Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MINGGU KE 2

Nama: Wahyu Pratama

Kelas: PPKH VIIA

NIRM: 04.03.18.190

Matkul: Studi Kelayakan Usaha

RANGKUMAN

KONSEP DAN MANFAAT STUDI KELAYAKAN

PENDAHULUAN

Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang


semakin ketat membuat seorang wirausaha tidak cukup hanya mengkitalkan
pengalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk


memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak.

Subagyo dalam Suliyanto menyatakan bahwa studi kelayakan adalah penelitian


yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide
tersebut untuk dilaksanakan.

Ibrahim,Y mengatakan bahwa studi kelayakan yang sering disebut dengan


feasibility study adalah suatu kegiatan menilai sejauhmana manfaat yang dapat
diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha dalam rangka menentukan
apakah layak atau tidak gagasan usaha tersebut untuk dilaksanakan. Untuk jenis
usaha yang berorientasi keuntungan akan menenkankan pada manfaat financial ,
sedangkan jenis usaha yang bersifat non profit lebih menitikberatkan pada
manfaat sosial.

Selanjutnya pengertian Studi kelayakan bisnis menurut umar adalah penelitian


terhadap perencanaan bisnis dan tidak hanya menganalisis kelayakan bisnis
untuk dimulai, tetapi juga dijalankan secara rutin untuk mencapai keuntungan
yang optimal dalam waktu yang telah ditentukan.

Menurut Suliyanto , setiap bisnis memerlukan adanya studi kelayakan pda saat
akan memulai usahanya, meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda:

a. Besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan.

Semakin besar dampak yang mungkin dapat ditimbulkan oleh suatu ide bisnis,
semakin tinggi kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan
bisnis.

b. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis.


Semakin besar tingkat ketidakpastian suatu ide bisnis, semakin tinggi intensitas
dalam menyusun studi kelayakan bisnis.

c. Banyak sedikitnya investasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

Semakin besar nilai investasi yang ditanamkan pada suatu bisnis, semakin tinggi
intensitas kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis.

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Husnan dan muhamad (2002) mengatakan bahwa studi kelayakan bisnis


memiliki tujuan untuk menghindari terjadinya penanaman modal yang terlampau
besar untuk aktivitas yang tidak menguntungkan.

Menurut Khasmir dan Jakfar (2007), studi kelayakan memiliki beberapa tujuan
yaitu :

a. Mempermudah untuk membuat perencanaan

Dengan adanya prediksi masa depan usaha maka dapat mempermudah kita
dalam merancang perencanaan bisnis.

b. Mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan

Ketika perencanaan telah disusun dengan baik tentunya akan mempermudah


kita dalam melaksanaan pekerjaan.

c. Mempermudah pengawasan

Dengan adanya analisa studi kelayakan bisnis juga dapat mempermudah dalam
pengawasan terhadap setiap proses bisnis yang dilaksanakan.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis tidak saja bermanfaat bagi pelaku bisnis, tetapi
juga pihak-pihak yang bekepentingan tersebut adalah:

a. Pelaku Bisnis / manajemen perusahaan.

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar mengambil keputusan untuk


melanjutkan ide bisnis atau tidak.

b.Investor

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah


akan ikut menanamkan modal pada suatu ide bisnis atau tidak.

c. Kreditor

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah


akan memberikan kredit pada suatu ide bisnis atau tidak.

d. Pemerintah

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.


e. Masyarakat

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah


mendukung suatu ide bisnis atau tidak.

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

a. Aspek Hukum atau legalitas usaha.

Menganalisis kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi ketentuan hukum dan


perizinan yang dipelukan untuk menjalankan bisnis di wilayah tertentu.

b. Aspek lingkungan sosial budaya

Menganalisis kesesuaian lingkungan sekitar ide bisnis yang akan dijalankan.


