Disusun Oleh :
Fatma Aula Nursyifa’ (NIM : 20204663032)
Riwayat postnatal :
a. Penyakit saat lahir : Ibu mengatakan pada saat lahir An. C tidak
mempunyai penyakit.
b. Problem menyusui : Ibu megatakan tidak ada masalah saat menyusui .
c. Penyakit yang pernah di alami : Sebelum klien dirawat tidak pernah
mengalami penyakit yang berat dan hanya pernah mengalami panas /
demam.
d. Kesehatan yang dialami : Ibu mengatakan An.C tidak pernah mengalami
jatuh atau kecelakaan.
e. Riwayat operasi : Ibu megatakan An.C tidak pernah di lakukan tindakan
operasi.
4. Kesadaran :
GCS : Composmentis/456
5. TTV : Suhu : 37,5 C
TD : 90/60 mmHg
RR : 18 x/menit
Nadi : 100 x/menit
6. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan :
BB saat ini : 14,9 Kg, TB : 90 cm
LK : 46 cm, LD : 65 cm, LLA : 16,4 cm
BB lahir : 3000 gr BB sebelum sakit : 15 kg
Panjang lahir : 50 cm
Pengkajian perkembangan (DDST)/DDTK :
Ibu pasien mengatakan bahwa An. C sudah mampu untuk memakai
pakaian sendiri, sudah bisa untuk menyebutkan namanya, bisa
berdiri dengan 1 kaki selama beberapa detik, menggoyangkan ibu
jari, dan mengerti ketika disuruh untuk melakukan sesuatu seperti
perintah mengambil barang.
Tahap perkembangan Psikososial :
Ibu pasien mengatakan anak C mampu terkadang marah jika tidak
dituruti keinginannya, mampu makan dengan sendok dan garpu
secara tepat, mampu dengan baik minum dari cangkir, makan nasi
sendiri tanpa banyak yang tumpah, mampu melepas pakaian sendiri,
sering menceritakan pengalaman baru, mendengarkan cerita dengan
gambar, mampu bermain pura-pura, mulai membentuk hubungan
sosial dan mampu bermain dengan anak-anak lain, menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi dengan ditambahkan gerakan isyarat
Tahap perkembangan Psikoseksual :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien jikadirumah ketika merasakan
ingin buang air besar segera untuk bilang kepada sang ibu, dan juga
ibu sudah mulai mengajarkan anak C untuk buang air besar dikamar
mandi namun untuk membersihkan area pantat masih harus dibantu
oleh sang ibu. Pada usia ini anak C berada pada fase anal (umur 2-3
tahun) yakni dimana anak dapat merasakan rangsangan pada area
anusnya, seperti keinginan untuk buang air besar atau ketika
kentut.Pada saat dirumah sakit pasien An.C mengalami diare dan tak
jarang BABnya keluar tanpa disengaja dikarenakan bentuk fesesnya
yang cair sehingga tidak begitu terasa stimulasinya diarea anus.
Penilaian A B C
Keadaan Umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai,
atau tidak sadar
Mata Norma Cekung Sangat cekung
dan kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa, Haus, ingin Malas minum
tidak haus minum banyak atau tidak bisa
minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kebali sangat
lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat
ringan/sedang
Masalah Keperawatan
- Resiko Defisit Nutrisi
- Hipovolemia
- Nausea
- Hipertermia
3. Pola Eliminasi
Data Subyektif:
Eliminasi Alvi
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ketika dirumah BAB
normalnya 1 kali setiap pagi, dan BAK kurang lebih 6 kali sehari atau sekitar
900 cc, namun sebelum masuk RS pasien An.C sudah BAB lebih dari 8 kali
dengan konsistensi cair dan tidak berbentuk dan BAK sudah 8 kali. Pasien
mengatakan bahwa dirinya lemas dan merasa lemah.
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C sudah BAB lebih dari
8 kali hari ini dengan konsistensi cair dan tidak berbentuk sejak awal mulai
BAB dan BAK sudah 8 kali
Eliminasi Uri
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C normalnya 7 kali
sehari buang air kecil, namun sebelum berangkat ke RS hanya 4 kali
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C buang air kecil hanya
4 kali dan hanya keluar sebanyak kurang lebih 250 cc
Data Obyektif:
Turgor kulit menurun
Mukosa bibir kering
Mata cekung
Hematokrit meningkat (42%)
Peningkatan suhu tubuh (37,5)
Pemeriksaan fisik abdomen (IPPA)
I (Inspeksi) : Jejas (-), Warna Kulit (Normal )
A (Aulkustasi) : Kuadran kiri dan kanan bawah (Bising usus > 35x/menit)
P (Perkusi) : Kuadran kiri atas (Timpani), kanan atas (Pekak)
P (Palpasi) : Sensasi nyeri abdomen (+), pembesaran organ (-)
Masalah Keperawatan :
- Hipovolemia
- Diare
- Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit
- Hipertermia
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
5. Pola Aktifitas - Latihan
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C saat dirumah bisa
ke kamar mandi biasanya diantar dan dibantu untuk membersihkan setelah
BAB dan BAK, pasien juga biasanya sering berlari-larian dana bermain
dengan ceria.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Pola persepsi
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ketika akan diberikan
makanan apapun pasien menolak dikarenakan merasa mual akan tetapi tidak
sampai muntah. Pasien hanya mau untuk minum air putih saja.
Konsep diri
a. Gambaran diri
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C bahwa dirinya jarang sakit
b. Harga diri
Tidak terkaji
c. Ideal diri
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ingin segera sembuh dari
sakit yang dialaminya dan segera bisa main seperti sebelumnya
d. Peran diri
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ingin bermain dengan
teman-temannya
e. Identitas diri
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C merupakan siswa kelas 2
SD dan seorang kakak dari 1 adik laki-lakinya
Masalah Keperawatan :
Nausea
Biceps Triceps
\
Knee Achiles
\
Babinski Oppenheim
\ \
Dextra Sinistra
--
Chadok
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
x Takut Lain....................
b. Hubungan dengan keluarga :
x Akrab Kurang akrab
2. Pemeriksaan Radiologi
Tidak ada
3. Pemeriksaan Lain – lain
Tidak ada
4. Terapi dan Diet.
Infus : micro RL 3x1 21/tpm 500ml
Injeksi / obat : -Obat oral loperamid 3 x 1/2
- Pemberian Oralit dan Zinc
Surabaya,
Preceptee
(……………………….)
ANALISA DATA
Untuk mengetahui
kebutuhan cairan pada
Berikan asupan pasien dalam 24 jam
cairan oral
Untuk memberikan
3. Edukasi asupan cairan tambahan
Anjurkan peroral
memperbanyak asupan
cairan oral
Untuk memberikan
asupan cairan tambahan
per IV
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian cairan IV
issotonis (mis. cairan
NaCl, RL).
Mengeraskan feses
3. Edukasi
Anjurkan makanan
porsi kecil dan sering
secara bertahap
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas
Tindakan
1. Observasi
Mengidentifikasi kemungkinan
alergi, interaksi, dan
kontraindikasi obat