Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan


Cafe adalah istilah umum untuk menyebut usaha  yang menyajikan hidangan
kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan itu serta
menetapkan tarif  tertentu untuk makanan dan pelayanannya . Walaupun
umumnya rumah makan menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga rumah
makan yang menyediakan layanan take- delivery service untuk melayani
konsumennya.

Usaha Cafe adalah suatu usaha yang dinyakini sebagai salah satu bentuk
usaha ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis
sekalipun. Namun sering kali ada usaha yang terjadinya suatu gulung tikar akibat
tidak mampu mempertahankan jumlah pengunjungnya. Menyebutkan bahwa
terjadinya suatu kesuksesan usaha dibidang pelayanan makanan dan minuman ini
tidak hanya ditentukan oleh jumlah pengunjungnya, tetapi ditentukan oleh
kemampuan meningkatkan pertumbuhan pelanggannya.

Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang bisnis yang menarik minat banyak
orang. Hal ini disebabkan peluang bisnis pada sektor makanan lumayan
menggiurkan. Selagi manusia masih membutuhkan makanan maka peluang bisnis
di sektor makanan sangat terbuka. Belum lagi aktivitas manusia yang tidak puas
dengan memasak sendiri tetapi ingin membeli makanan yang sudah jadi. Dalam
penulisan makalah ini, kelompok memberikan sebuah contoh tentang seseorang
Bapak bernama Agusti Sastrawan berasal dari Binjai,berani terjun dalam dunia
wirausaha (dalam hal ini dagang) yang bergerak dalam bisnis kuliner (makanan).

Untuk itu pada makalah ini kelompok kami akan membahas lebih lanjut
mengenai laporan keuangan usaha rumah makan, mulai dari apa saja yang
dipersiapkan,tips-tips, hingga perhitungan modal dan biaya.

1
1.2 Perumusan Masalah

Kelompok kami merumuskan masalah sebagai berikut :


1. Bagaimana persiapan awal untuk membuka cafe?
2. Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk membuka cafe?
3. Berapakah perkiraan modal yang diperlukan untuk membuka usaha cafe?
4. Dan apa-apa saja transaksi-transaksi yang terjadi pada Café D’jong selama
bulan November 2018?

1.3 Tujuan dan manfaat


Tujuan dari observasi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengkaji dan menganalisis usaha café D’jong di wilayah pancing
2. Untuk memberi gambaran dan wawasan bahwa peluang usaha café
D’jong

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan
karya tulis ini dengan cara sebagai berikut
1. metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan
melihat, memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan
lebih jelas objek yang diamati.
2. metode tertulis wawancara/ intervie, yaitu cara pengumpulan data
melalui obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

Transaksi Keuangan

Transaksi adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perekonomian dan


dapat diukur dengan nilai uang. Transaksi keuangan dikelompokkan menurut
pihak yang melakukannnya dan menurut sumber yang menyebabkan perubahan
modal.

Menurut pihak yang melakukannya:

a. Transaksi keuangan intern, terjadi dalam perusahaannya sendiri tanpa


melibatkan pihak luar perusahaan.
b. Transaksi keuangan ekstern, terjadi antara perusahaan dengan perusahaan
lainnya.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan, kinerja,


dan perubahan posisi keuangan pada periode tertentu.

a. Laporan laba rugi, laporan yang menyajikan iktisar pendapatan dan beban
untuk periode tertentu.
b. Laporan perubahan modal, laporan yang menunjukkan iktisar perubahan
modal pada periode tertentu.
c. Neraca, suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai harta,
utang dan modal.

Dokumen Transaksi

Setiap transaksi keuangan perusahaan harus dibuat buku transaksinya secara


tertulis antara lain berupa:

3
a. Faktur, bukti penjualan secara kredit yang dibuat oleh penjual untuk pembeli.
Bagi penjual disebut faktur penjualan bagi pembeli disebut dengan faktur
pembelian.
b. Kwitansi, surat tanda bukti pembayaran jumlah uang yang dibuat oleh penjual.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada suatu perusahaan jasa yang bergerak dibidang
yang bergerak dalam bisnis kuliner (makanan). Lebih tepatnya berada di Cafe
D’jong Jln. Willem Iskandar Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini kami lakukan
tepat pada 14 November 2018.

3.2 Subjek Penelitian


Adapun subjek yang kami pilih untuk diteliti pada penelitian ini adalah
seluruh transaksi yang terjadi selama bulan November 2018 yang terjadi pada
Cafe D’jong.

