Oleh :
Kelompok 2
Eka Hasriani R (A 18.10.016)
Dian Alfionita (A 18.10.015)
Fitriyah Mursyidah (A 18.10.022)
Fadliah Isnaeni (A 18.10.019)
Ana Jihad islamiyah (A 18.10.010)
Kiki Reski Putri (A 18.10.032)
Indriani (A 18.10.026)
A.Ayu Lestari (A 18.10.002)
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen Keperawatan
mengenai “Budaya Dalam Organisasi”. Makalah ini dianjurkan guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan,ataupun penulisannya. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran
yang manfaatnya membangun semangat kami,khususnya dosen mata kuliah guna mencapai
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk baik dimasa yang akan datang.
Penyusun
Kelompok 2
Daftar Isi
Kata Pengantar..............................................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Defenisi.................................................................................................................................6
BAB III.........................................................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................................14
B. Saran...................................................................................................................................14
Daftar Pustaka.............................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan Teori Organisasi. Budaya Organisasi dilihat diri aspek prilaku, sedangkan Teori
organisasi dilihat dari aspek sekelompok individu yang berkerjasama untuk mencapai
tujuan, atau organisasi sebagai wadah tempat individu bekerjasama secara rasional dan
Organisasi dikenal di Amerika dan Eropa pada era 1970-an. Salah satu tokohnya :
Amerika dan Eropa. Salah satu karya ilmiahnya : Organizational Culture and Leadership.
Administrative Science Quarterly pada tahun 1979. Sejak saat itu istilah tersebut banyak
1057 ]
Di Indonesia Budaya Organisasi mulai dikenal pada tahun 80 - 90-an, saat banyak
pembudayaan nilai-nilai baru. Bersamaan dengan itu para akademisi mulai mengkajinya
C. Tujuan
7. Mahasiswa dapat mengetahui konflik dan perubahan budaya yang bisa terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
dan dihayati oleh sebagian besar anggotanya (culture in practice) oleh sebab itu budaya
organisasi bukan hanya mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan. Pada dasarnya budaya
organisasi memiliki berbagai fungsi antara lain : pemberi peran batas, pemberi identitas,
Budaya organisasi adalah seperangkat nilai-nilai, keyakinan dan sikap utama yang
mendorong keterlibatan karyawan dalam memperjelas tujuan dan arah straegi organisasi
serta yang selalu menguraikan dan mengajarkan nilai-nilai dan keyakinan organisasi,
keuntungan, mutu, dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi [ CITATION Dar13 \l 1057 ].
yang lainnya yang diyakini anggota organisasi dan yang membedakan dengan organisasi
lain dan juga sebagai alat untuk mengontrol interaksi setiap anggotaorganisasi dan
dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin dan anggota organisasi
1. Inisiatif individu
pendapat. Inisiatif individu tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan
organisasi.
dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko. Suatu
pegawai untuk dapat bertindak agresif dan inovatif untuk memajukan organisasi/
3. Pengarahan
menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan
tersebut jelas tercantum dalam visi, misi, dan tujuan organisasi. Kondisi ini dapat
4. Integrasi
Intergrasi dimaksudkan sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat
5. Dukungan manajemen
memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap
6. Kontrol
yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan.Untuk itu diperlukan sejumlah
peraturan dan tenaga pengawas (atasan langsung) yang dapat digunakan untuk
7. Identitas
perusahaan dan bukan sebagi kelompok kerja tertentu atau keahlian professional
tertentu. Identitas diri sebagai satu kesatuan dalam perusahaan sangat membantu
8. Sistem imbalan
gaji, promosi, dan sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan
sebaliknya didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya. Sistem
inovatif dan mencari prestasi kerja yang maksimal sesuai kemampuan yang
dimilikinya. Sebaliknya, sistem imbalan yang didasarkan atas senioritas dan pilih
kasih, akan berakibat tenaga kerja yang punya kemampuan dan keahlian dapat
berlaku pasif dan frustasi. Kondisi semacam ini dapat berakibat kinerja
kritik secara terbuka. Perbedaan pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi
dalam suatu organisasi/perusahaan. Namun perbedan pendapat atau kritik yang terjadi
bisa dijadikan sebagai media untuk melakukan perbaikan atau perubahan strategik
d. Aturan main untuk berelasi dengan baik dalam organisasi yang dipelajari anggota
e. Tingkah laku khas tertentu dalam berinteraksi yang rutin dilakukan antara anggota
Budaya organisasi terdiri dari dua elemen pokok yaitu elemen yang bersifat
idealistik dan elemen yang bersifat behavioral menurut [ CITATION Ach07 \l 1057 ]:
1. Elemen Idealistik
tidak mudah berubah walaupun disisi lain organisasi secara natural harus selalu
(elusive), tidak tampak ke permukaan (hidden), dan hanya orang-orang tertentu saja
yang tahu apa sesungguhnya ideologi mereka dan mengapa organisasi tersebut
didirikan.
Elemen idealistik melekat pada diri pemilik dalam bentuk doktrin, falsafah
hidup, atau nilai-nilai individual para pendiri atau pemilik organisasi biasanya
dinyatakan secara formal dalam bentuk pernyataan visi dan misi organisasi.
2. Elemen Behavioral
dalam bentuk perilaku sehari-hari para anggotanya dan bentuk-bentuk lain seperti
desain dan arsitektur organisasi, elemen ini mudah diamati, dipahami, dan
3) Budaya memfalisitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari
dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan. Hal
5) Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
Robbins (2002) menyatakan bahwa budaya organisasi kuat adalah budaya dimana
nilai-nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas oleh
anggota organisasi. Kotter dan Hesket (1992) dalam Tika (2006) menyatakan bahwa
budaya organisasi kuat adalah budaya yang hampir semua manajer menganut bersama
apabila :
1. Nilai-nilai budaya organisasi di anut secara bersama oleh seluruh pimpinan dan
anggota organisasi.
organisasi.
Model perubahan budaya dapat dilihat sebagai suatu interaksi antar berbagai budaya di
berbagai tingkat kehidupan manusia. Dalam tingkat global terjadi berbagai perubahan
rumah sakit. Berikutnya, pengaruh global secara langsung mempengaruhi budaya local,
budaya di kalangan industri, budaya yang ada di kelompok professional sampai budaya
organisasi.
Kemungkinan terjadi konflik atau terjadi sinergi antar-subculture. Sebagai contoh pada
sektor rumah sakit, terjadi interaksi antara budaya organisasi rumah sakit dengan budaya
(subcultures) berdasarkan profesional yang ada ataupun berdasarkan unit kerja. Sebagai
contoh, sistem kerja di Instalasi Gawat Darurat.Instalasi ini mempunyai bentuk budaya
yang khas yaitu aspek waktu dan kematian merupakan hal yang mempengaruhi pola
kerja. Dengan demikian kultur IGD berbeda dengan kultur rawat jalan biasa. Dalam hal
kelompok profesional, di rumah sakit terdapat berbagai subculture yang berasal dari
berbagai profesi misalnya, budaya perawat, dokter umum, dokter spesialis dengan
PENUTUP
A. Kesimpulan
kebiasaan organisasi dan yang lainnya yang diyakini anggota organisasi dan yang
membedakan dengan organisasi lain dan juga sebagai alat untuk mengontrol interaksi
setiap anggotaorganisasi dan dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri,
pemimpin dan anggota organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
Budaya organisasi merupakan sarana terbaik bagi rumah sakit untuk memahami
sumber daya manusia dalam rumah sakit karena budaya organisasi merupakan nilai,
kepercayaan, norma institusional serta sikap-sikap individual yang menjadi pola dasar
yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan dalam proses memecahkan masalah dan
integrasi internal organisasi oleh anggota organisasi itu sendiri [ CITATION Tri05 \l 1057 ]
B. Saran
karyawan tentang budaya organisasi yang mengingat tidak semua karyawan memahami
Sobirin, A. (2007). Budaya Organisasi Pengertian, Makna Dan Aplikasinya Dalam Kehidupan
Organisasi. Jakarta: IBPP STIM YKPN.
Trisnantoro, L. (2005). Aspek Strategis Dalam Manajemen Rumah Sakit, Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Andi Offset.