Anda di halaman 1dari 12

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol.16 No.

2 Mei 2020; 80-91

MODEL ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN, ARAH ANGIN, DAN


INTENSITAS RADIASI MATAHARI

Yusuf Dewantoro Herlambang*, Margana, Yanuar Mahfudz Safarudin,


Yosintaska, Nandiyaguna Yusarindra, Raditya Rizqy Wibowo, Yehuda
Tofan Indra Cahya

Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang


Jl. Prof. H. Soedarto S.H., Tembalang, Semarang, 50275
*E-mail: masyusufdh@polines,ac,id

Abstrak

Angin dan matahari merupakan energi alternatif, yang dapat dikelola secara maksimal menjadi
energi yang bermanfaat pengganti energi konvensional. Data potensi energi suatu daerah, dapat
dijadikan tolak ukur apakah energi yang ada dapat dimanfaatkan atau sebaliknya. Di Desa
Tambakboyo mayoritas daerahnya berupa persawahan luas yang menyimpan potensi energi
angin dan surya. Untuk mengetahui potensi tersebut diperlukan suatu alat pengukur secara
kontinu berupa anemometer (kecepatan angin), wind vane (arah angin), serta solar cell
(intensitas matahari). Pembuatan alat berupa sensor potensi energi angin dan surya yang
dipasang diatas sebuah menara setinggi 6,5 meter. Sensor tersebut dihubungkan ke sebuah
mikrokontroller Arduino ATMegap328P dan data hasil pengukuran sensor disimpan pada
MMC (Memory Card). Sumber energi yang digunakan adalah energi surya yang dikonversi
menjadi energi listrik oleh panel surya yang dialirkan menggunakan SCC (Solar Charger
Controller) dan disimpan pada baterai berkapasitas 12 Volt 10 Ah yang selanjutnya dialirkan
ke beban. Hasil pengukuran menunjukan bahwa rata-rata kecepatan angin di lokasi adalah
1,0928 m/s dengan potensi energi angin sebesar 0,7966 w/m^2 dan rata-rata intensitas surya
289,703 w/m^2 dengan potensi energi surya sebesar 289,703 w/m^2.

Kata Kunci: Angin, Matahari, Anemometer, Wind Vane, Solar Cell, Arduino Uno.

PENDAHULUAN
Latar belakang
Berkurangnya potensi energi fosil terutama minyak dan gas bumi, mendorong
pemerintah untuk menjadikan energi baru terbarukan sebagai prioritas utama untuk
menjaga ketahanan dan kemandirian energi, mengingat potensi energi baru terbarukan
sangat besar untuk dapat menjadi andalan dalam penyediaan energi nasional di masa
mendatang.
Sama halnya dengan kebutuhan listrik di wilayah Indonesia lainnya, kebutuhan listrik
di Desa Tambakboyo Ambarawa pun terus meningkat sesuai dengan tingkat kebutuhan
masyarakat terutama dalam mata pencahariannya. Sebagian besar penduduk berprofesi

80
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
sebagai nelayan dan petani. dimana kebutuhan energi listrik adalah hal utama yang harus
dipenuhi guna menunjang mata pencaharian terutama bagi petani pada saat musim
kemarau. Penduduk sekitar akan membutuhkan suplai listrik yang lebih untuk
menggerakan pompa agar dapat memenuhi kebutuhan air pada saat musim kemarau.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengembangkan serta memanfaatkan potensi
energi alternatif di Desa Tambakboyo, penulis bermaksud untuk membuat tugas akhir
mengenai potensi energi angin dan energi panas matahari. Dengan memanfaatkan
teknologi dan ilmu pengetahuan, maka tugas akhir ini dilakukan dengan bantuan sensor
yang telah diprogram menggunakan arduino software.
Hasil dari pengukuran potensi ini diharapkan dapat mempermudah dalam pemilihan
energi alternatif yang akan digunakan sehingga dapat membantu masyarakat dalam
memanfaatkan energi angin dan surya di Desa Tambakboyo untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik di daerah setempat.
Tujuan
1. Merakit alat ukur kecepatan angin, arah angin, dan intensitas radiasi matahari di
Desa Tambakboyo.
2. Mengukur daya potensi angin dan surya di Desa Tambakboyo.
3. Mengetahui energi alternatif yang cocok untuk diterapkan di Desa Tambakboyo.

METODE PENELITIAN
Sensor Potensi Energi Angin dan Surya
Sensor potensi energi angin dan surya adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur dan
mencatat potensi energi angin dan surya di suatu daerah. Alat ini terdiri dari dua buah sensor
yaitu sensor angin yang terdiri dari pengukur kecepatan angin (anemometer) dan penunjuk
arah angin (wind vane), selain itu terdapat juga sensor surya berupa panel surya (solar cell)).
Sensor-sensor ini terhubung ke sebuah peralatan mikrokontroler berupa modul arduino uno
dengan type ATmega 328p yang berfungsi sebagai alat pengambil dan penyimpan data yang
kemudian nantinya dapat ditampilkan dalam bentuk data angka dalam setiap detiknya. Arduino
uno dalam hal ini memerlukan daya yang disuplai dari baterai (ACCU).
Potensi energi angin di Indonesia
Sumber daya energi angin suatu lokasi sangat ditentukan oleh besarnya rata-rata kecepatan
angin di lokasi tersebut karena daya yang dapat dibangkitkan energi angin merupakan
kelipatan pangkat tiga (kubik) dari kecepatan angin. Sumber daya energi angin dikategorikan
mulai dari kelas 1 (kecepatan angin kurang 3 m/s pada ketinggian 10 m) hingga kelas 7

81
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
(kecepatan angin lebih besar dari 7 m/s pada ketinggian 10 m). Berdasarkan data kecepatan
angin di berbagai wilayah, sumber daya energi angin Indonesia berkisar antara 2,5 – 5,5 m/s
pada ketinggian 24 meter di atas permukaan tanah. Dengan kecepatan tersebut sumberdaya
energi angin Indonesia termasuk dalam kategori kecepatan angin kelas rendah hingga
menengah.
Untuk mendapatkan massa udara dimisalkan suatu blok udara mempunyai penampang dengan
luas (m2), dan bergerak dengan kecepatan (m/s), maka massa udara adalah yang melewati
suatu tempat adalah :
m    Av (2.1)
Keterangan :
m = Massa udara yang mengalir (kg/det)
A = Penampang (m2)
v = Kecepatan angin (m/det)
ρ = Kerapatan udara (kg/m3)
Dengan Persamaan (2.1) dan (2.2) dapat dihitung besar daya yang dihasilkan dari energi angin
yaitu :
1
p   A  v3 (2.2)
2
Keterangan :
P = Daya yaitu energi per satuan waktu (watt)
A = Luas penampang (m2)
v = Kecepatan angin (m/det)
ρ = Kerapatan udara (kg/m3)
Tabel 1. Potensi angin di daerah
Daya
Kec. Angin Kapasitas
Kelas Spesifik Lokasi (Wilayah)
(m/s) (kW)
(W/m2)
Jawa, NTT, NTB,
Skala Kecil 2,5-4,0 <75 s/d 10
Maluku, Sulawesi
Skala
4,0-5,0 75-100 10-100 NTT, NTB, Sultra
Menengah
Sulsel, NTB, NTT
Skala Besar >5,0 >150 >100 dan Pantai Selatan
Jawa
(Sumber : LAPAN, 2006)

82
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
Alat ukur potensi energi angin

Gambar 1. Anemometer dan Wind Vane


(Sumber: https://www.amazon.in/WeatherRack-Anemometer-SwitchDoc-WeatherPiArduino-
Raspberry/dp/B00QURVHN6)

a. Anemometer
Anemometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menentukan kecepatan
angin. Jenis anemometer yang biasa digunakan adalah anemometer mangkok dan baling-
baling.
b. Wind Vane
Wind vane adalah alat untuk mengukur arah angin. Arah angin menunjukkan darimana
datangnya angin dan bukan kemana angin itu bergerak. Jadi, arah angin adalah arah
darimana angin berhembus (Mawardi, 2017)

