Anda di halaman 1dari 10

Farmaka

Volume 14 Nomor 3 27

REVIEW ARTIKEL: MEDIA YANG DIGUNAKAN PADA KULTUR SEL


Hasna Nur Syahidah, Yuni Elsa Hadisaputri
Fakultas Farmasi Universitas padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor 45363, Telp/Fax. (022) 779 6200
1
hasnans20@gmail.com

ABSTRAK

Kultur sel adalah suatu proses menumbuhkan suatu sel atau jaringan pada keadaan yang
terkontrol. Perkembangan dalam teknologi kultur sel berkembang pesat seiring berkembangnya
dalam pembuatan media yang merupakan komponen penting dalam kultur sel. Sel-sel tersebut
adalah sel line CCA HuCCT-1, sel HaCat, sel line Hep-2, sel HepG2/C3A, sel line epitel, sel
karsinoma hepatoselular manusia, HepG2 , dan sel epitel alveolar manusia tipe II, dua model sel
ER+/Her2+, BT474 dan MDA-MB361, sel line MH-S makrofag murin alveolar, sel MRC-
5(fibroblast paru-paru), sel HCC ( sel adenokarsinoma paru-paru), makrofag , tiga sel line kanker
pancreas (HPAF-II, HPAC, dan PL45), makrofag murin, mikroglia primer, dan sel B92. Dengan
media yang digunakan diantaranya adalah EMEM (Eagle’s Minimum Essential Medium),
DMEM (Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium), RPMI-1640 (Roswell Park Memorial Institute),
DMEM/F12, dan Ham’s F12-K Medium. Dengan adanya penambahan antibiotik/antimikotik
untuk mencegah kontaminasi, asam amino dan serum.

Kata kunci: media, kultur, sel.

ABSTRACT

Cell culture is a process to growth a cell or tissue in a controlled condition. Development in a


cell culture technology is very rapid that associated with development of made a medium that an
important things in cell culture. Method of this review article is taken and adapted reference of
scientific journal that associated with cell culture via pubmed. The cells are CCA HuCCT-1 line
cell, HaCat cell, Hep-2 line cell, HepG2/C3A cell, epithelial line cell, human carcinoma
hepatocellular cell, HepG2, human epithelial alveolar cell type II, two model ER+/Her2+ cell,
BT474 and MDAMB361, MH-S murine macrophage alveolar line cell, MRC-5 cell (lung
fibroblast), HCC cell (lung adenocarcinoma cell), macrophage, three pancreas cancer line cell
(HPAF-II, HPAC, and PL45), murine macrophage, primary microglia, and B92 cell. With the
medium is used are EMEM (Eagle’s Minimum Essential Medium), DMEM (Dulbecco’s Modified
Eagle’s Medium), RPMI-1640 (Roswell Park Memorial Institute), DMEM/F12, and Ham’s F12-
K Medium. And added with antibiotic/antimicotic for prevent contamination, amino acid and
serum.

Keywords: medium, culture, cell.


Farmaka
Volume 14 Nomor 3 28

PENDAHULUAN jaringan yang dikultur (Rodrigez-Hernandez,

Kultur sel telah ditandai sebagai et al., 2014).

perubahan mayor dalam penelitian sejak Bagaimanapun, di awal 1940, kultur

dekade terakhir karena fleksibilitas studi dan sel berkembang dengan desain dan

uji coba lapangan yang mereka terapkan. perkembangan media kultur sintetis untuk

Sejarah teknik ini berawal dari akhir abad sel hewan dan tumbuhan. Earle memperoleh

sembilan belas ketika Wilhelm Roux sel line pertama yang ditetapkan, yang

berhasil mempertahankan sel hidup di pelat mengandung fibroblast yang disesuaikan

saraf yang berasal dari embrio ayam dalam dengan pertumbuhan di media kultur. Pada

buffer salin selama beberapa hari (Rodrigez- tahun 1956, kelompok Earle

Hernandez, et al., 2014). mengembangkan media bebas protein untuk

Pada tahun 1907, Ross Granville sel L , dan Eagle mengembangkan Medium

Harrison melakukan kultur sel saraf dan Esensial dan Dulbecco’s Modified Eagle’s

mengawasi perkembangan serat-serat syaraf. Medium dengan penambahan asam amino

Pada tahun 1910, Montrose Burrows essensial dan non-essensial (Rodrigez-

mengadaptasi metode hanging drop pada Hernandez, et al., 2014).

