Anda di halaman 1dari 10

KONSEP : PENGELOLAAN KELAS

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:


1. Memahami Pendekatan pembelaaran PAUD yang berkembang di Indonesia.
2. Memahami penataan lingkungan belajar di dalam maupun di luar ruangan
3. Memahami pengorganisasian kegiatan belajar sesuai dengan peserta didik.

B. LINGKUP MATERI

1. Pendekatan pembelajaran PAUD


2. Penataan lingkungan dalam dan luar ruangan.
3. Pengorganisasian belajar

C. INDIKATOR

Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:


1. Menjelaskan menentukan pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan.
2. Menyusun rencana penataan lingkungan belajar di satuan PAUD masing-masing.
3. Menyusun rencana pengorganisasian belajar di satan PAUD masing-masing.

D. PERANGKAT
PELATIHAN
1. Modul pelatihan
2. Bahan tayang
3. Lembar Kerja

59
Konsep:
MODEL PEMBELAJARAN PAUD

A. Materi Pelatihan

Model Taman Indria (model sudut)


• Model pembelajaran sudut memberikan
kesempatan kepada anak didik belajar dekat
dengan kehidupan sehari-hari. Dalam
pendekatan/model sudut ruangan ditata
berdasarkan kelompok pengetahuan
• Sudut alam sekitar, Ketuhanan, Keluarga,
pembangunan, dan budaya
• Dikembangkan sudut disesuaikan dengan
kemampuan satuan PAUD

Sudut alam
Sekitar Sudut
Ketuhanan

Tempat
Pertemuan Pagi
dan Siang

Sudut Sudut Keluarga Sudut


Kebudayaan
Pembangunan

60
Model High Scope/CRI (model area)
• Model area memfasilitasi kegiatan anak secara
individu untuk pengembangan kognitif. Anak
mendapatkan pengetahuan melalui
pengalaman langsung (melakukan langsung
dengan alat dan benda- bukan melalui
Lembaran Kertas Siswa). Area yang
dikembangkan terdiri dari: area bahasa,
keaksaraan dan komunikasi, sosial-emosional,
fisik motorik, kesehatan dan perilaku sehat,
seni dan sain.

Area Pasir dan Area Area Area


Air Bermain Peran Keaksaraan memasak

Area
Matema-tika
Tempat Pertemuan
Area IPA Pagi dan Siang

Area Area Area Seni Area


Agama Musik Balok

61
Model Creative Curriculum/BCCT
(model sentra)
• Model yang mengelola kegiatan pembelajaran yang
seimbang antara bimbingan guru dengan inisiatif anak.
• Pembelajaran menekankan pada dukungan pengembangan
minat, potensi dan kekuatan anak.
• Bermain dipandang sebagai kerja sehingga anak diberi
kesempatan untuk memulai dari pengembangan ide hingga
tuntas menyelesaikan hasil karyanya “start and finish”.
• Dukungan guru sebagai fasilitasi anak mengembangkan
kecakapan berpikir aktif dan anak diberi keleluasaan untuk
melakukan eksplorasi untuk memahami dunia sekelilingnya.
• Disentra anak bebas bergerak dalam bermain dalam satu
sentra setiap harinya

 Contoh Gambar penataan ruang

1. Balok
2. Main Peran
3. Permainan
4. Seni
5. Perpustakaan
6. Manipulatif
(discovery)
7. Bahan alam
8. Musik dan gerak
9. Memasak
10. komputer

62
KEMBAR KERJA 1

Nama :

Hari/ Tanggal :

Materi : Pendekatan pembelajaran

Pendekatan pembelajaran mana yang digunakan di satuan PAUD Anda. Dan Berikan alasannya.

Alasannya:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

63
PENATAAN LINGKUNGAN

Pengertian
• Penataan lingkungan bermain merupakan
penataan lingkungan fisik baik di dalam atau
di luar ruangan, termasuk seluruh lingkungan
bermain anak mulai dari bentuk dan ukuran
ruang,lantai, dinding, mebeulair , warna dan
berbagai alat main yang direncanakan sesuai
dengan perencanaan.

PRINSIP
• Membuat anak merasa aman Membuat anak merasa nyaman
• Mendorong anak untuk dapat bereksplorasi
• Mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya
• Sesuai dengan tahapan perkembangan anak
• Memperhatikan karakteristik anak, kemampuan anak, latar belakang
keluarga, lingkungan bermain dan budaya setempat.
• Lingkungan main yang ditata dapat membantu anak memperkirakan
berbagai kegiatan yang akan dilakukan baik pelaksanaannya (Kelompok
atau individu) maupun tempat alat main yang dibutuhkan .
• Mengembangkan kemandirian.
• Mengembangkan kepercayaan diri anak.
• Mengembangkan keterampilan motorik halus/ Kordinasi tangan-mata,
keterampilan sosial, keaksaraan awal, sain dan teknologi, kemampuan
matematika, serta kemampuan berkomunikasi.

