XX - 05 - DR - Arwidya Putri Mansur - (Kesehatan Keluarga) Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-19
XX - 05 - DR - Arwidya Putri Mansur - (Kesehatan Keluarga) Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-19
1.Pokok pikiran:
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
1. Peningkatan Pelayanan Antenatal
2. Kelas Ibu Hamil
3. Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (p4k)
4. Kemitraan bidan-dukun
5. Rumah Tunggu Kelahiran
6. Penguatan rujukan maternal – neonatal
7. Setiap ibu hamil harus bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan
8. Kunjungan Masa Nifas
9. Kunjungan Neonatal
Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Terkait Ibu Dan Bayi Baru Lahir
Meningkatkan sosialisasi informasi dan edukasi pencegahan penularan COVID
19 melalui media elektronik serta peran tokoh masyarakat
Mendorong pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sesuai prinsip
pencegahan COVID 19 dan pemanfaatan Telemedicine untuk pelayanan KIA
Penyelenggaraan Posyandu hanya diperuntukkan di daerah resiko rendah dan
tanpa kasus COVID 19 dengan tetap sesuai kaidah yang telah ditetapkan serta
diperuntukan hanya untuk pelayanan imunisasi dan balita dengan masalah gizi
Memperkuat kolaborasi dalam hal memastikan pemenuhan APD bagi tenaga
kesehatan dan masker bagi ibu bersalin
Pemetaan RS Rujukan Covid 19 dan menjamin tetap terlaksananya pelayanan
komplikasi dan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir 24 jam/7 hari di masa
pandemi Covid-19
Pelayanan Kesehatan Anak
1. Kelas Ibu-Balita
2. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
3. Pemanfaatan Buku KIA
2. Penerapan
Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-19 dilaksanakan berdasarkan
kebijakan PSBB dan kasus COVID 19
Kebijakan PSBB (+) atau kasus COVID 19 (+)
1. Menunda pelayanan di Posyandu
2. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dilakukan mandiri di rumah
3. Pemantauan balita beisiko dengan tele konsultas/ janji temu/ kunjungan rumah
4. Pelayanan imunisasi, vitamin A di fasilitas kesehatan dengan janji temu
5. Pemeriksaan terintegrasi dengan janji temu pelayanan
Kebijakan PSBB (-) atau kasus COVID 19 (-)
Pemerintah daerah menentukan bisa/ tidak pelayanan posyandu
1. Jika bisa, maka diterapkan persyaratan ketat, pencegahan infeksi dan physical
distancing
2. Jika tidak bisa, maka pelayanan balita sepeti pada wilayah yang menerapkan
kebijakan PSBB