jaringan darah panas yaitu digunakan bekuan Berikut fitur-fitur yang penting dalam

plasma ayam sebagai pengganti getah medium kultur untuk pertumbuhan dan

bening. Kemudian bersama-sama dengan pemeliharaan sel-sel hewan:

Alexis Carrel, mereka mengkultur embrionik a. Substrat. Substrat harus

dan jaringan dewasa anjing, kucing, ayam, memungkinkan terjadinya adhesi dan

tikus dan babi, menggunakan plasma segar proliferasi sel dengan baik. Pada

yang berasal dari sumber yang sama yaitu umumnya, substrat yang sering

digunakan adalah kaca dan plastik


Farmaka
Volume 14 Nomor 3 29

untuk karakteristik optik (Freshney, masuk dapat meningkatkan pH ; CO2

2008). dan produksi asam karena

b. Oksigen. Umumnya banyak sel yang konsentrasi sel yang tinggi dapat

membutuhkan untuk respirasi in vivo, menyebabkan penurunan pH

walaupun beberapa sel bisa (Freshney, 2008).

anaerobik. Oksigen tetap dibutuhkan e. Osmolaritas. Kebanyakan kultur sel

walau dengan konsentrasi yang memiliki toleransi terhadap tekanan

bervariasi bergantung pada jenis osmotik yang luas. Pada prakteknya,

kulturnya (Freshney, 2008). osmolaritas antara 260 mOsm/kg dan

c. pH. Umumnya sel hewan optimal 320 mOsm/kg diterima oleh banyak

tumbuh pada pH antara 7,0 dan 7,4 sel, tetapi baiknya dijaga konstan

(Chaudry, et al., 2009). pada ±10 mOsm/kg (Freshney,

d. Buffer, karbon dioksida dan 2008).

bikarbonat. Karbon dioksida terlarut f. Suhu. Suhu tubuh hewan pada

dalam media, membuat penetuan suhu optimal untuk sel

kesetimbangan dengan HCO3, ion kultur dan variasi anatomi pada kulit

yang menurunkan pH. Walaupun dan testikel biasanya lebih rendah

kapasitas buffer buruk pada pH dari tubuh (Lee, 2013).

fisiologis, bikarbonat biasa g. Viskositas. Viskositas media kultur

digunakan karena toksisitas rendah dipengaruhi oleh kandungan serum

dan menguntungkan nutrisi untuk (Freshney, 2008).

kultur. pH media kultur bisa h. Asam amino dan vitamin. Asam

disangga dengan 2 tipe kondisi, amino esensial yang dibutuhkan

terbukanya wadah, dimana CO2 yang untuk kultur sel adalah sistein,
Farmaka
Volume 14 Nomor 3 30

arginin, glutamin dan tirosin. Tetapi proliferasi sel (Mojica-Henshaw, et

kebutuhan asam amino bervariasi al., 2013).

dari satu sel ke tipe lain. Pada Tujuan dari artikel review ini adalah

Eagle’s Minimum Essential Medium, mengetahui jenis media apa saja yang

yang mengandung air dengan digunakan untuk berbagai jenis sel.

vitamin (vitamin B, kolin, asam folat, Media yang Digunakan pada Kultur Sel

inositol, nikotinamid, tidak termasuk Kultur sel adalah proses dimana

biotin), dan kebutuhan lainnya suatu sel diambil dari suatu jaringan dan

(Rodrigez-Hernandez, et al., 2014). ditumbuhkan dalam keadaan yang dikontrol.

i. Ion dan glukosa. Na+, K+, Mg2+, Dan dalam prateknya, media kultur

Ca2+, Cl-, SO42-, PO43-, dan HCO3- merupakan komponen penting yang tidak

membantu osmolaritas media terpisahkan. Dan media yang dibutuhkan

(Kwong, et al., 2012). untuk sel bervariasi tergantung pada sel yang

j. Antibiotik dan antifungi. Untuk akan dikulturnya.

mengurangi jumlah kontaminasi oleh Eagle’s Minimum Essential Medium

bakteri dan fungi (Freshney, 2008). (EMEM)

k. Suplemen organik. Media bisa Media ini merupakan yang pertama

ditambahkan beberapa komponen kali digunakan secara luas diformulasikan

seperti protein, peptida, nukleosid, oleh Harry Eagle dari medium basal (BME)

asam sitrat, piruvat dan lipid yang lebih awal dan lebih sederhana. Sejauh

(Freshney, 2008). ini, banyak variasi formulasi EMEM untuk

l. Serum. Serum yang terdapat faktor aplikasi yang berbeda. EMEM hanya

pertumbuhan dapat meningkatkan mengandung 12 jenis asam amino non-


Farmaka
Volume 14 Nomor 3 31

esensial, glutamine, 8 vitamin dan beberapa Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium

garam anorganik (Liu, et al., 2016). (DMEM)

