Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS : KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. C USIA TODDLER DENGAN


DIAGNOSA MEDIS DIARE

Disusun Oleh :
Fatma Aula Nursyifa’ (NIM : 20204663032)

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2020
FORMAT PENGAKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Data diambil tanggal : 10 November 2020


Ruang rawat/kelas : Bona 2
No. Rekam Medik : 12728xxx

I. IDENTITAS ANAK IDENTITAS ORANG TUA


Nama : An.C Nama Ayah : Tn. A
Tanggal lahir : 01 Desember 2017 Nama Ibu : Ny. B
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan ayah/ibu:Wiraswasta/IRT
Tanggal MRS : 10 Nov 2020 Pendidikan ayah/ibu : SMA/SMA
Alamat : Surabaya Agama : Islam
Diagnosa medis : Diare Suku/bangsa : Jawa
Sumber informasi : Ibu Pasien Alamat : Surabaya

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Riwayat keperawatan sekarang
a. Keluhan utama :
Ibu pasien mengatakan bahwa anak C diare 10 x
b. Riwayat penyakit saat ini:
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pada pagi hari sekitar pukul 07.00
tanggal 10 November Pasien An.C tiba-tiba buang air besar secara terus-menerus
sebanyak 10 kali dengan konsistensi cair tidak setelah meminum susu kemasan.
Setelah itu jam 14.00 dibawah ke RS. X guna menjalani penanganan lebih lanjut.
2. Riwayat keperawatan/Penyakit sebelumnya
a. Riwayat kesehatan yang lalu :
 Riwayat prenatal :
Ibu mengatakan bahwa pada saat kehamilan usia trimester 1 ibu
mengalami mual dan muntah selama kehamilan namun tidak begitu parah dan
masih mau untuk mengkonsumsi makanan untuk kehamilannya seperti susu dan
suplemen vitamin lainnya, pada trimester 2 dan 3 tidak mengalami keadaan lain
yang dapat mengancam kehamilannya.
 Riwayat antenatal :
a. Pemeriksaan kehamilan An. C merupakan anak ibu- 1 ( pertama) selama
hamil ibu klien melakukan pemeriksaan rutin ke bidan kurang lebih 6 ×
(kali).
b. Keluhan selama hamil Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah sakit,
obat yang diminum ibu selama hamil yaitu tablet penamabah darah dari
bidan.
c. Riwayat yang membahayakan kehamilan Ibu mengatakan tidak
mempunyai riwayat hipertensi dan penyakit DM.
d. Kenaikan berat badan selama hamil Ibu klien mengatakan selama
kehamilan berat badan naik ± 10 kg.
e. Imunisasi TT. Ibu mengatakan melakukan imunisasi TT 2 × selama
kehamilan. Pada usia kehamilan 4 bulan mendapatakan TT 1 (Pertama),
TT 2 (dua) pada kehamilan 5 bulan.

 Riwayat postnatal :
a. Penyakit saat lahir : Ibu mengatakan pada saat lahir An. C tidak
mempunyai penyakit.
b. Problem menyusui : Ibu megatakan tidak ada masalah saat menyusui .
c. Penyakit yang pernah di alami : Sebelum klien dirawat tidak pernah
mengalami penyakit yang berat dan hanya pernah mengalami panas /
demam.
d. Kesehatan yang dialami : Ibu mengatakan An.C tidak pernah mengalami
jatuh atau kecelakaan.
e. Riwayat operasi : Ibu megatakan An.C tidak pernah di lakukan tindakan
operasi.