3.3 Teknik Pengumpulan data dan Jenis data


Teknik pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini adalah:
1. Dokumentasi, mengumpulkan bukti-bukti atau catatan transaksi dan foto-foto
sebagai bukti melakukan mini riset.
2. Riset pustaka, mencari kebenaran data yang diperoleh melalui buku-buku, dan
internet yang berkaitan dengan transaksi-transaksi usaha dan jurnal umum
untuk dijadikan sebagai landasan teori.
3. Wawancara, memperoleh data yang ingin diteliti melalui Tanya jawab
langsung kepada pemilik usaha tersebut. Adapun beberapa pendapat nya
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara Bapak untuk mengatasi pesaing-pesaing bisnis lainnya?

4
Narasumber: yaitu dengan cara memberikan beberapa inovasi,
misalnya terkadang mengundang band untuk menghibur
penonton, atau memberi diskon pada hari tertentu..
2. Apakah Bapak menerima pesananan cateringgan?
Narasumber: Ya, Saya buat juga, terutama sering para
mahasiswa/i yg sering mengadakan kegiatan sering memesan
catering disini.

3. Apakah Bapak pernah mengalami suatu kerugian?


Narasumber : kerugian sih ada,cuma tergantung cara
melakukan bisnis tersebut. Pandai kita melakukan bisnis
tersebut agar kita bisa mengambil keuntungan yang besar.
4. Apakah Bapak menjalankan bisnis ini sendiri?
Narasumber : Ya, saya menjalankan Bisnis ini Sendiri
5. Cafe ini buka dari jam berapa sampai jam berapa?
Narasumber : Cafe ini buka 24 jam. Karena pekerja disini
memiliki 2 sift, ada yang masuk pagi dan ada yang masuk
malam.
6. Berapakah modal yang Bapak pakai untuk membuka usaha ini?
Narasumber : modal yang saya pergunakan keseluruhannya Rp
150 juta termasuk sewa tempat, perlengkapan seperti
meja,kursi,steleng,gelas
7. Bagaimana system penggajian Bapak kepada karyawan dan ada berapa
karyawan Bapak?
Narasumber : system penggajian saya adalah per bulan,dan
Jumlah karyawan 15 orang.
8. Berapakah upah yang Bapak berikan kepada karyawan Bapak?
Narasumber : upah yang saya berikan kepada karyawan
berbeda beda sesuai pekerjaannya. Biasanya untuk tukang
masak gajinya lebih besar dibanding cleaning servis
9. Berapakah total keuntungan yang ibu terima per hari nya?

5
Narasumber : Total keuntungannya kurang lebih Rp 5000.000
namun itu masih kotor. Bersihnya sekitar 1500.000
10. Apakah Bapak membuka usaha di tempat lain?
Narasumber : tidak, hanya 1 ini saja. Namun semoga di tahun
kedepan bisa membuka cabang.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Awal Dalam Membuka Usaha Rumah Makan

Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk Cafe adalah
mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan
kegagalan. Setelah langka pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari
rencana usaha.

Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang


menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan minimal harus
mengerti masakan. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus
menjadi ahli masak dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha
itu, tenaga ahli yang bisa memasak, bisa direkrut.

Persiapan dalam memulai bisnis Cafe adalah tersedianya prasarana dan sarana.
Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh
dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana
yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang
mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah
alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

6
Dalam usaha Cafe yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis,
tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi,
peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.
Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan
dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani,
anda bisa memulainya dari makanan yang banyak dijual disekitar tempat anda
ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut.

4.2 Peralatan yang Dibutuhkan dalam Membuka Usaha Rumah Makan


Peralatan Masak :
Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah tangga
biasa yang hanya saja ukurannya lebih besar karena digunakan untuk memasak
dalam jumlah atau porsi lebih banyak. Peralatan masak untuk usaha rumah makan
antara lain, kompor gas, kompor minyak, rice cooker katering, aneka panic ukuran
besar dan kecil, wajan besar dan kecil, aneka pisau, gilingan bumbu, dan
sebagainya. Peralatan tersebut wajib dipunyai, namun untuk suatu usaha rumah
makan pemula hendaknya pembelian alat disesuaikan dengan kapasitas pesanan
dulu. Jangan sampai modal awal yang ada menjadi membengkak hanya untuk
hanya untuk membeli peralatam saja .
Peralatan Makan :
Peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok, garpu, aneka
pemanas lauk, mangkuk, meja, kursi dan sebagainya.