Pada kultur sel MRC-5 (fibroblast Media DMEM ini merupakan

paru-paru) ditambahkan pula 10% FBS modifikasi dari Basal Medium Eagle (BME)

(Fetal Bovine Serum) (Liu, et al., 2016), dan yang mengandung konsentrasi tinggi asam

sel line Hep-2 ditambah dengan 10% serum amino dan vitamin, dan komponen tambahan

fetus anak sapi (Cultilab), 1% asam amino lainnya (Rohanova, et al., 2014). DMEM

non-esensial dan 1% antibiotik/antimikotik mengandung empat kali lebih banyak

(Franco-salla, et al., 2016), sel line vitamin dan asam amino dari formula asli

HepG2/CA ditambahkan dengan 10% FBS, dan dua sampai empat kali lebih banyak

1% glutamax, dan 1% penisilin/streptomisin glukosanya. Formula asli dari DMEM

(Devhare, et al., 2016). Serum yang berasal adalah 1000 mg/L glukosa dan pertama kali

dari janin sapi ini berfungsi untuk dilakukan pada kultur sel embrionik tikus.

menyediakan nutrient yang esensial, hormon Dan berkembang semakin jauh dengan 4500

dan faktor pertumbuhan, pengikatan protein, mg/L glukosa optimal untuk penanaman tipe

perlindungan, dan faktor ekstensi dan sel tertentu (Rohanova, et al., 2014).

adherent. Penambahan asam amino non DMEM cocok digunakan untuk sel

esensial untuk sel dalam mensintesis protein, tumor dengan kecepatan pertumbuhan yang

dan antibiotik berfungsi untuk mencegah cepat. DMEM ini bisa digunakan untuk

kultur sel terkontaminasi bakteri dan mengkultur sel line CCA HuCCT-1, sel

antimikotik mencegah kontaminasi jamur. HaCat, sel HepG2/C3A, sel karsinoma

hepatoselular manusia, HepG2 (ATCC HB-

8065), dan sel epitel alveolar manusia tipe II,

tiga sel line kanker pankreas (HPAF-II,


Farmaka
Volume 14 Nomor 3 32

HPAC, dan PL45) dari adenokarsinoma kelembaban 95% dan 5% CO2 (Jamalidoust,

saluran pankreas yang diuji, mikroglia et al., 2016).

primer, sel B92. Serum yang berasal dari janin sapi

Sel line CCA HuCCT-1 (tumor ini berfungsi untuk menyediakan nutrient

intrahepatik/distal) dan TFK-1 (tumor yang esensial, hormon dan faktor

ekstrahepatik) ditambahkan 10% FCS pertumbuhan, pengikatan protein,

(Heits, et al., 2016). Sel HaCaT (diperoleh perlindungan, dan faktor ekstensi dan

dari epithelium manusia yang diubah) adherent. Penisilin dan streptomisin sebagai

ditambah 10% fetal bovine serum dan 1% antibiotik untuk mencegah kontaminasi

larutan penisilin-streptomisin (Teagle, et al., bakteri, amfoterisin B sebagai antimikotik

2016). Sel karsinoma hepatoselular manusia, untuk mencegah kontaminasi jamur. Karbon

HepG2 (ATCC HB-8065), sel epitel alveolar dioksida terlarut dalam media, membuat

manusia tipe II, A549 (ATCC CCL-185), kesetimbangan dengan HCO3, ion yang

ditambahkan dengan 10% FBS (Propst, et menurunkan pH.

al., 2016). Tiga sel line kanker pancreas RPMI-1640 (Roswell Park Memorial

(HPAF-II, HPAC, dan PL45) dari Institute)

adenokarsinoma saluran pankreas diuji, Media ini merupakan modifikasi

ditambah dengan 10% FBS,2 mmol/L McCoy’s 5A dan dikembangkan untuk

glutamine, antibiotik (100 U/ml penisilin,0,1 kultur jangka panjang limfosit darah perifer.

mg/ml streptomisin), dan 0,25 μg/ml RPMI-1640 akan mendukung pertumbuhan

amfoterisin B (Gagliano, et al., 2016), pada varietas sel yang luas pada suspensi seperti

mikroglia primer dan sel B92 ditambahkan jumlah pertumbuhan sel pada monolayer

10% FBS dan penstrep pada 370 C dalam (Freshney, 2008).