 Penyakit yang pernah diderita :


Demam √ Kejang Batu/pilek √
Mimisan lain-lain -
Operasi : Ya Tidak √ Tahun :-
Alergi : Makan Obat Udara
Debu Lainnya, sebutkan ….
b. Imunisasi :BCG 1X Polio 4X DPT 2X
Campak 2X Hepatitis 2X

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

3. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga pasien (ibu) mengatakan keluarga pasien tidak memiliki riwayat
penyakit Diabetes(-), HT(-),Asma(-),alergi obat/makanan(-).
a. Lingkungan rumah dan komunitas :
Pasien tinggal dilingkungan kompleks yang bersih
b. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien seringkali meminta untuk dibelikan
jajanan yang ada diluar rumah
c. Persepsi terhadap penyakit
Penyakit ini merupakan pemberian dari Allah dan pasti akan segera
sembuh

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

4. Kesadaran :
GCS : Composmentis/456
5. TTV : Suhu : 37,5 C
TD : 90/60 mmHg
RR : 18 x/menit
Nadi : 100 x/menit
6. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan :
 BB saat ini : 14,9 Kg, TB : 90 cm
 LK : 46 cm, LD : 65 cm, LLA : 16,4 cm
 BB lahir : 3000 gr BB sebelum sakit : 15 kg
 Panjang lahir : 50 cm
 Pengkajian perkembangan (DDST)/DDTK :
Ibu pasien mengatakan bahwa An. C sudah mampu untuk memakai
pakaian sendiri, sudah bisa untuk menyebutkan namanya, bisa
berdiri dengan 1 kaki selama beberapa detik, menggoyangkan ibu
jari, dan mengerti ketika disuruh untuk melakukan sesuatu seperti
perintah mengambil barang.
 Tahap perkembangan Psikososial :
Ibu pasien mengatakan anak C mampu terkadang marah jika tidak
dituruti keinginannya, mampu makan dengan sendok dan garpu
secara tepat, mampu dengan baik minum dari cangkir, makan nasi
sendiri tanpa banyak yang tumpah, mampu melepas pakaian sendiri,
sering menceritakan pengalaman baru, mendengarkan cerita dengan
gambar, mampu bermain pura-pura, mulai membentuk hubungan
sosial dan mampu bermain dengan anak-anak lain, menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi dengan ditambahkan gerakan isyarat
 Tahap perkembangan Psikoseksual :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien jikadirumah ketika merasakan
ingin buang air besar segera untuk bilang kepada sang ibu, dan juga
ibu sudah mulai mengajarkan anak C untuk buang air besar dikamar
mandi namun untuk membersihkan area pantat masih harus dibantu
oleh sang ibu. Pada usia ini anak C berada pada fase anal (umur 2-3
tahun) yakni dimana anak dapat merasakan rangsangan pada area
anusnya, seperti keinginan untuk buang air besar atau ketika
kentut.Pada saat dirumah sakit pasien An.C mengalami diare dan tak
jarang BABnya keluar tanpa disengaja dikarenakan bentuk fesesnya
yang cair sehingga tidak begitu terasa stimulasinya diarea anus.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

III. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat
Data Subyektif:
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C setiap kali
sakit selalu dirinya dan keluarganya memeriksakan ke layanan kesehatan
yang ada.
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C pada saat
sakit secara langsung dibawa untuk mendapatkan pelayanan medis di RS. X
Data Obyektif: -
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

2. Pola Nutrisi– Metabolik


Data Subyektif:
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C dirumah biasanya
makan 3-4x sehari dan 1 porsi habis isi nasi sendok nasi, lauk, terkadang
sayur, serta minum air sebanyak kurang lebih 6 gelas/hari.
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C belum bisa makan
makanan yang disediakan rumah sakit dikarenakan ketika makan pasien
merasa mual. pasien hanya mau untuk minum air putih sebanyak 2 gelas serta
tidak kuat untuk beraktivitas karena lemah.
Data obyektif :
Penilaian tingkat dehidrasi : Pasien tergolong pada penilaian B yakni dehidrasi
ringan/sedang

Penilaian A B C
Keadaan Umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai,
atau tidak sadar
Mata Norma Cekung Sangat cekung
dan kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa, Haus, ingin Malas minum
tidak haus minum banyak atau tidak bisa
minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kebali sangat
lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat
ringan/sedang

