Anda di halaman 1dari 9

DAS 3

( review program perencanaan dan perancangan )


GALERI

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:


Dr. I Nyoman Nuri Arthana, ST.,MT, Ni
Wayan Nurwarsih, ST.,MT.,
Ida Bagus Gede Parama Putra ST,.MT
I Gede Surya Darmawan ST,.MT Ir I
Ketut Sugihantara, MT.
Ir Made Suryanatha prabawa.,ST,.MArs

Disusun Oleh :

DEWA PUTU WIDYANTARA 1962121049

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2021/2022
LATAR BELAKANG Sebuah Galeri Seni dan Budaya yang baik harus memiliki kualitas, citra, filsafat, maupun
ekspresi sebuah seni. Untuk mewujudkannya dapat dicapai dengan mengambil ekspresi dari
PROGRAM FUNGSI karya seni dan budaya yang dipamerkan pada galeri tersebut.. Untuk mendapatkan ekspresi
tersebut dilakukan dengan cara mentransformasikan karakteristik aliran seni modern. Menurut
World Health Organisation (WHO), permasalahan lingkungan khususnya pemanasan global
Program perancangan arsitektur adalah program yang berkaitan dengan informasi spesifik pelaku menjadi topik permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini. Dalam dunia arsitektur muncul
Pada awalnya galeri merupakan bagian dari sebuah museum yang berfungsi mewadahi benda-benda fenomena sick building syndrome yaitu permasalahan kesehatan dan ketidak nyamanan karena
yang dan kegiatan dengan cara mengidentifikasi dan penginventraisasian terhadap pelaku dan kegiatan kualitas udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati yang mempengaruhi
yang dipamerkan. Namun pada perkembangan selanjutnya, galeri berdiri sendiri, terlepas dari museum. produktivitas penghuni, adanya
Fungsi galeri dilakukan dengan cara menganalisis latar belakang, manfaat ,tujuan dan sasaran fungsi ventilasi udara yang buruk, dan pencahayaan alami kurang. Untuk itu muncul adanya konsep
sesuatu yang akan juga berkembang sebagai ruang untuk menjual karya seni / proses transaksi barang green architecture yaitu pendekatan perencanaan arsitektur yang berusaha meminimalisasi
seni. Pertumbuhan galeri dirancang berprinsip pada memutar seni dengan uang dan menggerakkan berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
uang lewat seni
Penjabaran tentang fungsi aktivitas menghasilkan pengelompokan fasilitasberdasarkan tingkat PERMASALAHAN
Permasalahan Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan menjadi sebuah permasalahan, antara lain
Dalam perkembangannya galeri seni tidak hanya berfungsi sebagai tempat memamerkan,
:
kepentingannya adalah sebagai berikut.
mengapresiasi 1. Bagaimana memfasilitasi sarana untuk mewadahi aktivitas-aktivitas seni dan budaya
dan merawat karya seni rupa. Tetapi juga sebagai tempat untuk memberikan suatu kajian seni kepada seperti pameran.
A. Pelaku (civitas) 2. .Bagaimana merancang Galeri Seni dan Budaya yang mampu menjadi wisata menarik
masyarakat agar karya-karya seni kontemporer yang ada dapat terapresiasikan dengan benar dan tidak dan edukatif.
Adalah mahluk hidup yang bergerak ,dapat berpindah-pindah dan melakukan menjadikan salah tafsir 3. .Bagaimana meminimalisasi pengaruh dari pemanasan global yang membahayakan
pada masyarakat mengenai apa yang sebenarnya akan dikomunikasikan lewat karya kegiatan tersebut. kesehatan manusia dan lingkungannya
Galeri juga memberikan fasilitas kepada suatu komunitas seni untuk menyampaikan suatu gagasan- • 4. Bagaimana pengaturan sistem pada jarak saling berinteraksi antar individual ,dan
Jenis pelaku gagasan baru yang positif kepada masyarakat Menganalisis jenis dan jumlah pelaku. jumlah orang pada
Dipaparkan dalam tabel berikut : bangunan pada tahun pandemic ini harus di perhatikan

GALERI SENI
Galeri merupakan salah satu tempat untuk menampung kegiatan menyelenggarakan
penyajian (pameran), hiburan, rekreasi dan sarana media apresiasi hasil karya dari berbagai
seniman baik lokal maupun interlokal. Adapun kegiatan yang berlangsung didalamnya meliputi
pengumpulan koleksi, penyimpanan, pengelolaan, preservasi, observasi, apresiasi dan
komunikasi

• Karakteristik pelaku: Pengunjung Bebas , non formal ,


Menganalisis karakteristik terhadap pelaku kegiatan didasarkan atas sifat tugas/perannya.
seniman Bebas , formal ,ramah
Dipaparkan dalam tabel berikut :
PELAKU KARAKTERISTIK Satpam/petugas keamanan Formal, disiplin ,tegas

pengelola Formal, ramah, disiplin peneliti Formal, ramah, disiplin


Cleaning service Formal, normative,disiplin 4 Petugas - Menjaga keamanan Sering – Tetap
Keamanan Sedang – Tetap
Penjual makanan Bebas , ramah
5 Cleaning Service - Membersihkan tempat pembeli, Sering – Tetap
• Kelompok pelaku: lantai, kursi, dll
Kelompok pelaku adalah analisis terhadap urgensinya pada fungsi yang akan dirancang. - Menyiapkan alat kebersihan Sedang – Tetap
- Menyiapkan alat dapur Sering – Tetap
Dipaparkan dalam tabel berikut :
6 peneliti Mengadakan seminar karya seni Jarang – Tetap

KELOMPOK PELAKU
7 kurator Menata dan mengawasi karya seni Jarang - tetap
Utama Seniman, pengunjung, peneliti,
Penunjang Petugas Keamanan, Pengelola,kurator
1.2 Proses kegiatan
Pendukung Cleaning Service/ petugas keamanan Proses kegiatan adalah gambaran skema dari tahapan dan alur kegiatan yang didasari oleh jenis
kegiatan pelaku yang sudah ditetapkan sebelumnya.
A. Kegiatan (aktivitas)
1. Kegiatan pengunjung
Kegiatan Adalah seluruh tugas yang dilakukan setiap masing-masing pelaku dalam suatu
profesi/fungsi tertentu

• Jenis kegiatan dan intensitas


Jenis kegiatan adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pelaku ,dan intesitas adalah
durasi dan sifat dari kegiatan pelaku.
NO PELAKU JENIS KEGIATAN INTENSITAS
KEGIATAN
1 Pengelola - Menkoordinasikan kegiatan anggotanya Sering – Tetap
- Menentukan menu yang disediakan
- Mengecek stok makanan/ bahan baku Jarang – Tidak tetap

Sedang – Tetap
2 Seniman Memamerkan karya seni seperti lukisan, Sedang – Tetap
patung dan lain lain
3 Pengunjung - Membaca buku Sedang – Tetap
- Santai seperti berbincang/ berdiskusi Jarang – Tidak tetap
- Melihat karya karya galeri Sering– tetap sering
- rekreasi – tetap
4. Petugas keamanan
4.
Cleaning
Service

6. pengelola
1.3
Hubungan
kegiatan

Hubungan kegiatan adalah keterkaitan/hubungan kegiatan satu dengan lainnya dalam satu sistem
fungsi yang dinyatakan dengan hubungan erat,sedang, dan jauh. 1. pengelola
Jenis Kegiatan Hubungan Kegiatan
mengelola manjemen dari organisasi galeri Erat
seni
Mengawasi kegiatan pada galeri Erat

Makan/minum. istirahat Sedang

Makan /minum. istirahat Sedang


2. pengunjung
Jenis Kegiatan Hubungan Kegiatan
3. seniman
Melihat pajangan dan karya Erat
Jenis Kegiatan Hubungan Kegiatan
Membuat dan memajang karya Erat Melakukan pembersihan area pembeli, Sedang
kasir, tempat obat, dll dengan BAK/BAB
Makan/minum istirahat Sedang
2.1 PENYUSUNAN PROGRAM RUANG
4. seniman
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh semua civitas yang ada dalam galeri ini maka dihasilkan
Jenis Kegiatan Hubungan Kegiatan ruangruang apa saja yang di perlukan untuk menampung semua kegiatan. Berikut tabel kebutuhan ruang
Membuat dan memajang karya Erat berdasarkan kegiatan dari civitas:
BESARAN RUANG