Farmaka
Volume 14 Nomor 3 33

Media ini dapat digunakan untuk DMEM/F12

dua model sel ER+/Her2+, BT474 dan Media ini merupakan campuran

MDA-MB361, sel line MH-S makrofag DMEM dan Ham’s F-12 dengan

murin alveolar, sel HCC ( sel perbandingan 1:1. Media ini mengandung

adenokarsinoma paru-paru). medium kompleks dan akan mendukung

Dua model sel ER+/Her2+, BT474 pertumbuhan tipe sel secara luar pada serum

dan MDAMB361, RPMI yang ditambah apapun dan formulasi bebas serum.

dengan 10% FCS (Fetal Calf Serum), Media ini digunakan pada sel line

penisilin (100 unit/ml), streptomisin (100 epitel, yang ditambahkan dengan 200 U/ml

μg/ml) dan amfoterisin B (2,5 μg/ml) penisilin dan streptomisin, 5% FBS, 0,01

(Gangadhara, et al., 3016), sel line MH-S μg/ml toksin kolera, 5 μg/ml insulin, dan 10

makrofag murin alveolar RPMI1640 dengan ng/ml faktor pertumbuhan epidermis

10% fetal calf serum, 100 U/ml penisilin dan manusia (Kokado, et al., 2016). Penisilin

100 U/ml streptomisin (Meng, et al., 2016), dan streptomisin merupakan antibiotik yang

sel HCC ( sel adenokarsinoma paru-paru) akan mencegah kontaminasi bakteri, FBS

RPMI 1640 ditambah dengan 10% FBS sebagai serum yang mengandung banyak

(Liu, et al., 2016). faktor pertumbuhan, insulin sebagai hormon

FCS sama dengan FBS yang yang mendukung pertumbuhan, toksin

berperan sebagai serum yang menyediakan kolera untuk merangsang pertumbuhan

nutrient yang essensial, penisilin dan epitel (Freshney, 2008).

streptomisin sebagai antibiotik, amfoterisin Ham’s F12-K Medium

sebagai antimikotik. Seperti EMEM, terdapat berbagai

modifikasi formulasi termasuk Ham’s F-12

medium , formulasi yang lebih kompleks


Farmaka
Volume 14 Nomor 3 34

dari F-10 yang sesuai untuk perkembang- memberikan saran, bimbingan, dan kritikan

biakan bebas serum. Media ini bisa dalam pembuat artikel review ini.

digunakan untuk mengkultur makrofag, KONFLIK KEPENTINGAN

dengan ditambahkan 100 U/ml penisilin, 100 Seluruh penulis menyatakan tidak

mg/ml larutan streptomisin, dan 2 mM L- terdapat potensi konflik kepentingan dengan

glutamin (Liu, et al., 2016). Penisilin dan penelitian, kepenulisan (authorship), dan

streptomisin sebagai antibiotik dan L- atau publikasi artikel ini.

glutamin sebagai asam amino yang berfungsi DAFTAR PUSTAKA

untuk meningkatkan proliferasi sel Chaudry, M.A., Bowen, B.D., Piret, J.M.
2009. Culture pH and Osmolirity
(Freshney, 2008). Inffluence Proliferation and
Embryoid Body Yields of Murine
SIMPULAN Embryonic Stem Cells.
Biochemical Engineering Journal,
Kultur sel adalah proses dimana 45:126-135.
Devhare, P.B., Desai, S., Lole, K.S. 2016.
suatu sel diambil dari suatu jaringan dan Innate immune responses in human
hepatocyte-derived cell lines alter
ditumbuhkan dalam keadaan yang dikontrol. genotype 1 hepatitis E virus
replication efficiencies. Scientific
Media yang banyak digunakan untuk kultur Reports, 22(3):240-248.
Franco-salla, G.B., Prates, J., Cardin, L.T.,
sel adalah DMEM (Dulbecco Modified Santos, A.R.D., Silva, W.A.,
Cunha, B.R., et al. 2016.
Eagle’s Medium), RPMI (Roswell Park Euphorbia tirucalli modulates gene
expression in larynx squamous cell
Memorial Institute), EMEM (Eagle’s carcinoma. BMC Complementary
and Alternative, 16:136.
Minimum Essential Medium), DMEM/F12, Freshney, R.I. 2008. Culture of Animal
Cells, A Manual Of Basic
Ham’s F12-K Medium. Technique And Specialized
th
Aplications,6 ed. Wiley-
UCAPAN TERIMA KASIH Blackwell. New York. page 200-
204.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Gagliano, N., Celesti, G., Tacchini, L.,
Pluchino, S., Sforza, C., Rasile, M.,
pihak-pihak yang telah membantu dalam et al. Epithelial-to-mesenchymal
transition in pancreatic ductal
adenocarcinoma: Characterization
Farmaka
Volume 14 Nomor 3 35