 Turgor kulit menurun


 Mukosa bibir kering
 Mata cekung
 Hematokrit meningkat (42%)
 Peningkatan suhu tubuh (37,5)
 Terpasang infuse RL
 Pemeriksaan fisik abdomen (IPPA)
I (Inspeksi) : Jejas (-), Warna Kulit (Normal )
A (Aulkustasi) : Kuadran kiri dan kanan bawah (Bising usus > 35x/menit)
P (Perkusi) : Kuadran kiri atas (Timpani), kanan atas (Pekak)
P (Palpasi) : Sensasi nyeri abdomen (+), pembesaran organ (-)

Masalah Keperawatan
- Resiko Defisit Nutrisi
- Hipovolemia
- Nausea
- Hipertermia

3. Pola Eliminasi
Data Subyektif:
Eliminasi Alvi
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ketika dirumah BAB
normalnya 1 kali setiap pagi, dan BAK kurang lebih 6 kali sehari atau sekitar
900 cc, namun sebelum masuk RS pasien An.C sudah BAB lebih dari 8 kali
dengan konsistensi cair dan tidak berbentuk dan BAK sudah 8 kali. Pasien
mengatakan bahwa dirinya lemas dan merasa lemah.
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C sudah BAB lebih dari
8 kali hari ini dengan konsistensi cair dan tidak berbentuk sejak awal mulai
BAB dan BAK sudah 8 kali
Eliminasi Uri
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C normalnya 7 kali
sehari buang air kecil, namun sebelum berangkat ke RS hanya 4 kali
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C buang air kecil hanya
4 kali dan hanya keluar sebanyak kurang lebih 250 cc
Data Obyektif:
 Turgor kulit menurun
 Mukosa bibir kering
 Mata cekung
 Hematokrit meningkat (42%)
 Peningkatan suhu tubuh (37,5)
 Pemeriksaan fisik abdomen (IPPA)
I (Inspeksi) : Jejas (-), Warna Kulit (Normal )
A (Aulkustasi) : Kuadran kiri dan kanan bawah (Bising usus > 35x/menit)
P (Perkusi) : Kuadran kiri atas (Timpani), kanan atas (Pekak)
P (Palpasi) : Sensasi nyeri abdomen (+), pembesaran organ (-)

Masalah Keperawatan :
- Hipovolemia
- Diare
- Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit
- Hipertermia

4. Pola Istirahat dan tidur


Data subyektif
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C sehari tidur 8-9
jam dan mulai tidur jam 20.00
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C mengatakan sehari
tidur 7-8 jam dan mengatakan cukup tidur
Data obyektif
Pasien terlihat tidak menguap
Tidak terlihat mata merah

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
5. Pola Aktifitas - Latihan
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C saat dirumah bisa
ke kamar mandi biasanya diantar dan dibantu untuk membersihkan setelah
BAB dan BAK, pasien juga biasanya sering berlari-larian dana bermain
dengan ceria.

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpintah 
Ambulasi rom 

MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ketika ke kamar


mandi harus dengan digendong dikarenakan pasien lemas, makan disuapi
dan berpindah harus dengan digendong serta merengek terus menerus.
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur

Berpintah

Ambulasi rom

0 : mandiri 2 : dibantu orang 4 : tergantung total
1: alat bantu 3 : orang lain + alat
- Pasien lemas
- Kesadaran / GCS : Compos metis / 456
- Tekanan Darah : 90/60 mmHg
- Frekuensi Pernapasan : 18 x/menit
- Suhu : 37.5 oC
- Nadi :100 x/menit
- Pemeriksaan Thorax

I = Jejas (-), Respirator Rate 18x/menit, Simetris, warna kulit normal


P = Vokal fremitus kedua lapang dada depan dan belakang sama
P = Suara sonor
A = Bunyi ronchi positif -/- dilapang dada kiri, wheezing -/-
Masalah Keperawatan :
- Resiko Jatuh

6. Pola kognitif – perseptual – keadekuatan alat sensori


a. Pengelihatan : Pandangannya masih baik, dapat membedakan warna
dengan baik, pasien tampak tidak menggunakan kaca mata
b. Pendengaran : Pasien dapat mendengar dengan baik dalam jarak ± 1meter,
tidak menggunakan alat bantu dengar
c. Pengecapan : Pasien masih dapat merasakan rasa manis, asin, pahit dan
asam dengan baik
d. Penciuman : Pasien masih dapat mencium berbagai macam bau, harum dll
e. Sensasi : Pasien mengatakan bisa merasakan rangsang dicubit, diraba,
ditepuk, dingin dll dengan baik
MRS: Pasien dalam kondisi sadar
Data obyektif:
- Pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan pendengaran
- Pasien berbicara normal menggunakan bahasa jawa.

