LP Persalinan Normal
LP Persalinan Normal
OLEH
I GEDE EKA ADIPTA
15.901.1082
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA PPNI BALI
2015
2. Penyebab
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti/jelas.
Terdapat beberapa teori antara lain :
a. Penurunan kadar progesteron :
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan
kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar
progesteron dan estrogen didalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron
menurun sehingga timbul his.
b. Teori oxytocin :
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Hal tersebut menimbulkan kontraksi
otot-otot rahim.
c. Keregangan otot-otot :
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang oleh
karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian
pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-
otot rahim makin rentan.
d. Teori prostaglandin :
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua atau placenta, disangka menjadi salah satu
sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2
dan E2 yang diberikan secara intra vena, intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan adanya kadar
prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu
hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.
3. Tanda-tanda persalinan
a. Ibu merasa ingin meneran (dorongan meneran/doran)
b. Perineum menonjol (perjol)
c. Vulva vagina membuka (vulka)
d. Adanya tekanan pada spincter anus (teknus)
e. Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
f. Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
g. Kepala telah turun didasar panggul
h. Ibu kemungkinan ingin buang air besar
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan leher
Terdapat adanya cloasma gravidarum, terkadang adanya pembengkakan pada kelopak
mata, konjungtiva kadang pucat, sklera kuning, hiperemis ataupun normal, hidung ada
polip atau tidak, caries pada gigi, stomatitis, pembesaran kelenjar.
2) Dada
Terdapat adanya pembesaran pada payudara, adanya hiperpigmentasi areola dan papila
mamae serta ditemukan adanya kolustrum.
3) Perut
Adanya pembesaran pada perut membujur, hyperpigmentasi linea alba / nigra, terdapat
striae gravidarum.
Palpasi : usia kehamilan aterm 3 jari bawah prosesus xypoideus, usia kehamilan prematur
pertengahan pusat dan prosesus xypoideus, punggung kiri / punggung kanan, letak
kepala, sudah masuk PAP atau belum. Adanya his yang makin lama makin sering dan
kuat.
Auskultasi : ada / tidaknya DJJ, frekuensi antara 140 – 160 x/menit.
4) Genetalia
Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban. Bila terdapat pengeluaran
mekonium yaitu feses yang dibentuk anak dalam kandungan, menandakan adannya
kelainan letak anak. Pemeriksaan dalam untuk mengetahui jauhnya dan kemajuan
persalinan, keadaan servic, panggul serta keadaan jalan lahir.
5) Ekstremitas
Pemeriksaan oedema untuk melihat kelainan-kelainan karena membesarnya uterus,
karena pre eklamsia atau karena penyakit jantung / ginjal. Ada varises pada ekstremitas
bagian bawah karena adanya penekanan dan pembesaran uterus yang menekan vena
abdomen.
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah meliputi hemoglobin, faktor Rh, jenis penentuan, waktu pembekuan,
hitung darah lengkap, dan kadang-kadang pemeriksaan serologi untuk sifilis.
2. Diagnosa Keperawatan.
a. Kala I
1) Ansietas
2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
4) Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri
5) Gangguan eliminasi urine :
a) Penurunan asupan cairan
b) Tirah baring
c) Kurang privasi
6) Risiko cidera
7) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-pervusi
b. Kala II
1) Risiko cedera
2) Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan cutra tubuh
3) Ketidakefektifan koping berhubungan dengan gangguan dalam pola melepaskan
ketegangan
4) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
5) Ansietas
c. Kala III.
1) Ketidak efektifan koping berhubungan dengan gangguan dalam pola melepaskan
ketegangan
2) Ansietas
3) Risiko kekurangan volume cairan berubungan dengan kehilangan volume cairan
aktif
d. Kala IV
1) Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik
2) Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif
3) Risiko cedera
4) Gangguan proses keluarga berhubungan dengan pergeseran peran keluarga
5) Ketidakefektifan pemberian ASI
3. Perencanaan Keperawatan
Kala I
Tujuan perencanaan pada kala I adalah sebagai berikut :
a. Kemajuan persalinan berlangsung dengan normal
b. Ekspresi ibu puas terhadap dukungan yang diberikan
c. Kooperatif selama persalinan
d. Status hidrasi adekuat
e. Tidak terjadi distensi kandung kemih
f. Menciptakan perasaan aman dan nyaman
Kala II
Tujuan dari perencanaan keperawatan pada kala II adalah sebagai berikut :
1. Partisipasi aktif ibu selama proses persalinan
2. Tidak ada cedera selama persalinan
3. Rasa aman dan nyaman terpenuhi
Intervensi keperawatan yang diberikan pada ibu kala II adalah sebagai berikut :
1. Bantu ibu dalam posisi yang menyenangkan
2. Kontrol TTV
3. Kontrol DJJ
4. Kontrol cairan
5. Kontrol miksi
6. Pengurangan rasa nyeri
7. Kemajuan persalinan
8. Relaksasi
9. Tindakan pertolongan persalinan dengan teknik aseptik
Kala III
Tujuan perencanaan yang dilakukan pada klien kala III adalah agar tercapai hal-hal berikut
ini:
1. Plasenta lahir normal
2. Perdarahan kurang dari 500 cc
3. Kontraksi kuat
4. Koping (penyesuaian) keluarga terhadap ibu efektif
Intervensi keperawatan yang dilakukan terhadap rencana di atas adalah sebagai berikut :
1. Kontrol TTV
2. Tanda pelepasan plasenta
3. Mengeluarkan plasenta dengan teknik yang benar
4. Pemeriksaan plasenta dan selaput amnion
5. Kontrol perdarahan
6. Perawatan perineum
7. Kebersihan personal
8. Pertahankan privasi ibu
9. Kebutuhan cairan dipenuhi
10. Bonding attachment
Kala IV
Tujuan perencanaan keperawatan pada kala IV adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan lokia normal
2. Keseimbangan cairan dan nutrisi
3. Kebersihan personal
4. Eliminasi normal
5. Istirahat dan tidur terpenuhi
6. Bonding attachment terpenuhi
7. Mengungkapkan rasa nyaman
Intervensi keperawatan yang dilakukan terhadap rencana di atas adalah sebagai berikut :
1. Kontrol kontraksi uterus
2. Kontrol tanda-tanda vital
3. Berikan cairan dan nutrisi
4. Bantu higiene ibu
5. Istirahatkan ibu
6. Mencegah distensi kandung kemih
7. Pertahankan keamanan dan kenyamanan
8. Memenuhi kebutuhan bonding attachment
9. Informasikan tanda-tanda bahaya pada ibu
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang sudah direncanakan.
5. Evaluasi Keperawatan
Persalinan berjalan dengan baik tanpa komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, T. (2011). Asuhan keperawatan maternitas, anak, bedah, dan penyakit dalam.
Yogyakarta: Nuha Medika.
STIKes, W. (2015). Buku Panduan Keterampilan Klinik Program Studi Ners (Profesi).
Denpasar: STIKes Wira Medika PPNI Bali.
Supanik, & Santoso. (2002). Laporan hasil praktek klinik keperawatan maternitas di ruang
bersalin RSUD Tambak Rejo. Surabaya.