Anda di halaman 1dari 11

F6.

Upaya Pengobatan Dasar

Judul : Pencegahan Terjadinya Demam Dengue di Masyarakat dengan Pemberantasan Sarang


Nyamuk

Latar belakang : Demam dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh
virus
dengue dan disebarkan melalui perantara nyamuk aedes aegyepti . WHO
memasukkan Indonesia dalam strata A dengan insidensi demam berdarah dengue
(DBD) yang tinggi, sehingga mengakibatkan tingginya angka perawatan rumah sakit
dan kematian akibat DBD. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan
oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti. Demam Berdarah
Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk
golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus.
3M Plus terdiri dari :

1. Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti


bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan
lain-lain.
2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain
sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi
tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti :


1. Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat
penampungan air yang sulit
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
3. Menggunakan kelambu saat tidur
4. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat
istirahat nyamuk, dan lain- lain.

Kegiatan PSN atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan JUMANTIK, rutin
dilaksanakan oleh Kelompok PKK yang tergabung dalam kelompok tugas JUMANTIK
(Kader Jumantik) dan didampingi oleh pihak dari Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Barat II.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk Pencegahan Perkembangbiakkan nyamuk
Aedes Aegepty dan Aedes albopictus yang mana sebagai pembawa virus Dengue . Penyebab
utama Demam Berdarah tersebut dibawa oleh nyamuk tersebut yang menggigit di pagi hari
sampai sore menjelang petang.
Kegiatan PSN ini meliputi penyuluhan-penyuluhan secara Door to Door,yakni dengan cara
mendatangi rumah-rumah tiap penduduk oleh petugas PSN . Sekaligus memeriksa tempat-
tempat yang rawan menjadi tempat berkembangnya Nyamuk Aedes aegepty, Salaha satu
contoh misalnya pada kamar mandi,tempat penampungan air serta tempat – tempat yang
sering menjadi sarang nyamuk lainnya.
Selama kegiatan PSN berlangsung, Kader Jumantik biasanya juga menemukan Beberapa
rumah yang di sebagian tempat penampungannya terdapat jentik-jentik atau larva
nyamuk,dari situ kader segera melaporkan kepada Bidan Desa untuk segera memberi
penanganan dan pengarahan pada beberapa penduduk yang kediamannya terdapat jentik
maupun larva nyamuk mematikan tersebut.
Dengan adanya Kegiatan Rutin PSN ini diharapkan untuk semakin berkurangnya kasus
penyebaran DBD. Yang mana masyarakat awam sulit untuk mengetahui gejala awal penyakit
mematikan tersebut

Permasalahan : Kepedulian masyarakat terhadap pemberantasan sarang nyamuk masih minim

Perencanaan dan pemilihan intervensi : Pada pelaksanaan kali ini tim kader dan kesling
puskesmas cempaka putih barat melakukan inspeksi ke rumah rumah warga kemudian
melakukan peninjauan di tempat-tempat yang kemungkinan memiliki jentik nyamuk, setelah
itu memberikan informasi kepada warga mengenai 3M agar mencegah terjadinya wabah
DBD.
para kader pun turut mencontohkan cara menguras bak atau vas bunga tempat air, dan
menyuci bak tersebut agar tidak terisi oleh jentik nyamuk.

Pelaksanaan :Rabu, 3 Maret 2021


Lokasi : Kecamatan Cempaka Putih, RT 005 yang berlokasi di RW 003
Pukul : 08.00-10.00
Laporan kegiatan :

Pada saat pelaksanaan door to door untuk mengedukasi cara melakukan pemberantasan
sarang nyamuk, pemeriksaan jentik jentik nyamuk di rumah warga, tidak ditemukan rumah
warga yang positif terdapat jentik nyamuk. Kontainer yang diperiksa antara lain adalah dalam
rumah / bangunan seperti bak mandi, penampungan air bersih untuk masak/minum, vas
bunga, aquarium, perangkap semut, dispenser, pembuangan air kulkas, dan lain lain,
sedangkan untuk bagian luar rumah seperti ban bekas, kolam ikan, kolam renang, kaleng
bekas, pagar, pelepah pohon, meteran air, talang air dll.

