Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Theodolit
Disusun untuk memenuhi Tugas Matakuliah ilmu ukur tanah

Disusun Oleh :

Nama : Setiyawan Wahid

Nim : 5203550001

Kelas : Teknik sipil c 2020

Dosen pengampu : Drs. Edim Sinuraya, ST., M.Pd

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah yang berjudul “Theodolite dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami susun, kami mohon maaf atas segala
kekurangan dalam penyusunan makala ini.

Medan, 24 Desember 2020

SETIYAWAN WAHID
DAFTAR ISI

MAKALAH THEODOLITE

BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Tujuan ........................................................................................................................... 4
C. Manfaat ........................................................................................................................ 4
BAB II ......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 5
A. Tujuan dan manfaat theodolite .................................................................................... 5
B. Pengertian..................................................................................................................... 5
C. Syarat-syarat Theodolite .............................................................................................. 6
D. Jenis Theodolite ............................................................................................................ 6
E. komponen theodolit ..................................................................................................... 9
F. prosedur pemakaian Theodolite ................................................................................ 10
BAB III ...................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah
dengan sudut mendatar dan sudut tegak, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur jarak
secara optis, membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah. Berbeda dengan waterpass yang
hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada
satuan sekon (detik).

Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut
verticalnya dibuat 90º.

Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di
dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku
pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian
suatu bangunan bertingkat.

B. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan Theodolit.
2. Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan
Theodolit
3. Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut.
C. Manfaat
1. Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Theodolit.
2. Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan
Theodolit
3. Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, dan sudut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan dan manfaat theodolite


1. Mengukur sudut ketinggian tanah
2. Menentukan sudut siku-siku pada pekerjaan pondasi rumah
3. Mengukur ketinggian suatu bangunan gedung bertingkat
4. Mengamati sudut arah lintas matahari
5. Mengukur polygon pada penghitungan rumus bangunan
6. Membuat pemetaan situasi yang mendetail

B. Pengertian

Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang diracang untuk menentukan tinggi
tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut
tegak yang dinamakan dengan sudut vertikal.Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam
penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Sudut yang dibaca bisa
sampai pada satuan sekon ( detik ).

Dalam pekerjaan-pekerjaan ukur tanah, teodolit sering digunakan dalam pengukuran


polygon, pemetaan situasi maupun pengamatan matahari. Dengan adanya teropong yang terdapat
pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk pekerjaan- pekerjaan bangunan
gedung, teodolit sering digunakan untuk menentukansudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan
pondasi, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat. Theodolite
merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada
dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat
(piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertical, sehingga memungkinkan sudut
horizontal untuk dibaca.

Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi. Teleskop pada
theodolite dilengkapi dengan garis vertical, stadia tengah, stadia atas dan bawah, sehingga efektif
untuk digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan tinggi relatif dapat dihitung. Dengan
pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan pengukuran yang diperoleh dapat
mencapai 1cm dalam 10 km. Pada saat ini alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki dengan
menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek
yang direfleksikan kembali kemesin melalui cermin

C. Syarat-syarat Theodolite

Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk
pengukuran yang benar adalah
1. Sumbu ke I harus tegak lurus dengan sumbu II / vertical (dengan menyetel nivo tabung
dan nivo kotaknya ).
2. Sumbu II harus tegak lurus Sumbu I
3. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus mendatar).
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek vertical sama dengan
nol).
5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong.
6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala tegak
7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II (garis bidik tegak
lurus sumbu kedua / mendatar). Syarat pertama harus dipenuhi setiap kali berdiri alat
(bersifat dinamis), sedangkan untuk syarat kedua sampai dengan syarat kelima bersifat
statis dan pada alat-alat baru dapat dihilangkan dengan merata-rata bacaan biasa dan luar
biasa..

D. Jenis Theodolite
• Menurut prinsip kerjanya, Theodolit bisa dikelompokkan menjadi tiga jenis antara lain :

1. Repeating Theodolit

Repeating theodolit bekerja dengan melakukan pengulangan sudut terhadap skala graduasi.
Hasil pengukuran yang ditampilkan merupakan rata-rata dari pembagian terhadap jumlah sudut
bacaan yang ditangkapnya. Theodolit ini biasanya digunakan area yang tidak stabil atau terbatas.
Repeating theodolit diklaim merupakan theodolit yang mampu memberikan hasil pengukuran
paling akurat dari pada theodolite - theodolit lainnya karena bekerja dengan membandingkan nilai-
nilai sudut yang diterima, bukan hanya sebuat sudut saja.
2. Direction Theodolit

Cara kerja direction theodolit adalah memanfaatkan bentuk lingkaran untuk menentukan
besar suatu sudut. Saat pengaturan lingkaran dilakukan, teleskop juga perlu disesuaikan pada arah
datangnya beberapa sinyal sehingga pembacaan nilai sudutnya dikerjakan melalui segala arah.
Hasil pengukurannya diperoleh dengan menghitung hasil pengukuran bacaan pertama dikurangi
pengukuran bacaan kedua. Direction theodolit sering diandalan oleh surveyor untuk menentukan
titik dengan mengukur sudut dari titik-titik yang sudah diketahui.

3. Vernier Transit Theodolit

Vernier transit theodolit ditanami dengan teleskop yang memungkinkan bidikannya bisa
berbalik kembali sehingga penghitungan besaran sudutnya pun dilakukan sebanyak dua kali
berturut-turut. Oleh sebab itu, vernier transit theodolit dipercaya mampu menghasilkan pembacaan
sudut yang minim kesalahan. Sayangnya, jenis theodolit ini tidak dilengkapi skala pembesaran dan
pengukuran di mikrometer. Karena bobotnya cukup ringan dan mudah dipindahkan, vernier transit
theodolit sering diaplikasikan di lokasi proyek pembangunan. Theodolit ini juga tersedia dalam
dua tipe yaitu theodolit yang bisa membaca sudut horisontal dan sudut vertikal, serta theodolit
yang hanya mampu menghitung sudut horisontal saja.

• Jika ditinjau dari konstruksinya, theodolit bisa dibedakan menjadi :

1. Theodolit Reiterasi : Theodolit ini didukung oleh skala mendatar yang menjadi satu dengan
klep sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa diatur. Contoh-contohnya yaitu
theodolit T0 WILD dan theodolit DKM-2A KEM.
Theodolit T0 WILD

2. Theodolit Repetisi : Theodolit yang disokong oleh lingkaran mendatar yang bisa diatur-
atur mengelilingi sumbu tegak sehingga bacaan lingkaran nol derajat-nya dapat ditentukan
ke arah yang diinginkan. Contoh-contohnya antara lain theodolit TM 6, theodolit TL 60-
DP SOKKISHA, theodolit TL 6-DE TOPCON, dan theodolit TH-51 ZEISS

Theodolit TL 60-DP SOKKISHA


E. komponen theodolit

Keterangan :

1. Pengarah kasar, berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan


teropong ke target secara kasar.

2. Klem pengunci vertikal, untuk mengunci teropong agar tidak dapat digerakkan secara
vertikal.

3. Penggerak halus vertikal, untuk menggerakkan teropong secara vertikal ke arah rambu
ukur (objek) secara halus.

4. tempat baterai, berjumlah 4 buah dengan jenis baterai A2.

5. Klem pengunci lingkaran horizontal, untuk mengunci badan pesawat agar tidak dapat
diputar secara horizontal.

6. Penggerak halus lingkaran horizontal, untuk menggerakkan teropong horizontal ke arah


rambu ukur (objek) secara halus.

7. Sekrup pengatur nivo, untuk mengatur posisi gelembung nivo berada pada titik tengah.

8. Handle, untuk pegangan tangan pada alat.


9. Pengatur fokus lensa okuler, untuk fokus lensa okuler ke objek.

10. Nivo tabung, untuk menyetel posisi sumbu II pesawat secara horizontal, dan dapat diatur
dengan 3 sekrup penyama rata.

11. Display dan papan tombol, untuk pembacaan skala lingkaran vertikal dan horizontal.

12. Nivo kotak, berfungsi untuk menyetel posisi sumbu I berada pada posisi vertikal.

13. Plat dasar, untuk bertumpunya pesawat theodolite.

14. Lensa verticalizing, untuk melihat dan memosisikan sumbu I berimpit dengan titik berdiri
pesawat atau titik tertentu di bumi.

15. Klem pengatur fokus benang, untuk memperjelas benang pada lensa (benang atas, benang
tengah, benang bawah)

F. prosedur pemakaian Theodolite


Langkah – langkah menggunakan theodolit.

• Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat terikat dengan
baik pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat
meletakkannya di atas patok yang sudah diberi paku

• Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat
paku dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut
baru diletakkan di tanah.

• Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di
statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang.
Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup
penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat
posisinya miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada
nivo kotak. Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur
sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan.

• Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam keadaan
waterpass namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo
tabung. Di bawah theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C.
Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel.
Misalnya sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah,
posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di
tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270 derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan
dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah
sempurna

• Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok.
Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat
yang terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan
diputar karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.

• Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti
langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.

• Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup
penggerak horizontal.

• Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″
dan tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan
sudut vertikal.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum Ilmu Ukur Tanah yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan antara
lain :
➢ Pengukuran yang digunakan adalah pengukuran poligon tertutup, dimana titik awal dan titik
akhirnya terletak pada titik yang sama.
➢ Dari data praktikum poligon dapat diambil beberapa hal, yaitu : sudut, jarak dan azimut dai
suatu daerah.
➢ Dari azimut yang didapatkan dapat diketahui koordinat titik – titik poligon yang akan
diplotkan ke kertas gambar.
➢ Kesalahan perhitungan poligon dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu : faktor manusia, faktor
alat dan faktor alam.
B. Saran

➢ Mengupayakan ketelitian dalam pembacaan alat, pengutaraan dan kalibrasi.


➢ Mengusahakan pemilihan waktu pelaksanaan, keadaan cuaca yang cerah.
➢ Pemilihan lokasi patok dengan tanah yang mendukung.
DAFTAR PUSTAKA

Frick, heinz. 1979. Ilmu Ukur Tanah. Kanisius. Jakarta.

www.academia.edu/20184587/Laporan_Pengukuran_Beda_Tinggi_Menggunakan_Theodolit

Wongsotjitro, Soetomo. 1964. Ilmu ukur tanah. Kanisius. Jakarta

Sosrodarsono. Suyono. 1983. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. PT Pradnya


Paramita. Jakarta.

news.teknologisurvey.com/cara-membaca-rambu-ukur/

Anda mungkin juga menyukai