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

7. Pola persepsi dan konsep diri

Pola persepsi
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ketika akan diberikan
makanan apapun pasien menolak dikarenakan merasa mual akan tetapi tidak
sampai muntah. Pasien hanya mau untuk minum air putih saja.
Konsep diri
a. Gambaran diri
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C bahwa dirinya jarang sakit
b. Harga diri
Tidak terkaji
c. Ideal diri
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ingin segera sembuh dari
sakit yang dialaminya dan segera bisa main seperti sebelumnya
d. Peran diri
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ingin bermain dengan
teman-temannya
e. Identitas diri
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C merupakan siswa kelas 2
SD dan seorang kakak dari 1 adik laki-lakinya

Masalah Keperawatan :
Nausea

8. Pola Reproduksi Seksual


Tidak dikaji
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

9. Pola hubungan peran

Persepsi klien tantang pola hubungan


Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C menjadi seorang anak yang
baik dan penurut.
Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab
Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C menjadi anak yang baik dan
penurut
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

10. Mekanisme Koping

Kemampuan mengendalian stress


Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ketika sakit senantiasa
dibantu untuk selalu meminta kesembuhan kepada Allah, dan meniliki
keyakinan untuk bisa segera sembuh.
Sumber pendukung
Sumber pendukung pada pasien An.C adalah Ayah, Ibu
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

11. Pola tata nilai dan kepercayaan


Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ketika sakit senantiasa
dibantu untuk selalu meminta kesembuhan kepada Allah, dan meyakini
bahwa segala bentuk penyakit pasti ada obatnya dan Allah yang
menyembuhkan
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

12. Pemeriksaan Refleks


Refleks : Fisilogis

Dextra Sinistra Dextra Sinistra


++ ++

Biceps Triceps
\

Dextra Sinistra Dextra Sinistra


++ ++

Knee Achiles
\

Dextra Sinistra Dextra Sinistra


Refleks Patologis -- --

Babinski Oppenheim
\ \

Dextra Sinistra
--

Chadok
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

13. Aspek Sosial

a. Ekspresi efek dan emosi : x Senang Sedih


Menangis
Cemas Marah Diam

x Takut Lain....................
b. Hubungan dengan keluarga :
x Akrab Kurang akrab

c. Dampak hospitalisasi bagi anak :


Yang membuat anak stress dirumah sakit adalah lingkungan rumah sakit
yang asing baginya serta kondisinya yang membuatnya harus disuntik
guna memasukkan obat pada pasien. Perawat bertugas untuk memberikan
tindakan yang seramah mungkin sehingga dapat membuat pasien merasa
lebih nyaman.
d. Dampak hospitalisasi bagi orang tua :
Dampak hospitalisasi pada orangtua berupa stress akibat cemas dengan
kondisi anaknya serta banyaknya pekerjaan yang terbengkalai dikarenakan
harus menjaga anaknya di rumah sakit.

14. Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan lab Hasil Nilai normal
23-12-2019  Darah lengkap
- Hb 13,1 g/dl 12,0-15,2
- Lekosit 15.900/mm3 4.500-13.500
- Hematokrit 42 % 34-39
- Trombosit 289,000/mm3 150.000-440.000
 Kimia klinik
- GDA stik 102 mg/dl <150
- BUN 10 mg/dl 6-20
- Creatinin serum 0,7 mg/dl <1.2
- SPOT 19 U/L <40
- SGPT 30 U/L <41
- Kalium 3,4 mmol/L 3.6-5.0
- Natrium 130 mmol?L 136-145
- Clorida 90 mmol?L 96-106

2. Pemeriksaan Radiologi
Tidak ada
3. Pemeriksaan Lain – lain
Tidak ada
4. Terapi dan Diet.
Infus : micro RL 3x1 21/tpm 500ml
Injeksi / obat : -Obat oral loperamid 3 x 1/2
- Pemberian Oralit dan Zinc

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Hipovolemia
2. Diare
3. Resiko Ketidakseimbangan elektrolit
4. Resiko Defisit Nutrisi
5. Resiko Jatuh
6. Nausea
7. Hipertermia

Surabaya,
Preceptee

(……………………….)
ANALISA DATA

Nama Pasien : An. C No. Register : 12728xxx

Umur : 2 Thn 11 Bln Diagnosa Medis: DIARE

DATA ETIOLOGI PROBLEM


Data Subjektif : Status kesehatan (Diare) Hipertermia
- ↓
Kehilangan cairan aktif
Data objektif : ↓
- Mata cekung Dehidrasi sedang
- Turgor kulit menurun ↓
lebih dari 3 detik Suhu tubuh diatas nilai normal,
kembali kulit hangat

- Mukosa bibir kering
Takikardi
- Hematokrit meningkat ↓
(42%) Hipertermia
- Suhu tubuh meningkat
(37,5)
- Nadi 110x/menit teraba
sedikit lemah

Data Subjektif : Status kesehatan (Diare) Hipovolemia


- Pasien mengatakan ↓
lemah tidak kuat untuk Defekasi >3x + Muntah 3x
beraktifitas ↓
Kehilangan cairan aktif
- Pasien sering minum

karena haus Intake cairan ↓

Mata cekung, turgor kulit ↓,
Data objektif :
mukosa bibir kering
- Mata cekung

- Turgor kulit menurun Hipovolemia
lebih dari 3 detik
kembali
- Mukosa bibir kering
- Hematokrit meningkat
(42%)
- Suhu tubuh meningkat
(37,5)
- Nadi 110x/menit teraba
sedikit lemah
Data Subjektif : Faktor makanan Nausea
 Pasien mengatakan mual ↓
 Pasien mengatakan Iritasi lambung
merasa ingin muntah ↓
Peningkatan asam lambung
Data Objektif : ↓
 Pucat Mengeluh mual
 Takikardia N : 1 ↓
Nafsu makan ↓

Nausea

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama Pasien : An. C No. Register : 12728xxx

Umur : 2 Thn 11 Bln 9 Diagnosa Medis: Diare


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
(diare) dan kekurangan intake cairan ditandai dengan turgor
kulit turun, mukosa bibir kering serta suhu meningkat
2. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi ditandai dengan
suhu tubuh diatas nilai normal (37,5
C) kulit hangat dan takikardi
3. Nausea berhubungan dengan iritasi lambung ditandai
dengan pasien mengeluh mual dan ingin muntah serta pucat
dan takikardia
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. C No. Register : 12728xxx

Umur : 2 Thn 11 Bln Diagnosa Medis: DIARE

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
1. Hipovolemia Setelah dilakukan Status Cairan : L.03028 1 Manajemen Hipovolemia :
berhubungan dengan tindakan keperawatan Definisi : Kondisi Volume I.03116
kehilangan cairan aktif selama 1 x 18 jam cairan intravaskuler, Definisi : Penurunan cairan
(diare) dan kekurangan diharapkan keadaan
interstisiel, dan atau intravaskuler, interstisial, dan/atau
intake cairan ditandai hipovolemia membaik
dengan turgor kulit turun, intraselurer intraseluler
mukosa bibir kering Ekspektasi : Membaik Tindakan :
Kriteria Hasil :
Turgor kulit (5) Meningkat 1. Observasi
 Periksa tanda dan  Mengatahui tanda dan
gejala hipovolemia (mis. gejala hipovolemi
frekuensi nadi untuk melihat nilai
meningkat, nadi teraba
normal
lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi
menyempit,turgor kulit
menurun, membrane
mukosa kering, volume
urine menurun,
hematokrit meningkat,
haus dan lemah)
 Monitor intake dan  Untuk mengetahui
output cairan
belence cairan pada
2. Terapeutik pasien
 Hitung kebutuhan
cairan

