Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam yang memberikan penerangan dan petunjuk
kepada manusia. Dialah zat yang telah memberikan banyak kenikmatan yang masih kita rasakan
sampai saat ini. shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan dan tauladan kita semua,
Rasulullah SAW, juga kepada keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya. Karena jasa-jasa
beliaulah kita dapat mengenal dan merasakan indahnya Islam.

            Kenikmatan yang kami rasakan tidak lantas membuat kami berleha-leha dan bermalas-
malas. Kami mencoba untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini berjudul ‘Demokrasi’. Makalah ini berisi tentang pengertian demokrasi.

            Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang
demokrasi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Makalah ini tidak
lepas dari kekurangan karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Tetapi kami berusaha
untuk membagi ilmu dan wawasan yang telah kami rangkum dalam makalah ini. semoga
makalah ini bisa bermanfaat dan menjadi rujukan dalam memperoleh ilmu pengetahuan.

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................  2

DAFTAR  ISI..............................................................................................   3

BAB I .........................................................................................................   4

A. Latar belakang.........................................................................................   4

B. Tujuan penulisan......................................................................................   5

BAB II ........................................................................................................   6

A. Tinjauan teori..........................................................................................   6

BAB III ......................................................................................................   7

A. Pengertian demokrasi..............................................................................   7

B. Jenis-jenis demokrasi...............................................................................   8

C. Prinsip-prinsip demokrasi pancasila.........................................................   8

D. Contoh Negara yang menganut demokrasi.............................................   8

E. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dalam waktu 50 tahun..................   9

BAB VI ......................................................................................................  10

KESIMPULAN........................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG

              Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Sengaja pertanyaan ini
kami munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti dengan pertanyaan yang kami
ajukan tersebut di atas. Karena kami punya pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan
demokrasi itu merupakan produk luar negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki
kejelasan yang tepat tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi
dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan
hampir dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan sementara kalau kita
mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa negara kita mempunyai
diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa. Bagaimana seperti ditulis almarhum Moh.
Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang demokrasi masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian
adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang
yang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama.

Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli
yang berlaku di desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-pola demokrasi
tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian keputusan dan gotong
royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut. (Prijono Tjiptoherijanto dan Yomiko M.
Prijono, 1983 hal 17-19). Dari gambaran di atas, kami rasa hal ini pula yang menginspirasi
demokrasi pancasila yang selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan
berbangsa dan bernegara masih perlu ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi. Demokrasi
Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan
diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak mungkin terlepas dari rasa
kekeluargaan. Akan tetapi yang menjadi pandangan kita sekarang.

Mengapa negara ini seperti mengalami sebuah kesulitan besar dalam melahirkan demokrasi.
Banyak para ahli berpendapat bahwa demokrasi pancasila itu merupakan salah satu demokrasi
yang mampu menjawab tantangan jaman karena semua kehidupan berkaitan erat dengan nilai
luhur Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof. Dardji
Darmodihardjo, S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila adalah paham
demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang
terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan pembukaan UUD 1945. lain hal lagi dengan
Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H. mengatakan demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan yang berke-Tuhan-nan Yang Maha Esa, yang Berkepribadian Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab yang mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan seluruh rakyat.

B.   TUJUAN

            Agar kita dapat membedakan antara paham demokrasi satu dengan demokrasi yang kita
pakai di Indonesia. Sehingga kita dapat mengerti apa sisi yang unggul di dalam demokrasi
Pancasila.

 
BAB II

TINJAUAN TEORI

A.    TINJAUAN TEORI

              Dalam tataran normatif, prinsip-prinsip demokrasi universal dapat kita pelajari dari
berbagai tulisan. Namun, dalam tahap penerapannya kadang terjadi perbedaan atau bahkan
dipraktekkan secara salah. Dalam hal ini beberapa faktor seperti faktor mental dan sosio-kultural
sangat berpengaruh. Demokrasi selalu mencoba melakukan pengaturan mengenai “Distribusi apa
saja” yang diperebutkan dan mengatur cara-cara pendistribusiannya.

              Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang baru saja membangun demokrasi
setelah keluar dari otoritarianisme orde baru pada tahun 1998.  meski demikian hingga kini
banyak kalangan  berpendapat bahwa Indonesia masih dalam tahap “Demokratisasi”. Artinya
demokrasi yang kini coba kita bangun belum benar-benar berdiri dengan mantap. Masih banyak
hal yang perlu dibangun, bukan hanya berkaitan dengan sistem politik, tetapi juga budaya,
hukum, dan perangkat-perangkat lain yang penting bagi tumbuhnya demokrasi dan masyarakat
madani.

             Para pendiri bangsa berharap agar terwujudnya pemerintahan yang demokratis, supaya
tercipta masyarakat yang adil dan makmur.

 
BAB III 

PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN DEMOKRASI

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga
negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Kata ini
berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari
δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM
untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan
antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit".

Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak
jelas lagi.Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis
kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di
semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan
demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara
demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan
20.

Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa Perancis
Pertengahan dan Latin Pertengahan lama. Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan
bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok
kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani
inisekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk
elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi
sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada
kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka
tanpa perlu melakukan revolusi.
B.  JENIS-JENIS DEMOKRASI

Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara
seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi
langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan
keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih
merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak
langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan
muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era
Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.

C. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA

              Adapun Prinsip-prinsip Pancasila:

a.       Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia

b.      Keseimbangan antara hak dan kewajiban

c.       Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, dan orang lain

d.      Mewujudkan rasa keadilan sosial

e.       Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.

f.       Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan

g.      Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

D. CONTOH NEGARA YANG MENGANUT DEMOKRASI

Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno di negara-kota
Athena.[6][7] Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan negara yang umum
dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507 SM. Cleisthenes disebut
sebagai "bapak demokrasi Athena."[8]
Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama: pemilihan acak
warga biasa untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan,[9] dan majelis
legislatif yang terdiri dari semua warga Athena. Demokrasi Athena tidak hanya bersifat langsung
dalam artian keputusan dibuat oleh majelis, tetapi juga sangat langsung dalam artian rakyat,
melalui majelis, boule, dan pengadilan, mengendalikan seluruh proses politik disebagian besar
warga negara terus terlibat dalam urusan publik.[11] Meski hak-hak individu tidak dijamin oleh
konstitusi Athena dalam arti modern (bangsa Yunani kuno tidak punya kata untuk menyebut
"hak"[12]), penduduk Athena menikmati kebebasan tidak dengan menentang pemerintah, tetapi
dengan tinggal di sebuah kota yang tidak dikuasai kekuatan lain dan menahan diri untuk tidak
tunduk pada perintah orang lain.

E.  PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA DALAM WAKTU 50  TAHUN

a.       Periode 1945-1949 dengan Undang-Undang 1945 seharusnya berlaku demokrasi


Pancasila, namun dalam penerapan berlaku demokrasi Liberal.

b.      Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.

c.       Periode 1950- 1959 UUDS 1950 berlaku demokrasi Liberal dengan multi-Partai

d.      Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi Pancasila namun
yang diterapkan demokrasi terpimpin ( cenderung otoriter)

e.       Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung otoriter)

f.       Periode 1998- sekarang UUD 1945, berlaku Demokrasi Pancasila ( cenderung ada
perubahan menuju demokratisasi)

 
BAB IV

KESIMPULAN

A.    KESIMPULAN

              Dengan demikian telah kita lihat bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalan dari
waktu ke waktu. Namun kita harus mengetahui bahwa pengertian Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh
nilai-nilai luhur Pancasila. Adapun aspek dari Demokrasi Pancasila antara lain di bidang aspek
Aspek Material (Segi Isi/Subsrtansi), Aspek Formal, Aspek Normatif, Aspek Optatif, Aspek
Organisasi, Aspek Kejiwaan. Namun hal tersebut juga harus didasari dengan prinsip pancasila
dan dengan tujuan nilai yang terkandung di dalamnya.  Oleh karena itu, kita dapat merasakan
demokrasi dalam istilah yang sebenarnya.

 
MAKALAH

HAKIKAT DEMOKRASI

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

1.BIMA ANDHIKA PUTRA

2.DANDA PRATAMA

3.AWANG YAFI AL KAHFI

4.DIMAS ADETIA PRATAMA

5.ALDY SAPUTRA

6.ENZELIA SUKMA

KELAS : XI NKN 1

SMK NEGERI 3 KUMAI


Jalan Padat Karya RT.04 Sei.Tendang Kec. Kumai

Anda mungkin juga menyukai