Monev : Hasil edukasi pencegahan sarang nyamuk dan evaluasi PSN didapatkan tidak
terdapat rumah yang terkonfirmasi positif memiliki jentik nyamuk di RT 4 RW 002.

MENGISI BORANG F2 - PSN

PESERTA HADIR :
Masyarakat, peserta PIDI, dll

LATAR BELAKANG
PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus.
3M Plus terdiri dari :

1. Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti


bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan
lain-lain.
2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain
sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi
tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti :


1. Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat
penampungan air yang sulit dibersihkan
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
3. Menggunakan kelambu saat tidur
4. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat
istirahat nyamuk, dan lain- lain.

Kegiatan PSN atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan JUMANTIK, rutin
dilaksanakan oleh Kelompok PKK yang tergabung dalam kelompok tugas JUMANTIK
(Kader Jumantik) dan didampingi oleh pihak dari Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Barat II.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk Pencegahan Perkembangbiakkan nyamuk
Aedes Aegepty dan Aedes albopictus yang mana sebagai pembawa virus Dengue . Penyebab
utama Demam Berdarah tersebut dibawa oleh nyamuk tersebut yang menggigit di pagi hari
sampai sore menjelang petang.
Kegiatan PSN ini meliputi penyuluhan-penyuluhan secara Door to Door,yakni dengan cara
mendatangi rumah-rumah tiap penduduk oleh petugas PSN . Sekaligus memeriksa tempat-
tempat yang rawan menjadi tempat berkembangnya Nyamuk Aedes aegepty, Salaha satu
contoh misalnya pada kamar mandi,tempat penampungan air serta tempat – tempat yang
sering menjadi sarang nyamuk lainnya.
Selama kegiatan PSN berlangsung, Kader Jumantik biasanya juga menemukan Beberapa
rumah yang di sebagian tempat penampungannya terdapat jentik-jentik atau larva
nyamuk,dari situ kader segera melaporkan kepada Bidan Desa untuk segera memberi
penanganan dan pengarahan pada beberapa penduduk yang kediamannya terdapat jentik
maupun larva nyamuk mematikan tersebut.
Dengan adanya Kegiatan Rutin PSN ini diharapkan untuk semakin berkurangnya kasus
penyebaran DBD. Yang mana masyarakat awam sulit untuk mengetahui gejala awal penyakit
mematikan tersebut.

PERMASALAHAN:

Paxia Ayu, [01.03.21 08:07]


PERMASALAHAN
Pelaksanaan: Jumat, 26 Februari 2021
Lokasi : Kecamatan Cempaka Putih, RT 003 dan RT 010 yang berlokasi di RW 003
Pukul : 08.00-10.00

LAPORAN KEGIATAN
Pada saat pelaksanaan door to door untuk pemeriksaan jentik jentik nyamuk di rumah warga,
ditemukan beberapa rumah warga yang positif terdapat jentik nyamuk di beberapa kontainer
yang diperiksa. Kontainer yang diperiksa antara lain adalah dalam rumah / bangunan seperti
bak mandi, penampungan air bersih untuk masak/minum, vas bunga, aquarium, perangkap
semut, dispenser, pembuangan air kulkas, dan lain lain, sedangkan untuk bagian luar rumah
seperti ban bekas, kolam ikan, kolam renang, kaleng bekas, pagar, pelepah pohon, meteran
air, talang air dll.
Data rumah yang positif terdapat jentik nyamuk dari RT 003 sebanyak 3 rumah, yang
diperiksa oleh kader dan kesling puskesmas CPB II terdapat di bagian vas bunga, dispenser,
sama kaleng bekas,
Data rumah yang positif terdapat jentik nyamuk dari RT 010 sebanyak 2 rumah, yang
diperiksa oleh kader dan kesling puskesmas CPB II terdapat di bak mandi dan vas bunga.
Demikian data rumah yang positif terdapat jentik nyamuk yang telah diperiksa oleh kader dan
kesling puskesmas CPB II.

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI:


Pada pelaksanaan kali ini tim kader dan kesling puskesmas cempaka putih barat melakukan
inspeksi ke rumah rumah warga kemudian melakukan peninjauan di tempat-tempat yang
kemungkinan memiliki jentik nyamuk, setelah itu memberikan informasi kepada warga
mengenai 3M agar mencegah terjadinya wabah DBD.
para kader pun turut mencontohkan cara menguras bak atau vas bunga tempat air, dan
menyuci bak tersebut agar tidak terisi oleh jentik nyamuk.
PELAKSANAAN :

Untuk saat ini karna tidak ditemukan kasus positif DBD pada lokasi yang disebutkan di atas,
maka salah satu pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan sesuai yang
disarankan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ialah melakukan 3M, yaitu :
1. Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti
bak mandi, ember air, tempa penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain
sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi
tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

MONITORING DAN EVALUASI:


Hasil evaluasi PSN didapatkan beberapa rumah terkonfirmasi positif memiliki jentik nyamuk
di area rumah di RW 003 dan segera dilakukan tindakan 3M untuk pencegahan terjadinya
wabah DBD.

F5. BORANG PE DBD


Peserta : peserta PIDI, masyarakat, lain lain

Judul kegiatan :
Penyelidikan Epidemiologi DBD RT 7 RW 8 Kel. Cempaka Putih Barat

Latar belakang :

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan yang
pemberantasannya didasarkan pada kontrol terhadap nyamuk penyebar dengue yaitu Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Kecepatan diagnosis menjadi salah satu faktor utama
keberhasilan penyembuhan dan pemberantasan penyakit DBD.
Kasus DBD segera ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi (PE) dan dilakukan
penanggulangan seperlunya untuk mencegah penyebar luasan penyakit.
Penyelidikan Epidemiologi (PE) merupakan tindak lanjut dari pelaporan DBD. PE dilakukan
untuk mencari penderita atau tersangka DBD lain di sekitar tempat tinggal penderita (radius
100 meter).

Permasalahan :
Terdapat pelaporan kasus positif demam dengue di RT 7, RW 8 Kel. Cempaka Putih Barat

Perencanaan dan pemilihan intervensi :

Pada pelaksanaan kali ini kami tim kesling beserta kader melakukan wawancara dan
pengamatan langsung di rumah masyarakat positif. Selanjutnya kami melakukan perencanaan
Intervensi yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan mengedukasi masyarakat
mengenai pentingnya 3M.

Pelaksanaan :

Pelaksanaan : 2 Maret 2021


Lokasi : Rt 7, Rw 8 Kel. Cempaka Putih Barat
Dilakukan wawancara kepada keluarga dan pengamatan langsung.
Bukti atau data berasal dari hasil wawancara keluarga, dokumen rumah sakit dan pengamatan
langsung.
Hasil : penyelidikan epidemiologi didapatkan hasil terdapat 1 pasien demam dengue yg saat
ini telah sembuh. Tgl 22 februari 2021 pasien dirujuk oleh Puskesmas Kelurahan Cempaka
Putih Barat 2 ke RS Islam Jakarta Cempaka Putih untuk dilakukan rawat inap. Selama
perawatan tanda perdarahan (-), lemas (-), hasil lab tidak ditemukan hemokonsentrasi,
ditemukan trombositopenia.

Monitoring dan evaluasi :

Hasil Penyelidikan Epidemiologi DBD dari rumah yang terkonfirmasi positif akan
ditindaklanjuti dengan PSN dan edukasi 3M untuk mencegah terjadinya kasus berulang

F3. Laporan kunjungan KIA

Latar belakang : kesehatan ibu dan anak (KIA) masih terus menjadi sorotan. Angka kematian
ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA. Dapat upaya menurunkan
angka kematian ibu dan anak, tidak hanya dapat diselesaikan dalam sektor kesehatan saja,
perlu melihat upaya dari sektor lainnya, karena pada dasarnya permasalahan AKI dapat
dilihat 2 hal, yaitu dari sisi masyarakat, dan dari sisi pelayanan. Permasalahan kesehatan yang
ada di masyarakat sehingga imbas dari permasalaahan tersebut akan berdampak buruk upaya
menurukan AKI

Permasalahan : masih ada ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya ke fasyankes di
er pandemi covid 19 ini, karena salah satu syarat untuk bisa memeriksa kehamilan adalah
dilakukannya swab test. ibu hamil merasa takut jika harus dilakukan swab, karena itu ibu
hamil tidak memeriksakan kehamilannya. Karena ibu hamil tidak memeriksakan
kehamilannya, mereka tidak mengetahui bagiamana perkembangan dan pertumbuhan
janinnya, sehingga faktor risiko terjadi nya AKI dapat terjadi.

Perencanaan dan intervensi : 1. mengunjungi rumah ibu hamil dan memberikan penyuluhan
terkait pentingnya memeriksakan kehamilan, faktor risiko terjainya AKI.
2. diperlukan sosialisasi kader ibu hamil kepada ibu-ibu hamil di lingkungan sekitarnya
dengan cara yang lebih atraktif untuk menarik perhatian dan antusiasme ibu hamil untuk
lebih rajin memeriksakan diri ke fasyankes
3. pemantauan berkala terhadap keikutsertaan ibu dalam kegiatan ANC

Pelaksanaan : dilakukan kunjungan rumah di RW 06 kelurahan cempaka putih barat pada


pukul 09:00-10:00 wib
terdapat ibu hamil berusia 24 tahun, dilakukan pemeriksaan fisik dan pengukuran TB, BB
dan LILA
Monev : ibu hamil berusia 24 tahun, G3P2A0, dengan riwayat persalinan sebelumnya dengan
anemia dan dilakukan transfusi. Belum pernah memeriksakan diri ke fasyankes. Saat ini usia
kehamilan diperkirakan 16 minggu, BB 39 kg, TB 154 cm LILA 18 cm, saat ini pasien
mengalami KEK karena nutrisi yang dibutuhkan belum mencukupi kebutuhan harian untuk
ibu hamil. saat ini ibu sedang tidak nafsu makan.
petugas memberikan edukasi terkait pentingnya memeriksakan kehamilan di fasyankes,
diharapkan ibu dan keluarga paham.

VAKSIN DI PKL

Judul : Vaksinasi COVID-19


Latar Belakang :
Saat ini Indonesia sedang mengalami pandemi Covid-19 yang jumlah morbiditas dan
mortalitas akibat penyakit ini semakin meningkat. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia
membuat suatu program untuk menekan angka mortalitas dan morbiditas covid19 melalui
Vaksinasi Covid 19. Vaksinasi adalah suatu proses pemberian vaksin melalui disuntikkan
maupun diteteskan ke dalam mulut untuk meningkatkan produksi antibodi guna menangkal
penyakit tertentu. Proses vaksinasi Covid19 sudah dimulai sejak awal Januari lalu yang
dimulai oleh Presiden RI dan tenaga kesehatan. Saat ini sasaran vaksinasi sudah mencapai
pedagang dan masyarakat umum.

Permasalahan :
Angka mortalitas dan morbiditas Covid-19 semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh
masih kurangnya angka kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan. Sehingga pemerintah
mencanangkan Vaksinasi Masal Covid 19 sebagai upaya menekan angka mortalitas dan
morbiditas.

Perencanaan dan pemilihan intervensi:


A. Melakukan skrining bagi calon penerima vaksin Covid-19.
B. Melakukan vaksinasi Covid-19.
C. Melakukan Konseling Infomrasi dan Edukasi (KIE) agar tetap menjalani protokol
kesehatan walaupun sudah melakukan vaksinasi.

Pelaksanaan:
Dilakukan Vaksinasi Covid-19 pada pedagang dan masyakarat umum pada hari Rabu, 10
Maret 2021 di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat II Kegiatan tersebut berlangsung
dari pukul 08.00-14.00vWIB. Terdapat 200 Aparatur Sipil Negara yang dilakukan screening
Covid-19 dan sekitar 180 ASN penerima Vaksin Covid-19
Monitoring dan Evaluasi:
Pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19 disimpulkan bahwa:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Serta banyaknya masyarakat yang tidak menyadari bahwa mengidap penyakit metabolik
2. Tinggi nya kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan penyakit Covid-19 dengan
mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 di lingkungan kelurahan Cempaka Putih Barat
3. Minimnya kesadaran ASN dan Masyarakat tentang protokol kesehatan