Dalam aspek ini dampak bisnis terhadap lingkungan juga dianalisis.

c. Aspek pasar dan pemasaran

Menganalisis potensi pasar, intensitas persaingan, market share yang dapat


dicapai, serta menganalisis strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk
mencapai market share yang diharapkan.

d. Aspek teknis dan teknologi

Menganalisis kesiapan teknis dan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan untuk


menjalankan bisnis.

e. Aspek manajemen dan organisasi

Menganalisis tahap-tahap pelaksanaan bisnis, kesiapan tenaga kerja dan


struktur organisasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

f. Aspek keuangan

Menganalisis dari bisnis yang akan dijalankan

Langkah-langkah Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Suliyanto (2010), studi kelayakan bisnis itu merupakan metode


ilmiah yang salah satu syaratnya adalah sistematis, digambarkan sebagai
berikut:
Penemuan Melakukan Membuat
Ide Bisnis Studi Desain Studi
Pendahuluan Kelayakan

Menarik Analisis dan Pengumpulan


Kesimpulan dan Interpretasi Data
Rekomendasi Data

Penyusunan
Laporan Studi
Kelayakan

Keterangan:
a. Penemuan Ide Bisnis
Seseorang menemukan sebuah ide bisnis.
b. Melakukan studi pendahuluan
Untuk memperoleh gambaran umum peluang bisnis dari ide bisnis yang akan
dijalankan.
c. Membuat desain studi kelayakan
Studi kelayakan bisnis yang meliputi penentuan aspek-aspek yang akan diteliti,
responden, teknik pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data,
penyusunan anggaran untuk melakukan studi kelayakan, sampai dengan
penentuan desain laporan akhir.
d. Pengumpulan data tidak perlu dilakukan.
Dilakukan dengan mengunakan metode observasi, wawancara atau
menggunakan isntrumen kuesioner.
e. Analaisis dan interpretasi data
Dapat menggunakan alasisis kuantitatif maupu kualitatif.
f. Menarik kesimpulan dan rekomendasi
Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data untuk memutuskan suatu ide
bisnis layak dilaksanakan atau tidak.
g. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Format atau desain laporan akhir harus disesuaikan dengan pihak-pihak yang
akan memanfaatkan studi kelayakan bisnis tersebut.
Kegiatan penyusunan studi kelayakan bisnis juga diperlukan ketika pelaku
bisnis akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Merintis Usaha Baru
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, dan atau
3. Memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan.
LATIHAN

1. Jelaskan pengertian bisnis.


Jawab:
Bisnis adalah suatu individu/organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan laba.
2. Jelaskan pengelompokan bisnis berdasarkan tujuannya dan
berdasarkan kegiatannya.

Jawab:

a. Berdasarkan tujuannya bisnis dibagi menjadi dua macam, yaitu :


1. bisnis yang berorientasi pada keuntungan (profit otiented),
adalah bisnis yang didirikan dengan tujuan semata-mata hanya untuk
mencari keuntungan bagi pemilik bisnis dan karyawannya. misalnya
perusahaan rokok.
2. Bisnis yang berorientasi tidak pada keuntungan,
yaitu bisnis yang didirikan bukan dengan tujuan unyuk mencari
kruntungan srmata, melainkan untuk kepentingan sosial
kemanusiaan. contohnya yayasan kanker.
b. Berdasarkan tujuannya bisnis dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Bisnis Jasa
Adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan
mendapatkan keuntungan dengan pengisian untuk layanan yang
mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
2. Pengecer dan Distributor
Adalah pihak yang berperan sebagai perantara antara produsen
dengan konsumen. Sebagian besar toko-toko dan perusahaan yang
berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
3. Bisnis Pertanian dan Pertambangan
Adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti
tanaman atau mineral.
4. Bisnis Finansial
Adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
5. Bisnis Informasi
Adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-
kembali properti intelektual (intelellectual properti).
6. Utilitas
Adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik
dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
7. Bisnis Real Estate
Adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan menjual,
menyewakan dan pengembangan properti, rumah, dan bangunan.
8. Bisnis Transportasi
Adalah keuntungan bisnis dengan memberikan barang atau individu
dari sebuah lokasi yang lain.
3. Jelaskan pengertian studi kelayakan bisnis dan mengapa studi kelayakan
bisnis itu penting ?
Jawab:
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan
apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Dan pentingnya
melakukan study kelayakan bisnis agar menjadi sarana untuk mengetahui dan
melakukan kajian mendetail dari berbagai aspek baik kuantitatif dan kualitatif
atas bisnis yang dijalankan.

4. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi intensitas


penyusunan studi kelayakan bisnis.
Jawab:
Menurut Suliyanto (2010), setiap bisnis memerlukan adanya studi kelayakan pda
saat akan memulai usahanya, meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda.
Intensitas pada penyusunan studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa
hal sebagai beikut:
a. Besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan.

Semakin besar dampak yang mungkin dapat ditimbulkan oleh suatu ide bisnis,
semakin tinggi kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan
bisnis.

b. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis.

Semakin besar tingkat ketidakpastian suatu ide bisnis, semakin tinggi intensitas
dalam menyusun studi kelayakan bisnis.

c. Banyak sedikitnya investasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

Semakin besar nilai investasi yang ditanamkan pada suatu bisnis, semakin tinggi
intensitas kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis.

5. Jelaskan siapa saja yang memerlukan studi kelayakan bisnis dan apa
manfaat studi kelayakan bisnis bagi mereka ?
Jawab:
Studi kelayakan bisnis tidak saja bermanfaat bagi pelaku bisnis, tetapi juga
pihak-pihak yang bekepentingan tersebut adalah:

a. Pelaku Bisnis / manajemen perusahaan.

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar mengambil keputusan untuk


melanjutkan ide bisnis atau tidak.

b.Investor
Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah
akan ikut menanamkan modal pada suatu ide bisnis atau tidak.

c. Kreditor

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah


akan memberikan kredit pada suatu ide bisnis atau tidak.

d. Pemerintah

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.

e. Masyarakat

Memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah


mendukung suatu ide bisnis atau tidak.

6. Jelaskan aspek-aspek yang perlu di kaji pada studi kelayakan bisnis.


Jawab:
a. Aspek Hukum atau legalitas usaha.

Menganalisis kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi ketentuan hukum dan


perizinan yang dipelukan untuk menjalankan bisnis di wilayah tertentu.

b. Aspek lingkungan sosial budaya

Menganalisis kesesuaian lingkungan sekitar ide bisnis yang akan dijalankan.


Dalam aspek ini dampak bisnis terhadap lingkungan juga dianalisis.

c. Aspek pasar dan pemasaran

Menganalisis potensi pasar, intensitas persaingan, market share yang dapat


dicapai, serta menganalisis strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk
mencapai market share yang diharapkan.

d. Aspek teknis dan teknologi

Menganalisis kesiapan teknis dan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan untuk


menjalankan bisnis.

e. Aspek manajemen dan organisasi

Menganalisis tahap-tahap pelaksanaan bisnis, kesiapan tenaga kerja dan


struktur organisasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

f. Aspek keuangan

Menganalisis dari bisnis yang akan dijalankan

7. Jelaskan langkah-langkah dalam menyusun studi kelayakan bisnis.


Jawab:
a. Penemuan Ide Bisnis
Seseorang menemukan sebuah ide bisnis.
b. Melakukan studi pendahuluan
Untuk memperoleh gambaran umum peluang bisnis dari ide bisnis yang akan
dijalankan.
c. Membuat desain studi kelayakan
Studi kelayakan bisnis yang meliputi penentuan aspek-aspek yang akan diteliti,
responden, teknik pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data,
penyusunan anggaran untuk melakukan studi kelayakan, sampai dengan
penentuan desain laporan akhir.
d. Pengumpulan data tidak perlu dilakukan.
Dilakukan dengan mengunakan metode observasi, wawancara atau
menggunakan isntrumen kuesioner.
e. Analaisis dan interpretasi data
Dapat menggunakan alasisis kuantitatif maupu kualitatif.
f. Menarik kesimpulan dan rekomendasi
Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data untuk memutuskan suatu ide
bisnis layak dilaksanakan atau tidak.
g. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Format atau desain laporan akhir harus disesuaikan dengan pihak-pihak yang
akan memanfaatkan studi kelayakan bisnis tersebut.

8. Kapan pelaku bisnis perlu melakukan studi kelayakan bisnis ?


Jawab:
Kegiatan studi kelayakan bisnis juga diperlukan ketika pelaku bisnis akan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Merintis Usaha Baru
b. Mengembangkan usaha yang sudah ada,
dan atau
c. Memilih jenis usaha atau investasi yang
paling menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai