Anda di halaman 1dari 12

Nama : Muhammad Nizam

NIM : F1051181001
Kelas : 4A1
Mata kuliah : Listrik Dan Magnet
Nama dosen : Hamdani, M.Pd
Hari/tanggal : Kamis/19 Maret 2020

1
1. Jawaban : B. Iy = I
2 x
Pilihan jawaban : 5 ( Sangat Yakin)
V
Alasan: Berdasarkan Hukum Ohm ( I = ) , berdasarkan hukum tersebut, Apabila
R
tegangan yang digunakan tetap, maka perbandingan besar kuat arus listrik antara dua
buah lampu berbanding terbalik dengan besarnya hambatan pada lampu tersebut.
Semakin besar hambatannya, maka arus yang mengalir akan semakin kecil dan
sebaliknya. Untuk menghitung besarnya arus yang mengalir pada lampu y, dapat di cari
dengan membuat perbandingan antara lampu x dan lampu y sebagai berikut :
Vx
Ix Rx
Iy
= Vy
Ry
Ix V R
= x. y
Iy R x .V y
Ix V .2 R
=
Iy R.V
Ix 2
=
Iy 1
1
I y = Ix
2
1
Jadi, kuat arus yang mengalir pada lampu y adalah I y = Ix .
2
2. Jawaban : A. RA < RB < RC
Pilihan jawaban : 5 (Sangat yakin)
V V
Alasan : Berdasarkan Hukum Ohm : ( I = )↔(R= ). Hambatan pada suatu
R I
konduktor atau penghantar bersifat konstan apabila konduktor yang digunakan
sama .Nilai hambatan berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik
dengan kuat arus yang mengalir. Apabila di lihat dari grafik perbandingan kuat arus
yang mengalir adalah IA > IB > IC. Dan perbandingan beda potensialnya adalah VA <
VB < VC. Dengan demikian apabila di tinjau dari perbandingan kuat arusnya, maka
besar hambatan pada RA < RB < RC. Dan apabila di tinjau dari perbandingan beda
potensial nya, RA < RC < RC.
Dengan demikian, maka besar perbandingan nilai hambatan nya adalah RA < RC < RC.
3. Jawaban : C. Nyala keempat lampu sama terang.
Pilihan jawaban : 5 (Sangat yakin)
Alasan : Dilihat pada gambar rangkaian, ke empat buah lampu tersebut dirangkai
secara seri. Pada rangkaian seri, besar arus yang dihasilkan oleh sumber tegangan
akan mengalir sama besarnya antara arus total dan arus pada setiap komponen
hambatan (lampu). Dengan demikian, besar arus yang mengalir pada tiap komonen
lampu adalah Itotal = IA = IB = IC = ID. Apabila keempat lampu dialiri oleh arus yang saa
besar dan memiliki spesifikasi yang sama, misal tegangan (V), dan daya (P) yang
sama, maka nyala ke empat lampu akan sama terang.
4. Jawaban : A. V1 > V2 > V3.
Pilihan Jawaban : 5 ( Sangat yakin)
Alasan : Ketiga buah resistor pada gambar rangkaian tersebut disusun secara seri.
Sifat pada rangkaian seri adalah besar kuat arus yang mengalir dari arus total adalah
sama besar dengan kuat arus yang mengalir pada resistor 1, resistor 2, dan resistor 3.
Dengan demikian (I1 = I2 = I3). Berdasarkan hukum ohm, besar nilai hambatan pada
suatu penghantar memiliki nilai yang berbanding lurus dengan tegangan, dan

