Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KELUARGA

MAKALAH
Keperawatan keluarga

Oleh
Nama : Fitri anisa
Nim : 19112232

Dosen Pengampu
Ns. Defrima okta surya M.kep,Sp.Kep. Kom

PRODI D III KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020/2021
Kata pengantar
Segala puji serta syukur penulis sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Askep Teoritis Obstruksi Intestinal ”.

Salawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad S.A.W yang telah menjadi uswah bagi pengikutnya,sehingga dapat melahirkan
peradaban baru di dunia ini, yaitu peradaban islam yang tidak pernah lekang oleh zaman.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, semua
itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan
dari berbagai pihak.Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi seluruh pembaca.

Padang, 17 April, 2021

.
Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling bergantungan.Keluarga memiliki pengaruh yangpenting tehadap
pembentukan identitas individu, status kesehatandan perasaan harga diriindividu. Sistem
pendukung yang vital bagi individu adalah keluarga, dimana keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga dengan menjalankan fungsi biologi,fungsi
pendidikan, fungsi psikis,fungsi sosiokultural, serta fungsi kesehatan.

Keluarga menjadi point penting dalam upaya mencapai kesehatan masyarakat secara
optimal karena memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan, memiliki fungsi utama
dalam masyarakat dan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.Peran keluarga
sebagai kelompok dapat melakukan aktivitas pencegahan, memelihara, menimbulkan,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan yang ada di dalam kelompok
/keluarga.Keluarga berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan
anggota keluarganya, yang berarti keluarga menjadi faktor penentu sehat-sakitnya anggota
keluarga, yang akan berdampak pada munculnya berbagai masalah kesehatan anggota
keluarga.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
 Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi
 Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
 Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
 Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

Struktur Keluarga
 Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
 Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
 Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
 Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.

1. Analisa data
No Data subyektif Masalah Penyebab
1 Ds : Manajemen Ketidakmampuan keluarga
Tn.B mengatakan : ingin segera kesehatan keluarga merawat dalam mengenal
sembuh dari penyakitnya setiap tidak efektif masalah anggota keluarga
pagi olah raga rutin ikut kegiatan dengan hipertensi
ampong seperti kerja
bakti,pengkajian dan lain-lain
mengikuti macapat bahasa jawa
tidak makan daging kontrol
teratur di puskesmas ikut olah
raga prolanis siap mengikuti pola
hidup sehat

DO:Klienkooperatif, konsentrasi

2. Daftar diagnosa keperawatan keluarga

Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua

1. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi orang tua


2. Tampak adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau anggota keluarga

Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga

Pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung kesejahteraan anggota keluarga
dan dapat ditingkatkan. Diagnosis ini dapat ditegakan jika ditemukan gejala dan tanda;

1. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika keluarga


2. Menunjukkan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik, sosial dan psikologis
anggota keluarga
3. Menunjukkan aktivitas untuk mendukung keselamatan dan pertumbuhan anggota
keluarga
4. Peran keluarga fleksibel dan tepat dengan tahap perkembangan
5. Terlihat adanya respek dengan anggota keluarga
6. Peran keluarga fleksibel dan tepat dengan tahap perkembangan
7. Terlihat adanya respek dengan anggota keluarga

Risiko Gangguan Perlengketan

Berisiko mengalami gangguan interaksi antara orang tua atau orang terdekat dengan
bayi/anak yang dapat mempengaruhi proses asah, asih dan asuh. Keadaan ini dapat terjadi
dengan faktor risiko:

1. Khawatir menjalankan peran sebagai orang tua


2. Perpisahan antara ibu dan bayi/anak akibat hospitalisasi
3. Penghalang fisik (mis. inkubator, baby warmer)
4. Ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan bayi/anak
5. Perawatan dalam ruang isolasi
6. Prematuritas
7. Konflik hubungan antara orang tua dan anak
8. Perilaku bayi tidak terkoordinasi

3. Intervensi keperawatan keluarga dengan satu diagnosa

Kesiapan peningkatan menjadi orang tua

Intervensi Intervensi pendukung Promosi pengasuhan


utama

Promosi  Dukungan penampilan  Perawatan neonalus


antisipasi peran  Promosi antisipasi
keluarga  Edukasi keluarga: keluarga
perkembangan bayi  Promosi kepercayaan
 Edukasi nutrisi anak diri
 Edukasi nutrisi bayi  Promosi kesadaran diri
 Edukasi orang tua: fase  Promosi keutuhan
anak keluarga
 Edukasi orang tua : fase  Promosi koping
bayi  Promosi perkembangan
 Edukasi orang tua : fase anak
remaja  Promosi perkembangan
 Edukasi stimulasi bayi remaja
atau anak  Promosi perlekatan
 Edukasi toilet training
 Perawatan bayi

4. Implementasi keperawatan keluarga

Kesiapan peningkatan menjadi orang tua

Intervensi Intervensi pendukung Promosi pengasuhan


utama

Promosi  Mendukung  Merawat neonalus


antisipasi penampilan peran  Mempromosikan antisipasi
keluarga  Mengedukasi keluarga: keluarga
perkembangan bayi  Mempromosikan
 Mengedukasi nutrisi kepercayaan diri
anak  mempromosikan kesadaran
 Mengedukasi nutrisi diri
bayi  mempromosikan keutuhan
 Mengedukasi orang keluarga
tua: fase anak  mempromosikan koping
 Mengedukasi orang tua  mempromosikan
: fase bayi perkembangan anak
 Mengedukasi orang tua  Memproromosikan
: fase remaja perkembangan remaja
 Mengedukasi stimulasi
bayi atau anak
 Mengedukasi toilet
training

Anda mungkin juga menyukai