Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA SISWA

Pertemuan 3

Oleh :
Annisa Dhiyah Erfira
18 IPS
05

SMAN 1 MALANG
JL. TUGU UTARA NO. 1, KIDULDALEM, KLOJEN,
MALANG 65111 TELP (0341) 366454/ FAX (0341) 366454
Kota Batu Dalam Angka

 Lokasi
Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 90 km
sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Kota Batu berada di jalur
yang menghubungkan Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan
dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta
dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota ini berada di
ketinggian 700-2.000 meter dan ketinggian rata-rata yaitu 871 meter[4] di atas permukaan
laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 11-19 derajat Celsius.
 Kependudukan
Penduduk Kota Batu berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 205.788 jiwa
yang terdiri atas 103.518 jiwa penduduk laki-laki dan 102.270 jiwa penduduk perempuan.
Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2017, penduduk Kota Batu
mengalami pertumbuhan sebesar 0,93 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis
kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 101.
Kepadatan penduduk di Kota Batu tahun 2018 mencapai 4.564 jiwa/km2. Kepadatan
Penduduk di 3 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di
Kecamatan Batu dengan kepadatan sebesar 2.109 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan
Bumiaji sebesar 459 jiwa/Km2. Jumlah angkatan kerja di Kota Batu pada tahun 2018 ada
sebanyak 112.502 orang. Dari jumlah tersebut, 108.990 orang bekerja dan sisanya
pengangguran. Tidak semua penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) masuk ke dalam angkatan
kerja. Penduduk yang tidak masuk ke dalam angkatan kerja
 Kegiatan Ekonomi
Perekonomian Kota Batu banyak ditunjang dari sektor pariwisata dan pertanian. Letak
Kota Batu yang berada di wilayah pegunungan dan pembangunan pariwisata yang pesat
membuat sebagian besar pertumbuhan PDB Kota Batu ditunjang dari sektor ini. Di bidang
pertanian, Batu merupakan salah satu daerah penghasil apel terbesar di Indonesia yang
membuatnya dijuluki sebagai kota apel. Apel Batu memiliki empat varietas
yaitu manalagi, rome beauty, anna, dan wangling. Batu juga dikenal sebagai
kawasan agropolitan, sehingga juga mendapat julukan kota agropolitan. Karena letak
geografis yang berada di dataran tinggi, kota Batu banyak menghasilkan sayur mayur,
dan bawang putih. Selain itu, Batu juga merupakan kota seniman di mana terdapat banyak
sanggar lukis dan galeri seni di kota ini.
 Infrastruktur
Infrastruktur di kota Batu seperti jalan raya sudah bagus, terutama jalan jalan untuk ke tempat
wisata yang sudah enak untuk dilalui. Gedung gedungnya pun juga sudah bagus. Kota batu
berada di pegunungan sehingga jalannya banyak yang menanjak dan menjurang.

