OLEH
TIYA RUSLINA PUTRI
NIM. F1061181005
LAPORAN INDIVIDUAL
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II (PLP II)
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PONTIANAK
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2021/2022
Menyetujui :
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas Kehadirat Allah yang Maha Kuasa karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) II ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II yang
diselenggarakan oleh pihak Universitas Tanjungpura khususnya Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pontianak.
Proses pembuatan laporan dan kegiatan PLP II tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dwi Agustina, S. Hut., M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Pontianak, yang telah
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan PLP di SMA
Negeri 1 Pontianak.
2. Ibu Etty Rochaety, S.P. selaku guru pamong dari SMA Negeri 1 Pontianak yang telah
membimbing, membantu, dan berbagi pengalaman kepada saya selama kegiatan PLP II
berlangsung, serta selaku guru Biologi kelas XI IPA dan XII IPA yang telah
mengizinkan saya untuk mengajar di kelas yang beliau pegang.
3. Bapak Muhammad Aris Widodo, S.Pd selaku koordinator guru pamong di SMA Negeri
1 Pontianak yang telah memberikan pengarahan dan dukungan kepada mahasiswa PLP
II di SMA Negeri 1 Pontianak
4. Ibu Andi Ifriany Harun, S.Si, M.Si, Apt. selaku Dosen Pembimbing PLP II dari Jurusan
Pendidikan Kimia FKIP UNTAN yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan
evaluasi selama kegiatan PLP II berlangsung.
5. Ibu Dr. Sesilia Seli, M.Pd selaku Dosen Pengantar PLP II di SMA Negeri 1 Pontianak
yang telah membantu kelancaran kegiatan serah terima dan penarikan mahasiswa PLP II
di SMA Negeri 1 Pontianak.
6. Seluruh Bapak/Ibu guru dan staf karyawan SMA Negeri 1 Pontianak yang telah
membantu kelancaran saya dalam menjalankan kegiatan PLP II.
7. Seluruh rekan mahasiswa PLP II di SMA Negeri 1 Pontianak yang telah bekerja sama,
membantu, memotivasi, dan berbagi pengalaman.
8. Seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Pontianak terutama kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI
IPA 3 yang telah berkontribusi dalam proses pembelajaran sehingga saya memiliki
ii
pengalaman mengajar selama kegiatan PLP II.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah ikut membantu dalam
memperlancar kegiatan PLP II di SMA Negeri 1 Pontianak dan pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk memperbaiki laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN..........................................................................1
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).................................................2
B. Proses Penampilan...........................................................................................................4
C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler...............................................................................5
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah..............................................................................6
1. Mengajar Siswa............................................................................................................6
2. Kegiatan Adiwiyata......................................................................................................6
3. Pembagian Seragam dan Peralatan Sekolah Bagi Siswa Kurang Mampu...................7
E. Proses Bimbingan............................................................................................................7
1. Guru Pamong................................................................................................................7
2. Dosen Pembimbing PLP II...........................................................................................8
BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI...............................9
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).................................................9
B. Proses Penampilan...........................................................................................................9
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler...............................................................................10
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah............................................................................10
E. Proses Bimbingan..........................................................................................................10
BAB III UPAYA PENANGGULANGAN PERMASALAHAN YANG DIALAMI
SELAMA PELAKSANAAN PLP II.....................................................................................11
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..........................................................11
B. Proses Penampilan.........................................................................................................11
C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler.............................................................................11
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah............................................................................12
E. Proses Bimbingan..........................................................................................................12
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................13
A. Simpulan........................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................14
1. Bagi Praktikan............................................................................................................15
2. Bagi Pihak Sekolah....................................................................................................15
iv
3. Bagi Pihak Fakultas....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................................17
v
BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PROGRAM
PENGALAMAN LAPANGAN
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT diberi akal guna melangsungkan
kehidupannya. Berbagai cara dilakukan manusia agar kehidupannya semakin baik dari hari
ke hari. Kehidupan yang baik tentu saja tak lepas dari usaha manusia itu sendiri dengan cara
mencurahkan seluruh potensi yang dimilikinya. Potensi tersebut tidak muncul begitu saja
melainkan harus diasah agar potensi tersebut muncul dari dalam diri manusia itu. Berbagai
cara dilakukan oleh manusia agar potensi yang dimilikinya dapat muncul dan berkembang
salah satu caranya adalah melalui pendidikan.
Salah satu upaya guna mengembangkan potensi manusia adalah melalui pendidikan
formal. Pendidikan formal ini mengemban tugas penting untuk menyiapkan sumber daya
manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas di masa depan. Di lingkungan pendidikan
persekolahan ini, guru profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu SDM
masa depan itu. Guru merupakan tenaga pendidik profesional yang melakukan tugas pokok
dan fungsi meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik sebagai aset
manusia Indonesia masa depan.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) merupakan salah satu fakultas dari
Universitas Tanjungpura (Untan) yang membidangi pendidikan formal di Kalimantan Barat.
FKIP Untan merupakan sebagai salah satu fakultas yang harus mampu menciptakan guru
pendidik yang berpengetahuan dan mempunyai pengalaman di bidangnya.
