Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

AWAL MULA TERBENTUK KESADARAN IKATAN

ANTAR NEGARA DAN WARGA NEGARA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Ghanil Akbar, S.Sos., M.Si

Oleh :

Siti Sarah Aziziyah

36121065

KELAS 1C
JURUSAN AKUNTANSI
PRODI D3-AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021/2022
AWAL MULA TERBENTUK KESADARAN IKATAN ANTAR NEGARA
DAN WARGA NEGARA

Latar belakang terbentuknya kesadaran ikatan antar Negara dan Warga


Negara didasari oleh paham nasionalisme yang menempatkan kesetiaan tertinggi
individu kepada negara dan bangsanya.
Paham nasionalisme timbul karena adanya persamaan sikap, nasib dan
tingkah laku yang muncul ketika ada keinginan untuk bersatu. Adanya paham
nasionalisme membuat kaum-kaum intelektual Indonesia tidak lagi memikirkan
daerahnya masing-masing.
Dalam buku Masa Pergerakan Nasional (2019) karya Samsudar Makfi,
terdapat dua faktor penyebab bangkitnya nasionalisme Indonesia, yaitu:

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari bangsa Indonesia


sendiri. Beberapa faktor internal sebagai berikut:

 Kemunculan kelompok elite baru

Politik etis yang dilakukan oleh Belanda justru memunculkan kaum-


kaum intelektual. Kaum intelektual inilah yang menjadi pelopor
bangkitnya nasionalisme di Indonesia.

 Inspirasi kejayaan masa Lalu


Salah satu cara yang dilakukan kaum intelektual untuk membangkitkan
nasionalisme adalah menghadirkan kembali kisah kejayaan bangsa di
masa lalu.
Dengan mengenang Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, kaum intelektual
menyadari bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Oleh karena itu
kejayaan itu harus direbut kembali.
 Kesamaan nasib dan penderitaan
Kolonialisme Belanda telah menyatukan perasaan senasib dan
sepenanggungan bangsa Indonesia. Kondisi inilah yang akhirnya memicu
munculnya persatuan untuk melawan kolonialisme Belanda.
 Kemajuan komunikasi dan informasi
Hadirnya pers atau surat kabar memberikan dampak yang sangat penting
dalam memberdayakan rakyat. Ide dan strategi menghadapi penjajahan
yang ditulis oleh para kaum intelektual bisa dibaca dengan mudah oleh
rakyat.
 Penggunaan bahasa Melayu
Kebijakan Belanda membatasi penggunaan bahasa Belanda di kalangan
pribumi berakibat fatal. Kebijakan tersebut justru mendorong
perkembangan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan yang mampu
menyatukan berbagai etnik di Indonesia.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar bangsa Indonesia.
Beberapa faktor eksternal sebagai berikut.
 Kemenangan Jepang atas Rusia Kemenangan Jepang atas Rusia tahun
1905 telah menaikkan pamor bangsa Asia di kancah internasional.
Kemenangan tersebut juga menginspirasi bangsa-bangsa di Asia untuk
bangkit melawan kolonialisme dan imperialisme barat, termasuk
Indonesia.
 Perkembangan Nasionalisme di berbagai negara Beberapa gerakan
nasionalisme yang memengaruhi bangkitnya nasionalisme di Indonesia
antara lain, gerakan kebangsaan Filipina, gerakan kebangsaan India,
gerakan Turki muda, dan gerakan nasionalis rakyat Tiongkok.
 Perkembangan paham baru Paham-paham baru yang memengaruhi
bangkitnya perlawanan di Indonesia antara lain, demokrasi,
nasionalisme, sosialisme, liberalisme, dan pan-islamisme.
Dengan adanya paham nasionalisme tersebut, warga negara diwajibkan
untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Berbangsa dan
bernegara merupakan suatu konsep atau istilah yang menunjukkan seseorang
individu terikat dan atau menjadi bagian dari suatu bangsa dan negara tertentu.
Seperti yang diketahui hubungan antara rakyat dengan Negara, digambarkan oleh
R.G. Kartasapoetra23 bahwa rakyat merupakan salah satu unsur bagi
terbentuknya suatu Negara, di samping unsure wilayah dan unsur pemerintah.
Suatu Negara tidak akan terbentuk tanpa adanya rakyat walaupun mempunyai
wilayah tertentu dan pemerintah yang berdaulat. Demikian juga kalau rakyat ada
pada wilayah tertentu akan tetapi tidak memiliki pemerintahan sendiri yang
berdaulat ke dalam dan ke luar, maka Negara itupun jelas tidak aka nada.
Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri
yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela
tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan
kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya. 
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa
individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara
Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan tingkah laku sesuai dengan kepribadian
bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa
Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945) melalui:
1. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia
yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang mendiami banyak pulau yang
membentang dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam bahasa dan
adat istiadat kebudayaan yang berbeda-beda. Kemajemukan itu diikat
dalam konsep wawasan nusantara yang merupakan cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
2. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan perilaku yang patriotik
dimulai dari hal-hal yang sederhana yaitu dengan saling tolong menolong,
menciptakan kerukunan beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah
sesuai agama masing-masing, saling menghormati dengan sesama dan
menjaga keamanan lingkungan.
3. Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara Indonesia
yang menghormati lambang-lambang negara dan mentaati peraturan
perundang- undangan.

Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan


bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua.
Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara
Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat
diwujudkan.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda
merupakan hal penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena
pemuda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan
panjang bangsa ini.
Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di
tingkat pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya
kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-
persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu
memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial,
ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan
keluar dari himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang
kuat dan tidak dapat di intervensi oleh negara apapun, karena masyarakat itu
sendiri yang harus disejahterakan dan jangan sampai mengalami penderitaan. Di
situ pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/12/155254369/awal-mula-
terbentuknya-kesadaran-nasional

https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/kesadaran-berbangsa-dan-bernegara

https://kepri.kemenkumham.go.id/attachments/article/2595/Modul%201.pdf

https://layanan.hukum.uns.ac.id/data/RENSI%20file/Buku
%20ISHARYANTO/11.%20BUKU%20HUKUM%20KEWARGANEGARAAN
%20REPUBLIK%20INDONESIA%20%282016%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai