Latar belakang : Demam dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh
virus
dengue dan disebarkan melalui perantara nyamuk aedes aegyepti . WHO
memasukkan Indonesia dalam strata A dengan insidensi demam berdarah dengue
(DBD) yang tinggi, sehingga mengakibatkan tingginya angka perawatan rumah sakit
dan kematian akibat DBD. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan
oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti. Demam Berdarah
Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk
golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.
PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus.
3M Plus terdiri dari :
Kegiatan PSN atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan JUMANTIK, rutin
dilaksanakan oleh Kelompok PKK yang tergabung dalam kelompok tugas JUMANTIK
(Kader Jumantik) dan didampingi oleh pihak dari Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Barat II.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk Pencegahan Perkembangbiakkan nyamuk
Aedes Aegepty dan Aedes albopictus yang mana sebagai pembawa virus Dengue . Penyebab
utama Demam Berdarah tersebut dibawa oleh nyamuk tersebut yang menggigit di pagi hari
sampai sore menjelang petang.
Kegiatan PSN ini meliputi penyuluhan-penyuluhan secara Door to Door,yakni dengan cara
mendatangi rumah-rumah tiap penduduk oleh petugas PSN . Sekaligus memeriksa tempat-
tempat yang rawan menjadi tempat berkembangnya Nyamuk Aedes aegepty, Salaha satu
contoh misalnya pada kamar mandi,tempat penampungan air serta tempat – tempat yang
sering menjadi sarang nyamuk lainnya.
Selama kegiatan PSN berlangsung, Kader Jumantik biasanya juga menemukan Beberapa
rumah yang di sebagian tempat penampungannya terdapat jentik-jentik atau larva
nyamuk,dari situ kader segera melaporkan kepada Bidan Desa untuk segera memberi
penanganan dan pengarahan pada beberapa penduduk yang kediamannya terdapat jentik
maupun larva nyamuk mematikan tersebut.
Dengan adanya Kegiatan Rutin PSN ini diharapkan untuk semakin berkurangnya kasus
penyebaran DBD. Yang mana masyarakat awam sulit untuk mengetahui gejala awal penyakit
mematikan tersebut
Perencanaan dan pemilihan intervensi : Pada pelaksanaan kali ini tim kader dan kesling
puskesmas cempaka putih barat melakukan inspeksi ke rumah rumah warga kemudian
melakukan peninjauan di tempat-tempat yang kemungkinan memiliki jentik nyamuk, setelah
itu memberikan informasi kepada warga mengenai 3M agar mencegah terjadinya wabah
DBD.
para kader pun turut mencontohkan cara menguras bak atau vas bunga tempat air, dan
menyuci bak tersebut agar tidak terisi oleh jentik nyamuk.
Pada saat pelaksanaan door to door untuk mengedukasi cara melakukan pemberantasan
sarang nyamuk, pemeriksaan jentik jentik nyamuk di rumah warga, tidak ditemukan rumah
warga yang positif terdapat jentik nyamuk. Kontainer yang diperiksa antara lain adalah dalam
rumah / bangunan seperti bak mandi, penampungan air bersih untuk masak/minum, vas
bunga, aquarium, perangkap semut, dispenser, pembuangan air kulkas, dan lain lain,
sedangkan untuk bagian luar rumah seperti ban bekas, kolam ikan, kolam renang, kaleng
bekas, pagar, pelepah pohon, meteran air, talang air dll.
Monev : Hasil edukasi pencegahan sarang nyamuk dan evaluasi PSN didapatkan tidak
terdapat rumah yang terkonfirmasi positif memiliki jentik nyamuk di RT 4 RW 002.
PESERTA HADIR :
Masyarakat, peserta PIDI, dll
LATAR BELAKANG
PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus.
3M Plus terdiri dari :
Kegiatan PSN atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan JUMANTIK, rutin
dilaksanakan oleh Kelompok PKK yang tergabung dalam kelompok tugas JUMANTIK
(Kader Jumantik) dan didampingi oleh pihak dari Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Barat II.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk Pencegahan Perkembangbiakkan nyamuk
Aedes Aegepty dan Aedes albopictus yang mana sebagai pembawa virus Dengue . Penyebab
utama Demam Berdarah tersebut dibawa oleh nyamuk tersebut yang menggigit di pagi hari
sampai sore menjelang petang.
Kegiatan PSN ini meliputi penyuluhan-penyuluhan secara Door to Door,yakni dengan cara
mendatangi rumah-rumah tiap penduduk oleh petugas PSN . Sekaligus memeriksa tempat-
tempat yang rawan menjadi tempat berkembangnya Nyamuk Aedes aegepty, Salaha satu
contoh misalnya pada kamar mandi,tempat penampungan air serta tempat – tempat yang
sering menjadi sarang nyamuk lainnya.
Selama kegiatan PSN berlangsung, Kader Jumantik biasanya juga menemukan Beberapa
rumah yang di sebagian tempat penampungannya terdapat jentik-jentik atau larva
nyamuk,dari situ kader segera melaporkan kepada Bidan Desa untuk segera memberi
penanganan dan pengarahan pada beberapa penduduk yang kediamannya terdapat jentik
maupun larva nyamuk mematikan tersebut.
Dengan adanya Kegiatan Rutin PSN ini diharapkan untuk semakin berkurangnya kasus
penyebaran DBD. Yang mana masyarakat awam sulit untuk mengetahui gejala awal penyakit
mematikan tersebut.
PERMASALAHAN:
LAPORAN KEGIATAN
Pada saat pelaksanaan door to door untuk pemeriksaan jentik jentik nyamuk di rumah warga,
ditemukan beberapa rumah warga yang positif terdapat jentik nyamuk di beberapa kontainer
yang diperiksa. Kontainer yang diperiksa antara lain adalah dalam rumah / bangunan seperti
bak mandi, penampungan air bersih untuk masak/minum, vas bunga, aquarium, perangkap
semut, dispenser, pembuangan air kulkas, dan lain lain, sedangkan untuk bagian luar rumah
seperti ban bekas, kolam ikan, kolam renang, kaleng bekas, pagar, pelepah pohon, meteran
air, talang air dll.
Data rumah yang positif terdapat jentik nyamuk dari RT 003 sebanyak 3 rumah, yang
diperiksa oleh kader dan kesling puskesmas CPB II terdapat di bagian vas bunga, dispenser,
sama kaleng bekas,
Data rumah yang positif terdapat jentik nyamuk dari RT 010 sebanyak 2 rumah, yang
diperiksa oleh kader dan kesling puskesmas CPB II terdapat di bak mandi dan vas bunga.
Demikian data rumah yang positif terdapat jentik nyamuk yang telah diperiksa oleh kader dan
kesling puskesmas CPB II.
Untuk saat ini karna tidak ditemukan kasus positif DBD pada lokasi yang disebutkan di atas,
maka salah satu pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan sesuai yang
disarankan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ialah melakukan 3M, yaitu :
1. Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti
bak mandi, ember air, tempa penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain
sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi
tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Judul kegiatan :
Penyelidikan Epidemiologi DBD RT 7 RW 8 Kel. Cempaka Putih Barat
Latar belakang :
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan yang
pemberantasannya didasarkan pada kontrol terhadap nyamuk penyebar dengue yaitu Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Kecepatan diagnosis menjadi salah satu faktor utama
keberhasilan penyembuhan dan pemberantasan penyakit DBD.
Kasus DBD segera ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi (PE) dan dilakukan
penanggulangan seperlunya untuk mencegah penyebar luasan penyakit.
Penyelidikan Epidemiologi (PE) merupakan tindak lanjut dari pelaporan DBD. PE dilakukan
untuk mencari penderita atau tersangka DBD lain di sekitar tempat tinggal penderita (radius
100 meter).
Permasalahan :
Terdapat pelaporan kasus positif demam dengue di RT 7, RW 8 Kel. Cempaka Putih Barat
Pada pelaksanaan kali ini kami tim kesling beserta kader melakukan wawancara dan
pengamatan langsung di rumah masyarakat positif. Selanjutnya kami melakukan perencanaan
Intervensi yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan mengedukasi masyarakat
mengenai pentingnya 3M.
Pelaksanaan :
Hasil Penyelidikan Epidemiologi DBD dari rumah yang terkonfirmasi positif akan
ditindaklanjuti dengan PSN dan edukasi 3M untuk mencegah terjadinya kasus berulang
Latar belakang : kesehatan ibu dan anak (KIA) masih terus menjadi sorotan. Angka kematian
ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA. Dapat upaya menurunkan
angka kematian ibu dan anak, tidak hanya dapat diselesaikan dalam sektor kesehatan saja,
perlu melihat upaya dari sektor lainnya, karena pada dasarnya permasalahan AKI dapat
dilihat 2 hal, yaitu dari sisi masyarakat, dan dari sisi pelayanan. Permasalahan kesehatan yang
ada di masyarakat sehingga imbas dari permasalaahan tersebut akan berdampak buruk upaya
menurukan AKI
Permasalahan : masih ada ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya ke fasyankes di
er pandemi covid 19 ini, karena salah satu syarat untuk bisa memeriksa kehamilan adalah
dilakukannya swab test. ibu hamil merasa takut jika harus dilakukan swab, karena itu ibu
hamil tidak memeriksakan kehamilannya. Karena ibu hamil tidak memeriksakan
kehamilannya, mereka tidak mengetahui bagiamana perkembangan dan pertumbuhan
janinnya, sehingga faktor risiko terjadi nya AKI dapat terjadi.
