PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Letak Geografis
kecamatan Ngampel
2
hanya sebesar 0,85 Km2 (2,51 persen dari luas wilayah Kecamatan
Ngampel). Menurut jarak kantor desa ke ibu kota Kecamatan Ngampel,
Desa Banyuurip merupakan desa terjauh dengan jarak mencapai 5,10 Km
sedangkan desa terdekat adalah Desa Ngampel Wetan yang merupakan
desa tempat ibukota Kecamatan Ngampel.
b. Kependudukan
c. Pemerintahan
3
Jumlah aparat pemerintah desa di wilayah Kecamatan Ngampel pada tahun
2020 tercatat mencapai 123 orang yang terdiri dari 12 kepala desa, 11
sekdes, 8 kaur perencanaan, 6 TU dan kaur umum, 2 kaur umum, 2 kaur
umum & rencana, 2 TU & kaur umum & rencana, 12 kaur keuangan, 12
kasi pemerintahan, 8 kasi kesejahteraan, 9 kasi pelayanan, 3 kasi
kesejahteraan&pelayanan dan 36 kepala dusun.
d. Desa/kelurahan
1. Ngampel Kulon
2. Bojonggede
3. Sudipayung
4. Ngampel Wetan
5. Banyuurip
6. Winong
7. Dempelrejo
8. Kebonagung
9. Putatgede
10. Sumbersari
11. Rejosari
12. Jatirejo
e. Kependudukan
4
(49,42%) perempuan. Desa dengan jumlah penduduk terbesar adalah Desa
Winong yaitu mencapai 5.007 jiwa (13,67 persen dari total jumlah
penduduk Kecamatan Ngampel). Sementara itu, Desa Ngampel Wetan
merupakan desa dengan jumlah penduduk terkecil di Kecamatan Ngampel
yaitu sebesar 1.344 jiwa (3,7 persen dari total jumlah penduduk Kecamatan
Ngampel).
Kepadatan penduduk di Kecamatan Ngampel tahun 2020 sebesar
1.058 jiwa/km2, hal ini menunjukkan bahwa setiap 1 km2 luas wilayah di
Kecamatan Ngampel dihuni oleh sekitar 1.058 jiwa. Kepadatan penduduk
di Kecamatan Ngampel selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi,
pada tahun 2018 sebesar 1.056 jiwa/km2 meningkat menjadi 1.071
jiwa/km2 pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 menurun menjadi 1.058
jiwa/km2. Desa terpadat di Kecamatan Ngampel adalah Desa Ngampel
Kulon dengan kepadatan penduduk sebesar 2.595 jiwa/km2, sedangkan
Desa Jatirejo merupakan desa dengan kepadatan penduduk terkecil yaitu
sebesar 238 jiwa/km2.
f. Pendidikan
g. Pertanian
5
Pertanian merupakan sektor lapangan usaha bagi mayoritas
penduduk di Kecamatan Ngampel. Jenis utama tanaman yang diusahakan
adalah padi dan jagung. Pada tahun 2020 luas panen tanaman padi
mencapai 1.972,3 ha, sedangkan luas panen tanaman jagung sebesar
1.123,3 ha.
Luas panen padi sawah terbesar ada di Desa Sudipayung dengan
luas panen mencapai 291,3 Ha. Sedangkan untuk tanaman jagung luas
panen terbesar ada di Desa Winong dengan luas panen 531,3 Ha.
Selain mengusahakan komoditas tanaman pangan, masyarakat di
Kecamatan Ngampel juga mengusahakan beberapa komoditas lain seperti
tanaman hortikultura dan perkebunan. Pada tahun 2020, produksi
hortikultura tahunan terbesar adalah mangga sebesar 4.812 kuintal.
Produksi tanaman perkebunan terbesar di Kecamatan Ngampel adalah
tembakau yaitu sebesar 283 ton..
Sedangkan misi yang hendak dicapai yaitu sesuai Misi kelima yaitu
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, berbasis elektronik dan bebas korupsi, dengan memberikan ruang
yang luas bagi partisipasi masyarakat dalam proses perumusan hingga
evaluasi kebijakan..
6
C. SEJARAH KECAMATAN NGAMPEL
Ngampel diperkirakan berdiri pada tahun 1944. Asal muasal berdirinya Desa
Ngampel, konon terdapat tanaman berupa Pohon Beringin yang besar. Pohon
Beringin tersebut tumbuh dengan daun yang sangat rimbun. Daun yang sangat
rimbun inilah dalam Bahasa Jawa dikenal dengan istilah “arum”. Sehingga
dinamakanlah Desa Ngampel.
D. PEMBAGIAN WILAYAH
1. Ngampel Kulon
2. Bojonggede
3. Sudipayung
4. Ngampel Wetan
5. Banyuurip
6. Winong
7. Dempelrejo
8. Kebonagung
9. Putatgede
10. Sumbersari
11. Rejosari
12. Jatirejo
E. DEMOGRAFI KECAMATAN
7
Penduduk Kecamatan Ngampel (Jiwa)
Kecamatan Laki-Laki +
Ngampel Laki-laki Perempuan Perempuan
2016 2019 2016 2019 2016 2019
Winong 1290 1317 1346 1287 2663
Jatirejo 1072 1150 2124 1136 1052 2286
Rejosari 1577 1554 3184 1515 1607 3069
Sumbersari 2420 2525 4913 2436 2493 4961
Kebonagung 925 1003 1921 963 996 1966
Ngampel Kulon 2330 2215 4614 2262 2284 4477
Ngampel Wetan 797 833 1603 788 806 1621
Sudipayung 1743 1859 3537 1790 1794 3649
Dempelrejo 1808 1942 3672 1855 1864 3797
Banyuurip 624 687 1309 672 685 1359
Bojonggede 1693 1837 3424 1796 1731 3633
Putatgede 1423 1396 2830 1423 1407 2819
Jumlah 17702 18318 35708 17982 18006 36300
F. KEADAAN SOSIAL
8
Jumlah
No. Jenis Kesenian Kelompok Status
1. Barongan 6 Aktif
9
BAB II
TIDAK
NO PROGRAM KERJA TERLAKSANA
TERLAKSANA
Kunjungan dan Problem solving ketua
1 Koorcam bersama perwakilan pengurus
Koorcam ke semua posko KKN
2 Istighosah Peringatan 1 Abad NU
Pelatihan Administrasi dan Metode
3 Pembelajaran Guru Madin se
Kecamatan Ngampel
4 Pelatihan UMKM
Panggung Gembira Perpisahan peserta
5
KKN XIV STIK di Kec. Ngampel
Jalan Sehat memperingati Hari Jadi
6
Kecamatan Ngampel
10
1. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG
a. Faktor Pendukung
1) Peserta KKN yang sebagian besar sudah bekerja dan terjun di
masyarakat dapat mempermudah dalam melaksanakan segala program
kerja KKN.
2) Masyarakat sangat antusias dalam menerima KKN.
3) Banyaknya lokasi pendidikan keagamaan di lokasi KKN sehingga
memudahkan pelaksanaan program kerja KKN.
4) Peserta KKN sebagian besar sudah bekerja di lembaga pendidikan
baik formal maupun non formal sehingga mudah beradaptasi dengan
lembaga pendidikan yang berada di lokasi kegiatan KKN.
5) Banyaknya kegiatan keagamaan dilokasi KKN sehingga sangat
memudahkan partisipasi aktif dari peserta KKN.
6) Mayoritas warga dilokasi KKN beragama Islam sehingga
memudahkan komunikasi dan adaptasi tradisi dengan baik.
b. Faktor Penghambat
1) Peserta KKN sebagian berusia tidak muda lagi, sehingga berpegaruh
pada semangat dan stamina.
2) Keterbatasan dana pendukung untuk melaksanakan program
khususnya kegiatan pembangunan fisik baik sektoral maupun lintas
sektoral.
3) Keterbatasan biaya sehingga perlu donasi dari berbagai pihak
4) Waktu yang sangat singkat sehingga kinerja terbatas.
5) Masih terjadinya salah persepsi dalam masyarakat desa peserta KKN
berada, yakni masyarakat desa setempat masih beranggapan bahwa
KKN adalah untuk membangun desa secara fisik. Padahal dana dari
mahasiswa peserta KKN sangat terbatas, terlebih lagi tidak
diperbolehkan mengajukan proposal baik ke instansi/lembaga maupun
ke masyarakat.
11
BAB III
12
BAB IV
A. Kesimpulan
1. Respon dan tanggapan masyarakat terhadap tim KKN dari kampus STIK
Kendal sangat baik terbukti dengan banyaknya permintaan-permintaan dari
warga kepada Tim KKN untuk ikut serta dalam memeriahkan dalam setiap
kegiatan yang telah ada pada Program Kerja. Sehingga hal ini secara tidak
langsung memudahkan Tim KKN untuk melaksanakan programnya.
2. Hubungan sosil kemasyarakatan antara masing-masing warga baik dengan
aparat / perangkat dengan instansi lain sangat baik dan harmonis STIK Kendal
terbina rasa persatuan dan kesatuan yang didasari dengan rasa kekeluargaan
yang mana hal ini merupakan modal dasar dalam membangun menuju Kearah
yang lebih baik lagi.
3. Merupakan sebuah pengalaman yang mulai dengan adanya program KKN dari
kampus STIK Kendal sehingga Kami dapat belajar banyak tentang kebudayaan
yang ada
B. Saran
Tugas KKN di Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, maka kami
sampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi rekan-rekan Tim KKN, bawalah pengalaman baik yang diperoleh selama
KKN dan amalkan pengalaman tersebut ke daerah masing-masing, karena
suatau ilmu tidak akan manfaat tanpa adanya suatu pengalaman, seperi halnya
pohon yang tak berbuah dan pengalaman merupakan guru terbaik bagi kita.
2. Pada segenap warga Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, kami mohon
untuk tetap menjaga dan melestarikan setiap kegiatan yang sifatnya positif
dan membangun serta yang merupakan modal untuk memajukan
pembangunan desa terutama dalam bidang agama dan kebersihan lingkungan.
3. Bagi Tim penyelenggara KKN dan DPL, kami mohon untuk lebih
memberikan koordinasi dan pantauan serta bimbingan kepada segenap Tim
13
KKN, sehingga tercipta sebuah koordinasi yang lebih harmonis guna
memudahkan pelaksanaan program kegiatan.
C. Penutup
Alhamdulillah segala puji bagi Allah merupakan hal yang teramat patut
dihadapkan Sang Khaliq atas segenap Rahmat, Hidayah dan Taufik serta segala
limpahan nikmat-Nya. Sehingga kami segenap Tim KKN STIK Kendal dapat
melaksanakan program KKN di Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal.
Dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak, yang tidak
dapat kami sampaikan satu persatu, yang telah membantu kami baik berupa
material maupun spiritual, sehingga pelaksanaan seluruh program Tim KKN STIK
Kendal yang kami lakukan dapat berjalan dengan lancar dan sukses tanpa
halangan yang berarti.
Kami hanya dapat berharap keberadaan kami merupakan sebuah motivasi
bagi warga agar dapat melestarikan setiap program yang ada untuk memperlancar
jalannya pembangunan.
Selanjutnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
merupakan bagian dari penentu untuk kesuksesan Tim KKN STIK Kendal selama
melaksanakan program KKN di Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal.
Lampiran-lampiran
1. Struktur Organisasi tingkat kecamatan
2. Daftar Hadir
3. Daftar Piket
4. Program Kerja
5. Laporan Mingguan
6. Foto Kegiatan
7. Peta kecamatan Ngampel
14