perbandingan air yang dipakai
6. Ember untuk mengangkut air dan mencampur pestisida dan fungisida yang digunakan
7. Pengaduk untuk mengaduk campur air, insektisida dan fungisida
8. Masker untuk melindungi muka atau wajah dari cemaran insektisida dan fungisida
9. Topi pelindungi untuk kepala dari cemaran insektisida, fungisida dan sinar matahari
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Amati jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi dan masa aktivitasnya
2. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
3. Pilih pestisida yang sesuai dengan hama penyakit yang menyerang
4. Gunakan dosis sesuai dengan anjuran yang tertera pada label produk pestisida
5. Pakai masker yang telah disiapkan disaat aplikasi pestisida
6. Campur pestisida dengan air kedalam hand sprayer sesuai dengan takaran
7. Lakukan penyemprotan hama dan penyakit di pagi hari antara jam 6 – 9 pagi (atau ketika OPT
tersebut melakukan aktivitasnya).
8. Apabila hama yang menyerang tanaman padi aktifitasnya dimalam hari sebaiknya pengendalian
dilakukan pada malam hari juga sehingga tepat sasaran.

Gambar 5. Pembuatan Pesnab

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 8
Nomor :
Standar Operasional Prosedur PS.VII
Pengairan Halaman
VII-1

VII. PENGAIRAN

A. Definisi
Menciptakan kelembaban pada pertanaman padi
B. Tujuan
Menyediakan air bagi pertumbuhan tanaman padi
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Air
2. Saluran irigasi
3. Pompa air/submersible
4. Pipa
5. Bensin/solar/electricity for farming
E. Fungsi
1. Air digunakan untuk mengairi tanaman padi
2. Saluran air digunakan sebagai tempat menyalurkan air
3. Pompa air/submersible dipergunakan untuk menarik air apabila air yang tersedia tidak dapat
menyentuhpermukaan sawah
4. Pipa dipergunakan untuk menyalurkan air dari pompa air ke lahan sawah
5. Bensin/solar/electricity for farming digunakan untuk menggerakkan mesin pompa air/submersible
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemberian air dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
2. Pada minggu pertama diairi setinggi 2,5 cm dari permukaan tanah,
3. Pada minggu kedua sampai dengan minggu kedelapan air ditambah hingga hinggaketinggian
5 cm dari permukaan tanah.
4. Pada awal minggu kesembilan sampai dengan dua minggu sebelum panen tinggi airberkisar 7,5
cm dari permukaan tanah.
5. Dua minggu sebelum panen air dikeringkan sama sekali

Gambar 6. Electricity for Farming

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 9
Nomor :
Standar OperasionalProsedur PS.VIII
Pemeliharaan Tanaman HalamanVIII-1

VIII. PEMELIHARAAN TANAMAN

A. Definisi
Memberikan kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman padi
B. Tujuan
Untuk memberikan kondisi yang ideal pada tanaman padi sehingga pertumbuhan tanaman padi
menjadi lebih baik dan menghasilkan produksi yang optimal
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Cangkul
2. Mesin tebas/Sabit
3. Hand sprayer
4. Herbisida selektif
E. Fungsi
1. Cangkul untuk membersihkan saluran irigasi dari rerumputan yang akan menganggujalannya
air
2. Mesin tebas/Sabit untuk membersihkan rerumputan pada areal pertanaman padi (pematang)
3. Hand sprayer untuk menyemprot gulma
4. Herbisida Selektif untuk mengendalian gulma pada areal tanaman padi
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Lakukan pembersihan saluran air secara berkala,
2. Hilangkan gulma yang tumbuh diareal persawahan agar tidak menganggu pertumbuhan
tanaman padi
3. Bersihkan sisa-sisa rerumputan dari lahan atau dibuat kompos.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 10
Nomor :
Standar OperasionalProsedur PS.IX
Panen Halaman IX-1

IX. PANEN

A. Definisi
Memungut hasil dalam bentuk padi atau gabah sesuai dengan umur tanaman padi
B. Tujuan
Mendapatkan hasil gabah dengan jumlah yang banyak dan kualitas gabah yang baik
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Combine Harvester/sabit bergerigi
2. Karung atau goni
3. Tali rafia
4. Jarum
5. Alat angkut (gerobak sorong, sepeda motor, sepeda ontel dll)
E. Fungsi
1. Combine Harvester/sabit bergerigi, untuk memotong tangkai padi
2. Karung atau goni untuk menampung gabah
3. Tali rafia untuk mengikat karung
4. Jarum untuk menjahit karung
5. Alat angkut untuk mengangkut gabah ke tempat penampungan
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai
2. Panen padi dengan alat yang telah disiapkan
3.
4. Masukkan gabah kedalam karung atau goni yang telah disiapkan
5. Kumpulkan gabah pada tempat penampungan hasil panen yang telah disiapkan

Gambar 7. Panen padi sawah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 11
Nomor :
Standar OperasionalProsedur PS.X
Penanganan Pasca Panen Halaman X-1

X. PENANGANAN PASCA PANEN

A. Definisi
Berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai
komoditas berada di tangan konsumen
B. Tujuan
Agar hasil tanaman padi tersebut dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk dapat segera
dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kabupaten Ngawi
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi
D. Bahan dan Alat
1. Thresher
2. Karung atau goni
3. Lantai jemur atau terpal
4. Gudang penyimpanan hasil
E. Fungsi
1. Thresher untuk merontokkan bulir padi
2. Karung atau goni untuk tempat penampungan gabah
3. Lantai jemur atau terpal untuk mengeringkan gabah
4. Gudang penyimpanan untuk menampung gabah yang sudah dikeringkan (kandungan air
minimal 14%)
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
2. Rontokkan gabah dengan thresher setelah dipanen, apabila menggunakan mesin panen yang
modern (Mini Combine atau Combine Harvester)
3. Jemur gabah pada lantai jemur atau terpal yang telah disiapkan hingga kandungan air pada gabah
14% atau selama 2 hari tergantung cuaca atau minimal 24 jam
4. Masukkan gabah pada karung yang telah disiapkan dan simpan digudang penyimpanan apabila
mau disimpan untuk jangka waktu yang telah ditetapkan sebelum diproses lebih lanjut.
5. Giling gabah dengan mesin pengiling (Rice Milling Unit atau Rice Milling Plant)
6. Masukkan beras kedalam kantong kemasan
7. Beras siap untuk dipasarkan atau bahan konsumsi

Gambar 8. Rice Milling Unit

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH PRLB DI KABUPATEN NGAWI 12

Anda mungkin juga menyukai