Anda di halaman 1dari 47
BABI PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang menghendaki terjadinya kecelakaan. Hal tersebut merupakan naluri yang wajar dan besifat universal bagi setiap mahluk hidup di dunia. Namun karcna adanya berbedaan status sosial antara tenaya kerja dengan pengusaha sebagai pemberi kerja dalam melakukan hubungan kerja, terutama pada saat melakukan kontrak perikatan dan hat-hal lain selama berlangsungnya hubungan kerja, maka diperlukan intervensi pemerintah untuk memberikan batas minimal yang harus dipenuhi dalam persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja. Batas minimal atau persyarat minimal tersebut dituangkan dalam Undang-urdang Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970. Gambar - 1 KEDUDUKAN HUKUM UU No.? TAHUN 1970 HUKUM ENAGAKERIAAN/ HUKUM PIDANA HUKUM \K PERDAIA Lex Specialist | [Lex Generalist | WU ap 1930 Gb Ay 225 1h 1930) UU KK No.1/1970 UU Fetasan (StDINO.143 1n.1952) UU Rel Industri (StIbl.No.593 Th 1938) - — UU Timah Putin Kering (Stbl.No.509 Th. 932} MPR 1930 PERATURAN PELAKSANAAN | 8. Tujuan Pembelaiaran i. Umum Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat memahami Undang-undang Keselamatan Kerja (UUKK) LN No.1 tahun 1970 2. Khusus Setelah_mempelajari modu! ini diharapkan peserta dapat menelaskan dasar hukum yang digunakan untuk melandasi dilakukannya Mudiil Undane-Undane Keselamatan Keria TN Na 1 Talwn 1070) . a. pemeriksaan data atau indikator pelaksanaan K3 secara umum berupa pemasangan poster-poster K3, tandatanda peringatan, petunjuk K3 yang dipasanng di tempat kerja b. pemeriksaan adanya Standards Operation Prosedure (SOP) : + kerja aman, keadaan darurat; + lembar UUKK No.1 tahun 1970; + fasilitas P3K ¢. pemeriksaan: + perijinan K3 yang berupa ijin/sertifikat/ pengesahan pemakaian peralatan yang diatur melalui Peraturan/Keputusan Menteri Tenaga kerja (dant ‘Transmigrasi); + sertifikat keahlian yang harus dimiliki oleh jabataa tertentu di tempat kerja (operator peasawat uap, pesawat angkat/crane, forklift, sekretaris P2K3) d. pengamanan terhadap : + sumber-sumber bahaya sesuai dengan kentuan yang diatur dalam Perturan/Keputusan Meneteri Tenaga kerja (dan Transmigrasi); + pintu:pintu darurat tersedia dengan cukup dan dipasang dengan konstruksi yang benar sesuai ketntuan dan standar; C. Ruang Lingkup Ruang !ingkup pembahasan modul ini meliputi a. Dasar hukum b. Lotar belakang undnag-uncang keselamacan kerja ©. Tujuan undang-undang keselamatan kerja 4. Penjelasan pasat-pasal Jari batang Wubuh undang-undang Mudul Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 2 BABI DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN A. DASAR HUKUM. 1. Pasal 5, 20, 27 ayat (2) UUD 1945 * Pasal 27 ayat (2) : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan untuk penghidupan yang layak bagi kemanusiaan 2. Pasal 9, 10 Undang-undang No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja = Pasal 9 Setian tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moril kerja serta perlakukan sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan moral agama + Pasal 10 : Pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup a. Norma keselamatan kerja : b. Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan : c. Norma kerja ; d.Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja. Pasal 9 dan 10 tersebut diatas telah dicabut berkaitan dengan dicabutnya Undang-undang No.i4 Tahun 1969 dengan diberlakukannya Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Ketentuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam Undang-undang No.13 Tahun 2003 diatur dalam pasal 86 dan 87. Pasal 86 : Ayat (1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas a. keselamatan dan kesehatan kerja; b. moral dan kesusilaan; dan c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Ayat (2) Untuk melindungi tenaga keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Ayat (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku MLulul Undane-Undane Keselamatan Keria LN No.1 Tahun 1970 3 Pasal 87 Ayat (1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi. dengan — system =— manajemen perusahaan. Ayat (2) Ketentuan mengenai penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Glatur dengan Peraturan Pemerintah B. PENGERTIAN 1. Keselamatan kerja, yang dimaksud dengan keselamatan kerja dalam Undang-undang No.1 Tahun 1970 adalah termasuk didalamnya adalah kesehatan kerja dan lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja a. Secara filosofi : adalah pemikiran dan upaya serta penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah dan rohaniah setiap tenga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. b. Secara yuridis ; adalah sekumpulan ketentuan yang disusun secara teratur tentang sesuatu yang dilarang atau yang diwajibkan untuk dilaksanakan untuk mencegah kecelakaan dan untuk itu dikenakar sangsi atas pelanggarannya. Kecelakaan, adalah peristiwa yang tidak dikehendaki dan tidak diduga yang mengganggu jalannya proses aktivitas yang telah ditentukan dari semula dan dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan atau harta benda. ‘Muadul Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No. Tahun 1970 4 BAB III POKOK BAHASAN A. SEJARAH PERATURAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI INDONESIA 1. Sejarah Peraturan K3 a. Masa Purbakala : Sejarah keselamatan kerja dan kecelakaan kerja pada umumnya sama tuanya dengan kehidupan manusia. Masalah keselamatan kerja dan kecelakaan kerja dikenal mulai sejak manusia bekerja. Sejak zaman purba, manusia dalam bekerja telah mengenal kecelakaan, dan dari pengalamannya kemudian berkembang pengetahuan tentang bagaimana agar kecelakaan tidak menimpa dap dirinya atau tidak terulang kembali Terdapat catatan kuno tentang keselamatan bangunan yang telah diatur oleh Raja Hamurabi dari Babilonia pada abad 17 sebelum Masehi. Raja Hamurabi mengatur dalam undang-undang negaranya tentang hukuman bagi para aili bangunan yang membuat bangunan rumah, dan bangunannya mendatangkan kecelukuan bagi pemilik dan anygow keluarganya. Lima abad kemudia, yaitu pada zaman Mosai, para ahli ’angunan harus bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja para pelaksana dan pekerja-pekerjanya. Kemudian masalah-masaiah keselamatan kerja meluas ke Yunani, Romawi dan lain-lain namun masih beluen merupakan suatu usaha yang terarah dan terorganisir. (Hand out Training Aggota P2K3, Depnakertrans 8.1.) b. Masa Modern Perubahan besar dalam bentuk maupun jenis kecelakaan dalam industri dimulai setelah berhasilnya revolusi industri pada abad 18. Setelah pemakaian tenaga uap dan tenaga listrik dalam “Mud ul Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 5 proses mekanisasi dan elektrifikasi dikalangan industri, muncul bentuk-bentuk kecelakaan yang lain. Dengan penggantian batu bara oleh minyak dan pada saat ini mulai mengarah ke tenaga nuklir, maka muncul sumber-sumber bahaya baru dan mengakibatkan bentuk kecelakaan telah berubah. Penyebaran mesin-mesin industri modern secara teratur dan Peningkatan pemakaian bermacam-macam bahan kimia untuk Keperluan industri makin meningkatnya potensi_terjadinya kecelakaan. Penggunaan teknologi maju untuk keperluan meningkatnya kehidupan umat manusia_ selalu bersifat ambivalen. Disatu pihak akan meningkatkan efisiensi_ dan produktivitas, namun di lain pihak menimbulkan masalah- masalah baru dalam fingkungan yang akan berdampak pada umat manusia, Namun demikian perubahan-perubahan teknologi tdak selau mengakibatkan bertambahnya tingkat bahaya Tujuan penggunaan teknologi = maju disamping untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, juga dimaksudkan uniuk —mengurangi tingkat- resikokecelakaan dengait menciptakan peralatan produksi yang tidak banyak mengandung Lalaya kecelakaan. Mesin-mesin tarikan langsung lebih aman dari mesin-mesin tua yang menggunakan__poros-poros pemindahan tenaga, pesawat-pesawat angkat dengan motor listrik yang modern, lebih aman dari mesin-mesin uap yang lebih tua. Alat-alat_pelayanan mekanik digunakan untuk mencegah terhadap bahaya-bahaya kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan tenaga imanusia yang berlebihan. Mudul Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 6 Namun kemajuan yang meningkat secara pesat dalam Penggunaa teknologi maju dan diterapkan untuk keperluan produksi secara besar-besaran, berubahnya industri-industri rumah tangga menjadi industri pabrik, telah mendorong penggunaan tenaga kerja secara massal dengan intensitas waktu kerja yang makin panjang. Keadaan sebagai hasil revolusi industri yang berupa kemajuan-kemajuan, tetapi disini lain juga meninykatnya jumlah kecelakaan adalah bertentangan dengan perikemanusiaan dan memerlukan perbaiian. Gerakan perbaikan tersebut dipimpin oleh orany-urany yay merasa bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral terhadap kesejahteraan kawan-kaan sekerjanya. Gerakan perbaikan yang bertujuan untuk melindungi yang lemah yaitu para buruh buruh pabrik, terutama andk-atak yany bekerja dalam kendisi kerja yang buruk adalah ditujukan untuk mempengruhi pemerintah agar dapat memberikan perlindungan kepada mereka, Gerakan perbaikan terhadap masalah kondisi kerja, wakiu kerja dan kesehatan tenaga kerja terus meningkat kepada masalah keselamatan kerja sejalan dengan meningkatnya kecepatan serta| pemakaian mesin yang = menyebabkan — tambah berbahayannya pekerjaan di pabrik. Pada awalnya pemilik pabrik, tidak bertanggungjawab sama sekali atas kecelakaan dan cacat para pekerjanya akibat dari kecelakaan yang terjadi, dan tetap tidak peduli akan desakan masyarakat, sampai kemudian diundangkan Undang-undang Pabrik (Factory Act) pada tahun 1944. Muda Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 Dari sejarah perkembangan gerakan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut di atas, tercermin pula proses perkembanyan pola pikir manusia di dalam pemikiran dan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan penyyunaan tekriulogi. c. Awal Peraturan Keselamatan Kerja di Dunia Usaha-usaha yang dilakukan oleh gerakan sosia! untuk perbaikan terhadap masalah kondisi kerja dapat dicapai dengan diterapkannya Undang-undang tentang Perawatan Kesehatan dan Moral Pekerja Pabrik pada tahun 1802. Undang-undang tersebut diubah pada tahun 1833 dimana amandemennya menghendaki adanya suatu instansi pengawasan dari pemerintah, Pada tahun 1844 ditambakkan kepada Undang undanq tersebut kewajiban pengawasan mesin, penyediaan pengaman dan kewajiban melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi. * Di Perancis pada tahun 1841 dikeluarkan peraturan tentang perlindungan tenaga kerja anak dalam industri yang mempergunakan tenaga mekanik, namun undang-undang yang secara tegas mengatur keselamatan kerja dikeluarkan pada tahun 1893. * Di Rusia tahun 1845 dikeluarkan surat edaran tentang pengawasan kesehatan kerja di pabrik-pabrik. Tahun 1853 dikeluarkan ketentuan yang memberikan wewenang kepada pemerintah untuk mengawasi hal-hal yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja anak di pusat-pusat industri di Dusseldorf. Tahun 1869 keluar ketentuan umum perlindungan er Mudu! Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 8 pekerja terhadap kecelakaan-kecelakaan dalam industri dan penyakit akibat kerja. Tahun 1872 dikeluarkan sistern pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja untuk daerah industri negara bagian Saxon dan Badern. Tahun 1878 dikeluarkan undang-undang tentang pengawasan pabrik di seluruh negara bagian Jerman. Tahun 1884 dikeluarkan peraturan tentang asuransi kecelakaan kerja. «4 Dj Belgia peraturan keselamatan dan kesehatan kerja diadopsi dari peraturan yang berasal dari zaman pemerintahan Napoleon dan sebagian berasal dari peraturan pengawasan bahaya industri. Pada tahun 1810 dikeluarkan undang-undang mengenai tambang, peleburan logam, dan jenis usaha yang sama. + Di Denmark dan Swiss telah ada peraturan keselamatan sejak tahun 1840, tetapi pelaksanaannya secara efektif di Denmark baru pada tahun 1873 dan di Swiss pada tahun 1877. * Di Amerika Serikat, Massachusset adalah negara bagian petlama yeny meimiliki undang-undang pencegahan kecelakaan diperusahaan pada tahun 1867, Wincosin pada tahun 1885, New York pada tahun 1867, Ohio pada tahun 1888, Messouri pada tahun 1891 dan Rhode Island pada tahun 1896. + Di Indonesia Usaha penanganan masalah keselamatan kerja dimulai pada tahun 1847, sejalan dengan dipakainya mesin- mesin untuk keperluan industri oleh Pemerintah Hindia Belanda Penanganan keselamatan kerja waktu itu pada dasarnya bukan untuk pengawasan terhadap pemakaian pesawat-pesawat uap es Mucid Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 9 tetapi untuk mencegah terjadinya kebakaran yang ditimbulkan akibat penggunaan pesawat uap. Pelaksanaan terhadap pengawasannya pada waktu itu diserahkan kepada instansi Dienst Van het Stoomwezen. Dengan berdirinya dinas stoomwezen, maka untuk pertama kalinya di Indonesia pemerintah secara nyata mengadakan usaha perlindungan tenaga kerja dari bahaya kecelakaan. Pengertian perlindungan tenaga kerja pada saat itu adalah tenaga kerja Belanda yang bekerja di perusahaan-perusahaan di wilayah jajahan Belanda. Pada waktu itu perlindungan tenaga kerja yang berasal dari orang-orang yang dijajah dianggap bukan sebagai suatu kepentingan masyarakat oleh pihak pemerintah yang menjajah Untuk membantu kepentingan pengawasan pesawat uap, dirasakan perlunya suatu unit penyelidikan bahan atau laboratorium yang merupakan bagian dari dinas Stoomwezen. Laboratorium tersebut diserahkan kepada Sekoiah Teknik Tinggi di Bandung pada tahun 1912, untuk keperluan pendidikan. Laboratorium penyelidikan bahan tersebut kini menjadi bagian dari Departemen Perindustrian dengan nama Balai Penelitian Bahan (B47). Pada akhir abad 19 pemakaian pesawat uap meningkat dengan pesat dan disusul dengan pemakaian mesin-mesin diesel dan listrik di pabrik-pabrik. Hal tersebut menyebabkan timbulnya sumber-sumber bahaya baru bagi para_pekerja dan kecelakaan kerja bertambah sering terjadi. Pada tahun 1905, akhirnya pemerintah mengeluarkan Staatsblad No.521 yaitu peraturan Mudu] Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1870 10 tentang keselamatan kerja yang disebut dengan nama Veiligheids Reglement yang disingkat VR, dan kemudian diperbaharui pada tahun 1910 dengan Staatsbiad No.406 pengawasannya dilakukan oleh Dinas Stoomwezen. Sesudah perang dunia kesatu. proses mekanisasi dan elektrifikasi di perusahaan industri_berjalan lebih pesat. Mesin- mesin diesel dan listrik memegang peranan di pabrik-pabrik, jumlah kecelakaan meningkat sehingga pengawasan terhadap pabrik-pabrik dan bengkel-bengkel ditingkatkan. Pada tahun 1925 nama Vienst Van het Stoomwezen diganti dengan nama yang lebih sesuai yaitu Dienst Van het Veiligheidstoezignt, disingkat VT atau Pengawasan Keselamatan Kerja Dengan berkeribangnya model dan tipe pesawat uap yang didatangkan ke Indonesia dimana tekanannya juga semakin tinggi, maka pada tahun 1930 pemerintah mengeluarkan Stoomordonantie dan Stoom Verordening dengan Staatsbland No.225 dan No.339. Kemudian secara berturut-turut tugas VT ditambah sesuai dengan undang-undang yang dikeluarkan, yaitu pada: + Tahun 1931 : Pengawasan terhadap bahan-bahan yang mengandung racun di perusahaan—(pabrik cat, accu,percetakan dll) dengan Loodwit Ordonantie, Staatsblad NO.SO9 + Tahun 1932 dan 1933 : Pengawasan terhadap pabrik petasan dengan Undang-undang dan Peraturan Petasan (Vuurwerk — Ordonantie dan Vuurwerk Verordening Staatsblad No.143 dan No.10). + Tahun 1938 dan 1939 : Pengawasan terhadap jalan rel kereta api loko dan gerbongnya yang digunakan sebagai aiat pengangkutan di perusahaan perlanian,kelutariart pertambangan dan sebagainya selain dari jalan kereta api Mud ul Undang-Undang Kesclamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 ul PIKA, yaitu. melalui Industriebaan Ordonantie dan Industriebaan Verordening staatsblad_nomor $9 dan nomor 29. + Tahun 1940 - Untuk pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pengawasan Keselamatan Kerja, para Pengusaha ditarik biaya retribusi melalui Retributie Ordonantie dan Retributie Verordening, Staatsblad nomor 424 dan nomor 425. 2. Beberapa Peraturan Yang Berkaitan K3 di Indonesia a. Undana-undang No.1 tahun 1951 Pernyataan Berlakunya Undang-undang Kerja Takun 1948 No.12 (Undang-undang ini telah dicabut dengan Undang-wndang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ) Di dalam penjelasannya dikatakan bahwa Undang-undang No.12 tahun 1948 ini dimaksudkan sebagai undang-undang pokok (lex generalis) undang-undeng kerja yang memuat aturan-aturan dasar tentang pekerjaan anak, orang muda dan orang wanita, waktu kerja, istirahat dan tempat kerja Mengenai pekerjaan anak, ditentukan bahwa anak-anak tidak boleh menjalankan pekerjaan (pasal 2). Maksud Jarangan ini adalah memberikan perlindungan terhadap keselamatan, kesehatan dan pendidikan si onak. Larangan itu sifatnya mutlak, artinya di semua perusahaan, tanpa membedakan jenis perusahaan tersebut. | Tetapi kenyataannya masih ada anak yang bekerja dengan berbagai alasan. Yang perlu diperhatikan adalah perlindungannya serta kesempatan untuk sekolah dan mengembangkan diri. Untuk selanjutnya ketentuan tentang anak yang bekerja dengan dicabutnya Undang-undang Kerja No.1 Tahun 1957 diatur dalam paragraf ? pasal 70 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Mugu] Undang-Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 2 Orang muda pada dasarnya dibolehkan melakukan pekerjaan. Namun untuk menjaga__keselamatan, kesehatan dan kemungkinan perkembangan jasmani dan rohani, pekerjaan itu dibatasi Orang wanita pada dasarnya tidak dilarang melakukan pekerjaan, tetapi hanya dibatasi berdasarkan pertimbangan bahwa wanita badanya lemah serta untuk menjaga Kesehatan dan kesusilaannya. Dalam Undang-undang Kerja dinyatakan + Orang waniva tidak boleh menjeiankan pekerjaan pada malam hari, kecuali jikalau pekerjaan itu menurut sifat, tempat dan keadaan seharusnya dijalankan oleh seorang wanita. Demikian pula apabila pekerjaan itu tidak dapat dihindarkan verhubungan dengan kepentingan atau kesejahteraan umum (pasal 7). Malam hari, ialah wakru antara jam 18.00 sampai 06.00. + Orang wanita tidak boleh menjalankan pekerjean di dalam tambong, lubang di dalam tanah atau tempat Jain untuk mengambil logam dan bahan-bahan lain dari dalam tanait (pasal 8). + Orang wanita tidak boleh menjalankan pekerjaan yang berbahaya bagi kesehatan atau keselamatannyan, demikian pula pekerjaan yang menurut sifat, tempat dan keadaannya berbahaya bagi kesusilaannya (pasal 9). Disamping itu, pasal 13 memuat pula ketentuan yang Khusus ditujukan bagi orang wanita, yaitu mengenai haid dan meiahirkan. Dengan dicabutnya Undang-undang Kerja No. 1 Tahun 1951, maka ketentuan tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja perempuan selanjutnya diatur dalam paragraph 3 pasal 76 Undang-undang No.1 3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan “Mud u Undang, Undang Keselamatan Kerja LN No.1 Tahun 1970 B b. Undang-undang .Uap (Stoom Ordonantie, STBL No.225 Tahun 1930) Undang-undang Keselamatan Kerja merupakan undang-undang pokok yang mengatur keselamatan kerja secara umum dan bersifat nasional. Oisamping undang-undang keselamatan kerja yang mengatur secara umum, masih terdapat peraturan- peraturan keselamatan kerja yang mengatur secara khusus atau dikenal dengan acas Lex Speciafist. Peraturan tersebut lain Undang-undang dan Peraturan Uap tahun 1930. Peraturan yang bersifat khusus tersebut dikeluarkan lebih dahulu dari Undang-undang Keselamatan Kerja, hal tersebur dimungkinkan apabila kita melihat dari pada penjelasan Undang-undang Keselamatan Kerja dan historis pcraturan tersebut. c. Peraturan tentang Keselamatan “

Anda mungkin juga menyukai