Anda di halaman 1dari 8

Materi Pembibitan Olimpiade Sains Nasional

Bidang : Kimia
Pertemuan Ke-9
Materi = Kesetimbangan Kimia : Kondisi kesetimbangan, konstanta kesetimbangan, ekspresi
kesetimbangan dengan tekanan, kesetimbangan heterogen, stoikiometri kesetimbangan,
prinsip Le Chatelier

Sumber Bahan Bacaan Utama =

a. Raymond Chang – BAB 14 (Chemical Equilibrium)

A. Kesetimbangan Kimia
Konsep: Kesetimbangan kimia terjadi ketika laju ke kanan sama dengan laju ke kiri
dalam persamaan kimia dan konsentrasi reaktan dan produk konstan.

A.1 Kondisi kesetimbangan


Dalam ilmu kimia, proses kesetimbangan sangat erat hubungannya dengan reaksi
dua arah, atau biasa disebut reaksi bolak-balik. Arah dalam reaksi yang setimbang
dilambangkan dengan ⇌ .

Contoh reaksi kesetimbangan yaitu gas N2O4 yang terurai menjadi gas NO2 secara
reversibel. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)

Karakter dari reaksi kesetimbangan ialah, reaktan yang bereaksi tidak seluruhnya
menjadi produk karena produk juga dapat membentuk reaktan.

Way – Indonesian Chem Olympiad


Gambar (a): Bila mula-mula hanya terdapat NO2
Gambar (b): Bila mula-mula hanya terdapat N2O4
Gambar (c): Bila mula-mula terdapat NO2 dan N2O4

Ketiga kondisi tersebut, pada waktu tertentu akan memiliki konsentrasi yang
konstan. Namun dari reaktan maupun produk pada akhirnya tidak ada yang habis
konsentrasinya. Hal ini berbeda dengan reaksi satu arah.

A.2 Konstanta kesetimbangan


Pada reaksi berikut: N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
Dilakukan eksperimen variasi jumlah NO2 dan N2O4 pada 25oC.

Konsentrasi Konsentrasi Rasio konsentrasi


awal (M) saat setimbang (M) saat setimbang

Way – Indonesian Chem Olympiad


Hasil eksperimen variasi jumlah NO2 maupun N2O4 diatas dapat dilihat bahwa
terdapat nilai konstan di setiap variasi. Nilai konstan ini disebut konstanta
kesetimbangan (K).

Secara umum konstanta kesetimbangan dapat ditulis sesuai reaksi, sebagai:


Contoh reaksi: aA + bB ⇌ cC + dD

[𝐶]𝑐 [𝐷]𝑑 [𝑃𝑅𝑂𝐷𝑈𝐾]


K = [𝐴]𝑎 [𝐵]𝑏 = [𝑅𝐸𝐴𝐾𝑇𝐴𝑁]

Maka untuk reaksi: N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)

[𝑁𝑂2]2
Nilai K = [𝑁2𝑂4] = 4,63 x 10-3

A.3 Nilai Konstanta kesetimbangan


- Bila nilai K > 1 , maka reaksi akan berjalan ke kanan.
- Bila nilai 0 < K < 1 , maka reaksi akan berjalan ke kiri.

A.4 Ekspresi kesetimbangan


- Konstanta kesetimbangan larutan/gas disebut Kc (dengan konsentrasi)
[𝐶]𝑐 [𝐷]𝑑
Kc = [𝐴]𝑎 [𝐵]𝑏

- Konstanta kesetimbangan gas disebut Kp (dengan tekanan)


(𝑝𝐶)𝑐 (𝑝𝐷)𝑑
Kp = (𝑝𝐴)𝑎 (𝑝𝐵)𝑏

Hubungan antara Kp dan Kc yaitu:

Kp = Kc (RT)Δn Δn = (koefisien total produk – koefisien total reaktan)


R = tetapan gas ideal T = temperatur (K)

Way – Indonesian Chem Olympiad


A.5 Kesetimbangan heterogen
Dalam kesetimbangan heterogen dengan reaksi yang melibatkan fasa yang berbeda-
beda, terdapat aturan dalam mengekspresikan konstanta kesetimbangan K yaitu:

- Konstanta kesetimbangan hanya berlaku pada fasa larutan (aq) dan gas (g) saja.
Larutan memiliki satuan konsentrasi (M) dan gas memiliki satuan tekanan (P).
- Padat (s) dan cair (l) tidak masuk dalam konstanta kesetimbangan karena jumlahnya
selalu tetap.

Contoh: CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)

[𝐶𝑎𝑂][𝐶𝑂2]
Maka ekspresi K =
[𝐶𝑎𝐶𝑂3]

Fasa CaO dan CaCO3 adalah padatan, maka jumlahnya selalu tetap maka:
K = K’[CO2]
Kc = [CO2] Kc yang baru ini tidak bergantung lagi pada CaCO3 dan CaO

A.5 Multi reaksi kesetimbangan


a) Reaksi kebalikan
Terdapat reaksi: A + B ⇌ C + D memiliki nilai konstanta = K
Maka reaksi kebalikannya: C + D ⇌ A + B memiliki nilai konstanta = 1/K
b) Pengubahan konstanta reaksi

Terdapat reaksi: A + B ⇌ C + D memiliki nilai konstanta = K


Bila koefisien dikali 2 : 2A + 2B ⇌ 2C + 2D memiliki nilai konstanta = K2
Bila koefisien dibagi 2 : ½A + ½B ⇌ ½C + ½D memiliki nilai konstanta = K1/2
c) Penjumlahan reaksi

Terdapat reaksi 1 : A + B ⇌ C + D memiliki nilai konstanta = K1


Terdapat reaksi 2 : C + D ⇌ E + F memiliki nilai konstanta = K2
Maka reaksi total : A + B ⇌ E + F memiliki nilai konstanta = K1 x K2

Way – Indonesian Chem Olympiad


B. Stoikiometri kesetimbangan
B.1 Memprediksi arah reaksi
Konsep: Konstanta kesetimbangan dapat memberi tahu informasi mengenai arah
reaksi yang akan terjadi. Apakah reaksi cenderung membentuk produk atau
cenderung membentuk reaktan (reaksi sebaliknya).

Syarat: Kita dapat memprediksi arah reaksi apabila telah diketahui:


a. Konstanta kesetimbangan reaksi K
b. Diketahui seluruh jumlah zat yang ada pada awal reaksi

Seluruh jumlah zat yang ada pada awal reaksi memberikan informasi nilai konstanta
kesetimbangan sementara (Q) / quotient.

- Apabila nilai Q < K maka reaksi cenderung bergerak ke arah produk


- Apabila nilai Q > K maka reaksi cenderung bergerak ke arah reaktan
- Apabila nilai Q = K maka reaksi telah setimbang

B.2 Perhitungan konsentrasi kesetimbangan


Apabila kita mengetahui konstanta kesetimbangan reaksi (K), maka kita dapat
menghitung konsentrasi seluruh zat dari konsentrasi awalnya.

Pada reaksi berikut: N2O4(g) ⇌ 2NO2(g) Kc = 4,63 x 10-3


Diketahui mula-mula terdapat N2O4 sebanyak 0,85 M.

Maka kita dapat menghitung konsentrasi zat pada saat setimbang:


N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
Mula-mula (M) 0,85 nilai (+) berarti adanya penambahan zat
Reaksi (M) -x +2x nilai (-) berarti adanya pengurangan zat
Setimbang (M) 0,85 – x 2x

Way – Indonesian Chem Olympiad


Menghitung nilai x
1. Tuliskan ekspresi kesetimbangan reaksi tersbut.
[𝑁𝑂2]2
Kc = [𝑁2𝑂4]

2. Masukkan nilai Kc dan nilai konsentrasi zat saat setimbang.


[𝑁𝑂2]2
Kc = [𝑁2𝑂4]
[2𝑥]2
4,63 x 10-3 = [0,85−𝑥]

Maka akan didapat nilai x


x = 0,031 M
3. Bila nilai x telah dihitung, maka diketahui konsentrasi seluruh zat saat setimbang:
[NO2] = 2x [N2O4] = 0,85 - x
= 0,062 M = 0,819 M

C. Prinsip Le Chatelier
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kesetimbangan. Aturan-aturannya
disebut sebagai prinsip Le Chatelier. Dalam prinsip Le Chatelier, adanya gangguan/
aksi eksternal ke dalam reaksi kesetimbangan, sistem akan bereaksi dalam
mempertahankan konstanta kesetimbangan reaksi dengan cara mengubah jumlah
zat reaktan dan produk. Faktor-faktor tersebut yaitu

C.1 Faktor Perubahan Konsentrasi


Reaksi antara larutan Fe3+ (kuning pucat) dengan ion SCN- (bening) akan membentuk
FeSCN2+ yang memberikan warna merah.
Fe3+ + SCN- ⇌ FeSCN2+
a) Apabila reaktan Fe3+ atau SCN- ditambah konsentrasinya maka, reaksi akan
bergeser ke kanan.
(Jumlah FeSCN2+ meningkat) – larutan semakin merah

Way – Indonesian Chem Olympiad


Kita dapat menghitung konsentrasi zat pada saat setimbang:
Fe3+ + SCN- ⇌ FeSCN2+
Mula-mula (M) A A B Konsentrasi mula-mula = A dan B
Aksi (M) +a Ditambahkan Fe3+ sebanyak = a
Reaksi (M) -x -x +x Kesetimbangan bergeser ke kanan
Setimbang (M) A+a–x A-x B+x Cari nilai x, untuk mengetahui
konsentrasi saat setimbang.

b) Apabila produk FeSCN- ditambah konsentrasinya maka, reaksi akan bergeser ke


kiri.
(Jumlah Fe3+ dan SCN- meningkat) – larutan semakin pudar

Kita dapat menghitung konsentrasi zat pada saat setimbang:


Fe3+ + SCN- ⇌ FeSCN2+
Mula-mula (M) A A B Konsentrasi mula-mula = A dan B
Aksi (M) +a Ditambahkan FeSCN2+ sebanyak = a
Reaksi (M) +x +x -x Kesetimbangan bergeser ke kanan
Setimbang (M) A+x A+x B+a-x Cari nilai x, untuk mengetahui
konsentrasi saat setimbang.

c) Apabila konsentrasi dikurangi, maka terjadi pergeseran sebalikannya.

C.2 Faktor Perubahan Volume dan Tekanan


d) Apabila volume larutan diperbesar, maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah
koefisien terbesar (Bila jumlah koefisien reaktan > produk, maka pergeseran ke
arah reaktan).
(Jumlah Fe3+ dan SCN- meningkat) – larutan semakin pudar
e) Apabila volume larutan dipekecil, maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah
koefisien terkecil. (Bila jumlah koefisien reaktan > produk, maka pergeseran ke
arah produk)
(Jumlah FeSCN2+ meningkat) – larutan semakin merah

Way – Indonesian Chem Olympiad


f) Apabila tekanan gas diperbesar, maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah
koefisien terkecil, begitupun sebaliknya. [Tekanan berbanding terbalik dengan
volume]

C.3 Faktor Perubahan Temperatur


Pergeseran yang disebabkan temperatur, bergantung pada entalpi dari reaksi.
g) Reaksi endotermis (ΔH > 0)
Suhu meningkat, maka bergeser ke kanan, karena nilai K membesar
h) Reaksi eksotermis (ΔH < 0)
Suhu meningkat, maka bergeser ke kiri, karena nilai K mengecil

C.4 Katalis
i) Katalis tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan

Way – Indonesian Chem Olympiad

Anda mungkin juga menyukai