Anda di halaman 1dari 47

PERAN PENYULUHAN

DALAM MENDUKUNG
PERTANIAN TERPADU DI
NTB
Disampaikan pada BIMTEK PENERAPAN TEKNOLOGI BALITBANG DI NTB
“Pertanian Terpadu Masa Depan (Integrasi Jagung Sapi)
di Kabupaten Sumbawa,
Selasa, 30 November 2021

Balai
BalaiPelatihan
PelatihanPertanian
Pertaniandan
danPerkebunan
PerkebunanProvinsi
ProvinsiNusa
NusaTenggara
TenggaraBarat
Barat
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN SDM PERTANIAN

Visi Pembangunan Jangka Panjang


2005 – 2025:
INDONESIA MANDIRI, MAJU, ADIL
DAN MAKMUR

MISI PEMBANGUNAN PERTANIAN


VISI PEMBANGUNAN PERTANIAN • Mewujudkan ketahanan pangan
• Mewujudkan industri pertanian
berdaya saing
• Mewujudkan kesejahteraan
KEDAULATAN PANGAN, petani
KESEJAHTERAAN PETANI, DAN • Mewujudkan Reformasi
LUMBUNG PANGAN DUNIA 2045 Birokrasi

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


3
VISI - MISI PEMBANGUNAN NTB
• Dalam RPJP Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2005
– 2025 memiliki visi pembangunan “ Terwujudnya
Masyarakat Nusa Tenggara Barat yang beriman,
Maju dan Sejahtera “
• menekankan pada terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh, berdasarkan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang di dukung oleh
SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


RPJMD 2018-2023

• Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Nusa


Tenggara Barat periode 2018 – 2023 adalah : “ Membangun
Nusa Tenggara Barat yang Gemilang “
• Dalam rangka mewujudkan Visi untuk membangun Nusa
Tenggara Barat, di tetapkan 6 ( enam ) misi pembangunan
Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2019 – 2023 yakni :
• 1. Nusa Tenggara Barat tangguh dan mantap
• 2. Nusa Tenggara Barat bersih dan melayani
• 3. Nusa Tenggara Barat sehat dan cerdas
• 4. Nusa Tenggara Barat asri dan lestari
• 5. Nusa Tenggara Barat sejahtera dan mandiri
• 6. Nusa Tenggara Barat aman dan berkah.

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


Lanjutan Visi - Misi

• Misi 5 . NTB Sejahtera dan Mandiri di tempuh


melalui penanggulangan kemiskinan, mengurangi
kesenjangan, dan pertumbuhan ekonomi inklusif,
bertumpu pada pertanian, pariwisata dan
industrialisasi .
• NTB Sejahtera dan Mandiri bertujuan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi yang berkwalitas dengan
indicator angka kemiskinan. Sedangkan sasarannya
adalah meningkatnya produksi sector prima, dengan
indicator sasaran pertumbuhan nilai PDRB sector
pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan
dan kehutanan

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


Lanjutan Visi – Misi :

• Arah kebijakan dari meningkatnya nilai PDRB sector


pertanian adalah mendorong petani memiliki
penghasilan tambahan . Penghasilan tambahan ini
diperoleh dari peningkatan produksi pertanian
dengan adopsi teknologi budidaya untuk
meningkatkan produksi pertanian dan
pengembangan produk pertanian .

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


VISI DAN MISI BPPSDMP

VISI :
TERWUJUDNYA SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN YANG PROFESIONAL,
MANDIRI, BERDAYA SAING DAN BERJIWA WIRAUSAHA UNTUK
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN PETANI

MISI :
1. MEWUJUDKAN PENDIDIKAN VOKASI PERTANIAN YANG KOMPETITIF
2. MEMANTAPKAN SISTEM PELATIHAN VOKASI & STANDARDISASI DAN
SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN YANG BERBASIS KOMPETENSI DAN
DAYA SAING
3. MEMANTAPKAN SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN YANG TERPADU
DAN BERKELANJUTAN
4. MEMANTAPKAN REFORMASI BIROKRASI MENDUKUNG PENNGKATAN
PRODUKSI DAN DAYA SAING PERTANIAN