Kabupaten Malang Dalam Angka

 Lokasi
Kabupaten Malang terletak pada 112 035`10090`` sampai 112``57`00`` Bujur
Timur 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. Kabupaten Malang berbatasan
dengan Kota Malang tepat di tengah-tengahnya, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan;
dan Kota Batu di sebelah utara, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang di
sebelah timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di sebelah barat, serta Samudra
Hindia di sebelah selatan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang merupakan kawasan
dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa sejuk. Bagian barat dan barat laut berupa
pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di
pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di pulau Jawa dan
terpanjang di Jawa Timur.
 Penduduk
Menurut hasil proyeksi penduduk Kabupaten Malang tahun 2018 berjumlah 2.591.795
jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari laki-laki 1.302.771 (50,26 persen) jiwa dan perempuan
1.289.024 (49,74 persen) jiwa. Berdasarkan komposisi umurnya maka penduduk Kabupaten
Malang termasuk Penduduk Intermediate. Komposisi umur anak (0-14 tahun) sekitar 22,64
persen (dibawah 30 persen) dan umur tua (65+ tahun) sekitar 8,71 persen (dibawah 10
persen). Sedangkan jika dilihat menurut umur median (umur yang membagi penduduk
menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama) maka penduduk Kabupaten Malang tergolong
tua dengan umur median pada kelompok 30-34 tahun. Dengan komposisi umur produktif
(15–64 tahun) sekitar 68,64 persen, maka sumber daya manusia Kabupaten Malang cukup
potensial dalam mendukung pembangunan daerah. Dalam publikasi kali ini BPS Kab
Malang kembali bisa menampilkan data penduduk yang diambil dari proyeksi.
Perlu kami informasikan bahwa ada perbedaan jumlah penduduk hasil registrasi
dengan data proyeksi penduduk karena memang berbeda cara mendapatkannya. Menurut
proyeksi diantara 33 kecamatan di Kabupaten Malang, Kecamatan Singosari memiliki jumlah
penduduk terbesar, yaitu sebesar 185.807 jiwa dengan komposisi lakilaki 93.445 jiwa dan
perempuan 92.352 jiwa. Kecamatan yang memiliki penduduk terkecil adalah Kecamatan
Kasembon dengan jumlah penduduk 31.395 jiwa dengan komposisi laki-laki 15.941 jiwa dan
perempuan 15.454 jiwa. Sex ratio Kabupaten Malang pada tahun 2018 sekitar 101 persen
yang berarti penduduk Laki-laki lebih banyak dibanding penduduk perempuan. Pada Tabel
3.1.1 diketahui bahwa sebagian besar kecamatan memiliki sex ratio lebih dari 100,00 persen,
kecuali Kecamatan Kalipare, Pagak, Bululawang, Gondanglegi, Kepanjen, Sumperpucung,
Kromengan, Ngajum, Wonosari, Pakisaji, Tajinan, Tumpang dan Lawang.

a. Lokasi

Sumber Brantas adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu,


Provinsi Jawa Timur. Di desa ini terdapat mata air Sungai Brantas yang merupakan sungai
terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo. Mata air tersebut terletak di
lereng Gunung Arjuno dan kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo dimana di dalamnya
juga terdapat bumi perkemahan dan pemandian air panas Cangar. Di sekitar mata air panas
Cangar terdapat gua-gua buatan yang dibangun pada masa pendudukan Jepang. Pertanian
hortikultura merupakan hasil utama dari desa ini.

b. Penduduk
Jumlah penduduk Desa Sumber Brantas sebanyak 4.100 jiwa dan sebagian besar bekerja
sebagai petani sebanyak 21,17%. Tingkat pendidikan terakhir penduduk Desa Sumber
Brantas sebagian besar adalah tamat SD/sederajat, yaitu sebesar 58%.
c. Kegiatan ekonomi
Penggunaan lahan di Desa Sumber Brantas didominasi oleh lahan pertanian yakni sebesar
58,82%, hal ini dipengaruhi oleh kondisi tanah yang subur dan iklim yang menunjang untuk
kegiatan pertanian.
Mata pencaharian penduduk Desa Sumber Brantas tidak banyak mengalami perubahan,
dimana penduduk yang memanfaatkan lahan yang berbatasan langsung dengan kawasan
Tahura sebagian besar telah memulai pertaniannya sebelum kawasan hutan ditetapkan
sebagai kawasan lindung, yaitu sebelum tahun 2002. Sebagian besar petani yang mengelola
lahan yang berbatasan dengan kawasan Tahura memiliki lahan rata-rata seluas 1-2 Ha.
Berdasarkan status kepemilikan lahan, sebanyak 85% lahan pertanian yang ada merupakan
milik pribadi dari petani yang menggarapnya. Sedangkan hanya 15% petani yang menggarap
lahan pertanian dengan menyewa lahan dari pihak lain.
Lahan pertanian di Desa tersebut memiliki kelerengan <15%, hal ini telah sesuai dengan
ketetapan yang berlaku untuk penanaman tanaman hortikultura, jadi petani yang memiliki
lahan pada kawasan tersebut tetap dapat mempertahankan kegiatan pertanian serta komoditas
yang ditanam. Produk pertanian menghasilkan tiga jenis sayuran yang menjadi komoditas
utama yaitu kentang, wortel, dan kubis.

d. Infrastruktur

Anda mungkin juga menyukai