V V
berbanding terbalik dengan kuat arus yang mengalir, yakni ( I = ) ↔ ( R = ).
R I
R1 > R2 > R3
V1 V2 V3
> >
I1 I2 I3
Pada rangkaian seri arus yang mengalir memiliki besar yang sama, sehingga arus pada
masing-masing komponen dapat di sederhanakan.
V1 V2 V3
> >
I1 I2 I3
Dengan demikian, perbandingan beda potensial antara ujung-ujung setiap resistor
adalah V1 > V2 > V3.
5. Jawaban : C. I1 = I2 = I3
Pilihan jawaban : 5 ( sangat yakin)
Alasan : Pada dua resistor atau lebih yang disusun secara seri, besar kuat arus yang
mengalir pada setiap komponen resistor adalah sama besar.
Jadi, perbandingan kuat arus yang mengalir pada setiap resistor adalah I1 = I2 = I3.
6. Jawaban : B. I1 < I2 < I3
Pilihan jawaban : 5 (Sangat yakin)
Alasan : Pada rangkaian dua atau lebih resistor yang di susun secara paralel, beda
potensial di antara kedua ujung pada setiap resistor adalah sama besar, yakni
( V1 = V2 = V3). Berdasarkan hukum Ohm besar nilai hambatan pada suatu penghantar
akan berbanding lurus dengan beda potensialnya dan berbanding terbalik dengan kuat

V V
arus yang mengalir, yakni ( I = ) ↔ ( R = ). Apabila,
R I
R1 > R2 > R3
V1 V2 V3
> >
I1 I2 I3
Oleh karena, tegangan pada setiap resistor sama besar, maka nilai tegangan pada
perbandingan di atas dapat di sederhanakan, menjadi
V1 V2 V3 1 1 1
> > sehingga, > >
I1 I2 I3
I1 I2 I3
Oleh karena nilai hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus listrik, maka
perbandingan tersebut dapat juga dituliskan menjadi I1 < I2 < I3.
7. Jawaban : C. V1 = V2 = V3
Pilihan jawaban : 5 ( Sangat yakin)
Alasan : Dua buah atau lebih resistor yang di rangkai secara paralel, nilai beda
potensial diantara kedua ujung dari setiap resistor adalah sama besar. Itu artinya beda
potensial dari sumber tegangan akan diteruskan besarnya pada setiap komponen
resistor. Jadi, berapapun nilai resistansi dari masing-masing resistor, besar beda
potensial nya akan memiliki nilai sama pada setiap resistornya. Secara matematis
dirumuskan dengan : V1 = V2 = V3.
Dengan demikian, perbandingan beda potensial di antara ujung-ujung setiap resistor
adalah V1 = V2 = V3.
8. Jawaban : A. Lampu pada rangkaian R menyala lebih terang
Pilihan jawaban : 5 ( sangat yakin )
Alasan : karena pada rangkaian S hambatan totalnya lebih besar dari pada rangkaian
R. Yakni apabila lampu dari kedua rangkaian mempunyai spesifikasi yang sama,
misal mempunyai nilai hambatan r, dan rsistor masing masing mempunyai nilai
resistansi R. Apabila di bandingkan, antara rangkaian R dan rangkaian s, maka
perbandingan nilai hambatan total nya adalah RR : RS = ( r + R ) : ( r + 2R). Dengan
demikian besar hambatan pada rangkaian R akan lebih kecil dari pada rangkaian S.
Berdasarkan hukum Ohm, besarnya hambatan pada suatu penghantar akan berbanding

1
terbalik dengan besarnya kuat arus pada hambatan tersebut. Yaitu ( R ~ ).
I
Sehingga, apabila hambatan total pada rangkaian R lebih kecil daripada rangkaian S,
maka kuat arus yang dapat mengalir pada rangkaian R akan lebih besar daripada
rangkaian S.
Dengan demikian, kuat nyala lampu pada rangkaian R lebih terang daripada kuat
nyala lampu pada rangkaian S. Karena kuat nyala lampu ditentukan oleh daya dari
lampu ( komponen rangkaian tersebut). Daya adalah besarnya energi listrik yang
mengalir tiap satuan sekon. Adapaun besarnya daya dapat ditentukan dengan nilai ( P
= Vtot . Itot ).
Berdasarkan hukum Ohm, besar kuat arus yang mengalir di dalam suatu konduktor
(penghantar) berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan
nilai hambatannya. Dengan demikian apabila kuat arus yang mengalir pada rangkaian
R lebih besar daripada rangkaian S, maka besarnya tegangan total pada rangkaian R
juga akan lebih besar daripada tegangan total pada rangkaian S. Dengan demikian,
apabila IR > Is dan VR > Vs , implikasinya adalah daya pada rangkaian R akan lebih
besar daripada daya pada rangkaian S yakni ( PR = VR . IR ) > (Ps = Vs . Is).
Oleh karena daya pada rangkaian R lebih besar daripada rangkaian S, maka
menyebabkan lampu pada rangkaian R akan menyala lebih terang daripada lampu
pada rangkaian S.
9. Jawaban : C. Rangkaian A menghasilkan nyala yang lebih redup dibandingkan
dengan rangkaian B.
Pilihan jawaban : 5 ( sangat yakin ).
Alasan : karena energi yang mengalir persatuan sekon, yakni daya pada rangkaian a
lebih kecil dibandingkan dengan daya pada rangkaian b. Komponen listrik yang
mempengaruhi nilai daya adalah besarnya arus total pada rangkaian dan kuat
tegangan pada rangkaian, yakni ( P = V . I ).
Pada kedua buah rangkaian, memiliki spesifikasi besaran listrik yang masing-masing
sama pada setiap komponennya. Pada rangkaian a dan b hambatan masing-masing
resistor adalah R dan besar sumber tegangannya pada setiap resistornya V.
Pada rangkaian a :
Besar hambatan totalnya adalah Rtotal = R1 + R2 = R+ R = 2R
Besar tegangan totalnya adalah Vtotsl = V1 + V2 = V+V = 2V.
V 2V
Sehingga besar arus total nya adalah IA= =
R 2R
Pada rangkaian b :
1 1 1 2 1
Besar hambatan totalnya adalah = + = ↔ Rb = R
R R R R 2
Besar tegangan totalnya = Vtot = V
V V 2V
Sehingga besar kuat arus totalnya IB = R = 1/2 R = R

Perbandingan daya listrik pada rangkaian a dan b adalah


Perbandingan kuat arus total yang mengalir pada rangkaian a dan b
2V 2V
adalah IA : IB = 2 R : R = 1 : 2

Sehingga kuat arus total pada rangkaian A lebih kecil dari pada kuat arus
total yang mengalir pada rangkaian b (IA < IB ).
Berdasarkan pada hukum ohm, besar kuat arus yang mengalir pada suatu
penghantar memiliki nilai yang berbanding lurus dengan besarnya
tegangan (beda potensial). Dengan demikian, perbandingan besar beda
potensial antara rangkaian a dan b adalah (VA < VB ).
Oleh karena, (IA < IB) dan (VA < VB ), maka perbandingan daya listrik
antara rangkaian a dan rangkaian b adalah (PA < PB ), karena dari hasil
perkalian (VA. IA) < (VB. IB).
Oleh karena daya pada rangkaian a lebih kecil daripada daya pada
rangkaian b, maka kuat nyala lampu pada rangkaian a akan lebih redup
dibandingkan dengan kuat nyala lampu pada rangkaian b.
10. Jawaban : A. Kuat arus listrik pada rangkaian A lebih besar.
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin).
Alasan : Pada rangkaian seri kuat arus yang mengalir pada suatu hambatan akan sama
besar sedangkan pada rangkaian paralel terjadi pembagian arus pada setiap hambatan.
Pada rangkaian a sumber tegangan disusun secara seri dan pada rangkaian b sumber
tegangan di susun secara paralel. Dimisalkan sumber tegangan yang digunakan sama
besar yakni sama sama V pada setiap rangkaiannya. Dan besar hambatan tiap
rangkaiannya sebesar R.
Pada rangkaian a (seri) jumlah sumber tegangannya adalah Vtotal = V+V = 2V
Dan pada rangkaian b ( paralel) jumlah sumber tegangan nya adalah sama atau tetap
pada setiap kommponen, sehingga Vtotal = V.
V A 2V
Kuat arus pada rangkaian a adalah IA = =
RA R
VB V
Kuat arus pada rangkaian b adalah IB = =
RB R
Dengan demikian, perbandingan kuat arus antara rangkaian a dan b adalah I A : IB = 2 :
1.
Oleh karena itu kuat arus listrik pada rangkaian a lebih besar.
11. Jawaban : C. Arus listrik yang mengalir pada lampu A dan B akan berkurang.
Pilihan jawaban : 5 ( sangat yakin)
Alasan : pada rangkaian, kedua buah lampu sebelum dan sesudah resistor di ganti
memiliki spesifikasi yang sama dan tetap. Sumber tegangan juga dibuat tetap. Dan
yang berubah nilai nya adalah hambatan di antara kedua buah lampu.
Kedua buah lampu dan sebuah hambatan dirangkai secara seri, dengan demikian arus
yang mengalir pada setiap komponen tersebut memiliki besar yang sama dengan kuat
arus total.
Sebelum pergantian resistor :
Di misalkan dua buah lampu L1 dan L2 memiliki nilai hambatan R, dan resistor
tersebut sebelum di ubah memiliki nilai hambatan R.
Besar hambatan total nya adalah = R+R+R =3R
Besar sumber tegangannya adalah V
Sesudah pergantian resistor :
Di misalkan dua buah lampu L1 dan L2 memiliki nilai hambatan R, dan resistor
tersebut setelah di ubah memiliki nilai hambatan 2R.
Besar hambatan total nya adalah = R+R+2R =4R
Besar sumber tegangannya adalah V
Besar perbandingan kuat arus yang mengalir pada rangkaian total adalah
I sebelum V 1 V 2
= :
I sesudah R1 R2

I sebelum V 1. R
= R 2

I sesudah 1 .V 2

I sebelum V .2 R
=
I sesudah V.R
I sebelum 2
= .
I sesudah 1
Dengan demikian kuat arus yang mengalir pada sesudah resistor diperbesar nilai
hambatannya akan berkurang atau mengecil. Dan oleh karena rangkaian tersebut
rangkaian seri, maka arus pada lampu a dan lampu b akan sama sama menurun
dengan besar penurunan yang sama pula.
12. Jawaban : B. Arus dan tegangan menurun
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin).
Alasan :
Pada rangkaian 1 ( sebelum di tambah lampu B)
Besar hambatan total adalah R
Besar tegangan total nya adalah V
Pada rangkaian 2 ( sesudah di tambah lampu B)
Besar hambatan total adalah 2R
Besar tegangan total nya adalah V
Sehingga perbandingan kuat arus yang mengalir pada rangkaian 1 dan 2 adalah
I sebelum V 1 V 2
= :
I sesudah R1 R2

I sebelum V 1. R
I sesudah
= R 2

1 .V 2

I sebelum V .2 R
=
I sesudah V.R
I sebelum 2
=
I sesudah 1
Dengan demikian kuat arus yang mengalir sebelum dan sesudah penambahan lampu
adalah 2 :1. Itu artinya kuat arus sesudah ditambah lampu b akan menurun.
Hal ini sesuai dengan hukum ohm yaitu besarnya kuat arus yang mengalir pada suatu
penghantar akan berbanding lurus dengan besarnya tegangan dan berbanding terbalik
dengan kuat hambatan. Oleh karena setelah ditambah lampu, maka nilai hambatan
total nya akan semakin besar, sehingga kuat arus listrik akan semakin kecil setelah di
tambahkan lampu. Oleh karena kuat arus listrik akan menurun, impikasinya adalah

