Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Metode Penelitian Pendidikan Biologi

Dosen Pengampu:
Nanda Eska Anugrah Nasution, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Dewi Ayu Wulandari : T20198052
2. Bagus Hery Mahendrata : T20198060
3. Dwi Febiyana : T20198072
4. Aviyah Rini Astutik : T20198074

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
TADRIS BIOLOGI
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan Biologi yang diampu oleh
Bapak Nanda Eska Anugrah Nasution, M.Pd.I.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nanda Eska Anugrah
Nasution, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan Biologi
yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya dan membantu sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan laporan di masa mendatang.

Jember, 06 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................1

1.3 Tujuan................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Pengertian Penelitian dan Pengembangan R&D................................3

2.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian R&D Berdasarkan Model R&D....5

2.2.1 Penelitian dan Pengembangan Borg and Gall............................5

2.2.2 Penelitian dan Pengembangan Dick and Carey..........................6

ii
2.2.3 Penelitian dan Pengembangan ADDIE.......................................9

2.2.4 Penelitian dan Pengembangan D4............................................11

BAB III..................................................................................................................16

PENUTUP..............................................................................................................16

3.1 Kesimpulan......................................................................................16

3.2 Kritik dan Saran...............................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, penelitian adalah upaya untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan upaya untuk mendapatkan temuan-temuan baru. Pengembangan
penelitian dapat berupa pengembangan ilmu yang telah ada sebelumnya. Temuan-
temuan baru tersebut dapat berupa pembuktian atau benar-benar menemukan
pengetahuan-pengetahuan baru. Sedangkan pengembangan diartikan sebagai
proses untuk memperluas atau memperdalam pengetahuan yang telah ada.
Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan metode
tersebut. Dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran. Dari uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Research and Development adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan produk-produk tertentu serta menguji validitas dan keefektifan
produk tersebut dalam penerapannya.1
Dalam penerapannya dalam hal ini terdapat beberapa model-model
penelitian R&D dan masing-masing tahapan pelaksanaanya yang akan diuraikan
dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan R&D?


2. Bagaimana tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian R&D berdasarkan
model-model R&D berikut:
a. Borg and Gall
b. Dick and Carey
c. ADDIE

1
Hidayat T, “Penelitian dan Pengembangan”, 24 Agustus 2021, http://www.aftanalisis.com.

1
d. D4
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari penelitian dan pengembangan R&D


2. Memahami tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian R&D berdasarkan
model-model R&D berikut:
a. Borg and Gall
b. Dick and Carey
c. ADDIE
d. D4

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian dan Pengembangan R&D


Secara umum, penelitian adalah upaya untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan upaya untuk mendapatkan temuan-temuan baru. Pengembangan
penelitian dapat berupa pengembangan ilmu yang telah ada sebelumnya. Temuan-
temuan baru tersebut dapat berupa pembuktian atau benar-benar menemukan
pengetahuan-pengetahuan baru. Jadi, penelitian adalah upaya yang digunakan
untuk membuktikan, mengembangkan, dan menemukan. Sedangkan
pengembangan diartikan sebagai proses untuk memperluas atau memperdalam
pengetahuan yang telah ada, misal mengembangkan media pembelajaran yang
mampu meningkatkan perhatian siswa.2
Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan metode
tersebut. Dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran. Dari uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Research and Development adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan produk-produk tertentu serta menguji validitas dan keefektifan
produk tersebut dalam penerapannya.3
1. Penelitian
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re
berarti kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian, research
berarti mencari kembali.
Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan
intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terkait dengan aturan,
urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan

2
Hanafi, “Konsep Penelitian R&D Dalam Bidang Pendidikan” Saintifika Islamika Vol 4 No. 2
(Juli-Desember 2017): 130.
3
Hidayat T, “Penelitian dan Pengembangan”, 24 Agustus 2021, http://www.aftanalisis.com.

3
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian
dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil
yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui
hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama
dan hasil yang sama.
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang
dilakukan secara teliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-
prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari
fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban
ilmiah terhadap suatu masalah.
Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis
dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-
masalah yang dapat dipecahkan (Parsons, 1946). Penelitian merupakan
sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah
pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian
definisi/redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau
jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya
mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk
menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis (Woody, 1927). Hillway
dalam bukunya Introduction to Research mengemukakan bahwa
penelitian adalah suatu metode belajar yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut (Hillway,1956).4

Dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang
dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya
observasi secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan
diperkuat dengan gejala yang ada.5

4
Hanadi, ibid., hal: 132
5
Subliyanto, “Pengertian Penelitian, Metode Penelitian, dan Berpikir Ilmiah.” 24 Agustus 2021,
https://www.subliyanto.id.

4
2.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian R&D Berdasarkan Model R&D

2.2.1 Penelitian dan Pengembangan Borg and Gall


Menurut Borg and Gall definisi penelitian dan pengembangan adalah
“Educational Research and development (R&D) is a process used to
develop and validate educational products. The steps of this process are
usually referred to as the R&D cycle, which consists of studying research
findings pertinent to the product to be developed, developing the products
based on these findings, field testing it in the setting where it will be used
eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed-
testing stage. In more rigorous programs of R&D, this cycle is repeated
until the field-test data indicate that the product meets its behaviorally
defined objectives”.
Atau dapat diartikan bahwa (Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan (R&D) adalah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah
dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari
mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang
pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya, dan
merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap
mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R&D, siklus
ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebut
memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.6
Borg and Gall (1989) menjelaskan bahwa ada empat ciri utama di
dalam penelitian R&D, yaitu:

a. Studying research findings pertinent to the product to be


develop. Artinya, melakukan studi atau penelitian awal
(pendahuluan) guna mencari temuan-temuan penelitian yang
berhubungan dengan produk yang hendak dikembangkan

6
Yuberti, “Penelitian dan Pengembangan Yang Belum Diminati dan Perspektifnya” https://e-
journal.radenintan.ac.id.

5
b. Developing the product base on this findings. Artinya,
mengembangkan produk berdasarkan pada hasil temuan
penelitian awal (pendahuluan) itu.
c. Field testing it in the setting where it will be used eventually.
Artinya, dilakukan pengujian lapangan dalam setting atau situasi
senyata mungkin di mana produk tersebut nantinya akan
dipakai.
d. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing
stage. Dapat diartikan bahwa melakukan revisi guna
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada
tahap-tahap pengujian lapangan.7

2.2.2 Penelitian dan Pengembangan Dick and Carey


Model Pengembangan ini menggunakan model pendekatan sistem
(system approach models) yaitu sebuah sistem prosedural yang bekerja
dengan prinsip, suatu tahapan akan menerima masukan dari tahapan
sebelumnya dan menghasilkan keluaran untuk tahap berikutnya, sehingga
semua komponen tersebut bekerja bersama-sama untuk memenuhi dan
menghasilkan suatu pembelajaran yang efektif.8 Model tersebut dilengkapi
dengan tahap evaluasi yang dapat membantu dalam menentukan apakah ada
sesuatu yang salah dan bagaimana cara untuk memperbaiki dan
meningkatkannya. System approach models merupakan sebuah model yang
digunakan untuk mendesain materi pembelajaran. Model yang dikemukakan
memiliki komponen yang tidak selengkap model-model pengembangan
yang lain, tetapi tersusun dari komponen-komponen utama dalam model-
model yang lain. Desain dan proses dalam model ini mengacu pada
Instructional Systems Development (ISD).
Komponen dalam system approach models (rancangan model
pengembangan) menurut Dick and Carey terdiri dari 10 tahap, yakni:9

7
Rina Hayati, “Ciri Penelitian Pengembangan dan Penjelasannya”, 24 Agustus 2021,
penelitianilmiah.com/ciri-penelitian-pengembangan-dan-penjelasannya.
8
Dick Walter, Lou Carey, dan James O. Carey. 2009. The Systematic Design of Instruction .
(Ohio: Pearson New Jersey Columbus), h. 3.
9
Ibid. h, 4.

6
1. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran (assess needs
to ldentify goal (s)).
Tahap pertama model ini adalah menentukan apa yang
diinginkan agar siswa dapat melakukannya ketika mereka telah
menyelesaikan program instruksional. Tujuan instruksional bisa
diuraikan mulai dari daftar tujuan, analisis kinerja, penilaian
kebutuhan, dari pengalaman praktis dengan kesulitan belajar peserta
didik, analisis orang-orang yang melakukan pekerjaan/job analysis,
atau dari persyaratan lain sebagai instruksi baru.

2. Melaksanakan analisis pembelajaran (conduct instructional


analysis).
Proses analisis instruksional bertujuan untuk menentukan
keterampilan, pengetahuan, dan sikap/karakter yang diketahui
sebagai perilaku masukan/entry behaviors, yang dibutuhkan peserta
didik untuk bisa memulai instruksional. Peta konsep akan
menggambarkan hubungan di antara semua keterampilan yang telah
diidentifikasi.

3. Mengidentifikasi karakter siswa (analyze learners and


contexts).
Di tahap ini, dilakukan analisis siswa, analisis konteks dimana
mereka akan belajar dan analisis konteks dimana mereka akan
menggunakannya. Pilihan peserta didik, keterampilan dan sikap yang
sudah dimiliki akan digunakan untuk mendesain strategi
instruksional.

4. Merumuskan tujuan media (write performance objectives).


Pernyataan-pernyataan tersebut berasal dari keterampilan yang
diidentifikasi dalam analisis instruksional, keterampilan yang harus
dipelajari, kondisi dimana keterampilan yang harus dilakukan dan
kriteria untuk kinerja yang sukses.

7
5. Mengembangkan referensi kriteria tes (develop assessment
instruments).
Berdasarkan tujuan performasi yang telah ditulis, langkah ini
adalah mengembangkan butir-butir peniaian yang sejajar (tes acuan
patokan) untuk mengukur kemampuan siswa seperti yang
diperkirakan dari tujuan. Penekanan utama berkaitan diletakkan pada
jenis keterampilan yang digambarkan dalam tujuan dan penilaian
yang diminta.

6. Mengembangkan strategi pembelajaran (develop


instructional strategy).
Bagian-bagian dari strategi instruksional menekankan
komponen untuk mengembangkan belajar siswa termasuk aktivitas
pra instruksional, presentasi isi, partisipasi siswa, penilaian, dan
tindak lanjut.

7. Memilih dan mengembangkan materi pembelajaran (develop


and select instructional materials).
Dengan istilah bahan isntruksional kita sudah termasuk segala
bentuk instruksional seperti modul, panduan guru, overhead
transparansi, CD video, multimedia berbasis komputer, dan laman
website untuk instuksional jarak jauh/online.

8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif (design and


conduct the formative evaluation of instruction).
Ada tiga jenis evaluasi formatif yaitu penilaian satu-satu,
penilaian kelompok kecil dan penilaian uji lapangan. Setiap jenis
penilaian memberikan informasi yang berbeda bagi perancang untuk
digunakan dalam meningkatkan instruksional. Teknik yang sama
bisa diterapkan pada instruksional atau penilaian formatif terhadap
bahan di kelas.

8
9. Merevisi media pembelajaran (revise instruction).
Strategi instruksional selanjutnya dapat ditinjau ulang dan
sehingga semua pertimbangan dan penilaian ini dilampirkan ke
dalam revisi instruksional agar tercipta alat instruksional yang
lebihbaik dan efektif.

10. Melaksanakan evaluasi sumatif (design and conduct


summative evaluation).
Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis
perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi
dan diujicobakan atau diimplementasikan di kelas dengan evaluasi
sumatif.

2.2.3 Penelitian dan Pengembangan ADDIE


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada model R&D dengan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu
Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan),
Implementation (Implementasi), dan evaluation (Evaluasi).10 Prinsip dasar
pengembangan desain pembelajaran dengan menggunakan model ADDIE
yaitu bahwa semua kegiatan pembelajaran yang direncanakan berfokus
untuk membimbing siswa atau pembelajar dalam membangun
pengetahuannya.11

1. Analysis (Analisis)
Pada tahap ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya
pengembangan model/metode pembelajaran baru dan menganalisis
kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode
pembelajaran baru. Pengembangan metode pembelajaran baru diawali
oleh adanya masalah dalam model/metode pembelajaran yang sudah
diterapkan. Masalah dapat terjadi karena model/metode pembelajaran

10
Branch, R. M. 2009. Instructional Design-The ADDIE Aprproach. New York:Springer. hal 2
11
Mulyataningsih, Endang. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran. 23 Oktober 2016.
http://staff.uny.ac.id.

