Anda di halaman 1dari 11

Berikut soal Tanya jawab pada kelompok 4 pembahasan kromatografi

1. Pertanyaan dari Mardiah: Jelaskan apa perbedaan antara kromatografi lapis tipis
dengan kromatografi kertas!
Jawaban dari Khairan navira: perbedaan antara kromatografi kertas dan kromatografi
lapis tipis. kromatografi kertas merupakan kromatografi cairan - cairan dimana sebagai
fasa diam adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa
cair lainnya dapat digunakan. Teknik ini sangat sederhana.sedangkan kromatografi lapis
tipis adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk memisahkan suatu campuran
senyawa secara cepat dan sederhana. Kromatografi lapis tipis digunakan untuk pemisahan
senyawa secara cepat, dengan menggunakan zat penjerap berupa serbuk halus yang
dipaliskan serta rata pada lempeng kaca. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ini mirip
dengan kromatograafi kertas, hanya bedanya kertas digantikan dengan lembaran kaca tau
plastik yang dilapisi dengan lapisan tipis adsorben seperti alumina, silike gel, selulosa
atau materi lainnya. Lapisan tipis adsorben pada proses pemisahan berlaku sebagai fasa
diam. Kromatografi lapis tipis lebih bersifat reproduksibel ( bersifat boleh diulang) dari
pada kromatografi kertas.

2. Pertanyaan dari Cut Misniyati: Apakah teknik pemisahan dengan kromatografi efektif
untuk digunakan,dan apa keuntungan dari penggunaan kromatografi?
Jawaban dari Khairan Navira: Dengan menggunakan teknik kromatografi, dalam
banyak kasus pemisahan dituntaskan jauh lebih cepat dan lebih efektif daripada
sebelumnya, dan banyak pemisahan-pemisahan yang tak pernah dilakukan dengan teknik-
teknik lainnya telah berhasil dengan teknik kromatografi, di cetuskan oleh seorang ahli
bernama Underwood tahun 1999. sedangkan keuntungan penggunaan kromatografi antara
lain:waktunya singkat cukup efektif dan dapat melakukan pemisahan yang tidak mungkin
dilakukan dengan metode lain.

3. Pertanyaan dari Husnul Faranita: Bagaimanakah proses kerja pada kromatografi gas
dan kromatografi kertas? jelaskan!
Jawaban dari Khairan navira: proses kerja dari kromatografi gas adalah gas pembawa
lewat melalui satu sisi detektor kemudian memasuki kolom. Di dekat kolom ada suatu
alat di mana sampel – sampel bisa dimasukkan ke dalam gas pembawa ( tempat injeksi).
Sampel – sampel tersebut dapat berupa gas atau cairan yang volatil (mudah menguap).
Lubang injeksi dipanaskan agar sampel teruapkan dengan cepat.Aliran gas selanjutnya
menemui kolom,kolom berisi suatu padatan halus dengan luas permukaan yang besar dan
relatif inert. Sebelum diisi ke dalam kolom, padatan tersebut diimpregnasi dengan cairan
yang diinginkan yang berperan sebagai fasa diam atau stasioner sesungguhnya, cairan ini
harus stabil dan nonvolatil pada temperatur kolom dan harus sesuai dengan pemisahan
tertentu. Setelah muncul dari kolom itu, aliran gas lewat melalui sisi lain detektor. Maka
elusi zat terlarut dari kolom mengatur ketidakseimbangan antara dua sisi detektor yang
direkam secara elektrik. sedangkan cara kerja kromatografi kertas ,cuplikan yang
mengandung campuran yang akan dipisahkan diteteskan atau diletakkan pada daerah
yang diberi tanda di atas sepotong kertas saring dimana ia akan meluas membentuk noda
yang bulat. Bila noda telah kering kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai
dengan satu ujung, dimana tetesan cuplikan ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang
dipilih sebagai fasa bergerak (jangan sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang
akan dipisahkan akan terlarut dari kertas).Pelarut bergerak melalui serat dari kertas oleh
gaya kapiler dan menggerakkan komponen dari campuran cuplikan pada perbedaan jarak
dalam arah aliran pelarut. Bila permukaan pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup
jauhnya atau setelah waktu yang telah ditentukan, kertas diambil dari bejana dan
kedudukan dari permukaan pelarut diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering.
Jika senyawa-senyawa berwarna maka mereka akan terlihat sebagai pita atau nodayang
terpisah.