V
tegangan juga akan menurun, yakni sesuai dengan ( I = ).
R
13. Jawaban : C. 1=4 > 2=3
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan :
Pada gambar rangkaian tersebut, adalah rangkaian gabungan dimana terdiri atas
rangkaian seri dan rangkaian paralel. Lampu 2 dan 3 disusun secara paralel, sehingga
besar tegangan pada lampu 2 dan 3 adalah sama besar.
Pada rangkaian paralel lampu 2 dan 3 :
V2 = V3= V
R2 = R3 = R
V
I2 =
R
V
I3 =
R
Dengan demikian besar kuat arus yang mengalir pada lampu 2 dan 3 adalah sama
besar.
Kemudian, lampu 1 , 4 dan rangkaian paralel dari lampu ( 2 dan 3). Dirangkai secara
seri, sehingga kuat arus yang mengalir pada lampu 1 sama dengan kuat arus yang
mengalir pada rangkaian 4 dan rangkaian pararel (percabangan lampu 2 dan 3).
Sehingga I1 = I4= Ip.
Pada lampu 2 dan 3 merupakan rangakain paralel, yang susunan gabungannya secara
seri dengan lampu 1 dan 4. Sehinga kua arus yang mengalir pada rangkaian paralel
dibagi menjadi dua pada titik percabangan antara lampu 2 dan 3. Sehingga jumal arus
pada rangkaian paralel sama dengan penjumlahan arus total dari arus pada lampu 2
dan lampu 3. Sehingga Itotal = I1 = I4 = IP =(I2+I3) = I
I1 = I
I4 = I
I2+I3 = I. Oleh karena nilai hambatan dan tegangan lampu 2 sama dengan lampu 3
maka
I2 = ½ I
I3 = ½ I.
Dengan demikian, urutan arus listrik yang mengalir pada lampu adalah 1=4 > 2=3
14. Jawaban : B. A makin terang, B meredup
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : karena kuat nyala lampu dipengaruhi oleh daya listrik pada lampu tersebut.
Daya listrik merupakan besarnya energi listrik yang mengalir pada suatu alat (lampu)
dalam persekon. Yaitu daya ( P = V.I) dari gambar tersebut, sebelum saklar ditutup,
merupakan rangkaian seri dimana kuat arus dan tegangan nya sama besar sehingga
lampu akan menyala sama kuatnya antara lampu a dan lampu b. Tetapi setelah saklar
ditutup, maka rangkaian tersebut menjadi rangkaian paralel. Apabila spesifikasinya
sama maka, RA = RB = RC dan sumber tegangan nya juga sama besar. Karena adanya
pembagian kuat arus yang mengalir pada lampu a akan lebih kecil dibandingkan
lampu b. Pada rangkaian paralel tegangan yang ada pada tiap komponen lampu akan
sama dengan tegangan sumber. Karena adanya pembagian arus dilampu b akan
menurun sedangkan kuat arus pada lampu a akan meningkat dikarenakan hambatan
pengganti lebih kecil dibandingkan dengan hambatan lampu b sehingga lampu a akan
menyala lebih terang dibandingkan lampu b.
15. Jawaban : A. A meredup, C makin terang
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : pada gambar rangkaian tersebut, pada mula-mula lampu a dan lampu c akan
sama kuat nyala lampunya, hal ini dikarenakan kuat arus yang mengalir sama besar
dan karena spesifikasinya sama maka daya pada lampu a juga sama dengan lampu c.
Setelah saklar ditutup lampu a akan menjadi lebih redup dibandingkan dengan lampu
c hal ini dapat terjadi karena pada lampu c mendapatkan sumber tegangan yang lebih
besar dari 2 buah sumber tegangan sehingga kuat arusnya juga besar sedangkan lampu
a mendapat kuat arus yang dibagi menjadi 2 karena adanya percabangan yang mana
merupakan berdasarkan pada hukum I kirchoof, Imasuk = Ikeluar , yang mana kita ketahui
bahwa arus yang masuk adalah pada lampu c sedangkan arus yang keluar pada lampu
A dan lampu B sehingga IC > IA = IB.
16. Jawaban : C. Berkurang
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : pada rangkaian tersebut, terdapat 2 rangkaian yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Pada rangkaian seri kuat arus yang mengalir akan sama besar
dengan kuat arus total, yaitu ( Itotal = I1 =I2 = I3 ). Untuk menghitung kuat arus sebelum
dibuka maka terlebih dahulu mencari hambatan total dari rangkaian paralel dengan

1 1 1
menggunakan persamaan : = + , setelah itu didapatkan Rp yang mana
Rp RB RC
setengah R, apabila Ra = Rb = RC = Rd = R.
V total
Kemudian besar arus total adalah Itotal = .
Rtotal
Dan apabila saklar s diputus maka rangkaian akan menjadi seri dan tidak ada
hambatan pengganti lagi digantikan dengan hambatan C sehingga diperoleh I total
sebelum lebih besar dari Itotal sesudah.
17. Jawaban : A. VA < VD < Vf
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : kita ketahui bahwa pada rangkaian paralel tegangan total akan sama dengan
tegangan pada tiap komponen hambatan ( Vtotal = V1 = V2 = V3) , dengan demikian
tegangan di lampu F = tegangan sumber. Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus
yang mengalir akan sama besar dengan kuat arus total ( Itotal = I1 = I2 =I3). Untuk
menghitung tegangan di lampu a terlebih dahulu dengan mencari arus total Itotal =