9
yang ada sekarang sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran,
lingkungan belajar, teknologi, karakteristik peserta didik, dan
sebagainya.

2. Design (Perancangan)
Dalam perancangan model/metode pembelajaran, tahap desain
memiliki kemiripan dengan merancang kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari
menetapkan tujuan belajar. Merancang skenario atau kegiatan belajar
mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi
pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan model/metode
pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses
pengembangan di tahap berikutnya.
3. Development (Pengembangan)
Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi
rancangan produk. Dalam tahap design, telah disusun kerangka
konseptual penerapan model/metode pembelajaran baru. Dalam tahap
pengemabangan, kerangka yang masih konseptual tersebut
direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan. 12 Sebagai
contoh, apabila pada tahap design telah dirancang penggunaan
model/metode baru yang masih konseptual, maka pada tahap
pengembangan disiapkan atau dibuat perangkat pembelajaran dengan
model/metode baru tersebut seperti RPP, Media dan materi
pembelajaran.
4. Implementation (Implementasi)
Pada tahap ini rancangan dan metode yang telah dikembangkan
diimplementasikan pada situasi nyata yaitu di kelas. Selama
implementasi, rancangan model/metode yang telah dikembangkan
diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Materi disampaikan sesuai
dengan model/metode baru yang dikembangkan. Setelah penerapan

12
Moelanda, M. 2004. The ADDIE Model. In Educational Technology: An Encylopedia, edited
by A. Kovalchick and K. Dawson, 7-9. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO, 2004.

10
metode kemudian dilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan
balik pada penerapan model/metode berikutnya.
5. Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi pada penelitian pengembangan model ADDIE
dilakukan untuk memberi umpan balik kepada pengguna produk,
sehingga revisi dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan
yang belum dapat dipenuhi oleh produk tersebut. Tujuan akhir
evaluasi yakni mengukur ketercapaian tujuan pengembangan.

2.2.4 Penelitian dan Pengembangan D4


Model 4D merupakan salah satu metode penelitian dan
pengembangan. Model 4D digunakan untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran. Model 4D dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S.
Semmel, dan Melvyn I. Semmel pada tahun 1974.
Sesuai namanya, model 4D terdiri dari 4 tahapan utama yakni Define
(Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan
Disseminate (Penyebaran).
Tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4D:

1. Tahap Define (Pendefinisian)


Tahap awal dalam model 4D ialah pendefinisian terkait sayarat
pengembangan. Sederhananya, pada tahap ini adalah tahap analisis
kebutuhan. Dalam pengembangan produk pengembang perlu
mengacu kepada syarat pengembangan, manganalisa dan
mengumpulkan informasi sejauh mana pengembangan perlu
dilakukan. Tahap pendefinisian atau analisa kebutuhan dapat
dilakukan melalui analisa terhadap penelitian terdahulu dan studi
literatur. Thiagarajan dkk (1974) menyebut ada lima kegiatan yang
bisa dilakukan pada tahap define, yakni meliputi:

a. Front-end Analysis (Analisa Awal)

11
Analisa awal dilakukan untuk mengidentifikasi dan
menentukan dasar permasalahan yang dihadapi dalam proses
pembelajaran sehingga melatarbelakangi perlunya pengembangan
(Thiagarajan, dkk 1974). Dengan melakukan analisis awal
peneliti/pengembang memperoleh gambaran fakta dan alternatif
penyelesaian. Hal ini dapat membantu dalan menentukan dan
pemilihan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan.

b. Learner Analysis (Analisa Peserta Didik)


Analisa peserta didik merupakan kegiatan mengidentifikasi
bagaimana karakteristik peserta didik yang menjadi target atas
pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik yang
dimaksud ialah berkaitan dengan kemampuan akademik,
perkembangan kognitif, motivasi dan keterampilan individu yang
berkaitan dengan topik pembelajaran, media, format, dan bahasa.

c. Task Analysis (Analisa Tugas)


Analisa tugas bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan
yang dikaji peneliti untuk kemudian dianalisa ke dalam himpunan
keterampilan tambahan yang mungkin diperlukan (Thiagarajan,
dkk 1974).Dalam hal ini, pendidik menganalisa tugas pokok yang
harus dikuasai peserta didik agar peserta didik bisa mencapai
kompetensi minimal yang ditetapkan.

d. Concept Analysis (Analisa Konsep)


Dalam analisa konsep dilakukan identifkasi konsep pokok
yang akan diajarkan, menuangkannya dalam bentuk hirarki, dan
merinci konsep-konsep individu ke dalam hal yang kritis dan
tidak relevan (Thiagarajan, dkk 1974). Analisa konsep selain
menganalisis konsep yang akan diajarkan juga menyusun
langkah-langkah yang akan dilakukan secara rasional. Analisa
konsep ini meliputi analisa standar kompetensi yang bertujuan

12
untuk menentukan jumlah dan jenis bahan ajar dan analisis
sumber belajar, yaitu identifikasi terhadap sumber-sumber yang
mendukung penyusunan bahan ajar.

e. Specifying Instructional Objectives (Perumusan Tujuan


Pembelajaran)
Perumusan tujuan pembelajaran berguna untuk merangkum
hasil dari analisa konsep (concept analysis) dan analisa tugas
(task analysis) untuk menentukan perilaku objek penelitian
(Thiagarajan, dkk 1974). Rangkuman tersebut akan menjadi
landasan dasar dalam menyusun tes dan merancang perangkat
pembelajaran untuk selanjutnya diintegrasikan ke dalam materi
perangkat pembelajaran yang akan digunakan.

2. Tahap Design (Perancangan)


Tahap kedua dalam model 4D adalah perancangan (design). Ada
4 langkah yang harus dilalui pada tahap ini yakni constructing
criterion-referenced test (penyusunan standar tes), media selection
(pemilihan media), format selection (pemilihan format), dan initial
design (rancangan awal) (Thiagarajan, dkk 1974).

a. Constructing Criterion-Referenced Test (Penyusunan Standar


Tes)
Penyusunan standar tes adalah langkah yang menghubungkan
tahappendefinisan dengan tahap perancangan. Penyusunan
standar tes didasarkan pada hasil analisa spesifikasi tujuan
pembelajaran dan analisa peserta didik. Dari hal ini disusun kisi-
kisi tes hasil belajar. Tes disesuaikan dengan kemampuan kognitif
peserta didik dan penskoran hasil tes menggunakan panduan
evaluasi yang memuat penduan penskoran dan kunci jawaban
soal.

13
b. Media Selection (Pemilihan Media)
Secara garis besar pemilihan media dilakukan untuk
identifikasi media pembelajaran yang sesuai/relevan dengan
karakteristik materi. Pemilihan media didasarkan kepada hasil
analisa konsep, analisis tugas, karakteristik peserta didik sebagai
pengguna, serta rencana penyebaran menggunakan variasi media
yang beragam. Pemilihan media harus didasari untuk
memaksimalkan penggunaan bahan ajar dalam proses
pengembanan bahan ajar pada proses pembelajaran.

c. Format Selection (Pemilihan Format)


Pemilihan format dalam pengembangan perangkat
pembelajaran bertujuan untuk merumuskan rancangan media
pembelajaran, pemilihan strategi, pendekatan, metode, dan
sumber pembelajaran.

d. Initial Design (Rancangan Awal)


Thiagarajan dkk (1974) menyebut bahwa rancangan awal
adalah keseluruhan rancangan perangkat pembelajaran yang harus
dikerjakan sebelum ujicoba dilakukan. Rancangan ini meliputi
berbagai aktifitas pembelajaran yang terstruktur dan praktik
kemampuan pembelajaran yang berbeda melalui praktik mengajar
(Microteaching).

3. Tahap Develop (Pengembangan)


Tahap ketiga dalam pengembangan perangkat pembelajaran
model 4D adalah pengembangan (develop). Tahap pengembangan
merupakan tahap untuk menghasilkan sebuah produk
pengembangan. Tahap ini terdiri dari dua langkah yaitu expert
appraisal (penilaian ahli) yang disertai revisi dan delopmental testing
(uji coba pengembangan).

14
a. Expert Appraisal (Penilaian Ahli)
Expert appraisal merupakan teknik untuk mendapatkan saran
perbaikan materi Thiagarajan dkk (1974). Dengan melakukan
penilaian oleh ahli dan mendapatkan saran perbaikan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan selanjutnya direvisi sesuai
saran ahli. Penilaian ahli diharapkan membuat perangkat
pembelajaran lebih tepat, efektif, teruji, dan memiliki teknik yang
tinggi.

b. Delopmental Testing (Uji Coba Pengembangan)


Uji coba pengembangan dilaksanakan untuk mendapatkan
masukan langsung berupa respon, reaksi, komentar peserta didik,
para pengamat atas perangkat pembelajaran yang sudah disusun.
Uji coba dan revisi dilakukan berulang dengan tujuan
memperoleh perangkat pembelajaran yang efektif dan konsisten
(Thiagarajan dkk, 1974).

4. Tahap Disseminate (Penyebarluasan)


Tahap terakhir dalam pengembangan perangkat pembelajaran
model 4D ialah tahap penyebarluasan. (Thiagarajan dkk, 1974)
menjelaskan bahwa tahap akhir pengemasan akhir, difusi, dan adopsi
adalah yang paling penting meskipun paling sering diabaikan. Tahap
penyebarluasan dilakukan untuk mempromosikan produk hasil
pengembangan adar diterima pengguna oleh individu, kelompok, atau
sistem. Pengemasan materi harus selektif agar menghasilkan bentuk
yang tepat. Menurut Thiagarajan (1974) ada tiga tahap utama dalam
tahap disseminate yakni validation testing, packaging, serta diffusion
and adoption.
Dalam tahap validation testing, produk yang selesai direvisi pada
tahap pengembangan diimplementasikan pada target atau sasaran
sesungguhnya. Pada tahap ini juga dilakukan pengukuran ketercapaian
tujuan yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas produk yang

15
dikembangkan. Selanjutnya setelah diterapkan, peneliti/pengembang perlu
mengamati hasil pencapaian tujuan, tujuan yang belum dapat tercapai harus
dijelaskan solusinya agar tidak berulang saat setelah produk disebarluaskan.
Pada tahap packaging serta diffusion and adoption, pengemasan produk
dilakukan dengan mencetak buku panduan penerapan yang selanjutnya
disebarluaskan agar dapat diserap (difusi) atau dipahami orang lain dan
dapat digunakan (diadopsi) pada kelas mereka. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalm melaksanakan diseminasi/penyebarluasan adalah analisa
pengguna, strategi dan tema, pemilihan waktu penyebaran, dan pemilihan
media penyebaran.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan metode
tersebut. Dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran. Dari uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Research and Development adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan produk-produk tertentu serta menguji validitas dan keefektifan
produk tersebut dalam penerapannya.13

3.2 Kritik dan Saran


Kami sebagai penulis dan penyusun, menyadari bahwa makalah ini banyak
sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

13
Hidayat T, “Penelitian dan Pengembangan”, 24 Agustus 2021, http://www.aftanalisis.com.

17
DAFTAR PUSTAKA

Branch, R. M. 2009. Instructional Design-The ADDIE Aprproach. New York:


Springer
Dick Walter, Lou Carey, dan James O. Carey. 2009. The Systematic Design of
Instruction . Ohio: Pearson New Jersey Columbus
Hanafi. 2017. “Konsep Penelitian R&D Dalam Bidang Pendidikan”. Jurnal
Saintifika Islamika, 4( 2), 130.
Moelanda, M. 2004. The ADDIE Model. In Educational Technology: An
Encylopedia, edited by A. Kovalchick and K. Dawson. Santa Barbara,
CA: ABC-CLIO
Mulyataningsih, Endang. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran.
http://staff.uny.ac.id. (diakses tanggal 20 Agustus 2021)
Rina Hayati. Ciri Penelitian Pengembangan dan Penjelasannya.
https://www.penelitianilmiah.com/ciri-penelitian-pengembangan-dan-
penjelasannya. (diakses tanggal 24 Agustus 2021)
Subliyanto. Pengertian Penelitian, Metode Penelitian, dan Berpikir Ilmiah.
https://www.subliyanto.id. (diakses tanggal 24 Agustus 2021)
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development
for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota:
Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.
T, Hidayat . 2016. Penelitian dan Pengembangan. http://www.aftanalisis.com.
(diakses tanggal 24 Agustus 2021)
Yuberti. Penelitian dan Pengembangan Yang Belum Diminati dan Perspektifnya.
https://e-journal.radenintan.ac.id. (diakses tanggal 24 Agustus 2021)

18

Anda mungkin juga menyukai