Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA TANI TANAMAN


BUAH MANGGIS

Oleh :
Gina Rodatul Jannah
(A1G022005)

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Pertanian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI STRATA SATU AGRIBISNIS
PURWOKERTO
2022

i
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah
Pengantar Ilmu Pertanian dengan topik Standar Operasinal Prosedur (SOP) Usaha
Tani Tanaman Manggis. Dalam penyelesaian makalah Pengantar Ilmu Pertanian
ini, tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, M.Sc.Agr., selaku dosen pengampu mata
kuliah Pengantar Ilmu Pertanian yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis dalam pembuatan makalah ini.
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Dalam penyusunan makalah Pengantar Ilmu Pertanian ini, penulis
menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat, baik disengaja maupun
tidak disengaja. Untuk itu, penulis berharap agar makalah Pengantar Ilmu
Pertanian ini dapat bermanfaat kepada semua pihak yang membutuhkan.

Purwokerto, 23 November 2022

Penulis

i
RINGKASAN

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis yang memiliki banyak


wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan untuk buah-buahan khas negara
tropis. Pada tahun 2013, Indonesia bisa mengekspor manggis dengan kuantitas
sebesar 28,39 ton. Indonesia memiliki potensi yang cukup baik apabila melakukan
budidaya tanaman manggis, namun adanya jumlah pohon yang kurang produktif
dilihat dari usia pohon yang masih muda dan sudah terlalu tua untuk
menghasilkan buah manggis yang banyak sehingga produktivitas yang dihasilkan
masih kurang baik. Banyaknya permasalahanan yang dapat mempengaruhi
produktifitas tanaman manggis, maka perlu adanya Standar Operasional Prosedur
(SOP) Usaha tani tanaman manggis agar terjadi peningkatan produktivitas.
Tujuan pembuatan makalah pengantar ilmu pertanian yang berjudul Standar
Operasional Prosedur (SOP) Tanaman Buah Manggis adalah untuk mengetahui
Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya tanaman buah manggis, untuk
mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan panen, untuk
mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pascapanen
tanaman buah manggis
Pada makalah ini, Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya tanaman
manggis meliputi penyiapan lahan, penyiapan benih, penanaman manggis,
pemangkasan, pemupukan, penyiangan, pengairan, pengendalian hama dan
penyakit.
Standar Operasional Prosedur (SOP) panen tanaman manggis yaitu dipanen
dengan 6 tahap. Pemetikan buah yang siap panen atau sudah mencapai tingkat
kematangan optimal sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Tahapan tersebut
didasarkan dengan ciri buah yang warna dan tingkat kematangan berbeda.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pasca panen dilakukan setelah panen
untuk mendapatkan buah manggis sesuai standar mutu yang telah ditetapkan,
sehingga hasil panen dapat maksimal digunakan. Tahapan yang dilalui yaitu
pengumpulan buah, sortasi, grading, pengepakan, penyimpanan, dan
pengangkutan.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
PRAKATA ............................................................................................................... i
RINGKASAN ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B.Tujuan ........................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. Standar Operasinal Prosedur Budidaya ........................................................ 3
B. Standar Operasinal Prosedur Panen ........................................................... 13
C. Standar Operasinal Prosedur Pascapanen ................................................... 16
III. Kesimpulan .................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis yang memiliki banyak


wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan untuk buah-buahan khas negara
tropis. Dilihat dari letak geografisnya yang dilewati jalur khatulistiwa sangat
menguntungkan buah-buahan banyak tumbuh di Indonesia dengan baik dan
berkualitas, misalnya durian, nanas, pisang, jambu, manggis, jeruk, semangka,
melon, buah naga dan lain-lain. Di indonesia khususnya pulau jawa banyak
tumbuh buah-buahan yang berkualitas yaitu salah satunya buah Manggis.
Indonesia merupakan salah satu penghasil manggis terbesar dan banyak di ekspor
ke berbagai Negara maju maupun Negara berkembang. Negara yang menjadi
tujuan ekspor antara lain Singapura China Malaysia Vietnam Hongkong Selandia
Baru.
Pada tahun 2013, Indonesia bisa mengekspor manggis dengan kuantitas
sebesar 28,39 ton. Potensi dan kualitas manggis Indonesia sangat bagus dan
berkualitas. Hal tersebut dilihat dari banyaknya hasil yang di ekspor ke berbagai
Negara dengan kualitas buah yang unggul yang dapat membantu meningkatkan
perekonomian Indonesia dan membantu petani – petani Indonesia dalam
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Di indonesia khususnya di pulau jawa
banyak wilayah yang membudidayakan tanaman manggis, salah satunya
Kabupaten purwakarta dengan luas wilayah 971,72 km2 (BPS Purwakarta, 2015).
Indonesia memiliki potensi yang cukup baik apabila melakukan budidaya
tanaman manggis, namun adanya jumlah pohon yang kurang produktif dilihat dari
usia pohon yang masih muda dan sudah terlalu tua untuk menghasilkan buah
manggis yang banyak sehingga produktivitas yang dihasilkan masih kurang baik.
Pada dasarnya setiap lahan akan ada permasalahan yang timbul dalam
pengelolaannya tidak terkecuali tanaman manggis, yakni Kondisi drainase yang
kurang di perhatikan, dan adanya hama tumbuhan yang merugikan tanaman,
seperti ulat, getah kuning, jamur dan bercak daun yang menyebabkan banyak
buah manggis berkurang kualitas jualnya, serta adanya pohon manggis yang

1
masih belum produktif usianya, seperti usia yang masih muda untuk memproduksi
buah manggis ataupun usia pohon yang sudah tua yang tidak bisa memproduksi
buah manggis dengan kualitas baik sehingga banyak hasil buahnya yang tidak
bisa di jual karena buah tersebut telah rusak atau kurang baik untuk di jual.
Padahal apabila manggis produksinya semakin bertambah serta kualitas yang baik
bisa di pasarkan bukan hanya di indonesia tetapi sudah di ekspor ke berbagai
negara-negara di asia maupun eropa. Banyaknya permasalahanan yang dapat
mempengaruhi produktifitas tanaman manggis, maka perlu adanya Standar
Operasional Prosedur (SOP) Usaha tani tanaman manggis agar terjadi
peningkatan produktivitas.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah pengantar ilmu pertanian yang berjudul Standar


Operasional Prosedur (SOP) Tanaman Buah Manggis adalah :
1. Untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya tanaman
buah manggis.
2. Untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan panen
3. Untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan
pascapanen tanaman buah manggis

2
II. PEMBAHASAN

A. Standar Operasional Prosedur Budidaya

Persiapan Lahan
Mempersiapkan lahan kebun manggis untuk penanaman agar sesuai
dengan kondisi yang diinginkan tanaman manggis. Tujuan dari kegiatan ini yaitu
memperoleh lokasi lahan kebun manggis yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman
manggis, sehingga tanaman tumbuh subur dan berproduksi tinggi baik kualitas
maupun kuantitas. Alat yang digunakan yaitu parang yang digunakan untuk
membabat rumput, cangkul digunakan untuk menggali tanah dan membuat lubang
tanam, garpu digunakan untuk menggali lubang tanam, dan golok digunakan
untuk membuat ajir.
Prosedur Pelaksanaan :
a. Buat peta lokasi lahan kebun yang direncanakan secara matang untuk
tanaman manggis.
b. Lakukan pencatatan riwayat lokasi lahan kebun, untuk mengetahui ada
tidaknya perlakuan kimia yang digunakan pada lokasi lahan tersebut
sebelumnya.
c. Lakukan pengukuran lokasi lahan kebun yang direncanakan secara cermat,
melalui pemetaan dan pengukuran luas lahan.
d. Lakukan survei hidrologi pada lokasi lahan kebun yang telah
direncanakan, untuk mengetahui ketersediaan sumber air (sungai, danau,
sumur) agar tidak terjadi kekurangan air pada saat musim kemarau
e. Analisis tanah lengkap untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah.
f. Lakukan penelitian status hukum dan kelembagaan kawasan kebun yang
direncanakan, apakah sudah mempunyai kepastian hukum seperti
sertifikat/tanah garapan/ tanah warisan.
g. Lokasi lahan kebun yang akan direncanakan sebaiknya mempunyai tingkat
kemiringan lahan sampai 20 %. Apabila kemiringannya lebih dari 20%,
maka dianjurkan untuk membuat terasering.

3
h. Menetapkan titik calon lubang tanam dengan jarak 10 x 10 meter dan
dibuat lubang tanam berukuran, 75 x 75 x 75 cm, untuk jenis tanah
gembur. Khusus jenis tanah berat (berliat) buat ukuran 100 x 100 x 100
cm.
i. Tanah bagian atas (0-30 cm) dicampur pupuk kandang (sapi atau kambing)
sebanyak 20-40 kg dan kebutuhan unsure N, P, K sesuai dengan hasil
analisa tanah, dan kapur sebanyak 1 kg perlubang tanam diletakkan
disebelah kanan lubang tanam. Tanah bagian bawah (30-70 cm) diletakkan
disebelah kiri lubang tanam.
j. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 2 minggu untuk memberi
kesempatan tanah menyerap oksigen dan sinar matahari untuk mematikan
bakteri yang merugikan tanaman manggis.
k. Tahap terakhir, lakukan pencatatan kegiatan penyiapan lahan pada kartu
kendali untuk memudahkan pengontrolan kegiatan.
Penyiapan Benih
Mempersiapkan benih unggul bermutu dan berlabel yang berasal dari
penangkar resmi atau sudah terdaftar di BPSBTPH. Tujuan dari kegiatan yaitu
menjamin benih bebas dari hama dan penyakit dan agar pertumbuhan benih baik
dan tanaman berproduksi optimal. Alat dan bahan yang digunakan yaitu benih
manggis digunakan untuk ditanam di lokasi kebun, pisau dan gunting digunakan
untuk memotong plastik polybag benih, tali rapia digunakan untuk mengikat
benih, dan ajir digunakan untuk menyangga benih tanaman.
Prosedur Pelaksanaan :
a. Benih manggis yang digunakan harus unggul bermutu dan mempunyai
label biru.
b. Sumber benih harus jelas asal usul pohon induknya. Benih diperoleh dari
penangkar yang telah mempunyai sertifikat dan sudah terdaftar di
BPSBTPH.
c. Benih manggis sebaiknya varietas unggul Wanayasa.
d. Benih manggis yang ditanam sebaiknya berasal dari biji, karena
mempunyai sistim perakaran yang kuat dan dalam, berpostur pohon tegak
dan kekar.