V total
. Karena pada rangkaian seri a ada 3 buah lampu jadi tegangan ada lampu a
Rtotal
adalag 1/3 tegangan sumber. Begitu juga dengan lampu D karena ada dua lampu yang
di susun seri maka tegangan di lampu adalah ½ tegangan sumber.
Dengan demikian, Vf > Vd >Va .
18. Jawaban : A. Meningkat
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : pada gambar rangkaian tersebut merupakan rangkaian campuran yang terdiri
atas rangkaian paralel dan rangkaian seri. Sebelum lampu C di putus terdapat 2
rangkaian paralel sedangkan setelah diputus hanya ada satu rangkaian paralel. Pada
saat sebelum di putus hambatan pada rangkaian pengganti 1 lebih kecil dari hambatan

1 1 1
lampu A maupun lampu D, dengan berdasarkan rumus = + , sedangkan
RP RB RC
setelah di putus maka tidak ada rangkaian pengganti 1 lagi yang ada hambatan lampu
B yang mana sama besar dengan lampu A dan lampu D sehingga hambatan pengganti
pada rangkaian akan meningkat.
19. Jawaban : B. Berkurang
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : sebelum sakelar di tutup rangkaian tesebut adalah rangkaian seri yang mana
hambatan total nya adalah Rtot = Rb + RC + RD . Dan apabila spesifikasinya sama maka
hambatan total nya Rtot = 3R. Sedangkan ketika saklar disambung maka rangkaian
menjadi rangkaian campuran yang mana terdiri atas rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Hambatan pengganti rangkaian seri di cari dengan cara R B + RC sehingga
hambatan pengganti seri sebesar 2R. Setelah itu mencari hambatan pengganti paralel

1 1 1
dengan menggunakan rumus = + , sehingga didapatkan hambatan
RP R A RS
pengganti paralel sebesar 2/3 R. Setelah itu mencari hambatan total dengan
menjumlahkan Rtotal = Rp + Rd = 5/3 R. Sehingga hambatan total mengalami
penurunan.
20. Jawaban : A. Lampu A
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : diketahui pada rangkaian paralel tegangan total akan sama dengan tegangan
hambatan ( Vtotal = V1=V2=V3) dari itu tegangan di lampu F = tegangan sumber.
Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus yang mengalir akan sama besar dengan kuat
arus total ( Itotal = I1 = I2 =I3 ). Untuk menghitung tegangan dilampu a terlebih dahulu

V total
mencari kuat arus total Itotal = . Karena pada rangkaian seri A ada 3 lampu jadi
Rtotal
tegangan pada lampu A adalah 1/3 tegangan sumber. Begitu juga dengan tegangan di
lampu D karena ada 2 lampu yang disusun seri maka tegangan di lampu D adalah ½
tegangan sumber.
Jadi, Vf > VD > VA . Kuat nyala lampu dipengaruhi oleh daya listrik pada lampu
tersebut. Daya listrik merupakan besarnya energi listrik yang mengalir pada suatu
lampu per satu sekon ( P= V.I). Jadi, lampu yang paling redup adalah lampu A.
21. Jawaban : B. Lampu C
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : karena pada rangkaian paralel terdapat pembagian kuat arus yang mana
terdapat di lampu A dan lampu B dan lampu C alasan mengapa lampu C kuat arus
yang mengalir lebih kecil karena pada persimpangan atas ada 2 lampu yaitu lampu B
dan lampu C sedangkan dibawahnya hanya ada 1 lampu yaitu 1 lampu A.
22. Jawaban : C. Bertambah
Pilihan jawaban : 5 (sangat yakin)
Alasan : jika sakelar S ditutup maka hambatan pengganti akan lebih kecil
dibandingkan dengan hambatan lampu C sehingga kuat arus total yang didapatkan
akan menjadi lebih besar. Pada rangkaian seri kuat arus yang mengalir akan sama
besar dengan kuat arus total ( Itotal = I1 = I2 = I3 ). Untuk menghitung tegangan di lampu

V total
D terlebih dahulu mencari kuat arus total Itotal = . Karena Id sebelum di tutup <
Rtotal
Id sesudah ditutup maka tegangan pada lampu D akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai