1
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
SEDANGKAN YANG LAINNYA DIKENAL PULA DENGAN KLASIFIKASI KEBUTUHAN
SEKUNDER.
TERLEPAS DARI CARA MEMBUAT KLASIFIKASI KEBUTUHAN MANUSIA ITU,
YANG JELAS ADALAH BAHWA SIFAT, JENIS DAN INTENSITAS KEBUTUHAN MANUSIA
BERBEDA SATU ORANG DENGAN YANG LAINNYA KARENA MANUSIA MERUPAKAN
INDIVIDU YANG UNIK. JUGA JELAS BAHWA KEBUTUHAN MANUSIA ITU TIDAK HANYA
BERSIFAT MATERI, AKAN TETAPI BERSIFAT PSKOLOGIKAL, MENTAL, INTELEKTUAL
DAN BAHKAN JUGA SPIRITUAL.
MENARIK PULA UNTUK DICATAT BAHWA DENGAN MAKIN BANYAKNYA
ORGANISASI YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DI MASYARAKAT DAN MAKIN
MENDALAMNYA PEMAHAMAN TENTANG UNSUR MANUSIA DALAM KEHIDUPAN
ORGANISASIONAL, TEORI “KLASIK” MASLOW SEMAKIN DIPERGUNAKAN, BAHKAN
DIKATAKAN MENGALAMI “KOREKSI”. PENYEMPURNAAN ATAU “KOREKSI”
TERSEBUT TERUTAMA DIARAHKAN PADA KONSEP “HIERARKI KEBUTUHAN “ YANG
DIKEMUKAKAN OLEH MASLOW. ISTILAH “HIERARKI” DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI
TINGKATAN. ATAU SECARA ANALOGI BERARTI ANAK TANGGA. LOGIKANYA IALAH
BAHWA MENAIKI SUATU TANGGA BERARTI DIMULAI DENGAN ANAK TANGGA YANG
PERTAMA, KEDUA, KETIGA DAN SETERUSNYA. JIKA KONSEP TERSEBUT
DIAPLIKASIKAN PADA PEMUASAN KEBUTUHAN MANUSIA, BERARTI SESEORANG
TIDAK AKAN BERUSAHA MEMUASKAN KEBUTUHAN TINGKAT KEDUA,- DALAM HAL
INI KEAMANAN- SEBELUM KEBUTUHAN TINGKAT PERTAMA YAITU SANDANG,
PANGAN, DAN PAPAN TERPENUHI; YANG KETIGA TIDAK AKAN DIUSAHAKAN
PEMUASAN SEBELUM SESEORANG MERASA AMAN, DEMIKIAN PULA SETERUSNYA.
BERANGKAT DARI KENYATAAN BAHWA PEMAHAMAN TENTANG BERBAGAI
KEBUTUHAN MANUSIA MAKIN MENDALAM PENYEMPURNAAN DAN “KOREKSI”
DIRASAKAN BUKAN HANYA TEPAT, AKAN TETAPI JUGA MEMANG DIPERLUKAN
KARENA PENGALAMAN MENUNJUKKAN BAHWA USAHA PEMUASAN BERBAGAI
KEBUTUHAN MANUSIA BERLANGSUNG SECARA SIMULTAN. ARTINYA, SAMBIL
MEMUASKAN KEBUTUHAN FISIK, SESEORANG PADA WAKTU YANG BERSAMAAN INGIN
MENIKMATI RASA AMAN, MERASA DIHARGAI, MEMERLUKAN TEMAN SERTA INGIN
BERKEMBANG.
DENGAN DEMIKIAN DAPAT DIKATAKAN BAHWA LEBIH TEPAT APABILA BERBAGAI
KEBUTUHAN MANUSIA DIGOLONGKAN SEBAGAI RANGKAIAN DAN BUKAN SEBAGAI
HIERARKI. DALAM HUBUNGAN INI, PERLU DITEKANKAN BAHWA :
a. KEBUTUHAN YANG SATU SAAT SUDAH TERPENUHI SANGAT MUNGKIN
AKAN TIMBUL LAGI DI WAKTU YANG AKAN DATANG;
b. PEMUASAAN BERBAGAI KEBUTUHAN TERTENTU, TERUTAMA
KEBUTUHAN FISIK, BISA BERGESER DARI PENDEKATAN KUANTITATIF
MENJADI PENDEKATAN KUALITATIF DALAM PEMUASANNYA.
c. BERBAGAI KEBUTUHAN TERSEBUT TIDAK AKAN MENCAPAI “TITIK
JENUH” DALAM ARTI TIBANYA SUATU KONDISI DALAM MANA
SESEORANG TIDAK LAGI DAPAT BERBUAT SESUATU DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN ITU. KENDATI PEMIKIRAN MASLOW
2
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
TENTANG TEORI KEBUTUHAN INI TAMPAK LEBIH BERSIFAT TEORITIS,
NAMUN TELAH MEMBERIKAN FUNDASI DAN MENGILHAMI BAGI
PENGEMBANGAN TEORI-TEORI MOTIVASI YANG BERORIENTASI PADA
KEBUTUHAN BERIKUTNYA YANG LEBIH BERSIFAT APLIKATIF.
5. TEORI KEADILAN
INTI TEORI INI TERLETAK PADA PANDANGAN BAHWA MANUSIA TERDORONG
UNTUK MENGHILANGKAN KESENJANGAN ANTARA USAHA YANG DIBUAT BAGI
KEPENTINGAN ORGANISASI DENGAN IMBALAN YANG DITERIMA. ARTINYA, APABILA
SEORANG PEGAWAI MEMPUNYAI PERSEPSI BAHWA IMBALAN YANG DITERIMANYA
TIDAK MEMADAI, DUA KEMUNGKINAN DAPAT TERJADI, YAITU:
5
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
a. SEORANG AKAN BERUSAHA MEMPEROLEH IMBALAN YANG LEBIH
BESAR, ATAU
b. MENGURANGI INTENSITAS USAHA YANG DIBUAT DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS YANG MENJADI TANGGUNG JAWABNYA.
DALAM MENUMBUHKAN PERSEPSI TERTENTU, SEORANG PEGAWAI BIASANYA
MENGGUNAKAN EMPAT HAL SEBAGAI PEMBANDING, YAITU :
1. HARAPANNYA TENTANG JUMLAH IMBALAN YANG DIANGGAPNYA
LAYAK DITERIMA BERDASARKAN KUALIFIKASI PRIBADI, SEPERTI
PENDIDIKAN, KETERAMPILAN, SIFAT PEKERJAAN DAN
PENGALAMANNYA;
2. IMBALAN YANG DITERIMA OLEH ORANG LAIN DALAM ORGANISASI
YANG KUALIFIKASI DAN SIFAT PEKERJAANNNYA RELATIF SAMA
DENGAN YANG BERSANGKUTAN SENDIRI
3. IMBALAN YANG DITERIMA OLEH PEGAWAI LAIN DI ORGANISASI LAIN
DI KAWASAN YANG SAMA SERTA MELAKUKAN KEGIATAN SEJENIS;
4. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU MENGENAI
JUMLAH DAN JENIS IMBALAN YANG MERUPAKAN HAK PARA PEGAWAI.
PEMELIHARAAN HUBUNGAN DENGAN PEGAWAI DALAM KAITAN INI BERARTI
BAHWA PARA PEJABAT DAN PETUGAS DI BAGIAN KEPEGAWAIAN HARUS SELALU
WASPADA JANGAN SAMPAI PERSEPSI KETIDAKADILAN TIMBUL, APALAGI MELUAS DI
KALANGAN PARA PEGAWAI. APABILA SAMPAI TERJADI MAKA AKAN TIMBUL
BERBAGAI DAMPAK NEGATIF BAGI ORGANISASI, SEPERTI KETIDAKPUASAN, TINGKAT
KEMANGKIRAN YANG TINGGI, SERING TERJADINYA KECELAKAAN DALAM
PENYELESAIAN TUGAS, SERINGNYA PARA PEGAWAI BERBUAT KESALAHAN DALAM
MELAKSANAKAN PEKERJAAN MASING-MASING, PEMOGOKAN ATAU BAHKAN
PERPINDAHAN PEGAWAI KE ORGANISASI LAIN.
6
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
DINYATAKAN DENGAN CARA YANG SANGAT SEDERHANA, TEORI HARAPAN
BERKATA BAHWA JIKA SESEORANG MENGINGINKAN SESUATU DAN HARAPAN UNTUK
MEMPEROLEH SESUATU ITU CUKUP BESAR, YANG BERSANGKUTAN AKAN SANGAT
TERDORONG UNTUK MEMPEROLEH HAL YANG DIINGINKANNYA ITU. SEBALIKNYA,
JIKA HARAPAN MEMPEROLEH HAL YANG DIINGINKANNYA ITU TIPIS, MOTIVASINYA
UNTUK BERUPAYA AKAN MENJADI RENDAH.
DI KALANGAN ILMUWAN DAN PARA PRAKTISI MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA TEORI HARAPAN INI MEMPUNYAI DAYA TARIK TERSENDIRI KARENA
PENEKANAN TENTANG PENTINGNYA BAGIAN KEPEGAWAIAN MEMBANTU PARA
PEGAWAI DALAM MENENTUKAN HAL-HAL YANG DIINGINKANNYA SERTA
MENUNJUKKAN CARA-CARA YANG PALING TEPAT UNTUK MEWUJUDKAN
KEINGINANNNYA ITU. PENEKANAN INI DIANGGAP PENTING KARENA PENGALAMAN
MENUNJUKKAN BAHWA PARA PEGAWAI TIDAK SELALU MENGETAHUI SECARA PASTI
APA YANG DIINGINKANNYA, APALAGI CARA UNTUK MEMPEROLEHNYA
7
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
ANCAMAN AKAN DIKENAKAN SANKSI INDISIPLINER. TEGURAN DAN KEMUNGKINAN
DIKENAKAN SANKSI SEBAGI KONSEKWENSI NEGATIF PERILAKU PEGAWAI TERSEBUT
BERAKIBAT PADA MODIFIKASI PERILAKUNYA, YAITU DATANG TEPAT PADA
WAKTUNYA DI TEMPAT TUGAS.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN BAHWA AGAR CARA-CARA YANG
DIGUNAKAN UNTUK MODIFIKASI PERILAKU TETAP MEMPERHITUNGKAN HARKAT DAN
MARTABAT MANUSIA YANG HARUS SELALU DIAKUI DAN DIHORMATI, CARA-CARA
TERSEBUT DITEMPUH DENGAN “GAYA” YANG MANUSIAWI PULA
9
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
“MANUSIA MEMILIKI KESEMPATAN WAKTU YANG SAMA ANTARA SATU DAN LAINNYA,
YAITU 24 JAM SEHARI,
YANG MEMBEDAKAN ORANG SUKSES DAN TIDAK HANYALAH TENTANG BAGAIMANA
MEREKA MEMANFAATKAN WAKTU ITU”
A. PENDAHULUAN
B. ICE BREAKING
1. PENGERTIAN
10
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
ICE BREAKINGADALAH PADANAN DUA KATA INGGRIS YANG
MENGANDUNG MAKNA “MEMECAH ES”. ISTILAH INI SERING DIPAKAI DALAM
TRAINING DENGAN MAKSUD MENGHILANGKAN KEBEKUAN-KEBEKUAN DI ANTARA
PESERTA LATIHAN, SEHINGGA MEREKA SALING MENGENAL, MENGERTI DAN BISA
SALING BERINTERAKSI DENGAN BAIK ANTARA SATU DENGAN YANG LAINNYA.
HAL INI DIMUNGKINKAN KARENA PERBEDAAN STATUS, USIA, PEKERJAAN,
PENGHASILAN, JABATAN DAN SEBAGAINYA AKAN MENYEBABKAN TERJADINYA
DINDING PEMISAH ANTARA PESERTA YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA.
UNTUK MELEBUR DINDING-DINDING PENGHAMBAT TERSEBUT, DIPERLUKAN
SEBUAH PROSES ICE BREAKING.
2. TUJUAN
Tujuan dilaksanakan ice breaking ini adalah :
A. TERCIPTANYA KONDISI-KONDISI YANG EQUAL (SETARAP) ANTARA SESAMA
PESERTA DALAM FORUM TRAINING.
B. MENGHILANGKAN SEKAT-SEKAT PEMBATAS DI ANTARA PESERTA, SEHINGGA
TIDAK ADA LAGI ANGGAPAN SI ANU PINTAR, SI ANU BODOH, SI ANU KAYA, SI
ANU BOS DAN LAIN SEBAGAINYA, YANG ADA HANYALAH KESAMAAN
KESEMPATAN UNTUK MAJU.
C. TERCIPTANYA KONDISI YANG DINAMIS DI ANTARA PESERTA
D. MENIMBULKAN KEGAIRAHAN (MOTIVASI) ANTARA SESAMA PESERTA UNTUK
MELAKUKAN AKTIVITAS SELAMA TRAINING BERLANGSUNG.
3. METODE
BANYAK METODE YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM ICE BREAKING INI, DI
ANTARANYA :
A. METODE CERAMAH, PELATIH MELAKUKAN TERLEBIH DAHULU CERAMAH
PEMBUKA YANG PADA HAKIKATNYA MENJELASKAN TENTANG BEBERAPA HAL,
ANTARA LAIN : PENTINGNYA KESATUAN DALAM SUATU KOMUNITAS,
PERSAMAAN HAK DI ANTARA SESAMA PESERTA, PERLAKUKAN YANG SAMA,
TIM BUILDING, KESADARAN POTENSI, KERJASAMA ANTAR KELOMPOK DLL.
b. Metode Studi Kasus, yaitu memberikan kesempatan kepada
peserta untuk ikut andil memecahkan persoalan-persoalan
praktis sehari-hari yang ditawarkan oleh pelatih, tujuannya
adalah (1) untuk melihat potensi awal yang dimiliki masing-
masing peserta baik dari segi afektif, kognitif maupun
psikomotornya. (2) membiasakan peserta untuk berinteraksi
dengan kelompoknya yang baru, dengan bertanya,
menanggapi atau mengamati peserta lain. (3) memberikan
pengertian bahwa sejak hari itu mereka akan menjadi sebuah
keluarga (sanak famili) sampai kapanpun.
c. Metode Simulasi dan Permainan, metode ini merupakan
metode yang paling mudah dilakukan, pelatih mempersiapkan
beberapa permainan yang bertujuan untuk memecah
11
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
kebekuan (ice breaking games) peserta. Permainan ini banyak
sekali bentuknya, di antaranya adalah ; permainan lempar
bola panas, pesan berantai, tes konsentrasi dan lain-lain.
Tujuan simulasi ini adalah (1) terciptanya keakraban di antara
peserta. (1) masing-masing peserta dapat menghafal nama
dan beberapa identitas penting peserta lainnya. (3)
tertanamnya anggapan bahwa mereka adalah satu kesatuan
(solidaritas) “bila satu sakit, yang lain akan ikut
merasakannya”.
4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Ice Breaking
1. SEORANG PELATIH HARUSLAH MEMPUNYAI NALURI (FEELING) KHUSUS YANG
KUAT KETIKA
MELAKUKAN PROSES ICE BREAKING. IA HARUS TAHU SAAT PESERTA SUDAH
LEBUR ATAU BELUM DAN MASIH HARUS DILEBURKAN. KETIKA PESERTA BELUM
LEBUR NAMUN ICE BREAKING SUDAH DIHENTIKAN, HAL INI AKAN
MENYUSAHKAN SEWAKTU PENYAJIAN MATERI BERIKUTNYA.
2. SAAT MELAKUKAN ICE BREAKING, SEORANG PELATIH HARUS SUDAH DAPAT
MENDETEKSI, (MINIMAL BEBERAPA ORANG DARI PESERTA SUDAH MASUK
DALAM MEMORINYA) TENTANG POTENSI AWAL, SIKAP, SIFAT DAN
“KARAKTERISTIK SPECIAL” SEORANG PESERTA.
3. WAKTU YANG DISEDIAKAN UNTUK MELAKUKAN ICE BREAKING SANGAT
KONDISIONAL, TERGANTUNG KEPADA TINGKAT KELEBURAN PESERTA. ADA
PESERTA YANG MUDAH LEBUR DAN ADA YANG SULIT LEBUR, KARENA
PERBEDAAN PENDIDIKAN, LATAR BELAKANG, DLL YANG SANGAT SIGNIFIKAN.
OLEH KARENA ITU SEORANG PELATIH HARUS MEMPUNYAI BEBERAPA “JURUS
SIMPANAN” YANG HARUS DIKELUARKANNYA BILA PESERTA SULIT MENGALAMI
PELEBURAN ANTARA SATU DENGAN YANG LAINNYA.
4. MENIMBULKAN KESAN POSITIF, SEORANG PELATIH HARUSLAH DIPANDANG
OLEH PESERTA DALAM PANDANGAN YANG POSITIF, BAIK DARI SEGI
PENDAPAT, SIKAP, SIFAT DAN INTERAKSINYA DENGAN PESERTA, KARENA
TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN NANTI SEORANG PELATIH AKAN MENJADI
TEMPAT “CURHAT” PALING DIPERCAYA BAGI PESERTA YANG MENGALAMI
PERSOALAN-PERSOALAN KHUSUS.
C. ENERGIZER
SUATU TEKNIK YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBANGKITKAN KEMBALI
SEMANGAT DAN PERHATIAN PESERTA PADA MATERI YANG DIBERIKAN DALAM
PELATIHAN. DAPAT DILAKUKAN ATAU DIBERIKAN PADA AWAL, TENGAH
MAUPUN AKHIR SESI, SESUAI KEBUTUHAN. BENTUKNYA DAPAT BERUPA
PERMAINAN UNTUK SELINGAN, PEMBERIAN TUGAS RINGAN, HUMOR, JOKE,
MENYANYI, MENDENGARKAN MUSIK, SENAM RINGAN, ATAU BAHKAN DENGAN
MEMBERIKAN MAKANAN RINGAN
12
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
D. SIMULASI ICE BREAKING DAN ENERGIZER
1. GAME/PERMAINAN
2. STUDI KASUS
3. CERITA
13
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
REFLEKSI CERMOT
(CERITA MOTIVASI)
14
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
MEMECAHKAN CAHAYA MENJADI BEBERAPA WARNA DAN MEMPELAJARI BERBAGAI
PANJANG GELOMBANG SETIAP WARNA. TAPI ANDA TIDAK BISA MENGUKUR GELAP.
SEBERAPA GELAP SUATU RUANGAN DIUKUR DENGAN BERAPA INTENSITAS CAHAYA DI
RUANGAN TERSEBUT.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan
cahaya.'
AKHIRNYA MAHASISWA ITU BERTANYA, 'PROFESOR, APAKAH KEJAHATAN ITU ADA?'
DENGAN BIMBANG PROFESSOR ITU MENJAWAB, 'TENTU SAJA, SEPERTI YANG TELAH
KUKATAKAN SEBELUMNYA. KITA MELIHAT SETIAP HARI DI KORAN DAN TV. BANYAK
PERKARA KRIMINAL DAN KEKERASAN DI ANTARA MANUSIA. PERKARA-PERKARA
TERSEBUT ADALAH MANIFESTASI DARI KEJAHATAN.'
TERHADAP PERNYATAAN INI MAHASISWA ITU MENJAWAB, 'SEKALI LAGI ANDA SALAH,
PAK. KEJAHATAN ITU TIDAK ADA. KEJAHATAN ADALAH KETIADAAN TUHAN. SEPERTI
DINGIN ATAU GELAP, 'KEJAHATAN' ADALAH KATA YANG DIPAKAI MANUSIA UNTUK
MENDESKRIPSIKAN KETIADAAN TUHAN. TUHAN TIDAK MENCIPTAKAN KEJAHATAN.
KEJAHATAN ADALAH HASIL DARI TIDAK ADANYA KASIH TUHAN DIHATI MANUSIA.
SEPERTI DINGIN YANG TIMBUL DARI KETIADAAN PANAS DAN GELAP YANG TIMBUL DARI
KETIADAAN CAHAYA.'
PROFESOR ITU TERDIAM.
17
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
PEKERJAAN, UANG DAN POSISI ADALAH CANGKIRNYA. SERING KALI KARENA
BERKONSENTRASI HANYA PADA CANGKIR, KITA GAGAL UNTUK MENIKMATI KOPI YANG
TUHAN SEDIAKAN BAGI KITA.
PETANI
MENJELANG AJALNYA SEORANG PETANI MEMANGGIL KEDUA ORANG ANAK LAKI-
LAKINYA, DIWARISKANNYA KEPADA MEREKA MASING-MASING SEPETAK SAWAH YANG
SAMA BESARNYA DAN SAMA SUBURNYA.
KEDUA PETANI BERSAUDARA ITU, GABRIEL DAN MICHAEL, BEKERJA KERAS DARI
PAGI SAMPAI PETANG MENGELOLA SAWAH WARISAN ORANG TUANYA. KEDUANYA
BEKERJA SAMA KERASNYA DAN SAMA RAJINNYA.
Tahun berganti tahun, tidak terasa telah sepuluh tahun berlalu.
Sawah Michael tetap sebesar satu petak itu, tetapi sawah Gabriel
ternyata telah berkembang menjadi sepuluh petak.
Dengan penasaran Michael bertanya kepada Gabriel, "Sawah kita
asalnya sama besarnya dan sama suburnya, kitapun masing-masing
telah bekerja keras, tetapi mengapa engkau berhasil berkembang
pesat sedangkan aku tetap seperti semula."
Gabriel menjawab, "Setiap kali panen, hasil yang terbaik tidak aku
jual, sengaja aku sisihkan dan digunakan sebagai bibit, dengan
demikian pada musim tanam berikutnya hasil panenku menjadi lebih
berlimpah karena menggunakan bibit yang terbaik. Demikian
seterusnya, dan itulah rahasiaku mengapa aku bisa berkembang
pesat."
18
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
Satu dari pria itu sangat beriman, sedang yang satunya seorang
atheis. Sepanjang jalan mereka berbicara mengenai Tuhan. "Tuhan
itu baik", kata si pria beriman itu. "Oke kita lihat apakah selama
perjalanan ini kau masih dapat berpikir seperti itu", jawab si pria
atheis.
Ketika malam tiba, mereka sampai di sebuah desa kecil dan mencari
suatu tempat untuk tidur. Mereka mencari ke semua tempat,
ternyata tidak seorangpun yang mengijinkan mereka untuk
bermalam di rumahnya. Jadi, mereka memutuskan untuk
melanjutkan perjalanannya keluar dari desa, dan memutuskan untuk
tidur di luar desa.
"Aku berpikir kau akan berkata bahwa Tuhan itu baik", kata si pria
atheis sinis.
"Tuhan membuat hal tersebut, karena tempat ini adalah tempat
terbaik untuk kita tidur", si pria beriman menjelaskan.
Mereka membangun tenda di sebuah pohon besar, di samping jalan
masuk menuju desa dan mengikat keledai mereka dengan jarak
sekitar 5 meter dari tenda mereka. Ketika mereka mulai menyalakan
obor, mereka mendengar sebuah suara. Seekor singa menyerang
keledai mereka, mencabik dan memakannya, lalu mereka memanjat
pohon untuk berlindung.
"Kau masih berpikir Tuhan itu baik ?", tanya si pria atheis dengan
marah.
"Jika singa itu tidak membunuh keledai, kita yang akan dimakan oleh
singa itu. Tuhan itu baik", jawab pria beriman.
Kemudian mereka mendengar suara ayam mereka. Dari atas pohon,
mereka dapat melihat seekor kucing besar menyerang ayam mereka
dan mencabiknya. Sebelum pria atheis itu berkata, pria beriman itu
berkata, "ayam itu menyelematkan kita sekali lagi, Tuhan itu baik".
Beberapa menit kemudian, angin besar membuat obor mereka mati,
obor satu-satunya yang dapat menghangatkan mereka. Sekali lagi,
pria atheis itu mengejek sahabatnya, "rupanya kebaikan Tuhan
bekerja untuk kita sepanjang malam", pria beriman tidak berkata
apa-apa.
Pagi berikutnya, mereka sampai ke desa untuk membeli makanan.
Sesampainya di sana , segera mereka mengetahui bahwa pada
kemarin malam segerombolan perampok menyerang desa tersebut
dan merampok semua yang ada di desa itu.
