Anda di halaman 1dari 4

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual di Puskesmas


pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang VII Tahun 2021

Nama Peserta :Arwidya Putri Mansur


Nomor Daftar Hadir : XX_05_Arwidya Putri Mansur
: Etnografi Kesehatan
Materi

1. Pokok pikiran:

Pola dasar kesehatan masyarakat tidak terlepas dari masalah sosial, budaya,
maupun lingkungan setempat. Orientasi budaya menggambarkan sikap, pandangan,
dan persepsi atas masalah kehidupan, termasuk kesehatan, yang dapat memberikan
dampak positif maupun negatif terhadap status kesehatan masyarakat secara umum.
Pemahaman tentang budaya masyarakat terkait masalah kesehatan sangat penting
untuk diperhatikan sebagai faktor penentu menuju keberhasilan gerakan masyarakat
(GERMAS) dan program-program kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas
hidup individu maupun masyarakat. Gambaran tersebut dapat dimanfaatkan oleh
para petugas kesehatan untuk mengetahui, mempelajari, dan memahami semua hal
yang berlaku di masyarakat.
Etnografi berasal dari dua kata dari bahasa latin, yaitu "ethnos" yang artinya
bangsa, dan "graphy" atau "grafien" artinya lukisan, gambaran atau uraian. Dari dua
kata tersebut secara etimologis etnografi yaitu gambaran suatu suku bangsa yang
berkaitan erat dengan kebudayaannya, atau dapat dikatakan etnografi adalah uraian
atau gambaran tentang bangsa-bangsa di suatu tempat dan di suatu waktu.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sebuah metafora umum untuk budaya adalah gunung es. Gunung es mengapung
di atas air dan terlihat oleh mata, tetapi di bawah permukaan mereka dapat
memperpanjang ratusan kaki dan dapat secara signifikan lebih besar daripada apa
yang terlihat di atas air. Sebagai metafora untuk budaya, bagian dari gunung es di
atas permukaan adalah budaya yang terlihat, termasuk hal-hal seperti ritual dan
perilaku yang tampilkan.

- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok budaya yang diantaranya


meliputi:
1. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
(keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
4. Organisasi kekuatan (politik)

Contoh Kasus

- Misal dengan kerokan. Ini adalah ciri dari sebuah kebudayaan yang sangat erat
hubungannya dengan kesehatan. Di mana anggapan masyarakat mengenai demam
karena masuk angin ini akan hilang apabila angin di dalam tubuh keluar. Maka
kerokan adalah hal yang paling masuk akal bagi mereka dan tanpa mereka ketahui
pula bahwa kerokan ini memiliki dampak yang negatif bagi tubuh.
- Jika anggota keluarga sakit mereka akan mengunjungi dukun untuk menyembuhkan.
Hal ini dikarenakan keyakinan mereka terhadap si dukun tersebut sangatlah tinggi.
- Hal lainnya takut dengan dokter. Sebab mereka berpikir jika pergi ke dokter mereka
pasti akan disuntik dengan jarum yang besar. Sebab lainnya yakni karena masih
menganggap bahwa sakit yang mereka derita ada hubungannya dengan hal-hal yang
berbau mistis.
- Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan menurut
G.M. Foster (1973) antara lain :
1. Pengaruh Tradisi Ada beberapa tradisi di dalam masyarakat yang dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat
2. Sikap Fatalistis Contoh: beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok
tertentu (fanatik) yang beragam tertentu percaya bahwa anak adalah titipan
tuhan, dan sakit atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha
untuk segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit
3. Sikap Ethosentris Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik
jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain
4. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya Contoh: Dalam upaya perbaikan gizi,
disuatu daerah pedesaan tertentu, menolak untuk makan daun singkong,
walaupun mereka tahu kandungan vitaminnya tinggi. Setelah diselidiki ternyata
masyarakat beranggapan daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing,
dan mereka menolaknya karena status mereka tidak dapat disamakan dengan
kambing
5. Pengaruh norma Contoh: upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
banyak mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara
dokter yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan
6. Pengaruh nilai Contoh: masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih
daripada beras merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih
tinggi diberas merah daripada diberas putih.
7. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi
terhadap perilaku kesehatan Misalnya saja, manusia yang biasa makan nasi
sejak kecil, akan sulit diubah kebiasaan makannya setelah dewasa
8. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan. Apabila
seorang petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan
masyarakat, maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan
terjadi jika melakukan perubahan, menganalisis factor-faktor yang
terlibat/berpengaruh pada perubahan, dan berusaha untuk memprediksi tentang
apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebut.

Konsep Pendukung
- Dalam hal intervensi kesehatan, nilai-nilai budaya yang positif di masyarakat akan
didorong dan dikembangkan menjadi kekuatan dalam peningkatan kualitas upaya
pembangunan kesehatan. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang dipandang negatif
akan dimodifikasi sehingga tidak merugikan kesehatan masyarakat.

2. Penerapan

- Melibatkan steakholder / Pemangku Kepentingan ketika dalam bertugas dengan cara


mempengaruhinya :
1. PROMOTERS yaitu kelompok yang memiliki kepentingan terhadap
program dan juga memiliki kekuatan untuk membantu keberhasilan atau
kegagalan program/kegiatan
2. DEFENDER yaitu kelompok yang memiliki kepentingan pribadi dan dapat
menyuarakan kepentingan dalam komunitas tetapi kekuatannya kecil untuk
mempengaruhi program/kegiatan.
3. LATENS yaitu kelompok steakholder tidak memiliki kepentingan khusus
maupun terlibat dalam program/kegiatan, tetapi mereka memiliki kekuatan
besar untuk mempengaruhi program jika mereka menjadi tertarik.
4. APATHETICS yaitu kelompok yang tidak memiliki kepentingan atau
kekuatan dan mungkin tidak mengetahui adanya program/kegiatan.

- Medayagunakan stakeholders menjadi mitra-mitra di lokasi tempat bekerja dan


pastikan bahwa mereka berkepentingan di dalam keberhasilan anda.

Anda mungkin juga menyukai