Anda di halaman 1dari 9

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsikan Hasil Wawancara Lapangan


Dari hasil wawancara yang dilakukan bersama guru SDN 008 yaitu Bapak
Ikhsan, S.Pd .Wawancara dilakukan menggunakan media telpon dikarenakan
sekarabf sedang masa pandemic covid-19.Dari hasil wawancara mengungkapkan
bahwa penumbuhan motivasi belajar sangatlah penting bagi anak,karena pada saat
ini begitu banyak ditemukan anak yang motivasi belajarnya berkurang sehingga
menyebabkan anak tersebut jadi malas untuk belajar.Tingkatan motivasi yang
dimiliki peserta didik SDN 008 Silam berbeda beda tergantung minat dan bakat
yang mereka miliki,namun terdapat juga beberapa peserta didik yang memiliki
bakat pada bidag tertentu namum motivasi yang dimilikinya kurang sehingga
anak tersebut kurang mengembangkan bakat yang ia miliki.

B. Perbandingan Hasil Dan Teori


1. Penelitian yang dilakukan oleh (Emda, 2017) yang mengungkapkan
bahwa motivasi memiliki kedudukan yang penting dalam mencapai
tujuan pembelajaranyang telah ditetapkan. Munculnya motivasi tidak
semata-mata dari diri siswa sendiri tetapi guru harus melibatkan diri
untuk memotivasi belajar siswa. Adanya motivasi akan memberikan
semangat sehingga siswa akan mengetahui arah belajarnya. Motivasi
belajar dapat muncul apabila siswa memiliki keinginan untuk belajar.
Oleh karena itu motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik harus ada
pada diri siswa sehingga tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan
dapat tercapai secara optimal.
2. Penelitian yang dilakukan oleh (Mirza et al., 2021) yang
mengungkapkan bahwa strategi untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa pada saat pandemic covid – 19 sekarang ini berbagai macam
seperti, komunikasi persuasif, Teknik ARCS, menggunakan media
video animasi, Virtual Laboratory, peran guru yang aktif, guru yang

15
kreatif, Diskusi Kelas, Metode Role Play, Media Komik, Media Audio
Visual, Metode Blended Learning, Strategi quantum learning, strategi
pembelajaran lighteing the learning climate, kemudian strategi
Pembelajaran Think Pair Share (TPS), Genius learning, Strategi
Pembelajaran SAVI, strategi hembusan angin kencang, strategi
pembelajaran inquiri, Model Pembelajaran Kooperatif strategi
spotlight, melibatkan guru untuk membantu siswa, mengadakan
kompetisi, memberikan pujian, memberikan nilai, dan memberikan
penghargaan terhadap siswa. Pemahaman dari siswa seoptimal apapun
cara untuk meningkatkan motivasi akan tetapi jika tidak ada keinginan
dari dalam diri sendiri maka motivasi tersebut tidak akan pernah dapat
tercapai.
3. Penelitian yang dilakukan oleh (Fetra B., S., Risda A., 2020)
mengungkapkan bahwa pendekatan RME mempengaruhi menghitung
luas trapesium dan layang-layang. Terdapat perbedaan motivasi siswa
yang diajar menggunakan pendekatan RME dengan motivasi siswa
yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran
Jurnal matematika di kelas V SD Negeri 11 Kampung Jawa Kota
Solok. Dengan demikian pendekatan RME dapat meningkatkan
motivasi siswa. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan pendekatan RME dengan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan metode konvensional pada pembelajaran matematika di
kelas V SD Negeri 11 Kampung Jawa Kota Solok. Hasil belajar siswa
yang diajarkan menggunakan pendekatan RME lebih baik
dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan
konvensional pada pembelajaran matematika di kelas V SD Negeri 11
Kampung Jawa Kota Solok.
4. Penelitian yang dilakukan oleh (Ikhwandari et al., 2019)
mengungkapkan bahwa penggunaan model Numbered Heads Together
(NHT) telah berhasil meningkatkan motivasi dan hasil belajar
matematika melalui model Numbered Heads Together (NHT) serta

16
pendekatan-pendekatan yang disesuaikan dengan pembelajaran
matematika serta karakteristik pesera didik pada peserta didik kelas 4
SDN Gedong Biru terbukti. Penerapan model Numbered Heads
Together (NHT) dengan sintak membagi peserta didik dalam
kelompok, setiap kelompok mendapat nomor, memberikan tugas dan
masing-masing kelompok mengerjakannya, mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/ mengetahui jawabannya, memanggil salah satu
nomor peserta didik dengan nomor yang dipanggil untuk melaporkan
hasil kerjasama mereka, Tanggapan dari teman yang lain, kemudian
guru menunjuk nomor yang lain dan membuat kesimpulan, berdampak
pada meningkatnya antusias peserta didik ketika proses pembelajaran
dan hasil belajar matematika. Peserta didik aktif dalam menggali
informasi dan merefleksi pengetahuan sendiri untuk menyelesaikan
permasalah dalam mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh
guru, aktif ketika membangun ulang pengetahuan melalui kegiatan
menyenangkan dalam berdiskusi secara individu ataupun berkelompok
serta lebih percaya diri ketika bertanya jawab dengan guru ataupun
ketika menyampaikan pendapat dalam kegiatan komunikatif.
5. Penelitian yang dilakukan oleh (Astuti, N., A., 2020) mengungkapkan
bahwa metode inkuiri berbantu media smart card (kartu pintar) efektif
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
tematik.
6. Penelitian yang dilakukan oleh (Umifaiqoh, 2020) mengungkapkan
bahwa kepercayaan diri dan hasil belajar matematika siswa kelas V
SDN se-Kecamatan Buluspesantren tahun ajaran 2018/2019 dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1). Motivasi belajar berkorelasi
positif dengan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN se-
Kecamatan Buluspesantren.(2).Kepercayaan Diri berkorelasi positif
dengan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN se-Kecamatan
Buluspesantren. (3). Motivasi belajar dan kepercayaan diri berkorelasi

17
positif dengan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN se-
Kecamatan Buluspesantren.
7. Penelitian yang dilakukan oleh (Fauziah et al., 2017) mengungkapkan
bahwa untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan pada
rumusan masalah pada bab I maka berikut ini peneliti mencoba
memberikan kesimpulan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan
antara motivasi belajar dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris
gaga 05 Kota Tangerang dengan nilai r hitung 0,889 lebih besar dari r
tbel 0,264 atau 0,89 > 0,264 dengan tingkat hubungan sangat kuat. 2)
Terdapat hubungan yang positif antaar motivasi belajar dengan minat
belajar siswa kelas IV SDN Poris gaga 05 Kota Tangerang dengan
koefisien determinasi yaitu 0,889 x 0,889 x 100 = 0,791%.
8. Penelitian yang dilakukan oleh (Ratnaningsih & N., 2018)
mengungkapkan bahwa adanya peningkatan motivasi peserta didik.
Hasil tersebut dapat dilihat pada analisis data aktivitas guru siklus I
pertemuan 1 sebesar 73,75%, pertemuan 2 sebesar 75%, pertemuan 3
sebesar 75%. Maka dapat disimpulkan rata-rata perolehan data
aktivitas guru mengajar peserta didik pada siklus I adalah 74,58%.
Pada siklus II perolehan dari hasil analisis data pada pertemuan 1
sebesar 86,25%, pertemuan 2 sebesar 90%, dan pertemuan 3 sebesar
93%. Maka dapat disimpulkan rata-rata perolehan data pada siklus II
adalah 89,75%. Sementara itu, pada analisis data dari aktivitas siswa
siklus I pertemuan 1 sebesar 73,75%, siklus I pertemuan 2 sebesar
71%, dan siklus I pertemuan 3 sebesar 76%, maka dapat disimpulkan
rata-rata perolehan data pada aktivitas siswa siklus I 73,58%. Pada
siklus II perolehan dari hasil analisis data pada pertemuan 1 sebesar
78,75%, pertemuan 2 sebesar 89%, dan pertemuan 3 sebesar 91%.
Maka dapat disimpulkan rata-rata perolehan data dari aktivitas siswa
pada siklus II adalah 86,25%. Dengan demikian maka penggunaan
media gambar pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa di sekolah dasar SDN 01 Curug Kota Depok.

18
9. Penelitian yang dilakukan oleh (Fetra B., S., Risda A., 2021)
mengungkapkan bahwa Pada masa pandemic covid-19 insitusi
pendidikan dipaksa untuk merubah metode pembelajaran tatap muka
menjadi metode pembelajaran Daring (dalam jaringan), hal ini
tentunya menimbulkan beberapa pergeseran terhadap kualitas
pendidikan di Indonesia, pada penelitian ini ditemukan bahwa
pembelajaran daring memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi
belajar siswa dan juga memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil
belajar siswa, artinya semakin baik pembelajaran daring yang
diberikan oleh guru, maka semakin baik pula motivasi belajar dan hasil
belajar siswa. Oleh karena itu guru harus mencari cara untuk membuat
pembelajaran daring menjadi menarik sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar serta hasil belajar siswa.
10. Penelitian yang dilakukan oleh (U Hasanah I M., A., M Syarif S.,
2021) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan
signifikan antara parent involvement dengan student engagement pada
siswa. Artinya, semakin orang tua kurang terlibat dengan pendidikan
anaknya disekolah, maka siswa kurang mampu menjalankan
pembelajaran disekolah, emosi atau perasaan siswa menjadi tidak
senang dan tidak nyaman dalam belajar, siswa kurang dapat fokus dan
konsentrasi terhadap proses pembelajaran, dan kurang menunjukan
tingkah laku yang bertanggung jawab dalam berpartisipasi pada
kegiatan pembelajaran disekolah; 2) Parent involvement pada siswa
termasuk ke dalam kategori negatif. Artinya, siswa mempersepsikan
orangtuanya kurang terlibat pada kegiatan pendidikan anaknya baik
dirumah, disekolah, dan kurang dalam membantu pengembangan
pendidikan dan merencanakan cita-cita pekerjaan anak dimasa depan;
3) Student enggagement pada siswa termasuk ke dalam kategori
rendah. Artinya, siswa kurang terikat dalam mengikuti pembelajaran
disekolah, baik perilakunya yang sering membolos, kurang konsentrasi
maupun fokus pada pembelajaran, juga siswa sering merasa bosan dan

19
tidak senang mengikuti pembelajaran disekolah; 4) Hubungan antara
Home Based Involvement dengan Student engagement memiliki
keserataan yang paling kuat dan signifikan diantara aspek-aspek parent
involvement lainnya. Artinya, membutuhkan kontrol yang kuat dari
orangtua dirumah mengenai mengenai aktivitas sekolah maupun tugas
sekolah anaknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa, perhatian orang tua
sangat berpengaruh terhadap kontribusi dalam memotivasi siswa saat
belajar. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan
bentuk motivasi lain yang dapat memepengaruhi belajar siswa.
11. Penelitian yang dilakukan oleh (Ibtida et al., 2016) mengungkapkan
bahwa 1. Terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan logik
matematik terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini
berdasarkan pada hasil analisis data yang diperoleh nilai Fhitung =
347,562 dan sig = 0,000. Nilai sig lebih kecil dari 0,05. Maka hipotesis
yang diajukan “terdapat pengaruh positif antara Kecerdasan logik
matematik dengan hasil belajar matematika” dapat diterima.2.
Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis data yang
diperoleh nilai Fhitung = 322,629 dan sig = 0,000. Nilai sig lebih kecil
dari 0,05. Maka hipotesis yang diajukan “terdapat pengaruh positif
antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika” dapat
diterima.3. Terdapat pengaruh yang signifikan interaksi kecerdasan
logik matematik dan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika.
Hal ini berdasarkan pada hasil analisis data yang diperoleh Fhitung =
191,882 dan sig = 0,000. Nilai sig lebih kecil dari 0,05. Maka terdapat
pengaruh positif antara kecerdasan logic matematik (X1) dan motivasi
belajar (X2) secara bersama-sama dengan hasil belajar matematika
(Y)”, dapat diterima.
12. Penelitian yang dilakukan oleh (Ali., U., Syamsuar., A., 2018)
mengungkapkan bahwa: (a) Sekolah dapat memperhatikan motivasi
belajar status gizi siswa agar siswa mendapatkan hasil belajar yang

20
baik. (b) Siswa harus memiliki motivasi yang tinggi, agar dapat
memperoleh hasil belajar yang baik. (c) Siswa agar memperhatikan
status gizi sehingga dapat menghasilkan hasil belajar penjasorkes yang
baik pula. (d) Siswa agar dapat memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar (e) Bagi para peneliti disarankan untuk
dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan hasil
belajar.
13. Penelitian yang dilakukan oleh (Baloch, 2017) mengungkapkan bahwa
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Sekolah
Dasar Negeri 04 Bati Tahun Pelajaran 2016/2017 kategori rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar Negeri 04 Bati
Tahun Pelajaran 2016/2017 meliputi faktor fasilitas
sekolah,keluarga,psikologis,kemampuan siswa, interaksi siswa,media
elektronik dan kedisplinan siswa. Kemudian upaya yang dilakukan
guru mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika di Sekolah Dasar Negeri 04 Bati yaitu memberikan
remedial, menunjuk siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal di
papan tulis, memberikan soal-soal latihan secara berulang-ulang dan
pemberian tugas rumah (PR).
14. Penelitian yang dilakukan oleh (Restiaji et al., 2020) mengungkapkan
bahwa perubahan motivasi belajar adalah pada faktor internal
kesehatan, berupa fungsi- fungsi fisik (terutama pancaindera), Faktor
psikologis berupa rasa ingin tahu dan medapat simpati dari guru dan
teman. Faktor ekternal yang mempengaruhi motivasi belajar adalah
faktor non sosial berupa waktu saat pembelajaran berlangsung dan
faktor sosial berupa kehadiran guru kelas.
15. Penelitian yang dilakukan oleh (Muflihah, 2021) mengungkapkan
bahwa pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran aktif
tipe Index Card Match mampu meningkatkan motivasi dan hasil
belajar materi lambang bilangan bulat pada siswa kelas VII MTs

21
Negeri 1 Kabupaten Tangerang Banten. Penelitian ini membuktikan
bahwa siswa akan lebih bersemangat dan memiliki motivasi lebih
dalam mempelajari Matematika ketika mereka dilibatkan secara
langsung dan aktif dalam proses pembelajaran. Pihak sekolah
sepatutnya mendukung dan menganjurkan para guru mata pelajaran
apapun, terkhusus Matematika untuk menciptakan proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif sehingga peserta didik
akan lebih bersemangat, termotivasi, dan menikmati proses
pembelajaran yang pada akhirnya juga bisa meningkatkan hasil belajar
mereka di sekolah.
16. Penelitian yang dilakukan oleh (Eveline & Hartini, 2017) dalam buku
Teori Belajar dan Pembelajaran mengungkapkan bahwa optimalisasi
pengalaman maupun kemampuan pembelajaran juga perlu dilakukan
untuk memotivasi belajar.Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain: (1) biarkan pembelajar menangkap sesuai dengan
kemampuan dan pengalamanya, (2) kaitkan pengalaman belajar saat
ini dengan pengalaman belajar pada masa lalu dan kemampuan si
pembelajar, (3) lakukan penggalian pengalaman dan kemampuan yang
dimiliki pembelajar misalnya melalui tes lisan maupun tes tertulis, (4)
berikan kesempatan pembelajar untuk membandinhgkan apa yang
sekarang dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman yang telah
dimilikinya.

C. Pembahasan
Kesuksesan pembelajaran tak terlepas dari motivasi belajar.Jika seorang
anak memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar,maka kelangsungan belajar akan
terjamin dan tercapainya tujuan pembelajaran.Motivasi belajar diharapkan
dimiliki oleh semua peserta didik sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki
oleh masing-masing peserta didik.Namun tak sedikit bakat dan minat yang
dimiliki peserta didik tak tersalurkan dnegan sempurna dikarenakan adanya
hambatan-hambatan yang berasal dari dalam diri peserta didik maupun dari

22
lingkunganya.Hambatan dari dalam bisa seperti kurangnya percaya diri pada
peserta didik sedangkan hambatan dari lingkungan yaitu kurangnya dukungan
atau motivasi dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Peran guru dan orang tua pada mengembembangkan motivasi belajar
terhadap peserta didik ialah mengembangkan bakat dengan cara memberikan
dukungan dan memfasilitasi peserta didik untuk mensalurkan bakat yang ia
miliki.Guru dan orang tua harus lebih memperhatikan bakat dan minat yang
dimiliki peserta didik agar motivasi yang dimiliki peserta didik bisa meningkat.

23

Anda mungkin juga menyukai