Makan/minum istirahat Sedang


FUNGSI ESENSI KEBUTUHAN RUANG LUAS
(M’2)
5.
Ruang pameran ... r. pamer lukisan .... x2 Untuk 35 lukisan uk sedang 302.4
x2, untuk tetap r. pamer seni 3D .... x2 @4.32 m2, jarak manusia 2 450
dan temporer sirkulasi 50% m Untuk 25 karya display @ 376.2
3x3 m 50/100 x 752.4

Ruang pendukung r. restorasi stock room 8 x 10 m 80


Cleaning Service utama gudang 7x8m 56
Jenis Kegiatan Hubungan Kegiatan alat sirkulasi 64
8x8m
Melakukan pembersihan area GALERI Erat 20% 40
20/100 x 200
Melakukan pembersihan dan penyiapan Erat
alat kebersihan dengan Melakukan
pembersihan
Pendukung umum tempat parkir 15 mobil @ 5.8x2.3 m 200.1 Hubungan ruang merupakan informasi yang berkaitan antara ruang satu dengan yang lainnya,
60 motor @ 0.8x1.8 m 86.4 didasarkan
Sirkulasi 100% 286.5
lobby dan r. baca auction
8x10 m 80
room workshop
10x12 m 120
12 x 15 m Sirkulasi 180
sirkulasi 30% 30% 54
30/100 x 1007 302.1
Kantor pengelola r. tamu 3x4m 12
galeri r. wakil kepala 3x3m 9
r. bag operasional Untuk 3 orang @ 2x2 m 12
r. bag administrasi 2.5x2.5 m 6.25
r. bag inventarisasi Untuk 2 orang @ 2.5x2.5 m 12.5 48
r. rapat Untuk 10 orang 6x8 m 9
r. arsip 3x3 m 9
r. cleaning 3x3m 9
services pantry toilet 3x3m 9 ORGANISASI RUANG
sirkulasi 20% 3 toilet @ 1.5x2m 20/100 x 27.15
Ruang-ruang dalam galeri seni rupa ini sebagian besar menggunakan organisasi ruang terpusat
135.75 dan radial. Hal ini dikarenakan adanya fungsi ruang yang sejenis
Fasilitas pelengkap Toilet galeri 4 toilet pria dan 4 toilet 14.4
wanita
@ 1 x 1.8 m
Wastafel 2 ruang 8
@2x2 m
Sembahyang Padmasana untuk 10 orang 7.2
@0.72 m2
Sirkulasi 20% 7.36
20/100 x 36.8
Fasilitas Ruang MEE 5x6 m 30
Maintenance Ruang pompa 4x4 m 16
Ruang keamanan 3x4 m 12 11.6
Sirkulasi 20% 20/100 x 58
TOTAL LUAS (M’2) 3035.04
TOTAL LUAS SITE (M’2) 6000 KDB : 50 %, sehingga KDB yang diijinkan adalah 3000m2 dan sisanya
HUBUNGAN RUANG
PENENTUAN LOKASI SITE
Analisa bertujuan untuk mendapatkan lokasi dan site perencanaan di dalam wilayah
Badung, Jimbaran yang sesuai untuk perencanaan dan perancangan Galeri Seni yang LINGKUNGAN DAN UTILITAS
direncanakan serta mampu mendukung fungsi bangunan tersebut.
Site tapak terletak di kecamatan kuta selatan, kabupaten badung . kuta selatan merupakan kawasan
Kriteria pemilihan lokasi:
dengan tingkat pariwisata yang tinggi. Lokasi tapak juga bersebalahan dengan hotel BAY VIEW
• ƒ Area bebas banjir, berada dalam area pengembangan pariwisata seni dan budaya
HOTEL&CONVETION BALI pada arah timur. Pada arah utara juga terdapat villa dan tempat wisata
serta bukan dalam lingkup area kawasan industri. GWK. Di arah selatan terdapat tempat makan dan juga perlengkapan alat rumah,kantor ,dan
• ƒ Dilalui oleh jalur utama transportasi sehingga terdapat kemudahan akses baik dari sekolah.
dalam kota maupun dari luar kota .
• ƒ Berada pada distrik fasilitas seni dan budaya • ƒ Lokasi mudah dikenal dan diingat
masyarakat. KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR SITE
• ƒ Mudah ditemukan dan mempunyai kekhasan tersendiri sebagai kawasan seni dan Kondisi site berada di perbukitan dengan ketinggian 0-28m dari permukaan laut dan
budaya. kemiringan lereng <15-30%. Dimana Sebagian besar material endapan yaitu 70% tanah
kapur dan 30% tanah liat . Tumbuhan/tanaman di area site berupa tanaman kecil seperti
LOKASI SITE TERPILIH semak belukar, tumbuhan serut, tumbuhan bekul dan sejenis tumbuhan kaktus.
lokasi site terletak di jl,utama,
kecamatan kuta selatan,kabupaten
badung.lokasi site ditandai warna
kuning pada gambar dibawah ini Tapak
yang digunakan sebagai Perancangan
Galeri ini adalah merupakan lahan
kosong . Bentuk dari tapak yang dipilih
yaitu persegi Panjang dengan Luas
tapaknya adalah 7000m2 atau sekitar 7
are. Untuk site bangunan total luasnya
3000m2

Foto dokumentasi survey site terpilih:


TEMA
Tema yang diambil yaitu tema arsitektur modern. Arsitektur modern adalah suatu bangunan dengan
Foto dokumentasi survey site gaya karakteristik serupa yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala
macam ornamen.

KLIMATOLOGI
KONSEP PERENCANAAN DESAIN
Kondisi suhu pada pagi hari jam (08:00-14:00 WITA) 29°C, pada siang hari jam (14:00 20:00) dalam perencanaan dan perancangan Galeri Seni Lukis Modern adalah bagaimana wujud rancangan galeri
33°C dan pada malam hari jam (20:00-02:00) 28°C. dengan suhu maksimum rata rata pertahun 32,4° C seni lukis modern yang berkarakter ekspresif dengan penataan ruang luar meliputi bentuk dan tampilan
dan suhu minimum rata-rata pertahun 15,2° C. Curah hujan rata-rata 1,883 mm dan kelembaban rata- bangunan melalui pendekatan ideologi aliran lukisan Ekspresionisme. Untuk itu tersusunlah konsep ruang dan
rata dalam kurun waktu satu tahun 71% bangunan Galeri Seni Lukis Modern yang merupakan hasil pendekatan dari karakter seni lukis modern dan
aliran seni lukis modern Ekspresionisme.

Konsep Ruang dan Bangunan pada Bangunan Utama Galeri Seni Lukis Modern di Yogyakarta Yang termasuk
ruang dan bangunan utama pada Galeri Seni Lukis Modern adalah ruang dan bangunan pada unit pameran.
Konsep

perancangan bangunan utama ini berdasarkan hasil pendekatan aliran seni lukis modern seperti
Ekspresionisme. Karakter tersebut diterapkan pada tiap zone antara lain adalah zone pameran, zone
penerima, penggabungan antara zone non pameran dengan zone pengelola. Penerapan konsep ruang
misalnya pada ruang pamer dan tampilan bangunan Ekspresionisme. Ruang-ruang tersebut sifatnya
umum dan memiliki makna dari aliran Ekspresionisme.

Ruang dan Bangunan berdasarkan konsep ekspresif Konsep ekspresif yang diterapkan kedalam ruang
dan bangunan mencerminkan karakter material, wujud bangunan. Konsep ekspresif ini diterapkan pada,
receptionist, lobby, ruang istirahat / ruang santai. Alasan penempatan ruang tersebut berdasarkan konsep
ekspresif adalah zone penerima merupakan bangunan pendukung yang terlihat dari luar karena letak dari
bangunan tersebut di depan yang merupakan akses keluar masuk bagi para pengunjung. Karakter pada
konsep ekspresif diterapkan pada material bangunan dan wujud bangunan. Penerapannya adalah pada
warna, tekstur, bahan, bentuk dan wujud dari bangunan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai