Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

AL ISLAM KEMUHAMMADIYAH 1

HAKEKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM

DOSEN PEMBIMBING

MILA KHAERUNISA, MA

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD ILHAM

2126201055

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK INDUSTRI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

A. KAJIAN TENTANG HAKEKAT MANUSIA


Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang mempunyai
dua dimensi, yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa,
akal dan sebagainya). Unsur jasad akan hancur dengan kematian,
sedangkan unsur jiwa akan tetap dan bangkit kembali pada hari kiamat.
(QS. Yasin, 36: 78-79). Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih
mulia dari malaikat.(QS. al-Hijr, 15: 29). Bahkan manusia adalah satu-satunya
mahluk yang mendapat perhatian besar dari Al-Qur’an, terbukti dengan
begitu banyaknya ayat al-Qur‟an yang membicarakan hal ikhwal manusia
dalam berbagai aspek-nya, termasuk pula dengan nama-nama yang
diberikan al-Qur’an untuk menyebut manusia, setidaknya terdapat lima kata
yang sering digunakan Al-Qur’an untuk merujuk kepada arti manusia, yaitu
insan atau ins atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani adam
atau durriyat adam.
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak
pernah tuntas. Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu
permainan yang tidak pernah selesai. Selalu ada saja pertanyaan mengenai
manusia. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala,
namun sampai saat ini pun belum ada kata sepakat tentang pengertian
manusia yang sebenarnya.
Konsep manusia dalam pandangan Islam adalah konsep sentral bagi
setiap disiplin ilmu sosial kemanusiaan yang menjadikan manusia sebagai
objek formal dan materialnya. Agar konsep manusia yang kita bangun bukan
semata-mata merupakan konsep yang spekulatif, maka kita mesti bertanya
pada zat yang mencipta dan mengerti manusia, yaitu Allah SWT Para ahli
kerohanian Islam atau lebih populer para ahli ilmu tasawuf, memandang
manusia bukan sekedar makhluk lahir yang mempunyai dua dimensi lahiriyah
dan bathiniyah.
Berbicara masalah pertumbuhan dan perkembangan, kata kunci
utamanya yaitu perubahan. Perubahan dalam diri manusia terdiri atas
perubahan kualitatif akibat dari perubahan psikis, dan perubahan kuantitatif
akibat dari perubahan fisik.

B. ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA

Dari zaman dahulu hingga pada saat ini masih banyak para peneliti yang
masih mempertanyakan tentang asal usul dari manusia yang diciptakan oleh
allah di atas bumi ini,hingga pada saat ini sudah ada beberapa versi
mengenai hal tersebut.
Asal usul manusia menurut Al-Qur’an diantara sekian banyak penemuan
yang sudah didapatkan oleh para peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin hari semakin canggih,akan tetapi masih ada satu
permasalahan yang hingga detik ini masih belum mampu ada jawaban dari
manusia secara tepat dan benar,dan masalah itu adalah asal usul dari
adanya manusia.
Menurut kitab suci Al-Qur’an pada surat AL-HIJR (15),28-29,asal usul
manusia adalah ketika Allah berfirman ; dan ingatlah ketika tuhanmu
berfirman kepada para malaikat;”sesungguhnya aku akan menciptakan
seseorang dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi
bentuk,maka apabila aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah
meniupkan kedalamnya ruh ciptaanku maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud”.
Ungkapan ilmiah dari Al-Qur’andan hadist 15 abad islam telah menjadi
bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang
organ-organ dan jasad manusia.
Ada beberapa tahapan kejadian manusia diantaranya adalah
1.Proses kejadian manusia pertama (adam)
Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa adam diciptakan oleh
allah oleh tanah yang kering kemudian dibentuk yang sebaik-
baiknya,setelah sempurna maka allah mentiupkan ruh kepadanya maka
dia menjadi hidup.
2.Proses kejadian manusia kedua (siti hawa )
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh allah di dunia
ini selalu dengan keadaan berpasang-pasangan,demikian pula halnya
dengan manusia, allah berkehendak menciptakan lawan jenis untuk di
jadikan teman hidup atau bisa disebut dengan istri ataupun suami.
3.Proses kejadian manusia ketiga (keturunan adam dan hawa )
Kejadian manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan adam
dan hawa kecuali Nabi Isa a.s dalam proses ini dapat dilihat menurut Al-
Qur’an dan Al-hadist dan dapat juga ditinjau secara medis

