Anda di halaman 1dari 29

Khutbah Pertama

‫ َوأَ ْش َه ُد‬،‫ َو َش َر َع لَ َنا َتصْ ِر ْي َف َها فِ ْي َما يُرْ ضِ يْ ْال َك ِبي َْر ْال ُم َت َعا َل‬،‫ْق َحالَ ٍل‬ ِ ‫ُّب ِب َها َعنْ َط ِري‬ َ ‫ َوأَ َب‬،‫ال‬
َ ‫اح لَ َنا ال َّت َكس‬ ِ ‫ْال َحمْ ُد هلِل ِ الَّذِي أَ ْن َع َم َعلَ ْي َنا ِباأْل َمْ َو‬
َّ ‫إْل‬ َ ْ ْ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ْ ُ َ ‫أَنْ الَ إِلَ َه إِالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬
‫صل ى‬ َ
َ ‫اس فِيْ َبذ ِل ال ُّدن َيا َعلى ا ِسْ ال ِم‬ َّ
ِ ‫ َوأش َه ُد أنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْول ُه أك َر ُم الن‬،‫اإلك َر ِام‬ ِ ‫ْك لَ ُه ذو ال َجال ِل َو‬
َ
ْ‫ب هللاُ َعلَ ْي ُك ْم فِي‬ َ َ
َ ‫الى َوأد ُّْوا َما أ ْو َج‬ َ ‫هللا َت َع‬ َ َ ٍ ‫هللاُ َعلَيْه َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َس‬
َ ‫ ا َّتقُ ْوا‬، ُ‫ أ ُّي َها ال َّناس‬:‫ أمَّا َبعْ ُد‬،‫ان َو َسلَّ َم َتسْ لِ ْيمًا‬
‫أَمْ َولِ ُك ْم‬

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur atas segala kenikmatan, karunia, serta
rahmat kepada hamba-hambaNya. Dialah Allah satu-satuNya harapan yang memberikan
segala kebutuhan hamba-hambaNya. Saya bersaksi bahwa Allah adalah satu-satunya
Tuhan dan saya bersaksi bahwa Muhammas SAW adalah utusan-Nya.

Baca juga : Contoh teks deskripsi hewan alam lingkungan lengkap


Hadirin yang dirahmati Allah,
Marilah kita bertakwa kepada Allah SWT dan memohon hidayah serta rahmat dari-Nya.
Karena tanpa pemberian dari-Nya, kita tidak akan pernah merasakan nikmatnya hidayah
dan rahmat. Sehingga semuanya harus diminta, karena pada dasarnya Allah adalah Maha
membolak balik-kan hati manusia. Karenanya, kita harus tetap menjaga diri dan bertawakal
kepada Allah SWT.

Jamaah jum’ah rahimakumullah,


Ketahui lah, bahwa semua pemberian Allah di dunia ini merupakan ujian bagi manusia.
Allah berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 28 yang artinya “Dan ketahui lah bahwa harta-
harta kalian dan anak-anak kalian itu tidak lain hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.

Di sisi lain, Rasulullah SAW bersabda, innalikulli ummatinfintuw wafitsnatu umutiilmaalu.


Artinya, “sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah dan fitnah umat-Ku adalah harta”.
Hadis riwayat At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani.

Jamaah rahimakumullah,
Godaan harta pada umat manusia ini akan datang dari berbagai faktor. Salah satunya
adalah dari cara mencari harta tersebut. Dalam menjalankan kehidupan, tentunya banyak
kebutuhan yang mengharuskan untuk mencari harta demi menyambung kebutuhan hidup
tersebut. Jika senantiasa mengingat dan bertakwa kepada Allah, tentunya cara mencari
harta melalui jalan yang benar.

Hal yang dilarang dan tidak disukai oleh Allah SWT adalah mencari harta dengan cara yang
salah. Salah dalam hal ini adalah memiliki unsur kezaliman, menyakiti orang lain, serta
mengambil harta orang lain dengan cara yang licik. Hal ini merupakan salah satu cara
mencari harta yang buruk dan tidak pernah dilakukan oleh orang yang bertakwa.

Allah berfirman pada surat An-Nisa ayat 29 yang memiliki arti, “Wahai orang-orang yang
beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan dengan suka sama suka di antara kalian.”

Allah telah mengatur segala hal termasuk dengan syarat harta yang halal sehingga
membawa berkah kepada orang yang mencari dan menggunakannya. Ketika memiliki
berkah, berapapun nilainya akan terasa cukup. Berapapun nilai harta tersebut, akan
memberikan kebaikan pada orang yang memiliki maupun menggunakannya.

Ketika digunakan, harta tersebut akan memberikan manfaat yang akan dirasakan
nikmatnya secara langsung. Sedangkan apabila disedekahkan, maka harta tersebut akan
diterima sebagai salah satu amalan jamaah kepada Allah ta’ala. Sedangkan apabila orang
yang tidak bertawakal, pasti sudah mencari harta dengan berbagai cara baik dalam bentuk
cara yang dilarang oleh Allah SWT.

Ketika mendapatkan harta secara haram, pasti berapapun nilainya tidak akan terasa cukup
dan akan selalu kurang. Ketika digunakan, maka akan membawa keburukan. Sedangkan
ketika disedekahkan, maka akan ditolak oleh Allah SWT. Di sisi lain, harta tersebut yang
nantinya membawanya masuk ke dalam neraka. Mudah mudahan kita termasuk orang
yang bertakwa dan dijauhkan dari api neraka.

Jamaah rahimakumullah,
Ternyata, tanpa kita sadari, diri kita juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
godaan harta datang kepada kita. Ketika diri ini menginginkan sesuatu yang tergolong
keinginan dalam bentuk harta, maka hal tersebut tergolong dari nafsu yang akan
menjerumuskan juga. Keinginan tersebut dapat menjadikan kita berusaha untuk mengejar
harta.

Mengejar harta termasuk dalam aspek duniawi. Sedangkan dalam kehidupan ini kita harus
mengerjakan perilaku seimbang antara dengan Allah SWT dan manusia. Di sisi lain, dalam
kehidupan ini kita harus mencari ridha Allah. Dimana ridha tersebut hanya dapat diperoleh
melalui ibadah yang dijalankan dalam sehari-hari.

KONTEN PROMOSI

Ternyata Mata Kabur hingga Katarak Bisa Anda Hilangkan dengan Ini
EyeLab

Tak Perlu Laser jika Mata Mulai Kabur! Ternyata Cukup Lakukan Ini
Eyelab
Jam Tangan Replika Rolex Diskon hingga 90%.Hanya 3 Hari Pembukaan
Rolex Replica

Anda Wajib Minum Ini! Agar Tensi 120/80 dan Pembuluh Darah Bersih
TensiLab

Sedangkan godaan dalam bentuk harta ini akan menjadikan diri manusia untuk mencari
dan mengupayakan segala hal yang menjadikannya ambisi. Dalam hal ini, seseorang
tersebut akan menjalankan kesibukan hanya untuk mencari harta.

Seseorang yang termakan dalam godaan harta, dimulai dari ketika bangun tidur, bekerja,
beristirahat, bahkan akan tertidur pun dipikirannya adalah harta. Dalam hal ini tujuan yang
diinginkannya adalah memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Terlebih, ketika dalam
beribadah pun pikirannya dipenuhi oleh dunia.

Padahal seperti yang kita ketahui, Allah SWT memberi kita rezeki yang sudah ditetapkan
sebelum kita terlahir di dunia. Orang yang mengedepankan perilaku bekerja dari pagi
hingga malam tersebut merupakan sosok manusia yang telah tertipu dan tergoda oleh
duniawi. Sehingga orang tersebut mulai melalaikan dari beribadah kepada Allah SWT.

Jamaah rahimakumullah,
Jiwa yang telah tergoda oleh harta juga akan mengalami kesulitan bersedekah pada setiap
harta yang telah diperoleh. Dalam hal ini, ketika memiliki harta, orang tersebut akan
mengalami kesulitan untuk memberikan zakat. Serta tidak ingin memberikan hartanya untuk
membantu orang yang mengalami kesulitan di sekitarnya.

Sedangkan di sisi lain, orang tersebut mengeluarkan uangnya untuk suatu hal yang tidak
memiliki kebermanfaatan terhadap sesama manusia. Hal inilah yang disebut sebagai nafsu
yang telah menjalar pada orang tersebut. Allah SWT telah menyebutkan tentang hal ini
dalam surat Al-Isra’ ayat 26-27 yang memiliki arti sebagai berikut :
“dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat haknya (mereka), (begitu pula)
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) sia-sia. Sesungguhnya orang-orang yang menghambur-hamburkan
hartanya sia-sia adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada
Rabbnya.”

Tentu saja mendengar hal tersebut hati kita mulai terketuk dan mulai berdoa untuk
dihindarkan dari godaan harta ini. meskipun tidak kita ketahui, sangat banyak sekali orang
yang memiliki ilmu agama yang tinggi dan selalu istiqomah menjalankannya, namun ketika
tergoda oleh harta kemudian melakukan penyimpangan.

Penyimpangan dalam hal ini merupakan proses dari sifat harta itu sendiri, yang
memberikan rasa puas kepada orang yang menggunakan harta tersebut untuk suatu hal
yang sia-sia. Kemudian orang tersebut memiliki kehidupan yang mewah dan memiliki sifat
yang sombong hingga akhirnya memunculkan kemaksiatan yang lain.

Karenanya, kita harus senantiasa meminta pertolongan Allah untuk dijauhkan dari
bermacam jenis godaan harta yang dapat merubah kita menjadi orang yang tidak bertakwa
kepada Allah. Semakin takut kita kepada Allah dan selalu berdoa, maka kita akan terhindar
dari hal-hal yang tidak disukai oleh Allah. Justeru ketika kita merasa aman, maka hal
tersebut akan menjauhkan dari Allah SWT.

َ ‫ َوأَسْ َت ْغفِ ُر‬،‫أَقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا‬


َ ‫ َو ُت ْوب ُْوا إِلَ ْي ِه َي ُتبْ َعلَ ْي ُك ْم؛ إِ َّن ُه َك‬،‫ َفاسْ َت ْغفِر ُْوهُ َي ْغفِرْ لَ ُك ْم‬،‫هللا لِيْ َولَ ُك ْم َول َِج ِمي ِْع ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬
ً ‫ان َتوّ اَبا‬

Khutbah Kedua

Innalhamda-lillah, puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kita ketakwaan
sehingga kita dapat berkumpul pada shalat Jumat ini dan dimudahkan langkah untuk
mendatangi masjid ini dalam keadaan yang insya Allah sama-sama sehat wal’afiat.
Allahumma shalli’ala sayyidina muhammad.

Jamaah rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah yang telah memberi cahaya penerangan dari pada hamba yang
membutuhkan pertolongan. Marilah kita semua bertakwa kepada Allah agar terlepas dari
berbagai kesulitan yang melanda. Bahwa kini, dunia merupakan tempat pijakan sementara
bagi kita semua. Dalam hal ini Allah akan membedakan antara orang yang beriman dan
yang tidak melalui ujian yang diberikan.

Setiap keburukan akan selalu disebarkan jin kepada manusia. Sehingga dalam hal ini
keburukan akan tampak menjadi lebih indah, sedangkan kebaikan akan tampak menjadi
sesuatu yang tidak memiliki suatu apapun. Hal inilah yang kemudian akan menyebabkan
manusia lalai dalam menilai yang baik dan yang buruk.

Satu-satunya kebenaran dalam hal ini yaitu kebenaran yang diturunkan oleh Allah dan
Rasul dalam Al-Qur’an, sunnah maupun hadis. Semua kebenaran yang dibawa ini
kemudian diterima oleh para ulama yang disebarkan. Sehingga orang-orang yang
mendapatkan hidayah akan selamat karena telah mengikuti jejak dari para ulama.
Hadirin rahimakumullah,
Setiap insan yang memiliki permasalahan, pasti akan berusaha untuk mencari jalan keluar
dari permasalahan yang telah dihadapi. Ketahui lah para jamaah Jumat yang dirahmati
Allah, saat ini kita sedang berada dalam ujian yang sangat besar. Tidak ada yang dapat
menyelamat-kan diri kecuali melalui pertolongan dari Allah.

Karena itu, kita sebagai manusia harus senantiasa meminta pertolongan kepada Allah. Hal
ini dapat disertai dengan mengikuti segala petunjuk yang telah diberikan oleh Rasulullah
SAW. Dalam hal ini, Rasulullah memberikan kita nasihat untuk terus berpegang teguh pada
Al-Qur’an dan hadis. Dimana keduanya adalah kebenaran yang akan menyelamat-kan
manusia.

Seberat apapun cobaan yang ada di dunia ini, kembalilah pada Al-Qur’an dan sunnah yang
akan memberikan pencerahan serta kebenaran. Kedua hal tersebut akan membantu kita
untuk terhindar dari perilaku kemaksiatan yang merupakan dampak dari godaan harta.
Semoga Allah selalu memberikan kita hidayah sehingga terhindar dari godaan harta.

َ ‫ َو ْال َحمْ ُد هلِل ِ َربِّ ْال َعالَم‬،‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه أَجْ َم ِعي َْن‬
‫ِين‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬

Contoh Khutbah Jumat Tentang Setia Kawan

Khutbah Pertama
‫هللا‬
ِ ‫اع ِة‬َ ‫ َفإِ ِن اسْ َت َقا َم َعلى َط‬،‫ضلَ ُه َعلَى َك ِثي ٍْر ِممَّنْ َخلَقَ ِباإْل ِ ْن َع ِام َوال َّت ْك ِري ِْم‬ َّ ‫ َو َف‬،‫ان فِي أَحْ َس ِن َت ْق ِوي ٍْم‬ َ ‫ْن َخلَقَ اإْل ِ ْن َس‬ƒَ ‫ْال َحمْ ُد هلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي‬
ْ
‫ْك َل ُه َوه َُو ال َخالَّ ُق‬ َ َ
َ ‫ َوأ ْش َه ُد أنْ الَ إِلَ َه إِالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬،‫ب ا لِي ِْم‬ َ ‫أْل‬ ْ
ِ ‫ان َوال َع َذا‬ ْ َ ‫اسْ َتمَرَّ لَ ُه‬
ِ ‫ َوإِالَّ ُر َّد فِي ال َه َو‬،‫ت ال َّن ِعي ِْم‬ ِ ‫هذا ال َّت ْفضِ ْي ُل فِي َج َّنا‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه الَّ ِذي َْن َسار ُْوا‬ َ ِ َ ٍ}‫ْم‬
‫ي‬ ِ‫ظ‬ ‫ع‬ ‫ق‬ ُ ‫ل‬ ُ
‫خ‬ ‫لى‬ ‫ع‬َ
‫ل‬ ‫ك‬
َ َ ِ َ َّ
‫ن‬ ‫إ‬ ‫{و‬ :ِ ‫ه‬ِ ‫ل‬ ‫و‬ ْ َ
‫ق‬ ‫ب‬
ِ َ ‫ه‬
ُ ‫ب‬
ُّ ‫ر‬ ‫ه‬
ُ َ ‫ل‬ َ‫د‬ ‫ه‬
ِ َ
‫ش‬ ‫ه‬
ُ ُ ‫ل‬ ْ
‫ُو‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬
َ َ َ ‫ه‬
ُ ُ
‫د‬ ْ
‫ب‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ً
‫د‬ ‫م‬
َّ ‫ُح‬
َ ‫م‬ َّ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫د‬ ُ َ ‫ َوأَ ْش‬،‫ْال َعلِي ِْم‬
‫ه‬
َ ً َّ
َ َ َ
‫ أ َّم َبعْ ُد‬،‫ َو َسل َم تسْ لِيْما ك ِثيْرً ا‬،‫ْج الق ِوي ِْم َوالص َِّراطِ المُسْ تقِي ِْم‬ َ ِ ‫علَى ال َّنه‬: َ
َ ُ ُ ُ
‫ َوإِ َّن َما َي ْنظ ُر إِلَى ُقل ْو ِب ُك ْم َوأعْ َمالِ ُك ْم‬،‫هللا ُسب َْحا َن ُه الَ َي ْنظ ُر إِلَى ص َُو ِر ُك ْم‬ َ َّ‫ن‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ُو‬ْ ‫م‬ َ ‫ل‬ ْ‫اع‬ ‫و‬ َ ‫الى‬
َ ‫ع‬ َ َ
‫ت‬ ‫هللا‬
َ ‫ا‬ ‫و‬ ْ ُ ‫ق‬‫ت‬َّ ‫ا‬ ، ُ‫اس‬ ‫ن‬َّ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫أَ ُّي‬

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!


Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah, menjalankan semua perintah Allah, serta
menjauhi semua larangan dari Allah. Marilah bersyukur, nikmat Allah terlalu banyak untuk
kita. Janganlah menyia-nyiakan semua nikmat yang telah diberikan-Nya. Marilah selalu
mengingat Allah dan jangan pernah melupakan-Nya, terlebih dengan kesengajaan.

Hadirin shalat Jumat yang budiman!


Dalam surat Al-Hujurat ayat 10, Allah telah berfirman :

َ ‫ون إِ ْخ َوةٌ َفأَصْ لِحُوا َبي َْن أَ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم‬
‫ُون‬ َ ‫إِ َّن َما ْالم ُْؤ ِم ُن‬

yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu merupakan saudara kandung”,
“Maka ciptakan-lah perdamaian dan kedamaian antara sesama saudara kandungmu itu.”,
“dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dilimpahi rahmat oleh Allah”.

Hadirin shalat Jumat yang berbahagia!


Rasulullah SAW juga memberikan gambaran terhadap indahnya persaudaraan sesama
muslim yang berbunyi seperti berikut ini :
“kekompakan kaum mukminin karena saling mencurahkan kasih sayang dan simpati antar
mereka, maka tampaklah mereka seakan-akan satu tubuh. Apabila salah satu anggota-nya
mengeluh, maka seluruh anggota lainnya merasa demam tak bisa tidur.”

Hadis yang lain juga disampaikan pada sabda Rasulullah SAW lain yang memiliki arti
sebagai berikut :

“golongan mukmin (beriman) bagaikan satu orang. Apabila sakit mata, maka semuanya
merasa sakit. Apabila sakit kepala, maka seluruhnya badannya ikut serta.”

Kemudian, karena begitu eratnya hubungan persaudaraan antar sesama muslim, maka
Rasulullah juga menyertainya dengan pernyataan sumpah sebagai berikut :

“Demi Allah yang menguasai diriku, tidaklah beriman orang yang tidak menginginkan untuk
saudaranya sesama muslim apa yang ia inginkan untuk dirinya sendiri dan menghalaukan
dari padanya apa yang tidak di inginkan untuk dirinya.”

Dalam hal ini, keimanan kita mewajibkan kita untuk selalu menyayangi dan mencintai antar
sesama umat.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!


Rasa menyayangi dan mencintai antar sesama mukmin ini tidak hanya sekedar ucapan,
bentuk perasaan saja. Namun harus disertai dengan pergaulan kehidupan yang dilakukan
antar sesamanya. Hal ini merupakan salah satu syarat dari wajibnya menjaga keimanan.
Pergaulan hidup antar sesama muslim ini menjadi salah satu faktor bagi keimanan
seseorang.

Belum lah beriman suatu kaum, meskipun menjalankan shalat lima waktu, mengeluarkan
zakat setiap tahun, serta menunaikan ibadah haji kalau tidak melakukan pergaulan hidup
antar sesama umat agama Islam. Dalam pergaulan tersebut juga terdapat beberapa syarat
yang harus orang beriman lakukan kepada sesamanya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah memberitahu tentang 6 kewajiban muslim kepada


sesamanya, yaitu memberikan salam bila perjumpaan, mengijabahi undangannya,
memberinya pengarahan bila diminta, mendo’akannya bila ia bersin, menyambanginya bila
ia sakit dan mengantarkan jenazahnya sampai di kubur. Hal ini merupakan kewajiban
minimal yang harusnya dilakukan oleh sesama muslim.

Hadirin yang arif bijaksana!


Persaudaraan antar sesama muslim bukanlah sebuah kata-kata kiasan, namun juga
merupakan persaudaraan yang sesungguhnya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang
memiliki arti sebagai berikut:

“Sesungguhnya kaum mukmin merupakan saudara kandung. Ikhwah, bukan hanya ikhwan.
Dan Rasulullah pun menambahi dalam hadisnya yang memiliki arti sebagai berikut :

“antara seorang muslim dengan sesamanya terjalin ukhuwah persaudaraan. Maka itu
seorang muslim tak kan menzhalimi, menganiaya, memakan hartanya, tak kan
membiarkannya menderita dan merana, tak kan pula meremehkan atau menghinanya.
“dan barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka akan dipenuhi Allah
kebutuhannya, barang siapa menolong seorang muslim dari kesulitannya, maka akan di
tolong Allah dari kesulitan hari kiamat, barang siapa menutupi kelemahan/kesalahan orang
muslim, maka kelemahan/kesalahan dirinya ditutupi Allah di hari kiamat”

Hadirin yang arif bijaksana!


Tanamkan lah pada diri dan jiwa kita, bahwa saudara sesama muslim adalah nyata.
Kesetiakawanan antar sesama muslim selalu dilandasi oleh cinta dan kasih sayang. Ketika
kita mencintai dan menyayangi sesama muslim, maka kita akan memperoleh kemudahan
untuk senantiasa melakukan kebaikan kepada sesama.

Terkadang, mudah bagi kita untuk mencurahkan berbagai perhatian serta kasih sayang
kepada sesama apabila berada di lingkungan yang sama. Namun, ketika terjadi suatu
permasalahan baik dari segi bencana alam maupun yang lain sebagainya, yang tidak
terletak di wilayah kita, maka akan mengalami kesulitan.

Dalam hal ini, sifat kesetiakawanan tidak seperti itu. Dimanapun berada, kapanpun sesama
umat muslim membutuhkan bantuan, lakukanlah bantuan itu. Karena hal tersebut termasuk
salah satu kewajiban yang harus diberikan oleh sesama muslim. Dalam hal ini sebagai
salah satu upaya untuk mengurangi beban bencana alam tersebut.

Setiap melakukan kewajiban kepada sesama muslim tanpa pamrih, maka akan diberi
tempat terbaik di sisi Allah SWT. Karena Allah sangat menyukai orang yang berjasa
terhadap sesama serta bermanfaat. Sehingga akan semakin memiliki arti kehidupan yang
sangat luas dan berguna bagi sesama umat Islam yang membutuhkan bantuan.

Suatu ketika pada saat Rasulullah berdakwah, seorang sahabat bertanya, “Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling dicinta sayangi Allah?” kemudian Rasulullah
menjawab “adalah orang yang paling banyak daya gunanya bagi umat manusia”.

Dayaguna antar sesama manusia diperinci oleh Allah dalam Al-Qur’an yang artinya :

“adapun amal perbuatan yang paling disenangi Allah ialah, menyenangkan hati orang
Islam. Antara lain; menghilang kan penderitaan dan kesulitannya, mengambil alih beban
hutang-hutang yang tak dapat dilunasi karena tak mampu, menyelamat-kannya dari
kelaparan”.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!


Berdasarkan sabda yang telah disampaikan oleh Rasulullah sebelumnya, marilah kita
mempererat kesetiakawanan kita dalam bentuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
Mempermudah urusan orang lain, membantu sesama muslim, dan lain sebagainya. Ketika
melakukan hal tersebut, Allah akan memuji kita. Hal ini telah disebutkan dalam sabda
Rasulullah yang artinya :

“sebaik-baik teman disisi Allah adalah yang terbaik terhadap temannya, dan sebaik-baik
tetangga di sisi Allah adalah yang terbaik untuk tetangganya”.

Hadirin yang arif bijaksana!


Rasulullah dalam hal ini selalu mengingatkan dalam setiap dakwahnya, bahwa
kesetiakawanan antar sesama muslim ini harus erat. Hal ini untuk memberi kepekaan antar
sesama muslim agar merasakan penderitaan yang dirasakan oleh sesamanya. Serta
membantu kesulitan yang dialami oleh saudara sesama muslimnya.

Karena itu, selalu ulurkanlah tangan untuk membantu sesama muslim dalam mengatasi
segala kesulitannya. Tidak hanya berupa materi, sesama umat muslim juga dapat
memberikan dukungan serta doa yang dipanjatkan untuk meminta kemudahan dan
pertolongan dari saudara yang membutuhkan bantuan.

Setiap bantuan yang kita berikan kepada sesama, maka akan diberi imbalan yang besar
dari Allah yang Maha Kaya lagi Maha Pemurah. Rasulullah SAW mengatakan :

“pengulur tangan untuk janda dan fakir miskin serupa dengan jihad di jalan Allah, atau
puasa tiap hari dan tahajud tiap malam”

Dalam hidup di dunia ini, kita diberi amanat pada setiap hal yang kita peroleh. Segala
sesuatu yang diberikan kepada kita merupakan sebuah amanat yang harus di manfaatkan
untuk kepentingan orang lain atau secara umum.

Ketika memiliki banyak harta, harta tersebut merupakan salah satu cobaan bagi seseorang,
karena harta tersebut harus diperlakukan dengan sebaik mungkin. Dalam hal ini dapat
bermanfaat bagi orang banyak serta dapat membantu semua orang untuk meringankan
bebannya. Rasulullah pernah bersabda :

“Allah mempunyai hamba-hamba khusus untuk memenuhi dan menolong orang-orang yang
butuh. Tiap orang membutuhkan sesuatu menuju mereka. Mereka itu aman dari siksaan
Allah.”

Setiap kemudahan yang orang lain berikan kepada orang lainnya, maka akan mendapat
kemudahan dari siksaan Allah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam profesi, aktivitas,
maupun hal lain yang berhubungan dengan memudahkan urusan orang lain.

Setiap pejabat yang memudahkan urusan sesamanya, maka aman dari siksaan Allah,
setiap guru yang memudahkan urusan muridnya maka aman dari siksaan Allah, serta bagi
orang kaya yang memudahkan urusan dari sesamanya, maka juga aman dari siksaan
Allah. Meskipun orang-orang tersebut tidak meminta, namun tetap aman dari siksaan Allah.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!

Kita telah dilimpahi karunia dan rahmat oleh Allah dengan berbagai jenis macam, seperti
ilmu pengetahuan, kekuasaan, kekayaan, pengaruh, dan lain sebagainya. Maka alangkah
baiknya semua karunia tersebut di manfaatkan sebagaimana mestinya untuk memudahkan
semua urusan orang lain.

Hadirin yang berbahagia!

Semoga kita semua selalu diberikan akhlak yang terpuji dan amal yang baik. Sehingga
akan selalu memberikan pahala yang mengalir bagi diri kita untuk terhindar dari siksa api
neraka. Dalam hal ini, bersyukur lah kita karena telah mendapat taufik dan hidayah
sehingga dapat mengimani dan menjalankan kewajiban agama Islam.
“Bertakwalah kamu kepada Allah dengan kerja sama melakukan segala kebajikan. Dan
jangan ceroboh melakukan kesalahan pelanggaran. Sungguh amat berat siksaan Allah itu.

Khutbah Kedua

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!


Marilah kita tingkatkan ketakwaan dengan meningkatkan ukhuwah Islamiah atau
kesetiakawanan antar sesama muslim. Dengan hal ini, maka kita akan memelihara
persatuan dan kesatuan antar sesama umat yang berfungsi untuk mempertahankan agama
kita juga.

Pada suatu hari, Rasululllah bersabda di depan semua para sahabat :

“apakah kamu ingin kuberitahukan tentang orang yang baik di antaramu dan yang jahat?”

“mau juga ya Rasulullah”, jawab mereka

Pertanyaan Rasulullah tersebut diulang hingga tiga kali. Jawaban para sahabat juga tidak
berubah. Kemudian Rasulullah menjelaskan :

“orang yang baik itu adalah yang dapat diharapkan kebajikannya dan aman dari
gangguannya. Sedangkan yang jahat adalah yang tak dapat diharapkan kebaikannya,
malah kejahatannyalah yang sering terjadi.”

Karenanya, marilah berdoa kepada Allah SWT agar kita senantiasa dijadikan orang yang
berperiaku baik, senang membantu, dan memudahkan urusan antar sesama umat Islam.
Sehingga menjadikan kita orang yang bermanfaat antar sesama.

Semoga kita dijadikan orang yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang kepada
sesama, kekuatan dan dorongan untuk selalu melakukan amalan shalih, sehingga dapat
bermanfaat bagi diri, nusa dan bangsa.

Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa yang telah kita perbuat baik disengaja maupun
tidak, baik yang masih hidup maupun yang akan mendahului kita menuju ke alam baqa.

‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ َ ‫ الَّذ‬ƒ‫ون َعلَى ال َّن ِبيِّ َيآأَ ُّي َها‬
َ ‫ِين َءا َم ُنوا‬ َ ُّ‫ُصل‬
َ ‫هللا َو َمالَ ِئ َك َت ُه ي‬
َ َّ‫إِن‬
‫ َو َعلَى‬،ٍ‫اركْ َعلَى م َُح َّمد‬ ِ ‫ َو َعلَى‬،‫صلَّيْتَ َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم‬
ِ ‫ اللهم َب‬.‫ إِ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل إِب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫ َك َما‬،ٍ‫آل م َُح َّمد‬ ِ ‫ َو َعلَى‬،ٍ‫ص ِّل َعلَى م َُح َّمد‬َ ‫اللهم‬
‫ إِ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل إِب َْرا ِه ْي َم‬
ِ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ، ‫م‬ ْ
‫ي‬
َ َ َ َ ِ َ ‫ه‬
ِ ‫ا‬ ‫ْر‬
‫ب‬ ‫إ‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ َ‫ت‬ ْ
‫ك‬ ‫ار‬ ‫ب‬ ‫ا‬
َ َ َ‫م‬ َ
‫ك‬ ،ٍ ‫د‬ ‫آل م َُح َّم‬
ِ
‫ َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي‬،‫ َر َّب َنا َظلَمْ َنا أَ ْنفُ َس َنا َوإِنْ لَ ْم َت ْغـفِـرْ لَ َنا َو َترْ َحمْ َنا لَ َن ُكو َننَّ م َِن ْال َخاسِ ِري َْن‬،ِ‫ْن َو ْالمُسْ لِ َمات‬ƒَ ‫اغـفِـرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي‬ ْ ‫اللهم‬
َ ‫ِك َو َت َحوُّ ِل َعافِ َيت‬
‫ِك‬ ُ َّ
ِ ‫ اللهم إِنا َنع ُْوذ ِب َك مِنْ َز َو‬.‫اف َوال ِغ َنى‬
َ ‫ال نِعْ َمت‬ ْ ْ ُّ ْ ُ َ
َ ‫ اللهم إِنا َنسْ أل َك الهُدَى َوالت َقى َوال َع َف‬.‫ار‬ َّ َّ ً
َ ‫اآْل خ َِر ِة َح َس َنة َوقِ َنا َعذ‬
َ
ِ ‫اب الن‬
‫صحْ ِب ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫صلى هللا َعلَى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬ َ
َ ‫ َو‬.‫ َوآ ِخ ُر دَعْ َوا َنا أ ِن ْال َحمْ ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬.‫ِك َو َج ِمي ِْع َس َخطِ َك‬ َ ‫َوفُ َجا َء ِة ِن ْق َمت‬

Pada hari jum’at umat musim di seluruh dunia melaksanakan ibadah sholat jum’at. Salah
satu keutamaannya adalah bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Apabila Anda
ingin turut andil memberikan ceramah. Berikut ini ada beberapa contoh khutbah jum’at yang
bisa Anda jadikan acuan.
Baca juga : Contoh teks ulasan berbagai tema

Contoh Khutbah Jum’at Tentang Kematian


َ ‫ت أَعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل لَ ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬
‫ِي‬ ِ ‫شر ُْو ِر أَ ْنفُسِ َنا َو َس ّي َئا‬
ُ ْ‫هلل مِن‬ ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬
ِ ِ َ‫إِنّ ْال َحمْ د‬
‫لَ ُه أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِل َه إِالّ هللاُ َوأ ْش َه ُد أنّ م َُح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
َ َ

ٍ ‫ص ّل َو َسلّ ْم َعلى م َُح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوأَصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َس‬
‫ان إِلَى َي ْو ِم ال ّديْن‬ َ ‫اَلل ُه ّم‬.

‫هللا َح ّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنّ إِالّ َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬
َ ‫َياأَ ّي َها الّ َذي َْن آ َم ُن ْوا ا ّتقُوا‬
‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجاالً َك ِثيْرً ا َون َِسا ًء َوا ّتقُوا هللاَ الَذِي َت َسا َءلُ ْو َن ِب ِه‬ ٍ ‫َياأَ ّي َها ال َناسُ ا ّتقُ ْوا َر ّب ُك ُم الّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف‬
ّ ‫س َواحِدَ ٍة َو َخلَقَ ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬
ƒَ ‫َو ْاألَرْ َحام َ إِنّ هللاَ َك‬
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬

‫ أَمّا‬،‫از َف ْو ًزا َعظِ ْيمًا‬ َ ‫م َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُن ْو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع‬ƒْ ‫هللا َوقُ ْولُ ْوا َق ْوالً َس ِد ْي ًدا يُصْ لِحْ َل ُك ْم أَعْ َمالَ ُك‬
َ ‫هللا َو َرس ُْولَ ُه َف َق ْد َف‬ َ ‫َياأَ ّي َها الّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا ا ّتقُوا‬
‫َبعْ ُد‬

‫ َو ُك ّل مُحْ دَ َث ٍة ِب ْد َع ٌة َو ُك ّل ِب ْد َع ٍة‬،‫ َو َشرّ ْاألُم ُْو ِر مُحْ دَ َثا ُت َها‬،‫صلّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلّ َم‬ ِ ‫ َو َخي َْر ْال َه ْد‬،‫هللا‬
ُ ‫ى َه ْد‬
َ ‫ى م َُح ّم ٍد‬ ِ ُ‫ث ِك َتاب‬ ِ ‫َفأِنّ أَصْ دَ قَ ْال َح ِد ْي‬
ّ َ
ِ ‫ضالَل ِة فِي الن‬
‫ار‬ َ ‫ َو ُك ّل‬،‫ضالَلَ ًة‬ َ

Ma’aasyirol Muslimim Rohimakumulloh

Tiada kata yang terucap selain Alhamdulillah, yang telah mencurahkan nikmat, hidayah,
taufiq serta inayahnya kepada Kita semua sehingga dapat menjalankan perintahnya dan
menjauhi larangannya. Tidak lupa juga untuk selalu berwasiat kepada diri sendiri dan
hadirin semua untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an :

‫ُور‬ َ ‫ار َوأ ُ ْد ِخ َل ْال َج َّن َة َف َق ْد َف‬


ِ ‫از َو َما ْال َح َياةُ ال ُّد ْن َيا إِالَّ َم َتا ُع ْال ُغر‬ َ ‫ت َوإِ َّن َما ُت َو َّف ْو َن أُج‬
ِ ‫ة َف َمنْ ُزحْ ِز َح َع ِن ال َّن‬ƒِ ‫ُور ُك ْم َي ْو َم ْالقِ َيا َم‬ ِ ‫س َذآ ِئ َق ُة ْال َم ْو‬
ٍ ‫ُك ُّل َن ْف‬
Yang artinya :

Setiap jiwa pasti mencicipi kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat lah
disempurnakan pahalamu. Siapapun yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan surga,
maka sesungguhnya ia orang yang beruntung. Dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan
yang memperdayakan.

Hadirin sekalian, ayat di atas apabila didengar oleh seorang yang lalai. Maka ia akan
mengingat bahwa dirinya akan mati. Apabila dibaca mata akan berkaca-kaca dan apabila
dirasakan oleh hati maka akan menjadi bergetar.

Perjalanan menuju akhirat tidaklah mudah, Kita semu akan merasakan bagaimana
pengorbanannya. Yang menentukan apakah tergolong penduduk surga atau neraka.
Kematian adalah titik awal untuk menuju akhirat yang selama ini tidak pernah Kita
bayangkan akan seperti apa.

Namun, hadirin yang berbahagia Rasululloh SAW sudah pernah bersabda. Apabila Kita
mengetahui apa yang sudah Beliau lihat (di akhirat). Maka niscaya akan banyak menangis
dan sedikit tertawa. Di sanalah kehidupan abadi. Akan tetapi banyak dari Kita yang
melupakannya, dan lebih memilih terlena karena akan kehidupan dunia.

Jama’ah yang berbahagia. Marilah senantiasa mempersiapkan bekal untuk menempuh


perjalanan keabadian. Senantiasalah berbuat baik dan ta’at kepada Alloh SWT. Melakukan
taubat dari semua dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Ingatlah selalu, bahwa ketika nyawa diambil. Mulut kita terkunci, nafas tersengal, anggota
badan menjadi lemah dan saat itulah pintu taubat sudah ditutup. Tidak ada yang bisa
menahan sakaratul maut, dan kematian adalah benar adanya. Kita mendengar bagaimana
kelurga merintih dan menangis, tetapi tidak bisa melakukan apapun.

Jamaah yang berbahagia. Jadikanlah kematian sebagai pengingat. Mari tanyakan kepada
diri, kapankah akan mati? Dan dalam keadaan yang seperti apa menghadap Sang
Pencipta. Hanya Alloh lah yang mengetahui jawabannya, mari bertaubat dengan sungguh-
sungguh, dan senantiasa memperbaiki diri. Mari tingkatkan amal sholeh, untuk bekal
perjalanan nanti.

Contoh Khutbah Jum’at Tentang Akhir Zaman


Salah satu tanda akan datangnya hari kiamat adalah muncu fitnah dimana-mana. Sama
seperti saat ini, yang mana hoax seolah-olah sudah menjadi makanan sehari-hari. Oleh
karena itu, ambil kesempatan untuk menebarkan kebaikan melalui khutbah jum’at. Untuk
Arab pembukanya bisa sama dengan contoh khutbah jum’at sebelumnya :

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh

Alloh SWT senantiasa memerintahkan Kita untuk bertaqwa. Menjauhi larangannya dan
menjalankan perintahnya. Juga untuk berhati-hati baik yang nampak maupun yang tidak.
Berhati-hatilah terhadap sesuatu yang bisa membuat terlena dan berpaling dari agama.
Baik itu istri, anak, suami, harta atau keluarga.

Sebagaimana firman Alloh SWT :

‫َواعْ لَمُوا أَ َّن َمآ أَمْ َوالُ ُك ْم َوأَ ْوالَ ُد ُك ْم فِ ْت َن ٌة َوأَنَّ هللاَ عِ ندَ هُ أَجْ ٌر َعظِ ي ٌم‬

Artinya :

Ketahuilah bahwsanya, harta kalian, dan anak-anak kalian adalah fitnah. Dan
sesungguhnya di sisi Alloh terdapat pahala yang agung. (Q.S Al Anfal ayat 28)

Saat ini, banyak sekali kejadian yang membuat Kita tercengang. Fitnah pemikiran yang
terkadang membuat Kita berpaling akan kebesaran Alloh. Janganlah menyesatkan diri yang
akan membawa dampak buruk bagi agama Kita sekalian. Tetaplah berpegang teguh
terhadap keimanan dan taatilah pemimpin. Sesungguhnya, tanda akhir zaman sudah mulai
terlihat.

Nabi Muhammad SAW sudah memberikan tanda-tanda akan fitnah akhir zaman.
Diantaranya adalah banyaknya manusia yang pada pagi hari ia mengaku beriman, dan di
sore harinya ia kafir atau sebaliknya. Dia juga menjual agamanya demi kepentingan dunia.
Na’udzubillahi Min Dzalik.

Para jama’ah Jumat rohimakumulloh

Saat ini, banyak terjadi kekacauan dimana-mana, kerakusan dan pencurian meraja lela.
Hendaknya sebagai umat yang beriman meminta perlindungan kepada Alloh dan
senantiasa bertaubat. Tanda yang lainnya adalah dicabutnya ilmu dari para ulama’, yang
tidak memberikan kebermanfaatan bagi umat manusia.

Sungguh nyata telah muncul fitnah dari berbagai sisi, muncullah beberapa pihak yang
membuat Kita berpaling dari Islam. Maka hendaklah, senantiasa berdzikir dan bersholawat
kepada Nabi untuk memupuk keimanan.

Tanda yang lain bisa dilihat dari tertanamnya sifat bakhil (pelit). Banyak yang tidak mau
berzakat dan menginfaqkan hartanya di jalan Alloh. Sehingga peperangan dan
pembunuhan terjadi dimana-mana. Atau hilangnya sifat amanah yang tertanam dalam diri
manusia.

Namun, Alloh juga memberikan kabar gembira bahwasanya barang siapa yang masih
mempunyai iman walaupun sebiji dzarrah maka ia akan dimasukkan ke dalam surga. Harta
juga merupakan sifat terbesar, hanya sedikit yang bisa selamat dari fitnah ini. Banyak yang
terlena dengan harta sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Oleh karena itu, jama’ah jum’at yang berbahagia. Hendaknya Kita senantiasa bahwa akan
ada hari pembalasan terhadap apa yang selama ini dilakukan di dunia. Yaitu hari qiyamah.
Pada saat itu, orang yang sudah meninggal dibangkitkan dengan bentuk sesuai amal
perbuatan masing-masing.

Maka, berhati-hatilah wahai kaum muslimin. Jauhilah segala fitnah keburukan. Serta
senantiasa berdzikir, bersholawat dan meningkatkan ibadah Kita semua.

Contoh Khutbah Jum’at 17 Agustus


Contoh khutbah Jum’at selanjutnya adalah ketika hari kemerdakaan. Anda bisa mengambil
kesempatan untuk mengajak para jama’ah yang ikut dalam sholat jum’at mampu
meneladani perjuangan para pendahulu dan mengambil intisari dari hari kemerdekaan.
Berikut ini bacaannya :

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Saat itu
Alloh SWT memberikan rahmat kepada Kita semua sehingga bisa merasakan
kemerdekaan dan hidup tentram seperti saat ini. Para pejuang dan pahlawan telah
mengerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk kehidupan yang lebih baik. Ada sebuah
ungkapan yakni :

ƒِ ‫حُبُّ ْال َو َط ِن م َِن ااْل ِ ْي َم‬


‫ان‬
Yang artinya cinta tanah air adalah bagian dari iman. Hadirin Jum’at yang berbahagia
marilah Kita merefleksikan sudah sejauh mana Kita cinta kepada tanah air? Bagaimana
kontribusi kepadanya?  Sebagai pewaris kemerdekaan, hendaknya mengisi hari-hari
dengan kontribusi nyata untuk Indonesia, dan senantiasa berkarya.

Kita lihat Nabi Muhammad SAW, beliau juga merupakan seorang pejuang kemerdekaan.
Membebaskan para umat terdahulu dari kejahiliyahan menuju ilmiah. Dari yang tadinya
tidak mengetahui menjadi mengetahui. Membebaskan manusia dari segala perbudakan
yang menyengsarakan.

Membebaskan manusia dari belenggu hawa nafsu. Para orang tua membunuh anaknya,
orang yang mempunyai kuasa berbuat sewenangnya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Rasulullah SAW diutus oleh Alloh SWT untuk membina jasmani dan rohani. Keluar dari
belenggu syaithon menggunakan strategi yang mana dari sinilah menjadi acuan bagaimana
membina negara dan bangsa.

Dalam Al Qur’an Surat At Taubah ayat 105. Alloh berfirman :

ِ ‫ُّون إِلَى َعال ِِم ْالغَ ْي‬


َ ُ‫ب َوال َّش َهادَ ِة َف ُي َن ِّب ُئ ُك ْم ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َمل‬
‫ون‬ َ ‫َوقُ ِل اعْ َملُوا َف َس َي َرى هللاُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُولُ ُه َو ْالم ُْؤ ِم ُن‬
َ ‫ون َو َس ُت َرد‬

Artinya adalah :

Bekerjalah Kamu, karena Alloh SWT dan Rasul serta orang-orang yang beriman akan
melihat apa yang Kamu kerjakan. Dan hanya kepada Alloh lah Kamu akan dikembalikan.
Maha Mengetahui perkara yang gaib dan yang nyata. Kemudian memberi penerangan
kepadamu apa yang telah Kamu kerjakan.

Ayat tersebut menyuruh Kita untuk senantiasa beramal dan bekerja baik untuk ukhrowi
maupun duniawi. Tidak ada alasan untuk meninggalkannya, karena kemerdekaan yang
sudah Kita rasakan. Dengan ini, seharusnya keimanan dan ibadah bisa bertambah tanpa
takut akan adanya ancaman atau peperangan.

Hadirin yang dirahmati Alloh. Sekali lagi, Kita wajib bersyukur karena sudah merasakan
nikmat kemerdekaan hingga saat ini. Bisa Kita bayangkan, bagaimana sulitnya pahlawan
dan para pejuang dulu hidup dalam peperangan di siang dan malam hari. Berbeda dengan
sekarang yang semuanya serba mudah. Alhamdulillah.

Sebagai tanda syukur kepada Alloh, dan berterimakasih kepada para pendahulu.
Hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengisi peringatan HUT Kemerdekaan RI. Mengisinya
dengan disiplin kerja dan rasa cinta budaya yang tinggi. Yang merupakan jembatan untuk
menuju cita-cita yang luhur.

Semoga Kita semua menjadi orang yang selalu mendapatkan keberkahan dan Ridho dari
Alloh SWT. Bermanfaat bagi agama, negara dan orang tua. Aaamiin ya robbal ‘alamiin.

Contoh Khutbah Jum’at Tentang Pendidikan


Contoh khutbah jumat selanjutnya adalah bertemakanp endidikan. Entah itu pendidikan di
dalam atau di luar rumah. Menyampaikannya dalam khutbah Jum’at adalah pilihan yang
tepat. Karena pada saat itu, masyarakat berkumpul dan siap untuk mendengarkan nasihat.
Pembukaannya boleh sama dengan sebelumnya.

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumuloh

Kami mengajak kepada semua jama’ah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh.
Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Karena menjadi bekal agar terhindar
dari api neraka. Alloh SWT berfirman dalam QS. Maryam ayat 72

‫ًيا‬ƒًّّ ‫ِين فِي َها ِج ِث‬


َ ‫الظالِم‬ َ ‫ُث َّم ُن َنجِّ ي الَّذ‬
َّ ‫ِين ا َّت َق ْوا َو َن َذ ُر‬

Yang artinya : Kami (Alloh) akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa, dan
membiarkan orang yang dzolim dalam keadaan berlutut di neraka.

Islam adalah rahmat bagi semua alam yang mewajibkan untuk mecetak generasi yang
sholih dan sholihah. Salah satu caranya adalah dengan menjadi orang tua yang baik.
Mampu dalam memberikan pendidikan bagi anak. Peranannya sangat penting, sebagai
pondasi bagaimana agar anak sukses di dunia dan akhirat.

Pendidikan kepada anak ini juga dianjurkan oleh Rasululloh SAW. Yang mana, pada fase
pertama beliau memerintahkan untuk memberikan nama yang baik. Karena merupakan
sebuah do’a yang nantinya akan berpengaruh terhadap anak. Rosululloh SAW bersabda :

َ ‫ َو َفرِّ قُ ْوا َب ْي َن ُه ْم فِي ْال َم‬،‫ َواضْ ِرب ُْو ُه ْم َعلَ ْي َها َو ُه ْم أَ ْب َنا ُء َع ْش ٍر‬،‫صالَ ِة َو ُه ْم أَ ْب َنا ُء َسب ِْع سِ ِني َْن‬
‫ضا ِج ِع‬ َّ ‫ُمرُوا أَ ْوالَدَ ُك ْم ِبال‬

Memerintahkan kepada Kita semua untuk memberikan pendidikan sholat untuk anak-anak
mulai dari umur 7 tahun. Dan boleh untuk memukulnya apabila di umur 10 tahun mereka
belum juga bisa melaksanakan sholat. Namun, walaupun Rosululloh SAW memerintahkan
demikian. Bukan berarti dimaknai menganiaya anak. Hanya dalam batasan mendidik saja.

Ajarkan 3 hal utama dalam sholat kepada anak. Yaitu tata cara wudhu, tata cara sholat dan
hukum sholat berjama’ah. Setelah itu, baru mengajarkan amalan agama Islam yang
lainnya. Jama’ah sholat Jum’at rohimakumulloh, pendidikan pada anak juga harus
seimbang. Tidak hanya ukhrowinya saja tetapi juga duniawi.

Muliakanlah ia, dengan memberikan pendidikan di sekolah yang layak. Agar kelak menjadi
orang yang maslahah, senantiasa berbuat baik kepada orang tua dan sekitarnya. Jangan
sampai, mengajarkan anak-anak Kita hal yang tidak baik. Apalagi dalam perkembangan
teknologu informasi dan komunikasi, peran sebagai pendidik sangat penting untuk
mengontrolnya.

Dalam Islam juga sudah dijelaskan bahwa ketika manusia meninggal terputus semua
amalnya kecuali 3 perkara. Yaitu amal sholeh, shodaqoh jariyah dan anak-anak yang
mendo’akannya. Tidakkah Kita menginginkan anak yang bisa mendo’akan Kita kelak di
alam akhirat?

Sebuah hadits juga menyebutkan bahwa. Setiap anak yang terlahir itu adalah suci,
tergantung bagaimana orang tua akan membentuknya. Di sinilah Kita semua hendaknya
memahami bahwa peran pendidikan sangatlah penting. Selain untuk membentuk karakter
juga kepribadian yang senantiasa menyeimbangkan antara hablun minalloh dan hablun
minannas.

Akhirnya, marilah menjaga keluarga dan anak-anak Kita dari siksa api neraka. Semoga
Alloh mengampuni segala dosa dan meridhoi setiap langkah. Agar bertambah keberkahan
dan kebaikan dalam diri.

Contoh Khutbah Jum’at Tentang Sabar


Sabar sering kali mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Terkadang
sebagai manusia, masih sering tergoda oleh hawa nafsu syaithon yang menyebabkan
marah dan sering lupa kontrol. Oleh karena itu, masyarakat perlu diingatkan untuk
senantiasa sabar dalam berbagai hal. Berikut ini contoh khutbah Jum’at yang bisa Anda
gunakan :

Kaum muslimin dan muslimat rohimakumulloh

Alloh SWT telah menakdirkan segala sesuatu terhadap hambaNya. Baik yang beriman
maupun tidak. Yang menjadi pembeda adalah perihal keikhlasan dan kesabarannya
menerima segala ketentuan yang sudah digariskan oleh Alloh SWT. Rosululloh SAW
pernah bersabda :

َ َ‫ان َخيْرً ا لَ ُه َوإِنْ أ‬ َ َ‫ِن إِنْ أ‬ َ َ ‫ِن إِنَّ أَمْ َرهُ ُكلَّ ُه لَ ُه َخ ْي ٌر َولَي‬ َ
‫ص َب َر‬ َ ‫صا َب ْت ُه‬
َ ‫ضرَّ ا ُء‬ َ ‫صا َب ْت ُه َسرَّ ا ُء َش َك َر َف َك‬ ِ ‫ْس َذل َِك ِأل َح ٍد إِالَّ ل ِْلم ُْؤم‬ ِ ‫َع َجبًا أِل مْ ِر ْالم ُْؤم‬
َ‫ان َخيْراً ل ُه‬َ ‫َف َك‬

Artinya adalah :

Sungguh mulia sekali orang mukmin itu, sesungguhnya dia menjadikan segala perkaran
menjadi baik baginya. Dan hanya dialah yang bisa melakukan itu semua, tidak ada yang
lain. Jika ia diberikan sebuah kebahagiaan maka akan bersyukur. Maka itu adalah kebaikan
baginya. Dan apabila diberikan sebuah keburukan maka hal itu juga baik bagi dia.

Hadirin yang senantiasa dirahmati oleh Alloh. Sabar itu ada tiga macam. Pertama adalah
bersabar dalam ketaatan. Jadi, apabila seorang hamba mampu untuk senantiasa beribadah
kepada Alloh dan bersholawat kepada Rosulnya maka ia sudah termasuk orang yang
sabar. Jika tidak, maka ia tidak akan bisa melakukannya.

Kedua, sabar menahan diri dari hawa nafsu. Termasuk golongan sabar apabila ia mampu
untuk selalu meninggalkan larangan Alloh SWT. Rosullulloh SAW juga pernah bersabda
yang intinya, perbuatan baik bisa dilakukan semua orang termasuk orang jahat sekalipun.
Tetapi hanya orang jujur dan sabar lah yang bisa meninggalkan maksiat.

Ketiga bersabar atas segala musibah yang menimpanya. Terkadang Kita semua diuji
dengan sakit, yang tidak mudah untuk menghadapinya. Pasti mengeluh dan merasa tidak
puas akan apa yang diterimanya. Tetapi ketahuilah, sesungguhnya Alloh SWT sedang
menguji kesabaran, dan dibalik itu tersimpan keutamaan yang sangat besar. Yaitu diambil
semua dosanya.
Atau diuji dengan musibah yang disebabkan oleh seseorang. Seperti pencuri, tukang fitnah
dan masih banyak lagi yang lainnya. Bersabar dalam hal ini memang sangatlah sulit. Tetapi
Alloh akan senantiasa melimpahkan kasih sayangNya. Sama halnya ketika Nabi Musa
diberikan cobaan yang begitu berat, atau Nabi Muhammad yang diludahi, dimusuhi.
Tidakkah Kita ingin mencontoh beliau?

Nabi Muhammad dan Nabi Musa selalu memaafkan, memohonkan ampun bagi siapa saja
yang menyakitinya. Bukan membalas atau berbuat yang lebih parah. Oleh karena itu,
jama’ah Jum’at Rohimakumulloh. Yakinlah, bahwa suatu saat sabar akan berbuah manis.
Kita semua akan mendapatkan ketentraman, kebahagiaan, keamanan dan kecintaan yang
tidak dimiliki orang lain.

Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam Surat Sajdah ayat 24 :

َ ‫ َلمَّا‬ƒ‫ون ِبأَمْ ِر َنا‬


َ ‫ يُوقِ ُن‬ƒ‫ص َبرُوا ۖ َو َكا ُنوا ِبآ َيا ِت َنا‬
‫ون‬ َ ‫َو َج َع ْل َنا ِم ْن ُه ْم أَ ِئم ًَّة َي ْه ُد‬

Artinya adalah :

Dan Kami (Alloh) jadikan mereka pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami
ketika mereka sabar. Dan mereka adalah yang meyakini ayat-ayat Kami.