4.3 Perkiraan Modal Yang Diperlukan Untuk Membuka Rumah Makan


- Peralatan memasak
Untuk memasak 100 porsi misalnya, bisa dikerjakan dengan peralatan memasak
yang ada dalam rumah tangga sehingga tidak perlu terburu-buru menanam modal
hanya untuk membeli peralatan baru.
- Ruangan / dapur
Sebaiknya tata dapur Anda sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan
tambahkan rak-rak khusus untuk tempat perlengkapan memasak.

7
- Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur
Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan
proses memasak.
- Keuangan
Sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal
sendiri. Modal yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan
berkisar 60% dari harga makanan yang dipesan.

4.4 Transaksi-Transaksi Yang Terjadi Pada Café D’jong


Adapun transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan November 2018 yang
dilakukan Agusti Sastrawan pada Café D’jong adalah sebagai berikut:
Tgl 01 Nov Modal akhir bulan Oktober adalah 180.000.000
Tgl 01 Nov menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 4.000.000
Tgl 02 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.700.000
Tgl 03 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.850.000
Tgl 04 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.660.000
Tgl 05 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.950.000
Tgl 06 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 4.000.000
Tgl 07 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.660.000
Tgl 08 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.950.000
Tgl 09 Nov Membayar beban listrik pada bulan November sebesar Rp. 300.000
Tgl 09 Nov Dibeli perlengkapan Café D’jong sebesar sebesar Rp. 6.000.000
Tgl 09 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.950.000
Tgl 10 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 4.000.000
Tgl 11 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 5.660.000
Tgl 12 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.950.000
Tgl 13 Nov Dibeli peralatan café D’jong sebesar Rp. 3.200.000
Tgl 14 Nov Dibeli perlengkapan Café D’jong sebesar sebesar Rp. 100.000
Tgl 15 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.950.000
Tgl 16 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 4.100.000
Tgl 17 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.960.000

8
Tgl 18 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 4.950.000
Tgl 19 Nov Agusti menyetorkan uang ke bank sebesar sebesar Rp. 20.000.000
Tgl 20 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.950.000
Tgl 21Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 4.800.000
Tgl 22 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 3.860.000
Tgl 25 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 7.990.000
Tgl 27 Nov Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 20.950.000
Tgl 27 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 5.150.000
Tgl 30 Nov Menerima pendapatan jasa dari pelanggan sebesar Rp. 9.950.000
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulannya yaitu memang saat ini usaha Cafe sedang banyak digemari
oleh para usahawan, ada juga yang bermula dari sekedar hobi memasak hingga
akhirnya memutuskan untuk membuka usaha Cafe. Bisnis Cafe adalah bisnis yang
menjanjikan, karena itu dengan kita menjadi pengusaha rumah makan kita bisa
meraih keuntungan yang sangat banyak. Tetapi bisnis makanan termasuk bisnis
yang beresiko besar.
Usaha rumah makan kini menjadi salah satu peluang usaha yang cukup
menjanjikan. Selain karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dari hari ke
hari, perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi semakin majunya usaha-usaha
rumah makan.
Persiapan awal yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha Cafe
diantaranya adalah menyiapkan modal, tempat/lokasi yang strategis, mengetahui
peluang pasar, perizinan usaha, serta promosi yang tepat agar usaha rumah makan
ini dapat terus berjalan dengan sukses.

5.2 Saran
Saran dari kelompok yaitu dalam berbisnis apapun kita harus mempunyai
kreatifitas yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan atau jenuh untuk
memakan atau memakai produk yang kita buat. Dalam berbisnis rumah makan

9
kita harus mempunyai konsep untuk menarik para konsumen, sehingga banyak
konsumen yang datang ke rumah makan itu sendiri, kita juga harus
memperhatikan lokasi tempat usaha, sebaiknya lokasi berbisnis harus strategis
sehingga banyak konsumen yang berdatangan, dan juga kita harus mengingat
bahwa pembeli adalah raja sehingga kita harus ramah pada setiap konsumen atau
pembeli yang berdatangan.
Demikianlah makalah ini kami perbuat, semoga dapat memberikan
manfaat kepada rekan-rekan. Satu hal yang paling penting, jangan pernah takut
akan kegagalan. Tidak ada salahnya mencoba. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA

Benyamin, W. P., 1990, “Laporan Keuangan (Iktisar Akuntansi) Perusahaan

Kecil” dalam Prosiding Akuntan Nasional, Surabaya.

Karyawati, Golrida, 2008. Akuntansi Usaha Kecil Untuk Berkembang , PT

RajaGrafindo, Jakarta.

Krisdiartiwi, Mimik, 2008 Pembukuan Sederhana untuk UKM, Media Pressiondo,

Yogyakarta.

Soemarso, SR, 1992, Akuntansi Suatu Pengantar, edisi empat, Rineka Cipta,

Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai