Anda di halaman 1dari 6

BAB I

DEFINISI

A. PENGERTIAN
Darah dan komponen darah merupakan salah satu komponen vital dalam tubuh
manusia. Komponen darah diantaranya terdiri dari sel darah merah, seldarah putih,
keeping darah, faktor-faktor pembekuan darah, dan lain-lain yang keseluruhannya
memiliki fungsi masing-masing dalam menunjang kehidupan manusia.
Pelayanan Darah merupakan salah satu bagian dari keseluruhan sistem pelayanan
kesehatan khususnya di Rumah Sakit. Pelayanan darah adalah kegiatan yang
mencakupmasalah pengadaan,pengelolaan dan penyampaian darah kepada pasien untuk
keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan pasien.
Namun, darah dan komponennya selain bermanfaat bagi kehidupan manusia,
jugadapat berdampak tidak baik jika tidak dikelola secara benar, karena darah dan
komponennya merupakan zat yang infeksius dan juga merupakan media untuk penularan
penyakit infeksius. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara mengelola
darah terutama di fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, agar tidak terjadi
penularan infeksi.

B. TUJUAN
Pelayanan darah bertujuan antara lain:
1. Memberikan pelayanan darah untuk keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan
pasien yang mencakup masalah-masalah pengadaan, pengelolaan dan penyampaian
darah kepada pasien
2. Memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat kepada pasien
3. Mengutamakan keselamatan pasien

1
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup Pelayanan Darah meliputi :


1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan transfusi
2. Melakukan evaluasi terhadap pemakaian darah/pemberian darah secara rasional
3. Melakukan evaluasi terhadap reaksi yang timbul akibat transfusi darah dalam rangka
meningkatkan pelayanan darah
4. Mengelola limbah darah dengan benar

B. Pelayanan Darah RSU Harapan Bersama


Pelayanan Darah di RSIA Karunia Kasih meliput hal berikut :
1. Pengambilan Sampel Darah
2. Pemeriksaan Blood Typing
3. Permintaan Darah
4. Screening
5. Pendistribusian Darah
RSU Harapan Bersama tidak memiliki bank darah, sehingga prosespelayanan darah
hanya terbatas transfuse darah yang labu darahnya berasal dari PMI terdekat. Di rumah
sakit, tidak melakukan penyimpanan labu darah

2
BAB III
TATA LAKSANA
A. Alur Pelayanan Transfusi Darah

Permintaan Darah dari Ruang Perawatan menggunakan formulir permintaan darahke


Petugas Laboratorium

Petugas Laboratoriummencatatat permintaan danmelakukan pemesanan ke PMI / bank


darah

Serah terima kurir darah dari PMI dengan Petugas Laboratorium di RSU Harapan
Bersama

Petugas Laboratorium menerima darah/komponen darah yang dibawa oleh kurir

Petugas Laboratorium mencocokkan darah dengan permintaan, mencatat di buku


registrasi, dan menginformasikan ke ruangperawatan

Petugas Pelayanan Darahmenerima danmencocokkan darahdengan permintaan,


mencatat dibuku registrasiMenginformasikan ke Ruang Perawatan

Perawat dan Petugas Laboratorium melakukan serah terima

B. Rincian Kegiatan Pengambilan Darah


1. Pengambilan Contoh Darah
 Merupakan kegiatan untuk mengambil sejumlah darah pasien sebagai
sampeluntuk mencocokan golongan darah pasien dengan pendonor
 Contoh darah diambil olehpetugas laboratorium dan kemudian dilakukan
pemeriksaan screening blood di RSU Harapan Bersama Singkawang
2. Pemeriksaan Blood Typing
 Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui golongan darah pasien untuk
menghindari kesalahan pemesanan darah atau pemberian transfusi
 Dilakukan untuk setiap pasien yang direncanakan untuk ditranfusi
3. Permintaan Darah
 Merupakan permintaan jenis darah tertentu, dalam jumlah dan golongan tertentu
yang berasal dari DPJP untuk kepentingan pasien sesuai dengan indikasi