4
e. Benih manggis digunakan sebaiknya sudah mempunyai ketinggian 75-100
cm, batang berwarna hijau tua kecoklatan, dan daun hijau mengkilat.
f. Benih manggis yang dipilih sebaiknya telah berumur lebih dari 2 tahun.
g. Jumlah benih disesuaikan dengan luas kebun dan jarak tanam. Benih
manggis ditambah sebanyak 10% dari jumlah benih yang akan ditanam
dan digunakan untuk penyulaman tanaman yang mati.
h. Dalam perawatan benih selama dipembibitan diperlukan tenaga kerja
untuk merawat benih.
i. Saat benih datang dari penangkar, lakukan penanganan perawatan benih
secara baik, karena benih manggis mudah mengalami stress.
j. Tempatkan benih di lokasi lahan/areal yang teduh, agar benih dapat
beradaptasi dengan lingkungan yang baru selama satu bulan, setelah itu
benih siap ditanam pada lahan kebun manggis. k. Tahap terakhir, lakukan
pencatatan kegiatan persiapan benih pada kartu kendali, untuk mengetahui
perkembangan.
Penanaman
Menanam benih manggis unggul bermutu secara benar dan baik, agar
dapat tumbuh dan berproduksi dengan optimal. Tujuannya untuk menjamin
tanaman manggis tumbuh secara baik dan berproduksi secara maksimal. Alat dan
bahan yaitu benih manggis digunakan untuk penanaman di lahan kebun, tanaman
pisang digunakan sebagai tanaman pelindung, cangkul digunakan untuk menggali
lubang tanam dan menutup kembali tanah galian, pupuk kandang digunakan untuk
memperbaiki struktur tanah, pisau/gunting digunakan untuk memotong/merobek
plastik polybag benih, bambu digunakan sebagai ajir supaya tumbuh tanaman
manggis berdiri tegak lurus, tali rafia digunakan untuk mengikat tanaman manggis
pada ajir, carbofuran digunakan untuk mengendalikan OPT (Organisme
Pengganggu Tumbuhan).
Prosedur pelaksanaan :
a. Sebelum penanaman dimulai, terlebih dahulu siapkan lubang tanam.
b. Setelah pembuatan lubang tanam selesai, lubang tanam dibiarkan terbuka
selama 1-2 minggu.
c. Tanah galian bagian bawah dikembalikan ke lubang tanam bagian bawah,

5
setelah tanah dicampur dengan pupuk kandang (kambing/sapi) atau Bokasi
sebanyak 20-30 kg/lubang.
d. Lakukan penghitungan jumlah benih manggis yang akan ditanam
disesuaikan dengan luas lahan kebun dan jarak tanam yang sudah
direncanakan.
e. Lakukan perkirakan jumlah tenaga kerja yang akan diperlukan dalam
pekerjaan penanaman benih.
f. Lakukan pengarahan kepada tenaga kerja tentang lokasi lahan kebun yang
akan ditanam dan tata cara menanam benih yang baik dan benar.
g. Penanaman benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, agar benih
manggis tidak cepat layu oleh sinar matahari langsung.
h. Plastik polybag benih dibuka secara hati-hati menggunakan pisau/gunting,
tanah dalam polybag usahakan terbawa bersama dengan benih manggis.
i. Benih manggis ditanam pada lubang tanam dengan dalam 5 cm diatas
leher akar, agar batang tanaman tidak mudah terkena serangan cendawan.
j. Setelah itu, benih manggis diberi ajir agar benih tegak berdiri, lurus dan
kokoh.
k. Untuk menghindari serangan rayap, ulat, atau serangga tanah lainnya,
dianjurkan menaburi pestisida berbahan aktif Carbofuran.
l. Setelah penanaman selesai, dilakukan penyiraman.
m. Lakukan pencatatan kegiatan penanaman pada kartu kendali, untuk
mengetahui perlakuan yang sudah diberikan dan melihat perkembangan
tanaman selanjutnya.
Pemangkasan
Memangkas cabang dan ranting yang tidak produktif, kering dan ranting
yang mengarah kedalam, tunas air dan ranting yang terserang Organisme
Penganggu Tumbuhan. Tujuan pemangkasan yaitu membentuk percabangan
tanaman ideal, merangsang pertumbuhan tunas-tunas produktif, meningkatkan
penetrasi cahaya matahari pada tajuk, memudahkan dalam pemeliharaan tanaman,
dan mengurangi resiko serangan Organisme Penganggu Tumbuhan. Alat dan
bahan yaitu gunting pangkas digunakan untuk memangkas ranting yang tidak
produktif, tunas kering, tunas air dan ranting yang mengarah kedalam. Gergaji

6
digunakan untuk memotong ranting besar yang saling berdempetan dan batang
yang bercabang. Karung /wadah lainnya digunakan untuk mengangkut ranting-
ranting hasil potongan pemangkasan. Cat meni digunakan sebagai penutup bagian
tanaman yang dipangkas untuk menghindari serangan penyakit pada tanaman.
Prosedur Pelaksanaan
a. Lakukan pengamatan tunas yang kering, tunas air, ranting yang mengarah
kedalam.
b. Hitung jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan dalam pemangkasan.
c. Peralatan pemangkasan yang akan dipergunakan harus steril, terutama
pada gunting pangkas dan gergaji potong.
d. Pemangkasan dilakukan setelah panen atau awal musim hujan dan
dilakukan secara serentak.
e. Pemangkasan dilakukan pada ranting-ranting yang ada didalam tajuk
sampai pada ranting kesembilan.
f. Pemangkasan dilaksanakan pada tanaman berumur > 5 tahun.
g. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada bekas pangkasan cabang, dapat
dioleskan cat meni atau fungisida.
h. Ranting atau cabang yang terserang penyakit dipotong, dikumpulkan dan
dimusnahkan.
i. Lakukan pencatatan kegiatan pemangkasan pada kartu kendali, untuk
mengetahui perkembangan pemangkasan selanjutnya.
Pemupukan
Menambah unsur hara mikro dan makro kedalam tanah, melalui
pemberian pupuk organik (pupuk kandang) dan pupuk anorganik seperti Urea,
SP-36 dan KCl. Pemupukan pada tanaman manggis dibagi menjadi 2 bagian yaitu
pemupukan untuk tanaman belum menghasilkan (fase juvenile) dan pemupukan
tanaman yang sudah menghasilkan. Tujuan pemupukan yaitu
meningkatkan/mempertahankan unsur hara di dalam tanah, mengoptimalkan
pertumbuhan tanaman untuk berproduksi, mempertahankan kondisi tanaman tetap
stabil dalam memproduksi buah, meningkatkan produksi dan mutu buah. Alat dan
bahannya yaitu cangkul digunakan untuk membuat lubang pupuk, handsprayer,
mistblower digunakan untuk aplikasi pupuk mikro pada daun, gayung digunakan

