dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
Abstrak
Keberhasilan pembelajaran banyak ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya
adalah penentuan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Guru bertindak sebagai
fasilitator hendaknya mampu memberikan proses pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dengan melakukan pemilihan metode pembelajaran yang tepat
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Untuk itu diperlukan
beberapa metode pembelajaran yang efektif dan dapat digunakan untuk meningkatkan
keterampilan bacatulis kususnya pada siswa disleksia yakni metode eja, metode fernaid,
metode gillingham, metode modifikasi abjad, metode kesan neurologis dan metode
analisis glass.
Kata Kunci: disleksia, keterampilan baca tulis, strategi pembelajaran.
88
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
89
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
90
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
91
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
grafem (huruf) dengan morfem (bunyi). Metode eja sangat baik diajarkan
Setelah anak menguasai huruf vokal dan pada tahap membaca permulaan, baik
konsonan selanjutnya anak belajar dalam proses belajar secara reguler
membaca dengan menggabungkan bunyi maupun dalam pembelajaran program
menjadi suku kata dan suku kata remidial bagi anak berkesulitan belajar
menjadi kata. dalam hal ini anak disleksia yang
Pada dasarnya terdapat dua membutuhkan penekanan lambang huruf
macam prosedur dalam mengajar dan bunyinya agar lebih memahami
dengan menggunakan metode eja seperti yang diungkapkan oleh Munawir
yakni pertama, prosedur sintesis (2003).
sontohnya pada tingkatan awal siswa b. Metode Metode Fernaid
diperkenalkan huruf i dengan Fernaid telah mengembangkan suatu
memberikan suara huruf /i/, huruf b metode pengajaran membaca multi-
dengan suara /b/ dan huruf u dengan sensoris yang dikenal dengan sebagai
suara /u/. Pada tahap berikutnya siswa metode VAKT (visual, auditory,
ditugaskan untuk mencoba belajar kinesthetic, and tactile). Metode ini
dengan menggabungkan dua huruf dan umumnya menggunakan materi bacaan
bunyinya b dengan i (bi), b dengan u dari kata-kata atau cerita yang
(bu). Selanjutnya baru anak diper- dibuat/dipilih oleh siswa sendiri, dan
kenalkan dengan kata-kata seperti ibu, pembelajaran tiap kata diajarkan dengan
bibi dan sebagainya. utuh. Ada empat tahapan dalam metode
Kedua, prosedur analitis dimana ini pertama, siswa memilih kata yang
dalam prosedur ini asosiasi huruf bunyi akan dipelajari dengan bantuan guru
disajikan dalam kata secara utuh dan kemudian guru menuliskan di papan
diperkenalkan terlebih dahulu pada atau kertas dengan bentuk huruf yang
siswa kemudian siswa diajak untuk besar. Selanjutnya siswa ditugaskan
melihat kata utuh tersebut tersusun dari untuk menelusuri huruf tersebut dengan
apa saja huruf yang merangkainya, jarinya (tactile and kinesthetic). Pada
contoh kata /ini/ diperkenalkan terlebih saat menelusuri huruf anak melihat
dahulu kemudian siswa diajak untuk tulisan/huruf (visual), dan mengucap-
memahami dalam kata /ini/ pada kannya dengan keras (auditory).
dasarnya terdapat tiga huruf yang Pada tahap ini kempat kemampuan
masing-masing melambangkan bunyi /i/, diasah untuk mampu mengenali huruf
/n/, dan /i/. dari melihat kata, menelusuri, meng-
92
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
ucapkan dengan keras, dan men- huruf memuat satu huruf kunci yang
dengarkan suaranya sendiri. Proses diberi gambar sebagai pencirinya.
tersebut diulang-ulang sehingga anak Misalnya huruf b disajikan melalui kartu
dapat menulis kata tersebut dengan huruf bergambar bola dengan tulisan b-
benar tanpa melihat contoh. Jika sudah o-l-a dibawahnya, dan huruf b dicetak
benar, kata itu akan disimpan dalam tebal.
bank kata anak yang dapat digunakan Secara umum, langkah pengajaran
untuk membuat cerita dari bank kata menggunakan metode gillingham
yang sudah dikuasai. dapat dijelaskan yakni (1) kartu
Tahap kedua, anak tidak lagi harus huruf ditunjukan pada anak. Guru
menelusuri kata, akan tetapi ia belajar mengucapkan nama hurufnya dan
dengan melihat kata yang ditulis guru, anak ditugaskan untuk mengulangi-
mengucapkannya dan menyalinnya. nya berkali-kali kemudian guru
Anak terus didorong untuk menyusun mengucapkan kembali bunyi huruf, anak
cerita dengan kata baru dan memper- mengulanginya dan kemudian guru
tahankan perbendaharaan yang ada di menanyakan pada siswa “Apa bunyi dari
bank kata. Tahap ketiga, guru tidak lagi huruf ini?” (2) tanpa menunjukan kartu
harus menulis kata akan tetapi anak huruf guru mengucapkan bunyi huruf
diajarkan membaca dengan huruf yang sambil menanyakan “Huruf apakah yang
telah dicetak atau tulisan dari buku. menghasilkan bunyi ini?” (3) secara
Kemudian anak ditugaskan untuk pelan-pelan guru menuliskan huruf dan
melihat kata, mengucapkannya, dan menjelaskan bentuknya. Anak
menyalin. Tahap keempat, anak sudah menelusuri huruf dengan jarinya,
mampu untuk mengingat dan mengenal menyalinnya, menuliskan di udara, dan
kata-kata baru dengan membandingkan menyalinnya tanpa melihat contoh.
kata yang sudah dipelajarinya. Setelah menguasai beberapa huruf,
c. Metode Gillingham anak dapat diajarkan untuk meng-
Metode ini dikenal sangat terstruktur gabungkan huruf menjadi kata. Proses
dan berorientasi pada kaitan huruf dan membaca ini sekaligus diajarkan dalam
bunyi. Setiap huruf diajarkan dengan mengeja dengan prosedur (1) meng-
multisensori dengan menggunakan kartu ulangi mengucapkan kata, (2) menyebut-
huruf yang dibuat dengan warna kan huruf-hurufnya, (3) menuliskan
berbeda, misalnya hitam untuk konsonan huruf-hurufnya, (4) membaca kata yang
dan putih untuk vokal, dan setiap kartu telah ditulis.
93
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
94
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
visual yang terpusat pada kelompok secara dini pada proses pembelajaran di
huruf atau kata yang sedang dipelajari. sekolah.
Sedangkan esensialnya kelompok huruf Penanganan yang tepat dapat
dapat dibuat dalam bentuk kartu dilakukan dengan menggunakan metode
berukuran 3 x 15 cm yang dibentuk yang tepat sehingga dapat meningkatkan
dalam dua atau lebih suku kata yang keterampilan membaca dan menulis
merupakan satu kata utuh contohnya anak disleksia. Ada beberapa metode
kata “Bapak” tersusun dari kartu “Ba yang direkomendasikan mampu untuk
dan Pak”. meningkatkan baca-tulis anak disleksia
Adapun langkah dalam melaksana- yaitu: (1) metode eja (2) metode fernaid
kan metode ini yakni: (1) meng- (3) metode gillingham (4) metode
identifikasi keseluruhan kata, huruf, dan modifikasi abjad, (5) metode kesan
bunyi kelompok huruf. (2) mengucapkan neurologis dan (6) metode analisis
bunyi-bunyi kelompok huruf. (3) glass.
menyajikan kepada anak, huruf atau IV. SARAN
kelompok huruf dan meminta untuk Berdasarkan simpulan di atas maka
mengucapkanya. (4) guru mengambil dapat dikemukakan saran-saran sebagai
beberapa huruf pada kata tertulis dan berikut. Pertama, dalam upaya mening-
anak diminta untuk mengucapkan katkan keterampilan bacatulis khususnya
kelompok huruf yang masih tersisa. bagi siswa disleksia diperlukan metode
III. KESIMPULAN yang tepat yakni metode eja, metode
Keterampilan dasar yang sangat fernaid, metode gillingham, metode
dibutuhkan oleh siswa dalam mencapai modifikasi abjad, metode kesan neuro-
sukses dalam pendidikan yakni mem- logis dan metode analisis glass. Kedua,
baca dan menulis. Akan tetapi di- guru hendanknya mampu mendeteksi
lapangan tidak sedikit siswa yang secara dini terhadap permasalahan siswa
mengalami kesulitan membaca terutama berkaitan dengan keterampilan baca-
dari anak yang berkebutuhan khusus. tulis dengan melakukan pendekatan
Sehingga perlu adanya penanganan intensif atau alat evaluasi yang tepat
khusus bagi anak yang mengalami sehingga mampu mendeteksi potensi
gangguan disleksia yang mengalami siswa dan melakukan perlakuan khusus
kendala dalam membaca dan menulis dengan lebih dini.
95
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
96