3
 Permintaan dituliskan pada form yang ditentukan
 Permintaan darah ditujukan kepada PMI melalui Pelayanan Darah atau Bank
Darah
4. Screening
 Kegiatan screeningdilakukan atas permintaan pasien dengan menandatangi
formulir permintaan screening
 Biaya dibebankan kepada pasienPendistribusian Darah
5. Pendistribusian Darah
 Darah yang telah diterima di Laboratoriumakan diserahkan kepada perawat
penanggung jawab pasien
 Distribusi dilakukan sesaat sebelum darah akan digunakan oleh pasien
 Dalam proses distribusi selalu memperhatikan cara dan ketentuan yang berlaku
untuk menjamin kualitas darah
 Proses distribusi akan dicatat pada buku tertentu

C. Waktu Pelayanan
Unit Laboratorium memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam

D. Monitoring Kegiatan
1. Setiap terjadi reaksi yang timbul akibat transfusi darah dilakukan pencatatan dan
pelaporan
2. Kegiatan pelayanan dilakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi secara rutin.

E. Sistem Pencatatan
Sistem pencatatan dalam pelayanan darah terdiri dari :
1. Pencatatan Pelayanan Darahmeliputi :
a. Permintaan Rutin dan darurat meliputi golongan darah, jenis darah (komponen),
jumlah (kantong/unit/cc)
b. Jumlah pemakaian darah meliputi : golongan darah, jenis darah (komponen),
jumlah (kantong/unit/cc)
c. Jumlah pemeriksaan golongan darah , Uji saring (screening)
d. Respon time (penyerahan permintaan)

4
2. Stock darahper-bulan/per-minggu: Pengembalian darah yang tidak terpakai .
Meliputi :golongan darah, jenis darah (komponen), jumlah (kantong/unit/cc) dan
nomor kantong/unit
3. Kejadian reaksi transfusi darahmeliputi : jumlah, no kantong/unit darah, tanggal

F. Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan dalam pelayanan darah meliputi :
1. Rekap Data Permintaan Darah Rutin dan Darurat
2. Rekap Pemakaian Darah
3. Rekap Pemeriksaan golongan darah
4. Rekap Response Time
5. Rekap stock darah/pengembalian darah.
6. Rekap kejadian transfusi darah
 Sumber data pelaporan berasal dari pencatatan harian
 Laporan dilaporkan setiap bulan oleh Koordinator Unit Laboratorium kepada
Kepala Bagian Penunjang Medis

G. Pengelolaan Limbah Darah dan Komponen Darah


Semua limbah darah dan komponen darahmerupakan zat infeksius. Limbah darah
dikelola seperti mengelola limbah cair infeksius lainnya. Petugas diharuskan membuang
limbah infeksius sesuai dengan jenis limbah. Untuk limbah darah yang berbentuk padat
seperti tabung sample darah, sarung tangan, kasa yang terkena darah, labu transfusi darah,
dimasukkan ke dalam tempat sampah infeksius (plastikkuning). Untuk limbah darah yang
berupa benda tajam seperti jarum suntik, dimasukkan ke dalam safety box.
Sementarauntuk limbah darah yang berbentuk cair, misalnya darah yang masih tersisa
setelah dilakukan pemeriksaan, dibuang ke spoel hoek atau dikumpulkan ke wadah tertutup
maksimal hingga 2/3 penuh.

5
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua rangkaian pelayanandarahpada pasien dilakukan secara terkoordinasi dan


terintegrasi dalam suatu rekam medik agar asuhan yang diterima oleh pasien terencana
dengan baik, terpantau sehingga pelayanan yang diberikan dapat secara optimal dan sesuai
dengan kebutuhan asuhan pasien. Dokumentasi pelayanan darah berupa:
1. Formulir Permintaan darah
2. Persetujuan tindakan transfusi
3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai