Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pendidikan nasional terdapat pada undang-undang Nomor 20 tahun
2003 pasal 1 ayat 1 yang mengatur tentang, pendidikan merupakan usaha sadar
atau terrencana dalam mewujutkan kegiatan belajar dan proses belajar agar para
murid atau peserta didik dapat mengembangkan potensi yang terdapat dalam diri
mereka seperti mempunyai kekuatan spiritual keagamaan sehingga dapat
mengendalikan diri pribadi mereka, kecerdasan dan perilaku yang baik dan dapat
mengasah keterampilan yang dibutuhkan diri mereka masing- masiang beserta
bangsa dan negaranya (Depdiknas, 2003).
Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu sehingga pihak lain mau melakukan sesuatu, dan jika
siswa tidak suka, maka siswa akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak
suka itu (Ibtida et al., 2016).Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat
tercapai(U Hasanah I M., A., M Syarif S., 2021). Motivasi belajar sangat erat
kaitannya dengan prestasi yang diperoleh individu, motivasi belajar dapat
dikatakan sebagai sebuah dorongan yang muncul baik dari dalam diri maupun dari
luar diri siswa untuk bertingkah laku dalam mencapai keberhasilan belajar
(Syachtiyani & T., 2021). Motivasi belajar meropakan suatu dorongan ekternal
dan internalpada seorang siswa yang sedang malakukan bealajar untuk melakukan
tingkah laku, yang umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung lainya(Fetra B., S., Risda A., 2021).
Penumbuhan motivasi belajar sangatlah penting bagi anak,karena pada saat
ini begitu banyak ditemukan anak yang motivasi belajarnya berkurang sehingga
menyebabkan anak tersebut jadi malas untuk belajar.Temuan hasil observasi yang
dilakukan secara daring melalui salah sorang guru Sekolah Dasar Negri 008

1
Silam,didapati fakta bahwa tingkatan motivasi yang dimiliki peserta didik berbeda
beda tergantung minat dan bakat yang mereka miliki,namun terdapat juga
beberapa peserta didik yang memiliki bakat pada bidag tertentu namum motivasi
yang dimilikinya kurang sehingga anak tersebut kurang mengembangkan bakat
yang ia miliki.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi belajar merupakan
dorongan dari dalam diri siswa maupun dari lingkungan yang menimbulkan
dorongan atau rasa ingin belajar pada siswa.Motivasi yang dimiliki siswa berbeda
tergantung minat dan bakat yang dimiliki siswa itu sendiri sehingga guru harus
mampu mengarahkan dan memberi dorongan pada setiap siswa sehingga mereka
mengmbangkan minat dan bakat yang dimiliki siswa itu sendiri.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah pada makalah ini dideskripsikan sebagai berikut :
1. Apa itu motivasi belajar?
2. Apa saja jenis-jenis motivasi belajar?
3. Apa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa Sekolah Dasar?
4. Bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Dasar?

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini ialah “Bagaimana MOTIVASI
BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR”

D. Tujuan Penulisan Masalah


Tujuan penulisan masalah pada makalah ini dideskripsikan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian motivasi belajar
2. Mengetahui jenis-jenis motivasi belajar
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa Sekolah
Dasar
4. Mengetahui cara meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Dasar

2
E. Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat penulisan makalah ini diuraikan sebgai berikut :
1. Mengetahui pengertian motivasi belajar menurut para ahli
2. Mengetahui jenis-jenis motivasi belajar menurut para ahli
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi dan di alami oleh siswa dalam
motivasi belajar yang dimiliki siswa itu sendiri
4. Mengetahui cara guru atau orang tua meningkatkan motivasu belajar
pada peserta didik

F. Penjelasan Istilah
Penjelasan istilah pada makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku (Ikhwandari et al., 2019).
2. Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup,sejak masih bayi (bahkan
dslam kandungan) hingga liang lahat (Eveline & Hartini , 2017).

Anda mungkin juga menyukai