Pengenalan Lapangan Persekolahan merupakan salah satu kegiatan FKIP agar para
mahasiswa (praktikan) mendapat pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan.
Sehingga jika mahasiswa telah lulus dari FKIP mahasiswa siap menjadi seorang tenaga
pendidik yang dibekali oleh pengalaman. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik dan tenaga kependidikan serta
mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab.
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II adalah tahapan kedua dalam
Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang dilaksanakan pada
semester ketujuh. Sebagai tahap lanjutan dari PLP I, PLP II dimaksudkan untuk
memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi melalui berbagai bentuk
aktivitas di sekolah (Panduan PLP, 2020:31).
1
Kegiatan PLP II ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2021 sampai November 2021.
Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II dilaksanakan di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pontianak yang berlokasi di Jalan Gusti Johan Idrus,
Akcaya, Kec. Pontianak Sel., Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Setelah mengikuti kegiatan PLP II para mahasiswa diharapkan dapat memantapkan
kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan menelaah kurikulum
dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru, menelaah strategi pembelajaran yang
digunakan guru, menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru, membantu guru dalam
mengembangkan RPP, media pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi, menelaah
pemanfataan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, latihan mengajar
dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing PLP II, dengan tujuan merasakan
langsung proses pembelajaran, serta pemantapan jati diri calon pendidik (Panduan PLP,
2020:31).
Sebelum mengikuti kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II
mahasiswa diarahkan terlebih dahulu mengenai tata cara pelaksanaan PLP II, syarat yang
harus dipenuhi, bahkan segala hal yang harus dibuat pada saat melaksanakan kegiatan PLP
II. Kegiatan PLP II kali ini memang berbeda karena harus dilakukan secara Pertemuan Tatap
Muka (PTM) terbatas, oleh karena itu terdapat berbagai macam masalah yang dialami saat
kegiatan PLP II.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka praktikan merumuskan beberapa
permasalahan antara lain sebagai berikut:
a) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b) Proses Penampilan
e) Proses Bimbingan.
3
1. Perbedaan model RPP yang diajarkan selama di bangku kuliah yaitu menggunakan RPP
tatap muka lengkap, sedangkan pada saat pelaksanaan PLP II RPP yang dibuat
menggunakan RPP model Blended Learning.
2. Kesulitan dalam mengatur alokasi waktu selama pembelajaran di kelas dan proses
pembelajaran melalui media google meet.
3. Kesulitan untuk memilih pendekatan, metode, strategi, dan model pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan dan siswa apalagi dengan sistem sekolah
Petemuan Tatap Muka (PTM) terbatas dengan pembagian shift membutuhkan
pendekatan, metode, strategi dan model pembelajaran yang benar-benar tepat bagi siswa.
4. Hambatan dalam menentukan media pembelajaran yang akan digunakan di kelas adalah
sulitnya menentukan media yang tepat digunakan untuk siswa PTM dan daring.
5. Praktikan merasa kesulitan menentukan alat evaluasi dan bentuk tes yang tepat bagi
seluruh siswa.
B. Proses Penampilan
Pembelajaran adalah proses yang melibatkan beberapa aspek yaitu guru, materi
dan siswa. Aspek tersebut saling berkaitan erat. Menurut Suherman (2008) pembelajaran
pada hakekatnya adalah kegiatan guru dalam membelajarkan siswa, ini berarti bahwa proses
pembelajaran adalah membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Siswa dalam
kondisi belajar dapat diamati dan dicermati melalui indikator aktivitas yang dilakukan, yaitu
perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab, berkomentar, presentasi, diskusi, mencoba,
menduga, atau menemukan. Pembelajaran adalah proses transfer informasi, dimana terdapat
aspek-aspek yang terlibat di dalamnya. Aspek-aspek utama dalam pembelajaran yaitu
penyampaian informasi, penerima informasi dan informasi yang disampaikan. Penampilan
adalah proses pembelajaran yang dikendalikan oleh guru. Sehingga seorang guru merupakan
salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar di dalam
kelas. Penampilan membutuhkan kesiapan yang tidak sederhana terutama kesiapan mental,
kestabilan emosi, dan yang paling penting adalah penguasaan materi yang akan diajarkan
kepada siswa. Di bawah ini masalah-masalah lain yang sering dihadapi oleh praktikan
selama kegiatan PLP II, antara lain:
1. Pada saat menyampaikan materi di kelas dan melalui google meet siswa kurang aktif dan
bahkan ada siswa yang telat mengikuti pembelajaran, sehingga penyampaian materi
tidak maksimal.
4
2. Pada saat penyampaian materi melalui pertemuan daring melalui google meet dan luring
siswa kurang aktif sehingga harus dipancing berkali-kali dan terlambat tidak sesuai
waktu, maka harus menunggu sampai semua memasuki pertemuan daring.
3. Pada saat penyampaian materi kurang bisa menguasai kelas dan mengatur waktu yang
diberikan.
2. Kegiatan Adiwiyata
SMA Negeri 1 Pontianak termasuk sekolah yang ramah lingkungan dan sangat
peduli akan lingkungan sekolah. Sebagai mahasiswa PLP II, praktikan turut membantu
pada saat kegiatan adiwiyata, misalnya membuat pot untuk tanaman, membuat 2 jenis
tong sampah, melakukan kegiatan tanam dan menanam, mengecat plang nama tanaman,
dsb.
Hampir setiap hari sabtu, kegiatan adiwiyata dilaksanakan dan praktikan turut
membantu proses kegiatan tersebut. Adapun salah satu bagian kegiatan adiwiyata yang
lain yaitu memanen sayur-sayur hasil hidroponik dan sayuran yang dipanen kala itu
adalah sayur kangkung. Sayuran tersebut pun dijual untuk sesama guru atau pun dimasak
6
untuk kegiatan sekolah. Uang dari penjualan sayuran hidroponik digunakan untuk
keperluan sekolah dan membeli bibit sayur yang akan ditanam kembali.
1. Guru Pamong
7
b. Konsultasi tentang bahan ajar dan tugas yang diberikan kepada siswa.
c. Bimbingan dalam rangka penyusunan perangkat pembelajaran selama satu tahun
dan administarsi pendidikan lainnya.
d. Saat memberikan materi dan tugas saat pembelajaran di kelas, pamong
mengarahkan bagaimana cara yang baik agar siswa merespon dengan baik.
e. Selama berada dalam bimbingan guru pamong, praktikan tidak menemui kesulitan.
Beliau sangat membantu dengan membimbing praktikan sehingga praktikan dapat
mengkonsultasikan masalah-masalah yang dihadapi.
8
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
9
B. Proses Penampilan
Pengalaman praktikan yang masih kurang dalam mengajar siswa di kelas
merupakan penyebab utama masalah yang dihadapi oleh praktikan yang berkaitan dengan
penampilan mengajar di kelas. Pengalaman baru ini membuat praktikan belum
mengetahui kondisi nyata siswa yang beragam. Adapun faktor-faktor yang
mengakibatkan praktikan menemui beberapa masalah dalam proses penampilan
pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
1. Siswa kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang
tidak menjawab pertanyaan yang diberikan praktikan.
2. Sulitnya menentukan pendekatan yang diterapkan praktikan dalam pembelajaran saat
kondisi Covid-19\
3. Terkadang adanya ketidaksesuaian antara rencana pembelajaran yang telah disusun
dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di lapangan hal ini dikarekan praktikan
terlalu asik mengajar sehingga tak jarang praktikan tidak sesuai langkah-langkah yang
ada di RPP.
4. Kesulitan dalam menghadapi sikap siswa yang hadir secara daring dimana harus
membuat mereka mengerti dengan materi yang disampaikan sama seperti siswa yang
hadir di kelas.
5. Kesulitan dalam mengontrol siswa dalam kondisi pembelajaran daring dan luring.
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler
Faktor penyebab tidak dilaksanakannya ekstrakulikuler adalah masa pandemi Covid
19.
E. Proses Bimbingan
Pelaksanaan dalam proses bimbingan baik itu dengan dosen pembimbing dan guru
pamong tidak terlalu mengalami hambatan, sehingga proses komunikasi tetap terjalin.
Sebelum melakukan pembelajaran, praktikan selalu berkonsultasi terlebih dahulu
10
mengenai materi yang akan diajarkan, media yang digunakan serta bentuk evaluasi yang
akan digunakan di dalam kelas.
11
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN PERMASALAHAN YANG DIALAMI SELAMA
PELAKSANAAN PLP II
Dalam proses penampilan praktikan tidak bisa secara maksimal seperti tampil di
kelas karena proses pembelajaran dilakukan secara daring dan luring.
C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler
12
Negeri 1 Pontianak kepada guru-guru yang melakukan kegiatan ekstrakurikuler agar tetap
mengetahui bagaimana prosesnya.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Setiap kegiatan tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan meskipun terdapat
banyak manfaat di dalamnya. Begitu pun dengan kegiatan PLP II yang telah dilaksanakan
oleh praktikan di SMA Negeri 1 Pontianak selama kurang lebih tiga bulan mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, ada beberapa saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan ke depannya bagi praktikan, pihak SMA Negeri 1 Pontianak maupun pihak
fakultas yang mengadakan PLP II.
1. Bagi Praktikan
14
baik bagi siswa di dalam dan di luar kelas.
e. Selalu berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dilakukan
agar siswa tidak merasa bosan.
2. Bagi Pihak Sekolah
Adapun saran untuk pihak sekolah, praktikan berharap agar kerja sama yang
telah terjalin dapat terus berlangsung.
3. Bagi Pihak Fakultas
15
DAFTAR PUSTAKA
Basyuni, Dr. Bistari & Rahmat, Rasmawan, S.Pd. M.Pd. 2020. Buku Panduan
Pengenalan Lapangan Persekolahan dan Micro Teaching (FKIP UNTAN).
Pontianak: PT. Ekadaya Multi Inovasi.
Pribadi, Benny A (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
14 C.F.R (2005).
Permendikbud No. 22. 2016. Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian. Jakarta.
Suherman, Erman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi
Siswa. Bandung: Universitas Langlangbuana.
16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
17