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


8
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
ARAH
KEBIJAKAN
STRATEGI
PENGUATAN PENDIDIKAN VOKASI
REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI PERTANIAN UNTUK
PERTANIAN YANG KOMPETITIF, MENGHASILKAN JOB SEEKER DAN
BERTARAF INTERNASIONAL, DAN
JOB CREATOR
BERORIENTASI EKSPOR

PEMANTAPAN PELATIHAN VOKASI PENGUATAN PELATIHAN VOKASI &


PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN
KESEMPATAN KERJA SDM PERTANIAN,
UNTUK MENGHASILKAN JOB
PRODUKSI, DAN DAYA SAING PERTANIAN
YANG BERORIENTASI EKSPOR
SEEKER DAN JOB CREATOR

PENGUATAN SISTEM PENYELENGGARAAN PENGUATAN SISTEM


PENYULUHAN PERTANIAN MENDUKUNG PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
PENINGKATAN PRODUKSI DAN DAYA
PERTANIAN
SAING PERTANIAN BERORIENTASI
EKSPOR
PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN
PEMANTAPAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN KOMPETENSI ASN
MENDUKUNG PENINGKATAN DAN PEKERJA BIDANG PERTANIAN
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi
PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING SDM UNTUKNusa Tenggara9Barat
MENINGKATKAN PRODUKSI
PERTANIAN
DAN DAYA SAING PERTANIAN
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
LANDASAN HUKUM DALAM
PELAKSANAAN PERAN PENYULUHAN
1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan,
Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan.
4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 47/Permentan/SM.010/9/2016
tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


PETA JALAN PENYULUHAN PERTANIAN
GERAKAN PENYULUH 4.0

1. Cyber
Robotik
PENDIDIKAN 2. IOT
DAN 3. BIOTEK
PELATIHAN 4. Big data
PRA KONDISI
REFLIKASI
A.Petani
1.Konsolidasi PETA JALAN
2.Kolaborasi
3.Integrasi
4.Hilirisasi 1. Tahun 2020
KEBIJAKAN & 5.Korporasi 2. Tahun 2021
STRATEGI B.Penyuluh Pertanian 3. Tahun 2023
1.Kapasitas & kapabilitas 4. Tahun 2024
2.Fisilitator
3.Kelembagaan PILOT PROYEK/
Ditjen PROJEK PANDUAN
Ditjen
PEMDA

Balai
BalaiPelatihan
PelatihanPertanian
Pertaniandan
danPerkebunan
PerkebunanProvinsi
ProvinsiNusa
NusaTenggara
TenggaraBarat
Barat
PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
PNS
30.206
SWASTA THLTB PP
104 12.401
SWADAYA
25.490

Sistem Penyuluhan KELEMBAGAAN


 EKONOMI PETANI
Kelembagaan BIMBINGAN
 MANDIRI (TRANSFORMASI
Ketenagaan
KELEMBAGAAN PETANI)
 Penyelenggaraan
 Pembiayaan KONSULTASI
 Sarana Prasarana
Koperasi PT
Diklat Teknis bagi
Penyuluh sebagai
Penyuluh
Profesi
Diklat Profesi bagi
Penyuluh KEDAULATAN PANGAN

KESEJAHTERAAN PETANI

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


KARAKTER PENYULUH PERTANIAN YANG
HARUS DIMILIKI DI ERA MILENIAL
ADAPTIF DENGAN
TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI (TIK)

UMPAN MEMANFAATKAN MENGENALKAN


MENGAKSES PEMANFAATAN
BALIK/RESPON INFORMASI
INFORMASI UNTUK KEGIATAN TIK KEPADA
TERHADAP
TEKNOLOGI PENYULUHAN PETANI
INFOMASI

- INOVATIF DAN EXPLORER - SIMLUHTAN


- INTERAKSI MEDSOS - CYBER
KARAKTER

- DINAMIS EXTENSION
- FLEKSIBEL
- APIKLUHTAN
- GADGET MINDED
- RASA INGIN TAHU TINGGI - SILUHTAN
- PEKA TERHADAP - DUPAK ON LINE
PERUBAHAN - SIMANTAP BPP