Wind rose view (wind rose plot for meteorological data)


Untuk mengetahui distribusi angin baik arah maupun kecepatan dapat dihitung dengan
menggunakan software WRPLOT View berbasis Windows ataupun menggunakan Microsoft
Excel yang memunculkan perhitungan wind rose dan tampilan grafis yang menggambarkan
variabel meteorologi untuk rentang waktu dan tanggal sesuai kebutuhan pengguna. Wind rose
menggambarkan frekuensi kejadian angin pada tiap arah mata angin dan kelas kecepatan angin
pada lokasi dan waktu tertentu. Wind rose dapat pula digunakan untuk menampilkan grafik
dari kecenderungan arah pergerakan angin pada suatu wilayah. Karena pengaruh dari
kelerengan lokal, kemungkinan efek pesisir, jangkauan alat, dan variabilitas temporal dari
angin, perhitungan wind rose tidak selalu mewakili pergerakan riil angin di wilayah tersebut.
(Habibie, 2011)

83
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk

Gambar 2. Wind Rose


(Sumber:http://content.meteoblue.com/hu/access-options/history/wind-rose)

Energi Surya
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari)
melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Energi surya menjadi salah
satu sumber pembangkit daya selain air, uap,angin, biogas, batu bara, dan minyak bumi.
(Yandri, 2012)

Panel surya

Gambar 3. Panel Surya Polycrystalline


(Sumber: http://sanfordlegenda.blogspot.com)

Panel surya merupakan salah satu alat konversi energi dari energi surya menjadi energi listrik.
Keluaran dari panel surya menghasilkan tegangan DC. Daya input dari panel surya adalah
intensitas surya (W/m2) dan luas penampang panel surya (m2). Untuk menentukan daya input
panel surya dapat digunakan rumus dari persamaan berikut:

Pin  I rad  A (2.3)

84
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
Keterangan:

Pin = Daya yang masuk pada panel surya (W)

I rad = Intensitas cahaya matahari (W/m2)


A = Luas penampang panel surya (m2)
Untuk mencari total beban pemakaian per hari. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

( h) = (2.4)

Dan untuk menentukan ukuran kapasitas panel surya yang sesuai dengan beban pemakaian
adalah sebagai berikut :

Modul Surya (2.5)


Arduino UNO

Gambar 4. Arduino Uno


(Sumber : https://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-uno/)

Arduino ini merupakan sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328.
Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan
sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. ATmega328 pada
Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload
kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan pemrogram hardware eksternal. (Ichwan,
2013)
Diagram Alir Kegiatan Pelaksanaan
Secara singkat, langkah – langkah pelaksanaan dirangkum dalam bentuk flowchart sebagai
berikut :

85
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
MULAI

Studi literatur dan survey material.

Perancangan desain dan pemprograman


coding.
Pembuatan alat dan perakitan sensor
potensi energi angin dan energi surya.

Pengujian kinerja alat, pengumpulan data


potensi energi, dan pengolahan data.

Hasil akhir

SELESAI

Gambar 5. Diagram Alir Kegiatan Pelaksanaan

Diagram Blok Sensor Potensi Energi Angin dan Energi Surya


Proses perancangan alat dalam tugas akhir ini dilakukan dengan menentukan komponen dan
proses perancangan alat yang digunakan. Dalam pengerjaan komponen dari awal hingga akhir,
terlebih dahulu untuk memahami cara kerja komponen utama dalam pembuatan tugas akhir
ini. Gambar 3.2 merupakan diagram blok bagian utama perancangan alat yang digunakan.

Gambar 6. Diagram Blok Sensor Potensi Energi angin dan Energi surya

86
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
Tahap Perancangan
1. Menentukan sensor potensi energi angin dan surya yang sesuai.
2. Perancangan pembangkit energi panel surya dan baterai
3. Perancangan menara, dudukan sensor, dan panel box
4. Perancangan sistem mikrokontroler sensor potensi energi angin dan surya
Tahap Pengerjaan
1. Pengerjaan rangkaian sensor potensi energi angin dan surya.
2. Pengkalibrasian anemometer, wind vane, dan solar cell
3. Pembuatan coding dengan Arduino IDE Software
4. Pengerjaan box panel dan pengelasa dudukan sensor pada menara
5. Perakitan alat sensor pada menara

Tahap Pengujian
Pada tugas akhir ini dilakukan pengujian untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu
kecepatan angin, arah angin dan intensitas surya guna mengetahui potensi energi angin dan
energi surya di Desa Tambakboyo.
a. Pengujian sensor potensi energi angin :
Waktu pelaksanaan : 1 April – 25 April 2019 (25 hari)
Tempat : Desa Tambakboyo
b. Pengujian sensor potensi energi surya :
Waktu pelaksanaan : 15 Mei – 24 Mei 2019 (10 hari)
Tempat : Desa Tambakboyo

HASIL DAN PEMBAHASAN


Potensi Energi Angin
Contoh hasil pengukuran potensi energi angin dengan rata-rata kecepatan angin tertinggi
dalam sehari di Desa Tambakboyo ditunjukkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

87
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
8
Waktu Vs Kecepatan angin
7

6
Kecepatan angin ( m/s )

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Waktu jam ke-


Gambar 7. Grafik Kecepatan Angin pada Hari ke-6 (6 April)

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa rata – rata kecepatan angin dalam sehari
adalah 1,092 m/s, kecepatan angin tertingginya sebesar 6,7 m/s, dan arah angin yang dominan
berasal dari arah barat.

Gambar 8. Windrose Potensi Energi Angin di Desa Tambakboyo


Potensi Energi Surya
Contoh hasil pengukuran potensi energi surya dengan rata-rata intensitas surya terbesar
dalam sehari di desa tambakboyo ditunjukkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

88
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk

1100

1000
Waktu Vs Intensitas Surya
900

800
intensitas surya ( W/m2 )

700

600

500

400

300

200

100

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

waktu jam ke-


Gambar 9. Grafik Intensitas Surya pada Hari ke-8

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa rata – rata intensitas surya dalam sehari
mencapai 289,70 W/m2, rata – rata intensitas surya pada saat terik sebesar 917,47 W/m2, dan
intensitas surya tertinggi pada hari tersebut sebesar 992,65 W/m2.
Hasil Perhitungan Data Potensi energi angin di Desa Tambakboyo
Pada tugas akhir ini, perhitungan untuk mengetahui potensi energi angin di Desa
Tambakboyo guna mempermudah mengetahui potensi energi angin di Desa Tambakboyo,
maka luas area diasumsikan sebesar 1 m2 . Perhitungan energi angin ini menggunakan
Persamaan (2.3) dengan menggunakan data rata - rata tertinggi dalam sehari yaitu sebesar
1,092 m/s pada hari ke-6 pengujian potensi energi angin di Desa Tambakboyo :

Potensi energi surya di Desa Tambakboyo


Pada tugas akhir ini, perhitungan untuk mengetahui potensi energi surya di Desa
Tambakboyo guna mempermudah mengetahui potensi energi surya di Desa Tambakboyo,
maka luas area diasumsikan sebesar 1 m2 , Perhitungan energi surya ini menggunakan
Persamaan (2.4) dengan menggunakan data rata - rata tertinggi dalam sehari yaitu sebesar
289,703 w/m2 pada hari ke-8 pengujian potensi energi surya di Desa Tambakboyo :

89
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
Dari tabel diatas, maka didapatkan grafik yang menunjukkan daya potensi energi
angin di Desa Tambakboyo seperti pada gambar berikut :
0.9
Waktu Vs Potensi Daya Energi Angin

0.8

Potensi Daya Energi Angin (Watt)


0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Waktu Hari ke-

Gambar 10. Grafik Daya Potensi Energi Angin di Desa Tambakboyo

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa daya yang mampu dihasilkan
berbanding lurus dengan kecepatan angin, Semakin cepat kecepatan angin maka daya yang
dihasilkan juga semakin besar, Pada pengujian selama 25 hari, didapatkan daya terbesar
yang mampu dihasilkan sebesar 0,7966 Watt dengan rata – rata kecepatan angin 1,0928
m/s.
Dari tabel diatas, maka didapatkan grafik yang menunjukkan daya potensi energi surya
di Desa Tambakboyo seperti pada gambar berikut :

Waktu vS Potensi Daya Energi Surya


300

275
Potensi Daya Energi Surya(Watt)

250

225

200

175

150

125

100

75

50

25

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu Hari ke-

Gambar 11. Grafik Daya Potensi Energi Surya di Desa Tambakboyo

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa daya yang mampu dihasilkan
berbanding lurus dengan intensitas surya, Semakin besar intensitas surya maka daya yang
dihasilkan juga semakin besar. Pada pengujian selama 10 hari, didapatkan daya terbesar
yang mampu dihasilkan sebesar 289,703 W dengan rata – rata intensitas surya 289,703
W/m2 pada hari pengujian ke-8.

90
Model Alat Ukur Kecepatan Angin, Arah Angin,..………………….. Yusuf, dkk
SIMPULAN
Kesimpulan yang didapat setelah pembuatan tugas akhir Perakitan Alat Ukur
Kecepatan Angin, Arah Angin, dan Intensitas Radiasi Matahari yang Diaplikasikan di
Desa Tambakboyo adalah sebagai berikut :
1. Desa Tambakboyo memiliki daya potensi energi angin dan energi surya sebagai
energi alternatif. Potensi energi angin berdasarkan hasil pengujian sebesar 0,7966
Watt per m2 dengan rata – rata kecepatan anginnya 1,0928 m/s dimana arah angin
berdominan berasal dari arah barat daya, serta daya potensi energi surya berdasarkan
hasil pengujian sebesar 289,703 Watt per m2 dengan rata – rata intensitas surya
289,703 W/m2 dan jam efektif intensitas surya pada pukul 09.00 – 14.00.
2. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan sensor potensi energi angin (anemometer)
selama 25 hari pada bulan April dan sensor potensi energi surya (solar cell) selama
10 hari pada bulan Mei dapat diketahui bahwa energi alternatif yang lebih cocok
diterapkan di Desa Tambakboyo adalah energi surya, Hal ini dikarenakan daya
potensi energi surya lebih besar jika dibandingkan daya potensi energi angin,
sehingga masyarakat Desa Tambakboyo disarankan memanfaatkan energi surya
sebagai energi alternatif dengan menggunakan panel surya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Habibie, Najib et al. 2011. Kajian Potensi Energi Angin Di Wilayah Sulawesi Dan
Maluku. Volume 12, Nomor 2, Jakarta.
[2] Julisman, Andi et al. 2017. Prototipe Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Sumber
Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Volume 2, Nomor 1, Banda Aceh.
[3] Liun, Edwaren. 2011. Potensi Energi Alternatif Dalam Sistem Kelistrikan
Indonesia. Jakarta, Badan Tenaga Nuklir Nasional.
[4] Mawardi, Darles. 2016. Sistem Monitoring Data Arah dan Kecepatan Angin
Menggunakan Jaringan Wifi ESP8266. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
[5] Wicaksono, Gadang. 2016. Rancang Bangun Alat Pengukur Arah dan Kecepatan
Angin. Surabaya. Universitas Airlangga Surabaya.
[6] Yunginger, Raghel dan Nawir N. Sune. 2015. Analisis Energi Angin Sebagai
Energi Alternatif Pembangkit Listrik Di Kota Di Gorontalo. Gorontalo. Universitas
Negeri Gorontalo.

91

Anda mungkin juga menyukai