 Untuk mengetahui
kebutuhan cairan pada
 Berikan asupan pasien dalam 24 jam
cairan oral

 Untuk memberikan
3. Edukasi asupan cairan tambahan
 Anjurkan peroral
memperbanyak asupan
cairan oral
 Untuk memberikan
asupan cairan tambahan
per IV
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian cairan IV
issotonis (mis. cairan
NaCl, RL).

Manajemen Diare : I.03101

Definisi : Mengidentifikasi dan


mengelohlah diare dan dampaknya
 Untuk mengetahui
Tindakan : penyebab dari diare
1. Observasi  Mengevaluasi dari feses
 Identifikasi apakah ada perubahan
penyebab diare (mis. atau tidak
Inflamasi
gastrointestinal, iritasi  Mengevaluasi dari
gastrointestinal) tanda dan gejala
 Monitor warna, hipovolemia
volume, frekuensi, dan
konsistensi tinja.
 Monitor tanda dan  Meningkatkan
gejala hipovolemia pemenuhan dari
elektrolit
 Mengetahui kadar DL
dan elektrolit pada
2. Terapeutik
tubuh saat diare
 Berikan asupan
cairan oral (missal :
oralit)
 Ambil sampel  Meningkatkan asupan
darah untuk pemeriksaan
makanan pasien
darah lengkap dan
elektrolit

 Mengeraskan feses
3. Edukasi
 Anjurkan makanan
porsi kecil dan sering
secara bertahap
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas

2 Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan Termogulasi : L.14134 Manajemen Hipertermia


dengan dehidrasi ditandai tindakan keperawatan Definisi : Pengaturan suhu (I.15506)
dengan suhu tubuh diatas selamaa 3x24 jam suhu tubuh agar tetap berada Definisi : Mengidentifikasi dan
nilai normal (37,4 C) tubuh menurun mengelolah peningkatan suhu
pada rentan normal
kulit hangat dan takikardi berkurang dengan tubuh akibat disfungsi termogulasi
kriteria hasil Ekspektasi : Membaik Tindakan :
Kriteria hasil : 1. Observasi  Untuk mengetahui apa
Suhu tubuh (4) cukup  Identifkasi yang menjadi penyebab
membaik penyebab hipertermi hipetermi
Suhu kulit (4) cukup (mis. dehidrasi terpapar
membaik lingkungan panas
penggunaan incubator)

 Monitor suhu tubuh  Untuk mengetahui


peningkatan atau
penurunan suhu tubuh

2. Terapeutik  Untuk merehidrasi cairan


 Berikan cairan oral tubuh agar suhu tubuh
turun
 Untuk membantu
 Lakukan menurunkan suhu pada
pendinginan eksternal tubuh
(mis. selimut hipotermia
atau kompres dingin
pada dahi, leher, dada,
abdomen,aksila)  Untuk mengurangi
3. Edukasi peningkatan metabolism
 Anjurkan tirah pada tubuh dan tidak
baring terjadi peningkatan suhu

 Untuk menambah suplay


4. Kolaborasi cairan pada tubuh sehingga
 Kolaborasi cairan suhu tubuh lebih cepat
dan elektrolit intravena, turun
jika Perlu
2. Regulasi Temperatur :
I.14578
Definisi : Memperhatikan suhu
tubuh dalam rentang normal  Untuk mengetahui
1. Observasi adanya perubahan suhu
 Monitor suhu tubuh tubuh pada anak tiap 2
anak tiap 2 jam, jika jam
perlu  Untuk mengetahui nilai
dari tekanan darah, RR
 Monitor tekanan dan nadi untuk
darah, frekuensi mengetahui rentan
pernapasan dan nadi normal
 Untuk meningkatkan
2. Terapeutik nutrisi dan cairan yang
 Tingkatkan asupan hilang
cairan dan nutrisi yang  Untuk mencocokkan
adekuat suhu yang dibutuhkan
 Sesuaikan suhu oleh pasien
lingkungan dengan
kebutuhan pasien  Untuk menurunkan
3. Kolaborasi suhu tubuh pada pasien
 Kolaborasi
pemberian antipiretik
jika perlu

