Di Susun Oleh :
KELOMPOK 2
Fitry Muhammad Tayeb
Fitri Novianti
Karnila Syafitri
Arjuna Putra
Genitha Thaniya
Jody Resa Riansyah Putra
Herlisa Irawati
Lisa Andriani
Hadiatullah
Feti Hastuti
Novita Dwi Rosmayanti
Novitri Sahdania
Dita Putrianti
Ade Erwinsyah
M. Akbar Fajar
Muhammad Iqbal Chaidar
Faisal Jaya
Ririn
Zulfikar Singa Dilaga
Nahrul Hayat Hibatullah
Bismillahirrahmanirrahiim...
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat bagi Bangsa Indonesia”.
Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai
penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang, dan kami juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila yang terdiri atas lima sila, pada hakekatnya merupakan sistem filsafat.
Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Pancasila sebagai system filsafat adalah merupakan kenyataan pancasila sebagai
kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada pancasila sendiri
terlepas dari sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Kenyataan
obyekrif yang ada dan terletak pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu
system filsafat bersifat khas dan berbeda dalam system-sistem filsafat yang lain. Hal
ini secara ilmiah disebut sebagai filsafat secara obyektif. Dan untuk mendapatkan
makna yang lebih mendalam dan mendasar, kita perlu mengkaji nilai-nilai pancasila
dari kajian filsafat secara menyeluruh.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Filsafat dan Filsafat Pancasila?
2. Apa saja karakteristik sistem filsafat pancasila?
3. Apa saja fungsi dan tujuan filsafat pancasila?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kewarganegaraan dan untuk mengetahui lebih dalam mengenai pancasila
sebagai sistem filsafat bagi bangsa Indonesia.
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa/i dapat menambah pengetahuan tentang sistem filsafat pancasila;
2. Mahasiswa/i dapat mengetahui tujuan dan fungsi dari sistem filsafat pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bernegara. Dalam prinsipnya, pancasila sebagai filsafat
merupakan perluasan manfaat dari yang bermula sebagai dasar dan ideologi,
merambah hingga produk filsafat (falsafah). Pancasila sebagai produk filsafat
berarti digunakan sebagai pandangan hidup dalam kegiatan praktis. Ini berarti
Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan
dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai filsafat juga berarti bahwa pancasila mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.
Hal yang mendasari pernyataan ini adalah karena pada hakikatnya Pancasila
memiliki sistem nilai (value system) yang didapat dari penggalian dan
pengejawantahan nilai-nilai luhur mendasar dari kebudayaan bangsa Indonesia
sepanjang sejarah, berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga
secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
4. Monotheis Religius
Arti dari hal ini ialah negara Indonesia berdasarkan ketuhanan yang maha esa
seperti yang tertuang dalam sila pertama Pancasila. Monotheisme atau tuhan yang
tunggal jelas disebutkan di dalam sila pertama tersebut.Adapun urusan keagamaan
ini merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah dalam artian pemerintah harus
menjamin bahwa kehidupan beragama di Indonesia dapat terjamin ketertiban dan
keamananannya. Jaminan tersebut juga harus menyertakan aspek keharmonisan di
antara agama yang satu dengan agama yang lainnya.
Secara harfiah, kita dapat mengartikan monodualis sebagai dwi tunggal. Hal
ini berkenaan dengan sifat dasar manusia yang dwi tunggal, yakni ia merupakan
makhluk individual yang sekaligus merupakan makhluk sosial. Secara tersirat hal ini
terdapat dalam Pancasila.Di sisi lain, Pancasila juga memiliki karakteristik
monopluralis. Monopluralis dapat kita artikan sebagai kesatuan yang jamak atau
berbeda-beda. Mono dapat kita umpamakan sebagai bangsa dan negara Indonesia
sedangkan pluralis dapat kita sama artikan dengan keanekaragaman yang dimiliki
oleh seluruh komponen bangsa ini, baik yang berupa keanekaragaman suku, agama,
ras, adat, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup
Bangsa Indonesia. Artinya, Pancasila menjadi pedoman dan petunjuk dalam
kehidupan sehari-hari. Bisa diartikan bahwa Pancasila menjadi pedoman
dalam berperilaku dan menetapkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Segala bentuk cita-cita dan moral Bangsa Indonesia serta kebudayaannya
harus bersumber pada Pancasila. Hal ini bisa dilihat dari beragam contoh
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Segala hal yang ada di dalam kehidupan Bangsa Indonesia, baik rakyat,
pemerintah, wilayah, dan aspek kenegaraan lainnya harus didasarkan pada
Pancasila. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa dan lahir dari cara
hidup bangsa Indonesia. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara melalui penelitian dan penyelidikan kesepakatan terjadi pada sidang
BPUPKI. Dalam pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945, disebutkan betapa
pentingnya keberadaan sebuah alat pemersatu bangsa. Selain itu, terdapat
masukan pula dari pendiri bangsa yang lain, seperti Moh. Yamin, Ki Hadi
Bagoes Koesoema, dan lain-lain yang juga berkeinginan untuk mengadakan
sebuah filsafat dasar negara, yang pada akhirnya diputuskan filsafat dasar
Bangsa dan Negara Indonesia adalah Pancasila.
b. Tujuan
1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan taat kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Menjadi bangsa yang menjunjung keadilan, baik secara sosial maupun
ekonomi.
3. Menjadi bangsa yang menghargai hak asasi manusia (HAM), seperti yang bisa
terrangkum dalam hubungan HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara
kita.
4. Untuk menciptakan bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
5. Menjadi bangsa yang nasionalis dan mencintai tanah airnya, yaitu tanah air
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat penulis tarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa
Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma,
nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi
bangsa Indonesia.
2. Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia yaitu:
a) Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
b) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
c) Pancasila sebagai sumber hukum dasar bangsa Indonesia
B. Saran
Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di
negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini
atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala
hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang
terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia ini.