7
tempat menaburkan pupuk pada lubang di tajuk tanaman, pupuk kandang
(organik) digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, dan
pupuk anorganik digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan
pembentukan buah.
Prosedur Pelaksanaan :
a. Menghitung jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan pada kegiatan
pemupukan.
b. Lakukan pembuatan lubang pupuk dengan dalam 20 cm, dan lebar 30 cm
melingkari tajuk tanaman.
c. Lakukan penghitungan jumlah populasi tanaman yang akan diberikan
pupuk.
d. Setelah itu, lakukan penghitungan jumlah pupuk organik dan anorganik
yang akan diberikan pada tanaman.
e. Lakukan penghitungan secara cermat dan tepat pada jumlah dosis dan
konsentrasi pupuk yang akan diberikan pada tanaman per pohon.
f. Pemupukan tanaman manggis diberikan 2 (dua) kali setahun yaitu saat
setelah panen dan awal musim hujan. Pemupukan setelah panen sebagai
berikut : Nitrogen (Urea) sebanyak 2/3 bagian, Kalium (KCl) sebanyak 1/3
bagian, pupuk kandang sebanyak 1 bagian. Pemupukan awal musim hujan
sebagai berikut: Nitrogen (Urea) sebanyak 1/3 bagian, Kalium (KCl)
sebanyak 2/3 bagian, Fosfor (SP-36) sebanyak 1 bagian.
g. Pemupukan tanaman sebaiknya diberikan pada pagi hari atau sore hari.
h. Setelah pemupukan, lakukan penimbunan dengan tanah secara tipis untuk
menghindari penguapan terutama untuk pupuk Urea, lalu lakukan
penyiraman air secukupnya agar pupuk dapat larut dalam tanah.
i. Lakukan pencatatan kegiatan pemupukan pada kartu kendali, untuk
memudahkan pengontrolan.
Penyiangan
Membersihan kebun dari rumput-rumput atau gulma yang dapat menganggu
pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal ini bertujuan untuk menghindari persaingan
penyerapan unsur hara oleh tanaman utama (manggis) dengan tanaman pengganggu
(gulma). Alat dan bahannya yaitu Kored, parang, dan cangkul digunakan untuk menyiang
gulma yang berada disekitar tanaman, handpsrayer digunakan untuk mengaplikasikan

8
herbisida, dan herbisida digunakan untuk mengendalikan gulma.
Prosedur Pelaksanaan :
a. Perkirakan jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan untuk penyiangan.
b. Penyiangan sebaiknya dilakukan secara serentak.
c. Apabila terdapat gulma disekitar tanaman manggis dan sudah dianggap
menganggu pertumbuhan dan produksi tanaman, segera lakukan penyiangan
dengan cara mencabut atau menggunakan alat-alat tersebut diatas.
d. Apabila gulma lebih tinggi dari pada tanaman manggis (75 cm), maka harus
dilakukan penyemprotan menggunakan herbisida.
e. Lakukan pencatatan kegiatan penyiangan pada kartu kendali, untuk memudahkan
pengontrolan perlakuan kimia.
Pengairan
Menyiram/memberi air pada saat tanaman membutuhkan air agar kondisi
pertumbuhan tanaman tetap stabil dalam berproduksi dan pengaturan pembungaan.
Tujuannya yaitu membantu penyerapan unsur hara oleh akar tanaman, membantu agar
kondisi tanaman tetap stabil selama pertumbuhan, menghindari tanaman mengalami
stress saat proses pembungaan dan pembuahan. Alatnya yaitu pompa air digunakan untuk
mengeluarkan air dari dalam tanah atau mengambil air permukaan, selang air digunakan
untuk mengalirkan air dari penampungan air, keran air digunakan untuk menutup dan
membuka air (mengatur posisi air dijalankan atau tidak), bak penampung air digunakan
untuk menampung air, bambu digunakan sebagai penyimpan air (irigasi tetes), ember dan
jerigen digunakan untuk mengangkut air, embrat dan gayung digunakan untuk membagi
air (menyiram tanaman).
Prosedur Pelaksanaan :
a. Lakukan pengamatan lokasi lahan kebun yang akan diairi.
b. Periksa fasilitas sarana pengairan disekitar kebun termasuk air tanah.
c. Usahakan fasilitas pengairan dekat dengan lokasi kebun, untuk memudahkan
ketersediaan air saat musim kemarau.
d. Pengairan mutlak harus tersedia di lokasi kebun manggis.
e. Pengairan sangat dibutuhkan dalam proses produksi tanaman terutama pada saat
pembesaran buah.
f. Pengairan disesuaikan dengan musim, umur tanaman (lebar tajuk) dan fase
pertumbuhan tanaman.
g. Pengairan dapat menggunakan springkle atau irigasi tetes.
h. Pengairan diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