4. Pertanyaan dari Lola puspita sari: Jelaskan bagaimana proses kerja kromatografi gas
di dalam laboratorium?
Jawaban dari Mazwan: prinsip kerja dari kromatografi gas adalah Umumnya
kromatografi ini memang dilakukan di laboratorium dengan prinsip kerja nya mula nya
Gas pembawa (biasanya digunakan helium, argon atau nitrogen) dengan tekanan tertentu
dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam. Selanjutnya sampel
diinjeksikan ke dalam injektor (injection port) yang suhunya dapat diatur. Komponen-
komponen dalam sampel akan segera menjadi uap dan akan dibawa oleh aliran gas
pembawa menuju kolom. Komponen-komponen akan teradsorpsi oleh fase diam pada
kolom kemudian akan merambat dengan kecepatan berbeda sesuai dengan nilai Kd
masing-masing komponen sehingga terjadi pemisahan. Komponen yang terpisah menuju
detektor dan akan terbakar menghasilkan sinyal listrik yng besarnya proporsional dengan
komponen tersebut. Sinyal lalu diperkuat oleh amplifier dan selanjutnya oleh pencatat
(recorder) dituliskan sebagai kromatogram berupa puncak. Puncak konsentrasi yang
diperoleh menggambarkan arus detektor terhadap waktu

5. Pertanyaan dari Maulida: sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi keakuratan
hasil pemisahan secara kromatografi!
Jawaban dari Mazwan: Keakuratan hasil pemisahan dengan metode kromatografi
bergantung pada beberapa faktor berikut:
1. Pemilihan adsorben sebagai fasa diam
2. Kepolaran pelarut atau pemilihan pelarut yang sesuai sebagai fasa gerak
3. Ukuran kolom (panjang dan diameter) relatif terhadap jumlah material yang akan di
pisahkan
4. Laju elusi atau aliran fasa gerak
6. Pertanyaan dari Erisna mirda: bagaimana prinsip dasar pemisahan kromatografi?
jelaskan!
Jawaban dari Mazwan: prinsip dasar dalam kromatografi adalah berdasarkan pada
prinsip distribusi fasa yakni suatu perpindahan komponen-komponen zat yang dianalisa
dari suatu fasa yang bergerak (eluen) menuju ke fasa lain yang diam (adsorben) yang
dilaluinya. Eluen adalah pelarut yang dipakai dalam proses migrasi/pergerakan dalam
membawa komponen-komponen zat sampel atau fasa yang bergerak melalui fasa diam
dan membawa komponen-komponen senyawa yang akan dipisahkan. Sedangkan
adsorben adalah fasa diam yang mengikuti/menyerap zat yang dianalisa, contohnya
kertas, kanji, selulosa, silika gel,dan lainnya.

7. Pertanyaan dari Mismarna: kromotografi merupakan tehknik pemisahan molekul


berdasarkan pergerakan dua fase, fase gerak dan fase diam. pengaruh apa yang
menyebabkan fase gerak dan diam itu tejadi?
Jawaban dari Khairan navira: pengaruh yang menyebabkan fase gerak dan fase diam
itu terjadi dimana Fase diam (Stationary phase) Fase diam merupakan salah satu
komponen yang penting dalam proses pemisahan dengan kromatografi. kenapa? karena
dengan adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan
terpisahnya komponen senyawa analit.Fase diam dapat berupa bahan padat atau porous
(berpori) berbentuk molekul kecil atau cairan yang umumnya dilapiskan pada padatan
pendukung. Fase gerak (Mobile phase)Fase gerak merupakan pembawa analit dapat
bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Nah fase gerak ini tidakj selalu
hanya cairan. Tapi juga dapat berupa gas yang umumnya dapat dipakai sebagai carrier gas
senyawa mudah menguap (volatil)

8. Pertanyaan dari Gusti Rahman: jelaskan alat apa saya yang digunakan dalam teknik
pemisahan kromatografi dan bagaimana pengaplikasiannya dalam metode pemisah
kromatografi ?
Jawaban dari Khairan Navira: alat-alat kromatografi itu terdiri dari chamber, kolom,
injeksi, monitor, kromatogram, plat, namun jika alat-alat tersebut di aplikasikan dalam
kromatografi,maka sesuai dengan jenis kromatografi,seperti kromatografi kertas, plat
yang di pakai itu kertas, dan jenis kromatografi lain juga berbeda.