3 Nausea berhubungan Setelah dilakukan Tingkat Nausea : 1. Menejemen Mual : I. 03117


dengan iritasi lambung tindakan keperawatan L.08065
ditandai dengan pasien selama 1x24 jam mual Definisi : Mengidentifikasi dan
Definisi : Perasaan tidak mengelolah perasaan tidak enak
mengeluh mual dan ingin berkurang dengan
nyaman pada bagian pada bagian tenggorokan atau
muntah serta pucat dan kriteia hasil  Untuk mengidentifikasi
takikardia belakang tenggoroan atau lambung yang dapat menyebabkan
pengalaman yang
lambung yang dapat muntah
membuat pasien mual
mengakibatkan muntah.
1. Observasi  Untuk mengetahui
Ekspektasi : Menurun
 Identifikasi isyarat nonverbal
Kriteria hasil :
pengalaman mual mengenai
Nafsu makan (4) Cukup  Identifikasi isyarat ketidaknyamanan mual
meningkat nonverbal ketidak pada pasin
Keluhan mual (4) Cukup nyamanan (mis. Bayi,
menurun anak-anak, dan mereka
Perasaan ingin muntah (4) yang tidak dapat  Untuk mengetahui
Cukup menurun berkomunikasi secara faktor yang
efektif)
mengakibatkan mual
 Identifikasi faktor
penyebab mual (mis.
Pengobatan dan  Untuk mengawasi
prosedur)
nutrisi yang
 Monitor asupan
nutrisi dan kalori  Masuk kedalam tubuh
2. Terapeutik
 Berikan makan
dalam jumlah kecil dan  Untuk meningkatkan
menarik keinginan untuk makan
3. Edukasi
 Anjurkan istirahat  Untuk meningkatkan
dan tidur yang cukup istirahat pasien
4. Kolaborasi sehingga kondisi
 Kolaborasi
pemulihan lebih baik
pemberian antiemetik,
jika perlu
 Untuk mengurangi rasa
2 Pemberian Obat : I.10262
mual dan mencegah
Definisi : Mempersiapkan, muntah
memberi dan ngevaluasi
keefektifan agen farmakologis
yang diprogramkan

Tindakan

1. Observasi

Mengidentifikasi kemungkinan
alergi, interaksi, dan
kontraindikasi obat

Periksa tanggal kadaluarsa obat

Monitor efek terapiutik obat Untuk mengetahui apakan ada


indikasi alergi atau interaksi
3. Terapiutik obat yang tidak diinginkan

Perhatikan prosedur pemberian Untuk mengidentifikasi obat


obat aman dan akurat sudah kadaluarsa ataukah
belum
Lakukan prinsip enam benar Untuk mengetahui efek dari
terapiutik berjalan atau
(pasien, obat, dosis, rute, waktu, tidaknya
dokumentasi)
Untuk lebih memperhatikan
4. Edukasi prosedur pemberian obat secaa
aman
Jelaskan jenis obat, alasan Untuk lebih meningkatkan
pemberian, tindakan yang kewaspadaan dalam pemberian
diharapkan, dan efeksamping obat
sebelum pemberian

Untuk menjelaskan jenis obat


yang digunakan serta fungsi
dari obat tersebut agar pasien
atau keluarga mengerti
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI PPNI. Standar diagnosisi keperawatan Indonesia : Jakarta.


Dewan pengurus pusat PPNI
Tim Pokja SIKI PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Jakarta. Dewan pengurus pusat PPNI
Tim Pokja SLKI PPNI.. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Jakarta. Dewan pengurus pusat PPNI

Anda mungkin juga menyukai