Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 7 :

• Rebina Adawiyah (202014501152)


• Ridha Fabiya Hayah (202014501272)
• Sharul Ramadhan (202014501269)

TEORI PRODUKSI
Teori Produksi
 Dalam aktivitas nya perusahaan (produsen) mengubah berbagai
faktor produksi (Input) menjadi barang dan jasa (output).

 Teori produksi menerangkan sifat hubungan diantara produksi


(output) yang akan dicapai dengan jumlah faktor produksi (Input).

 input dalam kegiatan produksi meliputi bahan baku, bahan bakar,


tenaga kerja, peralatan, dll.

 Output dalam kegiatan produksi adalah barang atau jasa yang


dihasilkan, baik barang setengah jadi atau barang jadi.
Fungsi Produksi
Secara umum fungsi produksi dinyatakan dalam rumus berikut :

Q= f(K,L,R,T) K = (Jumlah modal/capital)


L = (Jumlah tenaga kerja/lobor)
R = (Sumber daya alam/resources )
T = (tingkat teknologi yang digunakan)

Cara membaca persamaan fungsi di atas adalah bahwa tingkat produksi


tergantung pada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah sumber daya alam,
dan tingkat teknologi yang digunakan. Fungsi produksi untuk tiap komoditi
adalah suatu persamaan, tabel, atau grafik yang menunjukkan jumlah maksimum
komoditi yang dapat di peoduksi pe unit waktu untuk setiap kombinasi input
alternatif
Produksi Total Produksi Marginal

Produksi Total (Total Product) adalah Produksi Marginal (Marginal Product)


banyaknya produksi yang dihasilkan Adalah tambahan produksi karena
dari penggunaan total faktor produksi.
penambahan penggunaan satu unit
Dengan kata lain, Total Produksi
adalah fungsi dari Kapital dan Labor, faktor produksi.
yang apabila dituliskan dalam model
matematika adalah sebagai berikut : MP = ΔTP/ΔL

TP = f (K,L). ket :
MP = Produk marjinal (marginal product)
TP akan mencapai maksimum jika TP = Produk total (total product)
turunan pertama dari fungsi nilainya = L = Tenaga kerja (Labor)
0. Oleh karena itu TP maksimum saat Δ = Perubahan (selisih)
MP = 0
PRODUKSI RATA-RATA

Produksi Rata-rata (Average Product) adalah rata-rata output yang


dihasilkan per unit faktor produksi.

AP = TP/L
AP akan maksimum pada saat turunan pertama dari AP = 0 atau
saat AP = MP, MP akan memotong memotong AP saat AP mencapai
maksimum. Hubungan antara kurva TP, MP, dan AP dapat
digambarkan secara grafik sebagai berikut :
Jangka Waktu Produksi (Short Run and Long Run)
Faktor produksi terbagi menjadi dua, yaitu faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah (variabel) :

 faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaanya tidak tergantung jumlah
produksi. ada produksi maupun tidak ada produksi, faktor produksi ini harus tetap tersedia, sehingga
disebut fixed input. contoh fixed input adalah mesin, gedung, tanah.

 faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tergantung pada jumlah
produksi. semakin besar tingkat produksi semakin banyak faktor produksi yang digunakan, begitu juga
sebaliknya, oleh karena itu faktor produksi yang jumlahnya berubah-ubah ini disebut dengan variable
input, contoh variable input adalah tenaga kerja atau buruh.
Model Produksi dengan satu input Variabel

Model produksi dengan satu input variabel merupakan model produksi yang sederhana,
yang hampir tidak mungkin terjadi, namun digunakan untuk membantu mahasiswa teori
produksi dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek, ada faktor produksi yang dianggap
tidak dapat diubah atau tetap jumlahnya, dalam hal ini adalah barang modal (capital),tanah,
dan teknologi. Adapun faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya adalah tenaga kerja
(labor). Hubungan matematis penggunaan faktor produksi dalam jangka pendek
digambarkan oleh fungsi produksi sebagai berikut : Q = F (K,L), dimana Q adalah jumlah
output yang diproduksi, K adalah jumlah barang modal atau capital dan L adalah jumlah
tenaga kerja atau Labor.
Model Produksi dengan Dua Input Variabel Perhatikan gambar berikut :
Dalam jangka panjang semua input bersifat
variabel. Pada bagian ini barang modal
juga diasumsikan sebagai input variabel
selain tenaga kerja. Kita mengasumsikan
suatu perusahaan menggunakan dua
variabel yaitu barang modal (mesin) dan
tenaga kerja.
Bagaimana kombinasi terbaik dari
penggunaan input variabel? Kita Kurva Isokuan
mempelajarinya melalui kurva isoquan dan Pada gambar diatas kita dapat melihat
kurva Isocost. kurva isokuan / isoquant dengan sumbu Y
Kurva Isokuan merupakan variabel berupa modal dan sumbu X berupa tenaga
dengan teknologi tertentu yang kerja. Kurva isokuan (Z) menggambarkan
menghasilkan tingkat produksi yang sama . tingkat output produksi yang sama.
Pada berbagai alternatif kombinasi A,B maupun C akan menghasilkan
Total produksi yang sama besar, yaitu sebanyak Z unit.
Kurva Isokuan ini bisa bergeser ke kiri bawah ketika ada perubahan pada
teknologi. Karena kemajuan teknologi memungkinkan perusahaan bisa
lebih efisien dalam penggunaan faktor produksi (input) namun tetap
menghasilkan jumlah produksi yang sama.
Dengan kata lain, jumlah input yang digunakan menjadi lebih sedikit karena tingkat
teknologinya semangkin canggih namun bisa menghasilkan jumlah output yang sama.
Kurva isocost Perhatikan gambar berikut ini :

Kurva Isocost merupakan suatu kurva


yang menggambarkan alternatif-
alternatif kombinasi dua input yang
menghabiskan anggaran yang sama
besar. Hal inilah yang menyebabkan
kurva Isocost disebut juga kurva
Anggaran produksi.

Kurva Isocost
Kurva Isocost dapat berotasi jika terjadi perubahan harga input, dapat bergeser sejajar jika
terjadi perubahan kemampuan anggaran.

Perhatikan gambar berikut ini :

Kurva Isocost Berotasi (A) dan Bergeser (B)


Pada kurva isocost diatas kita melihat garis-garis miring. Garis-garis diatas
merupakan garis kurva isocost. Garis kurva isocost adalah garis anggaran yang
menggambarkan biaya untuk kombinasi penggunaan dua jenis input. Sehingga
kemiringan garis kurva isocost (I) diatas menggambarkan rasio penggunaan
biaya untuk kombinasi menggunakan dua jenis input produksi.
Perhatikanlah gambar A.
Contoh kita melihat kurva isocost I1, artinya garis tersebut
menggambarkan kombinasi penggunaan input berupa mesin dan tenaga
kerja yang mempunyai biaya/anggaran yang sama. Pada gambar diatas,
I1, I2, I3 bukan menggambarkan sumbu tenaga kerja, tapi I diatas
merupakan symbol untuk garis isocost yang berbentuk miring.
Kemiringan kurva isocost ini bergantung pada kombinasi tenaga kerja
dan modal.
Pada gambar A digambarkan adanya perubahan garis isocost (I). Hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan harga input. kurva isocost pada gambar A
terjadi penurunan biaya input. Perubahan kemiringan kurva isocost pada bagian
tenaga kerja dari I1 ke I2, menunjukkan bahwa perubahan tersebut mendorong
penggunaan tenaga kerja lebih banyak. Anggap saja harga tenaga kerja (upah)
lebih murah sehingga jumlah tenaga kerja ditambah. Begitu pula yang
ditunjukkan pada I3.
 
Keseimbangan produsen
Dalam mencapai keseimbangan, umumnya produsen akan mengacu pada prinsip
efiensi, yaitu dengan biaya minimum bisa menghasilkan output maksimum.
Keseimbangan produsen terjadi saat kurva isokuan bersinggungan dengan kurva
isocost ( titik A). Pada titik singgung ini kombinasi 2 input (mesin sebanyak K * dan
tenaga kerja sebanyak L *) akan menghasilkan output yang maksimum.

Perhatikan gambar berikut ini :

Kurva Keseimbangan Produsen


TERIMA KASH

Anda mungkin juga menyukai