9. Pertanyaan dari Munaruzzikri: apakah didalam proses pemisahan kromatografi


membutuhkan waktu yang lama! dan didalam beberapa jenis kromatografi yang anda
paparkan di power point yang mana lebih cepat proses pemisahannya?

Jawaban dari Khairan navira: teknik pemisahaan kromatografi Di gunakannya


kromatografi karena mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan yang lebih sederhana
penggunaan waktu yang sangat singkat, dan terutama mempunyai kepekaan yang tinggi
serta mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi. sebenarnya dari setiap jenis
kromatografi cepat proses pemisahanya,, namun pada dasarnya cuplikan yang di pisahkan
dengan kromatografi gas cenderung cuplikan yang kompeks, oleh karenan itu
kromatografi gas cenderung lebih lama, karena menentukan komposisi kimia yang
kompleks,namun pada dasarnya kromatografi prosesnya lebih cepat dari pada metode
pemisahan lain.

10. Pertanyaan dari Rumaisa: sebutkan kelebihan atau kekurangan jenis kromatografi gas
dan KLT!
Jawaban dari Khairan navira: kelebihan dari kromatografi gas yaitu :
1. Analisis dapat dilakukan dengan cepat
2. Mampu mengidentifikasi konstituen renikMampu mengidentifikasi konstituen renik
3. Batas deteksi sampai dengan 10-9 g/L
4. Dapat dilengkapi sistem komputer untuk mengontrol bagian-bagian kromatogram dan
menyimpan data hasil percobaan dalam memorinya.

Sedangkan kekurangan kromatografi Gas yaitu


1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah
menguap
2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk
memisahkan campuran dalam umlah besar. Pemisahan pada tinkat mg mudah
dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam
tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak
bersifat reaktif terhadap fasa diam dan zat terlarut.

KLT lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis. Identifikasi pemisahan


komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi, atau dengan radiasi
menggunakan sinar ultraviolet. Dapat dilakukan elusi secara mekanik (ascending),
menurun (descending), atau dengan cara elusi 2 dimensi.
Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan
merupakan bercak yang tidak bergerak.

sedangkan kekurangan KLT ialah kerja penyaputan pelat kaca dengan penjerap.
Kerja ini kemudian agak diringankan dengan ada-nya penyaput otomatis. meskipun
pun begitu, dengan menggunakan alat itu pun tetap diperlukan tindakan pencegahan
tertentu

11. Pertanyaan dari Sajida maulina: jenis kromatografi apa yg kita gunakan bila
pengaplikasiannya dalam polusi udara?
Jawaban dari Mazwan: pada polusi udara kromatografi yang digunakan adalah
Kromatografi gas merupakan alat yang penting karena daya pemisahan yang digabungkan
dengan daya sensitivitas dan pemilihan detector GLC menjadi alat yang ideal untuk
menentukan banyak senyawa yang terdapat dalam udara yang kotor, KGCdipakai untuk
menetukan Alkil-Alkil Timbal, Hidrokarbon, aldehid, keton SO , H S, dan beberapa
oksida dari nitrogen dan lainnya.

12. Pertanyaan dari Nushrah mufti elia: Bagaimana cara pelaksanaan kromatografi lapis
tipis?
Jawaban dari Khairan navira: cara pelaksanaan kromatorgafi lapis tipis Pertama-tama
gambar sebuah garis dekat bagian bawah lempengan menggunakan pinsil kemudian tetesi
garis tersebut dengan substansi campuran yang akan dicari komponenya, Berikan
penandaan pada garis di lempengan untuk menunjukkan posisi awal dari tetesan. Ketika
bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas kimia
bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Alasan untuk menutup
gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi dalam gelas kimia terjenuhkan oleh
uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia biasanya
ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam
gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut. Karena pelarut bergerak lambat
pada lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan
bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak perbedaan bercak warna.
Untuk substansi yang tidak berwarna, dapat menggunakan pendarflour sinar UV atau
mereaksikan substansi tersebut dengan bahan kimia tertentu yang membuat substansi
tersebut menjadi berwarna.

