Anda di halaman 1dari 13

PENYEGARAN CITRA PRODUK DENGAN TEKNIK REBRANDING

OLEH
ELSA ALFA MAHARANI YHOLA
elsamaharani09@gmail.com

ABSTRAK
Rebranding kini seakan jadi cara baru memberikan penyegaran yang luar biasa di dalam
tubuh sebuah perusahaan. Cara ini dipilih karena paling mudah dan kemungkinan besar
berhasil mengubah stigma dan cap buruk yang ada pada perusahaan sebelumnya, mulai dari
perubahan logo, slogan hingga para direksi yang dianggap bekerja terlalu lamban. Target
pasar yang dimiliki memang tidaklah berubah, tetapi perubahan brand dan logo yang
kekinian seakan bisa mengubah citra. Saat proses rebranding berlangsung, ada sejumlah hal
yang dilakukan oleh divisi promosi. Merka mengubah semua latar logo yang sebelumnya
merka gunakan, semuanya dilakukan menyeluruh. Bahkan akunnya akan menghapus semua
postingan sebelumnya yang melekat dengan brand lama. Banyak perusahaan yang telah
melakukan teknik rebranding ini. Sebagai konsumen, kita sendiri telah melihat kesuksesan
hasil rebranding yang dilakukan oleh perusahaan.

Kata kunci : Rebranding, branding, membangun ulang citra produk.

ABSTRACT
Rebranding now seems a new way of providing tremendous refreshment inside a company.
The method was chosen because it was the easiest and most likely to succeed in changing the
stigma and bad brand on previous companies, from changes in logos, slogans, to directors
who were thought to be overworked. While the market target did not change, the brand’s and
the fashionable logo changed Image. When the rebranding process takes place, there are a
number of things being done by the promotion division. They changed all the logo Settings
they used before, everything was done thorough. Even his account would erase all previous
posts attached to the old brand. Many companies have done this rebranding technique. As
consumers, we ourselves have seen the success of rebranding being done by corporations.

Keywords: rebranding, branding, rebuilding the product’s image.