Tetapi hadirin sekalian, bersabar bukan berarti hanya berserah diri. Tetapi juga diiringi
dengan usaha. Seperti halnya sakit, Kita berusaha untuk mengobatinya agar bisa
beraktivitas dan beribadah seperti sedia kala. Dengan syarat, tidak boleh marah atas apa
yang sudah dirasakan. Begitulah hakikat sabar.

Akhirnya, Kita berdo’a kepada Alloh dengan nama-namaNya yang baik. Senantiasa
mengambil pelajaran dari kisah para Nabi. Agar menjadi insan yang sabar, baik dan
selamat dunia akhirat.

Baca juga : Contoh teks pidato singkat berbagai tema


Itu dia beberapa contoh khutbah pada hari Jum’at yang bisa Anda ikuti. Sekedar catatan,
untuk awalannya bisa sama antara satu tema dengan yang lain. Setelah itu bisa diikuti
dengan ajakan bertaqwa kepada Alloh. Ketika sudah selesai bisa dilanjut ke khutbah yang
kedua. Serta diakhiri dengan bacaan di bawah ini :

ِ ‫ت األَحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواألَمْ َوا‬


‫ت‬ ِ ‫المؤ ِم َنا‬
ْ ‫المؤ ِم ِني َْن َو‬ ِ ‫اغفِرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َوالمسْ لِ َما‬
ْ ‫ت َو‬ ْ ‫الل ُه َّم‬

‫اجات‬ َ ‫ َف َيا َقاضِ َي‬،‫َّعوات‬


َ ‫الح‬ َ ‫إنك َسمِي ٌع َق ِريبٌ ُم ِجيبُ الد‬

‫العالَمِين‬ َ ‫الل ُه َّم َت َقبَّل اَعْ َمالُ َنا َي‬


َ َّ‫ارب‬

‫الل ُه َّم َو ُتبْ َعلَ ْي َنا ِا َّن َك اَ ْنتَ ال َّتوابُ الرَّ حِيم‬

َ ‫ضا َبعْ دَ ْال َق‬


‫ضا ِء‬ َ ِّ‫الل ُه َّم الر‬
ُ ‫الج َّنه َو َنع‬
‫ُوذ ِب َك م َِن ال َّنار‬ َ ‫الل ُه َّم ِا َّنا َنسْ اَلُ َك‬

َ ‫الل ُه َّم آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬
‫عباد هللا‬:
ُ ‫ان َوإِي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َب ٰى َو َي ْن َه ٰى َع ِن ْال َفحْ َشا ِء َو ْالمُن َكر َو ْال َب ْغي ۚ َيع‬ ْ
َ ‫ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر‬
٩٠﴿ ‫ُون‬ ِ ِ ِ ‫﴾إِنَّ اللَّـ َه َيأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل ِحْ َس‬
‫ ولذِك ُر هللا أك َبر‬،‫ َوا ْش ُكرُوهُ َعلَى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُكم‬،‫العظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُكم‬
َ ‫َف ْاذ ُكرُوا هللا‬

Jangan lupa untuk mencatat contoh khutbah Jum’at di atas ke dalam kertas. Jangan
menggunakan handphone untuk membacanya. Karena terkesan tidak sopan, dan
menimbulkan fitnah diantara kaum muslimin dan muslimat. Pun juga tidak ada anjuran yang
menegasskan cara demikian.

Sekian contoh khutbah Jumat yang dapat menjadi salah satu referensi dan tema yang
cocok bagi Anda ketika akan berkhutbah pada saat shalat Jumat. Pastikan untuk
menjalankan semua rukun yang harus ada pada khutbah shalat Jumat sehingga menjadi
sah apabila dipraktikkan. Selamat mencoba!
‫‪Khutbah pertama‬‬

‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‬ ‫إِنّ ْال َحمْدَ ِ ِ‬


‫ت‬‫شر ُْو ِر أَ ْنفُ ِس َنا َو َس ّي َئا ِ‬ ‫هلل ِمنْ ُ‬ ‫َو َنع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫ُض ّل َل ُه َو َمنْ‬ ‫أَعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ م ِ‬
‫ي َل ُه‬‫يُضْ لِ ْل َفالَ َها ِد َ‬
‫الحمد هلل رب العالمين القائل ‪َ :‬و َوص َّۡی َنا‬
‫نس ٰـ َن ِب ٰ َولِ َد ۡی ِه َح َم َل ۡت ُه أ ُ ُّمهُۥ َو ۡه ًنا َع َل ٰى َو ۡه ٍن‬ ‫ٱإۡل ِ َ‬
‫ٱش ُك ۡر لِی َولِ ٰ َولِ َد ۡی َ‬
‫ك‬ ‫ص ٰـلُهُۥ ِفی َعا َم ۡی ِن أَ ِن ۡ‬ ‫َو ِف َ‬
‫صی ُر‬ ‫إِ َلیَّ ۡٱل َم ِ‬
‫أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِل َه إِالّ هللاُ َوأَ ْش َه ُد أَنّ م َُح ّم ًدا‬
‫َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
‫اف األَ ْن ِب َيا ِء‬
‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع َلى أَ ْش َر ِ‬ ‫َوال َّ‬
‫صحْ ِب ِه‬ ‫َوالمرْ َسلِي َْن َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬
‫أَجْ َم ِعي َْن‬
‫أما بع ُد فيا عباد هللا أوصيكم وإيّاي نفسي‬
ّ ‫بتقوى هللا‬.
‫حق تقاته فقد فاز المتقون‬
Amma ba’du …
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu
berada dalam naungan rahmat Allah SWT
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji
syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
kita karunia iman dan Islam; nikmat yang teramat
besar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya.
Semoga kita selalu mendapatkan hidayah-Nya serta
berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir
hayat kita.
Sebuah pujian yang hanya layak dimiliki oleh
Allah. Alhamdu lillah; segala puji hanya milik Allah.
Tidak pantas bagi manusia untuk mengharapkan
pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa
berjasa, karena sejatinya segala pujian hanya milik-
Nya semata.
Dan khotib mengajak diri khotib serta jamaah
sekalian untuk terus menguatkan ketaqwaan kepada
Allah SWT.
‫ين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل‬َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّ ِذ‬
َ ‫َتمُو ُتنَّ إِاَّل َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu


tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya dan para sahabatnya.
Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Dalam khutbah Jumat yang singkat ini, mari kita
merenung sejenak sejauh mana kita telah berbakti
kepada orang tua kita, khususnya ibu kita.
Kehadiran kita di dunia ini, tidak dapat kita pungkiri,
adalah dengan sebuah pengorbanan yang sangat
besar dari ibu kita. Dalam Al-Quran, Allah SWT
menggambarkan dalam surat Luqman ayat 14:

‫ان ِب َوالِدَ ْي ۚ ِه َح َم َل ْت ُه اُم ُّٗه َوهْ ًنا‬ َ ‫ص ْي َنا ااْل ِ ْن َس‬َّ ‫َو َو‬
ْ‫ْن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِي‬ ‫ي‬ ‫م‬
َ ‫ا‬ ‫ع‬
َ ْ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ه‬ٗ ُ ‫ل‬‫ا‬ ‫ص‬َ ‫ف‬
ِ َّ‫و‬ ‫ن‬ٍ ْ‫ه‬ ‫و‬
َ ‫ى‬ ‫ل‬ٰ ‫َع‬
ِ
ِ ‫ْك ِا َليَّ ْال َم‬
‫ص ْي ُر‬ َ ۗ ‫َولِ َوالِ َدي‬
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar
berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Dalam kesempatan khutbah Jumat ini, kita akan
melihat tiga peristiwa dari sekian banyak peristiwa,
yang menunjukkan betapa besar perhatian Islam
terhadap ibu.
Yang pertama; adalah peristiwa saat Nabi Isa
A.S. berbicara saat masih bayi.
Sungguh adalah sebuah peristiwa yang sangat
besar saat Allah menciptakan Nabi Isa A.S. tanpa
seorang ayah, untuk menunjukkan kebesaran Allah
SWT.
Namun kelahiran Nabi Isa A.S. sempat
mendatangkan tuduhan keji kepada Maryam.
Digambarkan dalam surat Maryam ayat 27-28, yang
artinya:
Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu)
kepada kaumnya dengan menggendongnya.
Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam!
Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang
sangat mungkar.
Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)!
Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan
ibumu bukan seorang perempuan pezina.”
Lalu apa yang dilakukan oleh siti Maryam? Ia
menunjuk Nabi Isa A.S. yang kala itu masih bayi.
Lalu Nabi Isa A.S. berkata, yang terekam dalam
surat Maryam ayat 30-32

ًّ‫ًيا‬ƒّ‫ب َو َج َع َل ِنيْ َن ِب‬ ٰ ْ ٰ ٰ ‫هّٰللا‬


َ ‫ۙ َقا َل ِا ِّنيْ َع ْب ُد ِ ۗات ِن َي ال ِكت‬
ٰ َ ُ ۖ
ْ‫َّو َج َع َل ِنيْ م ُٰب َر ًكا اَي َْن َما ُك ْنت َوا ْوص ِني‬
‫ًيا‬ƒًّّ ‫ت َح‬ ُ ْ‫الز ٰكو ِة َما ُدم‬ َّ ‫ۖ بالص َّٰلو ِة َو‬ ِ
ً ‫ًر ۢا ِب َوالِ َد ِتيْ َو َل ْم َيجْ َع ْل ِنيْ َجب‬ƒًّّ ‫َّو َب‬
‫ًيا‬ƒًّّ ‫َّارا َش ِق‬
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah,
Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku
seorang Nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di
mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan
kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan)
zakat selama aku hidup;
dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
Mari kita garis bawahi bahwa dalam peristiwa yang
luar biasa tersebut, Allah menggerakkan lisan Nabi
Isa A.S. untuk mendeskripsikan dirinya sebagai
orang yang berbakti kepada ibuku. Dan penjelasan
ini datang setelah penjelasan bahwa beliau adalah
orang yang melaksanakan shalat dan menunaikan
zakat.
Dari peristiwa tersebut, jelas bahwa berbakti kepada
ibu adalah bukti dari kemuliaan seseorang dan
keimanannya kepada Allah SWT.
Peristiwa yang kedua; saat Nabi Ismail A.S.
ditinggal bersama ibunya di padang tandus.
Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim A.S. harus
meninggalkan Nabi Ismail A.S. yang masih bayi
bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang saat itu
begitu tandus.
Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah ini
adalah perintah Allah?” Ketika Nabi Ibrahim A.S.
mengiyakan, maka siti Hajar menerima perintah
tersebut dengan pasrah.
Dalam suasana haus dan terik, siti Hajar lalu
berusaha mencari air dari Shafa ke Marwa, hingga 7
kali ulang-alik. Dan Alhamdulillah, dengan
pertolongan Allah, akhirnya air Zamzam muncul di
tanah dekat kaki Nabi Ismail.
Yang luar biasa adalah, peristiwa seorang ibu ini,
yang berusaha untuk mencari air untuk putranya,
diabadikan oleh Allah SWT sebagai salah satu ritual
dalam ibadah Haji yang disebut sa’i.
Maka siapapun yang telah menunaikan ibadah
umrah dan haji selayaknya selalu ingat kebesaran
Allah dan kasih sayangnya pada Ibu dan anaknya,
serta menghayati betapa besar perjuangan seorang
ibu.
Peristiwa yang ketiga adalah: saat Ibu Nabi Musa
A.S. mendapat Ilham dari Allah SWT
Saat Fir’aun sedang mencanangkan untuk
menghabisi seluruh anak laki-laki di negerinya, ibu
Nabi Musa A.S. teramat sedih dan khawatir bahwa
putranya akan turut dihabisi.
Namun dengan kekuasaan Allah, Allah memberikan
ilham kepada Ibu nabi Musa A.S.

َ‫ض ِع ْي ۚ ِه َف ِاذا‬ َ َ ٓ ٰ ُ ٓ
ِ ْ‫َواَ ْو َح ْي َنآ ِا ٰلى ا ِّم م ُْوسى انْ ار‬
‫ت َع َل ْي ِه َفا َ ْل ِق ْي ِه ِفى ْال َي ِّم َواَل َت َخا ِفيْ َواَل‬ ِ ‫ِخ ْف‬
‫اعلُ ْوهُ ِم َن‬
ِ ‫ْك َو َج‬ ِ ‫َتحْ َز ِنيْ ۚ ِا َّنا َر ۤا ُّد ْوهُ ِا َلي‬
‫ْالمُرْ َسلِي َْن‬
Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah
dia (Musa), dan apabila engkau khawatir
terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil).
Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula)
bersedih hati, sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya
salah seorang rasul.” (Al-Quran, Surat Al-Qasas
ayat 7)
Akhirnya Nabi Musa A.S. dihanyutkan ke sungai Nil,
lalu ia ditemukan oleh istri Fira’un. Dan karena bayi
tersebut tidak mau menyusui kepada siapapun,
akhirnya Allah mengembalikan bayi tersebut ke
pangkuan ibunya untuk disusui oleh ibunya.
Kita lihat betapa sentral peranan Ibu dari Nabi Musa
A.S. dalam peristiwa di atas. Bahkan hingga Allah
memberikan ilham padanya.
Semua peristiwa di atas sangat jelas menunjukkan
betapa besar perhatian Islam kepada seorang Ibu.
Ibu, begitu mulia kedudukannya, lebih berharga dari
berlian. Dan dalam tingginya derajatnya itu, cinta Ibu
pada kita, sungguh tak bertepi.
Demikianlah khutbah pertama ini. Semoga Allah
selalu memberi kita taufiq dan hidayah-Nya.
‫هللا لِي َو َل ُك ْم‬
‫َ‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ف‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫غ‬ ‫َ‬
‫ت‬ ‫اسْ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫َ‬
‫ق‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ق‬‫َ‬ ‫أ‬
‫َولِ َسا ِئ ِر المُسْ لِ ِمي َْن إِ َّن ُه ه َُو ال َس ِم ْي ُع َ‬
‫العلِ ْي ُم‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول‬


‫هللا‪ ،‬نبينا محمد و آله وصحبه ومن‬
‫وااله‪ ،‬وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال‬
‫شريك له‪ ،‬وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسول ُه‬
‫اَمَّا َبعْ ُد‬
‫َف َيااَ ُّي َهاال َّناسُ !! ِا َّتقُوا َ‬
‫هللا َت َع َ‬
‫الى‪.‬‬
‫ش َما َظ َه َر منها َو َما َب َطنْ ‪.‬‬ ‫َو َذر ْ‬
‫ُوال َف َوا ِح َ‬
‫لى َّ‬
‫الطا َع ِة َو ُحض ُْو ِر ْال ُج ْم َع ِة‬ ‫ظ ْوا َع َ‬ ‫َو َحا ِف ُ‬
‫هللا اَ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر َبدَ أَ‬ ‫َو ْال َج َم َ‬
‫اع ِة‪َ .‬واعْ َلم ُْوا اَنَّ َ‬
‫ِف ْي ِه ِب َن ْف ِس ِه‪َ .‬و َث َّنى ِب َمالَ ِئ َك ِة قُ ْد ِس ِه‪َ .‬ف َقا َل َت َع َ‬
‫الى‬
‫َو َل ْم َي َز ْل َقا ِئالً َعلِ ْي ًما‬
‫لى ال َّن ِبىْ َيا َ ُّي َها‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫هللا َو َمالَ ِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫ِانَّ َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْي ًما‬ ‫الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ْت َع َلى َس ِّي ِد َنا‬ ‫صلَّي َ‬‫َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َما َ‬
‫اركْ‬ ‫آل َس ِّي ِد َنا إِب َْرا ِه ْي َم‪َ .،‬و َب ِ‬ ‫إِب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬
‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬ ‫َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫ت َع َلى َس ِّي ِد َنا إِب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬
‫آل‬ ‫ار ْك َ‬‫َك َما َب َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫َس ِّي ِد َنا إِب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬إِ َّن َ‬
‫ت‬‫اغ ِفرْ لِ ْلمُسْ لِ ِمي َْن َوالمسْ لِ َما ِ‬ ‫الل ُه َّم ْ‬
‫ت األَحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم‬ ‫المؤ ِم َنا ِ‬‫المؤ ِم ِني َْن َو ْ‬ ‫َو ْ‬
‫ْب ُم ِجيْبُ ال َّدعْ َو ِة‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع َق ِري ٌ‬ ‫ت إِ َّن َ‬‫مْوا ِ‬ ‫َواألَ َ‬
‫َر َّب َنا اَل ُت ِز ْغ قُلُو َب َنا َبعْ َد إِ ْذ َه َد ْي َت َنا َو َهبْ َل َنا‬
‫ت ْال َوهَّابُ‬ ‫ك أَ ْن َ‬ ‫ك َرحْ َم ًة إِ َّن َ‬ ‫ِمنْ َل ُد ْن َ‬
‫َر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ أَ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة‬
‫ين إِ َما ًما‬ ‫أَعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا لِ ْل ُم َّت ِق َ‬
‫َر َّب َنا آ ِت َنا ِفي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َو ِفي اآْل ِخ َر ِة‬
‫ار‬
‫ِ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫اب‬
‫َ‬ ‫ذ‬‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫ق‬
‫ِ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ة‬‫ً‬ ‫َح َس َن‬
‫صلَّى هللاُ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه‬ ‫َو َ‬
‫ِّك َربِّ ْال ِع َّز ِة‬ ‫ان َرب َ‬ ‫صحْ ِب ِه أَجْ َم ِعي َْن‪ُ .‬سب َْح َ‬ ‫َو َ‬
‫صفُ ْو َن‪َ .‬و َسالَ ٌم َع َلى ْالمُرْ َسلِي َْن‪.‬‬ ‫َعمَّا َي ِ‬
‫َ‪.‬و ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬
‫عباد هللا‪ ،‬إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان‬
‫وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء‬
‫والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون‪.‬‬
‫فاذكروا هللا العظيم يذكركم واشكروه على‬
‫نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر هللا‬
‫‪.‬أكبر‬
‫أقم الصالة‬

Anda mungkin juga menyukai