13. Pertanyaan dari Dian salwa: apakah perbedaan antara kromatografi pasangan ion
dengan kromatografi cair?
Jawaban dari Khairan navira: perbedaan antara kromatografi pasangan ion dan
kromatografi cair, dimana Kromatografi Pasangan Ion termasuk ke dalam keluarga besar
kromatografi liquid dengan sampel yang digunakan berfase cair. Teknik ini sering
digunakan pada KCKT (kromatografi cair kinerja tinggi) untuk memisahkan senyawa
ionic. Kromatografi pasangan ion merupakan salah satu dari kromatografi partisi dengan
mengabungkan kemampuan kromatografi fase balik terikat dan kromatografi pertukaran
ion.Kromatografi ini digunakan untuk memberikan pereaksi terhadap senyawa tertentu
yang bersifat ionik diubah menjadi non ionik yang didasarkan pada pembentukan suatu
pasangan ion antara sampel dan fase gerak maupun fase diamnya.
sedangkan kromatografi cair merupakan teknik yang tepat untuk memisahkan ion
atau molekul yang terlarut dalam suatu larutan. Jika larutan sampel berinteraksi dengan
fase stasioner, maka molekul-molekul didalamnya berinteraksi dengan fase stasioner;
namun interaksinya berbeda dikarenakan adanya perbedaan daya serap (adsorption),
pertukaran ion (ion exchange), partisi (partitioning), atau ukuran. Perbedaan ini membuat
komponen terpisah satu dengan yang lain dan dapat dilihat perbedaannya dari lamanya
waktu transit komponen tersebut melewati kolom.
14. Pertanyaan dari Fitri Arnita: sebutkan jenis kromatografi lainnya secara lengkap serta
keunggulan dan kekurangan dari jenis jenis kromatografi tersebut!
Jawaban dari Mazwan: Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Kelebihan dan Kekurangan KLT
1. Beberapa kelebihan KLT yaitu:
a. KLT lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis.
b. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi,
atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet.
c. Perlakuan dapat dengan elusi secara mekanik (ascending), menurun (descending), atau
dengan cara elusi 2 dimensi.
d. Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan
merupakan bercak yang tidak bergerak.
e. Hanya membutuhkan sedikit pelarut.
f. Biaya yang dibutuhkan terjangkau.
g. Jumlah perlengkapan sedikit.
h. Preparasi sample yang mudah
i. Berfungsi untuk memisahkan senyawa hidrofobik (lipid dan hidrokarbon) yang dengan
metode kertas tidak bisa

kekurangan KLT yaitu:


a. Butuh ketekunan dan kesabaran yang ekstra untuk mendapatkan bercak/noda yang
diharapkan.
b. Butuh sistem trial and eror untuk menentukan sistem eluen yang cocok.
c. Memerlukan waktu yang cukup lama jika dilakukan secara tidak tekun.

PrinsipKerja Kromatografi kertas Kelebihan


1. pada kromatografi Kertas peralatan yang dipakai tidak perlu alat-alat yang
telitatau mahal.
2. Hasil-hasil yang baik dapat diperoleh dengan peralatan dan materi-materi yang
sangat sederhana.
3. Senyawa-senyawa yang terpisahkan dapat dideteksi pada kertas dan dapat segera
diidentifikasikan. Bahkan jika dikehendaki, komponen-komponen yang
terpisahkan dapat diambil dari kertas dengan jalan memotong-motongnya,
kemudian dilarutkan secara terpisah.
4. Kelemahan kelemahan teknik kromatografi kertas yaitu banyaknya masalah yang
menyangkut cara memasukkan fase gerak, perambatan fase gerak melalui kertas,
dan penggumpalan. lebih lama karenapanjangkertasbiassampai 50 cm

Kromatografi gas Kelebihan


1) Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
2) Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi
pemisahan yang tinggi.
3) Gas mempunyai vikositas yang rendah.
4) Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga
analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.
5) Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang
sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

Kelebihan kromatografi cair kinerja tingkat tinggi


Kolom dapat digunakan kembali Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik.

