Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Bagi Bangsa Indonesia

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 2
Fitry Muhammad Tayeb
Fitri Novianti
Karnila Syafitri
Arjuna Putra
Genitha Thaniya
Jody Resa Riansyah Putra
Herlisa Irawati
Lisa Andriani
Hadiatullah
Feti Hastuti
Novita Dwi Rosmayanti
Novitri Sahdania
Dita Putrianti
Ade Erwinsyah
M. Akbar Fajar
Muhammad Iqbal Chaidar
Faisal Jaya
Ririn
Zulfikar Singa Dilaga
Nahrul Hayat Hibatullah

KELAS KWN 2K/11

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim...

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat bagi Bangsa Indonesia”.

Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai
penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik
secara langsung  maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih  dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang, dan kami juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Sumbawa, 10 Februari 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pancasila yang terdiri atas lima sila, pada hakekatnya merupakan sistem filsafat.
Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Pancasila sebagai system filsafat adalah merupakan kenyataan pancasila sebagai
kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada pancasila sendiri
terlepas dari sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Kenyataan
obyekrif yang ada dan terletak pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu
system filsafat bersifat khas dan berbeda dalam system-sistem filsafat yang lain. Hal
ini secara ilmiah disebut sebagai filsafat secara obyektif. Dan untuk mendapatkan
makna yang lebih mendalam dan mendasar, kita perlu mengkaji nilai-nilai pancasila
dari kajian filsafat secara menyeluruh.

B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Filsafat dan Filsafat Pancasila?
2. Apa saja karakteristik sistem filsafat pancasila?
3. Apa saja fungsi dan tujuan filsafat pancasila?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kewarganegaraan dan untuk mengetahui lebih dalam mengenai pancasila
sebagai sistem filsafat bagi bangsa Indonesia.

D. MANFAAT
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa/i dapat menambah pengetahuan tentang sistem filsafat pancasila;
2. Mahasiswa/i dapat mengetahui tujuan dan fungsi dari sistem filsafat pancasila.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PANCASILA


a. Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein”  yang berarti cinta dan “shopia”
yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti cinta akan
kebijaksanaan,atau mencintai kebenaran/pengetahuan. Dengan demikian,filsafat
secara sederhana dapat di artikan sebagai keinginan yang sungguh- sungguh untuk
mencari kebenaran yang sejati. Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan
menurut J. Gredt dalam bukunya “elementa philosophiae” , filsafat sebagai “ilmu
pengetahuan yang timbul dari prinsip – prinsip mencari sebab musebabnya yang
terdalam”.

b. Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bernegara. Dalam prinsipnya, pancasila sebagai filsafat
merupakan perluasan manfaat dari yang bermula sebagai dasar dan ideologi,
merambah hingga produk filsafat (falsafah). Pancasila sebagai produk filsafat
berarti digunakan sebagai pandangan hidup dalam kegiatan praktis. Ini berarti
Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan
dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai filsafat juga berarti bahwa pancasila mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.
Hal yang mendasari pernyataan ini adalah karena pada hakikatnya Pancasila
memiliki sistem nilai (value system) yang didapat dari penggalian dan
pengejawantahan nilai-nilai luhur mendasar dari kebudayaan bangsa Indonesia
sepanjang sejarah, berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga
secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.

B. KARAKTERISTIK SISTEM FILSAFAT PANCASILA

1. Sila-sila Dalam Pancasila Merupakan Satu Kesatuan Yang Utuh


Sila-sila dalam Pancasila saling menjiwai satu sama lain. sila pertama
ketuhanan yang maha esa mendasari dan menjiwai sila dalam Pancasila yang
selanjutnya. Sila kedua yang didasari oleh sila pertama kemudian mendasari sila-sila
selanjutnya. Hal yang sama ikut terjadi pada sila-sila yang lainnya. Akibat dari hal
ini ialah, pengamalan dari nilai-nilai dasar Pancasila harus dalam satu kesatuan yang
utuh dan tidak dapat bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya.

2. Pancasila Sebagai Suatu Substansi


  Maksud dari hal ini ialah unsur-unsur pengamalan Pancasila berasal dari
Pancasila itu sendiri. Artinya, setiap upaya pengamalan Pancasila harus
memperhatikan Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Di dalam
Pancasila sendiri terdapat tiga nilai yang harus diperhatikan, yaitu nilai dasar, nilai
praktis, dan nilai material. Kesemua nilai ini memiliki sifat yang berbeda
berdasarkan kelenturannya dalam menghadapi perubahan zaman.

3. Pancasila Sebagai Suatu Realita


Maksud dari Pancasila sebagai suatu realita ialah Pancasila ada di dalam diri
setiap rakyat Indonesia dan masyarakat Indonesia sebagai suatu kenyataan dalam
hidup bangsa. Pancasila akan terus tumbuh, hidup, dan berkembang dalam
kehidupan sehari-hari dari bangsa ini.Karakteristik filsafat Pancasila yang satu ini
sejatinya merupakan karakteristik yang paling lekat dengan rakyat Indonesia.
Pancasila benar-benar menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu, salah
satu kewajiban warga negara ialah menaati dan mengamalkan Pancasila.

4. Monotheis Religius

Arti dari hal ini ialah negara Indonesia berdasarkan ketuhanan yang maha esa
seperti yang tertuang dalam sila pertama Pancasila. Monotheisme atau tuhan yang
tunggal jelas disebutkan di dalam sila pertama tersebut.Adapun urusan keagamaan
ini merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah dalam artian pemerintah harus
menjamin bahwa kehidupan beragama di Indonesia dapat terjamin ketertiban dan
keamananannya. Jaminan tersebut juga harus menyertakan aspek keharmonisan di
antara agama yang satu dengan agama yang lainnya.

5. Monodualis dan Monopluralis

Secara harfiah, kita dapat mengartikan monodualis sebagai dwi tunggal. Hal
ini berkenaan dengan sifat dasar manusia yang dwi tunggal, yakni ia merupakan
makhluk individual yang sekaligus merupakan makhluk sosial. Secara tersirat hal ini
terdapat dalam Pancasila.Di sisi lain, Pancasila juga memiliki karakteristik
monopluralis. Monopluralis dapat kita artikan sebagai kesatuan yang jamak atau
berbeda-beda. Mono dapat kita umpamakan sebagai bangsa dan negara Indonesia
sedangkan pluralis dapat kita sama artikan dengan keanekaragaman yang dimiliki
oleh seluruh komponen bangsa ini, baik yang berupa keanekaragaman suku, agama,
ras, adat, dan lain sebagainya.

Karakteristik monopluralis ini sejatinya telah diwujudkan pula dalam


semboyan negara kita, yakni bhineka tunggal ika yang memiliki arti berbeda-beda
namun tetap satu jua. Segala kekayaan ragam yang ada di Indonesia ini harus
senantiasa dirawat dan salah satu cara yang paling tepat untuk merawat
keanekaragaman tersebut ialah dengan menaati segala hal yang diatur oleh
Pancasila.
C. FUNGSI DAN TUJUAN FILSAFAT PANCASILA
a. Fungsi

1. Sebagai jiwa bangsa Indonesia

Setiap bangsa di dunia memiliki jiwa masing-masing. Hal ini disebut


dengan istilah Volkgeish yang berarti ‘jiwa bangsa’ atau ‘jiwa rakyat’. Bagi
Bangsa Indonesia, Pancasila merupakan jiwa yang memiliki peranan penting
untuk kehidupan Indonesia dalam jiwa Pancasila sejak kelahirannya pasca
proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2. Sebagai kepribadian bangsa Indonesia

Filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian Bangsa Indonesia,


yaitu pemberi corak khas bagi Bangsa Indonesia dan menjadi pembeda bangsa
kita ditengah banyaknya bangsa lain di dunia. Dengan demikian, Pancasila
sebagai kepribadian bangsa juga berperan sebagai identitas nasional yang
diwujudkan dengan tingkah laku dan sikap mental sehingga muncullah ciri
khas bangsa berupa kepribadian Bangsa Indonesia.

3. Sebagai sumber dari segala sumber hukum

Indonesia adalah negara hukum yang menerapkan hukum secara adil


berdasarkan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, fungsi filsafat Pancasila
adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Artinya, sifat
norma hukum di negara Indonesia harus sesuai dan bersumber pada Pancasila.
Tidak hanya itu, semua warga negara Indonesia harus patuh terhadapnya.
Tidak boleh ada hukum dan peraturan yang bertentang dengan Pancasila.
Setiap sila yang terkandung dalam Pancasila berperan sebagai nilai dasar,
sementara hukum yang dibuat adalah nilai instrumental atau penjabaran dari
sila-sila Pancasila tersebut. Hal ini selaras dengan apa yang tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4, dimana dalam susunan
tersebut ditunjukkan bahwa kedudukan Pancasila bagi Bangsa
Indonesia adalah sebagai dasar, kerangka dan pedoman bagi Indonesia dan
tertib hukum di Indonesia yang pada dasarnya terkandung dalam asas
kerohanian Pancasila.

4. Sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia

Tidak hanya itu, filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup
Bangsa Indonesia. Artinya, Pancasila menjadi pedoman dan petunjuk dalam
kehidupan sehari-hari. Bisa diartikan bahwa Pancasila menjadi pedoman
dalam berperilaku dan menetapkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Segala bentuk cita-cita dan moral Bangsa Indonesia serta kebudayaannya
harus bersumber pada Pancasila. Hal ini bisa dilihat dari beragam contoh
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

5. Sebagai tujuan dan cita-cita Bangsa Indonesia

Telah disebutkan secara singkat sebelumnya, bahwa cita-cita bangsa harus


bersumber pada Pancasila. Hal ini bisa kita ketahui dari pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang secara jelas memuat tentang Pancasila yang menjadi
tujuan dan cita-cita Bangsa Indonesia, yaitu untuk menciptakan masyarakat
yang adil dan makmur.

6. Menjadi falsafah hidup Bangsa

Artinya, filsafat Pancasila memiliki fungsi sebagai pemersatu bangsa. Hal


ini bisa dikarenakan pandangan bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai
kepribadian yang paling benar dan sesuai dengan Bangsa Indonesia. Tidak
hanya itu, Pancasila juga dipercaya sebagai nilai-nilai yang paling bijaksana,
adil dan cocok untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia.

7. Sebagai dasar negara

Segala hal yang ada di dalam kehidupan Bangsa Indonesia, baik rakyat,
pemerintah, wilayah, dan aspek kenegaraan lainnya harus didasarkan pada
Pancasila. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa dan lahir dari cara
hidup bangsa Indonesia. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara melalui penelitian dan penyelidikan kesepakatan terjadi pada sidang
BPUPKI. Dalam pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945, disebutkan betapa
pentingnya keberadaan sebuah alat pemersatu bangsa. Selain itu, terdapat
masukan pula dari pendiri bangsa yang lain, seperti Moh. Yamin, Ki Hadi
Bagoes Koesoema, dan lain-lain yang juga berkeinginan untuk mengadakan
sebuah filsafat dasar negara, yang pada akhirnya diputuskan filsafat dasar
Bangsa dan Negara Indonesia adalah Pancasila.

8. Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945,


Indonesia masih belum memiliki undang-undang dasar secara tertulis. Oleh
karena itu, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan
pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pada 18 Agustus
1945 yang didasarkan pada Pancasila. Oleh karena itu, dapat terlihat bahwa
Pancasila merupakan hasil perjanjian antara PPKI, yang merupakan wakil
rakyat, dengan rakyat untuk senantiasa membela Pancasila.

9. Memberi hakikat kehidupan bernegara


Filsafat Pancasila juga memberi jawaban atas beragam pertanyaan yang
sifatnya fundamental atau sangat mendasar, misalnya tentang hakikat
kehidupan bernegara. Dengan filsafat Pancasila, kita bisa mengetahui bahwa
hakikat kehidupan bernegara adalah segala aspek yang memiliki kaitan yang
sangat erat dengan kehidupan masyarakat dan kelangsungan hidup negara.
Sebagai contohnya adalah susunan politik, bentuk negara, susunan
perekonomian negara, dan lain sebagainya.

10. Menjadi perangkat ilmu kenegaraan

Hal ini bisa tercermin dari beragam contoh Pancasila sebagai pengetahuan


ilmiah yang kita temukan sehari-hari. Fungsi Pancasila sebagai perangkat dari
ilmu pengetahuan ini akan semakin jelas terlihat jika pemerintahan negara
telah dijalankan secara teratur sebagaimana kehidupan bernegara seharusnya.
Filsafat Pancasila, selain memiliki fungsi seperti yang telah disebutkan di atas,
juga memiliki tujuan bagi bangsa dan negara Indonesia.

b. Tujuan

1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan taat kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Menjadi bangsa yang menjunjung keadilan, baik secara sosial maupun
ekonomi.
3. Menjadi bangsa yang menghargai hak asasi manusia (HAM), seperti yang bisa
terrangkum dalam hubungan HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara
kita.
4. Untuk menciptakan bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
5. Menjadi bangsa yang nasionalis dan mencintai tanah airnya, yaitu tanah air
Indonesia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat penulis tarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.      Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa
Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma,
nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi
bangsa Indonesia.
2.      Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia yaitu:
a)      Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
b)      Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
c)      Pancasila sebagai sumber hukum dasar bangsa Indonesia

B. Saran
Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di
negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini
atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala
hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang
terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia ini.

Anda mungkin juga menyukai