Mengetahui hal tersebut, pria beriman berkata, "sekarang sudah
jelas. Tuhan itu sungguh baik. Jika kita bermalam di sini, kita akan
19
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
dirampok seperti orang desa lainnya. Jika angin tidak memadamkan
obor kita, gerombolan perampok yang berjalan di dekat kita akan
melihat kita dan merampok kita juga. Sangat jelas bukan, bahwa
Tuhan itu baik".
20
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.
Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita
dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa
depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka
diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang
terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan
dengan penuh keyakinan.
21
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
'Sambil kau berjalan-jalan bawa sendok ini, tapi jangan sampai
minyaknya tumpah.'
"Anak muda itu pun mulai berkeliling- keliling naik turun sekian
banyak tangga istana, sambil matanya tertuju pada sendok yang
dibawanya. Setelah dua jam, dia kembali ke ruangan tempat orang
bijak itu berada.
"Nah,'kata si orang bijak,'apakah kau melihat tapestri-tapestri Persia
yang tergantung di ruang makanku? Bagaimana dengan taman hasil
karya ahli taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk
menciptakannya? Apa kau juga melihat perkamen-perkamen indah di
perpustakaanku?
"Anak muda itu merasa malu. Dia mengakui bahwa dia tidak sempat
melihat apa-apa. Dia terlalu terfokus pada usaha menjaga minyak di
sendok itu supaya tidak tumpah.
"Kalau begitu, pergilah lagi berjalan-jalan, dan nikmatilah
keindahan- keindahan istanaku,'kata si orang bijak. 'Tak mungkin kau
bisa mempercayai seseorang, kalau kau tidak mengenal rumahnya.'
22
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
BERANI MENCOBA
Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang
sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak
paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam
terperanjat, "Mana sanggup saya?" "Bagaimana kalau 86,400 kali
dalam sehari?"
"Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-
ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam harus
berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu
dengan kemampuan dirinya
Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si
jam, "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap
detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh
antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh
luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah
berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak
31,104,000 kali
Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang
begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah
menjalankannya, kita teryata mampu. Bahkan yang semula kita
anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak"
sebelum Anda pernah mencobanya
Kata Bijak :
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun, yang lain
dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di
bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup
ini untuk orang lain.
SANG ALKEMI
Diadaptasi dari: Hazrat Inayat Khan
Pernahkah anda mendengar istilah Alkemi? Alkemi dikenal sebagai
sebuah ilmu yang mampu mengubah besi menjadi emas. Dalam
banyak kisah, beberapa orang menganggapnya sebagai sebuah sihir
23
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
belaka, tetapi yang lain percaya bahwa ilmu itu benar-benar ada.
Dan, siapa yang tak tergiur untuk bisa menguasai ilmu alkemi? Hanya
dengan kemampuan alkemi, ia bisa mengubah besi menjadi emas
dan tentu menjadi kaya-raya.
Alkisah, di sebuah negara di Timur ada seorang Raja yang hendak
mencari orang yang benar-benar mengerti tentang alkemi. Sudah
banyak orang datang pada Raja, tetapi ketika diuji, mereka ternyata
tidak mampu mengubah besi menjadi emas.
Suatu ketika seorang menteri berkata pada Raja bahwa di sebuah
desa terdapat seseorang yang hidup sederhana dan bersahaja.
Orang-orang di sana mengatakan bahwa ia menguasai ilmu alkemi.
Segera saja Raja mengirimkan utusan untuk memanggil orang itu.
Sesampainya di istana, Raja mengutarakan maksudnya ingin
mempelajari ilmu alkemi. Raja akan memberikan apa yang diminta
oleh orang itu.
Tetapi apa jawab orang desa itu, "Tidak. Saya tidak mengetahui
sedikit pun ilmu yang Baginda maksudkan."
Raja berkata, "Setiap orang memberitahu aku bahwa engkau
mengetahui ilmu itu."
"Tidak, Baginda," jawabnya bersikeras. "Baginda mendapatkan orang
yang keliru."
Raja mulai murka dan mengancam. "Dengarkan baik-baik!" kata
Raja. "Bila kau tak mau mengajariku ilmu itu, aku akan
memenjarakanmu seumur hidup."
