Anda di halaman 1dari 4

The 10th University Research Colloqium 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Analisis Asuhan Keperawatan BBLR Prematur dengan


Ketidakefektifan Pola Menyusu Bayi di Ruang Melati Rsud
Margono Soekarjo Purwokerto
Ayu Rena Subarkah
Progam Prefesi Ners, STIKES Muhammadiyah Gombong
Email: ayurenas1@gamail.com

Abstrak
Keywords:
BBLR Premature; Latar belakang: Bayi BBLR prematur adalah bayi yang lahir dengan
Asuhan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram tanpa memandang
keperawatan; Terapi masa gestasi dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Bayi
Musik Klasik
prematur dengan berat bayi lahir ringan (BBLR) mempunyai
Mozzart.
masalah menyusu, dimana reflek menghisapnya masih lemah.
Membantu bayi untuk meningkatkan reflek menghisapnya dapat
dilakukan dengan pemberian terapi musik.Tujuan: Menganalisis
asuhan keperawatan BBLR kelahiran prematur dengan
ketidakefeektifan pola menyusu bayi di ruang Melati RSUD Prof. Dr
Margono Soekarjo Purwokerto.Metode: Memberikan inovasi terapi
musik klasik mozzart kepada bayi dengan BBLR kelahiran
premature.Hasil asuhan keperawatan: Hasil evaluasi menunjukan
dagnosa keperawatan ketidakefektifan pola menyusu bayi teratasi.
Inovasi keperawatan yang diberikan yaitu terapi musik klasik
mozzart yang diberikan selama 4 hari reflek hisap dan berat badan
bayi mengalami peningkatan.
1. PENDAHULUAN bayi umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per
Bayi premature dengan berat badan 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu
lahir rendah (BBLR) masih menjadi masalah tahun. Angka kematian neonatal di Jawa
di dunia, karena penyebab timbulnya penyakit tengah tahun 2016 sebasar 6,94 per 1.000
dan kematian pada bayi yang baru lahir kelahiran hidup. AKN menggambarkan
(Maryunani, 2013). Data World Health tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak
Organization (WHO) 2015 menunjukkan termasuk antanal care, pertolongan persalinan,
bahwa kelahiran prematur di dunia mencapai dan postnatal persalinan (Dinkes, 2016).
4,5 juta bayi dari seluruh kelahiran bayi, Bayi prematur adalah bayi yang lahir
sedangkan kejadian BBLR adalah 15,5%, sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu
yang berarti sekitar 20,6 juta bayi, 96,5% dihitung dari hari pertama haid terakhir tanpa
memperhatikan berat badan, sebagian besar
diantaranya dinegara-negara berkembang bayi prematur lahir dengan berat badan
(WHO, 2017). kurang 2500 gram (Sulistiarini & Berliana,
Menurut Survei Demogafi dan 2016).
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 Bayi prematur dengan berat lahir
menunjukan angka kematian neonatal rendah (BBLR) berisiko mengalami masalah
sebanyak 15 per 1000 kelahiran hidup. Di kesehatan pada awal kehidupannya. Masalah
Indonesia sebanyak 30,3% kematian neonatal yang sering terjadi pada bayi prematur
disebabkan oleh bayi dengan berat badan lahir berhubungan dengan immaturitas organnya
rendah (BBLR) dan prematur. Angka seperti ketidakstabilan suhu (hipotermi),
kematian Neonatal (AKN) merupakan jumlah ketidakstabilan berat badan, sindroma

327
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

aspirasi, hipoglikemi, dan hiperbilirubin ( tertarik untuk membuktikan penelitian tentang


Krisnandi, 2009). “Analisis Asuhan Keperawatan Berat Badan
Maturitas sistem organ terjadi selama Lahir Ringan Kelahiran Premature Dengan
periode trimester terakhir kehamilan. Oleh Ketidakefektifan Pola Menyusu Bayi Di
karena itu bayi prematur harus beradaptasi Ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono
diluar uterin dengan organ yang belum Soekarjo Purwokerto ”.’
sempurna. Adanya reflek hisap dan menelan
yang masih imatur mengakibatkan tidak 2. TUJUAN
memadainya koordinasi antara reflek hisap Menjelaskan asuhan keperawatan
dan menelan, terutama pada bayi yang lahir tentang pemberian terapi musik klasik mozart
sebelum usia kehamilan 34 pada pasien dengan masalah keperawatan
minggu.(Zubaedah dkk, 2013). ketidakefektifan pola menyusu bayi.
Bayi prematur dengan BBLR berisiko
mengalami keterlambatan pertumbuhan, 3. METODE
khususnya berat badan. Sehingga, diperlukan Dalam penelitian studi kasus ini
adanya intervensi keperawatan pada bayi meneliti tentang pengaruh pemberian terapi
prematur dengan BBLR untuk mencegah musik klasik mozzart terhadap peningkatan
timbulnya komplikasi dan merangsang Berat Badan Bayi Lahir Rendah kelahiran
pertumbuhan serta perkembangan bayi, salah premature di Rumah Sakit Margono Soekarjo
satunya dengan pemberian terapi musik Purwokerto.
(Pantiawati, 2010). Subjek dalam penelitian ini adalah bayi
Musik mozart dapat meningkatkan dengan berat badan lahir rendah kelahiran
intelegensi karena rangsangan ritmis mampu premature diruang melati RSMS Purwokerto.
meningkatkan fungsi kerja otak manusia, Pada penelitian ini, penulis mengambil tiga
membuat saraf otak bekerja, menciptakan rasa pasien sebagai subjek penelitian yang sesuai
nyaman dan tenang. Musik yang diterima dengan kriteria inklusi, dimana subyek
pendengaran mempengaruhi sistem limbik penelitian mewakili sampel penelitian yang
(hipotalamus) yang berfungsi memberi efek memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat,
pada emosional dan perilaku, maka pemberian 2008).
terapi musik dapat mempengaruhi
metabolisme dan kemampuan fisiologis otak 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
pada reflek termasuk reflek hisap bayi. Hasil penerapan tindakan
(Wahyuningsri dan Eka, 2014). keperawatan yaitu dilakukan dengan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang pemberian stimulasi terapi musik klasik
dilakukan di Rumah Sakit Margono Soekarjo mozzart yang dilakukan pada bayi premature
Purwokerto didapatkan data bayi dengan (usia gestasi <37 minggu) dan berat badan
BBLR selama 3 bulan terakhir dari bulan lahir < dari 2500 gram dengan diagnosa
Oktober-Desember 2018 secara keseluruhan keperawatan ketidakefektifan pola menyusu
berjumlah 204 bayi dengan kelahiran Berat bayi, yaitu pada By Ny K BBL : 1520 gram
Badan Lahir Rendah (BBLR) dan jumlah dengan UK: 32 minggu, By Ny N BBL : 1545
kematian bayi BBLR sebanyak 26 bayi. gram dengan UK: 33 minggu + 6 hari , dan
Kondisi bayi premature dengan BBLR akan By Ny A BBL : 1535 gram dengan UK: 35
mengalami gangguan reflek hisap yang minggu + 6 hari.
ditandai dengan ketidakmampuan Pemberian terapi musik klasik
mengordinasi, memulai dan mempertahankan dilakukan sesuai dengan SOP yang ada.
menghisap yang efektif. Sekitar 80% bayi Inovasi tindakan keperawatan terapi musik
prematur dengan berat badan lahir ringan akan klasik diberikan kepada 3 bayi kelolaan
mengalami penurunan selama perawatan sebanyak 1x/hari selama 4 hari dengan durasi
diruangan. Penelitian tentang metode 40 menit.
pemberian terapi musik kalsik mozart masih Hasil dari tindakan keperawatan yang
jarang di lakukan di Rumah Sakit Prof. Dr. dilakukan pada ketiga bayi tersebut ditandai
Margono Soekarjo Purwokerto. Bedasarkan
fenomena yang telah dijalaskan diatas, penulis

328
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

dengan reflek hisap dan BB yang mengalami d. Intervensi yang dilakukan berkaitan
peningkatan. dengan peningkatan reflek hisap yaitu
hangatkan susu formula sesuai dengan
4.1. By. Ny. K suhu ruangan sebelum diberikan (bayi),
By Ny K pada awal pengkajian tempatkan dot diujung lidah, tdorong
didapatkan BB bayi 1510 gram dan reflek untuk emnghisap dengan menstimulasi
hisap masih lemah. Setelah dilakukan reflek rooting sesuai kebutuhan, monitor
tindakan pemberian terapi musik klasik intake cairan, monitor/evaluasi reflek
mozzart reflek hisap meningkat dan BB bayi hisap selama menyusu, sendawakan bayi
meningkat sebesar 13 gram. sering-sering selama dan setelah
menyusu, berikan terapi musik klasik
4.1. By. Ny. A mozzart selama 4x sehari dalam 40
By Ny N awal pengkajian didapatkan menit.
hasil BB bayi sebesar 1530 gram dan reflek e. Implementasi yang dilakukan adalah
hisap masih lemah. Setelah dilakukan menghangatkan susu sesuai dengan suhu
tindakan pemberian terapi musik klasik ruangan sebelum diberikan (bayi),
mozzart reflek hisap meningkat dan BB bayi menempatkan dot diujung lidah,
meningkat sebesar 9 gram. mendorong untuk menghisap dengan
menstimulasi reflek rooting, sesuai
4.1. By. Ny. A kebutuhan, memonitor intake cairan,
Pada By Ny A awal pengkajian memonitor/evaluasi reflek menghisap
didapatkan hasil BB bayi sebesar 1520 gram selama menyusui, memberikan terapi
dan reflek hisap masih lemah. Setelah musik klasik mozzart selama 4x sehari
dilakukan tindakan pemberian terapi musik dalam 40 menit.
klasik mozzart reflek hisap meningkat dan BB f. Bedasarkan implementasi selama 3 hari
bayi meningkat sebesar 11 gram. Terapi kepada 3 pasien kelolaan, diperoleh
musik dapat membantu pertumbuhan yang evaluasi hasil bahwa terjadi peningkatan
lebih baik pada bayi prematur dimana lagu reflek hisap bayi sehingga masalah
yang tenang diberikan selama kurang lebih 40 keperawatan ketidakefektifan pola
menit sehari, dalam hari keempat pemeriksaan menyusu bayi teratasi, dan selama
bayi prematur, didapatkan kenaikan berat pemberian terapi musik klasik mozzart
badan , detak jantung lebih kuat, 4x/hari dalam 40 menit bayi mengalami
meningkatkan saturasi oksigen dan peningkatan BB dihari ke 4.
memperpendek hari rawat inap dibanding g. Untuk melengkapi penatalaksanaan
dengan yang tidak diberikan terapi musik terhadap pasien inovasi tindakan yang
(Mahanani, 2013). dilakukan penulis adalah pemberian
terapi musik klasik mozzart. Bedasarkan
5. KESIMPULAN observasi yang penulis lakukan terbukti
a. Hasil pengkajian didapatkan bahwa pemberian terapi musik dapat
karakteristik keseluruhan adalah 3 bayi mempengaruhi kemampuan fisiologis
premature (usia gestasi <37 minggu) otak pada reflek termasuk reflek hisap
dengan berat badan lahir < dari 2500 bayi.
gram dan memiliki reflek hisap yang
masih lemah. DAFTAR PUSTAKA
b. Hasil pengkajian terhadap 3 pasien Berglund SK, Westrup B, Hägglöf B, Hernell
kelolaan, data obyektif bayi terpasang O, dan Domellöf M. (2013). Effects of
OGT, dan reflek hisap lemah. iron supplementation of LBW infants
c. Hasil analisa data didapatkan masalah on cognition and behavior at 3 years.
keperawatan utama ketidakefektifan pola Pediatrics; 131(1):47–55.
menyusu bayi berhubungan dengan Hariati, Suni. (2010). Efektifitas Terapi Musik
imaturitas. Terhadap Peningkatan Berat Badan
Dan Suhu Tubuh Bayi Prematur di

329
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Makassar. Disertasi. Program Pasca Sari, Y.K. (2013). Efektivitas terapi musik
Sarjana : Depok. klasik mozart terhadap suhu tubuh bayi
Hidayat AA. (2009). Pengantar Ilmu prematur di Ruang Perinatologi Di
Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Rsud Banyumas. Skripsi. Purwokerto.
Kebidanan. Jakarta: Medika Salemba. Universitas Jenderal Soedirman
Kosim. (2012). Buku Ajar Neonatologi. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu-Ilmu
Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Kesehatan Jurusan Keperawatan
Krisnadi, S. R., Efendi, J. S., dan Pribadi SDKI. (2013). Badan Pusat Statistik, Badan
Adhi. (2009). Prematuritas. Sub Koordinasi Keluarga Berencanan
Bagian Kedokteran Fetomaternal, Nasional, Departemen Kesehatan, dan
Bagian Obstetri dan Ginekologi, FK Macro International. Jakarta
UNPAD RS Dr Hasan Sadikin. Refika Setiadi. (2017). Konsep&Penulisan
Aditama : Bandung. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Mahanani, Anjar. (2013). Durasi Pemberian Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha
Terapi Musik Mozart Terhadap Tingkat Ilmu
Kecemasan pada Anak. Disertasi. Setiawan, A. dan Saryono. (2010).
Program Pasca Sarjana : Purwokerto. Metodologi Penelitian kebidanan.
Maryunani, A. (2013). Asuhan Bayi Dengan Jakarta :Nuha Medika.
Berat Badan Lahir Rendah. Jakarta: Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Trans Info Media. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Bandung: Alfabeta
Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC. Wijayanti, Martina Dewi, dkk. (2011).
Ngalifah, Siti. (2010). Pengaruh Musik Klasik Hubungan Usia dan Paritas Dengan
Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Kejadian Partusdi Rumah Sakit Panti
di TK Kemala Bhayangkari Rt 06 Wilasa Citarum Semarang Tahun 2010.
Glondong Tirtomartani Kalasan Sleman Jurnal Kebidanan Panti Wilasa. 2 (1).
Yogyakarta Tahun Ajaran 2009 / 2010. Wahyuningsri dan Eka. (2014). Pemberian
Disertasi. Program Pasca Sarjana. terapi musik klasik terhadap reflek
Yogyakarta. hisap dan berat badan bayi prematur.
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Kemenkes. Vol. 5, No. 1
Cipta. Wilkinson, Judith M., dan Ahern, Nancy R.
Pantiawati dan Ika. (2010). Bayi dengan (2012). Buku Saku Diagnoosa
BBLR. Nuha Medika: Yogjakarta. Keperawatan. Diagnosa NANDA,
Proverawati dan Atikah. (2010). Berat Badan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.
Lahir Ringan. Nuha Medika: Edisi 9. EGC: Jakarta.
Yogjakarta. Zubaedah, dkk. (2013). Penerapan Model
Salsabila.S & Dian.I. (2016). Nutrisi bagi Konservasi Levine Pada Bayi
Bayi Berat Badan Lahir Rendah Prematur Dengan Intoleransi Minum.
(BBLR) untuk Mengoptimalkan Jurnal Keperawatan Anak. 1 (2) : 65 –
Tumbuh Kembang. Jurnal BBLR 72.
Nutrisi.

330

Anda mungkin juga menyukai