A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha dan bisnis terjadi
sangat ketat, baik persaingan dalam industri jasa maupun produk seiring dengan
berkembangnya kemajuan teknologi. Menghadapi persaingan tersebut, setiap
perusahaan memiliki strategi tersendiri agar tetap unggul dari pesaing-pesaing yang
lain. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan agar tetap unggul dan berkembang
dilakukan dengan cara mengubah merk pada perusahaan. Perubahan merk sangat
penting untuk membedakan produk kita dengan produk pesaing. Sebuah merk adalah
rancangan unik perusahaan, atau merk dagang (trademark), yang membedakan
penawarannya dari kategori produk pendatang lain. Nama merk menunjukkan
penawaran suatu perusahaan, dan membedakannya dari produk lain dipasar. Nama
merk dan tampilan kemasan bekerjasama mengkomunikasikan dan memposisikan citra
merk (Shimp, 2000:298).
Rebranding yang sesungguhnya jarang terjadi dalam satu waktu. Rebranding
umumnya merupakan proses evolusi yang yang mungkin membutuhkan waktu
beberapa tahun. Sebuah perusahaan berubah perlahan-lahan dan pada akhirnya
menyadari bahwa merka bukanlah perusahaan yang sama lagi. Rebranding perusahaan
(corporate rebranding) bertujuan untuk membentuk citra (image) dan atau
merefleksikan perubahan identitas. Kata rebranding itu sendiri dapat diartikan secara
etimologis, yang merupakan kombinasi kata yaitu re dan brand. Re berarti kembali
sedangkan brandberarti merk, jadi jika diartikan berdasarkan asal katanya rebranding
memilki arti pemberian nama merk kembali. Rebranding mengindikasikan adanya
tujuan penghapusan pernyataan atas sesuatu yang sebelumnya, misalnya penghapusan
citra atau reputasi yang terbentuk sebelumnya. Dorongan atas rebranding adalah untuk
mengirimkan sinyal kepada pasar, mengkomunikasikan kepada pemegang modal
(stakeholder) bahwa sesuatu mengenai organisasi telah berubah (Stuart dan Muzellec
dalam Arzia, 2007:9). Jadi rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan
oleh perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharui sebuah brand
yang telah ada agar menjadi lebih baik. Rebranding bukan hanya sebuah perubahan
logo, namun juga meliputi perubahan pesan, perubahan cara pendekatan pada
konsumen, pemberian jasa-jasa baru, atau bahkan perubahan mengenai apa yang
dijanjikan pada konsumen. Pada umumnya sebuah perusahaan melakukan rebranding
karena beberapa alasan (Arzia, 2007:10) :
1) Terjadi merger, akuisisi, divestasi yang memungkinkan merk, logo atau slogan
tidak lagi sesuai.
2) Pergeseran pasar yang dikarenakan tindakan pesaing, munculnya pesaing baru,
maupun perubahan kondisi ekonomi dan hukum.
3) Citra yang sudah kadaluarsa atau tidak sesuai lagi dengan perkembangan pasar.
4) Munculnya fokus dan visi baru bagi perusahaan.
5) Menjauhi perusahaan dari lingkup sosial dan moral dan untuk menampilkan
citra yang lebih bertanggung jawab sosial.
Ada beberapa alasan lain dilakukannya rebranding dalam sebuah perusahaan menurut
Julianto (2008) dalam Kurniasari (2011:13) yaitu:
1) Identitas dari perusahaan tersebut tidak dapat mewakili pelayanan dari
perusahaan tersebut.
2) Perusahaan tersebut sudah memiliki reputasi yang buruk di mata masyarakat.
3) Perusahaan tersebut ingin memberikan sesuatu yang baru, berupa pembenahan
dalam perusahaan.
Di masyarakat umum, brand dianggap sama dengan logo, merk, atau nama
entitas. Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau
organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang
ditampilkan secara visual. Logo sebagai bagian dari identitas perusahaan, dirancang
terutama sebagai simbol pembeda untuk memberikan ciri khas suatu perusahaan atau
merk tertentu. Bentuknya dapat berupa lambang, gambar, bentuk, huruf khusus, atau
untaian kata, yang membentuk nama yang ditulis dengan cara khusus.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
masalah yang harus dipecahkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tahapan rebranding?
2. Apa alasan melakukan rebranding?
3. Kekurangan dari melakukan rebranding?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tahapan rebranding
2. Mengetahui alasan melakukan rebranding
3. Mengetahui kekurangan rebranding
D. METODE PENELITIAN
Yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian online. Metode
penelitian online atau Onlie Research Method ( ORM ) adalah cara di mana peneliti
dapat mengumpulkan data melalui internet.
Banyak dari metode penelitian online ini terkait dengan metodologi penelitian yang ada
tetapi menemukan kembali dan membayangkannya dalam terang teknologi baru dan
kondisi yang terkait dengan internet. Lapangan ini relatif baru dan berkembang.
Dengan pertumbuhan media sosial, tingkat kompleksitas dan peluang baru telah
tercipta. Dimasukkannya penelitian media sosial dapat memberikan wawasan unik ke
dalam segmen konsumen dan masyarakat dan mendapatkan ukuran “emosional” dari
populasi pada masalah yang menarik.
Teknik yang saya gunakan dalam metode ini adalah analisa konten online. Analisis
konten online atau analisis tekstual online mengacu pada kumpulan teknik penelitian
yang digunakan untuk menggambarkan dan membuat kesimpulan tentang materi online
melalui pengkodean dan interpretasi yang sistematis. Analisis konten online adalah
bentuk analisis konten untuk analisis komunikasi berbasis Internet.

E. KAJIAN PUSTAKA
Rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh lembaga untuk
mengubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih
baik, dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan yaitu berorientasi profit.
Menurut Muzellec dan Lambkin (2005) definisi rebranding adalah menciptakan suatu
nama baru, istilah, simbol, desain, atau suatu kombinasi semuanya untuk satu brand,
yang tidak dapat dipungkiri dengan tujuan dari mengembangkan diferensiasi atau posisi
baru di dalam pikiran dari stakeholders dan pesaing.
Tujuan umum dari rebranding menurut (Julianto, 2008) dalam Kurniasari
(2011:14) adalah untuk mempengaruhi persepsi konsumen tentang sebuah produk atau
jasa dengan merevitalisasi merk dan membuatnya lebih modern dan lebih relevan pada
kebutuhan konsumen.
Saat ini berbagai produk membanjiri pasaran, tidak hanya terbatas oleh produk-
produk local saja melainkan produk-produk import. Tentu dengan aneka produk yang
ada dipasaran membuat perusahaan berkompitisi untuk mendapatkan konsumen
sebanyak-banyaknya. Perusahaan sibuk mencari cara bagaimana produk dan konsumen
terhubung secara emosional, menjadi produk yang tak tergantikan, dan menciptakan
hubungan yang ‘langgeng’ dengan para konsumen. Salah satu cara yang dilakukan oleh
perusahaan adalah upaya branding/ pemerekan. Merek yang kuat adalah merek yang
mampu berdiri ditengah-tengah gempuran merek-merek yang lain.
Sebelum berbicara soal rebaranding harus dipahami terlebih dahulu apa itu
branding? Menurut Alina Wheeler, branding merupakan salah satu proses disiplin yang
membangun kesadaran konsumen dan memperpanjang kesetiaan konsumen. Branding
adalah memperbesar peluang untuk konsumen harus menggunakan satu merek tertentu
daripada merek yang lain. Keinginan untuk menjadi pemimpin pasar dan merupakan
cara terbaik untuk menjangkau konsumen. Lalu apa yang dimaksud dengan rebranding?
Rebranding sendiri berasal dari kata Re yang berarti “kembali” dan Branding yang
bermakna “penciptaan brand image” secara mendasar menuju kondisi yang lebih baik.
Rebranding merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah total
atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik dengan tidak
mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu berorientasi profit.
Kapan perusahaan melakukan rebranding? Suatu perusahaan melakukan branding
karena beberapa alasan. Pertama, perusahaan baru atau produk baru. Dalam memulai
perusahaan baru ataupun meluncurkan produk baru, tentu diperlukan suatu identitas
seperti nama atau logo yang berbeda dengan identitas yang pernah ada.
Kedua, adalah perubahan nama. Branding perlu dilakukan ketika nama sudah
tidak lagi sesuai dengan visi dan misi perusahaan, terjadi perubahan nama karena
masalah merek, merek yang sudah ada memiliki konotasi yang negatif di mata
masyarakat, nama membuat menimbulkan persepsi yang salah. Ketiga, adalah
revitalisasi merek. Perusahaan ingin mereposisi atau memperbarui merek global, merek
yang ingin global, kurangnya pengetahuan konsumen terkait dengan merek tersebut,
dll. Keempat adalah revitalisasi identitas merek. Kelima, menciptakan sistem
terintegrasi, dan terakhir perusahaan yang melakukan marger. Ketika dua buah
perusahaan melakukan merger tentu perusahaan membutuhkan nama yang baru,
membangun ekuitas merek dari perusahaan merger, memberikan sinyal yang kuat
kepada masyarakat mengenai perusahaan merger yang baru.

F. PEMBAHASAN
1. Tahapan Melakukan Rebranding
Ingin Melakukan Rebranding? Ketahui Dulu Hal Pentingnya di sini!Di dalam
prakteknya, ternyata melakukan proses ini tidak semudah hanya dengan mengganti
logo atau namanya saja. Namun juga diperlukan sebuah makna atau tujuan yang
ingin dicapai dengan dilakukannya proses tersebut. Menurut para ahli, rebranding
merupakan suatu proses menciptakan nama yang baru, istilah, simbol, desain, atau
suatu kombinasi dari kesemuanya untuk satu brand yang tidak dapat dipungkiri.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan diferensiasi posisi di dalam pikiran dari
stakeholders dan pesaing.
Oleh karena itu, proses tersebut tidaklah mudah dan terkadang membutuhkan
proses yang cukup panjang. Berikut adalah tahapan melakukan rebranding :
1) Melakukan Evaluasi dan Riset
Sebelum memutuskan melakukan rebranding, Anda harus melakukan
evaluasi terlebih dahulu tentang keadaan perusahaan saat ini. Temukan apa
penyebab dibutuhkan rebranding atau tujuan apa yang ingin dicapai dengan
dilakukannya proses tersebut. Apakah Anda ingin menjangkau pasar yang
lebih luas, atau ingin perusahaan lebih update dengan situasi bisnis saat ini.
Kemudian, Anda juga harus melakukan riset untuk menentukan positioning
brand yang baru, yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan Anda.
Cakupan riset Anda bisa menyangkut beberapa hal seperti keinginan &
kebutuhan customer, pendapat customer mengenai bisnis Anda, persepsi
masyarakat terhadap brand dan bisnis Anda, aset yang dimiliki bisnis Anda,
dpandangan internal karyawan terhadap bisnis & brand, serta positioning
produk/jasa kompetitor.

2) Melakukan Komunikasi dengan Para Pemegang Saham


Anda perlu melakukan komunikasi kepada para pemegang saham terlebih
dahulu karena proses ini dapat mempengaruhi masa depan bisnis perusahaan.
Beberapa hal yang perlu Anda komunikasikan adalah timeline, pembiayaan,
key objectives, hasil riset dan evaluasi sebelumnya, competitive positioning,
implikasi rebranding terhadap departemen atau divisi tertentu dan perusahaan
secara keseluruhan.

3) Menyusun Daftar Rencana


Pada tahap ini, Anda harus menyusun daftar rencana dan menguraikan proses
apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai target. Misalnya mengganti
logo dan keseluruhan branding cetak pada berbagai aset kantor, stationary
dan media lainnya.

4) Mendokumentasikan Seluruh Proses Rebranding


Pastikan Anda melakukan dokumentasi terhadap seluruh proses rebranding
dengan catatan tertulis mulai dari awal wacana, saat berjalannya proses,
hingga akhirnya nanti disosialisasikan kepada masyarakat. Dokumentasi ini
penting untuk dilakukan sebagai arsip perusahaan ketika akan menentukan
sebuah keputusan bisnis di kemudian hari. Selain itu, dokumentasi tersebut
juga dapat menjadi guidelines untuk keputusan lain di masa depan.

5) Melakukan Sosialisasi
Setelah proses rebranding selesai dilakukan, maka selanjutnya Anda harus
melakukan sosialisasi kepada khalayak umum. Tahapan ini biasanya
dijalankan oleh divisi Public Relation (PR) sebagai pihak yang
bertanggungjawab pada brand perusahaan. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan, seperti Kampanye Internal (Internal PR Campaigns) dan
Kampanye Eksternal (External PR Campaigns). Kampanye internal ditujukan
kepada seluruh pemegang saham dan juga seluruh karyawan perusahaan
tanpa terkecuali. Sedangkan Kampanye eksternal ditujukan untuk pelanggan,
komunitas, media, dan seluruh stakeholder bisnis Anda termasuk khalayak
umum.

2. Alasan Melakukan Rebranding


Ingin Melakukan Rebranding? Ketahui Dulu Hal Pentingnya di sini!Ada beberapa
hal penting yang bisa menyebabkan suatu perusahaan melakukan rebranding,
seperti adanya tekanan dari pesaing yang tidak mampu dihadapi. Atau akibat dari
tekanan konsumen yang terpengaruh terhadap perubahan teknologi. Serta
terjadinya perubahan tujuan perusahaan. Selain itu, sebenarnya ada tanda-tanda
yang bisa Anda ketahui sebelum memutuskan untuk melakukan proses ini. Simak
penjelasannya di bawah ini:
a. Misi perusahaan sudah berubah. Hal pertama yang bisa menjadi alasan kuat
mengapa Anda harus melakukan proses ini adalah karena misi perusahaan.
Misi perusahaan yang berubah bisa menjadi tanda bahwa Anda harus
melakukan pergantian atau perubahan. Misi yang baru akan lebih susah untuk
disosialisasikan jika rebranding tidak dilakukan.
b. Target market yang lama sudah tua. Alasan kedua yang bisa Anda lihat adalah
target market Anda kini sudah terlalu tua. Meskipun pelanggan yang lama
mungkin masih loyal, namun Anda perlu memperhatikan juga potensi
pelanggan yang baru. Target market Anda tidak perlu berubah, Anda hanya
perlu melakukan rebranding dengan sigap. Ketika Anda telat untuk menyadari
perubahan umur dan taste dari target market ini, maka Anda akan semakin
susah saat melakukan rebranding.
c. Adanya keinginan meluncurkan produk baru. Alasan lainnya mengapa Anda
harus rebranding adalah karena adanya keinginan untuk meluncurkan produk
baru yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.
d. Adanya kompetitor yang lebih unggul. Ketika merasa bahwa Anda selalu
kalah dari kompetitor, berarti Anda perlu melakukan rebranding.

3. Kekurangan Melakukan Rebranding


Ingin Melakukan Rebranding? Ketahui Dulu Hal Pentingnya di sini!Rebranding
merupakan sebuah proses untuk memberikan tampilan baru pada sebuah
perusahaan, organisasi, produk, ataupun tempat. Pada umumnya, sebuah
perusahaan melakukan proses ini karena alasan finansial, adanya manajemen atau
kepemimpinan baru, analisa prospektif pasar, atau merger perusahaan. Proses ini
bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara instan atau terburu-buru. Namun
membutuhkan sesi brainstorming yang panjang, dan terkadang meliputi dilema
untuk memprediksi bagaimana bisnis Anda selanjutnya setelah proses ini
dilakukan. Apakah berhasil atau tidak? Hal itu tergantung dari seberapa besar
usaha yang Anda lakukan saat membangun brand baru tersebut. Berikut ini adalah
kekurangan melakukan rebranding:
a. Sebagian konsumen dan orang-orang di dalam institusi akan menolak upaya
rebranding karena citra atau kemasan produk yang baru mewakili hal yang
tidak diketahui. Untuk itu, Anda perlu mengembangkan rencana untuk
mengatasi penolakan dengan menjelaskan bagaimana jasa atau produk yang
telah melalui proses rebranding akan lebih baik daripada sebelumnya.
b. Rebranding perkotaan berpotensi dapat memecah komunitas yang ada di saat
komunitas yang baru tercipta. Pastikan untuk mengantisipasi dan
menghindari hal ini jika memungkinkan. Rebranding perkotaan memang jauh
lebih sulit dibandingkan rebranding perusahaan atau produk.

HASIL PENELITIAN
Hasil dari penelitian teknik analisis konten online, saya mendapati beberapa perusahaan
yang telah melakukan rebranding :
1. Gojek
Juli 2019 lalu, Gojek resmi beralih ke logo baru. Banyak kritik yang yang
dilayangkan, salah satunya serupa dengan logo bisnis clothing di Bandung Ouval
Research. Logo terbaru gojek berbentuk cincin lingkaran bundar yang disebut
Solv. Logo ini juga serupa tombol on/off yang dibalik. Di sisi lain, Logo ini juga
serupa dengan driver tampak atas atau mirip dengan point gps pada sisi negatif
spacenya.
Namun, menurut UX Lead Gojek, Fatema Raj, salah satu alasan perubahan logo
karena fleksibelitas. Pada logo lama, sangat sulit dilihat dalam ukuran kecil, tetapi
dengan logo yang baru tingkat keterbacaannya lebih tinggi pada ukuran kecil.

2. Zara
Januari lalu, Zara merilis logo terbaru mereka yang sangat berbeda dari desain
sebelumnya. Logo terbaru mereka dibuat oleh perusahaan desain asal Prancis
Braon & Baron. Masih sama-sama menggunakan logo jenis logotype atau
wordmark, Logo Zara mempunyai kesan yang sangat berbeda pada kerning. Pada
logo terbaru, kerning yang digunakan saling tumpang tindih. Pada saat
peluncuran logo baru, para netizen dan komunitas desain banyak yang
memberikan kritik karena kerning yang digunakan sangatlah tidak lazim.

3. Coldwell Banker
Coldwell Banker digadang-gadang melakukan perubahan logo mengekor dari
perubahan Century21 tahun lalu. Coldwell Banker mengubah logo yang baru
dengan tampilan monogram modern yang tumpang tindih. Sontak, saat publikasi
mereka banyak menuai kritik yang tidak sedap di media sosial. Mungkin, ini
sebuah reaksi atas perubahan logo yang sangat signifikan.

4. Slack
Mengawali tahun baru, Slack membuat perubahaan logo yang sangat signifikan.
Slack mengganti simbol hashtag pada logo terdahulu dengan simbol octothorpe
yang menampilkan empat warna. Warna ini lebih simpel dari hashtag terdahulu
yang menggunakan 11 warna. Slack juga menggunakan warna hitam yang lebih
terang dan font yang lebih berani atau tebal.

5. The Knot
Meski sudah 20 tahun menjalani bisnis pernikahan, The Knot akhirnya
memutuskan melakukan rebranding logo dengan warna yang lebih berenergi.
Situs web ini juga menggunakan huruf kursif yang lebih kasual sehingga nilai
kontemporer dan kenetralan gender lebih dominan.