Dari penyajian diatas dapat disimpulkan bahwa asal usul manusia


menurut Al-Qur’an adalah manusia itu berasal dari sari pati tanah yang
berasal dari lumpur hitam dan setelah itu dibentuk ,dan dalam penciptaanya
terdapat tiga proses bagaimana manusia dimuka bumi ini,dan semua itu
sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an

C. POTENSI POTENSI MANSUSIA


Manusia adalah makhluK Tuhan yang diciptakan dengan kesempurnaan.
Tuhan menciptakan manusia dengan beberapa potensi yang melekat
padanya. Al qur‟an sebagi kitab suci bagi ummat islam dan petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa telah menjelaskan potensi-potensi yang
terkandung pada manusia dalam berbagai ayat dan surat yang berbeda.
Terdapat tiga potensi dasar yang melekat pada manusia yang telah dijelaskan
dalam Al qur‟an.
Tiga potensi tersebut yaitu, pendengaran (As Sam‟a), penglihatan (Al
Abshar) dan hati/pikiran (Al Af‟idah)
1. QS. Al-A’raf, 7:179
Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka
Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tandatanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka
Itulah orang-orang yang lalai” Penjelasan: Ayat tersebut di atas
menjelaskan tentang bahaya bagi orang-orang yang tidak yang
mempergunakan potensi yang dimilikinya (pendengaran, penglihatan
dan hati/pikiran) baik di dunia maupu di akhirat.

2. QS. An-Nahl, 16:78


Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” Penjelasan:
Ayat tersebut di atas menjelaskan tentang perintah untuk mensyukuri
potensi yang diberikan (pendengaran, penglihatan, dan hati/pikiran).

3. QS. Al Israa, 17:36


Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya. Penjelasan Ayat tersebut di atas menjelaskan tentang
pertanggung jawaban manusia atas potensi yang dimilikinya
(pendengaran, penglihatan, dan hati/pikiran).

D. KELEMAHAN KELEMAHAN MANUSIA


Ada 9 fakta kelemahan manusia disebutkan dalam Al Quran. Secara
kodrati manusia memiliki kelemahan (QS an-Nisa [4]: 28). Kelemahan
manusia yang disebutkan dalam Al Quran bermacam-macam.

Beberapa di antaranya merupakan tabiat buruk manusia. Berikut


pemaparannya :

1. Manusia itu suka membantah:Hal ini terungkap dalam Al Quran 


surat Al-kahfi ayat 54 :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia
dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia
adalah makhluk yang paling banyak membantah.”
2. Manusia itu bersifat lemah:Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat
An-Nisa ayat 28 :
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia
dijadikan bersifat lemah.”
3. Manusia itu zalim dan bodoh :Hal ini terungkap dalam Al Qur’an
surat Al-Ahzab ayat 72 :
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit,
bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh.”
4. Manusia itu kikir:Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Isra’
ayat 100 :“Katakanlah: ‘Kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya
perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya’.
Dan adalah manusia itu sangat kikir.”
5. Mencintai kehidupan dunia:Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat
Al-Qiyamah ayat 20 :
“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia)
mencintai kehidupan dunia.”
6. Manusia suka melampaui batas:Hal ini terungkap dalam Al Qur’an
surat Al-Alaq ayat 6 :
“Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui
batas.”
7. Manusia kadang malas berbuat baik:Hal ini terungkap dalam Al
Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 21 :
“Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.”
8. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah :Hal ini terungkap
dalam Al Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 19 “Sesungguhnya manusia
diciptakan berkeluh kesah lagi kikir.”
9. Manusia sering tergesa-gesa:
Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Anbiya ayat 37 :
“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku
perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu
minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.”

E. SIFAT SIFAT MANUSIA

Manusia diciptakan Allah adalah sebaik-baiknya bentuk dan kepadanya telah


dihiasi aneka kebaikan di dalam dirinya. Perkara tampilnya manusia sebaliknya
adalah karena kelemahan diri dan aneka godaan dari luar yang tidak dapat
dihadapinya sehingga dirinya cenderung atau memperturutkan hawa nafsunya
yang mampu mempengaruhi sifat dari pribadi sendiri. Sifat manusia tersebut
diantaranya:

1. Lemah. 

Firman Allah : Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia


dijadikan bersifat lemah (Annisa : 28)

2. Lalai

Firman Allah : Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat
Kami dan mereka selalu lalai dari padanya. (Al Araf : 146)

3. Bodoh

Firman Allah : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit,


bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,(Al Ahzab : 72)

4. Zalim
Firman Allah : .Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).(Ibrahim : 34)

5. Pelupa

Firman Allah : Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya
berpalinglah dia; …. (Al Isra:83).

6. Ingkar

Firman Allah : sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih
kepada Tuhannya (Al Adiyat : 6).

7. Kikir

Firman Allah : Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai


perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu
kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. Dan adalah manusia itu sangat
kikir.(Al Isra : 100)

8. Serakah

Firman Allah :  Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang
paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-
orang musyrik.(Albaqarah : 96)

9. Pamer

Firman Allah: bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (Altakatsur 1)

10. Berdalih.

Firman Allah: Janganlah kamu berdalih (dengan alasan-alasan yang


dusta) (AtTaubah:66).

F. KELEBIHAN MANUSIA ATAS MAKHLUK LAIN


Dalam banyak ayat, Alquran memuji-muji manusia karena memiliki
keistimewaan dibanding ciptaan Allah lainnya. Keistimewaan inilah yang
menjadikan manusia memiliki posisi yang lebih mulia dan utama  dari
malaikat sekalipun.

Allah SWT berfirman:


“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut
mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan
dengan kelebihan yang sempurna.” (QS: Alisra:70)

Di awal penciptaan, para malaikat bersujud kepada Nabi Adam kecuali


Iblis. Iblis merasa bahan penciptaan dirinya lebih mulia dari manusia,
manusia dari tanah sedangkan Iblis dari api. Padahal kemuliaan dan
keistimewaan Nabi Adam, bukan berkaitan dengan bahan penciptaannya
sehingga Iblis membanding-bandingkan dengan dirinya, tapi sekaitan dengan
keistimewaan potensi yang dimiliki manusia, sebagai bahan menapaki hidup
di dunia kelak. keistimewaan yang dimiliki manusia dalam ayat-ayat Alquran
adalah:

1. Memiliki Ilmu Pengetahuan


Manusia memiliki potensi kemampuan memahami berbagai macam ilmu,
karena manusia dibekali akal yang dengannya bisa berpikir dan mengolah
berbagai macam ilmu pengetahuan. Suatu kemampuan yang tidak dimiliki
makhluk lainnya.
“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama
semua (benda) ini, jika kamu yang benar!. Mereka menjawab, “Mahasuci
Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan
kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana. Dia
(Allah) berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama
itu!” Setelah Adam menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, “Bukankah
telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi,
dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu
sembunyikan?” (QS: Albaqoroh: 31-33)

2. Menjadi Khalifah
Dari sisi wujud, manusia memiliki kepantasan menjadi khalifah di muka
bumi. Memiliki potensi dan kelayakan mewarisi serta menjaga bumi agar tetap
menjadi tempat yang layak ditinggali dan tempat makhluk-makhluk lain bertasbih
kepada Sang Pencipta.
“Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan
khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang
yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS: Albaqarah:30)

3. Malaikat pun Bersujud Kepada Manusia


Di antara bukti lain dari kedudukan tinggi manusia adalah Allah menyuruh
para malaikat-Nya untuk bersujud kepada manusia, sebagai bukti ketundukan
dan ketaatan malaikat kepada perintah Allah.
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah Aku
sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka
tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.” (QS: Shad:71-72)

4. Mampu Mengungkap Rahasia Alam Semesta


“Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu
mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar
padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu
bersyukur.” (QS. Anahl: 14)

5. Memiliki Akal Sempurna untuk Mengetahui Baik dan Buruk


Di antara keistimewaan penting manusia adalah pengetahuan baik dan
buruk yang dipahami oleh akalnya. Karena pengetahuan akan kebaikan inilah
yang akan menjadikan manusia sempurna menuju kepada kesucian. Namun
sebaliknya, jika menentang akal dan memperturutkan hawa nafsu akan
mejerumuskan, dan menjadikannya makhluk yang hina.
“Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan
kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang
menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS:
Assyam: 7-10)

6. Dibekali Fitrah Tauhid


Manusia dibekali fitrah untuk bertauhid kepada Allah sebagai penciptanya.
Manusia memiliki kecendrungan kepada agama, mencari pencipta lalu tunduk
menyembah-Nya. Jika tidak, niscaya dalam hidupnya akan senantiasa gelisah.
Tidak akan pernah tentram selama belum bersama Tuhan.
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai)
fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak
ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.” (QS: Arrum: 30).

Anda mungkin juga menyukai