Anda di halaman 1dari 7

1.

Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan


baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak
secara umum tidak larut dalam air, karena lipid termasuk jenis senyawa organic yang
bersifat nonpolar (Wijanarko dan Putri, 2012)
Wijanarko, B. dan L.D. Putri. 2012. Ekstraksi lipid dari mikroalga (Nanochloropsis sp.) dengan
solven methanol dan chloroform. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri Vol 1 (1) : 130-138
Lipid akan larut dalam pelarut organik seperti aseton, alkohol, kloroform, eter, dan
benzene. Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi , pelindung organ tubuh ,
pembentukan sel, sumber asam lemak essensial , alat pengangkut vitamin larut lemak ,
menghemat protein , memberi rasa kenyang dan kelezatan , sebagai pelumas, dan
menjaga suhu tubuh.
Asam lemak adalah asam karboksilat dengan rantai alifatik panjang yang menjadi bagian
penting dari sebagian besar lipid dalam makanan termasuk triasilgliserol dan
fosfogliserida (Frankel, 2012)
Frankel, E. N. 2012. Lipid Oxidation Second Edition. Woodhead Publishing Limited,Cambridge.
asam lemak dapat berupa asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.

2. Perbedaan asam lemak jenuh dan tidak jenuh dapat dilihat dari table
Lemak Jenuh Lemak Tak Jenuh

Jenis Ikatan Terdiri dari tunggal Terdiri setidaknya dari 1 ikatan rangkap
Konsumsi yang Tidak lebih dari 10% dari total Tidak lebih dari 30% total kalori tiap hari
direkomendasikan kalori per hari
Efek Kesehatan Kelebihan konsumsi tidak baik Lemak tidak jenuh diperhitungkan baik
karena hubungan mereka dengan untuk dimakan jika Anda memantau
aterosklerosis dan penyakit kolestrol. Juga tinggi akan antioksidan.
jantung.
Kolestrol Lemak jenuh meningkatkan Low Lemak tak jenuh meningkatkan High
Density Lipoprotein (LDL atau Density Lipoprotein (HDL atau kolesterol
kolesterol jahat) & Very Low baik) dan menurunkan Low Density
Density Lipoprotein (VLDL's). Lipoprotein (LDL atau kolesterol jahat).
Sumber kolesterol jahat adalah Sumber HDL termasuk bawang merah dan
makanan yang kaya akan asam asam lemak Omega-3 seperti minyak rami,
lemak trans, karbohidrat olahan, ikan, makanan kaya serat seperti biji-
seperti gula putih, dan tepung. bijian.
Umumnya ditemukan Mentega, minyak kelapa, susu Alpukat, minyak kedelai, minyak canola
pada utuh, daging, kacang, mentega, dan minyak zaitun, minyak bunga
margarin, keju, minyak sayur, matahari, minyak ikan kenari, rami, dan
gorengan, dan makanan frozen. daging merah.
Daya tahan jika Tahan lama dan tidak cepat Cepat rusak
disimpan rusak
Titik leleh Tinggi Rendah
Bentuk fisik pada Padat (lemak trans & lemak Cair (lemak tak jenuh tunggal & lemak
temperatur kamar jenuh) tidak jenuh jamak – milik Omega 3 & 9
Bau tengik Rendah Tinggi
Contoh Minyak terhidrogenasi, mentega, Minyak Zaitun, asam linoleat, asam alfa-
daging olahan linolenat

Sintesis SFAs yang dihambat di hati lebih sering selama pencernaan lemak tak jenuh
daripada lemak jenuh (Milicevic et al., 2014)
(Milićević, D., D.Vranić, Z.Mašić, N.Parunović, D. Trbović, J.Nedeljković-Trailović and
Z.Petrović. 2014. The role of total fats, saturated/unsaturated fatty acids and cholesterol content
in chicken meat as cardiovascular risk factors. Lipids in Health and Disease 13 (42) : 1-12

3. Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan.
Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan larutan alkali
membebaskan gliserol (Naomi, 2013)
Naomi, P., A. M. L. Gaol, dan M. Y. Toha. 2013. Pembuatan sabun lunak dari minyak goreng
bekas ditinjau dari kinetika reaksi kimia. Jurnal Teknik Vol 19 (2) : 42-48

Persamaan reaksi penyabunan adalah

Lemak atau minyak ditambahkan NaOH 40% dan alcohol. Setelah tercampur larutan
dipanaskan hingga air dan alkohol menguap. Hasil yang diperoleh adalah hasil hidrolisis
karena pengaruh suatu basa kuat berupa NaOH.
4. Pembuatan sabun
a. NaOH : menghidrolisis lipida. NaOH yangmerupakan alkali, akan bereaksi dengan
asam lemak bebas sehingga akan membentuk endapan berupa garamNatrium.
Semakin tinggi konsentrasi NaOH maka sabun padat dan sabun cair yang dihasilkan
lebih banyak (Sari et al., 2010)
Sari, T.I., J. P. Kasih, dan T. J. N. Sari. 2010. Pembuatan sabun padat dan sabun cair dari
minyak jarak. Jurnal Teknik Kimia 17 (1):28-33

b. Alcohol : lkohol yang memiliki sifat mudah menguap digunakansebagai larutan untuk
melarutkan gliserol, mempermudah percampuran antara bahan-bahan yang diuji
(minyakbaru, margarine, gajih) dengan NaOH pada saat dipanaskan.
c. Dipanaskan : mempercepat reaksi hidrolisis lemak, hidrolisis dapat berjalan dengan
baik bila dilakukanpada suhu dan tekanan yang tinggi

Isolasi asam lemak


a. Aquadest dan dipanaskan : agar sabun larut
b. Didinginkan :
c. HCl :  untuk membentuk kembali asam lemak dari sabun yang telah diperoleh sehingga
akan terbentuk garam
d. Disaring dengan kertas saring : agar asam lemak terpisah dengan filtratnya
e. CaCl2, MgCl2, Pb Asetat : untuk mengetahui ion ion pembentuk air sadah.

Uji Ketidakjenuhan Asam Lemak Bebas


a. Iodin : penambahan air Iodin digunakan untuk pemecah ikatan rangkap asam lemak tak
jenuh. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap dalam rantai karbonnya.
b. Asam oleat : Indikator lemak nabati
c. Asam Stearat : Indikator lemak hewani
d. Test Plate : wadah pengujian
stearate

Oksalat
Uji Asam Lemak Bebas
a. Kloroform : mempercepathidrolisis.
b. Vortex : mencampurkan larutan
c. Larutan PP : mengetahui apakah bahan makanan mengandung banyak lemak atau
tidak,mengandung asam lemak bebas atau tidak. jika warna merah dari PP hilang berarti
pengujian menunjukkanhasil positif atau dalam bahan tersebut terdapat asam lemak
bebas.

5. A. Reaksi Penyabunan
B. Ketika direaksikan dengan larutan CaCl2, dengan reaksi:
2RCOONa + CaCl2 → (RCOO)2 Ca + 2 NaCl
MgCl2, reaksi yang terbentuk:
2RCOONa + MgCl2 → (RCOO)2Mg + 2 NaCl
Pb asetat, reaksi yang terbentuk :
2RCOONa + Pb(C2H3O2)2 → (RCOO)2Pb + 2 NaC2H3O2

C.
D. Fat + Kloroform → warna pink

6. Salah satu sifat sabun yaitu menghasilkan buih atau busa. Jika larutan sabun dalam air
diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah.
Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air
mengendap. CH3(CH2)16COONa + CaSO4→Na2SO4 + Ca(CH3(CH2)16COO)2
(Khuzaimah, 2016)
Khuzaimah, S. 2016. Pembuatan sabun padat dari minyak goreng bekas ditinjau dari kinetika
reaksi kimia. Jurnal Rekayasa Teknologi Industri Hijau vol 2 (2) : 1-11
Maka itu air sadah menjadi salah satu factor yang mengganggu penggunaan sabun karena
akan memperkecil daya pembersihannya sehingga dibutuhkan penggunaan sabun yang
banyak.
7. Hasil dan bandingkan dengan literature

Pembentukkan sabun :
Pembentukan saponifikasi memberikan hasil positif dari ketiga bahan lipid. Sabun yang
terbentuk dalam percobaan tersebut berasal dari larutan alkali (dalam percobaan
menggunakan NaOH) berlebih yang beraksi dengan asam lemak bebas membentuk garam
natrium. Jumlah NaOH dam waktu pengadukan akan berpengaruh terhadap sabun lunak yang
semakin banyak akan berpengaruh terhadap sabun lunak yang dihasilkan. (Naomi,2013)

Isolasi asam lemak bebas :


CaCl2 jika direaksikan akan membentuk ion Ca2+ yang merupakan ion pembentuk air sadah.
Mg2+ juga ion pembentuk air sadah namun Energi ionisasi dari Mg jauh lebih besar jika
dibandingkandengan Ca, sehingga Mg lebih mudah larut daripada Ca yangmenyebabkan
endapan yang dibentuk oleh Mg tidak sebanyak Ca yang sulit larut. Tidak adanya endapan
pada perlakuan ini dikarenakan Pb2+ bukan merupakan ionpembuat air sadah, sehingga tidak
mengendapkan sabun. (Sarma et al., 2014)
Sarma, S.J., S.K.Brar, Y.L. Bihan, G. Buelna, dan C.R.Soccol. 2014. Mitigation of the inhibitory
effect of soap by magnesium salt treatment of crude glycerol – A novel approach for enhanced
biohydrogen production from the biodiesel industry waste. Bioresource Technology Vol. 151 :
49-53
Ketidakjenuhan asam lemak bebas :
Sampel yang sudah ditetesi dengan bromin bila dibandingkan dengan asam oleat tidak
mengalami perubahan warna. Hal tersbut menunjukkan bahwa asam lemak oleat
berikatan rangkap (termasuk asam lemak tak jenuh) dan tidak mengandung asam lemak
bebas. Stearat bila ditambah dengan bromin akan mengalami perubahan warna menjadi
bening kekuningan . hal tersebut menunjukkan bahwa asam lemak stearat tidak memiliki
ikatan rangkap (termasuk asam lemak jenuh) dan mengandung asam lemak bebas.
Berdasarkan data hasil percobaan margarine dan minyak baru memilki warna yang sama
dengan asam lemak oleat sesudah ditambahkan bromin. Hal tersebut menunjukkan bahwa
margarin dan minyak baru termasuk asm lemak tak jenuh. Lemak hewan menunjukkan
warna yang serupa dengan asam lemak stearat sesudah ditetesi bromin. Dari hasil
percobaan dapat disimpulkan bahwa lemak hewan (gajih) termasuk kedalam asam lemak
jenuh. (Salvado, 2013)
L. Salvadó, T. Coll, A. M. Gómez-Foix, E. Salmerón, E. Barroso, X. Palomer & M. Vázquez-
Carrera. 2013. Oleate prevents saturated-fatty-acid-induced ER stress, inflammation and insulin
resist ance in skeletal muscle cells through an AMPK-dependent mechanism. Diabetologia
56:1372–1382
Asam lemak bebas :
1. semakin banyak asam lemak yang terbentuk menunjukkan semakin rendah mutu lemak
produk yang diuji.
2. Asam lemak bebas dihasilkan oleh proses hidrolisis dan oksidasi biasanya bergabung
dengan lemak netral. Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas, air,
keasaman, dan katalis (enzim). Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin
banyak kadar asam lemak bebas yang terbentu (kusnandar,2010)
Kusnandar F. 2010 Kimia Pangan Komponen Makro. PT. Dian Rakyat, Jakarta

Mamuaja, C.F. 2017. Lipida. Unsrat Press, Manado

Anda mungkin juga menyukai