Anda di halaman 1dari 5

URAIAN SINGKAT

PAKET PEKERJAAN

PENGADAAN TERNAK KAMBING


SATKER/OPD : DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI
SULAWESI BARAT
PENGGUNA ANGGARAN : SYAMSUL MA’RIF, SP., MMA
NAMA PPK : MULIADI, SP., MSP
PROGRAM : NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI
KEGIATAN : PENGUATAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN
SUB KEGIATAN : MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
LOKASI : KABUPATEN MAJENE
SUMBER DANA : APBN TAHUN 2023
KODE RUP : 41882373

TAHUN ANGGARAN 2023


URAIAN SINGKAT APBN
PENGADAAN TERNAK KAMBING 2023

PENDAHULUAN

1. UMUM

1.1. Pengadaan ternak kambing merupakan komponen penting dalam implementasi


konsep pertanian terpadu antara tanaman dan ternak atau yang dikenal dengan
integrasi tanaman dan ternak yang bertujuan menciptakan simbiosis antara
komponen tersebut. Sehingga dalam penyediaan ternak kambing ini harus
dilaksanakan secara tepat untuk memenuhi kebutuhan sistem pertanian yang
akan diimplementasikan.
1.2. Setiap pelaksanaan pengadaan ternak kambing yang dilakukan penyedia harus
mengacu pada rencana teknis/spesifiksi teknis yang telah disiapkan dan
digunakan sebagai dasar pelaksanaan pengadaan yang operasional dan efektif.
1.3. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengadaan ternak kambing perlu
disiapkan secara matang agar sesuai dengan kepentingan kebutuhan
masyarakat dan memenuhi standar teknis.

2. LATAR BELAKANG
Pengadaan ternak kambing dalam lingkup integrasi ternak dan tanaman menjadi faktor
yang penting. Integrasi ternak dalam usaha tani menempatkan sejumlah ternak
kambing di areal pertanaman dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas
tanaman budidaya. Ternak kambing dapat menghasilkan kotoran yang memiliki
kandungan hara berupa nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan dalam
pertumbuhan tanaman dan sebaliknya petani dapat memanfaatkan produk sisa panen
tanaman budidaya dalam hal ini adalah kakao yang dapat diolah menjadi pakan ternak.
Penerapan teknologi integrasi kambing-kakao ini dapat menjadi faktor dalam
mendorong pertumbuhan pendapatan petani dan pertumbuhan ekonomi pada wilayah
yang berkelanjutan. Hasil utama dari tanaman kakao yaitu biji kakao kering dapat
dipasarkan dan hasil utama ternak kambing yaitu anak kambing dapat dijual jika
diperlukan, adapun limbah dari kambing (kotoran kambing) dapat diolah menjadi pupuk
cair atau padat, biogas, biourine yang dapat digunakan oleh petani pada lahan
budidayanya dan kelebihan pupuknya dapat dipasarkan.
Konsep pertanian terpadu dalam hal ini adalah teknologi integrasi tanaman ternak
sebagai salah satu strategi dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing petani
yang menuntut setiap produk mempunyai nilai jual dan penggunaan sumberdaya
menjadi efisien serta menekan biaya produksi dan tentunya ramah lingkungan.
Integrasi kakao dengan ternak kambing memiliki peluang meningkatkan produktivitas
dan mutu hasil kakao, efisiensi dalam usahatani kakao, kualitas dan kuantitas tanaman
akan meningkat dengan adanya pupuk organik yang diproduksi oleh kambing.
Sehingga dalam implementasi integrasi kakao-kambing dalam mendukung program
nilai tambah dan daya saing industri Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi
Barat mengadakan kegiatan Pengadaan Ternak Kambing yang bersumber dari alokasi
anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian Tahun Anggaran
2023. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini petani dapat memanfaatkan dan
menerapkan model integrasi kakao-kambing untuk meningkatkan kesejahteraannya
dan sekaligus menjadi contoh kepada kelompok tani lain agar dapat memanfaatkan
limbah hasil buangan ternak maupun tanaman budidaya untuk menambah pendapatan
dan mengurangi faktor penyumbang emisi gas rumah kaca dari kegiatan pertanian.

1 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT APBN
PENGADAAN TERNAK KAMBING 2023
3. MAKSUD DAN TUJUAN
3.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Penyedia Jasa
Pengadaan yang memuat masukan, azas, kriteria, dan proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas
pengadaan ternak kambing.
3.2. Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Jasa Pengadaan dapat
melaksanakan tanggung-jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran
yang memadai sesuai KAK ini.

4. SASARAN
4.1. Terarahnya pelaksanaan pengadaan ternak kambing Dinas Perkebunan
Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2023 di Kelompok Tani
Mandiri, Desa Onang Kec.Tubo Sendana Kab. Majene.
4.2. Proses pelaksanaan pengadaan Ternak Kambing dapat dikendalikan secara
berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta
diselenggarakan secara tertib administrasi dan teknis;
4.3. Terciptanya Pengadaan Ternak Kambing sesuai dengan spesifikasi teknis dan
kebutuhan serta berpedoman pada ketentuan perundang-undangan

5. LOKASI PEKERJAAN
Pengadaan Ternak Kambing , yang dialokasikan Dinas Perkebunan Daerah Provinsi
Sulawesi Barat berlokasi di Kelompok Tani Mandiri, Desa Onang Kec. Tubo Sendana
Kabupaten Majene.

6. SUMBER PENDANAAN DAN BESARAN BIAYA PEKERJAAN


6.1. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari dana APBN Dinas
Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2023.
6.2. Pagu Dana
Nilai Pagu untuk pelaksanaan pekerjaan ini unuk Kabupaten Majene
Rp 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah), sudah termasuk pajak.
6.3. Nilai HPS
Nilai HPS untuk pelaksanaan pekerjaan ini sebesar Rp 74.999.925,00 (Tujuh
Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Sembilan
Ratus Dua Puluh Lima Rupiah), sudah termasuk pajak. Adapun rincian HPS dan
riwayat penyusunan HPS terlampir.

7. NAMA DAN ORGANISASI PENYELENGGARA PEKERJAAN


Nama OPD : Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat
Nama PA : SYAMSUL MA’RIF, SP., MMA
PPK : MULIADI, SP., MSP

DATA PENUNJANG

8. DATA DASAR
Data dasar yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain :

2 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT APBN
PENGADAAN TERNAK KAMBING 2023
a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Dinas Perkebunan Daerah
Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2023;
b. Spesifiksi Teknis

9. SPESIFIKASI TEKNIS

NO PARAMETER SPESIFIKASI
1 Jenis Peranakan Etawah (PE)
2 Umur Betina : 12 s/d 24 Bulan
Jantan : 8 s/d 12 Bulan
3 Tinggi Pundak Betina : 60 cm
Jantan : 55 cm
Diukur tegak lurus dari posisi kambing berdiri sampai gumba
(belakang punuk)
4 Jumlah Betina : 22 Ekor
Jantan : 3 Ekor
4 Kesehatan Bebas dari kutu (ektoparasit, kudis), bebas penyakit menular
dan penyakit lainnya seperti :
1. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
2. Brucellosis
3. Anthrax
4. Surra
Selain itu, bebas dari cacat fisik seperti cacat mata, (sebelah
atau keduanya), pincang lemah, lumpuh, luka-luka,
kuku/teracak abnormal, kaki X atau O.
5 Telinga Telinga sempurna dan menggantung Temperamen lincah
dan gesit
6 Reproduksi Bebas dari cacat alat repropduksi, abnormal ambing serta
tidak menunjukkan segala kemandulan/ majir. Ambing
simetris dan berputing 2 buah
7 Bentuk Kaki Kaki Depan/Belakang simetris
8 Kelengkapan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari
Dokumen Petugas/Dokter Hewan yang berwenang.
9 Tali Pengikat Ukuran Minimal 6mm panjang 1,5 - 2 meter terikat masing2
di leher ternak kambing

Ternak yang didatangkan dari luar Provinsi Sulawesi Barat harus menenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Melampirkan surat keterangan hasil uji laboratorium RBT dengan hasil negatif
Brucella.
2. Melampirkan surat keterangan hasil uji laboratorium dengan hasil negatif Anthrax
3. Kepada Pemohon diwajibkan melengkapi dengan Sertifikat Veteriner (SV) yang
ditandatangani oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV) provinsi asal ternak.
4. Dilengkapi dengan Surat Keterangan kesehatan Hewan (SKKH) yang dilengkapi
Nomor iSIKHNAS dan ditandatangani oleh Dokter Hewan Berwenang dari daerah
asal.
5. Melampirkan surat rekomendasi pengeluaran ternak dari kabupaten dan provinsi
asal ternak.
6. Surat Keterangan telah dikarantina di daerah asal selama 14 hari.

3 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT APBN
PENGADAAN TERNAK KAMBING 2023
7. Ternak berasal dari daerah yang selama 30 hari sebelum diberangkatkan tidak ada
laporan kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS).
8. Kapal yang membawa ternak untuk dilalulintaskan ke wilayah Sulawesi Barat tidak
boleh transit di Pelabuhan lain.

RUANG LINGKUP

10. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Nama Paket : Pengadaan Ternak Kambing


Tahun Anggaran : 2023
Pagu : Rp 75.000.000,00
Program : Nilai Tambah dan Daya Saing Industri
Kegiatan : Penguatan Perlindungan Perkebunan
Sub Kegiatan : Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
RUP : 41882373

11. KELUARAN / OUTPUT


Membahas mengenai produk yang dihasilkan dari pembangunan tersebut yaitu:
a. Tersedianya ternak Kambing sebanyak 25 ekor (22 ekor betina, 3 ekor jantan) pada
Kelompok Tani Mandiri, Desa Onang Kec. Tubo Sendana Kabupaten Majene.
b. Kualitas yang dihasilkan adalah kondisi serta sesuai standar ternak yang telah
ditentukan.

12. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender
dan masa pemeliharaan selama 7 (tujuh) hari kalender

PENUTUP

1. PENUTUP
a. Untuk tahap pelaksanaan pekerjaan, uraian singakt pekerjaan ini hanya
merupakan salah satu sumber informasi bagi pelaksanaan pekerjaan, karena
untuk memastikan target kualitas output tercapai, maka akan dilakukan
pendampingan dan pengawasan secara melekat guna memastikan pelaksanaan
pengendalian mutu, pengendalian waktu pelaksanaan, dan kontinyuitas
pembiayaan berjalan dengan baik.

Mamuju, Agustus 2023


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

MULIADI, SP., MSP


NIP. 19790412 200502 1 003

4 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

Anda mungkin juga menyukai