64
Ketentuan
• Kelompok usia anak (bayi, batita, atau prasekolah)
• Jumlah anak yang akan dilayani , kebutuhan gerak setiap
anak 3 m2 diluar yang terpakai loker, dan furnitur lainnya.
• Lamanya anak dilayani di lembaga PAUD
• Dapat digunakan oleh berbagai kegiatan.
• Antar ruang kegiatan dibatasi oleh loker setinggi anak saat
berdiri agar dapat diobservasi oleh guru secara
menyeluruh.
• Penataan ruangan memfasilitasi anak bermain sendiri,
kelompok kecil, dan kelompok besarAman, bersih, nyaman,
dan mudah diakses oleh anak yang berkebutuhan kusus

• Cahaya, sirkulasi udara, sanitari, lantai/karpet bebas dari kutu,


jamur, dan debu.
• Penggunaan cat tembok dan kayu tidak mudah luntur saat dipegang
anak.
• Lantai tidak berbahan licin dan harusnya mudah dibersihkan
• Stop kontak tidak mudah dijangkau anak
• Pegangan pintu setinggi jangkauan anak, kecuali pintu pagar
setinggi jangkauan orang dewasa
• Dinding sebaiknya tidak dilukis permanen. Warna perabot dan
dinding menggunakan warna natural
• Bebas dari asap rokok, bahan pestisida, dan Toxin
• Bebas dari bahan yang mudah terbakar atau rapuh.

65
Pemilihan Furniture
• Meja dan kursi untuk anak disesuaikan dengan ukuran anak
baik berat maupun ukurannya.
• Ujung meja dan kursi anak berbentuk tumpul (tidak
runcing).
• Loker tempat menyimpan alat main anak dan buku-buku
bacaan anak setinggi jangkauan anak, digunakan sebagai
pemisah sentra bermain.
• Bila kursi plastic yang dipilih, pastikan cukup kokoh dan
tidak licin bila ditempatkan di atas lantai.
• Bila alat furniture yang dipilih berbahan kayu, pastikan cat
yang digunakan aman bagi anak, tidak berbau, tidak
mengandung toxid.
• Perhatikan permukaan furniture kayu. Permukaan kayu
yang kasar dapat melukai anak.

TOILET
• Toilet anak terpisah dengan toilet dewasa. Untuk toilet anak tidak
memerlukan slot kunci. Pintu toilet anak cukup setengah badan. Ruangan
toilet dekat dengan kegiatan anak, agar mudah terawasi oleh guru.
• Tersedia air bersih yang bisa diakses anak secara mandiri
• Tersedia sarana pembersih (sabun cair) dan pengering tangan (tissue)
untuk membiasakan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat
• Tersedia tempat pembuangan benda kotor
• Lantai tidak diusahakan selalu kering agar tidak licin dan bebas dari udara
bau.
• Ukuran alat sanitary sesuai ukuran anak agar anak dapat menggunakan
dengan mudah dan mampu membersihkannya sendiri dengan mudah
pula.
• Pencahayaan ruang toilet cukup baik dengan sirkulasi udara yang baik pula
agar tidak mudah tumbuh jamur dan bau.
• Semua alat dan sanitary diruang mandi selalu terjaga kebersihannya.

66
Ruang Belajar Luar
• Luas area bermain. Standard internasional menetapkan 7m2 per anak
• Ruang bermain outdoor dipastikan tidak terdapat binatang yang menyengat
• Bak pasir harus ditutup bila tidak digunakan, dan dipastikan dalam kondisi
kering agar tidak menjadi tempat berkembang biak binatang kecil.
• Area basah ditempatkan di luar, dekat dengan sumber air, lantai yang tdk licin,
sanitasi terjaga baik agar air tidak menggenang.
• Bebas dari bahan yang berbahaya
• Penataan sarana cukup luas bagi anak bergerak bebas, tidak perlu berdesakan.
• Ketinggian mainan sebaiknya tidak lebih dari 1.5 meter dan tingkat
kemiringannya sekitar 40o
• Dasar seluncuran cukup lembut
• Dipastikan tidak mudah patah atau putus
• Dikontrol dan diperbaiki secara regular, Sebaiknya tidak terkena langsung terik
matahari.
• Seluncuran, ayunan, jungkitan dan sarana bermain outdoor dalam kondisi baik
dan catnya tidak mengandung toxic
• Jika bahan menggunakan kayu, dipastikan permukaan kayu licin untuk
mencegah anak tertusuk serpihannya

67
KEMBAR KERJA 2

Nama :

Hari/ Tanggal :

Materi : Penataan Lingkungan

1. Gambarkan penataan lingkungan yang sekarang dilakukan di satuan PAUD Anda.


2. Apakah ada rencana perubahan, jika ada bagaimana perubahannya.

68

Anda mungkin juga menyukai