9
i. Tanaman manggis membutuhkan 2-3 bulan kering untuk induksi pembungaan,
setelah terinduksi perlu penyiraman sampai buah hampir dipanen.
j. Pemberian air pada tanaman manggis jangan sampai terlambat, karena akan dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman yaitu terjadinya pengecilan ukuran daun dan
buah bahkan sampai mengakibatkan kematian tanaman.
k. Lakukan pencatatan kegiatan pengairan pada kartu kendali, untuk memudahkan
pengendalian pengairan tanaman manggis berikutnya.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Tindakan pengendalian OPT (hama, penyakit, dan gulma) pada tanaman
manggis agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Tujuannya
yaitu menekan kerugian ekonomi berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan
penurunan mutu (kualitas) produk, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Alat dan bahanya berupa pestisida (pestisida kimiawi dan mengendalikan OPT
(menurunkan intensitas serangan OPT) untuk populasi, agens hayati dimanfaatkan
untuk pengendalian cara biologi, menekan perkembangan OPT dan menjaga
keseimbangan ekosistem secara alami, air sebagai bahan pencampur pestisida dan
bahan pembersih, handsprayer / mistblower mengaplikasikan pestisida, ember
digunakan untuk mencampur pestisida dan air, pengaduk digunakan untuk
mengaduk pestisida dan air, takaran (gelas ukur) digunakan untuk menakar
pestisida dan air. kuas digunakan untuk mengoleskan bahan pengendalian
(pestisida, kapur tohor, bubur kalifornia, bubur bordo) pada bagian tanaman yang
terserang/terinfeksi, deterjen digunakan untuk mencuci alat-alat pertanian, pisau,
gunting pangkas, gergaji digunakan untuk memotong bagian tanaman yang
terserang OPT, sarung tangan, masker, topi, sepatu boot, kacamata, dan baju
lengan panjang digunakan untuk melindungi operator pengendali.
Prosedur pelaksanaan :
a. Lakukan identifikasi gejala serangan, jenis organisme penganggu
tumbuhan dan musuh alaminya.
b. Apabila ragu konsultasi dengan petugas pengendali OPT (POPT), Instalasi
PPOPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
c. Pengendalian OPT dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan.
d. Tindakan pengendalian OPT dilaksanakan sesuai dengan prinsip PHT.
e. Pengendalian OPT dilaksanakan pada:

10
Masa pratanam: sejak penyiapan lahan atau media tumbuh lainnya sampai
dengan penanaman.
Masa pertumbuhan tanaman: sejak penanaman sampai dengan panen; serta
Masa pasca panen: sejak panen sampai dengan hasilnya siap dipasarkan.
f. Pengunaan pestisida dalam rangka pengendalian OPT merupakan
alternatif terakhir apabila cara-cara pengendalian lainnya tidak mampu
menekan populasi atau intensitas serangan OPT.
g. Lakukan pencatatan kegiatan pengendalian OPT pada kartu kendali, untuk
merencanakan tindakan pengendalian berikutnya.
Contoh hama dan penyakit yang menyerang tanaman buah yaitu Kutu
Putih (Pseudococcus spp.) Gejala pada hama kutu putih merusak penampilan
buah manggis. Kutu muda hidup dan menghisap cairan kelopak bunga, tunas atau
buah muda. Kutu dewasa mengeluarkan semacam tepung putih yang menyelimuti
seluruh tubuhnya.
Pengendalian
a. Cara kultur teknis dilakukan dengan megurangi kepadatan tajuk agar tidak
terlalu rapat dan saling menutupi.
b. Cara kimiawi dengan mencegah semut dengan kapur anti semut, semprot
dengan insektisida efektif dan sesuai anjuran, gunakan pakaian pelindung
pada saat aplikasi pestisida, pestisida dicampur dengan air didalam ember,
lalu diaduk dan dituangkan kedalam handsprayer, penyemprotan dilakukan
dengan memperhatikan arah angin.
Hama lainnya berupa Thrips (Scirtothrips sp) dengan gejala serangan
Thrips dimulai pada fase kuncup bunga mekar dan berlanjut selama fase
perkembangan buah. Populasi hama ini akan meningkat pesat bila fase-
fase tersebut disertai dengan kondisi lingkungan yang lembab dengan suhu
tinggi. Serangan yang hebat dapat mengakibatkan menurunnya kualitas
buah manggis dengan adanya spot-spot putih yang berpencar pada buah
manggis.
Pengendalian :
a. Cara Kultur Teknis
Kurangi kepadatan tajuk tanaman agar tidak terlalu rapat sehingga cahaya

11
matahari sampai ke bagian dalam tajuk, bersihkan daun-daun yang gugur
di bawah pohon.
b. Cara Kimia
Gunakan insektisida yang efektif dan sesuai anjuran pada saat bunga dan
buah berukuran 2 cm, gunakan pakaian pelindung pada saat aplikasi
pestisida, pestisida dicampur dengan air didalam ember, lalu diaduk dan
dituangkan kedalam handsprayer, penyemprotan dilakukan dengan
memperhatikan arah angin, masukkan dalam tangki penyemprotan aduk
hingga rata, tambahkan air sesuai anjuran pada kemasan, pergunakan
masker dan sarung tangan, penyemprotan siap dilakukan
Penyakit yang biasanya menyerang yaitu busuk akar merah (Ganoderma
pseudoferreum) dan akar coklat (Fomes noxius). Gejala dari penyakit ini yaitu
akar tanaman yang sakit berwarna coklat atau kemerahmerahan dan membusuk,
sehingga tidak dapat menyerap air dan zat hara secara sempurna. Akibatnya
pertumbuhan tanaman merana dan produksi buah sangat rendah. Pada tanaman
dewasa apabila tidak diupayakan pengendalian dapat menyebabkan kematian
tanaman.
Pengendalian
a. Cara Kultur Teknis
Pada saat penanaman, jarak tanam diatur secara baik untuk mengurangi
kelembaban, perbaikan drainase pada areal pertanaman, penggunaan mulsa
untuk meningkatkan suhu tanah
b. Cara biologi
Menggunakan agens hayati Trichoderma spp. Di persemaian dan
pertanaman.
c. Cara kimiawi
Gunakan Desinfektan : Ambil Desinfektan (misalnya Kaporit atau pemutih
pakaian), siramkan ke lubang tanam yang sudah disediakan.

12
B. Standar Operasional Prosedur Panen

Pemetikan buah yang siap panen atau sudah mencapai tingkat kematangan
optimal sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Tujuannya memperoleh buah sesuai
standar mutu yang diinginkan konsumen. Alat pada peoses ini berupa alat panen (galah)
digunakan untuk mengambil buah yang letaknya cukup jauh, kantong kain digunakan
untuk wadah tempat buah hasil panen saat dipanen dari pohon ke keranjang, daun talas
digunakan untuk alas menyimpan buah yang diangkut dari kebun ke pengumpul, yang
fungsinya agar buah manggis mengkilap dan kuping buah tidak mudah rontok, keranjang
digunakan untuk dipakai sebagai wadah tempat buah hasil panen setelah diturunkan,
gerobak dorong digunakan untuk alat pengangkut hasil panen manggis, dan timbangan
digunakan untuk menimbang buah setelah di panen.
Prosedur Pelaksanaan :
a. Manggis panen setelah berumur 102-110 hari setelah berbunga
b. Tentukan tingkat/indeks kematangan buah yang akan dipanen dan disesuaikan
dengan keinginan konsumen.
c. Pemanenan buah pada satu pohon dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan
kematangan buah.
d. Pemetikan dilakukan secara hati-hati, agar tingkat kerusakan buah dapat ditekan
seminimal mungkin.
e. Usahakan pemetikan buah pada tingkat/indeks kematangan 2 merah kecoklatan
hingga 3 merah keunguan untuk tujuan ekspor.
f. Pemetikan buah dapat menggunakan alat panen terutama kalau letak buah yang
cukup jauh. Alat panen yang dilengkapi dengan jaring. Buah dipetik dengan cara
buah ditarik dengan menggunakan jepitan, kemudian buah diturunkan kebawah
lalu dimasukkan kedalam karung terigu /kain halus.
g. Buah hasil panen dimasukkan kedalam keranjang plastik diberi alas potongan
kertas untuk dibawa kepada pengumpul/ pedagang buah secara hati-hati.
h. Saat pemetikan buah sebaiknya diikuti dengan 2 helai daun untuk menghindari
terjadinya gesekan antar buah serta agar buah tetap segar dalam waktu yang
cukup lama.
i. Pemetikan buah manggis secara manual, dengan cara buah dipetik satu persatu
menggunakan tangan dari ujung cabang, pemetikan buah manggis diawali dari
ujung cabang atau ranting.
j. Buah hasil panen dimasukkan dalam karung, setelah itu dimasukkan dalam

13
karung bila penuh lalu diturunkan kebawah secara hati-hati menggunakan tali.
k. Pemetikan buah manggis secara visual dengan kriteria bila sudah banyak buah
yang matang atau 3% dari tapsiran keseluruhan, selang waktu satu hari. Apabila
kurang dari 3% kebawah lakukan panen 2-4 hari berikutnya.
l. Pemetikan buah dilakukan 2 hari sekali atau selang waktu satu hari apabila 3%
dari tapsiran dari keseluruhan sudah matang.
m. Lakukan pencatatan kegiatan panen pada kartu kendali, untuk mengetahui target
panen yang akan datang. Gambar 6. Tingkat kematangan buah manggis
berdasarkan
Pemanenan dapat dilakukan apabila warna buah kuning kehijauan, kulit buah
masih banyak mengandung getah dan buah belum siap dipetik. Namun, buah manggis
yang dipanen memiliki ciri tersendiri pada setiap tahapnya. Ciri tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
a. Tahap 1
Warna kulit buah hijau kekuningan, buah belum tua dan getah masih banyak. Isi
buah masih sulit dipisahkan dari daging. Buah belum siap dipanen.
b. Tahap 2
Warna kulit buah kuning kemerahan dengan bercak merah hampir merata. Buah
hampir tua dan getah mulai berkurang. Isi buah masih sulit dipisahkan dari
daging.
c. Tahap 3
Warna kulit buah merah ke-coklatan. Kulit buah masih bergetah. Isi buah sudah
dapat dipisahkan dari daging kulit. Buah disarankan dapat dipetik untuk tujuan
ekspor.
d. Tahap 4
Warna kulit buah merah ke-unguan. Kulit buah masih sedikit bergetah. Isi buah
sudah dapat dipisahkan dari daging kulit dan buah dapat dikon-sumsi. Buah dapat
dipetik untuk tujuan ekspor.
e. Tahap 5
Warna kulit buah ungu ke-merahan. Buah mulai masak dan siap dikonsumsi.
Getah telah hilang dan isi buah mudah dilepaskan. Buah lebih sesuai untuk pasar
domestic.
f. Tahap 6
Warna kulit buah unggu ke-hitaman. Buah sudah masak. Buah sesuai untuk pasar
domestik dan siap saji.

14
Pertanian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk mengolah
sumber daya yang bertujuan mendapatkan penghasilan. Peranan sektor pertanian juga
sangat penting bagi perekonomian nasional, hal ini didasari oleh mayoritas penduduk
Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian. Salah satu faktor yang
dapat menunjang perkembangan industry pertanian adalah teknologi, dimana teknologi
mempunyai peranan penting dalam proses pendistribusian hasil pertanian. Teknologi
yang bisa dipakai untuk mencapai upaya tersebut adalah sistem informasi. Sistem
informasi merupakan suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
yang terorganisir dengan pihak tertentu.
Dampak perubahan perilaku iklim terutama yang berkaitan dengan ketidak
pastian jangka waktu pergantian musim menjadi tantangan bagi sektor pertanian guna
menentukan kelayakan terhadap kualitas produksi panen yang mereka hasilkan. Dalam
data lapangan menunjukan hal seperti ini tidak hanya berdampak pada lahan sekitar
dataran rendah namun juga melanda lahan dataran perbukitan bahkan pegunungan yang
pada nyatanya merupakan sektor perkebunan yang harus terus dijalankan. Kelayakan
hasil panen pada sektor pertanian disini di nilai dari beberapa aspek yaitu, kualitas
produksi, jumlah kuantitas yang diperoleh, dan dalam jangka kurun waktu yang
seharusnya. Beberapa kerugian yang sering timbul akibar tidak adanya sistem
perhitungan kelayakan panen pada langkah tahap sebelumnya yaitu turunya angka
keuntungan yang diperoleh petani tidak sesuai dengan modal yang telah dipergunakan,
banyaknya hasil panen yang tidak berkualitas untuk dijual ke pasar/konsumen, bahkan
hingga kerusakan lahan pertanian yang merupakan dampak dari tidak terdeteksinya sejak
dini.
Sedemikian parahnya dampak tidak adanya sistem informasi pengelolaan
kelayakan produksi pertanian, sehingga diperlukan sistem pengelolaan kelayakan, ini
dilakukan agar masyarakat kususnya petani dapat memperoleh manfaat yang maksimal.
Penilaian angka kelayakan dilakukan dengan deteksi dini dengan simulasi nyata yang ada
dan rencana produksi pertanian. Komoditi sektor pertanian merupakan hal yang sangat
vital bagi kelangsungan kegiatan kosumsi masyarakat, hal ini tidak bisa dielakan
dikarenakan pertanian menyokong asupan bahan makanan bagi konsumsi keseharian
manusia. Adanya kegiatan penentuan masa panen pada sektor pertanian dibutuhkan
ketersediaan alat bantu pengambilan keputusan bagi petani dalam menentukan kualitas
kelayakan hasil panen untuk mengurangi dampak kerugian bagi petani dan konsumen,
dengan hal yang begitu penting terhadap kegiatan ini menuntut adanya akses informasi
penunjang keputusan atas hasil kelayakan panen produksi pertanian dengan tepat, cepat.

15
C. Standar Operasional Prosedur Pascapanen

Kegiatan setelah panen untuk mendapatkan buah manggis sesuai standar mutu
yang telah ditetapkan, sehingga hasil panen dapat maksimal digunakan. Tujuan kegiatan
ini yaitu mendapatkan buah manggis yang bermutu baik, sesuai permintaan pasar. Alat
dan bahan yang digunakan yaitu gudang digunakan untuk menyimpan hasil panen dalam
waktu tertentu, gerobak dorong digunakan untuk memindahkan buah manggis dari kebun
ke gudang penyimpanan, timbangan digunakan untuk menentukan berat buah manggis
sesuai kelasnya, busa digunakan menjaga kelembaban sehingga kualitas buah dapat
dipertahankan, kertas sebagai alas agar tidak terjadi benturan, mesin packing dan tali
packing digunakan untuk mengikat keranjang, keranjang pelastik digunakan untuk
mengepak/ menyimpan buah manggis atau untuk distribusi.
Pengumpulan Buah
Rangkaian kegiatan setelah panen buah sebelum buah diproses lebih lanjut,
dikumpulkan dan disimpan dalam suatu tempat/gudang. Tujuan kegiatan ini yaitu agar
buah terhindar dari pengaruh buruk fisik/ lingkungan (angin, panas, hujan dsb), buah
segera dapat diproses lebih lanjut
Prosedur Pelaksanaan :
a. Gudang di bersihkan agar tidak terdapat bakteri yang merugikan
b. Keranjang buah ditempatkan pada tempat yang sudah disediakan untuk diproses
lebih lanjut.
c. Keranjang ditumpuk secara hati-hati (maksimum 10 tumpuk).
d. Keranjang buah yang masuk terlebih dahulu diberi tanda, agar terlebih dahulu
keluar atau diproses.
e. Lakukan pencatatan kegiatan pengumpulan buah pada kartu kendali.
Sortasi
Kegiatan menyeleksi dan memisahkan buah manggis antara yang baik dan
jelek/cacat/busuk. Tujuannya yaitu memisahkan antara buah yang baik dan tidak baik
serta buah matang dan yang belum matang sesuai indek kematangan manggis yang telah
ditentukan
Prosedur pelaksanaan :
a. Pilih kulit buah yang berwarna merah keunguan dan mulus.
b. Pilih buah yang sepalnya masih lengkap dan berwarna hijau segar.
c. Buah yang terseleksi diletakkan di keranjang yang beralas kertas
d. Pilih tangkai buah yang masih berwarna hijau segar dan tidak keriput.

16
e. Pilih tekstur buah yang tidak keras, disarankan buah yang berkulit agak lunak.
f. Lakukan pencatatan kegiatan sortasi pada kartu kendali sortasi.
Grading
Kegiatan mengelompokkan buah berdasarkan kriteria/ kelas dan indek
kematangan manggis. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan ukuran, warna buah dan
tingkat kematangan yang seragam.
Prosedur Pelaksanaan :
a. Mengelompokkan buah manggis berdasarkan diameter, ukuran, bentuk buah
dan tingkat kematangan manggis.
b. Lakukan pengukuran buah manggis dengan cara melingkarkan buah dengan
ibu jari telunjuk orang dewasa yang diletakkan pada buah manggis. Apabila
terdapat selisih jarak 2-3 jari orang dewasa tersebut buah baik untuk ekspor.
c. Buah ditimbang dan dipisahkan sesuai klasnya. Grade kualitas buah manggis
berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut
Super :
1. Grade AAA : berisi 6-9 buah per kg
2. Grade AA : berisi 10-13 buah per kg.
3. Grade A : berisi 14-15 buah per kg.
Super burik:
1. Grade A6 : berisi 6-9 buah per kg
2. Grade A5 : berisi 10-13 buah per kg
3. Grade A4 : berisi 14-15 buah per kg.
Pengepakan
Kegiatan pengemasan/penyusunan buah dalam suatu wadah sesuai kelasnya
untuk disimpan dan didistribusikan. Tujuan kegiatan ini yaitu melindungi buah dari
kerusakan fisik selama proses penyimpanan dan pengangkutan
Prosedur Pelaksanaan :
a. Sebelum buah dimasukkan ke dalam wadah/ kemasan, bawah kemasan diberi
alas kertas agar kulit buah tidak rusak.
b. Masukkan manggis ke dalam wadah/kemasan secara hatihati dengan posisi
tangkai buah menghadap keatas.
c. Setiap wadah/kemasan keranjang plastik berisi buah sebanyak 8 kg.
d. Setiap wadah/kemasan diberi tanda sesuai kelasnya, setelah itu ditimbang
ulang agar sesuai dengan permintaan.
e. Tumpukan wadah/kemasan maksimal tidak lebih dari 10 tumpukan.

17
f. Lakukan pencatatan kegiatan pengepakan pada kartu kendali.
Penyimpanan
Kegiatan meletakkan buah di dalam gudang untuk disimpan dalam waktu tertentu
sebelum didistribusikan. Tujuan nya yaitu mengamankan distribusi produk sebelum
proses pengangkutan/distribusi.
Prosedur Pelaksanaan :
a. Penumpukan buah dalam wadah/kemasan ke-ranjang plastik maksimum 10
tumpukan.
b. Penyimpanan wadah/kemasan buah dalam gudang maksimum selama 2 hari
tanpa pendingin.
c. Setiap wadah/kemasan yang masuk pertama, harus lebih dahulu yang keluar (first
in first out).
d. Gudang yang digunakan harus bersih dan steril dari bakteri.
e. Gudang harus mempunyai fentilasi yang baik agar buah tetap segar selama di
gudang.
f. Lakukan pencatatan kegiatan penyimpanan pada kartu kendali.
Distribusi
Kegiatan memindahkan buah manggis dari gudang penyimpanan ke tempat
tujuan yang diinginkan tepat pada waktunya. Tujuannya yaitu untuk mengangkut buah
manggis dengan tetap menjaga kondisi kesegaran buah sesuai jadwal yang telah
ditentukan konsumen
Prosedur Pelaksanaan :
a. Periksa kesiapan kendaraan pengangkut
b. Kendaraan pengangkut buah manggis harus dilengkapi terpal agar buah manggis
terhindar dari kerusakan fisik (panas, hujan,angin).
c. Perkirakan jarak dengan waktu yang telah disepakati konsumen, agar manggis
tetap terjaga kesegarannya.
d. Sesuaikan Deliveri Order (DO) dengan daya angkut/ kemampuan angkutan
kendaraan.
e. Lakukan pencatatan kegiatan pendistribusian buah manggis pada kartu kend

18
III. KESIMPULAN

Berdasarkan pembuatan makalah pengantar ilmu pertanian yang berjudul


Standar Operasional Prosedur Usaha tani buah manggis dapat diambil
kesimpulan:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya tanaman manggis meliputi penyiapan
lahan, penyiapan benih, penanaman manggis, pemangkasan, pemupukan, penyiangan,
pengairan, pengendalian hama dan penyakit.
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) panen tanaman manggis yaitu dipanen
dengan 6 tahap. Pemetikan buah yang siap panen atau sudah mencapai tingkat
kematangan optimal sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Tahapan
tersebut didasarkan dengan ciri buah yang warna dan tingkat kematangan
berbeda.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pasca panen dilakukan setelah panen
untuk mendapatkan buah manggis sesuai standar mutu yang telah ditetapkan,
sehingga hasil panen dapat maksimal digunakan. Tahapan yang dilalui yaitu
pengumpulan buah, sortasi, grading, pengepakan, penyimpanan, dan
pengangkutan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Colter, J. and G. Onumah. 2009. Standar Operasional Prosedur Buah Manggis. Jurnal
Pertanian 27(4): 319–337.
Nurhaeni, Nina. 2016. Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis (Garcinia
Mangosta) di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta.
Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Prasetyo, dkk. 2016. Standar Operasional Prosedur Panen. Jurnal Teknologi Informasi:
Rahayu, dkk. 2019. Potensi Buah Manggis di Indonesia. Jurnal Algoritma: 16(2): 100-
107. 1(2): 7-12.
Tatang, Hesti, dan Isti. 2016. Evaluasi Pemasaran Buah Manggis (Garcinia Mangosta) di
Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta. Skripsi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.

20

Anda mungkin juga menyukai