in a 3D-cell culture model.World J. among Lung Cancer cells,


Gastroenterol, 22(28):4466-4483. Fibroblasts, and macrophages in
Gangadhara, S., Smith, C., Barrett-Lee, P., 3D Co-Cultures and the Impact on
Hiscox, S. 2016. 3D Culture of MMP-1 and VEGF Expression.
Her2+ breast cancer cells promotes PLoS ONE, 11(5):e0156268.
AKT to MAPK switching and a Meng, A., Zhang, X., Wu, S., Wu, M., Li, J.,
loss of therapeut ic response. BMC Yan, X., et al. 2016. In vitro
Cancer, 16:345. modeling of COPD inflammation
Heits. N., Heinze, T., Bernsmein, A., and limitation of p38 inhibitor-
Kerber, J., Hauser, C., Becker, T., SB203580. International Journal
et al. Influence of mTOR inhibitors of COPD, 11:909-917.
and mycophenolic acid on human Mojica-Henshaw, M.P., Jacobson, P.,
cholangiocellular carcinoma and Morris, J., Kelly, L., Pierce, J.,
cancer associated fibroblasts. BMC Boyer, M., Reems, J.A. 2013.
Cancer, 16:322. Serum-converted platelet lysate can
Jamalidoust, M., Ravanshad , M., substitute for fetal bovine serum in
Namayandeh, M., Zare, M., Asaei, human mesenchymal stromal cell
S., Ziyaeyan, M. 2016. cultures. Cytotherapy, 5(12):1458-
Construction of AAV-rat-IL4 and 1468.
Evaluation of its Modulating Effect Propst, C.N., Pylypko, S.L., Blower, R.J.,
on A_ (1-42)-Induced Ahmad, S., Mansoor, M., Hoek,
Proinflammatory Cytokines in M.L. 2016. Francisella
Primary Microglia and the B92 philomiragia infection and lethality
Cell Line by Quantitative PCR in mammalian tissue culture cell
Assay. Microbiology, 9(3):e30444. models, Galleria mellonella, and
Kokado, M., Okada, Y., Miyamoto, T., BALB/c Mice. Frontiers in
Yamanaka, O., Saika, S. 2016. Microbiology, 7:696.
Effects of epiplakin-knockdown in Rodrigez-Hernandez, C.O., Torres-Garcia,
cultured corneal epithelial cell. S.E., Olvera-Sandoval, C.,
BMC Research Notes, 9:278. Ramirez-Castillo, F.Y., Muro,
Kwong, P.J., Abdullah, R.B., Khadijah, A.L., Avelar-Gonzalez, F.J., et al.
W.E.W. 2012.Increasing glucose in 2014. Cell Culture: History,
basal medium on culture Day 2 Development and Prospects.
improves in vitro development of International Journal of Current
cloned caprine blastocysts Research and Academic Review,
produced via intraspecies and 2(12), 188-200.
interspecies somatic cell nuclear Rohanova, D., Boccaccini, A.R.,
transfer.Theriogenology. 78:921- Horkavcova, D., Bozdechova, P.,
929. Bezdicka, P., Castoralova, M.
Lee, W.Y., Park, H.J., Lee, R., Lee, K.H., 2014. Is Non-buffered DMEM
Kim, Y.H., Ryu, B.Y., et al. 2013. solution a suitable medium fot in
Establishment and in vitro culture vitro bioactivity tests?. Journal of
of porcine spermatogonial germ Materials Chemistry B, 2: 5068-
cells in low temperature culture 5076.
conditions. Stem Cell Research, Teagle, A.R., Birchall, J.C., Hargest, R.
11:1234-1249. 2016 Gene Therapy for Pyoderma
Liu, X., Kiefl, R., Roskopf, C., Tian, F., Gangrenosum: Optimal
Huber, R.M. 2016. Interactions Transfection Conditions and Effect
Farmaka
Volume 14 Nomor 3 36

of Drugs on Gene Delivery in the


HaCat Cell Line Using Cationic
Liposomes. Skin Pharmacology
and Physiology, 29:119-129.

Anda mungkin juga menyukai