F4. Skrining Status Gizi Balita di RW 06 Kelurahan Cempaka Putih Barat

Latar Belakang
Protein merupakan zat gizi yang sangat diperlukan bagi pembentukan enzim yang berperan
dalan metabolisme tubuh, termasuk sitem imun. Kondisi kekurangan energi protein (KEP)
dapat menyebabkan ketahanan tubuh menurun sehingga menyebabkan keseimbangan yang
terganggu dan akan terjadi infeksi, sedangkan salah satu determinan utama dalam
mempertahankan keseimbangan tersebut adalah status gizi. Pada status gizi kurang, individu
akan lebih rentan terhadap infeksi akibat menurunnya kekebalan tubuh terhadap invasi
patogen. Pertumbuhan yang baik dan status imunologi yang memadaikan menghasilkan
tingkat kesehatan yang baik pula. Sebaliknya, pertumbuhan fisik yang terhambat biasanya
disertai dengan status imunologi yang rendah sehingga balita mudah terkena penyakit. Oleh
karna itu, puskesmas melakukan skrining ke rumah warga yang memiliki balita setiap bulan
untuk mengetahui status gizi balita tersebut.

Permasalahan
Pada Kelurahan Cempaka Putih Barat masih banyak balita-balita yang memiliki status gizi
rendah. Dan Masih banyak orang tua yang menganggap semua makanan sama saja untuk
perkembangan dan pertumbuhan anak, serta kurangnya pengetahuan mengenai makanan apa
saja yang mengandung protein untuk mencukupi gizi anak.

Perencanaan dan pemilihan intervensi


1. Memberikan dorongan kepada orang tua yang memiliki anak usia balita maupun anak-anak
agar rutin memberikan follow up TB dan BB anak setiap bulan kepada kader selama masa
pandemi
2. Memberikan KIE serta mampu meningkatkan semangat orang tua dari anak untuk
mencegah kekurangan protein pada masa pertumbuhan anak
3. Mengadakan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk melihat perkembangan gizi
anak
Pelaksanaan
Skrining status gizi dilakukan di salah satu rumah warga di RW 06 kelurahan Cempaka Putih
Barat, yang diikuti oleh 2 orang balita tanggal 15 April 2021 jam 09.00-10.00. Skrining status
gizi balita dilakukan dengan kegiatan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan pembagian
PMT.

Monev
Pada 2 orang anak yang dilakukan skrining kesehatan didapatkan :
Anak I, umur 4th : BB: 13.05; TB: 79.7. Didapatkan Z score berada pada garis hijau
Anak II, umur 23bulan: BB: 8,85; TB:92.08. Didapatkan Z score berada garis kuning

Evaluasi: Pada anak I sudah memiliki status gizi yang baik dan harus dipertahankan,
sedangkan pada anak ke II masih harus tetap ditingkatkan lagi dengan ditunjang dengan
PMT. Akan dilakukan evaluasi setiap bulan.

F2. PEMERIKSAAN KEMATIAN

pemeriksaan kematian di cempaka putih barat rt 14/07 a/n ny Y

Latar belakang

ny Y, usia 63 tahun, diketahui mengidap sakit diabetes sebelumnya, pasien sebelumnya sudah lama
dirawat di rumah oleh keluarganya.

pada pukul 13.05 wib keluarga mengatakan pasien sudah tidak bisa diajak komunikasi lagi dan dirasa
sudah tidak bergerak lagi.

Perencanaan dan pemilihan intervensi

petugas puskesmas mendatangi rumah pasien untuk memeriksa keadaan pasien

Pelaksanaan

petugas memeriksakan keadaan pasien dan didapatkan:

1. tidak ada respon pupil mata

2. tidak ada gerakan dada

3. tidak terdengar denyut jantung

4. tidak teraba denyut nadi carotis dan radialis

5. kulit terasa dingin dan sianosis

Monev
Pada hasil pemeriksaan pada pasien, pasien dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.10 wib,
berdasarkan pemeriksaan kematian mencangkup pemeriksaan pupil yang didapatkan sudah
midriasis total ODS, pemeriksaan vena jugularis tidak didapatkan denyut nadi, dan pada auskultasi
cardiovaskular tidak didapatkan denyut nadi maupun suara paru vesikuler.

Kemudian setelah dinyatakan bahwa pasien meninggal dunia pukul 13.05 dokter menyampaikan
kepada keluarga pasien dan menyampaikan kepada RT RW terkait untuk pelaporan kematian

keluarga diharapkan agar tetap sabar dan tabah setelah ditinggalkan almarhumah.

Anda mungkin juga menyukai