6. Lord & Taylor


Lord & Taylor beralih dari logo tulisan tangan yang miring. Mereka lebih
memilih perubahan yang sangat ekstrim, yaitu menggunakan kotak kuning muda
sebagai frame dari nama mereka. Font yang digunakan pun jauh berbeda dari
sebelumnya, mereka menggunakan font sans dan dipecah menjadi dua baris.
Meski tidak ada kritik pedas, logo baru Lord & Taylor memberikan kesan yang
sangat berbeda dari logo sebelumnya.
Mengikuti langkah Audi, Toyota menghilangkan efek 3D dan Chrome pada logo
terbaru mereka. Toyota lebih memilih logo baru yang lebih clean dan simpel
sehingga lebih leluasa pada berbagai media. Selain itu, Toyota juga memilih
hitam sebagai warna font dan merah sebagai background dari simbol Toyota.

7. Scotiabank
Scotiabank melakukan rebranding logo lebih ke arah yang sederhana. Di sana,
mereka meniadakan tanda globe dan S yang menyatu. Scotia membuat logotype
yang lebih tebal dan halus.
8. Sears
Sears salah satu departement store yang melakukan perubahan logotype san-serif
yang tipis menjadi logo yang lebih berbobot. Sears memilih meninggalkan
logotype dengan menggabungkan simbol dan logotype. Jenis font yang digunakan
lebih tebal dan simbol oval menuju segilima. Hijau cerah membuat orang lebih
fokus pada simbol yang digunakan pada logo terbaru. Namun, logo terbaru sears
banyak dikritik desainer yang membandingkan dengan simbol milik Airbnb.

9. McKinsey & Company


McKinsey&Company merupakan perusahaan firma konsultan. Logo terbaru
mereka sangatlah menarik meski dengan jenis font yang sama, McKinsey lebih
melakukan perubahan pada penempatan kata dan kerning pada logotype mereka.

G. KESIMPULAN
Kondisi darurat adalah kondisi pelik yang bisa saja menimpa sebuah perusahaan. Salah
satunya adalah kebangkrutan karena lilitan hutang, Perusahaan yang mati dan tidak
berfungsi karena perizinan telah mati, karena itulah dengan rebranding nama, logo atau
kepemilikan bisa mengurusi pelunasan hutang. Serta menyelamatkan aset perusahaan
yang sebelumnya disita oleh penagih. Meskipung rebranding memiliki beberpa
kelemahan yaitu enghilangkan citra negatif, bila sebelumnya perusahaan punya citra
buruk dan mengecewakan pada pelanggan. Rebranding jadi salah satu cara yang
dilakukan direksi dalam berbenah, bukan hanya sebatas mengubah logo saja, tapi secara
luas dan majemuk. Sehingga pelanggan yakin citra buruk yang sebelumnya melekat
akan hilang.

H. DAFTAR PUSTAKA
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Online_research_methods

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
infokomputer.grid.id/amp/121764687/nih-enam-marketplace-indonesia-yang-pernah-
melakukan-
rebranding&ved=2ahUKEwjw2fmF0sfqAhVgxDgGHQ54D2cQFjAAegQIBRAB&usg
=AOvVaw0jAYlcStBvthwc1Ocn51aa&ampcf=1
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.printqoe.com/blog/judulartikel/perusahaan-terkenal-yang-melakukan-rebranding-
logo.html&ved=2ahUKEwjw2fmF0sfqAhVgxDgGHQ54D2cQFjABegQIAhAB&usg=
AOvVaw0OZ2-E2XF9lfJ0WDqtcxXn&cshid=1594554684406

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.lupadaratan.com/2019/08/penerapan-teknik-rebranding.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiUqpnko8XqAhVPWH0KHfFaBWkQFjAFegQIBRAB&usg=
AOvVaw2xkZ2G_UJslXsbIdnuMDbp&cshid=1594473492750

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uin-
suka.ac.id/18695/2/08730089_bab-i_iv-atau-v_daftar-
pustaka.pdf&ved=2ahUKEwjxgtL-
iMXqAhVU_XMBHccED1sQFjAEegQIBBAB&usg=AOvVaw23A-
8pQJ6gGjnYXXvPVph3&cshid=1594468499178

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/
media/publications/79118-ID-perancangan-re-branding-produk-feras-
leg.pdf&ved=2ahUKEwjxgtL-
iMXqAhVU_XMBHccED1sQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw3Ue-
rI76hG1TNHY4wepMt0&cshid=1594468499178

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
creativeclass707.files.wordpress.com/2018/01/makalah-uas-kreatif-re-
branding2.docx&ved=2ahUKEwjxgtL-
iMXqAhVU_XMBHccED1sQFjABegQIChAB&usg=AOvVaw0ETK6fHpERS3TCY5
dJ58uU&cshid=1594468499178

Anda mungkin juga menyukai