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


LANJUTAN…

Penyuluhan tidak hanya Face


to face, bisa teleconference,
Penyuluhan Face to face melalui media sosial, aplikasi
messenger
Kalau tidak ke
lapangan tidak
bekerja Tanggung jawab mendukung
pembangunan pertanian tidak
Menyuluh hanya di wilbin saja, tetapi
hanya di wilbin PARADIGMA
meluas hingga ke level
saja PENYULUHAN masyarakat di luar wilbin
Meninggalkan hasil
kerja dalam
Jejak digital sebagai salah
dokumen atau
satu bukti kinerja
berkas
Goal: meningkatkan Goal: meningkatkan kesejahteraan petani
kesejahteraan dan penyuluh menjadi entrepreneur
petani

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


LANJUTAN…

ra 4 .0
Penyuluhan dengan teleconference

a n d i E
Penyuluhan Konvensional
y u l u h
Pen
Penyuluhan
dengan
messenger

Penyuluhan dengan media blog Penyuluhan audio visual dengan YouTube

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


PENCIRI UTAMA PENYULUH MILENIAL
Adaptif terhadap perubahan dan
masuknya arus teknologi (open minded)

Tidak menunggu Creative dan innovative


tetapi mencari

Meningkatkan pengetahuan dan


skill

Mampu menyebarkan teknologi


informasi

Berjiwa entrepreneur dan


menjadi entrepreneur

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


IMPLEMENTASI MENJADI PENYULUH MILENIAL

Kemampuan analisis Berpikir Mengupayakan akses


dan memecahkan selangkah ke sumber informasi,
masalah ke depan teknologi dan sumber
daya lainnya

Meningkatkan kemampuan Memfasilitasi proses


kepemimpinan, manajerial pembelajaran yang efektif,
dan kewirausahaan efisien, tepat guna

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


MEMPERSIAPKAN PENYULUH DI ERA INDUSTRI 4.0

Upgrade Maksimalkan
kompetensi diri penggunaan internet
Meningkatkan pengetahuan Bantu promosi kegiatan
(seminar, bimtek, pelatihan, petani dan kelompok
mendatangi peneliti atau Promosi hasil
akdemisi), Update informasi pertanian, sebarkan
Melanjutkan pendidikan (tugas kinerja kepada
belajar atau izin belajar) masyarakat melalui
media sosial

Optimalkan atau
upgrade alat bantu
penyuluhan i Transfer TIK kepada
Petani
Gunakan media visual, Membantu petani untuk open
audio visual, smartphone minded terhadap perubahan
untuk membantu arus informasi dan teknologi
penyuluhan

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


PROGRES PENYULUHAN DI NTB

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


OFIL KELEMBAGAAN PENYULUHAN
PERTANIAN DI NTB

Balai
BalaiPelatihan
PelatihanPertanian
Pertaniandan
danPerkebunan
PerkebunanProvinsi
ProvinsiNusa
NusaTenggara
TenggaraBarat
Barat
PETA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
10 Kab/Kota, 117 Kecamatan, 109 BPP, 1.146 Desa, 20.272 Poktan, 1.221 Gapoktan,
526 KEP.
Sawah 234.542 Ha. ……
KOMODITAS UNGGULAN YANG ADA DI NTB :
Tanaman Pangan : Padi, Kedelai, Jagung
Tanaman Perkebunan : Jambu Mette, Kakao, Kopi
Tanaman Hortikultura : Bawang Putih, Bawang Merah, Aneka Cabe
Peternakan : Sapi, Kerbau, Kambing

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


Luas Panen, Produktvitas dan Produksi Jagung di NTB 2001-2020
Produktivitas
Tahun Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Ku/Ha)
2001 24,969 20.34 50,778
2002 28,847 20.03 57,785
2003 31,217 20.57 64,228
2004 33,140 21.51 71,275
2005 39,380 24.49 96,459
2006 40,617 25.60 103,963
2007 42,955 28.08 120,612
2008 59,078 33.22 196,263
2009 81,543 37.88 308,863
2010 61,593 40.43 249,005
2011 89,307 51.16 456,915
2012 117,030 54.92 642,674
2013 110,273 57.47 633,773
2014 126,577 62.09 785,864
2015 143,117 67.08 959,972
2016 206,887 61.79 1,278,271
2017 310,990 68.40 2,127,324
2018 326,378 63.88 2,084,929
2019 353,455 67.18 2,374,425
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
2020 282,893 61.03 1,726,580
400,000 Luas Panen Jagung (Ha) di NTB 2001-2020
350,000

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

-
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


Produkti vitas (Ku/Ha) Jagung di NTB 2001-2020
80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

-
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


Produksi Jagung (Ton) di NTB 2001-2020
2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

-
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


Luas Panen, Produktvitas dan Produksi Jagung di Kab. Sumbawa 2001-2020
Produktivitas
Tahun Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Ku/Ha)
2001 5,245 21.68 11,369
2002 7,638 21.35 16,307
2003 8,407 21.42 18,008
2004 10,858 22.47 24,397
2005 12,240 24.46 29,936
2006 13,075 25.92 33,892
2007 11,004 28.08 30,904
2008 16,047 32.74 52,530
2009 27,199 37.07 100,840
2010 14,528 39.53 57,425
2011 26,065 50.86 132,554
2012 35,234 54.60 192,391
2013 38,174 57.23 218,466
2014 43,043 66.74 287,258
2015 49,712 66.36 329,885
2016 76,674 60.94 467,240
2017 96,667 64.28 621,405
2018 113,563 59.53 676,080
2019 110,035 63.36 697,183
2020 89,409 63.18 564,888
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Luas Panen Jagung di NTB 2001-2020
Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa
Linear (Sumbawa) Dompu Bima Sumbawa Barat
Lombok Utara Mataram Kota Bima

120000

100000

80000

60000

40000

20000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


Produktivitas Jagung di NTB 2001-2020
100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa


Linear (Sumbawa) Dompu Bima Sumbawa Barat
Lombok Utara Mataram Kota Bima

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


Produksi Jagung 2001-2020
800000

700000

600000

500000

400000

300000

200000

100000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa


Linear (Sumbawa) Dompu Bima Sumbawa Barat
Lombok Utara Mataram Kota Bima

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


STRATEGI PENCAPAIAN PRODUKSI
Pengawalan, Pendampingan
& Koordinasi

Benih Unggul Bermutu


Pemupukan Berimbang
& Organik, P Hayati
PENINGKATAN
1
Pengairan
PRODUKTIVITAS Alsintan Pascs P
Perbaikan Budidaya

Optimalisasi Lahan

Cetak Sawah Baru


STRATEGI

PERLUASAN AREAL
2
JITUT, JIDES & TAM
DAN OPTIMALISASI Pompa/Sumur/Embung
LAHAN Konservasi, IP SASARAN
Dampak Fenomena Iklim
PRODUKSI
Pengendalian OPT
PADI : GKG
3 PENGAMANAN
PRODUKSI
Penanganan Pasca Panen JAGUNG :
KEDELAI :
PK
BK
Pasar, LUEP

KOPTA, GAPOKTAN

Asosiasi/LSM/KTNA
PENINGKATAN/ UPJA, Kios Saprodi

PENYEMPURNAAN Pelayanan

4 MANAJEMEN Penyuluhan/Perbenihan
/Perlindungan
KKP/LM3/SP3/
BLMKIP/LUEP
31 Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
313131 31
Kemitraan
05/09/2022
TUGAS PENYULUH DALAM UPSUS
SWASEMBADA PADI JAGUNG KEDELAI
1.Memfasilitasi Kelompoktani dalam penyusunan RDK, RDKK (termasuk
RDKK Pupuk Bersubsidi sesuai waktu yang ditentukan);
2.Melaksanakan Sistem Kerja Latihan-Kunjungan dan Supervisi (LAKU-
SUSI)
3.Melaksanakan desiminasi informasi dan teknologi hasil penelitian dan
pengkajian BPTP;
4.Melakukan Pengawalan dan pendampingan Penerapan Teknologi
bersama TNI dan Mahasiswa;
5.Melaksanakan Demfarm, Kursus Tani, Rembug Tani dan Farm Field Day
untuk mempercepat peningkatkan PKS petani dalam penerapan teknologi
;
6.Mengembangkan Jejaring dan kemitraan Usaha Poktan/Gapoktan;
7.Melaporkan data realisasi luas tanam, luas panen, produksi, provitas pada
masing-masing tingkat sesuai alur, SOP dan format yang telah
ditetapkan.

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


KAPAN ITU DILAKUKAN?
PENGAWALAN PENDAMPINGAN
MONITORING, SUPERVISI,
&
EVALUASI

RENCANA KERJA CP
CL
PENYUSUNAN PENYUSUNAN
PROGRAMA RDK/RDKK

IDENTIFIK
ASI
PRODUKSI &
POTENSI PEMASARAN

Balai
BalaiPelatihan
PelatihanPertanian
Pertaniandan
danPerkebunan
PerkebunanProvinsi
ProvinsiNusa
NusaTenggara
TenggaraBarat
Barat
PPL: Lanjutan....

1. Seorang Penyuluh minimal membina


8-16 KLP. Kunjungan ke kelompok
dilakukan selama 4 hari /minggu.
Sehingga setiap kelompok sekali dalam
2 minggu.
2. Dengan kujungan setiap penyuluh
diharapkan dapat mempengaruhi 100
orang petani / klp. , dengan rincian
bahwa setiap kelompok mempunyai 5
orang petani maju dan setiap petani
maju mempengaruhi 19 0rang
anggota.
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
34
Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah
Nof KAB./KOTA KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS ( KM2 )

11 Kab. Lombok Barat 10 122 1.053,92

2 Kab. Lombok Utara 5 33 809,53


3 Kab. Lombok Tengah 12 139 1.208,40
4 Kab. Lombok Timur 21 254 1.605,55
5 Kab. Sumbawa 24 165 6.643,98
6 Kab. Dompu 8 81 2.324,60
7 Kab. Bima 18 191 4.389,40
8 Kab. Sumbawa Barat 8 64 1.849,02
9 Kota Mataram 6 50 61,30
10 Kota Bima 5 38 207,50
  JUMLAH 117 1.137 20.153,15

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


KERAGAAN PENYULUH PERTANIAN DI NTB (15 Maret 2021)

                 

Jumlah THL- Jumlah


Jumlah PNS
No Provinsi TBPP Lainnya
Total
Tugas Swada Swast
Aktif CPNS PPPK APBN APBD
Belajar ya a
1 BPTP 17 0 0 0 0 0 0 0 17
Provinsi Nusa 18 0 0 0
2 0 0 0 0 18
Tenggara Barat
3 Lombok Barat 104 0 0 17 34 0 115 1 271
4 Lombok Tengah 113 0 0 0 51 0 92 0 256
5 Lombok Timur 111 0 0 0 51 2 62 0 226
6 Sumbawa 96 0 5 0 40 0 151 0 292
7 Dompu 99 0 0 0 32 0 79 0 210
8 Bima 112 2 0 0 60 15 43 0 232
9 Sumbawa Barat 43 0 0 0 14 22 64 2 145
10 Lombok Utara 27 0 0 0 15 0 40 0 82
11 Kota Mataram 34 0 0 0 6 0 18 0 58
12 Kota Bima 26 0 4 0 12 1 35 0 78
  Jumlah 800 2 9 17 315 40 699 3 1.885

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


KERAGAAN PELAKU UTAMA DI NTB (15 Maret 2021)

Jumlah Jumlah Jumlah


Kelembagaan
No Kabupaten Kelompok Gabungan Ekonomi Jumlah
Kelompok
Tani Tani Petani
1 Lombok Barat 1632 121 36 1789
2 Lombok Tengah 2641 227 63 2931
3 Lombok Timur 3489 252 84 3825
4 Sumbawa 4464 166 76 4706
5 Dompu 2234 88 70 2392
6 Bima 3906 185 33 4124
7 Sumbawa Barat 1296 66 108 1470
8 Lombok Utara 934 36 19 989
9 Kota Mataram 355 41 4 400
10 Kota Bima 841 40 10 891
  Jumlah 21.792 1.222 503 23.517

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


UPAYA YANG DILAKSANAKAN MELALUI KOMANDO
STRATEGI PEMBANGUAN PERTANIAN (KOSTRATANI)

-. Koordinasi dan Konsultasi di Kabupaten / Kota


-. Kunjungan, Monitoring dan Evaluasi/ di BPP
-. Melengkapi Data Simluhtan untuk mendukung
Kostratani
-. Forum Berbagi antar Penyuluh, Pelaku Utama
-. Sosialisasi Program ke Kab / Kota dan BPP
-. Pemberdayaan PP, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
-. Revieu Kegiatan Pemberdayaan
-. Pelaporan secara kontinyu untuk Luas Tanam,
Luas Panen, Produktivitas (Lap. Utama Kementan)
-. Memastikan seluruh perangkat pendukung proses
Balai Pelatihan
produksi siap di Pertanian
akses danpetani
Perkebunan Provinsi NusaSaprodi
(Alsintan, Tenggara Barat
dll.)
Beberapa Program Peningkatan Peran Penyuluh di NTB :
1. IPDMIP
2. SIMURF
3. UP LAND
4. PERTANIAN
KONSERVASI
5. Pelatihan Teknis Bagi Penyluh
6. Pelatihan Bagi KT/Gapoktan/Petani

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN // KEMENTERIAN PERTANIAN SAHABAT PETANI
PRINSIP DITERAPKAN

Produksi meningkat dan hemat air


01

Adaptif terhadap perubahan iklim


02

. Menurunkan emisi gas rumah kaca


03

Pengendalian OPT terpadu dan


04
pengembalian bahan organic tanah

40
Kegiatan :

• Dukungan Penerapan Teknologi Padi dan Non


Padi
• Berbasis Ramah Lingkungan
• Penguatan BPP
• Pengembangan Produk Dan Jejaring Pasar
(Market Linkage)

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


• CONTOH PENYULUHAN (MATERI KEARIFAN LOKAL) :
• 1. PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR/POC (20 LITER)

BAHAN-BAHAN YANG DIBUTUHKAN :


Buah Tomat apkir 40 Kg
Sisa sayuran dapur (Kol, kangkung, Bayam dll)
Daun Pace / daun gamal (N tinggi)
Stater : Buah maja / air kelapa 1 trigen besar
Kapur Dolomit 2 Kg
Air cucian beras 1 trigen besar
Alkoho; 70 % 100 cc
Garam 1 Kg; tape; gula merah

Gentong dioles alkohol untuk sterilisasi; semua bahan dibuat berlapis diberi garam secukupnya
kemudian diberi air cucian beras dan stater (air kelapa). Lapisan diratakan dilapisi plastik bening
dan ditaruhkan air sumur; dibuatkan pernapasan dg selang dan botol air mineral pada lapisan
bahan POC dan air yang diplastik bening. Gentong ditutup rapat, dipermentasi selama 10 s/d. 18
hari. Jika air telah berubah warna (kuning) itu cirinya POC sudah jadi.

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


• 2. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI (20 LITER) Untuk
Mengendalikan Jamur, Bakteri dan sebagai Insektisida

BAHAN-BAHAN YANG DIBUTUHKAN :


Biji / Dau Mimba Mimba 10 Kg
Umbi Gadung 2 biji besar
Daun Sirsak, sre, daun cengkeh, daun tembakau 10 Kg.
Lengkuas 6 Kg
Kunyik 6 Kg
Air Steril (Air Isi Ulang/Air sumur yang dimasak)
Air Poteng 100 cc dan Larutan Bunga Lidah buaya/labu siam 3 SM
Semua bahan ditumbuk / diblender sampai halus kemudian dicampur merata
dalam gentong dberi air dan air poteng secukupnya dan larutan bunga lidah
buaya diaduk setiap 3 jam dan ditutup rapat. Ditaruh ditempat yang
teduh/aman. Setelah 24 jam dapat digunakan.

Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat


PENYULUHAN & PRAKTEK KERJA LAPANG (PENGAMATAN AGROEKOSISTEM)
BAGIAN DARI KEARIFAN LOKAL
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
PRAKTEK PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DARI BAHAN LOKAL
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
PRAKTEK PEMANFATAN PEKARANGAN
Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Terima Kasih

Balai
BalaiPelatihan
PelatihanPertanian
Pertaniandan
danPerkebunan
PerkebunanProvinsi
ProvinsiNusa
NusaTenggara
TenggaraBarat
Barat

Anda mungkin juga menyukai