24
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
Pelayan itu berkata bahwa Raja mengirimnya untuk melayani orang
itu sebaik-baiknya. Pelayan itu menyapu lantai serta membersihkan
ruangan penjara itu. Pelayan itu juga selalu mengantarkan makanan
dan minuman untuk orang itu, memberikan simpati kepadanya,
melakukan apa saja yang diminta oleh orang itu, dan bekerja apa
saja selayaknya seorang pelayan. Pelayan itu selalu menanyakan,
"Apakah anda sakit? Apakah ada sesuatu yang dapat saya lakukan
untuk anda? Apakah anda lelah? Bolehkah saya membersihkan
tempat tidur anda? Maukah anda bila saya mengipasi anda hingga
anda tertidur, udara di sini panas sekali." Dan, segala sesuatu yang
bisa pelayan itu lakukan, maka ia lakukan saat itu juga.
Hari terus belalu. Dan, kini tinggal satu hari lagi sebelum kepala
orang itu dipenggal. Pagi hari Raja mengunjungi dan berkata,
"Waktumu tinggal sehari.
Ini kesempatan bagimu untuk menyelamatkan nyawamu sendiri."
Tetapi orang itu tetap saja berkata, "Tidak Baginda. Yang Baginda
cari bukanlah hamba."
Pada malam hari, sebagaimana biasa pelayan itu datang. Orang itu
memanggil pelayan itu untuk duduk dekat dirinya kemudian
diletakkan tangannya di bahu pelayan itu dan berkata, "Wahai orang
yang malang. Wahai pelayan yang malang. Engkau telah berlaku
sunguh baik terhadap diriku. Kini aku akan membisikkan di telingamu
sebuah kata tentang alkemi. Sebuah kata yang akan membuatmu
mampu mengubah besi menjadi emas."
Pelayan itu berkata, "Aku tak tahu apa yang kau maksudkan dengan
alkemi.
Saya hanya ingin melayani anda. Saya sungguh sedih bahwa besok
anda akan dihukum mati. Itu sungguh mengoyak hatiku. Saya harap
saya bisa memberikan jiwa saya untuk menyelamatkan anda.
Seandainya saya bisa, sungguh saya sangat bersyukur."
Sang alkemi menjawab, "Lebih baik aku mati daripada memberikan
ilmu alkemi ini kepada orang yang tidak layak menerimanya. Ilmu
yang baru saja aku berikan kepadamu dalam simpati, dalam
penghargaan, dan dalam cinta, tak akan kuberikan kepada Raja yang
akan mengambil nyawaku besok. Mengapa demikian?
Karena engkau pantas menerimanya, sedangkan Raja itu tidak."
Esok harinya, Raja memanggil sang alkemi dan memberikan
peringatan terakhir.
"Ini adalah kesempatan terakhirmu. Kau harus mengajariku ilmu
alkemi, bila tidak lehermu harus dipenggal."
25
“Teori Motifasi Dan Metode Ice Breaking”
Sang alkemi menjawab, "Tidak Baginda, anda mendapatkan orang
yang keliru."
Raja pun, "Baiklah. Aku putuskan kau untuk bebas, karena kau telah
memberikan alkemi itu padaku."
Sang alkemi keheranan, "Kepadamu? Saya tidak memberikannya pada
Baginda Raja. Saya telah memberikannya pada seorang pelayan."
"Tahukah kau, bahwa orang yang melayanimu setiap malam adalah
aku," jawab sang Raja.
Renungan Editor: Banyak orang menginginkan emas dalam hidupnya
dengan mempelajari alkemi. Tetapi saat ia mencapai tujuannya,
bukan emas yang ia temukan, justru ia sendiri menjadi emas itu.
Sumber: Spiritual Dimensions of Psychology
Referensi :
1. Winardi, 2001:69-93; Sondang P. Siagian, 286-294;
Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono,183-190,
Fred Luthan,140-167. Teori motivasi).
2. Muhammad, Abu Bakar. 1995. Hadits Tarbiyah 1.
Surabaya: Al-Ikhlas
3. "http://id.wikipedia.org/wiki/TEORI_MOTIVASI"
4. www.ceritamotivasi.com
26