Anda di halaman 1dari 2

1.

Untuk UU dan Perpu memiliki materi muatan yang sama, yaitu mengenai pengaturan lebih
lanjut mengenai ketentuan UUD 1945, perintah Undang-Undang untuk diatur dengan Undang-
Undang, pengesahan perjanjian internasional, tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi,
dan pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat.

Materi muatan Peraturan Pemerintah berisi materi untuk menjalankan Undang-Undang


sebagaimana mestinya. Materi muatan Peraturan Presiden berisi materi yang diperintahkan
oleh Undang-Undang, materi untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah, atau materi untuk
melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.

Materi muatan Peraturan Presiden berisi materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang,
materi untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah, atau materi untuk melaksanakan
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan

Materi muatan peraturan daerah merupakan materi pengaturan yang terkandung dalam suatu
peraturan daerah yang disusun sesuai dengan teknik legal drafting atau teknik penyusunan
peraturan perundang-undangan.

2. Norma hukum umum konkret: Setiap orang dilarang membunuh si Badu dengan parang

Norma hukum individul-konkret: Si Badu, umur 20 tahun dilarang merokok di kantor


tempat ia bekerja.

3. Konsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang
dan alasan pembuatan keputusan. Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, maka
tiap pokok pikiran harus dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan satu kesatuan
pengertian.
Konsiderans dalam suatu peraturan perundang-undangan memuat uraian singkat mengenai
pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan perundang-
undangan tersebut.
4. Fungsi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang adalah: Menyelenggarakan pengaturan
lebih lanjut ketentuan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang tegas-tegas menyebutnya;
Pengaturan lebih lanjut secara umum aturan dasar lainnya dalam Batang Tubuh UUD 1945;
Pengaturan di bidang materi konstitusi.
Secara khusus fungsi Peraturan Pemerintah adalah menyelenggarakan pengaturan lebih lanjut
untuk melaksanakan perintah suatu UU. Landasan formal konstitusinya adalah Pasal 5 ayat (2)
UUD-1945.
5. Rancangan undang-undang dapat berasal dari DPR, Presiden, atau DPD. Rancangan undang-
undang dari DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diajukan oleh Anggota, komisi,
atau gabungan komisi. Rancangan undang-undang yang berasal dari Presiden sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diajukan oleh Presiden. Termasuk dalam hal perlindungan data pribadi
6. Ketetapan MPR mempunyai fungsi merinci/menjabarkan/mengatur lebih lanjut dan
menafsirkan ketentuan UUD 1945 untuk mengantisipasi kebutuhan pengaturan suatu hal oleh
legislatif dalam bentuk UU atau oleh eksekutif dalam bentuk Perpu dan Keppres.
Produk hukum tersebut adalah Tap MPR yang hingga saat ini masih ada dan masih berlaku
dalam sistem hukum Indonesia. Materi dan status hukum Tap MPRS/MPR dikelompokan dalam
6 pasal. Pertama, Tap MPRS/MPR bersifat mengatur dan memberikan tugas kepada presiden.
Kedua, Tap MPRS/MPR bersifat penetapan (beschikking).
7. 1) Secara hukum, upaya pencegahan dan penanggulan korupsi adalah dengan menerapkan
sanksi yang berat untuk setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara dimaksud. Pemberantasan tindak pidana korupsi adalah
serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya
koordinasi, supervisi,   monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di
sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku[1]. Karenanya ada tiga hal yang perlu digarisbawahi yaitu ‘mencegah’,
‘memberantas’ dalam arti menindak pelaku korupsi, dan ‘peran serta masyarakat’

2) "Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara dalam rumpun kekuasaan eksekutif
yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
bersifat independen dan bebas dari kekuasaan manapun.
Poin tersebut merupakan perubahan yang dilakukan untuk menyesuaikan dengan putusan
Mahkamah Konstitusi tahun 2017. Dalam putusan MK itu, KPK disebut sebagai bagian
dari cabang pemerintah.
Dalam Putusan MK Nomor 36/PUU-XV/2017 disebutkan, dasar hukum MK menyatakan
KPK bagian dari eksekutif dan bisa dikenakan hak angket karena lembaga ini melakukan
fungsi eksekutif, seperti halnya lembaga kepolisian dan kejaksaan. Dengan memiliki
fungsi itu, maka, menurut putusan tersebut, KPK bisa dikenakan hak angket sebagai
bagian mekanisme checks and balances. ketika organisasi KPK sekarang sudah menjadi
rumpun eksekutif, maka sudah menjadi kewenangan presiden sebagai kepala pemerintahan dan
kepala negara membentuk dewan pengawas KPK.
3) kpk dinilai melen\mah dikarenakan: Pelanggaran Kode Etik Berat ketua kpk, Isu Kenaikan
Gaji Pimpinan, Pimpinan KPK menetapkan TWK sebagai salah satu dasar pengalihan status
pegawai menjadi ASN lewat Perkom Nomor 1 Tahun 2021. Sebanyak 75 orang dinyatakan tidak
lolos TWK. Insiden ini menuai protes dari pegawai dan masyarakat luas. Pasalnya, para pegawai
tersebut terdiri dari penyidik yang banyak berperan dalam pemberantasan kasus korupsi besar,
rencana mobil dinas pejabat, penyidik kpk menerima suap, sp3 kasus blbi, menolak rekomendasi
ombudsman, dsb

Anda mungkin juga menyukai