PAKET PEKERJAAN
PENDAHULUAN
1. UMUM
2. LATAR BELAKANG
Pengadaan ternak kambing dalam lingkup integrasi ternak dan tanaman menjadi faktor
yang penting. Integrasi ternak dalam usaha tani menempatkan sejumlah ternak
kambing di areal pertanaman dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas
tanaman budidaya. Ternak kambing dapat menghasilkan kotoran yang memiliki
kandungan hara berupa nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan dalam
pertumbuhan tanaman dan sebaliknya petani dapat memanfaatkan produk sisa panen
tanaman budidaya dalam hal ini adalah kakao yang dapat diolah menjadi pakan ternak.
Penerapan teknologi integrasi kambing-kakao ini dapat menjadi faktor dalam
mendorong pertumbuhan pendapatan petani dan pertumbuhan ekonomi pada wilayah
yang berkelanjutan. Hasil utama dari tanaman kakao yaitu biji kakao kering dapat
dipasarkan dan hasil utama ternak kambing yaitu anak kambing dapat dijual jika
diperlukan, adapun limbah dari kambing (kotoran kambing) dapat diolah menjadi pupuk
cair atau padat, biogas, biourine yang dapat digunakan oleh petani pada lahan
budidayanya dan kelebihan pupuknya dapat dipasarkan.
Konsep pertanian terpadu dalam hal ini adalah teknologi integrasi tanaman ternak
sebagai salah satu strategi dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing petani
yang menuntut setiap produk mempunyai nilai jual dan penggunaan sumberdaya
menjadi efisien serta menekan biaya produksi dan tentunya ramah lingkungan.
Integrasi kakao dengan ternak kambing memiliki peluang meningkatkan produktivitas
dan mutu hasil kakao, efisiensi dalam usahatani kakao, kualitas dan kuantitas tanaman
akan meningkat dengan adanya pupuk organik yang diproduksi oleh kambing.
Sehingga dalam implementasi integrasi kakao-kambing dalam mendukung program
nilai tambah dan daya saing industri Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi
Barat mengadakan kegiatan Pengadaan Ternak Kambing yang bersumber dari alokasi
anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian Tahun Anggaran
2023. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini petani dapat memanfaatkan dan
menerapkan model integrasi kakao-kambing untuk meningkatkan kesejahteraannya
dan sekaligus menjadi contoh kepada kelompok tani lain agar dapat memanfaatkan
limbah hasil buangan ternak maupun tanaman budidaya untuk menambah pendapatan
dan mengurangi faktor penyumbang emisi gas rumah kaca dari kegiatan pertanian.
4. SASARAN
4.1. Terarahnya pelaksanaan pengadaan ternak kambing Dinas Perkebunan
Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2023 di Kelompok Tani
Mandiri, Desa Onang Kec.Tubo Sendana Kab. Majene.
4.2. Proses pelaksanaan pengadaan Ternak Kambing dapat dikendalikan secara
berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta
diselenggarakan secara tertib administrasi dan teknis;
4.3. Terciptanya Pengadaan Ternak Kambing sesuai dengan spesifikasi teknis dan
kebutuhan serta berpedoman pada ketentuan perundang-undangan
5. LOKASI PEKERJAAN
Pengadaan Ternak Kambing , yang dialokasikan Dinas Perkebunan Daerah Provinsi
Sulawesi Barat berlokasi di Kelompok Tani Mandiri, Desa Onang Kec. Tubo Sendana
Kabupaten Majene.
DATA PENUNJANG
8. DATA DASAR
Data dasar yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain :
9. SPESIFIKASI TEKNIS
NO PARAMETER SPESIFIKASI
1 Jenis Peranakan Etawah (PE)
2 Umur Betina : 12 s/d 24 Bulan
Jantan : 8 s/d 12 Bulan
3 Tinggi Pundak Betina : 60 cm
Jantan : 55 cm
Diukur tegak lurus dari posisi kambing berdiri sampai gumba
(belakang punuk)
4 Jumlah Betina : 22 Ekor
Jantan : 3 Ekor
4 Kesehatan Bebas dari kutu (ektoparasit, kudis), bebas penyakit menular
dan penyakit lainnya seperti :
1. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
2. Brucellosis
3. Anthrax
4. Surra
Selain itu, bebas dari cacat fisik seperti cacat mata, (sebelah
atau keduanya), pincang lemah, lumpuh, luka-luka,
kuku/teracak abnormal, kaki X atau O.
5 Telinga Telinga sempurna dan menggantung Temperamen lincah
dan gesit
6 Reproduksi Bebas dari cacat alat repropduksi, abnormal ambing serta
tidak menunjukkan segala kemandulan/ majir. Ambing
simetris dan berputing 2 buah
7 Bentuk Kaki Kaki Depan/Belakang simetris
8 Kelengkapan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari
Dokumen Petugas/Dokter Hewan yang berwenang.
9 Tali Pengikat Ukuran Minimal 6mm panjang 1,5 - 2 meter terikat masing2
di leher ternak kambing
Ternak yang didatangkan dari luar Provinsi Sulawesi Barat harus menenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Melampirkan surat keterangan hasil uji laboratorium RBT dengan hasil negatif
Brucella.
2. Melampirkan surat keterangan hasil uji laboratorium dengan hasil negatif Anthrax
3. Kepada Pemohon diwajibkan melengkapi dengan Sertifikat Veteriner (SV) yang
ditandatangani oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV) provinsi asal ternak.
4. Dilengkapi dengan Surat Keterangan kesehatan Hewan (SKKH) yang dilengkapi
Nomor iSIKHNAS dan ditandatangani oleh Dokter Hewan Berwenang dari daerah
asal.
5. Melampirkan surat rekomendasi pengeluaran ternak dari kabupaten dan provinsi
asal ternak.
6. Surat Keterangan telah dikarantina di daerah asal selama 14 hari.
RUANG LINGKUP
PENUTUP
1. PENUTUP
a. Untuk tahap pelaksanaan pekerjaan, uraian singakt pekerjaan ini hanya
merupakan salah satu sumber informasi bagi pelaksanaan pekerjaan, karena
untuk memastikan target kualitas output tercapai, maka akan dilakukan
pendampingan dan pengawasan secara melekat guna memastikan pelaksanaan
pengendalian mutu, pengendalian waktu pelaksanaan, dan kontinyuitas
pembiayaan berjalan dengan baik.