PENDAHULUAN
Usaha Cafe adalah suatu usaha yang dinyakini sebagai salah satu bentuk
usaha ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis
sekalipun. Namun sering kali ada usaha yang terjadinya suatu gulung tikar akibat
tidak mampu mempertahankan jumlah pengunjungnya. Menyebutkan bahwa
terjadinya suatu kesuksesan usaha dibidang pelayanan makanan dan minuman ini
tidak hanya ditentukan oleh jumlah pengunjungnya, tetapi ditentukan oleh
kemampuan meningkatkan pertumbuhan pelanggannya.
Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang bisnis yang menarik minat banyak
orang. Hal ini disebabkan peluang bisnis pada sektor makanan lumayan
menggiurkan. Selagi manusia masih membutuhkan makanan maka peluang bisnis
di sektor makanan sangat terbuka. Belum lagi aktivitas manusia yang tidak puas
dengan memasak sendiri tetapi ingin membeli makanan yang sudah jadi. Dalam
penulisan makalah ini, kelompok memberikan sebuah contoh tentang seseorang
Bapak bernama Agusti Sastrawan berasal dari Binjai,berani terjun dalam dunia
wirausaha (dalam hal ini dagang) yang bergerak dalam bisnis kuliner (makanan).
Untuk itu pada makalah ini kelompok kami akan membahas lebih lanjut
mengenai laporan keuangan usaha rumah makan, mulai dari apa saja yang
dipersiapkan,tips-tips, hingga perhitungan modal dan biaya.
1
1.2 Perumusan Masalah
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Transaksi Keuangan
Laporan Keuangan
a. Laporan laba rugi, laporan yang menyajikan iktisar pendapatan dan beban
untuk periode tertentu.
b. Laporan perubahan modal, laporan yang menunjukkan iktisar perubahan
modal pada periode tertentu.
c. Neraca, suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai harta,
utang dan modal.
Dokumen Transaksi
3
a. Faktur, bukti penjualan secara kredit yang dibuat oleh penjual untuk pembeli.
Bagi penjual disebut faktur penjualan bagi pembeli disebut dengan faktur
pembelian.
b. Kwitansi, surat tanda bukti pembayaran jumlah uang yang dibuat oleh penjual.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada suatu perusahaan jasa yang bergerak dibidang
yang bergerak dalam bisnis kuliner (makanan). Lebih tepatnya berada di Cafe
D’jong Jln. Willem Iskandar Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini kami lakukan
tepat pada 14 November 2018.
4
Narasumber: yaitu dengan cara memberikan beberapa inovasi,
misalnya terkadang mengundang band untuk menghibur
penonton, atau memberi diskon pada hari tertentu..
2. Apakah Bapak menerima pesananan cateringgan?
Narasumber: Ya, Saya buat juga, terutama sering para
mahasiswa/i yg sering mengadakan kegiatan sering memesan
catering disini.
5
Narasumber : Total keuntungannya kurang lebih Rp 5000.000
namun itu masih kotor. Bersihnya sekitar 1500.000
10. Apakah Bapak membuka usaha di tempat lain?
Narasumber : tidak, hanya 1 ini saja. Namun semoga di tahun
kedepan bisa membuka cabang.
BAB IV
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk Cafe adalah
mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan
kegagalan. Setelah langka pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari
rencana usaha.
Persiapan dalam memulai bisnis Cafe adalah tersedianya prasarana dan sarana.
Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh
dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana
yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang
mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah
alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
6
Dalam usaha Cafe yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis,
tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi,
peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.
Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan
dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani,
anda bisa memulainya dari makanan yang banyak dijual disekitar tempat anda
ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut.
7
- Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur
Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan
proses memasak.
- Keuangan
Sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal
sendiri. Modal yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan
berkisar 60% dari harga makanan yang dipesan.
8
Tgl 18 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 4.950.000
Tgl 19 Nov Agusti menyetorkan uang ke bank sebesar sebesar Rp. 20.000.000
Tgl 20 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.950.000
Tgl 21Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 4.800.000
Tgl 22 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.860.000
Tgl 25 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 7.990.000
Tgl 27 Nov Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 20.950.000
Tgl 27 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 5.150.000
Tgl 30 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 9.950.000
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulannya yaitu memang saat ini usaha Cafe sedang banyak digemari
oleh para usahawan, ada juga yang bermula dari sekedar hobi memasak hingga
akhirnya memutuskan untuk membuka usaha Cafe. Bisnis Cafe adalah bisnis yang
menjanjikan, karena itu dengan kita menjadi pengusaha rumah makan kita bisa
meraih keuntungan yang sangat banyak. Tetapi bisnis makanan termasuk bisnis
yang beresiko besar.
Usaha rumah makan kini menjadi salah satu peluang usaha yang cukup
menjanjikan. Selain karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dari hari ke
hari, perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi semakin majunya usaha-usaha
rumah makan.
Persiapan awal yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha Cafe
diantaranya adalah menyiapkan modal, tempat/lokasi yang strategis, mengetahui
peluang pasar, perizinan usaha, serta promosi yang tepat agar usaha rumah makan
ini dapat terus berjalan dengan sukses.
5.2 Saran
Saran dari kelompok yaitu dalam berbisnis apapun kita harus mempunyai
kreatifitas yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan atau jenuh untuk
memakan atau memakai produk yang kita buat. Dalam berbisnis rumah makan
9
kita harus mempunyai konsep untuk menarik para konsumen, sehingga banyak
konsumen yang datang ke rumah makan itu sendiri, kita juga harus
memperhatikan lokasi tempat usaha, sebaiknya lokasi berbisnis harus strategis
sehingga banyak konsumen yang berdatangan, dan juga kita harus mengingat
bahwa pembeli adalah raja sehingga kita harus ramah pada setiap konsumen atau
pembeli yang berdatangan.
Demikianlah makalah ini kami perbuat, semoga dapat memberikan
manfaat kepada rekan-rekan. Satu hal yang paling penting, jangan pernah takut
akan kegagalan. Tidak ada salahnya mencoba. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
RajaGrafindo, Jakarta.
Yogyakarta.
Soemarso, SR, 1992, Akuntansi Suatu Pengantar, edisi empat, Rineka Cipta,
Jakarta.
10