Perencanaan dan intervensi : 1. mengunjungi rumah ibu hamil dan memberikan penyuluhan
terkait pentingnya memeriksakan kehamilan, faktor risiko terjainya AKI.
2. diperlukan sosialisasi kader ibu hamil kepada ibu-ibu hamil di lingkungan sekitarnya
dengan cara yang lebih atraktif untuk menarik perhatian dan antusiasme ibu hamil untuk
lebih rajin memeriksakan diri ke fasyankes
3. pemantauan berkala terhadap keikutsertaan ibu dalam kegiatan ANC
VAKSIN DI PKL
Permasalahan :
Angka mortalitas dan morbiditas Covid-19 semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh
masih kurangnya angka kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan. Sehingga pemerintah
mencanangkan Vaksinasi Masal Covid 19 sebagai upaya menekan angka mortalitas dan
morbiditas.
Pelaksanaan:
Dilakukan Vaksinasi Covid-19 pada pedagang dan masyakarat umum pada hari Rabu, 10
Maret 2021 di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat II Kegiatan tersebut berlangsung
dari pukul 08.00-14.00vWIB. Terdapat 200 Aparatur Sipil Negara yang dilakukan screening
Covid-19 dan sekitar 180 ASN penerima Vaksin Covid-19
Monitoring dan Evaluasi:
Pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19 disimpulkan bahwa:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Serta banyaknya masyarakat yang tidak menyadari bahwa mengidap penyakit metabolik
2. Tinggi nya kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan penyakit Covid-19 dengan
mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 di lingkungan kelurahan Cempaka Putih Barat
3. Minimnya kesadaran ASN dan Masyarakat tentang protokol kesehatan
Latar Belakang
Protein merupakan zat gizi yang sangat diperlukan bagi pembentukan enzim yang berperan
dalan metabolisme tubuh, termasuk sitem imun. Kondisi kekurangan energi protein (KEP)
dapat menyebabkan ketahanan tubuh menurun sehingga menyebabkan keseimbangan yang
terganggu dan akan terjadi infeksi, sedangkan salah satu determinan utama dalam
mempertahankan keseimbangan tersebut adalah status gizi. Pada status gizi kurang, individu
akan lebih rentan terhadap infeksi akibat menurunnya kekebalan tubuh terhadap invasi
patogen. Pertumbuhan yang baik dan status imunologi yang memadaikan menghasilkan
tingkat kesehatan yang baik pula. Sebaliknya, pertumbuhan fisik yang terhambat biasanya
disertai dengan status imunologi yang rendah sehingga balita mudah terkena penyakit. Oleh
karna itu, puskesmas melakukan skrining ke rumah warga yang memiliki balita setiap bulan
untuk mengetahui status gizi balita tersebut.
Permasalahan
Pada Kelurahan Cempaka Putih Barat masih banyak balita-balita yang memiliki status gizi
rendah. Dan Masih banyak orang tua yang menganggap semua makanan sama saja untuk
perkembangan dan pertumbuhan anak, serta kurangnya pengetahuan mengenai makanan apa
saja yang mengandung protein untuk mencukupi gizi anak.
Monev
Pada 2 orang anak yang dilakukan skrining kesehatan didapatkan :
Anak I, umur 4th : BB: 13.05; TB: 79.7. Didapatkan Z score berada pada garis hijau
Anak II, umur 23bulan: BB: 8,85; TB:92.08. Didapatkan Z score berada garis kuning
Evaluasi: Pada anak I sudah memiliki status gizi yang baik dan harus dipertahankan,
sedangkan pada anak ke II masih harus tetap ditingkatkan lagi dengan ditunjang dengan
PMT. Akan dilakukan evaluasi setiap bulan.
Latar belakang
ny Y, usia 63 tahun, diketahui mengidap sakit diabetes sebelumnya, pasien sebelumnya sudah lama
dirawat di rumah oleh keluarganya.
pada pukul 13.05 wib keluarga mengatakan pasien sudah tidak bisa diajak komunikasi lagi dan dirasa
sudah tidak bergerak lagi.
Pelaksanaan
Monev
Pada hasil pemeriksaan pada pasien, pasien dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.10 wib,
berdasarkan pemeriksaan kematian mencangkup pemeriksaan pupil yang didapatkan sudah
midriasis total ODS, pemeriksaan vena jugularis tidak didapatkan denyut nadi, dan pada auskultasi
cardiovaskular tidak didapatkan denyut nadi maupun suara paru vesikuler.
Kemudian setelah dinyatakan bahwa pasien meninggal dunia pukul 13.05 dokter menyampaikan
kepada keluarga pasien dan menyampaikan kepada RT RW terkait untuk pelaporan kematian
keluarga diharapkan agar tetap sabar dan tabah setelah ditinggalkan almarhumah.