Kekurangan
1) Memerlukan biaya yang banyak untuk proses pemisahannya
2) Memerlukan orang yang trampil dalam pemisahannya

15. Pertanyaan dari Annisa Fahni: bagaimana yang dikatakan sebagai fase stasioner
dalam proses pemisahan secara kromatografi ? Jelaskan !
Jawaban dari Mazwan: Fase stasioner adalah senyawaan yg tetap diam /tidak berpindah
dalam prosedur kromatografi . Contohnya lapisan silica pada kromatografi lapis tipis
(thin layer chromatography)

16. Pertanyaan dari Nova Safrida: apakah teknik pemisahan dengan kromatografi yang
digunakan dalam pemisahan setiap sampel sama?
Jawaban dari Mazwan: untuk memisahkan sampel yang berbeda jelas menggunakan
teknik pemisahan yang berbeda pula, tergantung sampel yang digunakan misalnya klt
Pada cara penggunaan KLT hampir sama dengan penggunaan Kromatografi kertas, hanya
saja pada KLT fase diamnya menggunakan plat gelas/ logam/ Aluminium foil sedangkan
pada kromatografi kertas menggunakan kertas saring.

17. Pertanyaan dari Rizvita: pada slide ppt pemakalah pada halaman 8, di ppt tersebut ada
kalimat karena jumlah cuplikan yang sangat sedikit atau campurannya kompleks,
jelaskan maksud dari kalimat tersebut?
Jawaban dari Mazwan: cuplikan sedikit merupakan sampel yang terdiri dari sedikit zat
aktinya, sedangkan campuran nya komplek terdiri dari banyak senyawa yang terdapat
dalam suatu sampel

18. Pertanyaan dari Ulfa zahara: Sebutkan contoh kromatografi yang sering di gunakan di
laboratorium!
Jawaban dari Khairan navira: contoh kromatografi yang sering di lakukan di
labolatorium pada dasarnya semua jenis kromatografi itu ada di lakukan di labolatorium
jika alat dan bahanya ada ataupun memenuhi, seperti kromatografi cair,kromatografi gas,
kromatografi kertas, dan kromatografi lapis tipis, karena pada dasarnya teknik pemisahan
kromatografi tersebut efisien dan sederhana
19. Pertanyaan dari Rizvania: Apa yang dimaksud dengan nilai kadar bunuh minimum
(KBM) yang terdapat pada daun binahong?
Jawaban dari Khairan navira: Kadar Hambat Minimal (KHM) atau nilai kadar bunuh
minimum (KBM) atau Minimum Concentration (MIC) adalah kadar minimal yang
digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau konsentrasi terendah dari
antibiotik yang membunuh 99,9% inokulum bakteri disebut Kadar Bunuh Minimal
(KBM) atau Minimum Killing Concentration (MCK)

20. Pertanyaan dari Devy rizkiani: kromatografi lapis tipis digunakan untuk mengetahui
golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak etil asetat daun Binahong, yang menjadi
pertanyaan saya "bagaimana cara kerja kromatografi lapis tipis tersebut sehingga di
ketahui hasilnya "
Jawaban dari Khairan navira: cara kerja KLT dilakukan pada selembar kaca, plastik,
atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis bahan adsorben, biasanya silika
gel, aluminium oksida, atau selulosa. Lapisan tipis adsorben diketahui sebagai fasa
stasioner (atau fasa diam). Setelah sampel diaplikasikan pada pelat, suatu pelarut atau
campuran pelarut (dikenal sebagai fasa gerak) dialirkan ke atas melalui pelat berdasarkan
gaya kapilaritas. Oleh karena analit yang berbeda mengalir menaiki pelat KLT dengan
laju yang berbeda, maka diketahuilah hasil setelah terjadi pemisahan komponen dalam
analit tersebut.

21. Pertanyaan dari Dedi mastur: Apa perbedaan dan persamaan kromatografi cair kinerja
tinggi, kromatografi kolom, dan kromatografi lapis tipis?
Jawaban dari Khairan navira: Persamaan KCKT, Kromatografi kolom dan KLT adalah
ketiganya sama-sama termasuk dalam jenis kromatografi cair, yaitu kromatografi dengan
fase geraknya cairan. Pada dasarnya semua kromatografi memiliki dua fase yaitu fase
diam (dapat berupa padatan atau kombinasi cairan padatan) dan fase gerak (bisa berupa
cairan atau gas). Ketiga kromatografi ini memiliki fase diam berupa padatan dan fase
geraknya berupa cairan. Fase geraknya akan mengalir melalui fase diam dan membawa
komponen-komponen yang terdapat dalam campuran sehingga terjadilah
pemisahan.Sedangkan perbedaanya adalah pada KLT fase geraknya bergerak ke atas
membasahi plat KLT dengan memanfaatkan gaya kapilaritas. Pada Kromatografi kolom
fase geraknya mengalir melalui fase diam karena adanya gaya gravitasi sedangkan pada
KCKT perderakan fase gerak dibantu karena adanya tekanan.

22. Pertanyaan dari Aziz Al ghifari: Apakah kromatografi hanya di gunakan di bagian
laboratorium saja ?
Jawaban dari Khairan navira: kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan, jadi
pasti prosesnya terjadi di dalam labolatorium, namun jika dalam bidang apa saja
kromatografi itu bisa di pakai, maka bnyak bidang yang bisa menggunakan teknik
kromatografi ini,seperti Pada Bidang Bioteknologi Dalam bidang bioteknologi,
kromatografi mempunyai peranan yang sangat besar. Misalnya dalam penentuan, baik
kualitatif maupun kuantitatif, senyawa dalam protein. Protein sering dipilih karena ia
sering menjadi obyek molekul yang harus di-purified (dimurnikan) terutama untuk
keperluan dalam bio-farmasi. Kromatografi juga bisa diaplikasikan dalam pemisahan
molekul-molekul penting seperti asam nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin dan molekul
penting lainnya.Dengan data-data yang didapatkan dengan menggunakan kromatografi
ini, selanjutnya sebuah produk obat-obatan dapat ditingkatkan mutunya, dapat dipakai
sebagai data awal untuk menghasilkan jenis obat baru, atau dapat pula dipakai untuk
mengontrol kondisi obat tersebut sehingga bisa bertahan lama. selain itu bisa juga Pada
Bidang Klinik. Dalam bidang clinical (klinik), teknik ini sangat bermanfaat terutama
dalam menginvestigasi fluida badan seperti air liur. Dari air liur seorang pasien, dokter
dapat mengetahui jenis penyakit yang sedang diderita pasien tersebut. Seorang perokok
dapat diketahui apakah dia termasuk perokok berat atau ringan hanya dengan mengetahui
konsentrasi CN- (sianida) dari sampel air liurnya. Demikian halnya air kencing, darah dan
fluida badan lainnya bisa memberikan data yang akurat dan cepat sehingga keberadaan
suatu penyakit dalam tubuh manusia dapat dideteksi secara dini dan cepat.
Sekarang ini, deteksi senyawa oksalat dalam air kencing menjadi sangat penting terutama
bagi pasien kidney stones (batu ginjal). Banyak metode analisis seperti spektrofotometri,
manganometri, atau lainnya, akan tetapi semuanya membutuhkan kerja ekstra dan waktu
yang cukup lama untuk mendapatkan hasil analisis dibandingkan dengan teknik
kromatografi.
Dengan alasan-alasan inilah, kromatografi kemudian menjadi pilihan utama dalam
membantu mengatasi permasalahan dalam dunia bioteknologi, farmasi, klinik dan
kehidupan manusia secara umum.dan masih bnyak dalam bidang lain,seperti dalam
bidang forensik, dalam bidang lingkungan, dan lainnya.

23. Pertanyaan dari Nora lisma: Bagaimanakah pengaruh waktu ketika senyawa pada fase
gerak dan terjebak pada fase diam terhadap hasil pemisahan?
Jawaban dari Khairan navira: Fase diam (Stationary phase) merupakan salah satu
komponen yang penting dalam proses pemisahan dengan kromatografi karena dengan
adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan
terpisahnya komponen suatu senyawa analit. Fase diam dapat berupa bahan padat atau
porous (berpori) dalam bentuk molekul kecil atau cairan yang umumnya dilapiskan pada
padatan pendukung. “Waktu retensi (tR) adalah waktu yang diperlukan oleh analit dari
awal kolom sampai ke detektor” Semakin lama analit berinteraksi dengan fase diam –>
semakin lama ia keluar –> tR semakin besar. Sehingga ada suatu konstanta yang
menyatakan kecepatan migrasi solut melalui fase diam. Kecepatan migrasi solut
dipengarui oleh perbandingan distribusinya (Kd atau kadang disebut D) yang ditentukan
oleh afinitas relatif solut pada fase diam dibanding fase gerak:
Kd = Kadar senyawa dalam fase diam/Kadar senyawa dalam fase gerak

Dari persamaan tersebut dapat ditarik kesimpulan kalo semakin besar harga Kd suatu
senyawa maka waktu retensinya (tR) akan semakin besar karena interaksi dengan fase
diam besar dan migrasinya semakin lambat.

24. Pertanyaan dari Rafi mariska: Apakah semua senyawa yang ingin dipisahkan
menggunakan detektor yg sama ? Jika tidak, jelaskan dasar pemilihan penggunaan
detektor dalam suatu proses pemisahan secara kromatografi !
Jawaban dari Mazwan: tidak semua senyawa dapat dipisahkan menggunakan detektor
yang sama. contohnya kromatografi yang menggunakan detektor adalah instrumen
HPLC. untuk yang kromatografi sederhana tidak menggunakan detektor.

25. Pertanyaan dari Efendi: Kendala apa saja yang di hadapi Saat pemisahan kromatografi
anion?
Jawaban dari Khairan navira: kendala Dalam metode kromatografi pemisahan anion,
kolom pemisah yang dipakai hanya satu buah untuk menentukan anion. Pengaplikasian
metode ini sangat terbatas di sejumlah kecil dari anion saja. Keterbatasan itu, manakala
jumlah anion yang umum (common inorganic anions) yang biasa muncul dalam sampel air
alam bertambah banyak, maka sistem ini tidak cocok lagi.

26. Pertanyaan dari Siti haryati: bagaimana peran kromatografi dalam bidang forensik?
Jawaban dari Mazwan: Pada Bidang Forensik Aplikasi kromatografi pada bidang
forensik pun sangat membantu, terutama dilihat dari segi keamanan. Masih lekat dalam
ingatan kita, sebuah peristiwa Black September Tragedy mengguncang Amerika pada
tanggal 11 September 2001 yang ditandai dengan runtuhnya dua gedung kesayangan
pemerintah Amerika Serikat. Demikian halnya di Indonesia yang marak dengan aksi
peledakan bom yang terjadi di mana-mana. Perhatian dunia pun akhirnya mulai beralih
dengan adanya peristiwa-peristiwa pengeboman/peledakan tersebut ke bahaya explosive
(bahan peledak) dengan peningkatan yang cukup tajam. Kini kromatrografi menjadi hal
yang sangat penting dalam menganalisis berbagai bahan-bahan kimia yang terkandung
dalam bahan peledak. Hal ini didorong karena dengan semakin cepat diketahuinya bahan-
bahan dasar apa saja bahan peledak, maka akan makin mempercepat diambilnya tindakan
oleh bagian keamanan untuk mengatasi daerah-daerah yang terkena ledakan serta antisipasi
meluasnya efek radiasi yang kemungkinan akan mengena tubuh manusia di sekitar lokasi
ledakan. Lebih jauh lagi, efek negatifnya terhadap lingkungan juga bisa segera diketahui.
Pada dasarnya setiap bahan peledak, baru akan meledak jika terjadi benturan, gesekan,
getaran atau adanya perubahan suhu yang meningkat. Dengan terjadinya hal-hal seperti ini,
memberikan peluang bahan peledak tersebut berubah manjadi zat lain yang lebih stabil
yang diikuti dengan tekanan yang tinggi, yang bisa menghasilkan ledakan dahsyat atau
bahkan munculnya percikan api. Ada banyak bahan kimia yang biasa digunakan dalam
bahan peledak, baik bahan peledak yang kerkekuatan tinggi maupun rendah, beberapa
diantaranya adalah 2,4,6-trinitrotoluene (TNT), siklonit (RDX), tetril, pentaeritritol
tetranitrat (PETN) dan tetritol serta beberapa anion lain seperti perklorat, klorat, klorida,
nitrat, nitrit, sulfate dan tiosianat. Bisa dikatakan bahwa analisis organic ion (ion organik)
dan inorganic ion (ion anorganik) memainkan peranan yang sangat penti

Anda mungkin juga menyukai